Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ringkasan Buku
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial,
satu sama lainnya mempengaruhi.Terdapat hubungan yang korelasi yang positif
diantara aspek tersebut.
3. Perkembangan Mengikuti Pola
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu.Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan dan tahap sebelumn yang
merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan
tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat).
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh: (a)Sampai usia dua tahun,anak
memusatkaan untuk mengenal lingkungannya,menguasai gerak gerikfisik dan
belajar berbicara.
Prisip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia
panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan.
7. Prinsip Kematangan
Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar bergantung pada tingkat kematangan
yang dicapai anak.Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya melakukan usaha
belajar kalau yang bersangkutan belum matang untuk melaksanakan usaha
tersebut.
C. Fase-Fase Perkembangan
1. Pengertian Dan Kriteria Menentukan Fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebaagai penahapan atau pembabakan rentang
perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola
tingkah laku tertentu.
Dibagian ini,secara singkat akan dijelaskan perspektif teoritis yang utama mengenai
perkembangan manusia,yaitu psikoanalitik,kognitif,perilaku dan sosial kognitif,serta
kontekstual ekologis.
A) Teori-teori Psikoanalatik
Menurut teori psikoanalisis (psychosnslytic theory),proses perkembangan terutama
berlangsung secara tidak disadari atau unconscious (diluar kesadaran) dan sangat
diwarnai oleh emosi.
1) Teori Freud
Stuktur kepribadian Freud menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga
struktur,yaitu id,ego,superego. Id terdiri dari insting yang merupakan persediaan
energi psikis individu. Ego disebut juga “cabang eksekutif” dan kepribadian
karena ego membuat keputusan rasional.
Mekanisme pertahanan. Dalam pandangan Freud,ego harus menyelesaikan konflik
antara tuntutan realitas, harapan id, dan pembatasan dan superego,melalui
mekanisme pertahanan. Mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak
disadari untuk mendistorsikan realitas, yang digunakan oleh ego untuk melindungi
dirinya dari kecemasan yang disebabkan oleh adanya konflik antara ketiga
struktur kepribadian.
Tahap tahap Psikoseksual.
Menurut Freud, manusia akan melalui lima tahap perkembangan psikososial,dan
disetiap tahap perkembangan individu memperoleh kenikmatan di suatu tubuh
tertentu
Tahap oral,adalah tahap perkembangan pertama yang berlangsung selama 18
bulan pertama,dipusatkan di daerah mulut.
Tahap anal,adalah tahap perkembangan kedua yang berlangsung antara usia
1,5 tahun hingga 3 tahun, dipusatkan di daerah anus atau difungsi pengeluaran
yang terhubung dengan anus.
Tahap falik,adalah tahap perkembangan ketiga,yang berlangsung antara usia 3
tahun hingga 6 tahun,dipusatkan di daerah genital.
Untuk meredakan konflik antara ketakutan dan hasra, anak berindetifikasi dengan
orangtua yang berjenis kelamin sama dan berjuang agar dapat menyerupainya.
Menurut Freud apabila konflik ini tidak terselesaikan, Individu dapat terfiksasi
pada tahap falik.
Tahap laten,adalah tahap perkembangan keempat, yang berlangsung antara
usia 6 tahun hingga pubertas
Tahap genital adalah tahap perkembangan kelima dan terakhir berlangsung
dari masa remaja hingga ke masa selanjutnya
2) Teori Erikson
Berbeda dari tahap-tahap psikoseksual,Erikson mengajukan serangkain tahap
tahap psikoseksual,menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat sosial dan
mencerminkan hasrat untuk bergabung dengan manusia lain.
Evaluasi Tehadap Teori-teori Psikoanalisis, meliputi penekanannya pada faktor
faktor sebagai berikut:
Pengalaran masa awal
Relasi keluarga
Kepribadian
Pikiran
Dimasa dewasa maupun kanak kanak
B. Teori-teori Kognitif
1) Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget
Seorang psokolog terkenal berkebangsaan Swiss, Jean Piaget (1896-1980)
mengajukan sebuah teori penting mengenai perkembangan kognitif.teori Piaget
menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia
dan melalui empat tahap perkembangan kognitif
Tahap Sensorimotor, sejak lahir sampai usia 2 tahun
Tahap Properasional, 2 sampai 7 tahun
Tahap Operasional Konkret, 7 sampai 11 tahun
Tahap Operasional Formal, 11 tahun sampai dewasa
2) Teori Kognitif Sosio-budaya Dari Vygotsky
Seorang ahli perkembangan berkebangsaan Rusia, Lev Vygotsky (1896-1934)
adalah teori kognisi sosio-budaya yang menekankan bagaimana budaya dan
interaksi sosial mengarahkan perkembangan kognitif. Vygotsky melukiskan
perkembangan tidak bisa dipisahkan dari aktivitas sosial dan budaya.
3) Teori Pemrosesan-Informasi
Menurut teori ini, secara bertahap remaja mengembakan kapasitas yang lebih
besar untuk memproses informasi, dimana hal ini memungkinkan mereka untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang kompleks.
C. Teori-teori Perilaku dan Kogntif Sosial
Teori ini juga menyatakan bahwa penyebab ketertarikan diantara pasangan itu bersifat
tidak disadari,mereka tidak menyadari bagaimana warisan biologis dan pengalaman
hidup dimasa awal dapat mempengaruhi perilaku remaja mereka.
1) Behaviorisme Skinner
Menekankan study ilmiah mengenai respons perilaku yang teramati serta
determinan determinan lingkungan. Para behavioris (ahli dan orientasi perilaku)
berpendapat bahwa perkembangan merupakan hasil belajar dan seiring dengan
pemerolehan pengalaman dilingkungan, mereka juga berpendapat bahwa
modifikasi lingkungan dapat mengubah perkembangan.
2) Teori Kognitif Sosial
Menyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan kognisi merupakan faktor faktor
penting dalam perkembangan. Lingkungan dappat mempengaruhi perilaku
seseorang namun ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Seseorang dapat
bertindak untuk mengubah lingkungan. Faktor pribadi/kognitif dapat
mempengaruhi perilaku seseorang dan sebaliknya.
D. Teori Kontekstual Ekologis
Pendekatan lain yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan adalah teori kontekstual ekologis dari Brofenbenner, toeri ini
mengidentifikasikan lima sistem lingkungan
Mikrosistem, situasi dimana remaja hidup. Konteks ini dapat meliputi keluarga,
dapat kawan kawan sebaya, sekolah, dan lingkungan sekitar.
Mesosisterm, relasi antara dua mikrosistem atau lebih. Contohnya adalah relasi
antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah, dll.
Eksosistem, situasi sosial dimana remaja tidak meiliki peran aktif namun
mempengaruhi pengalaman remaja. Contohnya seorang ibu di tempat kerjanya
mungkin dapat mempengaruhi relasi nya, suaminya dan anak remajanya.
Makrosistem, Budaya dimana remaja hidup. Budaya merujuk pada pola pola
perilaku, keyakinan, dan semua produk dari sekolompok manusia yang diteruskan
dari generasi ke generasi.
Kronosistem, pola dari peristiwa peristiwa lingkungan dan transisi dari rangkaian
kehidupan dan keadaan keadaan sosio-histogris.
E. Orientasi Teoretis Eklektik
Tidak mengikuti sebuah teori manapun, namun memilih dan menggunakan segi segi
yang dianggap paling baik dari masing masing teori. Melalui pandangan seperti ini,
tidak satupun teori yang dijelaskan di bab ini yang dapat sepenuhnya menjelaskan
sekuruh kompleksitas perkembangan remaja.
Akomodasi, adalah menyesuaikan sebuah skema yang sudah ada terhadap masuknya
informasi baru
Ekuilibrium, suatu proses lain yang diidentifikasi oleh Piaget, adalah mengubah
pemikiran dari satu kondisi ke kondisi lain.
Para ahli perkembangan berpendapat bahwa pemikiran operasi format terdiri dari dua
subperiode (Bnoughton)
Teori Vygotsky
Salah satu konsep Vygotsky yang paling terkenal adalah zone of proximal
development (ZPD), yang merujuk pada rentang tugas tugas yang terlalu sulit bagi
individu untuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan dan
bantuan dari orang dewasa atau anak anak yang lebih terampil.
1) Faktor hereditas, semejak dalam kandungan, anak telah memiliki sifat sifat yang
menentukan daya kerja intelektualnya.
2) Faktor lingkungan, ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya
dalam mempengaruhi perkembangan intelek anak yaitu keluarga dan sekolah.
C) Perkembangan Emosi
Emosi banyak berpengaruh pada fungsi fungsi yang lainnya seperti pengamatan,
tanggapan, pemikiran, dan kehendak.
1) Pengertian Emosi
Golleman (1995) mendefenisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan
pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat yang meluap luap.
2) Bentuk-bentuk Emosi
Golleman (1995) mengidentifikasika sejumlah kelompok emosi, yaitu:
a) Amarah
b) Kesedihan
c) Rasa takut
d) Kenikmatan
e) Cinta
f) Terkejut
g) Jengkel
h) Malu
3) Hubungan Antara Emosi Dan Tingkah Laku
Melalui teori kecerdasan emosional yang dikembangkan Golleman (1995)
mengemukakan sejumlah ciri utama pikiran emosional sebagai bukti bahwa emosi
memainkan peranan penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku individu.
Ciri utama pikiran emosional:
a) Respon yang Cepat Tapi Ceroboh
b) Mendahulukan Perasaan Kemudian Pikiran
c) Memperlakukan Realitas sebagai Realitas Simbolik
d) Masa Lampau Diposisikan sebagai Masa Sekarang
e) Realitas yang Ditentukan oleh Keadaan
A. Teori Kebutuhan
Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh
Abraham H. Maslow (1970) melukiskan manusia sebagai makhluk yan tidak
pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas. Dalam konteks ini Maslow
(Gable, 1987) mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasar sampai
yang paling tinggi,yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling dasar karena
merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kebutuhan hidupnya secara
fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, sandang, tempat
tinggal,seks,tidur,dan oksigen.
2) Kebutuhan rasa Aman, segera setelah kebutuhan fisiologisnya terpenuhi akan
muncul pada diri seseorang kebutuhan akan rasa aman. Jika kejelasan dapat
diramalkan dari konsistensi tidak ditemukan dalam dunianya anak anak akan
merasa cemas dan tidak aman.
3) Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang, setiap manusia sesungguhnya
merasakan kebutuhan yang mendalam akan cinta dan kasih sayang dari orang
lain dan kepada orang lain.
4) Kebutuhan penghargaan, kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari
orang lain yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan kebutuhan lainnya.
Seseorang yang memiliki harga diri akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan
lebih produktif.
5) Kebutuhan rasa ingin tahu, sejumlah argumentasi yang dikemukakan oleh
Maslaw bahwa rasa ingin tahu merupakan kebutuhan hidup manusia
6) Kebutuhan estetik, pengaruh lingkungan yang indah dan kotor terhadap
lingkungan mahasiswa,lingkungan yang kotor sangat cepat menimbulkan
kebosanan dan melemahkan semangat.
7) Kebutuhan akan pertumbuhan, Yang dikemukakan oleh Maslow sebagaimana
dikutip oleh Gable (1987),yaitu: sifat
menyeluruh,kesempurnaan,penyelesaian,keadilan,sifat hidup, sifat kaya,
kesederhanaan, kebaikan, keindahan, keunikan,sifat tanpa kesukaran, sifat
penuh permainan, kebenaran kejujuran dan kenyataan, serta sifat merasa
cukup
8) Kebutuhan aktualisasi diri, menurut Mu Clelland, pemahaman tentang
motivasi akan semakin mendalam apabila disadari bahwa setiap individu
mempunyai tiga jenis kebutuhan yaitu:
a) Kebutuhan untuk berprestasi
b) Kebutuhan untuk berkuasa
c) Kebutuhan untuk berafiliasi
3) Kebutuhan untuk berdiri sendiri yang dimulai sejak usia lebih muda
Setiap manusia melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Murray
mengelompokkan kebutuhan menjadi dia kelompok besar, yaitu viscerogenic dan
psychogenic.
Secara umum sejumlah ahli menyebutkan 3 konsep dimensi diri yaitu: dimensi
pengetahuan, dimensi pengharapan, dimensi penilaian.
Pengetahuan, dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri
sendiri atau penjelasan dari "siapa saya"
Harapan, dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang dicita citakan
dimasa depan.
Penilaian, dimensi ketiga konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri.
a) Usia kematangan
b) Penampilan diri
d) Hubungan keluarga
f) Kreatifitas
g) Cita cita
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa pertumbuhan
hingga dewasa
Abstract and idealistic, pada masa remaja anak anak lebih mungkin membuat gambaran
tentang diri mereka dengan kata kata yang abstrak dan idealistik.
Differentiated, konsep diri remaja bisa menjadi semakin terdiferensiasi
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang.
Bagaimana seseorang memandang dituntaskan tercermin dari keseluruhan perilakunya.
Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi
belajar mempunyai hubungan erat. Siswa yang memiliki konsep diri positif,memperlihatkan
prestasi yang baik diskolah,atau siswa yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki penilaian
diri yang tinggi, serta menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif pula.
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjussment atau personel
adjussment. Menurut Schneiders dapat ditinjau dari 3 sudut pandang yaitu
1. Motivasi, Sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan
internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangan dalam organisme
2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri, secara umum dapat dikatakan bahwa
sikap yang sehat terhadap realitas dan kontak yang baik terhadap realitas itu sangat
diperlukan bagi proses penyesuaian diri yang sehat.