Anda di halaman 1dari 11

Dream Book dan Aktivitas Penutup

DREAM BOOK

Rini Hurnawati :

CALON ORANG SUKSES

1. Biodata

Nama lengkap : Rini Hurnawati

Nama panggilan : Rini

Jenis kelamin : perempuan

TTL : Teko, 10 Januari 1991

Alamat : Dusun Teko Lauk, RT/RW 003/002, Desa Teko, Kec. Pringgabaya,

Kab. Lombok Timur NTB

Agama : Islam

E-mail : hurnawatirini91@gmail.com or hurnawatirini91@yahoo.com

Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Riwayat Pendidikan :

· 2004 - Lulus SD Negeri 1 Apitaik


· 2007 - Lulus SMP Negeri 3 Pringgabaya

· 2010 - Lulus SMA Negeri 1 Wanasaba

. 2020 - Mahasiswi Aktif di STKIP Hamzar

Makanan favorit : martabak, sate, dan nasi goreng

Minuman favorit : es (campur, kelapa muda)#

Riwayat organisasi :

· Anggota Organisasi Remaja/Pemuda

· Pelatih Tari Qasidah Modern, Sasak Tradisional

· Anggota PKK Desa

· Sebagai Sekretaris Dasawisma

Nama ayah : Hurnaen

Pekerjaan : Buruh/Petani

Nama ibu : SARINI

Pekerjaan : Tani

2. Inspirasi buat saya

Kedua orang tua saya

Chairul Tanjung

3. Prestasi yang pernah dicapai

a. Juara I lomba nyanyi Religi Qasidah se-Kec. Pringgabaya

b. Juara III Lomba Masak Utusan Desa

4. Kelebihan dan Kekurangan


Ø Kelebihan

a. Rajin

b. Mudah bersosialisasi dengan orang lain

c. Bisa masak

d. Baik dan hemat

e. Tidak pelit ilmu pada teman

f. Datang ke sekolah tepat waktu

Ø Kekurangan

a. Pemarah

b. Gegabah

c. Suka gerogi berbicara di depan umum

d. Mudah Lelah

e. Cepat emosi

f. Tidak terlalu pintar

g. Mudah mengeluh

5. Peta impian

Ø Impian
Bb.

Meraih gelar sarjana

Ingin jadi guru profesional

Punya usaha sendiri

Membuat kedua orang tua bangga


Ø Langkah untuk mencapai impian

a. Rajin kulyah dan belajar serta tidak menyakiti hati kedua orang tua

b. Dengan melanjutkan kulyah dan lebih memacu diri untuk jadi guru profesional

c.. Memperluas dan memperbanyak jaringan bisnis dan kenalan

d. Membantu pekerjaan di rumah dan di sawah menuruti perintah dan merawat ibu.

AKTIVITAS PENUTUP

Berikut adalah profil orang sukses karena bekerja :

1. Dwi Soetjipto

Dwi Soetjipto lahir 10 November 1955 di Surabaya, Jawa Timur adalah seorang eksekutif Indonesia.
Menjabat sebagai Direktur Utama di PT Pertamina (Persero) pada 28 November 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri BUMN No. SK-265/MBU/11/2014 tanggal 28 November 2014 hingga sekarang.
Selain sebagai Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjabat sebagai Komisaris PT Bursa Efek
Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk
usaha semen nasional dengan operasi pabrik terbesar di Asia Tenggara.

Tahun 2009, Dwi Soetjipto meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususaan Manajemen Strategi dari
Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya, ia menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas
Andalas Padang, dan gelar Insinyur dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS), Surabaya.

Untuk prestasi kepemimpinannya sebagai eksekutif korporasi dan sumbangsih terhadap pembangunan
almamaternya, ia pernah dinobatkan sebagai alumnus terbaik dari Ikatan Alumni Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (IKA-ITS). Bahkan Pers dan komunitas korporasi di Hanoi, Vietnam, memberi nama
bagi Dwi Soetjipto yaitu Vu Van Qui atau Vu Vi Tho.

2. Muhammad Anis

Muhammad Anis lahir di Jakarta, 26 Juni 1957. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan
Metalurgi FTUI pada tahun 1977. Tahun 1986, Anis melanjutkan studinya ke Universitas of Sheffield di
UK, mengambil Master Metalurgi. Ia lulus pada 1988 dengan predikat distinction dan langsung
menlanjutkan ke jenjang doktoral di universitas yang sama. Anis adalah alumni pertama Jurusan
Metalurgi FTUI yang menjadi doktor.

Muhammad Anis lulus dari Fakultas Teknik jurusan metalurgi Universitas Indonesia pada 1983. Setelah
itu dia melanjutkan pendidikannya di bidang yang sama di School of Materials, Universitas Sheffield, UK
dan memperoleh gelar master dan doktoralnya. Sebelum terpilih menjadi wakil rektor bidang Akademis
dan Mahasiswa, beliau pernah menjabat beberapa posisi di Fakultas Teknik.

Beberapa diantaranya adalah Wakil Dekan untuk Urusan Akademik (1993-1997), Direktur Program
Ekstensi untuk dua periode (1993-2000) dan Wakil Dekan untuk Kerjasama (1997-2000). Posisi lain yang
juga pernah beliau jalankan adalah Anggota Senat Universitas (1997-2000) serta Anggota Senat
Akademis Universitas (2000-2007). Jabatan terakhir Muhammad Anis sebelum ditunjuk sebagai Wakil
Rektor untuk periode 2007-2012 adalah Direktur Pendidikan Universitas Indonesia periode 2003-2007.

3. Jahja Setiaatmadja

Jahja Setiaatmadja lahir di Jakarta, 14 Setember 1995. Perjauangan beliau sejak berada di bangku
pendidikan SD dan SMP ia harus berjalan kaki bahkan saat beranjak di SMU ia sampai bergelantungan di
bus umum demi keinginannya untuk tetap mendapatkan pelajaran di sekolahnya. Saat melanjutkan
kuliahnya ia hanya mampu berkuliah di fakultas ekonomi Universitas Indonesia dan setelah lulus ia
memulai karir pertama dengan bekerja di kantor akuntan Pricewaterhouse kurang lebih 2 tahun. Jahja
selalu memegang prinsip dalam perjalanan hidupnya untuk selalu berpikit positif sehingga apapun
tantangan yang di depannya takkan pernah membuatnya mudah menyerah apalagi putus asa.

Kepribadiannya yang ramah, ulet, pekerja keras, dan rendah hati adalah bentuk dari proses hidup yang
selama ini dilewatinya.

Beliau memulai karirnya di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai General Manager, dan pada tahun
1995 ia diangkat menjadi Kepala Divisi sebelum empat tahun kemudian perusahaan mengangkatnya
menjadi Direktur pada 29 Desember 1999. Perjalanan karirnya di BCA terus menanjak hingga dirinya pun
terpilih sebagai Wakil Direktur Utama BCA pada 26 Mei 2005. Pada 12 Mei 2011, melalui sebuah Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) BCA memutuskan untuk mengangkat Jahja menjadi Presiden Direktur.
Sebagai seorang pemimpin, ia pernah meraih beberapa penghargaan seperti, sebagai Most Favourite
Leadership of The Year 2010 dan CEO of The Year 2011 versi Indonesia Property & Bank Award 2011.

Berikut adalah orang yang sukses karena wirausaha :


1. Djoko Susanto

Djoko Susanto lahir di Jakarta, 9 Februari 1950. Beliau terlahir dari keluarga pedagang kelontong yang
putus sekolah, Djoko Susanto telah mengenali napas perjuangan sejak ia masih balita, aroma rumahnya
serba berbau kerja keras, pagi mengantarkan kerja, malam juga diakhiri dengan kerja. Semua dilakukan
demi hidup, demi keberlangsungan napas keluarga. situasi ini sesungguhnya sangat mudah memantik
frustasi, tapi tak terjadi pada Djoko. Ia tak pernah menyerah menghadapi nasib. Justru ia jadikan
motivasi untuk bergerak memanfaatkan apa yang ia punya, yakni sejumput ilmu perdagangan.
Kegigihannya melewati proses mengantarnya pada fase-fase yang memajukan.

Karir bisnisnya dimulai dari sebuah toko kelontong milik keluarga di bilangan Petojo, Jakarta Pusat,
sekitar tahun 1967. Kemudian ia meningkatkan keberadaannya dengan memiliki toko kelontong sendiri.
Dan akhirnya Djoko menjalankan bisnis grosir penjualan rokok melalui toko kelontongnya.

Usaha kelontong bernama Toko Sumber Bahagia ini menjadi cikal bakal kelompok bisnis ritelnya yang
bernama Alfamart dibawah bendera PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT). Jaringan minimarket
perusahaan yang didirikan Djoko Susanto, mantan eksekutif produsen rokok raksasa, HM Sampoerna ini
terdiri dari minimarket milik sendiri dan minimarket dalam bentuk kerjasama waralaba, dengan jumlah
minimarket milik sendiri 2.396 (2009) dari semula 2.067 (2008) dan kerja sama waralaba 798 (2009) dari
592 (2008).

2. Tirto Utomo

Tirto Utomo lahir di Wonosobo, Jawa Tengah 8 Maret 1930. Selama dua tahun kuliah di Universitas
Gajah Mada yang ada di Surabaya, ia mengissi waktu luang dengan menjadi wartawan Jawa Pos dengan
Tugas khusus meliput berita-berita pengadilan. Namun, karena kuliah tidak menentu, akhirnya Tirto
pindah ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Di Jakarta sambil kuliah ia bekerja sebagai Pimpinan
Redaksi harian Sin Po dan majalahn Pantja Warna. Musibah datang pada tahun 1959, Tirto
diberhentikan sebagai pemimpin redaksi Sin Po. Akibatnya sumber keuangan keluarga menjadi tidak
jelas. Namun, akibat peristiwa itulah Tirto Utomo memiliki kemauan yang bulat untuk menyelesaikan
kuliahnya di Fakultas Hukum UI.

Pada Oktober 1960, Tirto Utomo berhak menyandang gelar Sarjana Hukum. Setelah lulus, Tirto Utomo
melamar ke Permina (Perusahaan Minyak Nasional) yang merupakan cikal bakal pertamina. Setelah
diterima, ia ditempatkan di Pangkalan Brandan. Berkat ketekunannya, Tirto Utomo akhirnya
menanjakkan karirnya sehingga diberi kepercayaan sebagai ujung tombak pemasaran minyak.
Kedudukan Tirto Utomo sebagai Deputy Head Legal dan Foreign Marketing membuat sebagian besar
hidupnya berada di luar negeri. Pada usia 48 tahun, Tirto Utomo memilih pensiun dini untuk menangani
beberapa perusahaan pribadinya yakni AQUA, PT. Baja Putih, dan restoran Oasis. Aqua didirikan dengan
modal bersama adik iparnya Slamet Utomo sebesar Rp. 150 juta. Mereka mendirikan pabrik di Bekasi
tahun 1973 dengan nama PT. Golden Mississippi dan merek produksi Aqua.

3. Johnny Andrean

Johnny Andrean merantau ke jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya. Ia mengawali
karirnya di dunia entrepreneur dengan membuka sebuah salon di ujung utra Jakarta. Hingga sekarang,
Johnny Andrean sudah membuka hampir 200 salon di seluruh Indonesia. Ia mengaku bahwa bisnisnya di
dunia salon tidak selalu mulus.

Problem terbesar yang ia hadapi adalah bagaimana menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja
di salonnya. Maka, Johnny mendirikan sekolah, dimana stylist tamatan sekolahnya telah dibekali dengan
kemampuan yang diperlukan untuk ditempatkan pada salon-salonnya yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kemuadian, Johnny membeli hak waralaba BreadTalk. Hingga kini, gerai-gerai BreadTalk
beroperasi di mall-mall di Indonesia. Kemuadian, Johnny membuka satu bisnis lain di industri Bavarage,
kali ini yang diserangnya adalah donat.

Pada tahun 2005, ia mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. J-Co berhasil menarik sambutan yang luar biasa
dari pasar. Hingga kini, ada lebih dari 40 gerai J-Co yang tersebar di seluruh Indonesia dan telah
merambah ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.

Perbandingan karakter antara orang sukses karena bekerja dan sukses karena berwirausaha :

Ø Karakter orang sukses karena bekerja

· Mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum sukses dalam bekerja

· Sudah dipersiapkan secara matang ketika ingin bekerja disuatu perusahaan baik mental maupun
fisik serta pikiran untuk menjawab berbagai tes yang di berikan dari pihak perusahaan

· Ketika sudah diterima di perusahaan tersebut, waktu untuk bekerja terikat sesuai dengan aturan
yang ada di suatu perusahaan

· Harus bekerja dengan pengalaman yang lebih dari 1 tahun

· Bekerja karena tentutan serta aturan berupa UU yang telah d sepakati perusahaan
· Setiap yang bekerja di perusahaan harus selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah
di bagi sesuai kemampuan individu

· Berpindah dari perusahaan satu ke perusahaan lain untuk mendapatkan jabatan dan pendapatan
yang lebih tinggi

· Menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, hingga ke lur negeri agar mendapatkan
jabatan atau pangkat yang lebih tinggi

· Pendapatan yang pasti karena sudah ditentukan oleh perusahaan

Ø Karakter orang sukses karena berwirausaha

· Pendidikan yang ditempuh kebanyakan minim hanya lulus SMP atau SMA, bahkan ada yang hanya
lulusan SD

· Waktu untuk bekerja tidak terikat, terserah kapan mau pergi ke kantor, seperti yang dilakukan
Johnny Andrean dengan usahanya di bidang salon dan makanan, ia selalu membuat ide baru untuk
meluncurkan produk-produknya yang berkualitas

· Membuka kesempatan lapangan kerja baru, seperti yang dilakukan Tirto Utomo, beliau membuka
pekerjaan bagi banyak orang agar dapat mengurangi angka pengangguran

· Bekerja sesuai dengan keinginan atau karena hobby yang di minati agar tercapai produk yang
sesuai dengan kegemaran

· Memliki relasi yang luas, karena untuk mengembangkan sebuah bisnis pelu adanya relasi atau
mitra kerja. Seperti yang dilakukan Johnny Andrean untuk menambah bisnisnya ia membeli hak usaha
dari luar negeri

· Banyak yang dikorbankan untuk mencapai sebuah kesuksesan, seperti modal yang cukup tinggi
dan tiada henti untuk terus mencoba, Seperti yang dilakukan Tirto Utomo.

· Tanggung jawab terhadap karyawan dan resiko yang dihadapi sangatlah berat jika pekerjaannya
mengalami kendala yang cukup berat

· Para wirausahawan tidak pernah membuang uangnya secara berlebihan, biasanya lebih cenderung
memutarkan uangnya untuk mengembangkan usahanya
· Menekuni dan fokus pada usaha yang didirikannya, selalu sabar menghadapi kendala dan
hambatan yang ada

Karakter yang dimiliki orang2 sukses tersebut yang ingin saya miliki :

· Selalu berfikit posotif

· Bangga terhadap kemampuan diri

· Harga diri

· Percaya diri

· Sikap pantang menyerah

· Kreatif

Karakter wirausaha yang ingin saya miliki :

· Berfikir sukses

· Memiliki hasrat pada apa yang dikerjakan

· Fokus pada kelebihan sendiri

· Tidak pernah memikirkan kemungkinan akan gagal dalam usaha

· Pencanakan usaha dengan baik

· Kerja keras

· Terus memperluas jaringan

· Kemauan untuk belajar

· Memiliki keteguhan dan keyakinan

· Disiplin pribadi

Anda mungkin juga menyukai