Anda di halaman 1dari 3

Angel Lelga Pernlah Dituduh Zina, Ini Tata Cara Pembuktiannya

dalam Islam!

Beberapa waktu lalu Angel Lelga sempat dituduh berzina oleh mantan


suaminya sendiri, Vicky Prasetyo. Bahkan peristiwa ini membuat heboh publik
kala itu. Seperti diketahui, Vicky pernah mempolisikan Angel Lelga atas dugaan
perzinaan dengan seorang pria muda pada November 2018. Di tengah proses
perceraian mereka, Vicky kala itu menggerebek Angel yang sedang bersama pria
bernama Fiki Alman.Terkait hal tersebut kini penyidikan itu telah Vicky dihentikan
karena yang disangkakan sang presenter kepada Angel Lelga tidak terbukti.
Lantas bagaimana pandangan Islam akan hal ini? Adakah cara untuk membuktikan
zina dalam Islam?
Ketua Forum dai Muda Indonesia Ustadz Asroni Al-Paroya mengatakan,
cara membuktikan orang yang berbuat zina adalah dengan sedikitnya
menghadirkan dua saksi yang akan disumpah. Kedua saksi tersebut pun harus
berani mempertanggungjawabkan sumpahnya di hadapakn Allah SWT. "Kalau
dalam Islam cara membuktikan orang yang berbuat zina itu adalah dengan
menghadirkan sedikitnya dua saksi yang akan disumpah dan berani
mempertanggungjawabkan sumpahnya di hadapan Allah, bahwa ia pernah
melihat langsung dua orang laki-laki dan perempuan yang melakukan perbuatan
zina. Dan jika ada orang yang menuduh tanpa menghadirkan dua saksi maka akan
menjadi dosa besar," kata Ustadz Asroni kepada Okezone melalui pesan
Whatsapp, Rabu (31/7/2019).
Pada zaman Rasulullah SAW, sebelum adanya seorang hakim untuk
mengadili perbuatan zina, para pelaku zina akan melakukan pengakuan langsung
kepada Rasulullah untuk diberlakukan hukuman zina terhadap dirinya.Islam
sangat menghargai privasi seseorang. Aib pada dasarnya harus dijaga dan
memang tidak diperkenankan menyebarluaskan aib orang lain. Kecuali memang
diungkapkan dalam peradilan demi tegaknya hukum. Apalagi, perbuatan zina
cenderung dilakukan secara tertutup sehingga sangat sulit untuk
membuktikannya.
Seperti halnya zina yang dosanya amat serius, menuduh seseorang berzina
juga perbuatan yang serius. Jika tidak terbukti, tuduhan itu justru berbalik kepada
yang menuduh. Menuduh zina dalam bahasa syariat dinamakan dengan qazaf.
Secara pengertian, qazaf bermakna melemparkan tuduhan zina kepada orang lain
yang baik lagi suci atau menafikan keturunannya. Qazaf berpotensi melahirkan
hukum had bagi yang dituduh jika terbukti atau bagi penuduh jika mengada-ada.
Jika ia hanya menuduh seseorang lain mencuri, minum arak, murtad, termasuk
juga mencaci yang bisa menjatuhkan kehormatan kemudian tidak terbukti, ia
hanya dikenakan hukuman takzir.
Orang Yang Menuduh Berzina, Berhak Didera Oleh Penguasa
ORANG YANG MENUDUH BERZINA, BERHAK DIDERA OLEH PENGUASA

1. Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari

Islam adalah agama rahmat bagi seluruh makhluk. Islam mengangkat kedudukan
pemeluknya, sehingga kehormatannya tidak boleh diganggu. Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ فِي بَلَ ِد ُك ْم َه َذا‬،‫ش ْه ِر ُك ْم َه َذا‬ َ ‫ َوأَ ْع َر‬،‫ َوأَ ْم َوالَ ُك ْم‬،‫فَإِنَّ هَّللا َ َح َّر َم َعلَ ْي ُك ْم ِد َما َء ُك ْم‬
َ ‫ فِي‬،‫ َك ُح ْر َم ِة يَ ْو ِم ُك ْم َه َذا‬،‫اض ُك ْم‬

Sesungguhnya Allâh telah mengharamkan atas kamu: darah kamu, harta kamu,
dan kehormatan kamu, seperti keharaman harimu ini, di bulanmu ini, di negerimu
ini. [HR. Al-Bukhâri, no. 6043]. Termasuk merusak kehormatan Muslim dan
Muslimah adalah menuduhnya berbuat zina tanpa bukti. Bukti yang dimaksud
adalah mendatangkan empat orang saksi laki-laki yang melihat perzinaan itu
secara langsung. Tuduhan tanpa bukti ini disebut qadzf.

2. Orang yang melayangkan tuduhan keji itu terlaknat di dunia dan di


akhirat serta akan mendapatkan siksa yang pedih. Allâh Azza wa Jalla
berfirman:

ْ َ‫يَ ْو َم ت‬ ﴾٢٣﴿ ‫اب ع َِظي ٌم‬


‫ش َه ُد‬ ٌ ‫ت لُ ِعنُوا فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة َولَ ُه ْم َع َذ‬ ِ ‫ت ا ْل ُمؤْ ِمنَا‬ِ ‫ت ا ْل َغافِاَل‬ ِ ‫صنَا‬ َ ‫إِنَّ الَّ ِذينَ يَ ْر ُمونَ ا ْل ُم ْح‬
‫ق َويَ ْعلَ ُمونَ أَنَّ هَّللا َ ه َُو‬
َّ ‫يَ ْو َمئِ ٍذ يُ َوفِّي ِه ُم هَّللا ُ ِدينَ ُه ُم ا ْل َح‬ ﴾٢٤﴿  َ‫سنَتُ ُه ْم َوأَ ْي ِدي ِه ْم َوأَ ْر ُجلُ ُه ْم بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬
ِ ‫َعلَ ْي ِه ْم أَ ْل‬
ُ‫ق ا ْل ُمبِين‬ ُّ ‫ا ْل َح‬

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh (berbuat zina) kepada wanita yang


baik-baik, yang lengah (tidak melakukan perzinaan-pen), lagi beriman, mereka
kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar. Pada hari
(ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan. Di hari itu, Allâh akan memberi mereka balasan
yag setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allâh-lah yang
Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang
sebenarnya).[An-Nûr/24: 23-25]

3. Inilah ancaman yang sangat mengerikan bagi orang yang mulutnya


lancang, dengan menuduh orang Mukmin yang bersih dengan tuduhan
zina. Bahkan mereka berhak mendapatkan hukum cambuk 80 kali,
dihukumi sebagai orang fasik, dan tertolak persaksiannya. Kecuali jika dia
bisa mendatangkan bukti, yaitu empat laki-laki yang melihat langsung
perbuatan keji tersebut dengan mata kepala mereka sendiri.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

َ ‫اجلِدُو ُه ْم ثَ َمانِينَ َج ْل َدةً َواَل تَ ْقبَلُوا لَ ُه ْم‬


ً‫ش َها َدة‬ ُ ‫ت ثُ َّم لَ ْم يَأْتُوا بِأ َ ْربَ َع ِة‬
ْ َ‫ش َهدَا َء ف‬ َ ‫َوالَّ ِذينَ يَ ْر ُمونَ ا ْل ُم ْح‬
ِ ‫صنَا‬
ٰ
‫صلَ ُحوا فَإِنَّ هَّللا َ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬ ْ َ‫إِاَّل الَّ ِذينَ تَابُوا ِمنْ بَ ْع ِد َذلِكَ َوأ‬ ﴾٤﴿  َ‫اسقُون‬ ِ َ‫ َوأُو ٰلَئِكَ ُه ُم ا ْلف‬  ۚ‫أَبَدًا‬

Dan orang-orang yang menuduh (berbuat zina) kepada wanita-wanita yang baik-
baik dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka
(yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima
kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang
fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya),
maka sesungguhnya Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  [An-Nûr/24:
4-5]

4. Dan perbuatan qadzf  itu termasuk tujuh perkara yang membinasakan


sebagaimana dijelaskan dalam hadits di bawah ini:

‫سو َل‬ ُ ‫ت قَالُوا يَا َر‬ ِ ‫س ْب َع ا ْل ُموبِقَا‬


َّ ‫اجتَنِبُوا ال‬ْ ‫سلَّ َم قَا َل‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ عَنْ النَّبِ ِّي‬ ِ ‫عَنْ أَبِي ُه َر ْي َرةَ َر‬
ِ ‫الربَا َوأَ ْك ُل َم‬
ِ ِ‫ال ا ْليَت‬
‫يم َوالتَّ َولِّي‬ ِّ ‫ق َوأَ ْك ُل‬ ِ ‫س ْح ُر َوقَ ْت ُل النَّ ْف‬
ِّ ‫س الَّتِي َح َّر َم هَّللا ُ إِاَّل بِا ْل َح‬ ِّ ‫هَّللا ِ َو َما هُنَّ قَا َل الش ِّْر ُك بِاهَّلل ِ َوال‬
ِ ‫ت ا ْل َغافِاَل‬
‫ت‬ ِ ‫ت ا ْل ُمؤْ ِمنَا‬
ِ ‫صنَا‬ َ ‫ف َوقَ ْذفُ ا ْل ُم ْح‬ ِ ‫يَ ْو َم ال َّز ْح‬

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau bersabda,
“Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya,
“Wahai Rasûlullâh! Apakah itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Syirik kepada Allâh; sihir; membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan
haq; memakan riba; memakan harta anak yatim; berpaling dari perang yang
berkecamuk; menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga
kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. [HR. Al-Bukhâri, no. 3456;
Muslim, no. 2669]

 Tanggapan :
o Pendapatku mengenai artikel tentang orang yang menuduh zina dan hukum bagi
orang yang menuduh zina adalah suatu hal yang sangat memprihatinkan,Karena
seseorang harus rela mengorbankan harkat dan martabatnya di dalam agama islam
untuk menuduh orang lain berbuat zina,dikarenakan oleh suatu hal,misalnya iri atau
dengki terhadap orang yang dituduh tersebut. Dan Hukum bagi orang yang menuduh
zina,dosanya sangat besar di dalam islam sesuai yang dijelaskan pada riwayat hadits
di atas,dan Allah SWT sangat melarang hambanya untuk melakukan larangan-
larangannya,ya salah satunya menuduh seseorang melakukan zina,karena apa yang
diperbuat nantinya akan di pertanggungjawabkan di alam yang berbeda suatu saat
jika waktunya telah tiba. Oleh karena itu,janganlah ada di antara kamu yang menuduh
orang berbuat zina jika tidak mau terkena azab di dunia maupun azab Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai