Implikasi Hukum Pada Pekerja Yang Sudah Bekerja
Implikasi Hukum Pada Pekerja Yang Sudah Bekerja
UU Cipta kerja menegaskan secara eksplisit hak bagi para pekerja atas uang
kompensasi yang sedang dalam perjanjian kerja waktu tertentu. Sehingga hak-hak para
pekerja tersebut mendapat kepastian hukum. Namun, terdapat celah pula mengenai jangka
waktu perjanjian kerja waktu tertentu tersebut karena diatur lebih lanjut dalam peraturan
pemerintah. Dalam UU cipta kerja perjanjian kerja waktu tertentu hanya disebutkan
sebagai pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu
lama sehingga menimbulkan multitafsir. Selain itu, UU Cipta kerja ini juga tidak
menyebutkan kewajiban bagi pemberi usaha untuk menaikkan status pekerja/buruh
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu menjadi Pekerja/buruh tetap (karyawan tetap). Dengan
demikian, para pemberi kerja dapat melakukan kontrak secara terus menerus tanpa
adanya batasan pengulangan kontrak kerja
Dalam UU Cipta kerja ada penambahan waktu kerja lembur yang dilakukan
paling lama 4 (empat ) jam dalam 1 (satu) hari dan 18 (delapan belas) jam dalam 1 (satu)
minggu. Meskipun harus didasarkan persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan,
namun dapat membuka celah bagi pemberi kerja untuk melakukan eksploitasi tenaga
kerja dengan adanya waktu kerja yang tidak manusiawi.
Dalam UU Cipta Kerja, tenaga kerja asing akan mendukung pertumbuhan dan
kemudahan investasi diberbagai sektor. Tenaga kerja asing akan dipilih secara selektif di
mana tenaga kerja Indonesia akan menjadi pendamping tenaga kerja asing tersebut. Hal
ini dilakukan untuk alih teknologi dan ahli keahlian dari tenaga kerja asing kepada tenaga
kerja Indonesia.