(RKS)
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah
Kabupaten Malinau (KALTARA - 19) TA. 2021
--------------------------------------------------------------------------------------------------
I. PENJELASAN UMUM
1 LINGKUP 1.1 Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
KEGIATAN Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
Sekolah Kabupaten Malinau (KALTARA - 19)
2 TEMPAT 2.1 Pekerjaan ini dilaksanakan/dilakukan Di :
PROYEK 1. SD Negeri 03 Malinau Kota;
2. SD Negeri 05 Malinau Kota
3. SD Negeri 011 Malinau Kota;
4. SD Negeri 08 Malinau Barat;
5. SD Negeri 09 Malinau Barat;
6. SD Negeri 08 Malinau Utara;
7. SD Negeri 03 Malinau Selatan Hilir;
8. SD Negeri 04 Malinau Selatan Hilir;
9. SD Negeri 07 Malinau Selatan Hulu; dan
10. SMP Negeri 4 Malinau Selatan Hilir.
13 PENYEDIAAN 13.1 Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik
BAHAN pembuat Bahan/material, maka hal ini dimaksudkan
MATERIAL menunjukkan standard minimal mutu/kualitas bahan
BANGUNAN yang digunakan dalam pekerjaan ini.
13.2 Setiap bahan/material yang akan digunakan harus
disampaikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas
untuk mendapat persetujuan.
13.3 Contoh atau brosur Bahan Material yang akan
digunakan harus diadakan atas tanggungan
Kontraktor, setelah disetujui oleh Direksi/Konsultan
Pengawas maka bahan/material tersebut harus
ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan
nantinya.
13.4 Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan
oleh Direksi/Konsultan Pengawas untuk dijadikan
dasar penolakan bila ternyata bahan/material yang
dipakai tidak sesuai dengan contoh.
13.5 Kontraktor memiliki tempat penyimpanan material yang
aman sehingga yang dapat meningkatkan usia
material.
13.6 Pemasok material dan/atau alat yang beralamat dekat
dengan lokasi proyek.
13.7 Pemasok material dan/atau alat yang produknya
buatan Indonesia.
13.8 Dalam proses konstruksi menggunakan material yang
bahan baku berasal dari Indonesia.
13.9 Dalam proses konstruksi menggunakan material yang
ramah lingkungan.
13.10 Rencana pengiriman dan pemanfaatan material
dilakukan dengan tepat sesuai dengan kriteria diatas.
Material yang digunakan memiliki sedikit kemasaan
pembungkus.
14 SERAH TERIMA 14.1 Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil
HASIL Pekerjaan tahap pertama :
PEKERJAAN Semua bangunan sementara harus dibongkar dan
dibersihkan bekas bekasnya.
Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik,
bersih, utuh tanpa cacat.
Kontraktor diwajibkan menyerahkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas berupa:
a. 3 (tiga) set Gambar sesuai Terlaksana (As Build
Drawing) dari seluruh pekerjaan yang
dilaksanakannya termasuk Gambar
Perubahannya.
b. 3 (tiga) Album Photo Proyek.
Kontraktor harus membersihkan dan membuang
sisa-sisa bahan/material,sampah, kotoran bekas
kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat
dari pelaksanaan.
Laporan kecelakaan
II PEKERJAAN PERSIAPAN
1 UKURAN 1.1 Ukuran-ukuran, patokan-patokan dan ukuran tinggi telah
ditentukan dalam gambar dan disesuaikan dengan
kondisi existing lapangan.
Jika terdapat perbedaan ukuran antara gambar utama
dan gambar perincian, maka yang mula-mula mengikat
adalah gambar utama. Namum demikian hal tersebut
harus dilaporkan Konsultan Pengawas untuk penentuan
kebenarannya.
Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru
sebelum dan selama pekerjaan berlangsung akan
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan
dipelihara ketelitiannya dengan menggunakan alat-alat
waterpass atau theodolith.
3 PAPAN NAMA 3.1 Papan Nama Proyek dibuat dari kayu Kalimantan
PROYEK dengan ukuran 150 x 100 cm dengan bagian depan
diserut / diketam sampai rata dan halus.
Pada permukaan yang rata dan halus di beri cat dasar
dan selanjutnya di beri tulisan
- Nama Proyek.
- Pemilik Proyek.
- Lokasi Proyek .
- Jumlah Biaya ( Kontrak ).
- Nama Konsultan Perencana.
- Nama Konsultan Pengawas .
- Nama Pelaksana ( Kontraktor ).
- Proyek dimulai tanggal , bulan , tahun.
Papan Nama Proyek di pasang pada tempat yang
strategis / mudah terlihat dengan menggunakan tiang
penyangga 2 buah menggunakan kayu Kalimantan
ukuran 5/10 cm dengan bagian tertanam min. 50 cm
dengan penguat beton serta tinggi terlihat min. 200 cm.
Setelah selesai pemasangan papan nama proyek,
pemborong harus lapor kepada Direksi lapangan untuk
pemeriksaan dan persetujuannya.
PENGAMANAN
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap
pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat
dihindarkan dari kerusakan.
Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil
pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.
Syarat Pemeliharaan
- Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang
12.4 rusak/cacat/kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai
pengarahan Konsultan pengawas dan atau Pemberi
Tugas dan tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan
pemilik pada waktu pelaksanaan pekerjaan maka
Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
pengawas dan atau Pemberi Tugas. Biaya yang
ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi
tanggungan Pemborong.
- Pengamanan
Pemborong wajib mengadakan perlindungan
/pengamanan terhadap hasil pekerjaan plafond yang
sudah terpasang.
Untuk itu pemborong harus mengadakan koordinasi
dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan
pengarahan Konsultan pengawas dan atau Pemberi
Tugas agar pekerjaan plafond yang telah dilaksanakan
tidak terganggu atau rusak.
Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi
tanggung jawab pemborong sampai hasil pekerjaan
diterima dengan baik (Serah Terima II).
b. Ceramic Tile
Jenis Single Firing berglazuur, kwalitas I, ukuran
40x40cm dan 60x60cm, tebal minimum 7mm
atau sesuai dengan yang dipasarkan dalam
negeri, produksi, Roman atau setara,
type/warna/motif sesuai dengan tabel material
yang ditunjukkan dalam gambar.
Bahan perekat untuk pasangan keramik pada
dinding bata/beton, dari pasta semen dengan
komposisi air tidak berlebihan.
Bahan perekat untuk pasangan Keramik pada
multipleks menggunakan lem keramik khusus
“LemKra” atau yang sejenis.
Siar (naad) menggunakan AM Grout-AM50 atau
bahan sejenis yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK.
- Pengamanan
1. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan sanitair
selesai terpasang, harus dibiarkan mengering dan
selama itu tidak boleh dipergunakan.
2. Sesudah pekerjaan sanitair terpasang harus dijaga
terhadap kemungkinan terkena cairan-cairan dan
benda-benda lain yang mungkin bisa menimbulkan
cacat, noda-noda dan sebagainya.
Apabila hal ini terjadi Pemborong harus
memperbaiki cacat tersebut hingga pulih kembali
seperti semula atas biaya Pemborong.
Setia
21 PEKERJAAN 21.1 Untuk kran digunakan kran putih (Stainless steel) ½ “
PEMASANGAN produk setara ex. Onda
KRAN
Kran dipasang dengan letak ketinggian pemasangan
sesuai dengan gambar atau petunjuk direksi. Seluruh
kraan harus dapat dibuka dan ditutup dengan baik dan
mudah sehingga tidak ada kebocoran-kebocoran air.
22 PEKERJAAN 22.1 Untuk closet digunakan closet jongkok bahan porselin
PEMASANGAN dan closet duduk kwalitas setara ex. TOTO,
CLOSET Closet yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik sehingga tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat lainnya.
Setelah closet terpasang, letak pemasangannya harus
sesuai gambar, baik waterpassnya dan mudah untuk
dipergunakan.
23 PEKERJAAN 23.1 Septictank terbuat dari Bioseptic kap. 1m3 merupakan
SEPTICTANK instalasi pengolahan limbah padat (black water).
DAN Air hasil olahan dapat dibuang langsung ke saluran
PERESAPAN pembunagan/dranase kota
24 PEKERJAAN 24.1 Saringan air (floor drain) dibuat dari stainless anti karat
SARINGAN AIR San Ei H 51.
(FLOOR DRAIN) Floor drain harus tertanam baik dengan menggunakan
skrup atau baut dan pada bagian atas dari saringan
harus dapat dibuka untuk pemeliharaan.
Lain-lain sesuai dengan gambar dan petunjuk Direksi.
25 PEKERJAAN 25.1 Lingkup pekerjaan
ALUMUNIUM
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan
DAN BESI
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan daun
pintu, jendela serta seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari Kontraktor yang disetujui Konsultan
Pengawasdan atau Pemberi Tugas
25.2 Persyaratan Bahan
1. Bahan : Aluminium profile sekualitas
Alexindo
2. Ukuran profil : Lebar 4”
3. Nilai deformasi : Diijinkan maksimal 0.2 mm.
4. Warna profil : ditentukan oleh pemilik /
direksi
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
6. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan
seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar
termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Seluruh bahan aluminium berwarna harus
datang di proyek dengan dilengkapi bahan
pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan
dibuka sesudah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawasdan atau Pemberi Tugas.
8. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum
proses fabrikasi warna profil-profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada
waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu dan lain-
lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama.
9. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill,
sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu
mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut:
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.
Accessories : sesuai standar pabrik
29 PEKERJAAN 29.1 a. Pekerjaan Pintu / Jendela / Kunci
PINTU, JENDELA Lingkup Pekerjaan ini mencakup :
DAN KUNCI Pintu Utama ruang kelas/guru/gudanishing
HPL
Pintu Aluminium untuk KM/WC tebal 0,4mm
Jendela kaca rangka alumunium
Gantungan pengunci
Grendel jendela
1. Bahan/Material:
a. Pintu Utama menggunakan rangka multiplek
9 mm dan dilapisi multiplek 9 mm
b. Finishing motif HPL
HPL
HPL (Haight Presure Laminating)
mempunyai motip yang halus produk yang
dipergunakan merk setara Taco.HPL
digunakan pada bagian2 yang ditunjukkan
pada gambar
2. Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Bagian gawangan atau luban pintu
dipastikan mempunyai ukuran sesuai
dengan ukuran pintu yang akan dipasang
Memastikan permukaan lubang pintu
sudah rata dan bebas dari kotoran. Serta
meastikan lubang pintu tersebut
mempunyai kelurusan serta mempunyai
sudut2 yang lurus untuk mencegah
terjadinya lubang pada bagian sambungan
kusen dengan gawangan pintu.
UNtuk mencegah terjadinya kemiringan
pintu dan kusen pintu, maka dibuat garis
acuan terlebih dahulu untuk meastikan
kelurusan arah vertikal maupun horizontal
dari lubang pintu.
Setelah kelurusan arah vertikal maupun
horizontal lurus, maka pintu dipasang
sesuai dengan persyaratan teknis fabrikan
dari pintu yang akan dipasang.
Ketentuan Umum
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
tenaga ahli dan berpengalaman di dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
Kontraktor ini harus menyediakan peralatan
kerja yang cukup, memadai dan sesuai
untuk pelaksanaan pekerjaan khusus
alluminum ini. Peralatan tersebut antara
lain tapi tidak terbatas hanya pada mesin
potong, mesin bor, mesin gurinda dan lain
lain peralatan yang diperlukan guna
fabrikasi dan pernasangannya.
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor
harus mengajukan terlebih dahulu shop
drawing yang menunjukkan detail, type dan
sistim pemasangan serta komponen-
komponen yang diperlukan, dibuat
berdasarkan gambar rancangan yang ada
serta kondisi lokasi pemasangan. Contoh-2
bahan profil aluminium, panil pengisi serta
semua perlengkapan (accessories) harus
diajukan untuk mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan Perencana.
Pelaksanaan
Sebelum mulai pelaksanaan, Kontraktor
harus melihat dan melakukan pemeriksaan
ukuran dari lokasi pemasangan guna
penyesuaian fabrikasi komponen yang
akan dipasang,
Pelaksanaan/proses fabrikasi dapat
dilakukan di pabrik atau di lapangan.
Fabrikasi bahan aluminium harus
menggunakan peralatan masinal, seperti
mesin potong, mesin punch, mesin bor dan
lain sebagainya.
Pengeboran atau pembuatan lubang dan
pemotongan harus rapi dan tepat ukuran
sesuai dengan peralatan yang akan
dipasang (seperti kunci, engsel dll.)
maupun ukuran komponen yang ditentukan
di dalam gambar rencana.
Hasil fabrikasi harus berupa komponen
yang berbentuk dan berukuran tepat serta
sesuai untuk dipasang pada tempat
kedudukannya, dengan toleransi setelah
dia-dakan penyesuaian dengan keadaan
lapangan adalah sebagai berikut:
- Untuk tinggi dan lebar maksimal 1 mm
- Untuk diagonal maksimal 2 mm.
Pemasangan rangka alumunium ke
bangunan harus dengan angkur yang kuat
Antara tembok / kolom / beton dan rangka
alumunium harus diisi dengan "Seal"
elastis jenis Poly-Sulfida dengan
persyaratan penggunaan dari pabrik
(setara ABC) terutama untuk jendela-
jendela luar.
Pemasangan kaca-kaca pada kosen
alumunium harus menggunakan "seal"
yang berupa alur karet.
Sambungan vertical/horizontal, sudut dan
silang, serta kombinasi profil-profil
alumunium harus dipasang sempurna
dengan menggunakan peralatan bantu
pelat atau paku sekrup sistim tersembunyi.
Pemasangan seal harus menjamin bahwa
tidak akan terjadi kebocoran yang
diakibatkan oleh air hujan maupun udara
luar.
Pelaksana Pekerjaan harus menjaga kosen
kosen alluminium dan bidang-bidang kaca
yang sudah terpasang bersih dari kotor-
kotor seperti air semen, cat, plesteran dan
lain-lain serta mengamankannya dari
kemungkinan benturan.
Pemasangan jendela kaca frameless perlu
disiapkan dudukan berupa besi U sesuai
ketebalan kaca, yang ditanam di dinding.
Siapkan karet yang dipasang sebagai
antara pertemuan kaca dengan dudukan
besi U.Sealant diisikan sebagai penutup
dan pengikat.
Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk
pelaksanaan pekerjaan pemasangan kunci dan
engsel pada pintu dan jendela dari kayu
maupun aluminium.
Bahan/Material
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kontraktor
harus rnenyerahkan kepada Konsultan
Pengawas, contoh dan katalog dari produk
yang telah disetujui oleh Konsultan
Perencana.
Kunci lengkap dengan handel/pegangan,
adalah dari produk/merk setara SES
dengan handel dari bahan satin aluminium
atau merk lain yang setaraf dan disetujui.
Satu set kunci harus dilengkapi dengan 3
buah anak kunci. Master Key mutlak
diadakan untuk pekerjaan ini.
Engsel dari bahan yang sama dengan
kunci, ukuran 10 cm dari merk setara SES
atau merk lain yang setaraf yang disetujui.
Perlengkapan lain untuk pintu/jendela
dipakai dari merk yang sama dengan merk
kunci yang dipakai, atau merk lain yang
setaraf yang disetujui.
Pelaksanaan Pekerjaan/Pemasangan
Sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor
harus memberikan contoh pemasangan
yang benar untuk disetujui pelaksanaan
pemasangannya oleh Konsultan
Pengawas. Teknik dan tata-cara
pemasangan harus mengikuti petunjuk
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Engsel untuk daun pintu dipasang 3 buah
per daunnya, dan 2 buah untuk daun
jendela.
Hasil pemasangan kunci serta perlatan
engsel harus sesuai dengan ketentuan
pemasangan yang dikeluarkan oleh
pabriknya, lengkap peralatannya, kuat dan
tepat penempatannya, serta dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Pemasangan Engsel atas dipasang tidak
lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke
bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih
dan 32 cm (as) dari permukaan lantai
keatas.
Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm
(as) dari permukaan lantai setempat
Seluruh mekanisme perangkap pengunci ini
harus bekerja dengan baik. Dicoba dengan
penguncian secara kasar dan halus.
Pemasangan Back plate dan Lock case
harus rata (tenggelam) didalam panil pintu.
Kunci harus terpasang kuat pada rangka
daun pintu/jendela,
Setelah kunci tepasang, noda-noda bekas
cat atau teak-oil yang menempel pada
kunci harus dibersihkan dan dihilangkan
sama sekali.
29.3
Standar Teknis
- Spesifikasi Bahan bangunan Bangunan A : SK SNI
S-04-1989-F
- Ubin semen polos : SNI 03-0028-1987
- Paku dan kawat paku : SNI 03-0323-1989
- Batu alam untuk bahan bangunan : SNI 03-0394-
1989
- Agregat Beton : SNI 03-1750-1990
- Pasir untuk adukan dan beton : SNI 03-1756-1990
- Genteng Keramik : SNI 03-2095-1998.
- Kapur untuk bahan bangunan : SNI 03-2097-1991
- Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah
dan gedung : SNI 03-2445-1991
- Mutu dan ukuran kayu bangunan : SNI 03-3527-
1994
- Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan
gedung : SNI 03-2407-2008
- Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat
emulsi : SNI 03-2410-2002
- Tata cara pengerjaan lembaran asbes semen
untuk penutup atap pada bangunanan rumah dan
gedung : SNI 03-2840-1992
Peraturan Umum yang digunakan :
a. A.V. (Algemene Voor Waarden Voor de Uit
Voering by Aaneming Van Openbare Werken in
Indonesia tanggal 28 Mei tahun 1941 No. 9 dan
tambahan Lembaran Negara No. 14571.
b. Persyaratan beton Struktural untuk bangunan
gedung SNI 2847 : 2013.
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan
NI-3 / 1970.
d. Spesifikasi desain untuk Konstruksi Kayu SNI
7973 : 2013
e. Persyaratan umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI
0225 : 2011
f. Sistem Plambing pada bangunan gedung SNI
8153 : 2015.
g. Peraturan Semen Portland Indonesia SNI 2049 :
2004.
h. Peraturan Cat tembok emulai SNI 3564 : 2009
i. Peraturan Bangunan Nasional yang berlaku
j. Sistem Proteksi petir pada bangunan gedung SNI
7015 : 2004
k. Peraturan pembebanan indonesia untuk gedung
dan bangunan lain SNI 1727 : 2013.
l. Dan lain-lain peraturan-peraturan yang berlaku
dan dipersyaratkan berdasarkan normalisasi di
Indonesia.