Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
(Tugas Mata Kuliah Manajemen)
Dosen pengampu : Liberty,SE.,MA
Disusun oleh :
Nama kelompok 4                                         NPM
1.     Chandra aditia                         1602080003
2.     Feni febrianti                             1602080029
3.     Lailatul fitria                             1602080016
4.     Nurjanah                                   1602080040
5.     Nila ayu monika                        1602080076

D3 Perbankan Syariah (D3 PBS)


JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) JURAI
SIWO
T.A.1437 H / 2016 M
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur milik Allah swt.shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
rasulullah saw.berkat limpahan dan rahmatnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul” fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan” guna untuk memenuhi
tugas mata kuliah manajemen semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.

Demikian makalah ini dibuat kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.untuk itu,kepada dosen
pembimbing kami meminta masukan nya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan dating dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………….ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.   Latar belakang masalah……………………………………………i
B.   Rumusan masalah………………………………………………….i
C.   Tujuan pembuatan makalah……………………………………… i
BAB 2 : PEMBAHASAN
A.   Fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan…………………ii
B.   Elemen perencanaan………………………………………………ii
C.   Tahapan perencanaan.......................................................................iii
D.   Pengambilan keputusan………………………………………...…iv
BAB 3 : PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

A.LATAR BELAKANG

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan yang
terjadi dalam bebagai organisasi,sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen
di dalam pengambilan suatu tindakan dan keputusan,perencanaan di perlukan dalam jenis
kegitan baik itu kegiatan organisasi,perusahaan maupun kegiatan di masyarakat dan
perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen.karena fungsi-fungsi tersebut hanya
dapat melaksanakan keputusan-keputusan dalam perenencanaan.

B.RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di ats dapat di tarik beberapa rumusan masalah yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan perencanaan ?
2.      Apa tujuan dan fungsi perencanaan ?
3.      Apa saja tahapan perencanaan?
4.      Bagaimana elemen perencanaan itu ?
5.      Apa yang dimaksud pengambilan keputusan ?

C.TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH


Sesuai dengan masalh yang dihadapi maka makalah ini bertujuan untuk :
1.      Untuk mengetahui apa itu erensacaan
2.      Untuk mengetahui tujuan dan fungsi perencanaan
3.      Untuk mengetahui elemen perencanaan(sasaran dan rencana)
4.      Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan dan dasar-dasar pengambilan

A.   Fungsi Perencanaan dan pengambilan keputusan


 Pengertian Perencanaan (Planning)
            Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan Planning is a process that involves
defining the organization’s goals, establishing an overall strategy for achieving those goals
and developing a comprehensive set of plans to integrate and coordinate organizational
work.
            Perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta
merumuskan system perencanaan yang menyeluruh  untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.

  Dari sisi proses , fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
  Dari sisi fungsi manajemen,perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
  Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bialamana dan siapa yang melakukannya, dimana keputusan yang
diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di
kemudian hari.

Fungsi perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) menjelaskan bahwa paling tidak ada empat fungsi dari
perencanaan, yaitu :
A.    Perencanaan sebagai pengarah
Perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu dengan cara yang lebih
terkoordinasi.perusahaan yang tidak menjalankan  perencanaan sangat mungkin untuk
mengalami konflik kepentingan,pemborosan sumberdaya,dan ketidak berhasilan dalam
pencapaian tujuan karena bagia-bagian dari organisasi bekerja secara sendiri tanpa ada
kordinasi yang jelas dan terarah.
B.     Perencanaan sebagai minimalisasi ketidakpastian
Ketidak pastian ini lah yang di coba diminalkan melalui kegiatan perencanaan.dengan adanya
perencanaan di harapkan ketidaksamaan yang mungkin tidak terjadi di masa yang aan datang
dapat dianti sipasi jauh-jauh hari.
C.     Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumberdaya
Perencanaan berfungsi sebagai minimalisasi pembrosan sumberdaya organisasi yang
digunakan. Dengan demikian,pemborosan yang terkait dengan pengunaan sumberdaya yang
dimiliki perusahaan akan bias diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dari perusahaan jadi
meningkat.
D.    Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan khualitas
Dalam pengawasan perusahaan membandingkan antara tujuan yang ingin di capai dengan
realisasi di lapangan,mengefaluasi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi,hingga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaiki kinerja
perusahaan.

Persyaratan perencanaan (Planning Requirements)


Perencanaan yang baik harus memiliki ;
1.      Factual atau realitas artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan
wajar untuk di capai dalam posisi tertentu yang di hadapi perusahaan.
2.      Logis dan rasional artinya, apa yang di rumuskan dapat di terima oleh akal dan sebab itu
maka perencanaan tersebut bisa di jalan kan.
3.      Fleksibel artinya perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang fleksibel.
4.      Komitmen artinya perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen
terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama sama berupaya mewujudkan tujuan
organisasi
5.      Komprehensif artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung
terhadap perusahaan.

Melakukan perencanaan (Planning Process)


Fungsi perncanaan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam
perencanaan seluruh rangkaian aktifitas yang akan dilakuan, mengapa dilakukan, kapan,
dimana dan bagaimana melakukannya disusun.
Proses perencanaan melibatkan dua elemen penting yaitu,
1.      Tujuan(goals)
Tujuan ( goals) pada dasarnya adalah hasil akhir atau di capai oleh idividu,kelompok atau
seluruh organisasi
2.      Rencana(plans)
Rencana(plans) adalah segala bentuk  konsef dan dokumen tasi yang menggambarkan
bagaimana tujuan akan di capai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan di
alokasikan,penjadwalan dari proses pencapain tujuan,hingga segala hal yang terkait dengan 
pencapain tujuan.

Dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah
perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen terdiri dari
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Perancanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan.
Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan penyampaian
tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Fungsi perencanaan empat tujuan penting, yakni:
-Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan-perubahan dimasa mendatang
-Memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran
-Memastikan proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif
-Memudahkan pengawasan

B.   Elemen perencanaan (sasaran dan rencana)

  Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh indifidu grup, atau seluruh organisasi. Sasaran
sering pula disebut tujuan sasaran memadu manajemen memuat keputusan dan memuat
kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
  Sasaran dapat diagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan
sasaran ril.
  Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas.sasaran seperti
ini dapat dilihat di piagam perusahaan,laporan tahunan,pengumuman humas,atau pernyataan
publik yang dibuat oleh manajemen.
  Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya,
perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru,maupun perencanaan
anggarannya.
  Perencanaan atau (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran
dan menetapkan bagaimana cara mencapainya
  Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghuungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal memfisualisasi
serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu mencapai hasil-hasil
yang diinginkan
  Perencanaan berdasarkan jangka waktunya teragi menjadi 3 yaitu, perencanaan jangka
pendek, menengah dan panjang.
  Perencanaan merupan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidvak akan
dapat berjalan.
  Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan apa(what),
siapa(who), kapan(when), dimana(where), mengapa(why).
  Perencanaan (planning) didefinisikan sebagai menentukan sebelumnya apa yag harus
dilakukan dan bagaimana melakukannya.

C. Tahapan perencanaan

  Menyadari posisi organisasi


Langkah pertama ini berati kita melihat dan menyadari adanya kesempatan-kesempatan
berupa peluang-peluang usaha berikut tantangannya dengan berpijak pada kekuatan dan
kelemahan internal. Sehingga kita dapat mengetahui visi organisasi secara tepat dan ancangan
menggapainya dalam situasi yang dihadapi.

  Menentukan tujuan dan sasaran


Merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh organisasi dan kemudian
bagi setiap unit didalamnya disertai dengan waktu pencapainnya.

  Mempertimbangkan premis-premis
Premis adalah asumsi-asumsi yang memberikan suatu landasan berdasarkan kejadian-
kejadian yang diperkirakan mempengaruhi perencanaan akan terjadi.

  Melakukan identifikasi dan komparasi tindakan-tindakan altewrnatif


Pada tahap ini, dilakukan identifikasi dengan cara menginventarisasi tindakan-tindakan yang
dimungkinakn bagi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

  Melakukan pengambilan keputusan (Menetapkan satu alternatif pilihan)


Berdasarkan hasil evaluasi pada tahap sebelumnya, maka diputuskanlah satu tindakan pilihan
untuk dilaksanakan.

  Merumuskan rencana-rencana dan anggaran


Melalui tahapan ini, tindakan pilihan yang biasanya masih global diverifikasikan menjadi
rencana-rencana taktis dan anggaran, yakni dilengkapi dengan keterangan nominal unit atau
rupiah yang akan dicapai.

D.Pengambilan Keputusan (Decision Making)

1.Pengertian Pengambilan Keputusan (Decision Making)


    
 Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam seuatu masalah yang harus dihadapi dengan
tegas dalam kamus besar ilmu pengetahuan pengambilan keputusan (Decision Making)
didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kriteria
tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil.
Menurut J.Reeson pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran
dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan
satu pilihan final.

      G.R.Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai


pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang
mungkin. Sedangkan Claude S.Goerge, Jr mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manager berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan,penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

   Ahli lain yaitu Horod dan Cyril O’Donnell mengatakan bahwa pengambilan


keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu initi dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu
sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat dan P.
Siagian mendefinisikan pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
suatu masalah, pengumpulan fakta dan data penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
    
Pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatan berfikir dan hasil dari
suatu perbuatan itu disebut keputusan. Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif
difokuskan pada bagaimana seorang mengambil keputusan. Dalam kajiannya berbeda dengan
pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan ditetapkan
dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi sub tujuan, yang pada
saatnya membantu menjelaskan tindakan yang harus dan kapan diambil. Pengambilan
keputusan juga berbeda dengan penalaran yang mana ditandai dengan sebuah proses oleh
perpindahan seseorang dari apa yang telah mereka ketahui terhadap pengetahuan lebih lanjut.

Menurut Suharman pengembalian keputusan adalah proses memilih atau


menentukan berbagai kemungkina di antara situasi-situasi yang tidak pasti.pembuatan
keputusan terjadi dalam situasi-situasi yang meminta seorang harus membuat prediksi
kedepan,memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih ,membuat estimasi (prakiraan)
mengenai frekuensi prakiraan yang akan terjadi.salah satu fungsi brfikir adalah menetapkan
keputusan .

Berdasarkan beberapa definisi diatas,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


pengambilan keputusan (Decision Making) merupakan sautu proses pemikiran dari pemilihan
alternative yang akan dihasilkan mengenai prediksi ketetapan.
2.Dasar-dasar pengambilan keputusan
George yang diambil berdasarkan dari pengambilan keputusan yang berlaku antara lain :
A.intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat objektif yaitu mudah
terkena sugesti ,pengaruh luar dan factor kejiwaan lain.sifat subjektif dari keputusan intuisi
terdapat beberapa keuntungan :
1)      Pengambilan keputusan oleh salah satu sehingga mudah untuk memutuskan.
2)      Keputusan intuisi tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang sangat untuk
masalah-masalah yang dampak nya terbatas.pada umumnya pengambilan keputusan yang
bersifat intuisi akan memberikan kepuasan.akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit
diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini
diakibatkan pengambilan keputusan intuisi hanya diambil oleh satu pihak sehingga hal-hal
sering diabaikan.
B. Pengalaman
Dalam hal tersebut.pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah.keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan
praktis.pengalaman dan kemampuan untuk memeperkirakan apa yang menjadi latar belakang
dan bagaimana arah penyelesaian sangat membantu dalam memudahkan pemecahan masalah.
C.Fakta
Keputusan yang berdasakna sejumlah fakta data atau informasi yang cukup.merupakan
keputusan yang baik dan sholid,namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat
sulit
D.Wewenang
Keputusan berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan tersebut berdasarkan wewenang
kadangkala oleh pemuat keputusan sering melewatkan permasalahan yang seharusnya
dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas
E. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna.masalah-masalah yang dihadapi
merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.keputusan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif.dalam masyarakat.keputusan yang
rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-
batas nilai masyarakat yang diakui saat ini.

3.faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan


Menurut Tery faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan kepututusan yaitu:

*Jarang sekali yang memuaskan,oleh karena itu alternatif-alternatif tandingan.


*Pengambilan keputusan merupkan tindakan mental dan tindakan ini harus diubah menjadi
tindakan fisik.
*Pengambilan keputusan yang efektif membutukan waktu yang cukup lama.
*Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapakan hasil yang lebih baik.
*Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
*Setiap keputusan merupakan tindakan permulaandari serangkainan kegiatan mata rantai
berikutnya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Faktor lingkiungan dan pengambilan keputusan
Lingkungan adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi seseorang ataupun sebuah
organisasi dalam pengambilan keputusan.          Secara umum informasi yang terkait dengan
lingkungan dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan keadaannya, yaitu keadaan yang pasti
(certainty), keadaan yang todak pasti (uncertainty), dan keadaan yang mengandung risiko
(risky condition). Berdasarkan pembagian ini, maka keputusan dapat terjadi pada saat
keadaan tidak pasti,pasti,maupun mengandung resiko.
1.      Pengambilan keputusan di saat keadaan pasti
Keadaan yang pasti(certainty) adalah keadaan dimana seorang atau organisasi berhadapan
dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya
sehinggan estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.
2.      Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pasti
Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan diman seorang atau sebuah organisasi
berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau seorang atau sebuah organisasi
berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut tidak
memeiliki masalah yang dihadapi.
3.      Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko
Keadaan dimana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang dimiliki,
namun relatif tidak lengkap jika dibandingkan dengan keadaan yang pasti, namun relatif
memadai jika dibandingkan dengan keadaan yang tidak pasti

Proses pengambilan keputusan


1.Investigasi Situasi
        Tahap ini terdiri dari tiga proses yang dilakukan, yaitu identifikasi masalah, diaknosis
penyebab dari masalah, dan identifikasi tujuan dari penyelesaian masalah melalui keputusan
yang akan diambil. Pada proses identifikasi masalah, pengambil keputusan sebagaimana telah
diterangkan di muka perlu membedakan apa benar-benar masalah dan gejala, dan apa yang
menjadi sebab dan akibat dari gejala dan masalah tersebut. Pada proses diaknosa penyebab
masalah, pengambil keputusan menentukan secara pasti apa yang menjadi sebab dan apa
yang menjadi akibat. Proses terakhir dari tahapan investigasi situasi adalah identivikasi tujuan
dari keputusan yang akan diambil. Pada proses ini, pengambil keputusan perlu menentukan
tujuan dari keputusan yang akan diambil.

2 .Penentuan Alternatif Solusi


        Pada tahap ini, pengambil keputusan mencoba membangun beberapa alternatif solusi
untuk diputuskan guna diambil sebagai langkah solusi. Tahap ini akan sangat efektif jika
masukan berupa ide-ide kreatif dihasilkan melalui keterlibatan seluruh lapis pekerja yang
terkait dengan masalah yang dihadapi.

3.      Penilaian Alternatif
   Pada tahap ini, pengambil keputusan mengambil evaluasi dan penilaian terhadap berbagai
alternatif yang muncul untuk kemudian diambil satu atau lebih alternatif yang muncul untuk
kemudian diambil satu atau lebih alternatif yang dianggap terbaik.
PENUTUP

1.KESIMPULAN
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen,
terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era
globalisasi, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis,
bukan hanya intuisi 8 dugaan.

Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu perencanaan


organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan organisasi terbagi menjadi tiga yaitu
perencanaan strategis, taktis, dan operasional.

Dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentujk organisasi


menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

DAFTAR  PUSTAKA

Handoko, T. Hani.. Manajemen. (Yogyakarta,BPFE,1999)

Griffin. Pengantar Manajemen. (Jakarta, Penerbit Erlangga,2003)

Amrullah & Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta, Graha Ilmu,2002)       


M.A. Mukhyi, Pengantar Manajemen Umum, (Jakarta, Gundarma,1995)

Anda mungkin juga menyukai