Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Paiton


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pokok : Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. alBaqarah/2: 153, dan Q.S. Áli
Imrān/3: 134 dan Hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan
pemaaf.
Alokasi Waktu : 3 x pertemuan ( 9 JP)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.2 Terbiasa membaca al-Qur‟ān dengan meyakini bahwa Allah mencintai orang-orang
yang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
2.2 Menunjukkan perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai implementasi pemahaman
Q.S an-Nisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134, dan Hadis
terkait.
3.2 Memahami Q.S. anNisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134
serta hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf. 4.2.1 Membaca Q.S. an-Nisá/4:
146, Q.S. alBaqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134 dengan tartil.
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. anNisá/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, dan Q.S. Áli
Imrān/3: 134 dengan lancar. 4.2.3 Menyajikan keterkaitan ikhlas, sabar, dan pemaaf
dengan pesan Q.S. an-Nisá/4: 146, Q.S. alBaqarah/2: 153, dan Q.S. Áli Imrān/3: 134.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.2.1 Memiliki kemampuan membaca Alquran dengan tartil
1.2.2 Membiasakan membaca Alquran dalam kehidupan sehari-hari
2.2.1 Memiliki perilaku ikhlas dan sabar
2.2.2 Mau memaafkan kesalahan orang lain
3.2.1 Menyebutkan arti Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134. serta hadis tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
3.2.2 Menjelaskan makna isi kandungan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153,
dan Q.S. Ali Imran (3): 134. serta hadis tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
3.2.3 Mengidentifikasikan hokum bacaan tajwid nun sukun/tanwin dan mim sukun
sebagaimana terkandung Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134 dengan benar
3.2.4 Menunjukkan contoh perilaku ikhlas, sabar dan pemaaf sebagai implementasi Q.S. An-
Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134. serta hadis yang
terkait
3.2.5 Menampilkan contoh perilaku ikhlas, sabar dan pemaaf sebagai implementasi Q.S. An-
Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134, serta hadis yang
terkait.
4.2.2.1 Mendemontrasikan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134.
4.2.2.2 Mendemontrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134. dengan lancar

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik dapat :
1. Memiliki kemampuan membaca Alquran dengan tartil
2. Membiasakan membaca Alquran dalam kehidupan sehari-hari
3. Memiliki perilaku ikhlas dan sabar
4. Mau memaafkan kesalahan orang lain
5. Menyebutkan arti Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134. serta hadis tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
6. Menjelaskan makna isi kandungan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134. serta hadis tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf.
7. Mengidentifikasikan hokum bacaan tajwid nun sukun/tanwin dan mim sukun
sebagaimana terkandung Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134.dengan benar
8. Menunjukkan contoh perilaku ikhlas, sabar dan pemaaf sebagai implementasi Q.S.
An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134. serta
hadis yang terkait
9. Menampilkan contoh perilaku ikhlas, sabar dan pemaaf sebagai implementasi Q.S.
An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134, serta
hadis yang terkait.
10. Mendemontrasikan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan
Q.S. Ali Imran (3): 134
11. Mendemontrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan
Q.S. Ali Imran (3): 134. dengan lancar

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
 Pertemuan 1
a. Bacaan dan Arti Q.S. An-Nisa (4):146

ٓ
‫ين‬ َ ِ‫ُوا ِدينَهُمۡ هَّلِل ِ فَأ ُ ْو ٰلَئ‬
َ ۖ ِ‫ك َم َع ۡٱل ُم ۡؤ ِمن‬ Vْ ‫وا بِٱهَّلل ِ َوأَ ۡخلَص‬
ْ ‫ص ُم‬ ْ ‫صلَح‬
ۡ ‫ُوا َو‬
َ َ‫ٱعت‬ ۡ َ‫ُوا َوأ‬ ْ ‫ين تَاب‬َ ‫إِاَّل ٱلَّ ِذ‬
١٤٦ ‫ين أَ ۡجرًا َع ِظ ٗيما‬ َ ِ‫ت ٱهَّلل ُ ۡٱل ُم ۡؤ ِمن‬ِ ‫ف ي ُۡؤ‬َ ‫َو َس ۡو‬
Arti Surah An-Nisa’/4: 146 :
“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh
pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.
Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar” (surah An-
Nisa’/4: 146)

b. Bacaan dan Arti Q.S. Al Baqarah (2):153


َّ ٰ ‫ ِة إِ َّن ٱهَّلل َ َم َع ٱل‬Vۚ‫صلَ ٰو‬
١٥٣ َ‫صبِ ِرين‬ ْ ُ‫ٱست َِعين‬
َّ ‫وا بِٱلص َّۡب ِر َوٱل‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ۡ ‫وا‬

Arti Surah Al-Baqarah/2: 153


“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Surah al-Baqarah/2: 153)

c. Bacaan dan Arti Q.S. Ali Imran (3): 134.

ُّ‫اس َوٱهَّلل ُ يُ ِحب‬ ۡ ۡ ٰۡ َّ ‫ونَ فِي‬VVُ‫ٱلَّ ِذينَ يُنفِق‬


ِ ۗ َّ‫افِينَ ع َِن ٱلن‬VV‫ ظَ َوٱل َع‬V‫رَّٓا ِء َوٱل َك ِظ ِمينَ ٱلغ َۡي‬V ‫ٱلض‬
َّ ‫رَّٓا ِء َو‬V ‫ٱلس‬
١٣٤ َ‫ۡٱل ُم ۡح ِسنِين‬

Arti Surah Ali-Imran/3: 134


“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Surah Ali-
Imran/3:134)

d. Kandungan Surah an-Nisa’/4:146 serta Hadis Terkait.


Kandungan surah an-Nisa’/4:146 menjelaskan tentang keikhlasan amal
seseorang. Ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal. Perhatikan firman
Allah Swt. berikut.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan ¡alat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus.” (Surah al-Bayyinah/98:5)
“Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a, Rasulullah saw.. bersabda: “Tiga hal yang
tidak boleh hati seorang mukmin iri terhadapnya: ikhlas dalam beramal, memberi
nasihat kepada pemimpin, dan melanggengkan kebersamaan dengan jamaah.” (H.R.
Ahmad).
Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau niatnya. Oleh karena itu,
yang harus diluruskan pertama kali agar tercapai derajat mukhlisin adalah niat di
dalam hati. Allah Swt. berfirman:
“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun
orang-orang kafir tidak menyukai(nya).’ (Surah ±l-Mukmin/40:14)
Niat yang baik akan menghasilkan perbuatan baik. Begitu pula niat yang ikhlas akan
mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Dengan ikhlas, hati kita menjadi
tenteram, tidak ada beban yang memberatkan.
e. Kandungan Surah al-Baqarah/2:153 serta Hadis Terkait
Kandungan surah al-Baqarah/2:153 menjelaskan orang-orang yang sabar.
Sesungguhnya Allah Swt. beserta orang-orang yang sabar. Sabar merupakan
pengendali hati untuk selalu Istiqamah dalam berbuat baik. Sayidina Ali bin Abi
Thalib mengatakan.
“Sabar adalah bagian dari iman, sebagaimana kepala bagian dari tubuh”.
Sabar bisa diartikan tabah, tahan menderita, ulet, tekun, dan tidak mudah putus asa.
Sabar juga bisa berarti menahan, maksudnya adalah menahan diri dari kesusahan
yang menimpanya, menahan lisan atau anggota badan dari perkataan dan perbuatan
yang tidak baik, serta menahan rasa malas untuk berbuat baik.
Sabar juga berarti menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsu angkara murka,
mengendalikan lidah untuk tidak berkeluh kesah, dan mengontrol anggota tubuh
untuk tidak bertindak anarki.
Orang yang sabar tidak hanya bersikap lapang dada saat menghadapi kesulitan
dan musibah, tetapi juga teguh pendirian (Istiqamah) dalam memperjuangkan
kebenaran, dan selalu dinamis dan optimistis dalam meraih masa depan yang lebih
baik dan bermakna. Sabar itu ada beberapa macam, antara lain sabar menjalankan
perintah Allah Swt., menjauhi kemaksiatan atau meninggalkan larangan Allah Swt.,
menerima dan menghadapi musibah, menuntut lmu pengetahuan, serta sabar dalam
bekerja dan berkarya. Kelima bentuk kesabaran tersebut berkaitan erat dengan
ketahanan mental spiritual, sehingga kesabaran itu selalu menuntut ketahanan jiwa
dan kekayaan mental spiritual yang tangguh.
f. Kandungan Surah Ali-Imran/3: 134 serta Hadis Terkait
Kandungan surah Ali-Imran/3:134 menjelaskan ciri-ciri orang yang taqwa,
yaitu selalu memaafkan orang lain.
Rasulullah saw. menganjurkan kepada kita untuk saling memaafkan dan meminta
maaf, sebaga-mana sabdanya:
“Dari Aisah dari Anas berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sambunglah tali
silaturahmi kepada orang yang telah memutuskanmu dan maafkanlah orang-orang
yang mendzalimimu“. (H.R. Baihaqi)
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf
berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci
dan keinginan untuk membalasnya. Dalam bahasa Arab sikap pemaaf disebut al-‘afw
yang juga memiliki arti bertambah (berlebih), penghapusan, ampun, atau anugerah.
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan dan kekhilafan adalah
fitrah yang melekat pada diri manusia. Rasulullah saw. bersabda “Setiap manusia
pernah melakukan kesalahan dan sebaik-baik pelaku kesalahan itu adalah orang yang
segera bertobat kepada Allah Swt.”. Ini berarti bahwa manusia yang baik bukan
orang yang tidak pernah berbuat salah, karena itu mustahil, kecuali Rasulullah saw.
yang ma’¡um (senantiasa dalam bimbingan Allah Swt.). Akan tetapi, manusia yang
baik adalah manusia yang menyadari kesalahannya dan segera bertobat kepada-Nya.
Sebelum menerapkan perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai penerapan
surah an-Nisa’/4: 146, surah al-Baqarah/2: 153 dan surah ali-Imron/ 3: 134, terlebih
dahulu kalian harus membiasakan membaca al-Qur’an setiap hari, baik yang
berkaitan dengan materi di atas maupun yang lainnya.

 Pertemuan 2
Hukum bacaan tajwid nun sukun/tanwin dan mim sukun
Apa bila ada nun sukun/tanwin berhadapan dengan huruf hijaiyyah, ada empat hukum
bacaannya, yaitu i«zhar (bacaan jelas), ikhfa (bacaan samar), idgham (bacaan lebur),
dan iqlab (bacaan beralih).
Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
ْ )
1) Idhar ( ‫إظهَار‬
ْ ٍ ٌ ) bertemu
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun sukun/tanwin (/ ‫ً ن‬
dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ‫احخعغھ‬
Contoh bacaan idhar:
No Huruf Nun sukun (‫)ن‬ْ Tanwin (ً ٍ ٌ )
1 ‫ا‬ ‫َم ْن أ َم َن‬ ‫َرس ُْو ٌل اَ ِمي ٌْن‬
2 ‫ح‬ َ ‫َع ْن َح َرا ِم‬
‫ك‬ ٌ‫نَا ٌر َحا ٍميَة‬
3 ‫خ‬ ‫َم ْن َخ ِش َي‬ ‫َذ َّر ٍة َخبٍ ْي ٌر‬
4 ‫ع‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬ ‫َس ٍم ْي ٌع َعلٍ ْي ٌم‬
5 ‫غ‬ ٍّ‫ِم ْن ِغل‬ ‫اَجْ ٌر َغ ْي ُر‬
6 ‫ھ‬ ‫ِم ْن هَا ٍد‬ ‫ار‬
ٍ َ‫ُف ه‬ ٍ ‫ُجر‬
2) Idgham ( ٌ‫) اِ ْدغَام‬
Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun sukun atau tanwin bertemu
salah satu huruf dari huruf ‫ ي ن م و ل ر‬maka wajib dibaca idgham, cara
membacanya seolah mentasydidkan nun sukun/tanwin ( ‫ ْن‬/ ً ٍ ٌ ) ke dalam huruf
hidup sesudahnya. Sehingga bunyi nun sukun atau tawin tidak terdengar sama
sekali.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila
ghunnah.

a) Idgham bighunnah ( ‫) اِ ْدغَا ٌم بِ ُغنَّ ٍة‬


Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung
(ghunnah) yaitu bila nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham
bighunnah yang empat yaitu: Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung
(bighunnah) dengan meleburkan suara nun sukun/tanwin ke dalam huruf yang
ada di depannya. Contoh bacaan idgham bighunnah:
No Huruf ْ
Nun sukun (‫)ن‬ Tanwin ( ً ٍ ٌ )

1 ‫ي‬ ‫َم ْن يَقُوْ ُل‬ ‫يَوْ َمئِ ٍذ يَصْ ُد ُر‬


2 ‫ن‬ ‫ِم ْن نِ ْع َم ِة‬ ‫ِح ْك َم ٍة نَافِ َع ٍة‬
3 ‫م‬ ‫ِم ْن َم َس ٍد‬ ‫عَابِ ٌد َما َعبَ ْدتُ ْم‬
4 ‫و‬ ‫ِم ْن َو َرا ِء ِه ْم‬ ‫َخ ْي ٌر َواَ ْبقَى‬

Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun sukun berada
dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun
sukun/tanwin dibaca jelas.
ٌ َ‫ان ـ ُد ْنيَا ـ بُ ْني‬
Contoh: ‫ان‬ ٌ ‫ص ْن َو‬ ٌ ‫قِ ْن َو‬
ِ ‫ان ـ‬

b) Idgham bilaghunnah ( ٍ‫)اِ ْدغَا ٌم بِالَ ُغنَّة‬


Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung.
Apabila nun sukun atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham
bilaghunnah yaitu ‫ل ـ ر‬. Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib
melebur nun sukun/tanwin ke dalam huruf sesudahnya. Contoh bacaan idgham
bilaghunnah:
No Huruf Nun sukun (‫)ن‬ ْ Tanwin ( ً ٍ ٌ )
1 ‫ل‬ َ‫ِم ْن لَ ُد ْنك‬ َ‫هُدًى لِ ْل ُمتَّقِ ْين‬
2 ‫ر‬ ‫ك‬َ ِّ‫ِم ْن َرب‬ ِ ‫َخ ْي ٌر َر‬
َ‫ازقِ ْين‬

3) Iqlab ( ‫) اقالب‬
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun sukun/tanwin bertemu dengan
huruf ‫ب‬, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi
nun sukun/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( ‫ ) ْم‬Huruf iqlab hanya satu yaitu
huruf ‫ب‬
Contoh bacaan iqlab:
No Huruf Nun sukun (‫) ْن‬ Tanwin (ً ٍ ٌ )
1 ‫ب‬ ‫ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم‬ ‫ص ْي ٌر‬
ِ َ‫َس ِم ْي ٌع ب‬

4) Ikhfa ( ‫)اِ ْخفَا ٌء‬


Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun sukun atau tanwin.
Maksudnya bunyi nun sukun/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung,
serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun
sukun/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu:
‫سـشـشـصـضـطـظـفـقـك‬-‫تـثـجـدـذـز‬

Contoh bacaan ikhfa:


No Huruf Nun sukun ( ْ‫) ن‬ Tanwin (ً ٍ ٌ )
1 ‫ت‬ ‫فَ َم ْن تَبِ َع‬ ‫ت تَجْ ِرى‬ ٍ ّ‫َجن‬
2 ‫ث‬ ‫ت‬ ْ َ‫فَ َم ْن ثَقُل‬ ٌ‫ِشهَابٌ ثَاقِب‬
3 ‫ج‬ ‫اِ ْن َجا َء ُك ْم‬ ‫ق َج ِد ْي ٍد‬ ٍ ‫خ َْل‬
4 ‫د‬ ‫اَ ْندَادًا‬ ‫َد ًّكا َد ًّكا‬
5 ‫ذ‬ ٍ َ‫ِم ْن َذه‬
‫ب‬ ‫ب‬ٍ َ‫نَارًا َذاتَ لَه‬
6 ‫ز‬ ‫َواَ ْنز َْلنَا‬ ‫ص ِع ْيدًا َزلَقًا‬ َ
7 ‫س‬ ‫ان‬ ُ ‫أَ ِإل ْن َس‬ ‫َسل ًما َسل ًما‬
8 ‫ش‬ َ َ‫ِم ْن َش ِّر َما َخل‬
‫ق‬ ‫ب َش ِد ْي ٍد‬ ٍ ‫َع َذا‬
9 ‫ص‬ ‫صالَتِ ِه ْم‬ َ ‫ع َْن‬ ‫صالِحًا‬ َ ً‫َع َمال‬
10 ‫ض‬ ‫َم ْنضُوْ ٍد‬ ٌ‫اح َكة‬ ِ ‫ض‬ َ ٌ‫ُم ْسفِ َرة‬
11 ‫ط‬ ‫ت‬ٍ ‫ِم ْن طَيِّبَا‬ ٌ‫بَ ْل َدةٌ طَيٍّبَة‬
12 ‫ظ‬ ‫ِم ْن ظُهُوْ ِر ِه ْم‬ ً‫ُحرَّا ًء ظَا ِه َرة‬
13 ‫ف‬ ‫أَ ْنفُ ِس ِه ْم‬ ‫ُم ْختَا ٍل فَ ُخوْ ٍر‬
14 ‫ق‬ ‫ِم ْن قَ ْب ِل‬ ‫ٍر ْزقًا قَالُوا‬
15 ‫ك‬ ‫َم ْن َكانَ يَرْ جُو‬ ‫نَاِصيَ ٍة َكا ِذبَ ٍة‬
Berikut ini contoh perilaku sebagai implementasi surah an-Nis’/4: 146, surah al-
Baqarah/2: 153 dan surah ali-Imron/ 3: 134.
1. Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku ikhlas sebagai penghayatan dan pengamalan surah An-Nis’/4: 146 dalam
kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:
a. Gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain;
b. Ikhlas dalam beribadah, semata-mata karena Allah Swt.;
c. Tidak mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain;
d. Selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku;
e. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil;
f. Tidak menghitung-hitung apalagi mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah
diberikan kepada orang lain.
2. Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku sabar sebagai penghayatan dan pengamalan surah al-Baqarah/2: 153
dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut.
a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt., seperti:
1) Ketika mendengar azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan alat
berjamaah;
2) Ketika bel berbunyi segera masuk kelas untuk mengikuti pelajaran;
3) Saat orang tua memanggil, segera menghadap dan menemui agar tidak
mengecewakannya.
b. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt., seperti:
1) Ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-teman
yang bersekongkol untuk membolos;
2) Saat diajak tawuran segera menolak dan menjauhi teman-teman yang
mengajaknya;
3) Tidak cepat marah dan main hakim sendiri.
c. Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, seperti:
1) Ketika terkena musibah sakit tidak mengeluh dan tidak putus asa untuk
berusaha mencari obatnya;
2) Ketika terkena musibah tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah dan
orang lain.
3. Perilaku Pemaaf dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku pemaaf sebagai penghayatan dan pengamalan surah ali-Imron/3: 134
dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan:
a. Memberikan maaf dengan ikhlas kepada orang yang meminta maaf;
b. Meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat;
c. Tidak memendam rasa benci dan perasaan dendam kepada orang lain.
Untuk lebih mengingat dalil tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf, kalian harus
menghafal surah an-Nisa’/4: 146, surah al-Baqarah/2: 153 dan surah ali-Imron/3: 134,
dengan baik dan benar.

 Pertemuan 3
a. Mendemontrasikan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134.
b. Mendemontrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan
Q.S. Ali Imran (3): 134. dengan lancar
c. Harian dengan Melaksanakan Ulangan Harian yang terkait dengan Q.S. An-Nisa
(4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134. dengan lancar

2. Materi Pembelajaran Pengayaan


Untuk materi pengayaan peserta didik diberi materi yang lebih tinggi atau tingkat
kesulitannya lebih. Materi pengayaan juga dapat dilakukan dengan memberi tugas kepada
peserta didik dengan mencari bahan materi pelajaran di buku referensi yang ada
diperpustakaan contoh pada materi ini dengan :
a. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Istilah Makiyah berasal dari kata al-makki yang diambil dari kata “Mekkah”.
Istilah Madaniyah berasal dari kata al-madani yang diambil dari kata kata “Madinah”.
Kedua kata tersebut telah dimasuki “ya’” nisbah sehingga menjadi al-makkiy atau al-
makkiyah dan almadaniy atau al-madaniyah. Secara harfiah, al-makki atau al-makkiyah
berarti “yang bersifat Mekkah” atau “yang berasal dari Mekkah”, sedangkan al-madaniy
atau al-madaniyah berarti “yang bersifat Madinah” atau “yang berasal dari Madinah”.
Maka ayat atau surah yang turun di Mekkah disebut dengan al-makkiyah dan yang
diturunkan di Madinah disebut dengan almadaniyah.
Secara istilah al-makki wa al-madani berarti “suatu ilmu yang membahas tentang tempat
dan periode turunnya surah atau ayat Al-qur’an, baik Mekkah ataupun Madinah”. Ayat
atau surah yang turun pada periode Mekkah disebut dengan ayat/surah makkiyah dan
ayat/surah yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat madaniyah.

b. Penentuan Ayat Al-Makkiyah dan Al-Madaniyyah


Ilmu al-makkiyah dan al-madaniyyah termasuk dalam kategori ilmu riwayah.
Justru itu, ia tidak akan dapat dikuasai dan diketahui kecuali melalui riwayat dari
sahabat. Karena hanya merekalah yang menyaksikan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an
kepada Nabi, dalam suasana, tempat, dan masa tertentu. Atau boleh juga melalui riwayat
tabi’n yang mereka terima dari sahabat.
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ayat al-makkiyah dan
almadaniyyah, yaitu sima’i dan qiyasi(analogi). Yang pertama adalah berdasarkan
penjelasan para sahabat secara langsung. Hal ini dapat diketahui melalui riwayat yang
telah ditulis oleh para ahli hadits, seperti al-kuttub as-sittah. Dan yang terkhir adalah
dengan cara membandingkan tanda-tanda al-makki atau al-madani dengan struktur ayat
yang terdapat dalam surah.
Dalam hal qiyasi ini, para ulama telah membuat tanda atau cirri-ciri masing-
masing keduanya yang dapat dijadikan standar untuk menentukan makkiyah atau
madaniyah-nya suatu surah/ayat.
Ciri-ciri ayat makkiyah, adalah: a. Ayat dan Surahnya pendek dan susunannya
jelas b. Banyak bersajak c. Banyak qasam, tasybih, dan amtsal. d. Gaya bahasa al-
makkiyah jarang bersifat konkret dan realistis materialis, terutama ketika berbincang
tentang kiamat. e. Setiap surah yang mengandung lafal kalla termasuk al-makkiyah.
Kata kalla dalam AlQur’an terulang 33 kali dalam 15 surah. f. Setiap surah yang
mengandung ya ayyuhan nas dan tidak mengandung ya ayyuhal ladzina amanu. g.
Ajakan kepada tauhid dan beribadah hanya kepada Allah, pembuktian mengenai risalah,
kebangkitan dan hari pembalasan, hari kiamat dan kengeriannya, neraka dan siksaannya,
surag dan nikmatnya, argumentasi terhadap orang musyrik dengan menggunakan
buktibukti rasional dan ayat-ayat kauniyah. h. Peletakkan dasar-dasar umum bagi
perundang-undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu
masyarakat; dan penyingkapan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan
harta anak yatim secara dzalim, penguburan hidup-hidup bayi perempuan dan tradisi
buruk lainnya.
Ciri-ciri ayat madaniyyah adalah: a. Setiap surah yang berisi kewajiban atau had
adalah madani. b. Setiap surah yang didalamnya disebutkan orang-orang munafik adalah
madani, kecuali alankabut adalah makki. c. Setiap surah yang didalamnya terdapat
dialog dengan ahli kitab adalah madani. d. Menjelaskan ibadah, muamalah, had/sanksi,
kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan social, hubungan internasional, baik diwaktu
damai maupun perang , kaidah hokum, dan masalah perundang-undangan. e. Seruan
terhadap ahli kitab dari kalangan yahudi dan nasrani, dan ajakan kepada mereka untuk
masuk Islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah,
permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang
kepada mereka karena rasa dengki daintara sesama mereka.

c. Faedah Mengetahui Makkiyah dan Madaniyyah


Dengan mengetahui ilmu Makki dan Madani ini akan banyak membawa hikmah dan
faedah serta kegunaan yang bermacam-macam antara lain: a. Mudah mengetahui mana
ayat-ayat Al-Qur'an yang turun lebih dahulu dan mana ayat yang turun belakangan dari
kitab suci Al-Qur'an. b. Mengetahui dan mengerti sejarah pensyariatan hukum-hukum
Islam (Taairakhut Tasyri') yang amat bijaksana dalam menetapkan hukum. c.
Meningkatkan keyakinan orang terhadap kesucian, kemurnian dan keaslian Al-Qur'an.
d. Dapat mengetahui nasikh dan mansukh dalam al-qur’an.

3. Materi Pembelajaran Remidial


a. Pembelajaran ulang
Untuk materi remidi peserta didik diberi materi yang tingkatnya lebih muda. Dan
pembelajaran dilakukan ulang bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
belajar. Dan sesekali guru memberi pertanyaan ketika peserta didik yang mengalami
kesulitan setelah guru menerangkan.
b. Bimbingan perorangan
Hal ini dilakukan oleg guru apabila peserta didik yang remidi hanya beberapa anak atau
sedikit yang remidi.
c. Belajar kelompok
Ini dilakukan sebagai umpan balik atas pembelajaran ulang yang dilakukan guru pada
peserta didik yang remidi, guru memberikan penugasan yang dibahas peserta didik yang
remidi dalam belajar kelompok.
d. Pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai KKM sesuai hasil
analisis penilaian
F. Metode Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
a. Pemodelan
2. Pertemuan kedua
a. Penyelidikan kelompok (Group Investigation)
b. MPA (Market Place Activity)
3. Pertemuan ketiga
a. Demonstrasi
b. Pemodelan

G. Media Pembelajaran
1. Media
a. Laptop, LCD Proyektor
b. Teks Bacaan dalam software Quran-in-word
2. Bahan
a. Kertas karton
b. Spidol
c. Post-it

H. Sumber Belajar
1. Departemen Agama RI.2005. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI
2. Muhammad Ahsan, Sumiati, dan Mustahdi. 2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
3. Muhammad Ahsan, Sumiati, dan Mustahdi. 2016. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


 Pertemuan pertama
1. Pendahuluan (10 menit)
 Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
 Membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, tempat duduk dan melakukan game kecil atau mengajak bernyanyi.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang
berkaitan dengan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran
(3): 134.
 Guru memberi informasi tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian
kompetensi
 Guru menyampaikan tausiyah tentang pentingnya membaca alQuran sesuai dengan
tajwid yang benar.
 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (100 menit)


 Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153,
dan Q.S. Ali Imran (3): 134 yang dibaca oleh model (pemodelan dilakukan oleh
peserta didik yang paling fasih bacaannya)
 Peserta didik yang lain menirukan membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 yang ada di buku siswa.
 Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal- hal yang
belum jelas dari hasil mendengar dan membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Peserta didik di dalam kelompok masing-masing memilih salah satu diantara mereka
yang paling fasih bacaan al Qur’annya untuk menjadi model dalam kelompok.
 Anggota kelompok membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134 secara bergantian dibimbing oleh model.
 Peserta didik dalam kelompok mencari informasi tentang arti dan kandungan makna
Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Diskusi menyusun arti perkata Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan
Q.S. Ali Imran (3): 134 menjadi terjemah secara utuh.
 Anggota kelompok membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134 dengan tartil secara bergantian.
 Anggota kelompok memperhatikan dan memberi penilaian terhadap bacaan teman lain.
 Peserta didik mengidentifikasi arti dan kandungan makna Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S.
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Salah satu anggota kelompok mendemostrasikan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al
Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dan membacakan arti serta kandungan
makna Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Kelompok lain mengamati dan memberi tanggapan terhadap bacaan Q.S. An-Nisa
(4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dan arti serta kandungan
makna Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
dari kelompok lain.
 Menyampaikan simpulan kepada peserta lain
3. Penutup (10 menit)
 Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
 Guru melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
 Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Guru menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu hokum bacaan
nun sukun atau tanwin dan mim sukun yang terdapat dalam Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S.
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Guru bersama peserta didik mengungkapkan pesan moral yang dapat diperoleh pada
pembelajaran hari ini.
 Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa dan mengucap
salam.

 Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan (5 menit)
 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang
peserta didik dengan penuh khidmat.
 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan yang
dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
 Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang
berkaitan dengan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran
(3): 134.
 Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan tausiyah tentang pentingnya membaca alQuran sesuai dengan
tajwid yang benar.
 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

b. Kegiatan inti (110 menit)


 Mengamati gambar atau tayangan untuk memotivasi semangat membaca dan mengkaji
Al-Qur’an.
 Menyimak dan membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134 tentang ikhlas, sabar dan pemaaf.
 Menyimak penjelasan tentang hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
 Dengan dimotivasi oleh guru mengajukan pertanyaan tentang pentingnya belajar Al-
Qur’an, apa manfaat belajar ilmu tajwid, atau pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
 Mengajukan pertanyaan mengenai hukum bacaan nun sukun dan tanwin serta mim
sukun
 Secara berkelompok mencari macam-macam hukum bacaan nun sukun dan tanwin
serta mim sukun di dalam mushaf Alquran.
 Secara berkelompok mengumpulkan macam-macam hukum bacaan nun sukun dan
tanwin serta mim sukun di dalam mushaf Alquran.
 Melakukan koreksi secara berkelompok terhadap hasil pengumpulan contoh-contoh
hukum bacaan nun sukun dan tanwin serta mim sukun.
 Menganalisis, mengoreksi, dan memperbaiki hasil penterjemahan Q.S. An-Nisa
(4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134.
 Mengidentifikasi dan menganalisis hukum bacaan nun sukun dan tanwin serta mim
sukun dalam Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134.
 Menyajikan paparan hasil pencarian hukum bacaan nun sukun dan tanwin serta mim
sukun dalam Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134.
 Menyajikan paparan hasil pencarian hukum bacaan nun sukun dan tanwin serta mim
sukun di dalam mushaf Alquran.
 Setelah membahas hokum nun sukun dan mim sukun , setiap kelompok mengamati
gambar berbeda yang diberikan guru sesuai dengan materi pembelajaran sebanyak
jumlah kelompok
 Dengan dimotivasi oleh guru mengajukan pertanyaan berkenaan dengan gambar atau
pertanyaan lain yang relevan dan aktual.
 Mengajukan pertanyaan mengenai contoh-contoh perilaku dalam kehidupan yang
terkait dengan gambar dan faktual
 Setiap kelompok menerima gambar dan kertas plano
 Secara berkelompok masing-masing kelompok menempelkan gambar yang di dapat
pada kertas plano dengan pembagian kelompok sebagai berikut.
 Kelompok 1 menempel gambar orang yang sedang bersedekah
 Kelompok 2 menempel gambar orang yang sedang menuju masjid
 Kelompok 3 menempel gambar orang yang sedang sakit
 Kelompok 4 menempel gambar orang yang sedang menuntut ilmu
 Kelompok 5 menempel gambar orang yang minta maaf
 Kelompok 6 menempel gambar orang menghindari tawuran/bertengkar
 Anggota masing-masing kelompok memberi komentar, pertanyaan maupun pernyataan
pada gambar yang ditempel milik kelompoknya.
 Setiap kelompok berkunjung ke kelompok lain secara tertib dan semua kelompoknya
menuliskan komentar pada gambar kelompok lain yang dikunjunginya. Jangan lupa
untuk memberikan tanda khusus pada komentar agar mudah dikenali.
 Melakukan koreksi secara berkelompok terhadap hasil komentar kelompok lain.
 Setelah memberikan komentar pada semua kelompok, peserta kembali ke kelompok
asalnya
 Menyajikan paparan hasil komentar yang diberikan oleh kelompok lain.
 Setiap kelompok memilih lima komentar terbaik dan mempresentasikannya di depan
kelas.

c. Penutup (5 menit)
 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses
pembelajaran.
 Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
 Guru memberikan reward kepada “kelompok peserta didik terbaik”, yang
komentarnya paling banyak dipilih.
 Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh dari pembelajaran
hari ini.
 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu
mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S.
Ali Imran (3): 134. serta hadis yang terkait
 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

 Pertemuan Ketiga
a. Pendahuluan (10 menit)
 Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
 Peserta didik membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, tempat duduk dan melakukan ice breacker.
 Guru memberikan motivasi nikmatnya menghafal al Qur’an.
 Guru memberikan appersepsi bersama dengan peserta didik.
 Guru memberi informasi Kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi dan
tujuan pembelajaran.
 Guru memberikan tausiyah tentang keterkaitan berperilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf
sesuai Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134.
 Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok beranggotakan 4
– 5 anak.
 Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (100 menit)


 Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153,
dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dibaca model.
 Peserta didik membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
Imran (3): 134 buku siswa.
 Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal- hal yang
belum jelas dari hasil mendengar dan membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134
 Peserta didik dalam kelompok, kemudian memilih salah satu diantara mereka yang
paling kuat daya ingat atau hafalannya untuk menjadi model dalam kelompok
 Masing-masing anggota kelompok menghafal Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 bergantian disimak oleh model.
 Masing-masing anggota kelompok menghafal Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah
(2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 secara bergantian.
 Anggota kelompok menyimak dan memberi penilaian terhadap hafalan teman lain.
 Salah satu anggota kelompok mendemostrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S.
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 di depan kelas.
 Masing-masing kelompok menyimak dan memberi tanggapan hafalan dari kelompok
lain

c. Penutup (10 menit)


 Peserta didik dan guru melaksanakan refleksi.
 Guru melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Menyampaikan inti kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu asmaul
husna

J. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Penilaian
Guru melakukan penilaian pada:
a. Sikap
1) Teknik Penilaian : Observasi
2) Bentuk Instrumen : Jurnal
3) Instrumen : Jurnal
Tindak
Tanggal Nama Peserta didik Kejadian Aspek Sikap Lanjut /
penanganan

Belajar al-Qur’an
Rubrik Pengamatannya sebagai berikut:
Aspek yang Jumlah Tindak
Nama Nilai Ketuntasan
dinilai skor lanjut
No siswa
1 2 3 4 T TT R P
1
2
3
4
Dst

Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan
Aspek yang dinilai dan Rubrik penilaiannya adalah:
Aspek yang
No Rubrik penilaian Skor
dinilai
1 Tajwid Jika peserta didik dapat menyebutkan hukum bacaan lebih dari 25
lima
Jika peserta didik dapat menyebutkan 4 hukum bacaan 20
Jika peserta didik dapat menyebutkan 3 hukum bacaan 15
Jika peserta didik dapat menyebutkan 2 hukum bacaan 10
Jika peserta didik dapat menyebutkan 1 hukum bacaan 5
Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al 25
Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan lancar dan
tartil
Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al 15
2 Kelancaran Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan lancar dan
kurang tartil
Jika peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al 5
Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 kurang lancar dan
kurang tartil
Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. 25
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan benar
dan sempurna
Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. 15
3 Arti
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dengan benar
dan kurang sempurna
Jika peserta didik dapat mengartikan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. 5
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 tidak benar
Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An- 25
Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134 dengan benar dan sempurna
Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An- 15
Isi
4 Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
kandungan
134 dengan benar dan kurang sempurna
Jika peserta didik dapat menjelaskan isi kandungan Q.S. An- 5
Nisa (4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3):
134 tidak benar
Jumlah Skor Maksimal 100

1. Pada saat peserta didik diskusi tentang makna isi kandungan Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S.
Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 dan hadis terkait
Tindak
Aspek yang dinilai Skor Ketuntasan
Nama siswa Nilai lanjut
No Maks
1 2 3 T TT R P
1
2
3
dst
Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan
Aspek dan rubrik penilaiannya adalah :
Aspek yang
No Rubrik penilaian Skor
dinilai
1 Kejelasan dan Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan 30
kedalaman kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan 20
kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna
Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan 10
kedalaman informasi kurang lengkap
Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam 30
Keaktifan dalam diskusi
2
diskusi Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi 20
Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi 10
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan 40
sangat jelas dan rapi
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan 30
Kejelasan dan
jelas dan rapi
3 kerapian
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan 20
presentasi
sangat jelas dan kurang rapi
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan 10
kurang jelas dan tidak rapi
Jumlah Skor Maksimal 100

2. Penerapan : membaca surah An-Nisa’/4:146, surah al-Baqarah/2:153, dan surah Ali-


Imran/3:134
Q.S. An-Nisa (4):146, Q.S. Al Kriteria*)
Nama siswa Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali
No 1 2 3 4 5
Imran (3): 134
1
2
3
4
Dst
Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan

Catatan kriteria :
Kriteria Diskripsi Skor
Sangat lancar Apabila peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, 5
Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 lancar
dan tartil
Lancar Apabila peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, 4
Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 lancar
dan tartil, tetapi masih ada kesalahan kurang dari 2
Sedang Apabila peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, 3
Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 lancar
dan tartil, tetapi masih ada kesalahan kurang dari 5
Kurang lancar Apabila peserta didik dapat membaca Q.S. An-Nisa (4):146, 2
Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134 kurang
lancar
Tidak lancar Apabila peserta didik tidak dapat membaca Q.S. An-Nisa 1
(4):146, Q.S. Al Baqarah (2):153, dan Q.S. Ali Imran (3): 134

3. Menyalin dan mencari hukum bacaan lainnya


Format Penilaiannya:
No Nama siswa Aspek yang dinilai Nilai Ketuntasan Tindak
Penulisan Tajwid lanjut
1 2 3 T TT R P
Jumlah
1 Skor
2
3
Dst
Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai .... ( disesuaikan dengan nilai KKM )
TT : Tidak Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan
Aspek rubrik dan yang dinilai:
Aspek yang
No Diskripsi Skor
dinilai
1) Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan kaidah
30
penulisan dengan sempurna
Sesuai
2) Jika peserta didik dapat menulis sesuai dengan kaidah
1 kaidah 20
penulisan dengan kurang sempurna
penulisan
3) Jika peserta didik dapat menulis tidak sesuai dengan
10
kaidah penulisan
1) Jika peserta didik dapat menulis sangat rapi 30
2 Kerapihan 2) Jika peserta didik dapat menulis rapi 20
3) Jika peserta didik dapat menulis kurang rapi 10
1) Apabila peserta didik dapat menuliskan empat hukum
40
bacaan
2) Apabila peserta didik dapat menuliskan tiga hukum
30
Hukum bacaan
3
Tajwid 3) Apabila peserta didik dapat menuliskan dua hukum
20
bacaan
4) Apabila peserta didik dapat menuliskan satu hukum
10
bacaan

4. Pilihan ganda dan uraian


Skor penilaian sebagai berikut:
a Pilihan ganda: jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)
b Uraian:
(1) Sebutkan isi kandungan surah an-Nisa’/4:146 !
(2) Sebutkan isi kandungan surah Ali-Imran/3:134 !
(3) Jelaskan manfaat sikap sabar !
(4) Berikan contoh perilaku sabar (3) saja !
(5) Mengapa kita harus membiasakan hidup ikhlas ?
(6) Jelaskan manfaat sikap ikhlas dalam kehidupan sehari-hari tiga (3) saja !
(7) Mengapa kita harus bersikap pemaaf ?
(8) Sebutkan manfaat perilaku pemaaf tiga (3) saja !
(9) Berikan contoh sikap ikhlas !
(10) Sebutkan tiga (3) hikmah sikap sabar dalam kehidupan sehari-hari !
Rubrik Penilaian
No. Skor
Rubrik penilaian
Soal
1. a. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah an-Nisa’/4:146 6
sangat lengkap dan sempurna, skor 6
b. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah an-Nisa’/4:146 4
lengkap, skor 4.
c. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah an-Nisa’/4:146 2
tidak lengkap, skor 2.
2. a. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah Ali-Imran/3:134 6
sangat lengkap dan sempurna, skor 6.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah Ali-Imran/3:134 4
lengkap, skor 4.
c. Jika peserta didik dapat menuliskan isi kandungan surah Ali-Imran/3:134 2
tidak lengkap, skor 2.
3. a. Jika peserta didik dapat menuliskan alasan memiliki sifat sabar, dengan 10
benar dan lengkap, skor 10.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan alasan memiliki sifat sabar, dengan 5
benar dan kurang lengkap, skor 5.
4. d. Jika peserta didik dapat menuliskan 3 contoh perilaku perilaku sabar, skor 16
16. 11
e. Jika peserta didik dapat menuliskan 2 contoh perilaku perilaku sabar, skor 6
11.
f. Jika peserta didik dapat menuliskan 1 contoh perilaku perilaku sabar, skor
6.
5. a. Jika peserta didik dapat menuliskan kita harus ikhlas sangat lengkap, skor 6. 6
b. Jika peserta didik dapat menuliskan kita harus ikhlas cukup lengkap, skor 4. 4
c. Jika peserta didik dapat menuliskan kita harus ikhlas tidak lengkap, skor 2. 2
6. a. Jika peserta didik dapat menuliskan 3 manfaat ikhlas, skor 10. 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan 2 manfaat ikhlas, skor 6. 6
c. Jika peserta didik dapat menuliskan 1 manfaat ikhlas, skor 3. 3
7. a. Jika peserta didik dapat menuliskan kita harus menjadi seorang pemaaf 6
dengan alasan sangat lengkap, skor 6.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan kita harus menjadi seorang pemaaf 3
dengan alasan kurang lengkap, skor 3.
8. a. Jika peserta didik dapat menuliskan 3 manfaat pemaaf, skor 10. 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan 2 manfaat pemaaf, skor 6. 6
c. Jika peserta didik dapat menuliskan 1 manfaat pemaaf, skor 3. 3
9. a. Jika peserta didik dapat menuliskan kisah orang yang memiliki sifat ikhlas 10
sangat lengkap, skor 10.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan kisah orang yang memiliki sifat ikhlas 5
kurang lengkap, skor 5.
10. a. Jika peserta didik dapat menuliskan 3 hikmah perilaku sabar, skor 10. 10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan 2 hikmah perilaku sabar, skor 6. 6
c. Jika peserta didik dapat menuliskan 1 hikmah perilaku sabar, skor 3. 3
Jumlah Skor Maksimal 90

Nilai: Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan Isian) x 100
100
5. Tugas
Skor penilaian sebagai berikut:
1) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
2) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
3) Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan
perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.

Catatan:
Selain peserta didik diberikan tugas terstruktur, siswa juga diberikan tugas tidak terstruktur
yang berupa portofolio tentang laporan kegiatan membaca al-Qur’an dalam sehari-hari.
Format bentuk laporannya adalah:

Nama : ................... Kelas : ...................


No. Induk : ................... Bulan : ...................
Paraf
guru/ Ket/
Ayat yang dibaca
Tanggal/ orang alasan
No
hari tua
juz surah ayat Hlm Iqra Hlm

Mengetahui,
................,.................20......
Guru Agama Islam Orang Tua/Wali Siswa

............................... .......................................

Setiap karya siswa sesuai Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya.
Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0-10 atau 0-100. Semakin baik hasil
yang terlihat dari tulisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom
keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan dan kekuatan tulisan yang dinilai.
Nilai akhir yang diperoleh oleh Peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Rata- rata dari jumlah nilai pada kolom 1 (mari belajar al-Qur’an) + Jumlah nilai pada
kolom 2 (diskusi) x 60 %.
b. Jumlah nilai rata- rata pada kolom “Ayo berlatih” menyalin, pilihan ganda /uraian dan
tugas 40 %.
c. Nilai akhir = nilai a + nilai b

2. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan tentang tajwid,

3. Remidial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan dan dilakukan penilaian kembali
tentang cara membaca alquran dengan lancar dan mengerjakan soal tentang tajwid.

Mengetahui, Paiton 30 Juli 2018


Kepala Sekolah Guru Mapel,

Drs. SUYONO Hj. MASLUKHAH, M. PdI


NIP. 19611222 198603 1 007 NIP. 19740719 200903 2 005

Anda mungkin juga menyukai