Diusulkan Oleh:
2
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................. iii
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pariwisata Halal........................................................................................... 3
2.1.1 Potensi Pariwisata Halal Di Indonesia.................................................. 3
2.1.2 Pariwisata Halal Yang Sudah Ada Di Indonesia.................................. 4
2.2 Pantai Sungai Suci....................................................................................... 6
2.3 ZISWAF...................................................................................................... 6
2.3.1 Zakat..................................................................................................... 7
2.3.2 Infaq...................................................................................................... 7
2.3.3 Wakaf.....................................................................................................7
2.4 Sociopreneur.............................................................................................. 8
3. Metode Penelitian
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan................................................................. 9
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian................................................................. 9
3.3 Metode Pembuatan Aplikasi....................................................................... 9
3.4 Metode Pengolahan Data.......................................................................... 10
3.5 Metode Kepustakaan................................................................................. 10
3.6. Metode Kuisioner..................................................................................... 10
3.7 Metode Wawancara................................................................................... 10
4. Isi Dan Pembahasan
4.1 Persepsi Masyarakat Terhadap Perkembangan Pantai Sungai Suci Dan
Raflesia Halal:Aplikasi Fintech Ziswaf Berbasis Sociopreneur............... 11
4.2 Konsep Revolusi Pantai Sungai Suci Menjadi Pariwisata Halal............... 12
ii
5. Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 14
5.2 Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15
LAMPIRAN...............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
DAFTAR TABEL
Tabel. 1
iii
Rossi: Revolusi Sungai Suci Sebagai Pariwisata Halal Pertama Di Provinsi
Bengkulu Pengembangan Fintech Ziswaf Berbasis Sociopreneur
Zellycia Ulva Akbar1, Chenny Aprianti Utami2, Henny Tri Utami 3
[1], [2], [3] S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bengkulu
iii
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan terkuat dalam
pertumbuhan ekonomi global. Industri tersebut menjadi salah satu pendorong
utama perekonomian Indonesia. Argumentasi tersebut diperkuat dengan The
World Travel And Tourism Council (WTTC) 2019 menyatakan bahwa Indonesia
menempati posisi 9 pariwisata besar dunia. Hal ini dapat memperkuat posisi
pariwisata Indonesia sebagai bagian penting perekonomian.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.054 pulau dengan
berbagai keindahan dan potensi alamnya. Hal ini menyebabkan Indonesia
memiliki banyak pariwisata yang menarik dikunjungi oleh wisatawan lokal
maupun asing. Berdasarkan data BPS tahun 2010, populasi penduduk muslim
berjumlah 87,18 % serta memiliki sekitar 800.000 masjid, sehingga hal itu
berpotensi sangat besar dalam pengembangan pariwisata halal. Eksistensi tersebut
diperkuat oleh studi Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018 yang hasilnya
Indonesia peringkat kedua index wisata halal dunia. Sebelumnya, dua tahun
berturut- turut Indonesia mendapat penghargaan World Halal Tourism Award
(WHTC) di Abu dhabi, Uni Emirat Arab pada 2015 dan 2016. Hasil WHTC
menjadi salah satu bukti Indonesia dapat menempati posisi pertama di GMTI
2019, Kementrian Pariwisata juga menargetkan hal tersebut pada tahun ini.
Dengan keadaan demografi Indonesia yang mayoritas muslim dan berbagai
penghargaan di tahun – tahun sebelumnya serta peran pemerintah penulis yakin
itu dapat diwujudkan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengembangkan
berbagai pulau di Indonesia yang memiliki banyak pariwisata dan belum ada
destinasi wisata halal, salah satunya yang berada di Pulau Sumatera bagian barat
yaitu Provinsi Bengkulu.
Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak pariwisata.
Sebanyak 32 pariwisata yang tersebar di daerah-daerah. Selain itu sebanyak 95%
masyarakat Bengkulu memeluk agama Islam (BPS, 2010). Meskipun jumlah
penduduk muslim di Bengkulu cukup besar, namun belum ada pariwisata yang
dikembangkan menjadi pariwisata halal. Sehingga destinasi wisata disini masih
1
banyak memiliki kekurangan dalam pelayanan terhadap keperluan ibadah
pengunjungnya. Seperti ketersediaannya tempat sholat dan perlengkapan yang
kurang memadai. Meskipun dibeberapa tempat wisata di Bengkulu memiliki
tempat ibadah seperti mushola, namun pengelolaannya masih kurang, sehingga
pengunjung harus pergi keluar dari tempat wisata untuk melaksanakan kegiatan
ibadahnya seperti sholat. Salah satu tempat wisatanya adalah Pantai Sungai Suci
Pantai Sungai Suci ialah salah satu pariwisata yang ada di Bengkulu. Pantai
tersebut terletak di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten
Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Meskipun namanya sungai suci namun
bentuknya tidaklah seperti sungai, melainkan pantai dengan pulau kecil yang
indah dan jembatan kembar yang menjadi ikon tempat ini. Akan tetapi, dibalik
sebuah keindahan terdapat banyak kekurangan. Kekurangan tersebut meliputi
Infrastruktur yang tidak memadai seperti masjid, tempat parkir dan pos- pos
keamanan yang belum ada di sana serta kurangnya peran pemerintah dalam
pengelolaan tempat tersebut. Dilihat dari sekitar lokasi pantai sungai suci masih
banyak lahan kosong yang dapat dikembangkan seperti hotel ataupun rumah
makan serta tokoh oleh- oleh. Maka dari itu penulis menjadikan pantai sungai
suci sebagai objek dari karya tulis ini.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis memiliki gagasan untuk membuat
gebrakan baru dengan mengembangkan pantai sungai suci. Gagasan tersebut
berupa pengembangan pariwisata halal pertama dengan konsep fintech berbasis
sociopreneur. Fintech disini bukan hanya sebagai pencari donatur untuk ziswaf
akan tetapi juga melakukan kegiatan enterpreneur dengan melakukan penjualan
tiket, menyediakan informasi terkait pariwisata halal di Indonesia. Dengan konsep
dituntut untuk menjadi donatur, tetapi juga mendapatkan informasi tentang
pariwisata halal yang ada di Indonesia serta pemesanan tiket transportasi dan
hotel, yang pastinya terjamin aman, nyaman dan halal.
2
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Pantai sungai suci ?
2. Bagaimana konsep revolusi pantai sungai suci menjadi pariwisata halal ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis memiliki tujuan yaitu:
1. Mengetahui perpsepsi masyarakat terhadap sungai suci.
2. Mengungkapkan konsep revolusi pantai sungai suci menjadi pariwisata
halal.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pariwisata Halal
Pariwisata halal adalah bagian dari industru pariwisata yang ditujukan
untuk wisatawan muslim. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya
Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang mengandung
alkohol dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan
wanita.
2.1.1. Potensi Pariwisata Halal di Indonesia
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar pada pariwisata halal di
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan paling bergengsi di
sektor pariwisata halal dunia oleh Indonesia, yaitu Word Halal Tourism Awarads
2016 (WHTA 2016), yang diumumkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. WHTA
2016 adalah penghargaan yang diberikan kepada destinasi-destinasi halal.
Destinasi halal ini merupakan tempat/tujuan wisata yang ramah dengan wisatawan
muslim (Muslim friendly tourism) yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas halal
seperti adanya masjid, tersedianya perangkat sholat seperti sajadah, petunjuk arah
kiblat, jam sholat, Al-Quran di hotel, restoran halal, dll.
Dalam WHTA 2016, Indonesia memenangkan 12 kategori dari 15 kategori
yang dilombakan. 12 kategori tersebut adalah : 1. Word’s Best Airline For Halal
Travellers-Garuda Indonesia; 2. World’s Best Airport For Halal Travellers-
Sultan Iskandar Muda Intenational Airport, Aceh Indonesia; 3. World’ Best
Family Friendly Hotel- The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia; 4. World’s
Most Luxurious Family Friendly Hotel-Trans Luxury Hotel Bandung Indonesia;
5. World’s Best Halal Beach Resort- Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok,
Ntb; 6. World’sbest Halal Tour Operator-Ero Tour, West Sumatera Indonesia; 7.
World’s Best Halal Tourism Website Www.Wonderfullomboksumbawa.Com,
Indonesia; 8. World’s Best Halal Honeymoon Destination-Sembalun Village
Reion, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia; 9. World’s Best Haji & Umrah
Operator-Esq Tour & Travel, Jakarta, Indonesia; 10.World’s Best Halal
Culinary Destination-West Sumatera, Indonesia; 11. World’s Best Halal Culinary
Destination-West Sumatera, Indonesia; 12. World’s Best Halal Cultural
4
Destination-Aceh Indonesia. Dengan kemenangan ini indonesia berhasil
menyisihkan negara turki dan malaysia yang selama ini selalu menjadi langganan
juara WHTA.
2.1.2 Pariwisata Halal yang sudah ada di Indonesia
1. Pulau Lombok
Pulau Lombok merupakan salah satu wilayah yang menyediakan wisata
halal terbaik di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan meraih World Best Halal
Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon 2015 serta pemenang
Wisata Halal Indonesia 2016. Pulau ini juga berhasil meraih penghargaan
Pariwisata Halal Terbaik Indonesia tahun 2016.
2. Kota Jakarta
Jakarta sebagai Ibukota negara mulai berbenah diri mengembangkan
Pariwisata Muslim Friendly. Di Jakarta saat ini sudah banyak mall yang
mempunyau mushola bersih dan rapi bahkan ada yang seperti Masjid. Selain
berbelanja atau sekedar makan, pengunjung mall diberi kemudahan untuk
beribadah. Di Jakarta juga telah ada Bus Pariwisata yang siap melayani anda
mengelilingi tempat-tempat wisata di Jakarta.
3. Batam, Kepulauan Riau
Pemerintah Batam, Provinsi Kepulauan Riau menargetkan jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara dengan tema Wisata Halal karena Kota Batam
yang mayoritas penduduknya muslim. Hal ini dibuktikan dengan adanya
kerjasama antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan pemerintah Batam
untuk mendorong pelaku usaha Wisata Kuliner agar medaftarkan sertifikasi halal
pada produk usahanya.
4. Aceh
Pemerintah kota Banda Aceh telah mempersiapkan diri untuk menjadi
salah satu tempat wisata halal terbaik di Indonesia. Salah satu yang dilakukan
adalah merencanakan trans kota dengan 30 unit armada yang bisa mengelilingi
kota Banda Aceh. Selain itu akan dibangun sekolah madani center, dikompleks
sekolah dilengkapi dengan sebuah covention hall yang dapat menampung sekitar
4 ribu orang, kebun raya, Museum Banda Aceh, Pusat Kebudayaan Islam dan
5
Pendidikan Halal serta arsitektur bangun-bangunan baru yang akan menggunakan
arsitektur Islami.
5. Jawa Barat
Jawa Barat merupakan daerah dengan mayoritas penduduk muslim
terbanyak di Indonesia. Saat ini pemerintah Provinsi Jawa Barat telah
mengembangkan konsep wisata halal di beberapa tempat wisata andalan Jawa
Barat seperti Pantai Pangandaran, Pantai Pelabuhan Ratu, Grand Canyon Kawah
Putih, Taman Safari Indonesia, Masjid Kubah Emas, Ciater, Wisata lembang, dan
lain-lain.
6. Yogyakarta
Wisata Halal semakin banyak diburu oleh wisatawan muslim dan
muslimah tanah air dan mancanegara. Hal ini membuat para pelaku bisnis
pariwisata mulai berbenah dan mulai merespon konsumen dunia wisata tak
kecuali Yogyakarta yang mulai berbenah mengembangkan Pariwisata Halal.
7. Sumatera Barat
Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya muslim, Sumatera Barat
menjadi salah satu tempat wisata halal terbaik di Indonesia yang wajib di
kunjungi. Di Sumatera Barat, dapat mengunjungi beberapa tempat yang indah dan
mempesona seperti Lembah Harau, Istana Pagaruyung, Jam Gadang, Pantai
Pemutusan, Pantai Pagang, Puncak Lawang dan masih banyak lagi. Beragam
masakan khas Sumatera Barat yang terkenal lezat sudah pasti dijamin halal.
8. Jawa Timur
Pembangunan Infrastruktur di Jawa Timur khususnya di Kabupaten
Malang membuat Kota Malang menjadi Kota Friendly sebagai tujuan wisata halal
terbaik di Indonesia. Kota Malang memiliki Infrastruktur yang memadai seperti
bandara. Banyaknya tempat wisata indah dan mempesona juga sangat mendukung
pariwisata seperti pegunungan Bromo, Tengger, Semeru, Pantai Plengkung, Gua
Gong, Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Sendang Biru dan lain sebagainya.
9. Jawa Tengah
Beberapa tempat di Jawa Tengah yang wajib dikujungi antara lain Masjid
Agung Jawa Tengah, Taman Nasional Karimunjawa, Wisata Halal Semarang, dan
6
masih banyak lagi yang akan membuat aman, nyaman, dan mudah menjalani
aktivitas keagamaan saat berlibur ke Jawa Tengah.
2.3. ZISWAF
Salah satu sektor ekonomi syariah yang tidak bisa dianggap remeh adalah
peran social ekonomi syariah melalui instrument ZISWAF (Zakat, Infaq,
7
Shadaqah, Wakaf). Jika dikelola dengan maksimal, ZISWAF berpotensi besar
dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, baik dari segi ekonomi maupun dari
segi sosial.
Zakat, infaq, shadaqah, wakaf adalah ibadah yang memiliki dua dimensi,
yaitu merupakan ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu merupakan ibadah
sebagai bentuk ketaatan kepada Allah (vertikal) dan sebagai kewajiban
berhubungan baik sesama manusia (horizontal). Zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf
merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi islam, karena implementasi dari
azas keadilan dalam sistem ekonomi islam.
2.3.1. Zakat
Menurut M.A Mannan, zakat mempunyai enam prinsip. Pertama yakni
prinsip keyakinan keagamaan, maka pembayar zakat merupakan salah satu
manifestasi dari mereka yang taat akan agama. Yang kedua yakni prinsip
pemeratan dan keadilan. Ini merupakan tujuan sosial dari zakat, yaitu membagi
kekayaan dari Allah SWT Lebih adil dan merata kepada sesama manusia. Yang
ketiga ialah prinsip produktifitas, yang menekankan bahwa zakat memang harus
dibayar karena milik pihak tertentu dan telah menghasilkan produk tertentu lewat
jangka waktu tertentu. Selain itu yang keempat terdapat prinsip nalar yang berarti
zakat harta yang menghasilkan itu harus dikeluarkan. Prinsip yang kelima ialah
prinsip kebebasan yang artinya zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas atau
merdeka. Prinsip yang keenam ialah prinsip etika dan kewajaran, yang berarti
zakat tidak boleh dipungut secara semena- mena.
2.3.2. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk dipergunakan kepentingan orang banyak. Infaq mengeluarkan harta yang
mencakup zakat (hukumnya wajib) dan non zakat (hukumnya sunnah).
2.3.3. Shadaqah
Shadaqah adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara
sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Menurut Al-
Jurjani, shadaqah adalah segala pemberian yang dengan kita mengharapkan
8
pahala dari Allah SWT. Baik itu pemberian berupa harta maupun pemberian
berupa perbuatan atau sikap.
2.3.4. Wakaf
Menahan harta yang dapat dimanfaatkan dengan dijamin kelestariannya,
tidak melakukan tindakan hukum kepada benda tersebut, tidak boleh dijual,
dihibahkan atau diwariskan. Wakaf termasuk bagian dari amal jariyah.
2.4. Sociopreneur
Sociopreneur adalah usaha atau bisnis yang tidak hanya mengambil
keuntungan semata tetapi ada unsur sosial di dalamnya. Usaha yang tidak
bertujuan untuk memperkaya diri sendiri ini berkontribusi dalam kesejahteraan
banyak orang. Jenis-jenis usaha sociopreneur sangat beragam, mulai dari
lingkungan, kesehatan, bahkan hingga pendidikan. Hal ini tergantung orang yang
melakukannya. Biasanya mereka akan memulai dari hal yang paling disukainya.
Biasanya sociopreneur ini tumbuh dari sebuah komunitas. Komunitas
pengusaha yang sudah memiliki omzet yang berlebih setiap harinya, mereka
termotivasi untuk menggulirkan sebagian rezekinya untuk
melakukan sociopreneur.
9
3. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di Pantai Sungai Suci dan Universitas Bengkulu
pada 3 Maret 2019 Pukul 15:00WIB.
10
Kegiatan ini yaitu penyusunan laporan dari hasil yang telah didapatkan
pada penelitian tersebut. Data-data yang dihasilkan berupa data kualitatif dari
sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
11
4. PEMBAHASAN
4.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Perkembangan Pantai Sungai Suci Dan
Raflesia Halal: Aplikasi Fintech Ziswaf Berbasis Sociopreneur
Pariwisata halal merupakan suatu segmen yang sangat atraktif dan
berkembang dengan cukup pesat. Dalam laporan terbarunya, Mastercard-Crescent
Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017, pada tahun 2020 perjalanan
wisatawan muslim diperkirakan akan meningkat sekitar 156 juta perjalanan
dengan rata-rata pengeluaran sebesar 220 juta USD dan diperkirakan akan
mencapai pengeluaran akan mencapai pengeluaran sebsar 300 milyar pada tahun
2026. Istilah halal sendiri menurut Persatuan Ulama Muslim Internasional sebagai
“suatu yang diperbolehkan, sehubungan dengan yang tidak ada pembatasan, dan
melakukan sesuai dengan hukum Allah.
Hal ini terkait dengan destinasi pantai sungai suci yang berada di Provinsi
Bengkulu. Pantai tersebut seharusnya bisa dioptimalkan pemanfaatnya sehingga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat disekitarnya. Namun, faktanya
banyak kendala yang terjadi dalam pengembangan pantai tersebut sebagai
destinasi wisata halal. Antara lain kendala dalam pembiayaan, kurang nya
pengunjung yang datang, dan tidak adanya bantuan dari pemerintah. Selain itu
UMKM disekitar pantai tersebut SDM nya kurang pemberdayaan dan mereka
kekurangan dana. Masyarakat disana kekurangan pengetahuan untuk
mengembangkan bisnis nya. Sehingga masyarakat disana belum mendapatkan
manfaat dari pariwisata tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut dibutuhkan peranan Raflesia Tour sebagai
fintech ziswaf berbasis sociopreneur dalam pengembangannya nanti akan
membantu menyelesaikan permasalahan dalam pengembangan pariwisata
tersebut, dalam hal pendanaan dan pemberdayaan sumber daya manusia disekitar
pantai sungai suci. Aplikasi ini nantinya akan menggalang dana ziswaf sekaligus
sebagai kegiatan sociopreneur dengan menyediakan jasa pelayanan tour pada
pariwisata-pariwisata halal di Indonesia. Di dalam aplikasi ini nantinya memuat
informasi berbagai destinasi pariwisata halal di Indonesia. Berasal dari sinilah
kegiatan penggalangan dana ziswaf dilakukan, dengan memasukkan sebagian laba
12
dari penjualan aplikasi tersebut, sebagai dana untuk mengembangkan Pantai
Sungai Suci sebagai pariwisata halal. Selain dari laba, aplikasi ini juga
menyediakan layanan bagi para donatur untuk memberikan donasi. Jika pariwisata
Halal Sungai Suci bisa dioptimalkan pengembangannya ini akan membantu
pengembangan bisinis disekitar destinasi.
13
mengelola bisnis UMKM nya agar sesuai dengan prinsip syariah, dan bagi
pemiliki industri makanan akan dilakukan pengarahan dan pengawasan agar
makanan yang diproduksi memenuhi standar halal. Selanjutnya akan diberikan
pendanaan bagi para pelaku UMKM untuk melaksanakan semua yang diarahkan
dalam program pemberdayaan masyarakat tersebut, pendanaan ini dilakukan agar
selain pariwisata yang berkembang, masyarakatnya juga bisa berkembang lebih
baik dalam hal perekonomian. Dan setelah dilakukannya pemberdayaan ini
diharapkan UMKM disekitar destinasi wisata memiliki sertifikat industri halal.
Setelah itu akan dilakukan pembenahan infrastruktur pada pantai sungai
suci. Karena di pantai ini tidak terdapat fasilitas yang memadai, beberapa
pengunjung mengeluhkan hal ini. Di pantai ini hal menarik yang biasa dikunjungi
hanyalah jembatan kembar, pulau kecil yang terbentuk karena abrasi, dan spot
foto yang hanya beberapa berada di Pantai ini. Selain pembenahan infrastruktur
yang ditujukan untuk kenyamanan pengunjung, pembenahan juga dilakukan agar
pantai ini tidak hilang terkena abrasi. Karena garis pantai ini terkena ombak besar
akan tetapi pemecah ombak di tepi pantai tersebut belum ada.
Pembenahan yang akan dilakukan yaitu dengan memisahkan antara
akhwat dan ikhwan ketika di pantai tersebut, kecuali untuk yang telah
berkeluarga. Hal ini juga didukung oleh adanya jembatan kembar. Selanjutnya
ialah dengan pembangunan musholah untuk mendukung kegiatan keagamaan
pengunjung. Ditambahkan pula pembangunan tempat bermain anak-anak, karena
berdasarkan survei langsung yang penulis lakukan, pengujung di pantai mayoritas
adalah masyarakat yang telah berkeluarga. Untuk membangun keamanan disana
akan dilakukan pembanguan pos-pos keamanan. Dan juga akan diadakan
koordinasi dengan pemerintah untuk pengembangan yang lainnya, seperti untuk
mendapatkan sertifikat halal.
14
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah di paparkan diatas penulis mengambil
kesimpulan yaitu:
a. Pantai Sungai Suci merupakan destinasi yang memilki keindahan alam
yang diibaratkan seperti surga kecil akan tetapi belum dimanfaatkan secara
optimal. Karena beberapa kekurangan diantara nya, seperti kurangnya
infrastruktur, kurang nya pengunjung, dan keamanan di pantai ini. Selain
itu pantai sungai suci juga masih jauh dari standar pariwisata halal.
b. Konsep Revolusi ini bisa membantu menyelesaikan permasalahan yang
ada dengan pengembangan fintech ziswaf untuk menghimpun dana dan
menggunakan prinsip sociopreneur.
c. Dengan berkembangnya sektor pariwisata halal di Bengkulu diharapkan
mampu mendukung perekonomian masyarakat disekitarnya.
5.2. Saran
a. Perlunya pembenahan sungai suci yang harus dilakukan oleh masyarakat
dan juga pemerintah.
b. Pembenahan di beberapa sektor untuk terciptanya pariwisata halal.
c. Peran pemerintah sangat diperlukan untuk pengembangan yang lebih baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adiakurnia, Muhammad Irzal. Malaysia Urutan Pertama di Mana Posisi
Indonesia?.https://travel.kompas.com/read/2018/04/12/063500227/malaysia
-urutan-pertama-wisata-halal-dunia-di-mana-posisi-indonesia-. diakses
Kamis, 7 Maret 2019 pukul 11.30 WIB.
Anonim.2019. Pariwisata Indonesia masuk 10 Besar Dunia Versi WTTC.
https://gpswisataindonesia.info/2019/02/pariwisata-indonesia-masuk-10-
besar-dunia-versi-wttc/. diakses Sabtu, 2 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
Badan Pusat Statistik. 2010. Penduduk Menurut Wilayah Dan Agama Yang
Dianut, Provinsi Bengkulu.www.bps.go.id. diakses Kamis, 7 maret 2019
pukul 11.00 WIB.
Nanda. 32 tempat wisata bengkulu yang menarik untuk dikunjungi.
https://tempatwisataseru.com/31-tempat-wisata-di-bengkulu-yan menarik-
untuk-dikunjungi/. diakses Minggu, 13 januari 2019 pukul 13.00 WIB.
Natashi. DMI:Terdata Ada 800 Ribu Masjid di Indonesia.
https://www.gomuslim.co.id/read/news/2018/11/12/9545/-p-dmi-terdata-
ada-800-ribu masjid-di-indonesia-p-.html/. diakses Sabtu, 2 Maret 2019
pukul 20.15 WIB
Tumoutou Agama Nasional. Jumlah penganut agama di Indonesia Tiap
Provinsi.https://tumoutounews.com/2017/11/08/jumlah-penganut-agama-di-
indonesia-tiap-provinsi/. diakses pada 02 Maret 2019 pukul 21.20 WIB.
16
LAMPIRAN
Gambar 2. Pantai Sungai Suci
Gambar 2.1 Keadaan yang Terkena Abrasi Gambar 2.2 Spot Jembatan Kembar
17
Gambar 2.5. Tidak Berkembangnya Industri Di Sekitar Destinasi Wisata
Perancangan Konsep
Saling Mendukung
Panatai Sungai Masyarakat dan
Suci UMKM
18