Pi Artikel 3
Pi Artikel 3
2.5 Data
Kumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas), dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Susenas mengumpulkan data terkait indikator
kesejahteraan rumah tangga, seperti pengeluaran rumah tangga, serta demografi dasar dan karakteristik
lain dari rumah tangga dan anggotanya. BPS menggunakan data Susenas untuk menghitung Statistik
kemiskinan resmi Indonesia di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten.
1
Dengan menggunakan metode yang dikembangkan di atas dan data yang tersedia, dapat diperkirakan
bahwa implikasi kemiskinan berbagai skenario pertumbuhan ekonomi akibat COVID-19 yang diusulkan
oleh berbagai institusi. Penelitian ini menggunakan tingkat kemiskinan resmi sebesar 9,22 persen pada
September 2019 sebagai garis dasar. Artinya kemiskinan Skenario rate yang diperkirakan disini
mengacu pada periode akhir tahun 2020 atau awal 2021.
2
yang berbeda. Saat pertumbuhan ekonomi hanya 1 persen, penduduk termiskin akan mengalami
penurunan pengeluaran rumah tangga per kapita sebanyak 10 persen. Sedangkan ketika pertumbuhan
ekonomi diproyeksikan hanya turun tipis menjadi 4,2 persen, maka Pengeluaran rumah tangga per
kapita penduduk termiskin hanya akan turun sedikit sebesar 2 persen. Namun demikian, hasil semua
simulasi menunjukkan bahwa masyarakat miskin relatif lebih terpengaruh oleh guncangan dibandingkan
dengan mereka yang berada di bagian distribusi yang lebih tinggi.
IV. KESIMPULAN
Dalam makalah ini, dapat diperkirakan dampak COVID-19 terhadap kemiskinan di Indonesia. Satu
proyeksi menempatkan bahwa 1,2 juta orang di negara itu pada akhirnya akan tertular. Dampak
3
ekonominya juga diperkirakan parah. Dibandingkan dengan proyeksi baseline pertumbuhan ekonomi 5
persen pada tahun 2020, Berbagai penelitian memperkirakan COVID-19 akan menurunkan laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi antara 1 dan 4 persen. Untuk memperkirakan dampaknya
terhadap kemiskinan, dilakukan simulasi berdasarkan berbagai ekonomi skenario pertumbuhan.
Kemudian ditemukan bahwa dampak COVID-19 yang paling ringan pada pertumbuhan ekonomi, file
angka kemiskinan akan meningkat dari 9,2 persen pada September 2019 menjadi 9,7 persen pada akhir
tahun 2020. Ini menyiratkan bahwa 1,3 juta lebih orang akan didorong ke dalam kemiskinan. Di bawah
yang paling parah Diproyeksikan, angka kemiskinan akan meningkat menjadi 12,4 persen, artinya akan
bertambah 8,5 juta orang menjadi miskin.