Pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipikirkan oleh pakar pendidik
dari zaman ke zaman. Di dalam GBHN 1978, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung
seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat.
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Prinsip
ini mengartikan bahwa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar,
melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung seumur hidup.
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu
proses yang terus-menerus (kontinyu) dari bayi sampai meninggal dunia. Konsep ini sesuai
dengan konsep agama Islam seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang
menganjurkan belajar mulai dari buaian sampai ke liang kubur. Proses pendidikan ini mencakup
bentuk-benuk belajar secara informal maupun formal, baik yang berlangsug dalam keluarga,
sekolah dalam pekejaan dan kehidupan masyarakat.