Anda di halaman 1dari 6

Makalah Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Diposkan oleh Ski di 12.09

Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh pakar pendidik
dari  zaman ke zaman. Di dalam GBHN 1978, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Prinsip
ini mengartikan bahwa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar,
melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu
proses yang terus-menerus (kontinyu) dari bayi sampai meninggal dunia. Konsep ini sesuai
dengan konsep agama Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang
menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur. Proses pendidikan ini mencakup
bentuk-benuk belajar secara informal maupun formal, baik yang berlangsug dalam keluarga,
sekolah dalam pekejaan dan kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut, kebijaksanaan Negara (TAP MPR No.IV/MPR/1973 jo.TAP


No.IV/MPR/1978 tentang GBHN yang menetapkan prinsi-prinsip nasional berikut ini.
1.      Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seuuhnya
dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan jangka panjang).
2.      Pendidikan berlangsung seumur hidup dan diaksanakan di dalam keluarga (rumah tangga ),
sekolah, dan masyarakat.
Sedangkan pemerintah menetapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Pembangunan bangsa dan watak bangsa dimulai dengan membangun subjek manusia Indonesia
seutuhnya sebagai perwujudan manusia dan pancasila.
2.      Pembangunan manusia Indonesia  secara khusus merupakan tanggung jawab lembaga dan usaha
pendidikan nasional untuk mewujudkannya melalui institusi-insitusi pendidikan.
Secara umum, pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya. Adapun tujuan pendidikan seumur hidup adalah sebagai berikut :
1.      Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kudrat dan hakikanya.
2.      Dengan meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia hidup dan
dinamis.
Dalam undang-undang no. 2 tahun 1989, penegasan tentang pendidikan seumur hidup
dikemukakan. Dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi “penyelenggaraan pendidikan
dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan diluar
sekolah”.
Di samping itu, ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa
pendidikan seumur hidup sangat penting. Adapun dasar pemikiran ditinjau dari berbagai aspek,
antara lain:
1.      Tinjauan ideologis
Mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan adalah hak asasi bagi
setiap manusia. Keberadaan pendidikan seumur hiup memberikan jalan bagi setiap individu
untuk mengembangkan potensi sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

2.      Tinjauan ekonomis


Pendidikan adalah sebuah bentuk investasi diri. Manusia yang ingin keluar dari kebodohan dan
kemiskian harus terus belajar sepanjang hayatnya agar bisa selalu menjadi sebuah pribadi yang
produktif.
3.      Tinjauan sosiologis
Beberapa orang tua masih kurang menyadari kepentingan dari pendidikan sekolah bagi anaknya.
Konsep pendidikan seumur hidup dapat menjadi salah satu jalan keluar dari masalah tersebut.
4.      Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
5.      Tinjauan teknologis
Manusia harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
terknologi sehingga mereka dapat selalu menambah pengetahuan maupun keterampilan.
6.      Tinjauan psikologis dan paedagogis
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan
khususnya konsep dan tekhnik penyampaian. Oleh karena itu, perkembangan ilmu dan teknologi
menjadi semakin luas dan kompleks sehingga kebutuhan pendidikan tidak dapat tercukup hanya
dengan mengandalkan pendidikan sekolah.
Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup
Penerapan konsep pendidikan seumur hidup dalam dunia pendidikan, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Guruge (dalam Ihsan, 2005:48), berimplikasi pada 6 jenis program
pendidikan, antara lain pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan
profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan serta pendidikan kultural dan
pengisian waktu luang.
a. Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Dari segi implementasinya, program baca tulis merupakan cara paling murah dan praktis
untuk mendapatkan dan menyebarkan pengetahuan. Berbagai pengetahuan baru dapat diperoleh
dari bahan bacaan. Namun, kemampuan baca tulis hanya bisa berarti bila dapat ditunjang dengan
ketersediaan bahan-bahan bacaaan.
Ihsan (2005: 49) menyatakan bahwa ada dua hal yang menjadi realisasi dari program
baca tulis fungsional, yaitu: a) memberikan kecakapan membaca-menulis-menghitung yang
fungsional bagi anak didik, b) menyediakan bahan bacaan yang diperlukan untuk
mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimiliki. 
b. Pendidikan Vokasional
Program pendidikan vokasional merupakan salah satu program yang penting dalam
rangka pendidikan seumur hidup, khususnya Indonesia. Sebagaimana negara berkembang pada
umumnya, sistem pendidikan yang sudah diterapkan kini sebagian besar diambil dari negara
Barat. Akibatnya, output pendidikan sekolah pada umumnya menjadi kurang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang berada dalam taraf pembangunan diri (Ihsan, 2005:50). Dari sinilah
kemudian pendidikan vokasional hadir untuk memberikan bekal kepada para peserta didik agar
menjadi tenaga kerja yang produktif.
c. Pendidikan Profesional
Pendidikan professional diciptakan untuk mewadahi kebutuhan kaum professional yang
harus selalu bisa mengikuti kemajuan dan perubahan. Sebagai bentuk perwujudannya, muncullah
sebuah konsep built in mechanism yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan yang
berkaitan dengan kinerja mereka, seperti halnya metodologi, perlengkapan, sikap yang
professional, dan lain-lain (Ihsan, 2001: 50). Dengan demikian, golongan professional akan
mampu menghadapi berbagai macam tantangan yang ada.
d. Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Baik warga negara maupun para pemimpin masyarakat sangat membutuhkan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik, karena pendidikan ini mempunyai peranan yang
krusial dalam mencapai sebuah kehidupan bernegara yang demokratis sebagaimana mestinya.
e. Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Seseorang yang disebut educated man harus memahami dan menghargai sejarah,
kesusastraan, agama, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri. Pengetahuan tersebut di
samping memperkaya khasanah hidupnya, juga memungkinkan untuk mengisi waktu luang yang
lebih menyenangkan.
Selain itu, konsep pendidikan seumur hidup juga berimplikasi pada sasaran pendidikan,
yang terbagi dalam 6 kategori, yaitu para buruh dan tani, golongan remaja yang terganggu
pendidikan sekolahnya, pekerja berketerampilan, golongan teknisian dan profesional, pemimpin
dalam masyarakat, dan anggota masyarakat yang sudah tua.
Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, alternatif dalam
menghadapi struktur sosial yang cenderung selalu berubah. Ada beberapa hal yang diperlukan
dalam pendidikan yaitu:
1.      Pertimbangan ekonomi
Pendidikan seumur hidup dapat memberikan banyak manfaat secara ekonomi, baik dalam
meningkatkan produktivitas pekerja dan keuntungan, maupun meningkatkan kualitas hidup serta
melepaskan diri dari kebodohan, kemiskinan dan eksplorasi.
2.      Keadilan
Pendidikan seumur hidup dalam konteks keadlian dapat memperkecil peranan sekolah
sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan.
3.      Faktor peranan keluarga
Selama ini, keluarga adalah inti dari sumber pendidikan. Dengan adanya pendidikan
seumur hidup,  tugas-tugas yang selama ini menjadi tanggungjawab keluarga dapat menjadi lebih
ringan sebab sistem pendidikan yang semakin diperluas sehingga dapat menjangkau anak-anak
dan orang dewasa sekaligus.
4.      Faktor perubahan peranan sosial
Dari segi peranan sosial, pendidikan seumur hidup dapat mempermudah individu untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan hubungan yang terjadi dengan orang lain.
5.      Perubahan teknologi
Kemajuan teknologi dari waktu ke waktu menyebabkan kerenggangan dan keterasingan
manusia dengan sesamanya. Hal ini dapat dikurangi dengan adanya pendidikan seumur hidup.
6.      Factor vokasional
Pendidikan vokasional atau kejuruan diciptakan agar setiap individu dapat menjadi
seorang tenaga kerja yang handal, terampil dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa
depan.
Strategi Pendidikan Seumur Hidup
Dalam pendidikan seumur hidup, ada 4 macam konsep kunci yang dikenal, antara lain:
a) Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah ide formal untuk pengorganisasian dan
penstrukturan pengalaman hidup dengan menerapkan sebuah sistem pendidikan yang meliputi
seluruh rentang usia.
b) Konsep belajar seumur hidup
Istilah belajar ini merupakan kegiatan meskipun tidak ada organisasi sekolah.
c) Metode belajar seumur hidup
Keberadaan sistem pendidikan berfungsi untuk membantu orang-orang dalam belajar
beradaptasi dengan lingkungan mereka sepanjang hayat.
d) Kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidup membutuhkan sebuah kurikulum yang praktis sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai dan prinsip pendidikan seumur hidup dapat diimplementasikan.
Arah Pendidikan Seumur Hidup
Yusuf (dalam Ihsan, 2005: 47) menerangkan bahwa arah pendidikan seumur hidup
terbagi menjadi dua, yaitu:
a) Pendidikan seumur hidup pada orang dewasa
Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membuuhkan pendidikan seumur
hidup untuk memenuhi kebutuhan ‘self interest’ mereka, seperti kebutuhan baca tulis dan latihan
keterampilan.
b) Pendidikan seumur hidup bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan sisi lain ang perlu memperoleh perhatian
dan pemenuhan. Pengetahuan dan kemampuan anak memberikan peluang yang lebih besar bagi
pembangunan di masa depan. Proses pendidikan seumur hidup bagi anak menenekankan pada
metodologi agar motivasi, kunci dan kepribadian belajar dapat tertanam dengan kuat dalam diri
anak. 

Anda mungkin juga menyukai