Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BELAJAR PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

Pentingnya Memahami Perkembangan Peserta Didik bagi Guru


dan Calon Guru SD

Dosen Pembimbing :
Dr. NANIK YULIATI, M.Pd

Disusun Oleh :
IBTISAMAH AYU SOFYANI
180210204210

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN dan KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini yang berisi
pembahasan mengenai “Pentingnya Memahami Perkembangan Peserta Didik
bagi Guru dan Calon Guru SD” meskipun hasil akhirnya masih sangatlah jauh
dari kata sempurna .
Tak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW sebagaimana beliau telah membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang .
Dalam penulisan makalah ini saya memaparkan sejumlah materi dan penjelasan
yang terkait dengan materi pembahasan yang disusun secara bertahap agar
mudah dipahami oleh pembaca.
Dan saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Bimbingan dan Konseling atas bimbingannya pada semester ini ,
saya juga mengharapkan semoga Makalah ini dapat memberi manfaat pada
pembaca .
Sebagai manusia biasa Tentu saya tidak dapat langsung menyempurnakan
makalah ini dengan baik oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing maupun pembaca .

Jember, 20 April 2018


IBTISAMAH AYU SOFYANI
180210204210
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................


DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................
2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling
2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling
2.4 Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling yang wajib dikuasai
guru
BAB III PENUTUP .....................................................................................
3.1Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai seorang guru dan calon guru kita dituntut untuk cakap dan
berkemampuan untuk mendidik siswa yang bertujuan agar siswa mampu
menerima dan memahami materi yang diberikan serta dapat
mengembangkan kemampuannya secara maksimal .
Selain itu sebagai tenaga pendidik kita juga harus mampu mengenali
bakat dan minat peserta didik dengan cara memantau perkembangan yang
terjadi pada siswa setelah menambahkan suatu penambahan materi
pembelajaran , agar nantinya kita dapat mengevaluasi dan memberikan
metode pembelajaran dengan cara yang lebih tepat sehingga potensi
siswa dapat tergali lebih dalam lagi.
Maka dari itu dalam pembahasan kali ini kita akan sedikit mengupas
mengenai pentingnya memahami perkembangan peserta didik bagi guru
dan calon guru agar nantinya kita dapat menjadi tenaga pendidik yang
cakap dan mumpuni dalam membekali dan mengawal peserta didik untuk
mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa rumusan masalah, antara


lain:
1. Apa saja kemampuan yang harus dimiliki tenaga pendidik untuk
mengawal perkembangan peserta didik ?
2. Apa tujuan dari memahami perkembangan peserta didik ?
3. Langkah-langkah apa saja yang dapat kita lakukan untuk memahami
perkembangan peserta didik ?
4. Apa manfaat dari memahami perkembangan peserta didik bagi tenaga
pendidik dan peserta didik ?
1.3 TUJUAN PENULISAN

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai
dalam penuisan makalah ini, antara lain:
1. Mengetahui kriteria apa saja yang harus dimiliki tenaga pendidik
untuk dapat mampu memahami perkembangan peserta didik
2. Mengetahui tentang pentingnya memahami perkembangan peserta
didik
3. Dapat mengetahui langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk
mempermudah memahami perkembangan peserta didik
4. Mengetahui manfaat pentingnya memahami perkembangan peserta
didik bagi guru/calon guru dan peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling


Seperti yang kita ketahui , seringkali orang-orang pada umumnya menganggap
bahwa arti dari Bimbingan dan Konseling itu sama dan beranggapan kedua
unsur tersebut merupakan satu rangkaian kata yang artinya sama pula , namun
pada dasarnya kedua kata tersebut merupakan unsur kata yang berbeda dan
memiliki arti atau pengertian yang berbeda pula , berikut penjelasannya .
1. Arti dari Bimbingan
Istilah Bimbingan adalah arti dari “guidance” ( bahasa inggris ). Kata
“guidance” itu sendiri dapat pula disamakan dengan kata “helping” yang
keduanya dapat diartikan bimbingan , bantuan atau pertolongan dan juga
dapat diartikan : pimpinan , arah , pedoman , petunjuk , dan kata guidance
berasal dari kata to guide menuntun , mempedomani , menjadi petunjuk
jalan , mengemudikan .
Adapun pengertian yang lebih formulatif adalah bantuan yang diberikan
kepada individu ( peserta didik ) agar dengan potensi yang dimiliki
mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri
, memahami lingkungan , mengatasi hambatan guna mementukan rencana
masa depan yang lebih baik .
Untuk dapat memperoleh pengertian yang lebih jelas , berikut beberapa
pengertian bimbingan menurut para ahli :
 Menurut crow and crow , guidance dapat diartikan sebagai bantuan
yang diberikan oleh seseorang baik pria mmaupun wanita yang
memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai , keada
seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya
mengemudikan kegiatan kegiatan hidupnya sendiri
mengembangkan arah pandangannya sendiri , membuat pilihannya
sendiri dan memikul bebannya sendiri .
 Menurut stopps , bimbingan ialah suatu proses yang terus menerus
dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai
kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat
yang sebesar besarnya , baik bagi dirinya maupun bagi
masyarakat .
 Menurut jear book of education , 1955 , bimbingan adalah suatu
proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk
menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar
memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial .
 Sedangkan menurut shertzer dan stone 1994 memberikan definisi
bahwa bimbingan sebagai proses membantu individu untuk
memahami diri dan lingkungannya .

Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada
prinsipnya bimbingan itu adalah merupakan pemberian pertolongan ,
namun pertolongan yang dimaksutkan bukanlah pertolongan yang
dilakukan ketika siswa terjatuh dan terluka melainkan pertolongan ketika
siswa memiliki masalah maupun mengalami kebingungan dalam mencari
sebuah tujuan yang dicari .
Bimbingan tersebut hendaknya merupakan bantuan yang dapat
menyadarkan orang itu akan pribadinya sendiri yang meliputi bakatnya
minatnya kecakapannya kemampuannya dan sebagainya , sehingaga
dengan demikian ia sanggup memecahkan sendiri kesukaran kesukaran
yang dihadapinya . jadi bimbingan itu bukanlah pemberian arah atau
tujuan yang telah di tentukan oleh si pembimbing , bukan suatu paksaan
pandangan kepada seseorang dan bukan pula suatu pengambilan
keputusan yang diperuntukkan bagi sesorang . dalam rangka bimbingan
ini hendaknya si individu diberi kebebasan untuk memilih . pembimbing
membantu menetapkan suatu pilihan , tetapi tidak berarti bahwa
pembimbing itu sendiri yang memilih , peserta didiklah yang harus
menentukan da menetapkan sikapnya dalam memilih .
jadi pengertian bimbingan ini secara luas ialah : suatu pemberian bantuan
yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya , agar tercapai kemampuan untuk memahami
dirinya , kemampuan untuk menerima dirinya , kemampuan untuk
mengarahkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi
atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan
lingkungan baik di dalam keluarga , sekolah , dan masyarakat .

2. Arti dari Konseling


Konseling berasal dari istilah inggris “counseling” yang kemudian di
indonesia kan menjadi konseling . yang dapat diartikan sebagai penyuluh
atau pemberi nasihat .
berikut beberapa pendapat ahali mengenai definisi dari konseling
 Donald G. Mortenson and Alan M schmuller dalam bukunya yang
berjudul “guidance in todays schools” menyatakan “ konseling
dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan seorang dengan
seorang , dimana yang seorang di bantu oleh yang lain untuk
meningkatkan dan kemampuannya dalam menghadapi
masalahnya .”
 Menurut arthur j. Jones dan Buffonrd stefflre and norman R.
Stewart, 1972 , mengatakan bahwa pada konseling kadang-kadang
pertalian yang terjadi dapat lebih dari da orang untuk lebih
memperlancar proses konseling .
Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang
konselor ( penyuluh ) yang terlatih dengan klien . hubungan itu selalu
bersifat antar pribadi ( person to person ) , meskipun seringkali dapat
melibatkan lebih dari dua orang . hubungan tersebut dirancang untuk
membantu klien memperoleh pemahaman tentang kehidupannya dan
untuk belajar mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkannya sendiri
dengan cara memanfaatkan sumber-sumber informasi yang terpercaya
dan melalui pemecahan masalah-masalah emosional dan
interpersonal .
Setelah kita memahami apa itu Bimbingan dan Konseling , saat ini
kita akan mulai memahami apa keterkaitan antara Bimbingan dan
Konseling
Persamaan antara konsep Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari
tujuan yang hendak dicapai yakni mendorong terjadinya perkembangan
yang optimal bagi setiap peserta didik. Keduanya juga dapat memusatkan
perhatian pada pengembangan kemampuan akademik , pengembangan
pribadi , pengembangan relasi sosial , dan pengembangan karier . dalam
praktiknya , khususnya di sekolah , bimbingan dan konseling
diperlakukan sebagai dua metode atau pendekatan yang saling
melengkapi dan hampir tidak dapat dipisahkan . bahkan beberapa ahli
menyatakan bahwa konseling merupakan inti dari kegiatan bimbingan .
itulah mengapa banyak ditemukan literatur-literatur dengan judul
Bimbingan dan Konseling / guidance and counseling .
Namun meskipum kegiatan Bimbingan dan Konseling merupakan satu
kesatuan , keduanya memiliki perbedaan . perbedaan itu terletak pada
prosedur yang digunakan dan tenaga yang melaksanakannya .
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling
Pada dasarnya tujuan Bimbingan dan Konseling sudah dapat kita ketahui
secara tersurat dalam definisi Bimbingan dan Konseling . Namun tujuan
Bimbingan dan Konseling memiliki 2 tujuan , yakni secara umum dan
secara khusus .
 Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah
membantu pesertadidik mengenal bakat , minat dan
kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan
kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai
dengan yang diharapkannya / di cita-citakannya.
 Secara khusus dendiri tujuan Bimbingan dan Konseling bertujuan
untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial , belajar dan karier .
Guna mencapai keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dari
Bimbingan konseling secara baik , maka tujuan perkembangannya
dibagi menjadi 3 aspek , yaitu :
1. Bimbingan pribadi-sosial
Dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa, mandiri dan
bertanggung jawab . dalam aspek pribadi-sosial Bimbingan dan
Konseling membantu peserta didik agar :
 Memiliki kesadaran diri dan dapat mengembangkan sifat
positif
 Membuat pilihan secara sehat
 Menghargai orang lain
 Mempunyai rasa tanggung jawab
 Menyelesaikan konflik
 Membuat keputusan secara efektif
2. Bimbingan Belajar
Dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pendidikan , dalam aspek tugas perkembangan Belajar Bimbingan
dan Konseling membantu peserta didik agar :
 Dapat melaksanakan keterampilan teknik pembelajaran
secara efektif
 Dapat menetukan tujuan dan perencanaan pendidikan
 Mampu belajar secara efektif
 Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi
ujian
3. Bimbingan Karier
Dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja dan produktif .
dalam aspek tugas perkembangan karier , Bimbingan dan
Konseling membantu peserta didik agar :
 Dapat membentuk identitas karier
 Dapat merencanakan masa depan
 Dapat membentuk pola karier
 Dapat mengenali kemampuan , keterampilan ,dan minat
dalam dirinya
2.3 Fungsi Bimbingan Dan Konseling
Setelah kita mulai memahami apa arti dari Bimbingan dan Konseling ,
kita juga akan memahami pula mengenai tujuan dari Bimbingan dan
Konseling yang sebenarnya , baru setelah itulah kita akan mulai
memasuki tahapan dalam mengenal apa saja fungsi dari Bimbingan
dan Konseling , selain itu pada pembahasan fungsi dari Bimbingan
dan Konseling inilah kita akan mengetahui betapa pentingnya dan
betapa perlunya kita sebagai calon Guru SD untuk mempelajari ,
menguasai , memahami serta mampu dalam menerapkan Bimbingan
dan Konseling kelak saat kita mulai mengajar peserta didik .
Berikut beberapa funsi dari Bimbingan dan Konseling yang perlu kita
ketahui :

1. Fungsi pemahaman
Yaitu merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman bagi peserta didik tentang diri dan
lingkungannya .
2. Fungsi pencegahan
Yaitu merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
mencegah upaya peserta didik agar tidak menemui permasalahan
yang dapat mengganggu , menghambat atau menimbulkan
kesulitan dalam proses perkembangannya .
3. Fungsi perbaikan
Yakni merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
membantu peserta didik mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi .
4. Fungsi pemeliharaan
yakni merupakan funsi dari Bimbingan dan Konseling untuk
menjaga agar perilaku peserta didik yang sudah menjadi baik
jangan sampai rusak kembali .
5. Fungsi pengembangan
Yakni merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh
peserta didik .
6. Fungsi penyaluran
Yakni merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
mebantu peserta didik untuk memilih dan memantapkan
penguasaan karakter yang sesuai dengan bakat , minat , keahlian ,
dan ciri-ciri kepribadiannya .
7. Fungsi penyesuain
Yaitu merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
membantu peserta didik menemukan penyesuaian diri dan
perkembangannya secar optimal .
8. Fungsi adaptasi
Yakni merupakan fungsi dari Bimbingan dan Konseling dalam
mebantu staf sekolah untuk mengadaptasikan program pengajaran
dengan minat , kemampuan , serta kebutuhan peserta didik .
Dalam hal ini ketika kita sudah memahami apa itu Bimbingan dan Konseling ,
apa tujuannya dan apa fungsinya dalam sistem pendidikan kita , sudah pasti
nantinya kita akan menjadi tenaga pendidik yang profesional , terlatih serta
amanah karena kita dapat membimbing dan mengarahkan murid sesuai dengan
apa yang mereka mau dan apa yang mereka butuhkan sebenarnya .
Selain itu dengan penguasaan materi Bimbingan dan Konseling kita akan
mendapat kemudahan dalam menganalisis siswa , mulai dari perilaku , minat ,
bakat serta permasalahan apa saja yang sedang mereka hadapi segingga kita
akan mudah pula dalam menangani segala problem yang ada .
2.4 Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang Wajib
Dikuasai Guru Sd Maupun Calon Guru SD

Penguasaan prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ini akan sangat


bermanfaat karena inilah salah satu cara dalam menentukan tingkat
keberhasilan tenaga pendidik dalam melakukan pendidikan , selain itu
pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat dikatakan sebagai sebuah
tuntutan profesi bagi guru , apalagi setelah dikeluarkannya aturan
pemerintah seperti dibawah ini , sehingga mau tidak mau kita harus
menguasainya dan melaksanakannya sebagai sebuah kewajiban bagian
dari profesi guru , maka dari itu kita harus menuasai prinsip-prinsip
yang ada dengan baik agar mencapai keberhasilan .
1. PP no 28 yang disebutkan secara eksplisit bahwa pelayanan
bimbingan oleh tenaga pendidik yang kompeten merupakan bagian
dari penyelenggaraan pendidikan
2. PP no 28 tahun 1990 pasal 25 disebutkan bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam
rangka menemukan pribadi , mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan .
Prinsip-prinsip dasar bimbingan merupakan suatu pedoman yang
berakar dari pengalaman dan nilai-nilai profesi serta mewakili
pandangan dari mayoritas anggota profesi .
 Menurut (pietrofesa,dkk, 1981) prinsip-prinsip tersebut
dipandang sebagai suatu landasan bagi pengembangan dan
praktik model-model bimbingan . sedangkan
 Menurut (gibson&Mitchel, 1995;Shertzher&stone, 1994)
prinsip sebagai suatu kerangka kerja filosofis dimana program-
programdiorganisasikan dan kegiatan-kegiatan bimbingan
dikembangkan.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip dasar bimbingan
merupakan suatu asumsi mendasar atau suatu sistem keyakinan
berkenaan dengan profesi ( peran , fungsi , dan kegiatan ) Bimbingan
dan Konseling .
Berikut 6 ( enam ) prinsip yang harus diterapkan tenaga pendidik
sekaligus yang harus dikuasai tenaga pendidik dalam melakuakan
Bimbingan dan Konseling , yakni :
1. Bimbingan harus berkenaan dengan perkembangan pribadi
individu ( peserta didik ) .
Jika pada umumnya pendidikan sekolah hanya memusatkan
perhatian pada perkembangan intelektual dan baru memperhatikan
komponen emosi/psikis apabila laju perkembangan intelektual
mengalami penurunan maka sistem seperti itu harus diubah karena
menurut Kehas (1970) sangat merekomendasikan bahwa
pengembangan pribadilah yang harus menjadi fokus utama agar
peserta didik dapat memperoleh pengetahuan tentang dirinya dan
berbagai pengalaman yang pernah dialaminya dengan sedini
mungkin supaya siswa tidak mengalami krisis jati diri .
2. Bimbingan memusatkan perhatian pada dunia subjektif peserta
didik .
Dikarenakan bimbingan berkenaan dengan perkembangan pribadi
peserta didik , maka pusat perhatian bimbingan adalah dunia
pribadi peserta didik dengan cara melakukan penilaian dengan
berbagai teknik untuk memahami dunia internal peserta didik
selain itu kita juga harus mampu membantu peserta didik untuk
memahami dunia pribadinya ( subjektif) dan kondisi lingkungan
eksternalnya .
3. Bimbingan diarahkan pada kerjasama bukan paksaan
Bimbingan harus dilaksanakan atas dasar persetujuan dan kerelaan
dari individu yang terlibat , dan jika peserta didik melakukan
penolakan maka tugas kita adalah melakukan pendekatan dan
menangani dengan cara membujuk serta menanamkan motivasi-
motivasi , agar siswa dapat melakukan perubahannya dengan baik
tanpa ada tekanan dan paksaan melainkan tulus dari hati .
4. Setiap manusia memiliki kesanggupan untuk mengembangkan
dirinya sendiri .
Dalam hal ini , dapat diartikan bahwa peserta didik tersebut sudah
memiliki bakat/kemampuan dan dia memilik kemauan yang besar
pula untuk mengembangkannya sehingga disini tugas kita sebagai
tenaga pendidik adalah mendampingi , mendukung serta
mengarahkannya ke tingkatan penguasaan bakat yang lebih tinggi
lagi .
5. Bimbingan didasarkan pada hak-hak dan nilai-nilai pribadi
individu di samping kebebasan individu untuk memilih .
Setiap individu adalah unik dan memiliki nilai-nilai , hak-hak
pribadi , dan kebebasan untuk membuat pilihan dan menentukan
jalan hidupnya sendiri . dan tugas kita sebagai tenaga pendidik
yang memahami apa arti dari Bimbingan dan Konseling yang
sesungguhnya harus menerima dan menghargai pilihan individu
tersebut selagi dalam konteks kebenaran , dan kita harus memberi
kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik tersebut
untuk memilih tujuannya dan cara untuk mencapai tujuannya
karena kebebasan pemilihan tersebut adalah esensial bagi
perkembangan pribadi .
6. Bimbingan merupakan suatu proses pendidikan yang berkelanjutan
dan terus-menerus.
Bimbingan akan terus berlangsung sepanjang hayat individu
melalui berbagai tahapan yang sudah ditentukan .
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan
bahwa Bimbingan dan Konseling adalah sebuah kegiatan
yang menginginkan terjadinya perkembangan yang optimal
bagi peserta didik di segala aspek ( kemampuan akademik ,
pengembangan kepribadian , pengembangan relasi sosial ,
dan pengembangan karier ) dan semua ini akan terpenuhi
serta berjalan sesuai dengan yang kita harapkan apabila kita
dapat menjadi seorang tenaga pendidik yang mampu
memahami , menguasai dan menerapkan dengan baik serta
optimal berbagai kaidah-kaidah/prinsip-prinsip yang ada
dalam materi Bimbingan dan Konseling .

3.2 Saran
Seorang tenaga pendidik akan dikatakan baik dan berhasil
apabila mampu mendukung , mengarahkan serta
mengantarkan anak didiknya menjadi individu yang lebih
baik , maka dari itu hendaknya kita sebagai tenaga pendidik
maupun calon tenaga pendidik sejak saat ini harus mulai
mempertimbangkan berbagai kemampuan yang dimiliki
siswa terlepas dari hanya kemampuan intelektualnya saja ,
karna tidak semua siswa unggul pada bidang intelektualnya ,
dan sudah menjadi tugas kita untuk membantu peserta didik
untuk mencari tahu jati dirinya , dan apa keistimewaannya
yang sesungguhnya .
DAFTAR PUSTAKA

Nursalim,Muhammad.2015.pengembangan profesi
Bimbingan dan Konseling.Jakarta:Erlangga.

Ahmadi,Abu dan Ahmad Rohani.1991.Bimbingan dan


Konseling di sekolah. Semarang:PT Rineka Cipta.

Juntika,Achmad,Nurihsan.2005.Strategi layanan Bimbingan


dan Konseling.Bandung:PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai