Anda di halaman 1dari 5

Resume Artikel

Oleh :
Roby Ilham (1705552024)

Dosen :
Dr. A.A. Kompiang Oka Sudana, S.Kom., MT..

Mata Kuliah: Etika Profesi dan Pendidikan Anti Korupsi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
Judul : Cyberbullying, Speak-up and Stop Bullying!

Oleh : Arina Nur Maharani

Artikel ini membahas tentang betapa pentingnya seorang korban bullying


berbicara apa yang ia rasakan saat mengalami perundungan/bullying. Mengetahui
alasan dari pelaku bullying melakukan perundungan kepada korban. Penulis
menggunakan empat kerangka dalam penulisan yang terdiri dari : Pendahuluan,
Tinjauan teoretis, Rekomendasi Praktis, dan Kesimpulan.

1. Pendahuluan

Pada bagian ini penulis menjelaskan penggunaan internet membuktikan


masyarakat masa kini melakukan komunikasi dan interaksi sosialnya pada sebuah
wadah yang bernama media sosial. Cyberbullying adalah segala bentuk kekerasan
yang dialami anak atau remaja dan dilakukan teman seusia mereka melalui dunia
cyber atau internet. Dalam hasil penelitian, Facebook menempati posisi tertinggi
dalam aksi cyberbullying sebesar 87%.

Survei baru yang dilakukan oleh ictwacth.com yang diadakan di inggris


menunjukkan bahwa sekitar 5,43 juta anak-anak di Inggris menjadi korban
cyberbullying. Survei tersebut menunjukkan fakta 2 dari 3 orang yang disurvei yang
berusia antara 13 sampai dengan 22 tahun telah menjadi korban cyberbullying.

Bullying menyebabkan korban merasa stres hingga depresi dan mengakhiri


hidupnya dengan bunuh diri. contoh kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu kematian
seorang anggota grup penyanyi Korea yang biasa dipanggil Sulli. Manajer sulli
menemukan sang bintang gantung diri di apartemennya yang berada di Seongnam
pada Senin (14/10/2019) pukul 15.21 waktu setempat.

2. Tinjauan teoretis

Pada bagian ini penulis menjelaskan definisi dari kata bully yaitu suatu kata
yang mengacu pada pengertian adanya "ancaman" yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau "rendah" dari pelaku), yang
menimbulkan gangguan psikis berupa stres misalnya susah makan, sakit fisik,
ketakutan, rendah diri, depresi, cemas dan lainnya. Cyberbullying terjadi melalui
perantara media sosial dan korban dilecehkan atau dianiaya melalui media sosial.
Cyberbullying menggunakan media digital untuk mengkomunikasikan informasi
yang salah, memalukan, atau bermusuhan tentang orang lain.

Dijelaskan juga penyebab perilaku bullying antara lain :

a. Memiliki masalah pribadi


b. Pernah menjadi korban bullying
c. Rasa iri pada korban
d. Kurangnya pemahaman
e. Mencari perhatian
f. Kesulitan mengendalikan emosi
g. Berasal dari keluarga yang disfungsional
h. Merasa bahwa bullying menguntungkan
i. Kurangnya empati

Adapun hal-hal sederhana berikut dapat dilakukan untuk mulai peduli akan korban
bullying :

a. Social media anti-bullying campaign! : mulai dari hal kecil terlebih dahulu
yakni kampanya lewat media sosial. Memposting kutipan-kutipan terkenal
tentang bullying atau cari video tentang kampanye bullying.
b. Speak up! : ketika sedang melihat seorang teman dibully, jangan diam saja.
Jika keadaan sudah sangat parah, lebih baik untuk meminta bantuan lewat
orang lain.
c. Bergabung ke orgnaisasi online anti bullying : dari organisasi ini dapat
memperoleh pengetahuan baru tentang bullying dan cara-cara untuk
mencegah atau menangani bullying. Lalu informasi yang didapatkan bisa di
share ke orang-orang di sekitar.
d. Mempelajari bullying : tentang bullying dan cara-cara untuk mencegah atau
menangani bullying. Lalu informasi yang didapatkan bisa di share ke orang-
orang di sekelilingmu.
e. Menulis tentang bullying : Dengan menulis artikel tentang bullying, bisa
ikut berkampanye tentang anti-bullying.
f. Mengajak mereka yang dibully untuk berani melapor : jangan berdiam diri
saja menunggu bantuan datang. ajak mereka untuk mengakhiri bullying
yang mereka alami.
g. Mengusulkan kegiatan Anti-Bullying di sekolah atau di kampus : kegiatan-
kegiatan dengan tema bullying masih belum banyak dibahas sehingga tema
bullying ini bukan tema yang basi untuk diangkat dalam berbagai kegiatan.
h. Tidak ikut membully dan menghindari cyberbullying

3. Rekomendasi praktis

Pada bagian ini penulis menjelaskan rekomendasi praktis terhadap


cyberbullying dengan menjaga perkataan serta perilaku kita terhadap orang lain
baik di kehidupan nyata ataupun di dunia maya, dan tanggap ketika melihat perilaku
bullying disekitar kita.

4. Kesimpulan

Pada bagian ini penulis menjelaskan pada dasarnya setiap manusia memiliki
masalah pribadi hingga akhirnya tidak cukup mampu dalam mengutarakan kepada
orang lain. Salah satunya yaitu perilaku cyberbullying. Didalam pembahasan ini,
membahas sebuah arti dari cyberbullying, hingga alasan-alasan seorang pelaku
bullying melakukan perundungan dan mengungkap sebuah cara untuk
memerdekakan seorang korban bullying agar mampu menyuarakan apa yang
sedang ia rasakan/ alami.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmani, A. N., 2020. 'Cyberbullying, Speak-up and Stop Bullying!'.


Available at:
https://www.kompasiana.com/arinanurrahmani/5e132c70097f362b9e3372
74/cyberbullying-speak-up-and-stop-bullying?page=all

Anda mungkin juga menyukai