Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN GIZI PADA STROKE

Aviria Ermamilia
STROKE

´ Cerebrovascular accident (stroke) adalah kerusakan sebagian otak


disebabkan oleh kehilangan suplai darah karena infark maupun
perdarahan
´ Angka kematian akibat stroke berdasarkan umur adalah: sebesar 15,9%
(umur 45-55 tahun) dan 26,8% (umur 55-64 tahun) dan 23,5% (umur 65
tahun).
´ Kejadian stroke (insiden) sebesar 51,6/100.000 penduduk dan
kecacatan;1,6% tidak berubah; 4,3% semakin memberat.
´ Penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan profil usia
dibawah 45 tahun sebesar 11,8%, usia 45-64 tahun 54,2%, dan usia diatas 65
tahun sebesar 33,5%
FAKTOR RESIKO
UNIT STROKE

´ Konsep unit stroke, sebagai suatu unit pelayanan stroke terpadu,


terbukti efektif dalam menekan angka kematian dan menurunkan
derajat kecacatan selain mengurangi waktu perawatan bagi
pasien di rumah sakit.
´ Unit stroke lebih baik dibandingkan perawatan bangsal biasa.
´ Hal ini dapat dilihat dari perbaikan deficit neurologis berdasarkan
skor NIHSS (National Institute Health Stroke Scale). Sebesar 10,4%
pada unit stroke dan 5,4% untuk bangsal biasa. Selain itu rerata
lama rawat lebih rendah pada unit stroke (9,7 hari) dibandingkana
bangsal biasa (10,1 hari)
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT
´ Evaluasi cepat dan diagnosis
´ Pemeriksaan fisik, meliputi tekanan darah, penilaian respirasi, sirkulasi, oksimetri, dan
suhu tubuh. Pemeriksaan kepala dan leher (misalnya cedera kepala akibat jatuh
saat kejang, bruit karotis, dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal jantung
kongestif). Pemeriksaan torak (jantung dan paru), abdomen, kulit dan ekstremitas.
´ Pemeriksaan neurologis dan skala stroke. Pemeriksaan neurologis terutama
pemeriksaan saraf kranialis, rangsang selaput otak, sistem motorik, sikap dan cara
jalan refleks, koordinasi, sensorik, fungsi menelan dan fungsi kognitif.
´ Pemeriksaan Penunjang
• EKG
• Laboratorium (kimia darah, fungsi ginjal, hematologi, faal hemostasis, kadar gula
darah, analisis urin, analisa gas darah, dan elektrolit)
• Bila perlu pada kecurigaan perdarahan subaraknoid, lakukan punksi lumbal untuk
pemeriksaan cairan serebrospinal
• Pemeriksaan radiologi
• Foto rontgen dada
• CT Scan
GANGGUAN GIZI PASCA STROKE

´ FAKTOR PRIMER : dysphagia


´ FAKTOR SEKUNDER:
§ Ketidakmampuan makan sendiri karena parese
§ Perubahan kognitif yg mempengaruhi perilaku makan
§ Gangguan sensori
§ Depresi
ASESMEN GIZI
´ Dietary
à asupan energi dan zat gizi
à riwayat diet
à riwayat obat-obatan terkait gizi
à pengetahuan, keyakinan
à aktivitas fisik dan fungsional
´ Antropometri
à mobilitas normal
à imobilitas = skin-fold thickness (TFT) dan LLA
´ Biokimia
à Na, K, Cl, Hb, gula darah, profil lipid, asam urat, BUN, creatinin
´ Fisik/klinis focus gizi
à keadaan umum = kesadaran dengan poin GCS (Glasglow Coma Scale) meliputi Eyes Verbal
Motorik (normal E4V5M6), pelo, perot, dsb
à system kardiovaskuler = bradikardia, takikardia, dyspnea
à system digestif = asites, nyeri abdomen, kembung, konstipasi, diare, mual, muntah,
penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, dysphagia, stres ulcer, dsb
DATA TAMBAHAN
´ Data Personal
´ Comorbiditas: DM?, Hipertensi?, Gangguan jantung?, Dislipidemia?
Hiperuricemia?
´ Kondisi psikologi = anxiety, depresi, dll
TUJUAN DIET

´Mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi


´Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit
(banyak pasien yg mengalami dehidrasi
maupun kekurangan natrium akibat dari
cerebral salt wasting)

+ TUJUAN DIET TERKAIT PENYAKIT PENYERTA


SYARAT DAN PRINSIP DIET

PENYAKIT PENYERTA
DISFAGIA
MALNUTRISI
NON
DISFAGIA
STROKE
DISFAGIA
STATUS GIZI
BAIK
NON
DISFAGIA
´ Kebutuhan energi 30 – 45 k.cal/kgBBI ; pada kondisi akut 1100-1500
k.cal/hari
´ Kebutuhan protein normal, 0,8 – 1,5 g/kg BBI
´ Lemak 20 – 35% dari total kebutuhan energi
´ Kolesterol < 200 mg/hari
´ Karbohidrat 60 – 70%
´ Serat 25-30 g/hari
´ Cairan 1500 – 2000 ml/hari, sesuaikan balans cairan dan koreksi jika ada
kondisi demam
´ Jika ada penyakit penyerta maka kebutuhan energi dan zat gizi
menyesuaikan
´ Kebutuhan zat gizi mikro

Vitamin dan mineral Kebutuhan


Vit. B12 2,4 mcg/hari
Asam Folat 400 mcg/hari
Vit. A 900 mcg/hari
Vit. C 90 mg/hari
Vit. E 15 mg/hari
Vit. D 600 IU/hari
Natrium 1200 mg/hari*
Kalium 4700 mg/hari*
Kalsium 1200 mg/hari
Magnesium 320 mg/hari
Zink 11 ng/hari
Fe 8 mg/hari M, 8-18 mg/hari F

´ *sesuaikan dengan tekanan darah dan fungsi ginjal


ALGORITMA DIET PASIEN STROKE
TAHAPAN DIET PASIEN STROKE

´ FASE AKUT (24-48 JAM)


Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih, cair kental, atau kombinasi
sesuai kemampuan pasien
´ FASE PEMULIHAN
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan pasien (cair, saring, lunak
atau biasa)
DISFAGIA
TANDA & GEJALA DYSPHAGIA

´ Sekresi mucus yg berlebihan


´ Kontrol gerakan lidah yg kurang
´ Kelemahan otot wajah
´ Batuk-batuk saat makan
´ Makanan keluar lewat hidung
´ Makanan menyumbat esofagus
´ Makanan terselip dibawah lidah
INTERVENSI GIZI PADA DISFAGIA

´ DISFAGIA RINGAN
´ DISFAGIA SEDANG
´ DISFAGIA BERAT
PENANGANAN TUKAK STRES

´ Tukak stres/stress ulcer yaitu kelainan mukosa akut saluran cerna


bagian atas dapat berupa erosi dan dapat disertai perdarahan.
´ Tukak stres tanpa perdarahan, diberikan diet lambung, hindari
makanan dan minuman yang dapat menimbulkan iritasi pada
lambung.
´ Tukak stres dengan perdarahan, berikan makanan enteral NGT,
dengan terlebih dahulu membersihkan lambung dari darah
dengan air es atau NaCl.
´ Cara pemberian sedikit-sedikit
PENANGANAN GANGGUAN JANTUNG

´ Mengurangi beban kerja jantung, dengan pemberian makanan


secara bertahap, yaitu diberikan diet jantung.
´ Mengurangi kelebihan cairan dan garam, dengan membatasi
asupan cairan dan Natrium.
PENANGANAN DM

´ Normalisasi kadar glukosa darah harus segera diupayakan.


´ Kadar glukosa darah yg tinggi dapat memperluas infark dan
asidosis didaerah infark dan akan memudahkan terjadinya edema
otak.
´ Berikan diet Diabetes Melitus
DOMAIN PADA PLANNING

´ Nutrition intervention: NP-1.1 Nutrition prescription:


recommended regular diet atau recommended
modified diet
´ Food and/or Nutrient Delivery Domain: ND-1 Meals and
snack, ND-2.1 Enteral Nutrition, ND-6 Nutrition-Related
Medication Management
PLANNING

´ Coordination of nutrition care Domain: RC-1


Collaboration and Referral of Nutrition Care, RC-2
Discharge and Transfer of nutrition care to a New Setting
or Provider
EDUKASI DAN KONSELING

´ Penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien tentang


tata laksana diet
´ Kondisi terkait gizi
´ Pencegahan stroke ulang
Contoh dokumen asesmen,
monitoring, evaluasi gizi
´ Asesmen gizi awal ´ Reasesmen setelah intervensi gizi
Berdasarkan catatan makan px: Ada kemajuan signifikan terhadap
asupan diet BBS defisit, tujuan rekomendasi asupan makan.
meningkatkan asupan menjadi Berdasarkan catatan ada
80%, dengan perubahan diet BBS peningkatan asupan makan dari
ext nutrisi enteral,akan dimonitor 60% menjadi 80%
asupan makan selanjutnya
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PADA
PREVENSI STROKE ULANG

´ HIPERTENSI: modifikasi gaya hidup dengan kontrol BB,


aktifitas fisik, hindari minum alkohol dan diet
mengandung natrium sedang (2000mg/hari)
´ DIABETES MELITUS: mengontrol dan mengendalikan
kadar glukosa darah dengan diet, obat antidiabetika
oral atau insulin
Lanjutan prevensi stroke ulang

´ DISLIPIDEMIA: evaluasi cholesterol total, HDL-C dan LDL-C serta modifikasi


diet rendah cholesterol dan lemak terbatas
´ FAKTOR RISIKO LAINNYA
a. Obesitas: turunkan BB dg IMT < 23 ,usahakan lingkar pinggang < 80 cm
(wanita) dan < 90 cm (laki-laki)
b. Hiperhomocysteinemia: turunkan sampai < 16 umol/l, berikan asam folat
400 ug/hari, vitamin B6 1,7 mg/hari, vitamin B12 2,4 mg/hari, diutamakan
dalam bentuk sayuran, buah-buahan, tumbuhan polong, daging, ikan dan
biji-bijian
TANYA JAWAB DAN DISKUSI
SAMA BAHAN BEDA BENTUK

Anda mungkin juga menyukai