1 SM PDF
1 SM PDF
20
yang menilai. Kemampuan atau kualitas itll mengakibatkan seseorang meyakini dan
berpengharapan atasnya. Berpengharapa.n, dimaks~an sebagai usaha untuk
memiliki, mencapai, menghayati. Misalnya nilai kekudusan, kebenaran, keindahan,
dankebaikan.
Berdasar kerangka pemikiran kebudayaan yang berbeda,
demikian itu kita dapat mengatakan membawa individu-individu dan
sesuatu itu juga dapat dikatakan kelompok tadi saling bergaul langsung
bernilai, karena kemampuan/kualitas secara intensif untuk waktu yang eukup
yang ada pada halnya itu dapat lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan
memenuhi dan ~ kelompok-kelompok tadi
kepentingan subjek. Sikap dan beropaya mewujudkan suatu
perbuatan seseorang nilai melalui norma dan saling
Kemampu-an/ dapat dilihat dari menyesuaikan diri
kualitas itu (menjadi) (Koentjaraningrat, 1985: 64)
nyata karena perhatian bagaimana ia.secara
kepenting-an, konsisten memegang PERSOALAN NILAI
kegunaan, keeen- nilai. Dan nilai' yang Suatu persoalan yang tidak
denmgan subjek dapat lepas dari' kehidupan
(teori subjektit). diyakini itu dapat manusia, senantiasa melandasi,
I Untuk memahami menjadi pendorong perbuatan· sertamerupakan
sikap dan perbuatan mewujudkan. tekad orientasi segenap kegiatan
seseorang dalam hidup, adalah. persoalan nilai.
hidup, tidak dapat
menjadi perbuatan Manusia berbuat, karena ada
Iepas harns dilihat sesuatu yang diinginkan.
konsistensi seseorang Apabila yangdiinginkan itu
terhadap nilai. Nitai yang <#yalcini tereapai, puaslah ia. Hal-hal yang dapat
seseorang dalamhidup, mempWlyai menimbulkan kepuasan itu tentu bukan
daya dapat n:tendorong 'tekadnya untuk sesuatu hal yang biasa, melainkan
mewujudkan dalam perbuatan. sesuatu yang memiliki kelebihan,
Dikarenakan setiap orang memiliki keunggulan atau sesuatu yang
.keyakinan akan sesuatu nilai, yaitu mempunyai daya tarik tertentu, yang
manusia yang menyadari akan lazimdisebut dengan sesuatu' yang
hidupnya, maka agar tidale terjadi saling mengandWlg nilai. Dengan demikian
berbenturan dalam mewujudkan nilai, dapat dikatakan, bahwa perbuatan
malea lazim di lingkungan kehidupan manusia itu didorong oleh nilai-nilai.
manusia ada sesuatu pengatur, kaidah, Di dalam Webster's New CollelJ!ate
norma. Tentu saja norma itu semula DictionIIry (Spring-jield, 1961, edItion)
berasal dari konsensus bersama terhadap dengan jelas nitai diartikan sebagai
kemampuan/kualitas yang diyakini baik kuafitasatau sesuatu kenyataan yang
dan benar, yang tertuju pada mempunyai keun~an, kegunaan dan
diingtnkan(NichofaS Reseher, 1969:
kepentingan bersama. 24). Jilea dikatakan, bahwa ketaatan
Koentjaraningrat menyebutkannya kepada pemimpin yang adil atau einta
dengan proses asimilasi sebagai proses kepada tanah air merupakan perbuatan
masyarakat yang timbul bila ada: bernilai, kita dapat segera mengetahui,
Kelompok-kelompok manusia yang bahwa perbuatan itu dapat menim-
asalnya dari lingkungan-lingkungan bulkan lCepuasan bagi yang melakukan.
24
rangka membuat makin sejahtera. masyarakat tentang "rukun agawe
Norma moralini jelas tidak ada slIntosa (bersatu kita teguh)", twla sanak
sanksinya secara formal, melainkan bati sanak(rugi sedikit talc jadi apa,
.sanksi moral. Sebaliknya mendaeat tetapi tmtung saOOara).
imbalan pujian dati . masyarakat jlka Di muka telah disebutkan, bahwa
seseorang mengerjakan perbuatan baik. tin~ah laku seseorang itu merupakan
Di dalam masalah norma, maka hastl serentetan proses psikologis yang
hubtu1gan antara norma masyarakat bermula dari keinginan untuk mencapai
'dengan norma keluarga itu erat sekali tujuan. ·Tercapainya tujuan ieu
ataubesar sek$ pengaruhnya: merupakan satu motivasi perbuatan.
a. Dari keluarga terhadap yMotif merupakan pendorong manusia
masyarakat: untuk berbuat sesuatu. Senap orang
i. Norma keluarga memberi input memptmyai motif sendiri-sendiri. Pada
kepada norma masyarakat. umumnya, orang berbuat karena motif
ii. Norma keluarga mewarnai yang sudah ditentukan oleh pedoman
norma masyarakat, terutama dari lingktmgan atau norma hidup
keluarga yang memptu1yai status sosial bermasyarakat. V.M. Napitupulu.V.M.,
tinggi, misalnya karena jabatan, dalam Human Relation membagimotif
kedUdukan, ekonomi, kharisma. itu menjadi dua macam: motif universal
iii. Dari norma keluarga merupakan dan motif sosiogenetik.Motif universal,
pembaharu dan pengembang norma biasa juga disebut motif biogenetik
masyarakat. terikat kepada kebutuhan hidup yang
b. Dari kelompok masyarakat kepada /vital. Dikatakan universal karena motif
keluarga: itu terdapat di mana-mana .pada setiap
i. Dari masyarakat menanamkan orang. Karena kebutuhan hidupnya,
norma tertentu sebagai bahan seseorang berbuat sesuatu.
pandan~ hidup keluarga, contoh Motif sosiogenetik sangat
norma adat istiadat, norma agama. dipengaruhi oleh lingktu1gan hidup
ii. Norma masyarakat merupakan bermasyarakat, bergantung pada
hasil proses interaksi dari pada kefuarga nilai/norma yang dipatuhi masyarakat
yang telah berjalan lama. Dominasi dalam lingkungan tertentu
.norma keluarga tertentu memang ada, (Koentjaraningrat, 19S5: 17).
misalnya karena status sosialnya. Berdasar apa yang sOOah disebutkan
iii. Masyarakat mengolah norma di muka, maka norma masyarakat itu
individu dan keluarga sedemikian rupa, sangat ber~ngaruh pada norma
sehingga merupakan .persetujuan individu / lCeluarga..Interaksi norma
(konsensus) yang tidak ternilis tentang keluarga bermuara pada norma hidup
penyelenggaraan hidup bersama. masyarakat.
iVa Norma msyarakat memberi
inspirasi kepada keluarga (termas uk NILAI DAN NORMA
individu), ke mana aan baginya MENGANTARKAN MASYARAKAT
seseorang berbuat sesuatu. Dalam arti KEARAHYANG LEBIHBAIK
negatif membatasi gerak Jelaslah manusia dalam tingkah
individujkeluarga, misalnya norma lakW1ya dalam ~rbuatannya digerakkan
masyarakat tentang "aJon-aJon waton oleh nilai-nilai. lni berarti nilai sebagai
kelakon, mangan ora tnangan yen sesuatu yang dicita-citakan memberi
kumpuf', (pelan-pelan asal terlaksana, arah bagi aktivitas manusia. Manusia
makan tidak makan asal berkwnpul). dalam kehid~pan selalu mengejar nilai.
Dalam arti positif mendorong indiVldu I Nilai itu bersifat ide karena itu ia
keluarga berbuat baik, misafnya norma abstrak, tidak dapat disentuh oleh