Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

PERCOBAAN 9 : KARAKTERISTIK MOSFET

Di susun oleh :

Nama : Shintya Azzahra

NIM : A1C319026

Dosen Pengampu :

Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd.

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JAMBI

2020
I. JUDUL : KARAKTERISTIK MOSFET

II. HARI/TANGGAL : Sabtu / 28 November 2020

III. TUJUAN
1. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat mengidentifikasi karakteristik
Mosfet sebagai saklar dengan benar
2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat membedakan kaki-kaki
Mosfet dengan benar

IV. LANDASAN TEORI

MOSFET tipe pengosongan atau D-MOSFET terdiri atas kanal-N dan kanal-
P. D-MOSFET kana-N dibuat di atas bahan dasar silicon tipe P yang biasanya disebut
dengan substrat. Pada kebanyakan komponen diskret, substrat ini dihubungkan ke
terminal yang disbut SS (substrat) sebagai terminal keempat. Terminal drain (D)
dihubungkan ke bahan tipe N melalui kontak metal demikian juga dengan terminal
source (S). Antara bahan-N drain dan bahan-N source dihubungkan kanal yang
terbuat juga dari bahan-N. terminal gate dihubungkan ke sisi kanal-N melalui kontak
metal. Tetapi yang paling penting disini adalah bahwa antara kotak metal gate dengan
kanal-N ada lapisan oksida silicon (SiO2) yang berfungsi sebagai osilasi (Surjono,
2011 : 10).

MOSFET bekerja berdasarkan prinsip pengendalian tegangan (voltage-


driven). Karakteristik V-1 pada MOSFET, serta karakteristik ideal pada MOSFET
ketika dioperasikan sebagai saklar. Rangkaian yang digunakan untuk pengendalian
ON dan OFF dengan menggunakan komponen MOSFET akan lebih gampang dan
sederhana jika dibandingkan dengan menggunakan komponen transistor yang telah
dijelaskan sebelumnya. Apabila pada terminal sumber gerbang diberikan tegangan
atau dicatu dengan tegangan yang relatif besar maka komponen MOSFET dalam
kondisi ON, sehingga nantinya akan menghasilkan besar tegangan yang relatif kecil
di antara terminal sumber pengalir (drain). Dalam keadaan ON, perubahan-perubahan
tegangan yang terjadi pada terminal sumber pengalir akan berbanding lurus dengan
besarnya arus yang mengalir pada terminal drain. Jadi, dapat dikatakan bahwa
terminal sumber pengalir (drain-source) mempunyai nilai resistansi yang besarnya
sangat kecil ketika dalam keadaan ON (Aswardi, 2020 : 15).

Rangkaian minimum system (minsys) merupakan rangkaian yang


menghasilkan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) yang digunakan sebagai
pemicu pada pro- ses switching MOSFET. Rangkaian minsys menggunakan
mikrokontroler (MK) ATmega 8. Rangkaian Optocoupler berfungsi sebagai penguata
sinyal PWM yang digunakan dalam proses switching dan berfungsi sebagai
pengaman rangakaian. Tipe Optocoupler yang digunakan adalah 4N35. Rangkaian
penyearah/rectifier merupakan rangakain penyearah tegangan AC menjadi tegangan
DC dengan menggunakan diode penyearah. Rangakain ini berfungsi saat tegangan
input yang digunakan masih dalam bentuk tegangan AC (Honggowiyono, 2015 : 67).

Sebuah perusahaan komponen elektronika besar, IR (International Rectifier),


mengeluarkan produk HEXFET, yaitu beberapa produk MOSFET yang
diperuntukkan untuk melakukan pensaklaran dengan kapasitas arus (ampere) yang
besar. MOSFET adalah singkatan dari Metal Oxide Semiconductor Field Effect
Transistor. MOSFET memiliki empat (4) jenis varian, yaitu enhancement dan
depletion mode, di mana di setiap mode tersebut terdapat N dan P channel. Berikut
adalah simbol dari dua jenis enhancement mode MOSFET, yaitu P-Channel Mosfet
dan N-Channel Mosfet (Gambar 1) berikut :
Mosfet P-Channel memiliki panah keluar, hal ini menunjukkan bahwa konduktansi
yang terjadi disebabkan oleh holes, sedangakan Mosfet N-Channel memiliki panah
masuk, yang menunjukkan bahwa konduktansi yang terjadi dikarenakan oleh
elektrons (Linggarjati, 2012 : 103).

Bentuk signal gelombang pada MOSFET sudah hampir seperti kotak, hal ini
disebabkan oleh waktu switching on dan off hampir sama. Ketika MOSFET diberi
variasi duty cycle maka kenaikan tegangannya setiap interval lebih stabil dan
mendekati nilai dari tegangan keluaran perhitungan. Waktu switching on pada IGBT
lebih lama dari pada waktu off yang menyebakan nilai tegangannya selalu diatas dari
nilai tegangan perhitungan. Waktu switching on pada BJT lebih singkat dari pada
waktu off. Dari karakteristik masing-masing bentuk gelombang tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa switching yang baik adalah MOSFET karena waktu on dan off
sudah hampir sama (Harahap, 2011 : 149).

V. ALAT DAN KOMPONEN

Alat dan bahan yang akan digunakan :

1. Resistor (1 kΩ) = 2 pcs


2. Resistor (470 Ω) = 1 pcs
3. Transistor MOSFET (IRFZ44 N) = 1 pcs
4. Potensiometer 10 K =1 pcs
5. Power Supply = 1 unit
6. Multimeter = 1 unit
7. Project Board / Bridge Board = 1 unit
8. Jumper = secukupnya
9. Baterai 9 volt = 1 buah
10. Transformator = 1 buah
VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Transistor Mosfet sebagai saklar

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat melaksanakan


percobaan.
2. Periksa semua bahan dan peralatan, pastikan semua dalam kondisi yang baik.
3. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini pada Project Board!

4. Atur tegangan potensiometer hingga tegangan pada potensiometer menjadi 2V.


Amati karakteristik LED (ON/OFF). catat hasilnya pada rtabel kerja 5.1
5. Hubungkan Sunber tegangan positif (+) pada kaki Drain dan sumber tegangan
negative (-) pada kaki source , selanjutnya hubungkan multimeter positif (+)
kekaki drain dan multimeter negative (-) kekaki source.
6. Ubah tegangan di sumber tegangan menjafi 3V,5V,7.5V catat hasil Vin dan
Voutnya lalu amati LED.catat hasilnya pada tabel 5.1
7. Carilah nilai ID menggunakan multimeter. lalu catat hasilnya pada tabel kerja 5.1
VII. HASIL

Vin Vout ID Keterangan LED


0 9 volt 0 mA tidak menyala
2 7 volt 0 mA tidak menyala
3 6 volt 0 mA tidak menyala
4.5 5,24 volt 1,57 mA menyala redup
5 4,9 volt 1,91 mA menyala redup

VIII. PEMBAHASAN

MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) merupakan


salah satu jenis transistor yang memiliki impedansi mauskan (gate) sangat tinggi
(Hampir tak berhingga) sehingga dengn menggunakan MOSFET sebagai saklar
elektronik, memungkinkan untuk menghubungkannya dengan semua jenis gerbang
logika. Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk
mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih murah daripada
menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET sebgai saklar maka hanya
menggunakan MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF).

Percobaan ini dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Proteus 8


Professional karena untuk melakukan praktikum secara offline, kita masih terhalang
oleh pandemi covid-19. Langkah pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan alat
dan bahan yang digunakan di aplikasi Proteus 8 Professional ini seperti transistor
MOSFET, resistor, LED, battery, ohmmeter yang digunakan untuk mengukur
tegangan dan amperemeter yang akan digunakan untuk mengukur arus yang
dihasilkan.

Pertama kami merangkai terlebih dahulu alat dan bahan tersebut sesuai
prosedur kerja yang sudah tertera. Pada percobaan ini, kami menggunakan resistor
470 Ω, dan 1 kΩ dan juga menggunakan batterai sebesar 9 volt. Kemudian kami
menghitung nilai arus dan tegangan dari rangkaian tersebut menggunakan
amperemeter dan voltmeter dengan mengujikan pada besaran input yang berbeda
yaitu sebesar 0 volt, 2 volt, 3 volt, 4,5 volt dan 5 volt.

Berdasarkan rangkaian yang telah dirangkai tersebut maka didapatkanlah


untuk Vin = 0 volt maka nilai arus yang dihasilkan adalah 0 mA dan tegangannya
yaitu 9 volt dengan lampu yang belum menyala. untuk Vin = 2 volt maka nilai arus
yang dihasilkan adalah 0 mA dan tegangannya yaitu 7 volt dengan lampu yang belum
menyala juga. untuk Vin = 3 volt maka nilai arus yang dihasilkan adalah 0 mA dan
tegangannya yaitu 6 volt dengan lampu yang belum menyala juga. untuk Vin = 4,5
volt maka nilai arus yang dihasilkan adalah 1,57 mA dan tegangannya yaitu 5,24 volt
dengan lampu yang sudah menyala namun masih sangat redup. Dan untuk Vin = 5
volt maka nilai arus yang dihasilkan adalah 1,91 mA dan tegangannya yaitu 4,9 volt
dengan lampu yang sudah menyala namun masih sangat redup juga.

Karena nyala lampu yang dihasilkan belum terang, maka kami mencoba lagi
dengan menggunakan Vin = 10 volt maka nilai arus yang dihasilkan adalah 5,30 mA
dan tegangannya yaitu 1,49 volt dengan lampu yang sudah menyala terang. Sehingga
dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika tegangan inputnya semakin
besar maka arus yang dihasilkan akan semakin besar pula sedangkan tegangan output
yang dihasilkan akan semakin kecil dan nyala lampu akan semakin terang.

Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan aktifnya mosfet, maka tegangan dari
input yang mengalir output akan semakin berkurang, sehingga apabila diberikan led
pada kaki output, maka lampu akan semakin redup hingga mati ketika tegangan
output pada kaki gate semakin membesar.
IX. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk


mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih murah
daripada menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET sebgai saklar
maka hanya menggunakan MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-
off (OFF).
2. Mosfet memiliki 3 kaki yaitu gate, drain, dan source yang mana gate adalah kaki
input, drain yaitu kaki output dan source yaitu kaki sumber.
DAFTAR PUSTAKA

Aswardi, dkk. (2020). Teknik Elektronika Daya. Malang : CV IRDH.

Harahap, C. (2011). Perancangan Alat Praktikum Klasifikasi Dc Chopper Pada


Laboratorium Konversi Energi Elektrik Design Of Practice Instrument Of
Dc Chopper Classification In Electric Conversion Laboratory. Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro. 5 (3) , 149 – 158.

Honggowiyono, A. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Konverter Boost Pada


Matakuliah Praktikum Elektronika Daya Di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang. Jurnal Teknologi Elektro Dan Kejuruan. ISSN:
1693 – 8739. 24 (2) , 65 – 70.

Linggarjati, J. (2012). Optimasi Penentuan Jenis Mosfet Pada Pengendali Elektronika


Motor BLDC. Jurnal Teknik Komputer. 20 (2), 102-108.

Surjono, H. (2011). Elektronika Analog. Jember : Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai