Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ISNAINI

NPM : 21701082127
KELAS : A6

“ PENDEKATAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ”

1. PENGERTIAN PROSES KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final.
2. PENGERTIAN PEMANGKU KEPENTINGAN/ STAKEHOLDER
Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah semua pihak (orang atau lembaga) yang
mempengaruhi keberadaan perusahaan dan/atau dipengaruhi oleh tindakan perusahaan
(Lawrence,Weberdan Post ).

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat


baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan
terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan
sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan
kepentingan terhadap perusahaan.

3. IDENTIFIKASI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN


Seorang pemangku kepentingan adalah seseorang yang mempunyai sesuatu yang dapat
iaperoleh atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek. Dalam
banyak siklus, mereka disebut sebagai kelompok kepentingan, dan mereka bisa mempunyai
posisi yang kuat dalam menentukan hasil suatu proses politik. Seringkali akan sangat
bermanfaat bagi proyek penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan dan
kepedulian berbagai pemangku kepentingan, terutama bila proyek-proyek ini bertujuan
mempengaruhi kebijakan.
Analisis Pemangku Kepentingan dapat digunakan untuk mengidentifikasi semua pihak
yang terlibat dalam melakukan pengambilan keputusan, membuat atau melaksanakan
kebijakan. Sebagai suatu sistem terbuka, perusahaan saling berinteraksi dengan semua pihak
terkait (stakeholder) sehingga keberadaan perusahaan bersifat saling mempengaruhi dengan
semua pihak pemangku kepentinga ntersebut. Menyadari bahwa keberadaan perusahaan sangat
ditentukan oleh para pemangku kepentingan, maka para eksekutif perusahaan mulai menyadari
pentingnya melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan dan analisis
pemangku kepentingan.
Hal pentingdalam proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan pemangku
kepentingan, antara lain:
1. Mengidentifikasi semua pemangku kepentingan, baik yang nyatamaupun yang masih bersifat
potensial
2. Mencaritahu kepentingan dan kekuasaan setiap golongan pemangku kepentingan
3. Mencaritahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan pemangku
kepentingan.
Pemangku kepentingan bisa terdiri dari organisasi, kelompok, departemen, struktur,
jaringan atau individu, tetapi daftar ini perlu sedikit panjang untuk memastikan bahwa tak ada
pihak yang tertinggal.

Identifikasi Pemangku Kepentingan

Pemangku Pemangku Pemangku


Kepentingan Kepentingan Sektor Kepentingan
Sektor Swasta Publik Masyarakat Sipil
· Korporasi dan • Menteri dan penasehat· Media
Bisnis (eksekutif) · Gereja/agama
· Asosiasi dagang • Pegawai negeri dan · Sekolah dan
· Badan professional Departemen (birokrat) universitas
· Pemimpin bisnis • Anggota parlemen · Kerakan social dan
individu terpilih kelompok
· Lembaga finansial • Pengadilan (judicial advokasi
• Partai politik · Serikat buruh
• Pemerintah · LSM nasional
daerah/dewan · LSM internasional
• Militer
• Quangos dan komisi
• Badan Internasional
(Bank Dunia, UN)

4. KEKUASAAN DAN KEPENTINGAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN


Pemangku kepentingan bisa terdiri dari organisasi, kelompok, departemen, struktur, jaringan atau
individu, tetapi daftar ini perlu sedikit panjang untuk memastikan bahwa tak ada pihak yang
tertinggal. Tabel berikut ini dapat membantu menata sesi brainstorming, atau memberikan
struktur untuk umpan balik dalam plenary jika Anda melakukannya dalam kelompok-
kelompok.
1. Interest Stakeholders
“Kepentingan” menunjukkan sejauh mana mereka kemungkinan besar akan
terpengaruh oleh proyek penelitian atau perubahan kebijakan, dan seberapa besar kepentingan
atau kepedulian mereka terhadap atau tentang proyek penelitian atau perubahan kebijakan.
Pada suatu kegiatan usaha kepentingan stakeholder dalam hal ini biasanya seorang
pemimpin tentu saja memiliki keinginan sebagai pemegang kekuasaan dan yang akan
memutuskan suatu keputusan penting perusahaan maka tentu saja kepentingan itu dapat
diwujudkan dalam keuntungan atau laba yang didapatkan.

2. Power Stakeholders
“Kekuasaan” mengukur pengaruh yang mereka miliki atas proyek atau kebijakan, atau
seberapa jauh mereka dapat mendukung tercapainya atau menghambat perubahan yang
diinginkan.
Kekuatan sebagai seorang penguasa dalam suatu perusahaan adalah apa yang menjadi
aturannya maka itu yang akan dijalankan oleh manajemen.

Anda mungkin juga menyukai