Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI NIFAS

A. PENGERTIAN
Puerperium atau nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pemulihan kembali alat kandungan yang lamanya ± 6 minggu. Ada 2 kegiatan
penting dalam nifas, yaitu :
a. Involusi
b. Laktasi

B. PERIODE NIFAS
a. Immediate peurperium
Adalah keadaaan yang terjadi pada permulaan persalinan sampai 24 jam
setelah persalinan.
b. Early puerperium
Adalah keadaan yang terjadi sehari setelah melahirkan atau persalinan.
c. Later puerperium
Adalah waktu sesudah melahirkan tujuh hari sampai enam minggu.

C. PERUBAHAN PADA IBU NIFAS


a. Involusi rahim
Dimana setelah plasenta lahir uterus menjadi lebih keras dikarenakan
retraksi dan kontraksi otot uterus. Ukurun uterus mengecil kembali
(setelah dua hari pasca persalinan, setinggi sekitar umbilikus, setelah dua
minggu masuk panggul, dan empat minggu kembali pada ukuran sebelum
hamil). Uterus akan mengalami pengecilan (involusi) secara berangsur-
angsur sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Jika dua minggu
post partum, uterus belun masuk panggul, curiga ada subinvolusi.
Subinvolusi dapat disebabkan oleh infeksi atau perdarahan lanjut.

1
Mengenai tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
sebagai berikut :

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus


Bayi Lahir Stinggi Pusat 1000 gram
Uri Lahir Dua Jari Bawah Pusat 750 gram
Satu Minggu Pertengahan Pusat-Symphisis 500 gram
Dua Minggu Tak Teraba Di atas Symphisis 350 gram
Enam Minggu Bertambah Kecil 50 gram
Delapan Minggu Sebesar Normal 30 gram

b. Involusi tempat plasenta


Pada permulaan nifas bekas plasenta banyak mengandung darah besar
yang tersumbat oleh thrombus, endometrium baru tumbuh dari pinggir
luka dan juga sisa kelenjar pada dasar luka. Pada akhir minggu kedua luka
mengecil sebesar 4 – 5 cm sampai pada akhir nifas 1 – 2 cm.
c. Perubahan pembuluh darah rahim
Pada kehamilan uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar
tetapi karena persalinan tidak diperlukan lagi, perdarahan yang banyak
pada waktu nifas akan mengecil.
d. Perubahan pada serviks dan vagina
Setelah beberapa hari persalinan, ostium uteri eksternum dapat dilalui
oleh jari. Pinggir tidak rata dan retak karena robek saat persalinan. Pada
akhir minggu pertama hanya dapat dilalui satu jari saja dan lingkaran
retraksi berhubungan dengan bagian atas kanalis servikalis, pada serviks
terbentuk sel otot baru. Karena hyperplasi dan serviks menjadi sembuh.
Setelah involusi selesai, ostium eksternum lebih besar dari sebelum hamil
dan tetap pada retak-retak serta robekan pada pinggirnya, terutama pada
pinggir sampingnya akibatnya terbentuk bibir depan dan bibir belakang
dari serviks. Pada minggu ke 3 post partum rugae mulai nampak kembali.

e. Dinding perut dan peritoneum

2
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama
tetapi biasanya kembali dalam waktu 6 minggu.
f.Saluran kemih
Dinding kandung kemih memperlihatkan oedema dan hyperaenemia.
Kandung kemih dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya
bertambah sehingga kandung kemih penuh atau sesudah berkemih masih
tinggal urine residual.
g. Laktasi
Keadaan payudara hari kedua nifas sama dengan keadaan hamil, pada
saat ini payudara belum mengandung air susu melainkan kolostrum, yang
dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae. Pada hari ke 3 post
partum payudara menjadi besar, keras dan nyeri, tanda awal sekresi air
susu dan bila dipijat akan keluar cairan. Kolostrum mengandung zat imun
dan ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi.
h. Lochea
Pada bagian pertama masa nifas biasanya keluar cairan dari bagian vagina
yang dinamakan lochea. Lochea adalah sekret atau cairan yang keluar dari
rahim yang berasal dari luka plasenta. Dua hari pertama lochea yang
keluar disebut lochea rubra, setelah 3 – 4 hari berupa darah encer disebut
lochea serosa dan pada hari ke 10 menjadi cairan putih dan kekuning-
kunigan disebut lochea alba.
D. PERAWATAN PADA IBU NIFAS
Pengawasan kala IV jam pertama dalam nifas secara singkat meliputi
pemeriksaan plasenta, pengawasan TFU, pengawasan pendarahan pada
vagina, pengawasan konsistensi rahim dan pengawasan Ibu.
a. Early ambulation
Adalah kebijaksanaan untuk secepat mungkin membimbing Ibu nifas
keluar dari tempat tidur dan secepatnya membimbing berjalan dalam 24–
48 jam post partum.
b. Diet

3
Diet yang cukup dapat mempercepat penyembuhan Ibu dan sangat
mempengaruhi susunan air susu.
c. Suhu
Suhu penting diperhatikan, kenaikan suhu adalah tanda pertama infeksi.
d. Miksi
Ibu nifas diminta untuk miksi setelah 6 jam post patum.
e. Defekasi
Dilakukan klisma, bila ibu tiga hari sebelum BAB.
f. Puting susu
Puting susu harus diperhatikan kebersihannya, bila luka pecah harus
segera diobati karena kerusakan puting susu mengakibatkan mastitis.
g. Datangnya haid
Ibu yang tidak menyusui bayinya, akan haid dalam 8 minggu setelah
persalinan. Ibu yang menyusui bayinya sering tidak haid tetapi
kebanyakan datang haid pada bulan keempat.
h. Lamanya perawatan di
RS
Ibu yang bersalin biasa mendapat perawatan di RS selama 3 – 5 hari.
i. Follow up
Enam minggu setelah persalinan, Ibu hendaknya memeriksakan kembali
bila ada kelainan harus segera diobati.
j. Keluarga Berencana
Masa post partum merupakan saat paling baik menawarkan kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai