Anda di halaman 1dari 32

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Pengertian Filsafat, Filsafata dikenal dan popular terlebih dahulu dari Yunani
klasik yang berasal dari 2 kata dasar yaitu;

Philo : Cinta

Shopia : Kebijaksanaan / Kebenaran

Sehingga dapat diartikan bahwa “Orang yang mencintai kebenaran, sehingga


berusaha memperoleh dan memiliki”.

Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan
yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari
segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Pengertian filsafat menurut para tokoh :

1. Pengertian filsafat menurut  Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata


tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan
sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan 
2. Menurut Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang
ada 
3. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat
menyelidiki sebab dan asas segala benda. 
4. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM)  mengatakan bahwa filsafat adalah
pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya. 

1|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


5. Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan
filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan 
menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya. 

Apakah Filsafat?
Ada tiga karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh.
Yang kedua adalah sifat mendasar. Yang ketiga adalah sifat spekulatif.

Ciri-ciri berfikir filosfi :

1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.


2. Berfikir secara sistematis.
3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4. Menyeluruh.
Tiga persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :

1. Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? Pertanyaan ini dipelajari oleh Metafisika
2. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemologi.
3. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas olen Atropologi Filsafat.
Beberapa ajaran filsafat yang  telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu
adalah:

1. Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam


semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran
materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme
humanistis.
2. Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang
sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan
idealisme objektif.
3. Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi
murupakan hakitat yang asli dan abadi.

2|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


4. Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak
(absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan minusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :

1. Sebagai dasar dalam bertindak.


2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

Pengertian Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti


segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan
dengan hal (mata pelajaran).
Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas
rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan
indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan sebuah objek tertentu.
2. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-
bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat
kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori,
tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
3. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu
dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca
indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari
3|Andika Wira Rangga ( 13030039 )
proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan
bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001)
pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses
belajar.

Pengertian Ilmu pengetahuan

Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,


dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-
ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
       Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:

  Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal
yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa
jarak matahari.
  Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup
pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret.
Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
 

I. ILMU DAN FILSAFAT


Pengetahuan dimulai denga rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa
ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk
mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang ita belum tahu. Berfilsafat berarti
berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan
4|Andika Wira Rangga ( 13030039 )
yang seakan tak terbatas ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri,
semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran
yang dicari telah kita jangkau.
Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: apakah
sebenarnya yang asaya ketahui tentang ilmu? Apakah cirri-cirinya yang hakiki yang
membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lainnya yang bukan ilmu?
Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa
yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita
mempelajari ilmu? Apakah kegunaannya sebenarnya?
Demikian juga berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan
yang telah kita ketahui: Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yang
seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Dibatas manakah ilmu mulai dan di
batas manakah dia berhenti? Kemanakah saya harus berpaling di batas ketidaktahuan
ini? Apakah kelebihan dan kegunaan ilmu?

Bidang Telaah Filsafat


Selaras dengan dasarnya yang spekulatif, maka dia menelaah segala masalah
yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Sesuai dengan fungsinya menjawab
sebagai pionir dia mempermasalahkan hal-hal yang pokok: terjawab masalah yang
satu, diapun mulai merambah pertanyaan lain.

Cabang-Cabang Filsafat
Cabang-cabang filsafat antara lain:

1.Epistemologi ( filsafat pengetahuan ).

2. Etika ( fisalfat moral ).

3. Estetika ( Filsafat seni ).

4. Metafisika.

5.Politik ( filsafat pemerintahan ).

5|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


6 Filsafat Agama.

7. Filsafat ilmu

8. Filsafat pendidikan.

9 Filsafat Hukum.

10. Filsafat sejarah.

11. Filsafat matematika.

Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology ( filsafat pengetahuan ) yang
secara spesifik mengkaji hakikat ilmu ( pengetahuan ilmiah ). Filsafat ilmu merupakan
telaah scara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu
seperti:
Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut?
Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa dan mengindera yang membuahkan pengetahuan? Pertanyaan-
pertanyaan ini merupakan landasan ontologism

II. DASAR-DASAR PENGETAHUAN


2. Penalaran
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan
yang berupa pengetahuan. Sebagai kegiatan berpikir, penalaran mempunyai irri-ciri
tertentu yaitu: pertama, adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut
logika. Atau dapat juga dikatakan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis. Ciri
yang kedua adalah proses berpikirnya bersifat analitik.
Perasaan adalah suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
Intuisi adalah suatu kegiatan berpikir yang nonanalitik yang tidak mendasarkan diri
pada pola pikir tertentu.

6|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


3. Logika
Logika dapat di defenisikan sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih.
Logika ada dua yaitu: logika induksi dan logika deduksi. Logika Induksi merupakan cara
berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari kasus yang bersifat
individual. Sedangkan logika deduksi merupakan cara berpikir di mana dari pernyataan
yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan
secara deduktif menggunakan pola berpikir silogisme. Disusun dari dua buah
pertanyaan dan sebuah kesimpulan.

4. Sumber pengetahuan
Pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio dan
yang kedua mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalis mengembangkan
paham apa yang kita kenal dengan rasionalisme sedangkan mereka yang
mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkan paham yang disebut dengan
empirisme.
Kaum rasionalis beranggapan bahwa pengetahuan didapatkan lewat penalaran rasional
yang abstrak sedangkan kaum empirisme pengetahuan manusia didapatkan lewat bukti
konkret. Selain rasionalisme dan empirisme masih terdapat cara untuk mendapatkan
pengetahuan yaitu intuisi dan wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan
tanpa melalui proses penalaran tertentu. Suatu masalah dalam pikiran namun menemui
jalan buntu, tiba-tiba saja muncul di benak kita yang lengkap dengan jawabannya dan
kita merasa yakin bahwa itulah jawabannya namun kita tidak bisa menjelaskan
bagaimana caranya kita sampai kesana. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa
diramalkan.
Wahyu pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabi dan rasul-
rasulnya.

5. Kriteria Kebenaran
Paham Koherensi.
Sesuatu yang dianggap benar apabila pernyataan dan kesimpulan konsisten
dengan pernyataan dan kesimpulan yang terdahulu yang telah dianggap benar. Teori

7|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


ini disebut teori koherensi. Atau dapat disimpulkan bahwa teori koherensi adalah suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar

Paham Korespondensi ( Bertrand Russell ( 1872-1970 )


Bagi penganut teori korespondensi, suatu pernyataan benar adalah benar jika
materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi ( berhubungan )
dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Paham Pragmatisme ( Charles S. Peirce 1839-1914 ).


Bagi kaum pragmatisme kebenaran adalah suatu pernyataan diukur dengan
kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya
suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan
itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.

III. ONTOLOGI : HAKIKAT APA YANG DIKAJI


6. Metafisika
Apakah hakikat kenyataan ini yang sebenar-benarnya? Metafisika dapat
diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki apa hakikat dibalik alam nyata ini. Bidang telaah
filsafati yang disebut metafisika ini merupakan tempat berpijak dari setiap pemikiran
filsafat termasuk pemikiran ilmiah.

7. Asumsi
Determinisme, probabilistik dan pilihan bebas merupakan permasalahan filsafati
yang rumit namun menarik. Tanpa mengenal ketiga aspek ini akan sulit bagi kita untuk
mengenal hakikat keilmuan dengan baik.
Paham determinisme dikembangkan oleh William Hamilton ( 1788-1856 ) dari doktrin
Thomas Hobbes ( 1588-1679 ) yang menyimpulkan bahwa pengetahuan adalah bersifat
empiris yang dicerminkan oleh zat dan gerak yang bersifat universal. Aliran ini
merupakan lawan dari fatalisme yang menyatakn bahwa segala kejadian ditentukan
oleh nasib yang ditetapkan lebih dahulu.

8|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


8. Peluang
Berdasarkan teori keilmuan tidak akan pernah mendapatkan hal yang pasti
mengenai suatu kejadian. Yang ada adalah kesimpulan yang probabilistik.

9. Beberapa asumsi dalam ilmu


Suatu permasalahan kehidupan tidak bisa dianalisis secara cermat dan saksama
hanya oleh satu disiplin keilmuan saja. Dalam mengembangkan asumsi kita harus
perhatikan beberapa hal. Pertama, asumsi ini harus relevan dengan bidang dan tujuan
pengkajian disiplin keilmuan. Asumsi harus operasional dan merupakan dasar dari
pengkajian teoritis. Kedua, asumsi ini harus disimpulkan dari keadaan sebagaimana
adanya bukan bagaimana keaadaan yang seharusnya. Asumsi yang pertama adalah
mendasari telaah ilmiah sedangkan asumsi yang kedua adalah asumsi yang mendasari
telaah moral.

10. Batas-Batas Penjelajahan Ilmu


Ilmu memulai penjelajahan pada pengalaman manusia dan berhenti di batas
pengalaman manusia. Ilmu membatasi lingkup penjelajahanya pada batas pengalaman
manusia juga disebabkan metode yang dipergunakan dalam menyusun yang telah teruji
kebenaranya secara empiris.

IV. EPISTEMOLOGI : CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR


11. Jarum Sejarah Pengetahuan
Konsep dasar pengetahuan waktu dulu adalah kriteria kesamaan bukan
perbedaan. Tetapi setelah berkembangnya abad penalaran pada pertengahan abad ke
17 konsep dasarnya berubah dari kesamaan kepada perbedaan berbagai pengetahuan
yang mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya mengubah
struktur kemasyarakatan. Pohon pengetahuan mulai dibeda-bedakan berdasarkan apa
yang diketahuai, bagaimana cara mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu
dipergunakan.

12. Pengetahuan
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui

9|Andika Wira Rangga ( 13030039 )


tentang suatu obyek tertentu. Termasuk didalamnya adalah ilmu. Setiap jenis
pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa ( ontologi ), bagaimana
gaimana ( epistemologi ) dan untuk apa ( aksiologi ). Ilmu mempelajari alam
sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman kita. Usaha untuk
mengetahui gejala ualam sudah dimulai sejak dulu kala melalui mitos. Tahap
selanjutnya yaitu dengan mengembangkan pengetahuan yang mempunyai kegunaan
praktis dan berakar pada pengalaman berdasarkan akal sehat yang didukung oleh
metode mencoba-coba. Perkembangan ini menyebabkan tumbuhnya pengetahan yang
disebut seni terapan. Akal sehat dan coba-coba mempunyai peranan penting dalam
usaha manusia untuk menemukan penjelasan mengenai berbagai gejala alam.
Perkembangan selanjutnya adalah tumbuhnya rasionalisme yang secara kritis
mempertanyakan dasar-dasar pikiran yang bersifat mitos. Lalu berkembang lagi kearah
empirisme yang menyatakan bahwa pengetahuan yang benar itu didasarkan kepada
kenyataan pengalaman.

13. Metode Ilmiah


Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang
disebut ilmu. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-
peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Alur berpikir yang tercakup dalam
metode ilmiah adalah sebagai berikut yaitu: pertama, perumusan masalah, Kedua,
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan
argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara faktor yang
saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan, ketiga. Perumusan hipotesis
yang merupakan jawaban sementara. Keempat, pengujian hipotesis. Kelima. Penarikan
kesimpulan.

14. Struktur Pengetahuan Ilmiah


Pengetahuan yang di proses menurut metode ilmiah merupakan pengetahuan
yang memenuhi syarat-syarat keilmuan dan dapat disebut pengetahuan ilmiah atau
ilmu. Pada hakikatnya pengetahuan ilmiah mempunyai tiga fungsi yakni menjelaskan,
merencanakan dan mengontrol. Sebuah teori pada umumnya terdiri dari hukum-hukum.
Hukum pada hakikatnya merupakan pernyataan yang menyatakan hubungan antara

10 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
dua variabel atau lebih dalam suatu kaitan sebab akibat. Makin tinggi keumuman
konsep maka makin tinggi teoritis konsep tersebut. Pengetahuan ilmiah dalam bentuk
teori dan hukum harus mempunyai tingkat keumuman yang tinggi atau secara idealnya
harus bersifat universal. Dalam ilmu sosial untuk meramalkan menggunakan metode
proyeksi, pendekatan struktural, analisis kelembagaan atau tahap-tahap
perkembangan. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui dinamakan penelitan murni atau penelitian dasar.
Sedangkan penelitian yang bertujuan untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah yang
telah diketahui untuk memecahkan masalah kehidpan yang bersifat praktis dinamakan
penelitian terapan.

15. V. SARANA BERPIKIR ILMIAH


Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan melakukan penelaahan ilmiah secara
teratur dan cermat. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu
kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Untuk dapat melakukan
kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa,
logika, matematika, statistika.

16. Bahasa
Bahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi, lambang dimana rangkaian
bunyi ini membentuk suatu arti tertentu. Rangkaian bunyi ini yang kita kenal sebagai
kata melambangkan suatu obyek tertentu. Bahasa mengalami perkembangan oleh
karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga berkembang.
Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat
mengkomunikasikan apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain. Tanpa bahasa
maka mustahil bisa berpikir secara teratur dan dengan bahasa kita bisa melanjutkan
nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Berbahasa dengan jelas adalah makna yang
terkandung dalam kata-kata harus diungkapkan secara tersurat untuk mencegah
pemberian makna yang lain. Berbahasa dengan jelas artinya juga mengungkapkan
pendapat atau pikiran secara jelas.
Karya ilmiah pada dasarnya merupakan kumpulan pernyataan yang mengemukakan

11 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
informasi tentang pengetahuan maupun jalan pemikiran dalam mendapatkan
pengetahuan tersebut

17. Matematika
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari
pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artifisial
yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu
matematika hanya kumpulan rumus-rumus yang mati. Matematika mempunyai
kelebihan dari bahasa verbal karena matematika mengembangkan bahasa numerik
yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Dengan
bahasa verbal hanya bisa mengemukakan peryataan yang bersifat kualitatif. Sifat
kuantitatif dari matematika meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu. Ilmu
memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan
masalah secara lebih tepat dan cermat. Matematika berfungsi sebagai alat berpikir.
Matematika secara garis besarnya merupakan pengetahuan yang disusun secara
konsisten berdasarkan logika deduktif.
Ada beberapa aliran dalam Filsafat Matematika antara lain: Aliran Logistik
( Immanuel Kant ) Aliran Intusionis ( Jan Brouwer ) dan Aliran Formalis ( David Hilbert ).

18. Statistika
Yang menjadi dasar teori statistika adalah peluang. Konsep statistika sering
dikaitkan dengan distribusi variabel yang ditelaah dalam suatu populasi. Statistika
mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari kesimpulan yang ditarik.
Yang pada pokoknya didasarkan pada asas yang sederhana, yakni semakin besar
contoh yang diambil maka makin tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut.
Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk mengetahui apakah suatu
hubungan kausalitas antara dua faktor atua lebih bersifat kebetulan atau benar-benar
terkait dalam suatu hubungan yang bersifat empiris. Sebagai bagian dari perangkat
metode ilmiah maka statistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan
menyimpulkan karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan secara
kebetulan.

12 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
VI. AKSIOLOGI : NILAI KEGUNAAN ILMU
19. Ilmu dan Moral
Untuk apa sebenarnya ilmu itu harus dipergunakan? Dimana batas wewenang
penjelajahan keilmuan? Kearah mana perkembangan keilmuan harus diarahkan? Sejak
pertumbuhannya ilmu sudah terkait dengan masalah-masalah moral namun dalam
perpektif yang berbeda. Sejak Copernikus ( 1473-1543 ) mengajukan teori tentang
kesemestaan alam dan menemukan bahwa bumi yang berputar mengelilingi matahari
dan bukan sebaliknya seperti apa yang diajarkan oleh ajaran agama maka disinilah
timbul interaksi antara ilmu dan moral ( yang bersumbe dari ajaran agama ). Para
ilmuan berusaha untuk menegakkan ilmu yang berdasarkan penafsiran alam
sebagaimana semboyan : ilmu yang bebas nilai.

20. Tanggung Jawab Sosial Ilmuwan\


Secara historis fungsi sosial dari kaum ilmuwan telah lama dikenal dan diakui.
Raja Charles II dari Inggris mendirikan the Royal Society yang bertindak selaku
penawar bagi fanatisme di masyarakat waktu itu. Para ilmuwan pada waktu itu bersuara
mengenai toleransi beragama dan pembakaran tukang-tukan sihir. Sikap sosial seorang
ilmuwan adalah konsisten dengan proses penelaahan keilmuwan yang dilakukan. Ilmu
terbebas dari nilai. Ilmu itu sendiri netral dan para ilmuwanlah yang memberikan nilai.
Dalam menghadapi masalah social, seorang ilmuwan yang mempunyai latarbelakang
pengetahuan yang cukup harus menempatkan masalah tersebut pada proporsi ang
sebenarnya dan menjelaskanya lepada masyarakat dalam bahasa yang dapat dicerna.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh seorang ilmuwan maka harus dapat
mempengaruhi opini masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogiyanya mereka
safari. Dibidang etika, tanggungjawab seorang ilmuwan bukan lagi memberikan
informasi tetapi memberikan contoh.

21. Nuklir dan Pilihan Moralnya.


Seorang ilmuwan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuanya untuk
menindas bangsa lain meskipun yang menggunakan itu adalah bangsanya sendiri.
Einstein waktu itu memihak Sekutu karena anggapanya bahwa sekutu mewakili aspirasi
kemanusiaan. Jika sekutu kalah maka yang akan muncul adalah rezim Nazi yang tidak

13 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
berperikemanusiaan. Untuk itu seorang ilmuwan tidak boleh berpaku tangan. Dia harus
memilih sikap: berpihak kepada kemanusiaan atau tetap bungkam?. Seorang ilmuwan
tak boleh memutarbalikan penemuwannya bila hipotesisnya yang dijunjung tinggi yang
disusun diatas kerangka pemikiran yang terpengaruh preferensi moral ternyata hancur
berantakan karena bertentangan dengan fakta-fakta pengujian.

22.Revolusi Genética
Revolusi genética merupakan babakan baru dalam sejarah keilmuan manusia
sebab sebelum ini ilmu tidak pernah menyentuh manusia sebagai obyek penelaahan itu
sendiri. Memperlakukan manusia sebagai kelinci pencobaan adalah sikap yang tidak
bermoral dan bertentangan dengan hakikat ilmu.

VII. ILMU DAN KEBUDAYAAN


23. Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan didefenisikan pertama kali oleh EB. Taylor pada tahun 1871
dimana dalam bukunya primitive culture, kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan
yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat serta
kemampuan dan kebiasaan lainya yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Yang menjadi dasar dari kebudayaan adalah nilai. Disamping nilai ini
kebudayaan diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang merupakan kegiatan manusia
yang mencerminkan nilai budaya yang di kandungnya. Pada dasarnya tata hidup
merupakan pencerminan yang konkret dari nilai budaya yang bersifat abstrak: kegiatan
manusia ini dapat ditangkap oleh pancaindera sedangkan nilai budaya hanya
tertangguk oleh budi manusia. Disamping itu nilai budaya dan tata hidup manusia
ditopang oleh sarana kebudayaan.

24. Ilmu dan Pengembangan Kebudayaan Nasional


Ilmu merupakan pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari
kebudayaan. Dalam rangka pengembangan kebudayaan ilmu mempunyai peranan
ganda. Pertama, ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terlenggaranya
pengembangan kebudayaan nasional. Kedua, ilmu merupakan sumber nilai yang
mengisi pembentukan watak suatu bangsa.

14 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
Dua dasar moral bagi kaum ilmuwan adalah meninggikan kebenara dan pengabdian
secara universal. Tujuh nilai ilmiah yang terpancar dari hakikat keilmuwan yakni: kritis,
rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran dan pengabdian universal.
Peranan ketujuh nilai ini adalah dalam hal bangsa mengahadapi permasalahan dalam
bidang politik, ekonomi dan kemasyarakatan membutuhkan pemecahan permasalahan
secara kritis, rasional, logis dan terbuka. Sedangkan sifat menjunjung kebenaran dan
pengabdian universal akan merupakan aktor yang penting dalam pembinaan bangsa
dimana seseorang lebih menitikberatkan kebenaran untuk kepentingan golongan
dibandingkan kepetingan golongan. Bukan saja seni namun ilmu dalam hakikatnya
yang murni bersifat mempersatukan.

25. Dua Pola Kebudayaan.


Ada dua pola kebudayaan yang terbagi kedalam ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu
sosial. Raiso de’etre yang menjadi argumentasi pembagian jurusan ini adalah asumsi
yang pertama mengemukakan bahwa manusia mempunyai bakat yang berbeda dalam
pendidikan matematika yang mengharuskan kita mengembangakan pola pendidikan
yang berbeda pula. Asumsi yang kedua adalah yang menganggap bahwa ilmu sosial
kurang memerlukan pengetahuan matematika. Asumsi kedua ini sekarang ini tidak
relevan lagi karena pengembangan ilmu sosial membutuhkan bakat-bakat matematika
yang baik untuk menjadikanya pengetahuan yang bersifat kuantitatif.

VIII. ILMU DAN BAHASA


26. Tentang Terminologi: Ilmu, Ilmu Pengetauan dan Sains
Seluruh bentuk dapat digolongkan dalam kategori ketahuan ( knowledge ) di
mana masing-masing bentuk dapat di cirikan oleh karakter obyek ontologis, landasan
epistemologis dan landasan aksiologi masing-masing. Salah satu bentuk knowledge
ditandai dengan: 1. Obyek Ontologis yaitu pengalaman manusia yakni segenap ujud
yang dapat dijangkau lewat pancaindra atau alat yang membantu kemampuan
pancaindra; 2. Landasan epistemologis yaitu metode ilmiah yang berupa gabungan
logika deduktif dan logika induktif dengan pengajuan hipotesis atau yang disebut logico-
hyphotetico-verifikasi; 3. Landasa aksiologi: kemaslahatan manusia artina segenap ujud
ketahuan itu secara moral ditujukan untuk kebaikan hidup manusia.

15 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
27. Quo Vadis?
Terminologi Ilmu untuk science dan pengetahuan untuk knowledge. Secara
defacto dalam kalangan dunia keilmuwan terminology ilmu sudah sering dipergunakan
seperti dalam metode ilmiah dan ilmu-ilmu social atau ilmu-ilmu alam. Adapun
kelemahan dari pilihan ini ialah bahwa kita terpaksa meninggalkan kata ilmu
pengetahuan dan hanya menggunakan kata ilmu saja untuk sinonim science dalam
bahasa inggris. Alternatif pertama menggunakan ilmu pengetahuan untuk science dan
pengetahuan untuk knowledge

28. Politik Bahasa Nasional


Bahasa mempunyai dua fungsi yang pertama sebaga sarana komunikasi dan
kedua sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang
mempergunakan bahasa tersebut. Fungsi pertama dapat disebut sebagai fungsi
komunikatif dan fungsi kedua sebagai fungsi kohesif atau integratif. Pada tanggal 28
Oktober 1928 bangsa Indonesia memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dengan alasan utama yaitu fungsi kohesif bahasa Indonesia sebagai sarana yang
mengintegrasikaan berbagai suku kedalam satu bangsa yakni Indonesia

IX. PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH


29. Struktur Penelitian dan Penulisan Ilmiah
Langkah pertama dalam penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah yang
berisi: latarbelakang dari suatu masalah. Kemudian melakukan identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Langkah kedua yaitu : pengajuan Hipotesis. Dalam hipotesis mengkaji mengenai teori-
teori ilmiah yang dipergunakan dalam analisis, pembahasan mengenai penelitian-
penelitian lain yang relevan, penyusunan kerangka berpikir dengan mempergunakan
premis-premis dan menyatakan secara tersurat postulat, asumsi dan prinsip yang
dipergunakan, lalu merumuskan hipotesis. Setelah melakukan perumusan hipotesis
maka langkah berikutnya menguji hipotesis secara empiris melalui penelitian dan
kemudian hasil penelitian dapat dilaporkan dalam kegiatan sebagai berikut: 1.
menyatakan variabel-variabel yang diteliti. 2. Menyatakan teknik analisa data. 3.
Mendeskripsikan hasil analisis data. 4. memberikan penafsiran terhadap kesimpulan

16 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
analisis data. 5. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima.
Langkah selanjutnya setalah kegiatan laporan hasil penelitian adalah Ringkasan dan
Kesimpulan. Kesimpulan pengujian hipotesis dikembangkan menjadi kesimpulan
penelitian yang ditulis dalam bab tersendiri. Kesimpulan penelitian ini merupakan
sintesis dari keseluruhan aspek penelitian yang terdiri dari masalah, kerangka teoritis,
hipotesis, metodologi penelitian dan penemuan penelitian. Seluruh laporan penelitian
disarikan dalam sebuah ringkasan yang disebut abstrak. Dalam laporan penelitian
dilampirkan daftar pustaka dan riwayat hidup peneliti.

30. Teknik Penulisan Ilmiah


Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan serta teknik
notasi. Penulis ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Komunikasi
ilmiah harus bersifat reproduktif artinya bahwa sipenerima pesan mendapatkan kopi
yang benar-benar sama dengan prototipe yang disampaikan sipemberi pesan.
Komunikasi ilmiah harus bersifat impersonal dimana berbeda dengan tokoh dalam
sebuah novel yang bisa berupa aku dan dia atau doktor faust. Kata ganti perorangan
hilang dan diganti universal yakni ilmuwan. Pembahasan secara ilmiah mengharuskan
kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis dalam
argumentasi kita. Pernyataan ilmiah yang kita gunakan harus mencatat beberapa hal
yakni kita identifikasi orang membuat pernyataan tersebut, media komunikasi ilmiah
dimana pernyataan tersebut di sampaikan, lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah
tersebut beserta tempat domisili dan waktu penerbitan dilakukan.

31. Teknik Notasi Ilmiah


Kalimat yang kita kutip harus dituliskan sumbernya secara tersurat dalam catatan
kaki. Catatan kaki mulai langsung dari pinggi atau dapat dimulai setelah beberapa
ketukan tik dari pinggir asalka dilakukan secara konsisten. Nama pengarang yang
jumlahnya sampai tiga orang dituliskan lengkap sedangkan jumlah pengarang yang
lebih dari tiga orang hanya ditulis nama pertama ditambah kata et al. Kutipan yang
diambil dari halaman tertentu disebutkan halamanya dengan singkatan p ( pagina ) atau
hlm. ( halaman ). Jika kutipan itu disarikan dari beberapa halaman maka dapat ditulis
pp.1-5 atau hlm 1-5. jika nama pengaranganya tidak ada langsung dituliskan nama

17 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
bukunya atau Anom ( anoniymous ) didepan nama buku tersebut. Sebuah buku yang
ada diterjemahkan harus ditulis baik pengarang maupun penterjemah bukut tersebut
sedangkan kumpulan karangan cukup disebutkan nama editornya. Pengulangan
kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan memakai notasi op.cit ( opere
citato: dalam karya yang telah dikutip ), loc. cit ( loco citato: dalam tempat yang telah
dikutip dan ibid ( ibidem : dalam tempat yang sama ).

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

ZAMAN PRA YUNANI KUNO

Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Oleh
karena itu, zaman pra Yunani Kuno disebut juga Zaman Batu yang berkisar antara
empat juta tahun sampai 20.000 tahun. Antara abad ke-15 sampai 6-SM, manusia telah
menemukan besi, tembaga, dan perak untuk berbagai peralatan. Abad kelima belas

18 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
Sebelum Masehi peralatan besi dipergunakan pertama kali di Irak, tidak di Eropa atau
Tiongkok.

Pada abad ke-6 SM di Yunani muncul lahirnya filsafat. Timbulnya filsafat di


tempat itu disebut suatu peristiwa ajaib (the greek miracle). Ada beberapa faktor yang
sudah mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya filsafat di Yunani.

Pada abad ke-6 Sebelum Masehi mulai berkembang suatu pendekatan yang sama
sekali berlainan. Sejak saat itu orang mulai mencari berbagai jawaban rasional tentang
problem yang diajukan oleh alam semesta. Logos (akal budi, rasio) mengganti mythos.
Dengan demikian filsafat dilahirkan.

Pada zaman Pra Yunani Kuno di dunia ilmu pengetahuan dicirikan berdasarkan
know how yang dilandasi pengalaman empiris. Di samping itu, kemampuan berhitung
ditempuh dengan cara one-to one correspondency atau mapping process. Contoh cara
menghitung hewan yang akan masuk dan ke luar kandang dengan kerikil. Namun pada
masa ini manusia sudah mulai memperhatikan keadaan alam semesta sebagai suatu
proses alam.

ZAMAN YUNANI KUNO

Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada
masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa
Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga
tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap
menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu
sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang
menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan
bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Beberapa filsuf pada
masa itu antara lain Thales (625-545 SM), Phytagoras (580-500 SM), Socrates (469-
399 SM), Plato (427-347 SM), hingga Aristoteles (384-322 SM).

Zaman Kuno meliputi zaman filsafat pra-Socrates di Yunani. Tokoh-tokohnya


dikenal dengan nama filsuf pertama atau filsuf alam. Mereka mencari unsur induk
(arche) yang dianggap asal dari segala sesuatu. Menurut Thales arche itu air,

19 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
Anaximandros berpendapat arche itu “yang tak terbatas” (to apeiron). Anaximenes
arche itu udara, Pythagoras arche itu bilangan, Heraklitos arche itu api, ia juga
berpendapat bahwa segala sesuatu itu terus mengalir (panta rhei). Parmenedes
mengatakan bahwa segala sesuatu itu tetap tidak bergerak.

ZAMAN KEEMASAN FILSAFAT YUNANI

Pada waktu Athena dipimpin oleh Perikles kegiatan politik dan filsafat dapat
berkembang dengan baik. Ada segolongan kaum yang pandai berpidato (rethorika)
dinamakan kaum sofis. Kegiatan mereka adalah mengajarkan pengetahuan pada kaum
muda. Yang menjadi objek penyelidikannya bukan lagi alam tetapi manusia,
sebagaimana yang dikatakan oleh Prothagoras, Manusia adalah ukuran untuk segala-
galanya. Hal ini ditentang oleh Socrates dengan mengatakan bahwa yang benar dan
yang baik harus dipandang sebagai nilai-nilai objektif yang dijunjung tinggi oleh semua
orang. Akibat ucapannya tersebut Socrates dihukum mati.

Teori Aristoteles yang cukup terkenal adalah tentang materi dan bentuk.
Keduanya ini merupakan prinsip-prinsip metafisis, Materi adal.ah prinsip yaug tidak
ditentukan, sedangkan bentuk adalah prinsip yang menentukan. Teori ini terkenal
dengan sebutan Hylemorfisyme.

MASA HELINITIS DAN ROMAWI

Pada zaman Alexander Agung (359-323 SM) sebagai kaisar Romawi dari
Macedonia dengan kekuatan militer yang besar menguasai Yunani, Mesir, Hingga
Syria. Pada masa itu berkembang sebuah kebudayaan trans nasional yang disebut
kebudayaan Hellinistis, karena kekuasaan Romawi dengan ekspansi yang luas
membawa kebudayaan Yunani tidak terbatas lagi pada kota-kota Yunani saja, tetapi
mencakup juga seluruh wilayah yang ditaklukkan Alexander Agung. Bidang filsafat, di
Athena tetap merupakan suatu pusat yang penting, tetapi berkembang pula pusat-pusat
intelektual lain, terutama kota Alexandria. Jika akhirnya ekspansi Romawi meluas
sampai ke wilayah Yunani, itu tidak berarti kesudahan kebudayaan dan filsafat Yunani,
karena kekaisaran Romawi pun pintu di buka lebar untuk menerima warisan kultural
Yunani.

20 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
ZAMAN ABAD PERTENGAHAN

Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para teolog di lapangan ilmu


pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para teolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu
pada masa ini adalah ancilla theologia atau abdi agama. Namun demikian harus diakui
bahwa banyak juga temuan dalam bidang ilmu yang terjadi pada masa ini.

ZAMAN RENAISSANCE

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang


bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika
kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.
Manusia pada zaman ini adalah manusia yang merindukan pemikiran yang bebas.
Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas
campur tangan ilahi. Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada
Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah
bidang astronomi. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Roger Bacon, Copernicus,
Johannes Keppler, Galileo Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filsuf tersebut yaitu
Roger Bacon, Copernicus, Johannes Keppler (awal 1600-an), dan Galileo Galilei.

ZAMAN MODERN

Zaman modern ditandai dengan berbagai penentuan dalam bidang ilmiah.


Perkembangan ilmu pengeahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis
sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes (1596-1650), tokoh yang terkenal
sebagai bapak filsafat moden. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti.
Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis
turus X dan Y dalarn bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya teori gravitasi.
Charles Darwin dengan teorinya strugglefor life (perjuangan untuk hidup). JJ.
Thompson dengan temuannya elektron.

ZAMAN KONTEMPORER (ARAD KE-20 DAN SETERUSNYA)

Di antara ilmu khusus yang dibicarakan oleh para filsuf, bidang fisika menempati
kedudukan yang paling tiggi. Menurut Traut fisika dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamental yang

21 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
mernbentuk alam semesta juga menunjukkan bahwa secara historis hubungan antara
fisika dengan flsafat terliht dalam dua cara. Pertama, persuasi filosafis mengenai
metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan subtasional tentang fisika
(misalnya: tentang materi, kuasa, konsep ruang, dan waktu). Kedua, ajaran filsafat
tradisional yang menjawab fenornena tentang materi, kuasa, ruang, dan waktu. Dengan
demikian, sejak semula sudah ada hubungan yang erat antara filsafat dan fisika.

Fisikawan abad ke-21 adalah Albert Einstain menyatakan bahwa alam itu tidak
terhingga besarnya dan tidak terbatas, tetapi juga tidak berubah status totalitasnya atau
bersifat statis dari waktu ke waktu. Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti
bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya
penciptaan alam. Di samping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain-lain,
Zaman Kantemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih.
Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang rrrengalami kemaj uan
sangat pesat. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan pesat, sehingga terjadi
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kantemporer mengetahui hal yang
sedikit, tetapi secara rnendalam. Ilmnu kedokteran semakin menajam dalam spesialis
dan subspesialis atau super-spesialis, demikian pula bidang ilmu lain. Di samping
kecenderungan ke arah spesialisasi, kecenderungan lain adalah sintesis antara bidang
ilmu satu dengan lainya, sehingga dihadirkannya bidang ilmu baru seperti bioteknologi
yang dewasa ini dikenal dengan teknologi kloning.

TEKNOLOGI DAN KONSEP TEKNOLOGI

Jika kita berbicara mengenai teknologi, alangka tidak lengkap jika kita tidak
membahas mengenai arti dari teknologi, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa
teknologi selalu berhubungan dengan barang – barang atau alat yang “canggih”, namun
jika kita melihat arti dari kata teknologi dapat kita pahami bahwa Teknologi adalah

22 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia
diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.

Dalam bahasa Perancis teknologi artinya ( la technique ) yang berati:

1. Upaya mewujudkan sesuatu secara rasional,


2. Sesuatu bisa mengenai benda atau konsep,
3. Dilakukan secara berulang – ulang ( asal rasional )
4. Dapat diketahui melalui barang – barang, benda yang berhasil dibuat
manusia untuk memudahkan realisasi hidup.

Jadi teknologi adalah : Ilmu yang mempelajari “techne” manusia / kebutuhan manusia.

Secara umum teknologi dapat diartikan sebagai berikut:

1. Proses peningkatan nilai tambah,


2. Produk yang digunakan (dihasilkan) untuk memudahkan kinerja,
3. Sistem dimana proses dan produk dikembangkan dan digunakan.

Catatan:

 Kemajuan teknologi sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.


 Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan
manusia.
 Teknologi suatu struktur eksistnsi hidup manusia.

Definisi Empiris:

 Teknologi meliputi alat / artefak yang digunkan untuk “survive”.


 Juga berarti “civi enginering”.
 Pada era modern lebih berhubungan dengan transportasi massal.

23 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
Adapula pendapat para ahli dalam mengartikan arti dari teknologi, seperti yang di
ungkapkan oleh ahli bernama:

Mario Burg ( 1979 )

1. Teknoepistomologi
Telaah filsafat tentang pengetahuan teknis.
2. Teknometafisik
Sifat dasar system buatan dari mesin sederhana.
3. Teknoaksiologi
Penilaian oleh para ahli dalam pelaksanaan teknologi mereka.
4. Teknoethnics
Cabang etika pokok yang berhubungan dengan moral.
5. Teknoproxiologi
Tindakan manusia yang dibimbing oleh teknologi.

Valbusek ( 2006 )

1. Teknologi as hardware
Meliputi mesin, artefak yang bersifat teknis.
2. Teknologi as rule
Tujuan dan pemecahan ( Manusia dan artefak teknologi )
3. Teknologi as system
Teknologi kontekstual yang adalah bagian dari system kebudayaan.

Haldegger

1. Teknik mengungkap sesuatu yang baru.


2. Teknik dalam arti techne merupakan konsep sentral dalam seni.
3. Teknik memecahkan masalah.

Ledislan Tondl

1. Alat
Bergerak berdasakan tenaga masnusia

24 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
2. Mesin
Sistem peralatan yang tidak menggunakan tenaga manusia melainkan sumber –
sumber diluar manusia. ( angin, hewan dll )
3. Automate
Perlengkapan paliung canggih yang dapat bekerja sendiri.

INOVASI TEKNOLOGI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) inovasi adalah:

inovasi/ino·va·si/ n 1 pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan:


-- yang paling drastis dalam dasawarsa terakhir ialah pembangunan jaringan satelit
komunikasi; 2 penemu-an baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat);

menginovasikan/meng·i·no·va·si·kan/ v menampilkan sesuatu yang baru; mem-


perbaharui: sebaliknya setiap satu atau dua tahun para perancang Indonesia dapat ~
perubahan yang sifatnya missal.

Evert. M. Rugers
 Ide / gagasan yang disadari dan diterma orang lain.
Andrew Van Deven
 Mengemgangkan dan menerapkan gagasan baru.
Kuniyosi Urabe
 Bukan kegiatan satu kali pukul namun merupakan proses yang panjang dari
gagasan sampai iplementasi.

Pentingnya inovasi karena suatu bangsa menjadi maju dengan pengembangan inovasi
– iovasi.

Definisi Inovasi Teknologi

Inovasi atau innovation berasal dari kata innovate(English) dan innovare(bhsa Latin)


artinya membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Sedangkan
25 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
pengertian Inovasi Teknologi yaitu memperkenalkan suatu teknologi yang baru,
pelayanan yang baru, dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.

Dalam definisinya, innovasi tidak diartikan sebagai penemuan(discovery), tetapi


berbeda maknanya. Bedanya yaitu, invensi adalah penemuan yang benar-benar baru
sebagai hasil kegiatan manusia, sedangkan discovery yaitu sesuatu yang sebelumnya
telah ada, tetapi baru diketahui/ditemukan kembali oleh manusia.

Inovasi adalah penciptaan produk yang lebih baik atau lebih efektif, proses, layanan,
teknologi, atau gagasan yang diterima oleh pasar, pemerintah, dan masyarakat. Inovasi
berbeda dengan penemuan dalam inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau
metode, sedangkan penemuan lebih mengacu langsung pada penciptaan gagasan atau
metode itu sendiri.

Pembaharuan atau inovasi merupakan proses memodifikasi obyek atau proyek yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Inovasi berarti baru atau perpanjangan. Kata ini
berasal dari kata Latin yaitu innovatio, dan mengacu pada metode, ide atau objek yang
dibuat dan mirip atau sama dengan yang sebelumnya. Saat ini, inovasi adalah kata
yang paling sering digunakan dalam konteks ide-ide dan penemuan serta eksploitasi
ekonomi terkait, dan inovasi adalah penemuan yang datang di pasar.

Menurut Freeman Inovasi adalah proses yang mencakup kegiatan teknis, desain,
pengembangan, manajemen dan mengakibatkan komersialisasi baru (atau yang
ditingkatkan) produk, atau penggunaan pertama dari baru (atau yang ditingkatkan)
dalam proses.

Inovasi juga dapat didefinisikan sebagai melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit
sumber daya, dengan memungkinkan efisiensi dalam proses, baik pengiriman produktif
atau administratif atau keuangan atau jasa, meningkatkan dan menjadi mesin daya
saing. Inovasi menciptakan peningkatan daya saing ketika dapat dianggap sebagai
faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.

Inovasi kata berasal dari kata Latin innovatus, yang merupakan bentuk kata benda dari
innovare "untuk memperbarui atau berubah," yang berasal dari di-"menjadi" Novus-+
"baru". Difusi inovasi penelitian ini pertama kali dimulai pada tahun 1903 oleh peneliti
mani Gabriel Tarde, yang pertama kali diplot kurva difusi berbentuk S. Tarde (1903)
mendefinisikan proses inovasi-keputusan sebagai serangkaian langkah yang meliputi:

1.      pengetahuan dasar

2.      Membentuk sikap

3.      Sebuah keputusan untuk diambil atau ditolak

26 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
4.      Penerapan dan penggunaan

5.      Konfirmasi keputusan

DAMPAK TEKNOLOGI

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan

Dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk
menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal
negatif. Karena itu pada makalah ini kami membuat dampak-dampak positif dan negatif
dari kemajuan teknologi dalam kehidupan manusia. Berikut dampak positif dan negatif
dari keempat aspek tersebut.

1.      Bidang Ekonomi

–  Positif:

 Produktifitas dunia industri semakin meningkat.  Kemajuan teknologi akan


meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi
 Pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi
 Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.
 Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan
pekerjaan
 Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk

27 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
 Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang
mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu
 Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
 Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak
 Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah
 Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commercedapat
mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
 Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis
antara lain internet banking, SMSbanking, dan e-commerce
–  Negatif:

 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi


yang sesuai dengan yang dibutuhkan
 Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan
juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan:
konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant
 Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan
beberapa pihak;
 Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang
menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat
khusus untuk memenuhi keinginannya
 Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah
bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa
bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran
tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim
tetapi tak diterima
2.      Bidang Sosial

–  Positif:

28 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
 Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi
antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain
 Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada
masyarakat
 Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima
oleh masyarakat
–  Negatif:

 Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah,yang


asalnya face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi
hampa
 Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung
menjadi seseorang yang individualis
 Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media
lainnya,membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau
pornografi,pornoaksi,maupun kekerasan makin mudah
 Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu (mesin)
mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial
 Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan
pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan
sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam
rohani
3.      Bidang Budaya

–  Posiif:

 Mempermudah seseorang di suatu Negara mengetahui berbagai macam budaya


yang ada di belahan bumi yang lain
 Mempermudah adanya pertukaran pelajar antar negara

29 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
 Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti
musik, film, fashion maupun furniture ke Negara-negara tetangga maupun
Negara-negara berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas Negara
serta membuat Negara semakin dikenal oleh dunia
–  Negatif:

 Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya


massa
 Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa
 Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit
 Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
 Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal
 Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri
 Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism
 Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant
4.      Bidang Politik

–  Positif:

 Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara


 Meningkatnya hubungan diplomatik antar negara
 Kerjasama antar negara jadi lebih cepat dan mudah
 Menegakan nilai-nilai demokrasi
 Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama Internasional
 Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia
 Adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah.
Contohnya dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika
ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya,
kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan
dengan cepat, langsung, dan nyaman

30 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
 Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi
informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien,
dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya
ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai
dengan segera.
–  Negatif:

 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses


pembangunan
 Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan)
 Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator
mayoritas atau tirani minoritas
 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi
 Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan
kepentingan umum
 Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan
politik
 Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan
 Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
musyawarah mufakat, dan gotong royong.

31 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )
32 | A n d i k a W i r a R a n g g a ( 1 3 0 3 0 0 3 9 )

Anda mungkin juga menyukai