Anda di halaman 1dari 25

I.

GAS MULIA (Gol VIIIA)

Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri
dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon
(Rn). Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2))
merupakan struktur yang paling stabil, oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi dengan
unsur lain sehingga disebut gas inert (lamban). Pada tahun 1962 Neil Bartlett berhasil
mensintesis senyawa gas mulia yaitu XePtF6. Dalam waktu yang singkat ahli kimia
yang lain menunjukkan bahwa Xenon dapat bereaksi langsung dengan Fluor
membentuk XeF2, XeF4, dan XeF6. Sejak saat itu istilah inert tidak lagi sesuai dan
para ahli kimia mulai menyebut dengan golongan gas mulia.

Keberadaan di Alam
Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut

Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*

Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain
karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain,
karena radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon
disebut juga sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling sedikit adalah
radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek ( 4 hari ) dan meluruh
menjadi unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh dengan cara destilasi bertingkat
udara cair. Sedangkan radon hanya dapat diperoleh dari peluruhan radioaktif unsure
radium, berdasarkan reaksi inti berikut :
226 222 4
88Ra                   86Rn +  2He
Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang diproses dari
gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium. Secara spektoskopik
helium telah terdeteksi keberadaanya di bintang-bintang, terutama di bintang yang
panas ( seperti matahari). Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi
proton–proton dan siklus karbon yang merupakan bahan bakar matahari dan bintang
lainnya.

Sifat Gas Mulia

 Wujud gas mulia


Unsur gas mulia terdapat sebagai gas tak berwarna yang monoatomik, ini erat kaitannya
dengan struktur elektron oktet dan duplet dari gas mulia. Sedangkan wujud gas pada
suhu kamar disebabkan titik cair dan titik didih gas mulia yang rendah.
 Titik cair dan titik didih
Titik cair dan titik didih gas mulia meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal
ini disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antar atom gas mulia sesuai
bertambahnya massa atom relatif (Ar).
 Kelarutan
Kelarutan gas mulia dalam air bertambah besar dari Helium (He) hingga Radon (Rn).
Pada suhu 0 °C dalam 100 ml air terlarut 1 ml He, 6 ml Ar, dan 50 ml Rn.
 Unsur-unsur gas mulia mengandung 8 elektron pada kulit terluarnya kecuali He
mengandung 2 elektron.
 Energi ionisasinya sangat tinggi, akibatnya unsurunsur gas mulia sukar bereaksi dengan
unsurunsur lainnya.
 Molekul gas mulia monoatomik.

Cara Memperoleh Gas Mulia :

1. Ekstraksi HE dari gas alam

Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor
lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan
(liquefaction). Pada tahap awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini
karena pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk padatan yang
menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam diembunkan pada suhu di
bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan He. Dengan
demikian, diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung ~50% He, N2, dan
pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:

Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin).

Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan cepat agar N2mengembun
sehingga dapat dipisahkan. Sisa campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang
akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni. Proses adsopsi.
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara selektif
menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau
lebih.

2. Ekstraksi HE, NE, ER, KR, DAN XE Dari Udara ( pembuatan gas mulia )
Distilasi fraksional, salah satu cara memperoleh gas mulia . Proses yang digunakan
disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2, dan uap air dipisahkan
terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan ~200atm
diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan
kandungan gas mulia lebih banyak, yakni ~60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya
~30% O2, dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun
karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.

Selanjutnya, Ar, Kr dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara
lain:

Proses adsorpsi. Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi


kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. Sisa
campuran (Ar, Kr, Xe) kemudian aan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang
dipanaskan perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar
dari arang. Ar diperoleh pada suhu sekitar -80oC, sementara Kr dan Xe pada suhu yang
lebih tinggi.

3. Ekstraksi RN Dari Peluruhan Unsur Radioaktif

Radon diperoleh dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan peluruhan
langsung Ra-226. Rn bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paro yang pendek yakni
3,8 hari sehingga cenderung cepat meluruh menjadi unsur lain. Radon belum
diproduksi secara komersial.

Kegunaan dan Senyawa Gas Mulia

a. Helium (He) sudah dikenal lebih dahulu daripada gas-gas mulia lainnya. Untuk
pertama kali helium ditemukan di dalam atmosfer matahari. Helium digunakan untuk
mengisi balon. Helium memiliki berat dua kali lebih berat daripada hidrogen, tetapi
tidak dapat terbakar.

b. Argon dicampur dengan nitrogen digunakan sebagai pengisi lampu pijar dan lampu-
lampu radio untuk menahan mengabutnya kawat wolfram dalam lampu itu.

c. Neon (Ne) dipakai sebagai pengisi lampu-lampu neon yang memberikan cahaya
merah. Jika dicampur dengan uap raksa akan memberikan cahaya putih kebiru-kebiruan
jika tabung kacanya tidak berwarna, atau cahaya hijau jika tabung kacanya berwarna
cokelat.

d. Kripton (Kr) dan xenon (Xe) akhir-akir ini diketemukan bahwa xenon bersifat
anestesi. Oleh karena sifat ini maka xenon digunakan untuk membius pasien-pasien
dalam operasi besar. Akan tetapi pemakaian ini masih terlalu mahal.

II. HALOGEN

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA
pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari fluor (F), klor (Cl), brom
(Br), yodium (I), astatin (At), dan tenesin (Ts). Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah
bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga
merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan
golongan paling nonlogam.

Sifat Kimia Halogen

1. Halogen merupakan golongan yang sangat reaktif dalam menerima elektron dan
bertindak sebagai oksidator kuat dalam satu golongan. Makin ke atas, oksidator makin
kuat.
2. Keelektronegatifan halogen dalam satu golongan makin ke atas makin besar. Unsur
yang paling elektronegatif dibanding unsur lain dalam sistem periodik adalah fluor
(perhatikan data keelektronegatifan).
3. Jari-jari atom halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil (perhatikan
data). Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya tarik-menarik
antar-molekul (gaya Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan
titik lelehnya, makin ke atas makin kecil.

Unsur halogen sangat berbahaya terhadap mata dan tenggorokan. Unsur halogen
mempunyai bau yang merangsang dan berwarna. Walaupun brom berwujud cair, tetapi
brom mudah sekali menguap. Begitu juga iodium, mudah sekali menyublim.
4. Unsur golongan halogen bersifat oksidator. Urutan kekuatan oksidator halogen dapat
dilihat dari data potensial reduksinya:
F2 + 2 e —> 2 F– ; E° = +2,87 V
Cl2 + 2 e —>2 Cl– ; E° = +1,36 V
Br2 + 2 e —>2 Br– ; E° = +1,07 V
I2 + 2 e —> 2 I– ; E° = +0,54 V
Berdasarkan data tersebut, makin ke atas, daya oksidasinya (oksidator) makin kuat.
Data ini dapat digunakan untuk memperkirakan apakah reaksi halogen dengan senyawa
halida dapat berlangsung atau tidak. Caranya dengan menghitung potensial sel, jika
harga potensial sel positif berarti reaksi berlangsung dan jika harga potensial sel negatif
berarti reaksi tidak berlangsung.

5. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu, kecuali fluor.


Sifat Fisika Halogen

Kegunaan dan Senyawa HALOGEN

a. Unsur Klor
Klor digunakan dalam industri kertas dan industri tekstil sebagai pengelantang,
sebagai pemusnah kuman, dan untuk pembuatan kapur klor, brom, dan zat warna
organik.
b. Senyawa Asam Klorida
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logamlogam dan untuk
membuat garam-garam klorida dan gas klor. HCl murni yang tidak mengandung air
banyak digunakan dalam pembuatan zat warna organik.
c. Garam Hipoklorit dan Garam Klorat
Garam klorat yang penting adalah kalium klorat (KClO3) yang digunakan untuk
kepala batang korek api, petasan, dan dipakai sebagai obat kumur.
d. Unsur Brom
Larutan brom dalam air (aqua bromata) digunakan sebagai pengoksidasi. Kurang
lebih 90% brom dipakai sebagai bahan membuat garam-garam bromida. AgBr
dipergunakan dalam pemotretan. NaBr dan KBr dipergunakan dalam obat-obatan.
Beberapa garam bromida lainnya digunakan dalam pembuatan zat-zat warna.
e. Unsur Iod
Larutan iod dalam alkohol dinamakan iodtinktur dan digunakan sebagai pemusnah
hama. Iod juga mudah larut dalam karbon disulfida dan kloroform. Iod digunakan
dalam obat-obatan sebagai kalium iodida (KI) dan iodoform (CHI3).
f. Senyawa Asam Fluorida
Dalam bentuk cair atau gas, HF dapat memakan kaca yang dinamakan mengets
menurut reaksi seperti berikut.

Asam fluorida digunakan untuk pemucatan penjalin. Adapun senyawa-senyawa


organik fluor digunakan untuk pendingin dalam lemari es dan untuk mematikan kutu-
kutu dalam kain.

Cara Pembuatan Unsur-Unsur Holagen


Unsur-unsur halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya adalah
dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat
dilakukan dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.

a) Pembuatan Fluorin (F2)


Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai bahan baku untuk
mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4
pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair. Tempat untuk reaksi elektrolisis
terbuat dari logam monel (campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan
anodenya adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(aq) → 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode (−) : 2F+(aq) + 2e → H2(g)
Anode (+) : 2F-(aq) → F2(g) + 2e

b) Pembuatan Klorin (Cl2)


1. Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai
oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l) → CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l) → CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l) → 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2. Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat
dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma.
Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl¯(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq) → Cl2(g) + 2e¯.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
2NaOH(aq)
OH¯ yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.

c ) Pembuatan Bromin (Br2)


1. Cara reaksi redoks
a. Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida yang
terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi adalah
Cl2(g) + 2Br¯(aq) → Br(l) + 2Cl¯(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena
mudah menguap.
b. Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran NaBr +
MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g)
+2H2O(l)
2. Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq) → Mg2+(aq) + 2Br¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2Br¯(aq) → Br2(l) + 2e¯.
MgBr2(aq)+2H2O(l) → Mg2+(aq) + 2OH¯(aq)+ Br2(l) + H2(g)
Mg(OH)2(aq

d.) Pembuatan iodin (I2)


1.Cara reaksi redoks
a. Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang
terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I¯(aq) → I2(s) + 2Cl¯(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana
asam. Persamaan reaksinya :
IO3¯(aq) + 3HSO3¯(aq) → I¯(aq) + 3H+(aq) + 3SO42¯
I¯(aq) + IO3¯(aq) + 6H+(aq) → I2(s) + 3H2O(l)
c. Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang
dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)
2. Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) → 2Na+(aq) + 2I¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯ → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2I¯(aq) → I2(g) + 2e¯.
2NaI(aq) + 2H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ I2(g) + H2(g)
Mg(OH)2

III. LOGAM ALKALI

Logam alkali adalah golongan (kolom) dalam tabel periodik yang berisi unsur-
unsur litium (Li), natrium (Na), kalium (K),[note 1] rubidium (Rb), sesium (Cs),[note
2] dan fransium (Fr). Golongan ini terletak pada blok-s tabel periodik karena seluruh
logam alkali memiliki elektron terluarnya pada posisi orbital-s: konfigurasi
unsur/elektron ini tercermin pada sifat karakteristik mereka. Logam-logam alkali
menyajikan contoh terbaik sifat-sifat tren golongan pada tabel periodik, dengan unsur-
unsur yang menunjukkan perilaku homolog yang terkarakterisasi dengan baik.
Logam-logam alkali memiliki sifat-sifat yang sangat mirip: semuanya berkilau, lunak,
logam yang sangat reaktif pada suhu dan tekanan standar dan mudah kehilangan
elektron terluarnya membentuk kation dengan muatan +1. Semua logam alkali mudah
dipotong menggunakan pisau karena lunaknya, menampakkan kilau permukaannya
yang cepat memudar di udara karena oksidasi oleh uap air dan oksigen (dan nitrogen
khusus untuk lithium). Mengingat reaktivitasnya yang tinggi, mereka harus disimpan di
dalam minyak untuk mencegah reaksi dengan udara, dan hanya dijumpai secara alami
sebagai garam dan tidak pernah sebagai unsur bebas. Cesium, logam alkali kelima,
adalah yang paling reaktif di antara semua logam. Dalam tata nama IUPAC modern,
logam alkali mencakup logam-logam golongan 1,[note 3] kecuali hidrogen (H), yang
dicantumkan sebagai unsur golongan 1 tetapi tidak dianggap sebagai suatu logam alkali
karena perilakunya yang menyimpang jauh dari peril ,aku logam alkali. Semua logam
alkali bereaksi dengan air. Logam alkali yang lebih berat bereaksi lebih hebat daripada
yang ringan.

1. Sifat Fisis Alkali

Dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah mempunyai sifat
yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah,
dan kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah
bentuknya dengan memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi
kulit baik-baik). Unsur-unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan
keelektronegatifan ratarata yang paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan
jarak yang relatif besar antara elektron terluar dengan inti

2. Sifat Kimia Alkali

Kegunaan Logam Alkali dan Senyawanya

a. Unsur Natrium

Natrium memiliki kemampuan daya gabung terhadap oksigen besar, sehingga sangat
mudah terbakar di udara. Oleh karena itu, Na disimpan dalam minyak tanah atau dalam
parafin cair. Natrium terbakar dengan nyala kuning. Natrium banyak digunakan untuk
pembuatan lampu-lampu natrium dan pembuatan senyawa-senyawa organik.

b. Senyawa Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida (NaOH), disebut juga soda api atau soda kaustik. NaOH adalah
suatu basa yang sangat kuat; larut dengan baik dalam air dengan menimbulkan kalor
(larutannya dinamakan lindi natron); mengikat CO2 dari udara dan berubah menjadi
Na2CO3. Soda api digunakan dalam membuat “sabun keras”, membersihkan minyak
tanah, dan dalam industri.

c. Senyawa Natrium Klorida

Natrium klorida (NaCl) penting sebagai bahan makanan, dan pengawet sayur, daging,
telur, dan ikan. Penambahan NaCl dalam air es digunakan sebagai pendingin dalam
pembuatan bermacam-macam es, misal es puter, es lilin, dan es krim. Dalam industri,
NaCl digunakan sebagai sumber unsur Na dan Cl, dan sebagai bahan pembuatan
senyawan-senyawa lain yang mengandung Na atau Cl, seperti asam klorida, dan soda.
NaCl dalam industri keramik dipakai sebagai campuran bahan glasir.

d. Senyawa Natrium Karbonat

Natrium karbonat (soda) mudah larut dalam air, dan larutannya bersifat basa.
Berdasarkan sifat inilah maka soda digunakan sebagai zat pencuci. Soda digunakan
dalam perusahaan pencucian untuk menghilangkan noda minyak. Soda juga dipakai
dalam industri kaca, dan untuk melunakkan air sadah.

e. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat

Natrium hidrogen karbonat dipakai dalam alat pemadam api. Alat ini diisi dengan
larutan NaHCO3 dicampur dengan saponin, suatu zat dapat berbuih. Fungsi lain
NaHCO3 adalah untuk menghilangkan bau tengik dari mentega; mengembangkan kue;
menghilangkan lemak dan lilin dalam pencucian bulu domba; serta menghilangkan gom
dari sutra.

f. Senyawa Natrium Nitrat atau Sendawa Chili

Natrium nitrat dipakai sebagai pupuk buatan dan pembuatan asam sendawa.

g. Senyawa Kalium Nitrat

Kalium nitrat berupa hablur-hablur putih, tidak higroskopik. Senyawa ini digunakan
sebagai pengawet daging dan dalam pembuatan mesiu.

h. Senyawa Kalium Iodida dan Kalium Bromida

Kedua garam tersebut terdapat dalam jumlah sedikit di alam (dalam air laut). Keduanya
dipakai dalam obat-obatan. KI mempunyai sifat membersihkan darah, sedangkan KBr
dapat menenangkan saraf (obat tidur). KBr juga dipakai dalam pemotretan.

i. Senyawa Kalium Klorat dan Kalium Hidroksida


Senyawa kalium klorat tidak begitu mudah larut dalam air, merupakan oksidator kuat,
lebih-lebih dengan katalis MnO2. Kalium klorat dipakai dalam pembuatan korek api,
pembuatan petasan, dan sebagai obat kumur. Adapun kalium hidroksida (KOH) dipakai
dalam pembuatan sabun mandi.

j. Unsur Litium

Senyawa yang paling penting dari unsur litium adalah senyawa klorida, sulfat, dan
karbonat. Litium karbonat digunakan dalam pembuatan peralatan gelas dan keramik.
Pada kemurnian yang tinggi senyawa ini digunakan dalam pengobatan pada kerusakan
mental tertentu. Senyawa ini juga berfungsi sebagai bahan dalam pembuatan senyawa
litium lainnya, misal pada pembuatan litium hidroksida.

Pembuatan:

Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya

(sebagai klorida).

Reaksi : LCl(l) –> L+ + Cl–

Katode : L+ + e– –> L

Anode : 2 Cl– –> Cl2 + 2 e–

IV. LOGAM ALKALI TANAH (IIA)

1. Sifat Fisis Alkali Tanah

Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra.
Golongan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya
adalah bahwa golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan
reduktor yang kuat. Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini
tetap relatif lunak, perak mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih
tinggi.
Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium
yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yag cukup keras untuk
menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang
sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah
dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata
golongan ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar
antara elektron terluar dengan inti

2. Sifat Kimia Alkali Tanah

Kegunaan Unsur dan Senyawa Alkali Tanah

a. Unsur Kalsium

Kalsium adalah logam lunak, berwarna putih; mudah bereaksi dengan oksigen, tetapi
kalsium oksida yang terbentuk merupakan lapisan yang melindungi logamnya terhadap
oksigen lebih lanjut. Kalsium dicampur dengan litium sebagai pengeras dalam logam
yang mengandung timbal; untuk industri baja Cr- Ni, kalsium dipakai sebagai
campuran logam campur.

b. Senyawa Kalsium Sulfat

Senyawa kalsium sulfat (CaSO4) di alam sebagai CaSO4 . 2 H2O yang disebut dengan
gips atau albas. Senyawa ini baik digunakan untuk membuat bermacam-macam barang
tuang, sebagai pembalut gips, dalam industri cat digunakan sebagai cat “putih”, untuk
pembuatan kapur tulis (campuran dari gips, kaolin, asam oleat, dan NaOH). Jika
dipanaskan sampai di atas 200 °C, maka air hablurnya lenyap semua (CaSO4 ? 0 H2O).
Jika dicampur dengan air kembali maka senyawa tersebut tidak dapat mengikat air lagi.
Keadaan demikian dinamakan gips mati.

Semen gips dibuat dari gips yang dicampur dengan asam fosfat, Na-fosfat, pasir dan
dipanaskan sampai +1200 °C. Hasil ini dicampur lebih lanjut dengan K2SO4 dan
ZnSO4, kemudian digiling halus. Semen gips dicampur dengan air dapat menjadi keras
dalam waktu 2 jam.

c. Unsur Magnesium

Magnesium adalah logam ringan berwarna putih, tetapi dalam udara menjadi putih abu-
abu karena terbentuknya lapisan magnesium oksida yang melindungi logamnya
terhadap oksidasi lebih lanjut. Dalam bentuk pita atau serbuk magnesium mudah
terbakar menjadi magnesium oksida dengan menimbulkan cahaya putih yang
menyilaukan.

Magnesium dalam asam encer membentuk gas hidrogen. Magnesium dipakai sebagai
pengisi lampu Blitzchth (dicampur dengan logam aluminium). Magnesium banyak
digunakan untuk pembuatan logam campur, dengan sifatsifat tetap ringan, tetapi dengan
kekuatan yang berlipat ganda. Oleh karena itu, magnesium dipakai untuk industri
membuat rangka pesawat terbang.

d. Senyawa Magnesium Oksida

Magnesium Oksida (MgO) berupa zat padat, berwarna putih, tidak mudah mencair
(titik cairnya 2.800 °C), keras dan tahan api. Oleh karena sifat-sifat ini MgO dipakai
sebagai pelapis tanur. Jika MgO dipijarkan, dicampur dengan larutan MgCl2 yang
pekat, membentuk bubur yang di udara menjadi keras dan mengilap. Campuran tersebut
dinamakan semen magnesium atau semen sorel. Campuran semen magnesium dengan
serbuk kayu, serbuk gabus, gilingan batu, dan sebagainya disebut granit kayu atau
ksilolit. Bahan ini antara lain dipakai untuk membuat lantai yang tidak bersela atau
tidak bersambung dan sebagai bahan gading buatan.

e. Senyawa Magnesium Sulfat

Magnesium sulfat (MgSO4) berupa padatan putih. Contoh garam inggris dengan rumus
MgSO4 ? 7 H2O, dipakai dalam obat-obatan sebagai pencahar (obat urus-urus).

f. Senyawa Magnesium Hidroksida

Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2) berupa padatan putih yang sedikit larut dalam air.
Bersifat basa. Oleh karena itu Mg(OH)2 digunakan untuk obat sakit maag.

Pembuatan:

Logam alkali tanah dibuat dengan elektrolisis garam klorida cairannya.


MCl2 –> M2+ + 2 Cl–
Katode : M2+ + 2 e– –>M
Anode : 2 Cl– –>Cl2 + 2 e–
V. NITROGEN

Nitrogen adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang N dan
nomor atom 7. Nitrogen adalah anggota paling ringan dari golongan 15 tabel periodik,
seringkali disebut pniktogen. Nama tersebut berasal dari bahasa Yuniani πνίγειν
"tersedak", merujuk langsung kepada sifat asfiksiasi nitrogen. Nitrogen adalah unsur
umum dalam alam semesta, diperkirakan berada pada urutan ke-7 total kelimpahan
dalam galaksi Bima Sakti dan Tata Surya. Pada suhu dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan membentuk dinitrogen, suatu gas diatomik yang tak berwarna dan
tak berbau, dengan rumus kimia N2. Dinitrogen membentuk sekitar 78% atmosfer
bumi, membuatnya sebagai unsur mandiri yang paling melimpah. Nitrogen terdapat
dalam semua organisme, terutama dalam asam amino (dan juga protein tentunya),
dalam asam nukleat (DNA dan RNA) serta dalam molekul pemindah energi adenosin
trifosfat (ATP). Tubuh manusia mengandung sekitar 3% nitrogen (berdasarkan massa),
dan merupakan unsur paling melimpah ke-4 di dalam tubuh setelah oksigen, karbon,
dan hidrogen. Siklus nitrogen menjelaskan pergerakan unsur dari udara, memasuki
biosfer dan senyawa organik, kemudian kembali ke atmosfer.

Kegunaan nitrogen bagi kelangsungan hidup di alam sangat besar. Nitrogen cair banyak
digunakan sebagai sumber pendingin dan dengan demikian mempunyai peranan dalam
akumulator pendingin.

Nitrogen digunakan di berbagai bidang antara lain sebagai berikut:

1. Dalam bentuk amonia nitrogen digunakan sebagai bahan pupuk, obat- obatan, asam
nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.

2. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.

3. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.

4. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah.
5. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-
laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu
yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh
manusia, bank darah, dan sebagainya,

6. Penyimpanan bahan-bahan yang mudah busuk: freezing, cooling, mengawetkan produk


makanan dan minuman yang belum diolah pada suhu rendah, pengiriman dengan
menggunakan truk pendingin.

7. Penyimpanan produk-produk biologi: freezing, cooling, penyimpanan bersuhu rendah


untuk darah, lapisan kulit ari dan sperma untuk inseminasi buatan.

8. Bedah otak dan mata.

9. Membuat tanda pengenal pada hewan.

10. Metalurgi: shrink fitting, die inerting, impact test, rolling mill.

11 Pekerjaan umum: soil freezing

12. Industri daur ulang: pendinginan badan mobil yang dibongkar, elektrik motor, bagian
tengah kabel listrik.

13. Pengerasan plastik sebelum dihancurkan atau digiling (cyro-grinding)

14. Pembuatan pesawat terbang: simulasi penerbangan

15. Industri nuklir: cryopumping, Penelitian ilmiah: research center Meteorologi

16. Industri elektronik: packaging, moisture control

17. Industri kimia: blanketing, inerting, purging, flushing.

Cara Memperoleh Nitrogen

Secara komersial nitrogen diperoleh dengan melalui proses kondensasi udara menjadi
bentuk cair dengan distilasi fraksinasi. Titik didin N2 lebih rendah dibandingkan dengan O2
sehingga nitrogen akan terdistilasi terlebih dahulu dibandingkan dengan oksigen. Selain N2
banyak juga gas yang diproduksi dengan cara serupa seperti Oksigen (O2), Neon (Ne),
Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan juga Argon (Ar).

Lebih dari 50 juta ton N2 diproduksi tiap tahunnya. Dari total produksi tersbut porsi paling
besar terjadi karena produksi O2 cair untuk proses pembuatan baja skala besar. Pada saat
produksi O2 cair ini dihasilkan bahan sampingan N2. Secara komesial 60% nitrogen
dipasarkan dalam wujud gas dan sisanya dipasarkan dalam wujud cair.

Dalam laboratorium, nitrogen dapat dibuat dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut.

1. Amonium Nitrit yang dipanaskan

NH4Cl + NaNO2 → NaCl + NH4NO2 kemudian

NH4NO2 → (dipanaskan) → N2 + 2H2O


2. Pemanasan Natrium azida dan Barium Azida pada suhu minimal 300oC

Nitrogen murni dapat diperoleh dengan pemansan senyawa Natium Azida NaN3 dan Barium
Azida Ba(N3)2 pada suhu yang sangat tinggi. Reaksinya sebagai berikut

NaN3(s) → dipanaskan → 2Na(s) + 3N2(g) .

3. Oksidasi amonia dengan kalsium hipoklorit, bromin, atau CuO

4NH3 + 3Ca(OCl)2 → 3CaCl2 + 6H2O

8NH3 + 3Br2 → N2 + 6NH4Br

VI. OKSIGEN

Oksigen merupakan anggota dari kelompok 16 pada tabel periodik, dan merupakan unsur
non-logam yang sangat reaktif yang mudah membentuk senyawa (terutama oksida) dengan
hampir semua unsur lainnya. Massa, oksigen adalah unsur yang paling melimpah ketiga di
alam semesta setelah hidrogen dan helium dan massa unsur paling melimpah di kerak bumi,
membuat hampir setengah dari massa kerak itu.

Oksigen bebas terlalu reaktif muncul di Bumi tanpa tindakan fotosintesis organisme hidup,
yang menggunakan energi sinar matahari untuk menghasilkan unsur oksigen dari air.
Molekul O2 hanya mulai menumpuk di atmosfer setelah munculnya evolusi organisme
tersebut, sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu. Gas oksigen diatomik merupakan 20,8% dari
volume udara. Semua kelas utama molekul struktural dalam organisme hidup, seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen, seperti halnya senyawa anorganik
utama yang terdiri kerang hewan, gigi, dan tulang. Unsur oksigen diproduksi oleh
cyanobacteria, ganggang dan tanaman, dan digunakan dalam respirasi selular untuk semua
kehidupan yang kompleks. Bentuk lain dari oksigen, ozon (O 3), membantu melindungi
biosfer dari radiasi ultraviolet dengan lapisan ozon ketinggian tinggi, tetapi merupakan
polutan di dekat permukaan di mana itu adalah produk sampingan dari asap.

Sifat fisika unsur oksigen.


Sifat Keterangan
titik leleh (oC) -218,8
titik didih (oC) -183,0
jari-jari kovalen (A) 0,73
jari-jari ion (O2-) (A) 1,4
warna pada suhu kamar gas tidak berwarna

Sifat-sifat kimia unsur oksigen

 Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2.


 Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
 Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida
(contoh: Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-
senyawa karbon.
 Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
 Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0

Kegunaan Oksigen

Oksigen biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif elektron
yang lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan api roket.
Oksigen juga penting untuk pernafasan dan digunakan dengan meluas dalam bidang
perubatan. Oksigen juga digunakan dengan meluas di kawasan yang kurang oksigen seperti
pendaki gunung, juruterbang yang membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga
digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses pembuatan besi dan metanol.

VII. UNSUR PERIODE KE TIGA

Sifat Fisika Unsur-unsur Periode Ketiga

Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al),
metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Keelektronegatifan unsur-unsur
periode ketiga semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang
semakin ke kanan semakin kecil. Kekuatan ikatan antaratom dalam logam meningkat (dari
Na ke Al). Hal ini berkaitan dengan pertambahan elektron valensinya. Silikon merupakan
semikonduktor/isolator karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai ikatan kovalen
yang sangat besar, begitu juga dengan fosfor, belerang, dan klorin yang merupakan isolator
karena termasuk unsur nonlogam (Sumber: http://www.chem-is-try.org).

Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga

Natrium merupakan reduktor terkuat, sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat.


Meskipun natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat, tetapi
kereaktifannya berkurang dari Na ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat
lemah, jadi hanya dapat bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan
oksigen. Di lain pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang
dapat mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang
mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya
pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua
logam dan nonlogam karena klorin adalah oksidator kuat.Unsur-unsur periode ketiga, yaitu
NaOH, Mg(OH)2, Al(OH)3, H2SiO3, H3PO4, H2SO4, dan HClO4.

Unsur – Unsur Logam :

1. Natrium
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Na dan
nomor atom 11. Na adalah sebuah logam lunak berwarna putih keperakan dan anggota
logam alkali; satu-satunya isotop stabilnya adalah 23Na. Merupakan unsur melimpah yang
terdapat dalam sejumlah mineral seperti feldspar, sodalit dan garam batu. Banyak garam
natrium sangat mudah larut dalam air dan oleh karenanya terdapat dalam jumlah signifikan
dalam badan air bumi. Kelimpahan terbesar dalam laut sebagai natrium klorida.

Banyak senyawa natrium yang berguna, seperti natrium hidroksida (soda api) untuk
pembuatan sabun, dan natrium klorida sebagai pencair es dan nutrisi.

Logam bebasnya, natrium elementer, tidak terdapat di alam tetapi harus dibuat dari
senyawanya. Unsur natrium pertama kali diisolasi oleh Humphry Davy pada tahun 1807
melalui elektrolisis natrium hidroksida. Ion yang sama juga merupakan komponen banyak
mineral, seperti natrium nitrat.

Kegunaan Natrium :

 Dipakai dalam pebuatan ester

 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan

 Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan

 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor

 NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas

 NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue

 Memurnikan logam K, Rb, Cs

 NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah

 Mereduksi lelehan KCl, bertujuan untuk memperoleh logam kalium

 Untuk membentuk Natrium Karbida (Na2C2)

Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl


NaCl(l)Na+ + Cl–

Katode : Na+ + e–  Na

Anode : 2Cl  Cl2 + 2 e–

Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida (NaCl) yang dicampur dengan
Kalsium Klorida  Sel Downs

2. Magnesium

Kristal magnesium

Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mg dan
nomor atom 12. Magnesium (simbol Mg) adalah sebuah logam alkali tanah dengan bilangan
oksidasi +2. Mg merupakan unsur paling melimpah kedelapan dalam kerak bumi[2] dan
kesembilan dalam alam semesta.[3][4] Magnesium adalah unsur paling umum keempat di
muka Bumi (setelah besi, oksigen dan silikon), menyusun 13% dari massa planet dan fraksi
besar mantel planet. Kelimpahan relatif magnesium berhubungan dengan kenyataan bahwa
ia mudah terbentuk dalam bintang supernova dari penambahan sekuensial tiga inti helium
kepada karbon (yang pada gilirannya terbuat dari tiga inti helium). Oleh karena ion
magnesium memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, ia merupakan unsur paling melimpah
ketiga yang terlarut dalam air laut.[5]

Unsur bebasnya (logam) tidak ditemukan secara alami di bumi, karena sifatnya yang sangat
reaktif (meskipun dapat diproduksi, ia segera terlapisi oleh lapisan tipis oksidanya [lihat
pasivasi], yang melindungi sebagian reaktivitasnya). Logam bebasnya terbakar dengan
karakteristik cahaya putih cemerlang, membuatnya berguna sebagai bahan pengisi suar.
Logam ini sekarang diperoleh melalui elektrolisis garam magnesium yang didapat dari air
garam. Secara komersial, penggunaan utama logam ini sebagai campuran untuk membuat
logam paduan aluminium-magnesium, kadang-kadang disebut "magnalium" atau
"magnelium". Karena massa jenis magnesium lebih kecil daripada aluminium, aloy ini
dihargai sesuai dengan bobot dan kekuatan relatifnya.

Ion magnesium berasa masam, dan dalam konsentrasi rendah memberi rasa getir pada air
mineral segar.

Kegunaan :

•Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen

•Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum


•Pemisah sulfur dari besi dan baja

•Dipakai pada lempeng yang digunakan di industry percetakan

•Untuk membuat lampu kilat

•Sebagai katalis reaksi organik

Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl 2.

Dalam industri, magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap. Mula-mula air laut
dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap sebagai magnesium
hidroksida (Mg(OH)2).

CaO(s) + H2O(l) → 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)


Mg2+(aq) + 2OH-(aq) → Mg(OH)2(s)
Adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan
larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya, larutan diuapkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (Mg Cl 2).
Kristal itu kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
   MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l) +2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e

3. Aluminium

Aluminium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Al dan
nomor atom 13. Aluminium adalah logam putih keperakan anggota dari golongan boron dan
merupakan logam pasca transisi. Ia tidak larut dalam air dalam kondisi normal. Aluminium
adalah unsur ketiga paling melimpah (setelah oksigen dan silikon), dan logam paling
melimpah dalam kerak bumi. Aluminium menyusun sekitar 8% dari berat permukaan padat
bumi. Logam aluminium terlalu reaktif secara kimia untuk berada dalam kondisi alaminya.
Sebaliknya, ia dijumpai tergabung dalam lebih dari 270 mineral yang berbeda.[6] Bijih
utama aluminium adalah bauksit.

Kegunaan :
•Banyak dipakai dalam industri pesawat
•Untuk membuat konstruksi bangunan
•Dipakai pada berbagai macam aloi
•Untuk membuat magnet yang kuat
•Tawas sebagai penjernih air
•Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
•Membuat berbagai alat masak (Al 90% Mg 10%)
•Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll

Dibuat dengan elektrolisis dari bauksit yang murni.

1) Al2O3 murni dicampur dengan Na3AIF (kriolit) untuk menurunkan titik leleh Al2O3 dan
bertindak sebagai pelarut untuk pemurnian Al2O3 (Proses Hall-Heroult)

2) Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2
dan CO2

Al2O3(l) → 2Al3+(l) + 3O2-(l)

Katode : Al3+(l) + 3e → Al(l)

Anode : 2O2-(l) → O2(g) + 4 eC(s) + 2O2-(l) → CO2(g) + 4e

4. Silikon

Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Silikon adalah sebuah metaloid tetravalen. Ia kurang reaktif dibandingkan
analognya, karbon, nonlogam yang terletak tepat di atasnya dalam tabel periodik, tetapi
lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada tepat di bawahnya dalam tabel
periodik. Silikon adalah unsur umum dalam alam semesta berdasarkan massa, tetapi sangat
jarang terdapat dalam bentuk unsur murni bebas di alam. Ia kebanyakan terdistribusi dalam
debu, pasir, planetoid, dan planet sebagai beragam bentuk silikon dioksida (silika) atau
silikat. Lebih dari 90% kerak bumi tersusun dari mineral silikat, menjadikan silikon unsur
kedua paling melimpah dalam kerak bumi (sekitar 28% dari massa) setelah oksigen.[7]

Sebagian besar silikon digunakan secara komersial tanpa pemisahan, dan tentu saja sering
hanya dengan sedikit pemrosesan senyawa alami. Ini termasuk penggunaan tanah liat, pasir
silika, dan batu langsung oleh industri. Silika digunakan untuk bata keramik. Silikat
digunakan dalam semen Portland untuk lumpang dan plesteran (stucco), dan dikombinasikan
dengan pasir silika dan kerikil, untuk membuat beton. Silikat juga digunakan dalam keramik
putih seperti porselin, dan dalam gelas kuarsa tradisional. Senyawa silikon yang lebih
modern seperti silikon karbida membentuk keramik kasar dan berkekuatan tinggi. Silikon
merupakan dasar dari polimer sintetis berbasis silikon yang sangat terkenal: silicone.
Silikon elementer juga memiliki dampak besar dalam ekonomi dunian modern. Meskipun
sebagian besar silikon bebas digunakan dalam pengilangan baja, pengecoran aluminium, dan
industri kimia halus (seringkali untuk pembuatan silika berasap), silikon dengan kemurnian
sangat tinggi yang digunakan dalam semikonduktor elektronik (<10%), meski porsinya
relatif kecil tetapi mungkin lebih kritikal. Oleh karena penggunaan silikon dalam sirkuit
terintegrasi, pondasi dari komputer, tidak mengherankan teknologi modern bergantung
kepadanya.

5. Fosforus

Fosforus adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang P dan
nomor atom 15. Fosforus adalah sebuah nonlogam multivalen dari golongan nitrogen.
Sebagai mineral, fosforus hampir selalu hadir dalam tingkat oksidasi maksimalnya, sebagai
batuan fosfat anorganik. Fosforus elementer terdapat dalam dua bentuk utama—fosforus
putih dan fosforus merah—tetapi karena kereaktivannya yang tinggi, fosforus tidak pernah
dijumpai sebagai unsur bebas di bumi.

Kegunaan :

•Fosforus putih untuk pembuatan asam sulfat.

•Fosforus merah untuk korek api.

•Sebagai bahan dasar pada pembuatan pupuk fosfat dan superfosfat, amohpos, atau NPK di
industri pupuk

Dikenal dalam 2 bentuk alotropi, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.

1. Fosfor putih diperoleh dengan proses Wohler (memanaskan campuran


Ca3(PO4)2,SiO2 dan kokas pada suhu 1300oC pada tanur listrik

2Ca3(PO4)2(s)+6SiO2(s)+10C(s)→6CaSiO3(s)+10CO(g)+P4(g)

2. Fosfor merah diperoleh melalui pemanasan forfor putih

6. Belerang
Belerang adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Belerang adalah nonlogam multivalen dan melimpah. Pada kondisi normal,
atom belerang membentuk molekul oktatomik siklis dengan rumus kimia S8. Belerang
elementer berupa kristal padat berwarna kuning terang pada temperatur kamar. Secara
kimia, belerang dapat bereaksi baik dengan oksidator maupun reduktor. Ia mengoksidasi
hampir sebagian besar logam dan beberapa nonlogam, termasuk karbon, yang membuatnya
bermuatan negatif dalam hampir semua senyawa organosulfur, tetapi mereduksi beberapa
oksidator kuat, seperti oksigen dan fluor.

Di alam, belerang dapat dijumpai sebagai unsur murni serta sebagai mineral sulfida dan
sulfat. Kristal belerang elementer sangat dikejar oleh kolektor mineral karena bentuk
polihedronnya disertai kecerahan warnanya. Melimpah dalam bentuk alaminya, belerang
telah dikenal sejak zaman purba, penggunaannya disebut dalam Yunani, Tiongkok dan
Mesir kuno. Asap belerang digunakan sebagai fumigan, dan campuran obat mengandung
belerang digunakan sebagai balsem dan antiparasit.

Cara memperoleh Belerang

Belerang diperoleh melalui cara frasch. Belerang dicairkan dengan mengalirkan air yang
sangat panas melalui sebuah pipa. Air sangat panas merupakan campuran air dan uapnya
pada tekanan 16 atm dan temperatur 1600C. Beerang cair dipaksa keluar dengan
memompakan udara panas (20-25 atm).

Belerang juga dapat diperoleh dari desulfurisasi minyak bumi, yang bertujuan untuk
mengurangi kadar belerang yang ada di dalam minyak bumi.

7. Klor

Klor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cl dan nomor
atom 17. Ia merupakan halogen paling ringan kedua, yang dijumpai dalam tabel periodik
dalam golongan 17. Unsur ini membentuk molekul diatomik pada kondisi standar, yang
disebut diklorin. Ia mempunyai afinitas elektron tertinggi dan elektronegativitas ketiga
tertinggi di antara seluruh unsur. Berdasarkan alasan ini, klor adalah oksidator kuat.

Klor adalah komponen dari beragam senyawa, termasuk garam dapur. Ia merupakan halogen
paling melimpah kedua dan unsur kimia paling melimpah ke-21 dalam kerak bumi.
Potensial oksidasi klor yang besar membuatnya digunakan sebagai pemutih dan disinfektan,
selain digunakan sebagai pereaksi penting dalam industri kimia. Sebagai disinfektan,
senyawa klorin umum digunakan dalam kolam renang untuk menjaga kebersihan dan
sanitasi kolam renang. Pada atmosfer atas, molekul yang mengandung klor seperti
klorofluorokarbon memberi dampak pada penipisan lapisan ozon.

Cara memperoleh Klor

Dapat dibuat dengan elektrolisis leburan NaCl atau elektrolisis larutan NaCl dengan
menggunakan diafragma.

8. Argon

Tabung pelepasan argon

Argon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ar dan nomor
atom 18. Ia merupakan unsur ketiga dalam golongan 18 tabel periodik (gas mulia). Argon
adalah adalah gas paling umum ketiga dalam atmosfer bumi, dengan kadar 0,93%,
menjadikannya lebih melimpah daripada karbon dioksida. Hampir semua argon adalah
radiogenik. Argon-40 dihasilkan dari peluruhan kalium-40 dalam kerak bumi. Di jagat raya,
argon-36 sejauh ini merupakan isotop argon yang paling banyak, menjadikannya isotop
argon yang paling banyak diproduksi melalui nukleosintesis stelar dalam supernova.

Argon diproduksi secara industri melalui distilasi fraksi udara cair. Argon banyak digunakan
sebagai gas penopeng inert dalam pengelasan dan proses industri bertemperatur tinggi
lainnya ketika bahan-bahan yang tak reaktif menjadi reaktif; misalnya, atmosfer argon
digunakan dalam tanur listrik grafit untuk mencegah terbakarnya grafit. Gas argon juga
digunakan dalam lampu pijar dan lampu pendar, dan beberapa jenis tabung pelepasan
lainnya. Argon membuat laser gas biru-hijau menjadi istimewa.

Cara memperoleh Argon

Digunakan sebagai pengisi bola lampu listrik dalam pengelasan dan pencegahan perkaratan.

VIII. UNSUR PERIODE KE EMPAT

Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur
golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada
subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi
yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya. Pada bagian ini unsur-unsur
transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari skandium
(Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel
(Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

1. Sifat Logam Transisi

Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik
dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas
listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan
golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan
kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit
d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat.

2. Bilangan Oksidasi

Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2,
unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang
punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4.

3. Sifat Kemagnetan

Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom,
molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang tidak
berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat
ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan
pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron
yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin
kuat jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam
Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik.
Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik
hanya saja dalam keadaan padat.

4. Ion Berwarna

Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan
timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat
bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan
transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu
menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya
dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali
ke keadaan dasar. Misalnya Ti2+ berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna
merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain sebagainya.

Kegunaan unsur periode keempat

1. Titanium merupakan salah satu logam dengan massa jenis paling ringan sekaligus
salah satu logam paling kuat dan paling tahan karat, sehingga banyak memiliki aplikasi,
terutama dalam logam paduan dengan unsur lain, seperti besi. Oleh karena sifat-sifat
tersebut di atas, ia banyak digunakan dalam pesawat terbang, stik golf, dan objek-objek
lain yang memerlukan kekuatan, tetapi sekaligus harus ringan.
2. Kromium, seperti titanium dan vanadium sebelumnya, sangat tahan terhadap korosi,
dan oleh sebab itu menjadi salah satu komponen utama baja nirkarat. Kromium juga
memiliki banyak senyawa berwarna, dan oleh karena itu sangat jamak digunakan dalam
pigmen, seperti hijau krom.

3. Mangan, seperti kromium sebelumnya, adalah komponen penting dalam baja


nirkarat, mencegah besi berkarat.

4. Nikel adalah komponen utama dalam besi nirkarat, dan dalam banyak superaloy.

5. embaga telah banyak dimanfaatkan oleh manusia selama ribuan tahun untuk
memberi warna kemerahan pada banyak objek, dan bahkan merupakan nutrisi penting bagi
manusia, meskipun beracun jika terlalu banyak. Tembaga juga banyak digunakan sebagai
pengawet kayu atau fungisida.

6. Germanium, adalah komponen penting dalam semikonduktor dan banyak digunakan


dalam dioda dan transistor, seringkali kombinasi dengan arsenik.

Anda mungkin juga menyukai