M
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL:
FRAKTUR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. NOVITA NURSOKHIBA ( A02019052)
2. NOWO SEPTIARSIH (A02019053)
3. NURLITA MUTIARA FLUORENSA ( A02019054)
4. PRATIWI DWI CAHYANINGRUM (A02019055)
5. RAHMAH SARASWATI MALONDA ( A02019056)
6. RETNO TRI WINARSIH ( A02019057)
7. RINA ISNAENI ATUS SANGADAH ( A02019058)
8. RIO RIAN RAMADHAN ( A02019059)
9. ROSINTA PERMADANI ( A02019060)
10. SANIA HUSNA SAPUTRI (A02019061)
Fraktur adalah terputusnya hubungan atau kontinuitas tulang karena stress pada
tulang yang berlebihan (Luckmann and Sorensens, 1993 : 1915)
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik
kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak
disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap.
(Price and Wilson, 1995 : 1183)
Fraktur menurut Rasjad (1998 : 338) adalah hilangnya konstinuitas tulang, tulang
rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.
B. Etiologi
Penyebab fraktur diantaranya :
a. Trauma
1) Trauma langsung : Benturan pada tulang mengakibatkan ditempat tersebut.
2) Trauma tidak langsung : Titik tumpu benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.
b. Fraktur Patologis
Fraktur disebabkan karena proses penyakit seperti osteoporosis, kanker tulang dan
lain-lain.
c. Degenerasi
Terjadi kemunduran patologis dari jaringan itu sendiri : usia lanjut
d. Spontan
Terjadi tarikan otot yang sangat kuat seperti olah raga.
C. Manifestasi Klinis
a. Nyeri lokal
b. Pembengkakan
c. Eritema
d. Peningkatan suhu
e. Pergerakan abnormal
KASUS
Tn.S usia 32 tahun, Klien berpendidikan SMA dan bekerja sebagai wiraswasta. Klien
mengatakan berangkat ke pasar dengan mengendarai sepeda motor, klien mengatakan bahwa
dalam perjalanan ke pasar klien di tabrak oleh orang yang menegendarai sepeda motor
dengan kecepatan yang tinggi sehingga klien jatuh ke sebelah kiri dan tangan kiri digunakan
untuk menyangga tubuhnya. Klien lalu di bawah ke RSUD Kebumen. klien mengeluh nyeri
terus-menerus di sertai kaku pada lengan atas tangan kiri post operative closed fracture
humerus sinistra nyeri seperti tersayat-sayat, skala nyeri yang di rasa 7, nyeri semakin
bertambah saat melakukan perubahan posisi.
A. Biodata
Identitas Pasien
Nama : Tn.S
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Kebumen
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMA
Dx medis : Frakture
Penaggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan klien : Istri dari pasien
B. Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada luka bekas operasi tulang lengan atas tangan
kiri
C. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit tanggal 1 September 2020 dengan keluhan nyeri terus-
menerus di sertai kaku pada lengan atas tangan kiri post operative closed fracture humerus
sinistra nyeri seperti tersayat-sayat, skala nyeri yang di rasa 7, nyeri semakin bertambah saat
melakukan perubahan posisi.
Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Etiologi
1. Ds : Nyeri akut Agens cedera fisik
P : Nyeri ditimbulkan pada
luka bekas operasi
Q : Nyeri sepeti tersayat-
sayat
R : Nyeri hanya dirasakan
di lengan tangan kiri
S : Skala nyeri 7
T: Nyeri semakin
bertambah saat melakukan
perubahan posisi.
Do:
-
-
-
menahan nyeri
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agens cedera fisik
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal
G. Intervensi
No Hari/tanggal Kriteria Hasil Intervensi
.dx
1. Selasa ,1 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
September keperawatan selama 2x24 jam komprehensif
2020 diharapkan masalah Nyeri akut 2. Observasi TTV
14.00 b.d agens cedera fisik 3. Observasi adanya petunjuk
teratasi dengan kriteria hasil: nonverbal
Indikator A B
4. Kaji tingkat nyeri klien (lokasi,
Nyeri yang 2 4
dilaporkan karakteristik dan durasi) serta
respon verbaldan nonverbal
Ekspresi 2 4
wajah yang pada klien yang
dilaporkan mengisyaratkannyeri
Mengambil 2 4 5. Berikan posisi yang nyaman
tindakan
untuk 6. Ajarkan teknik relaksasi nafas
mengurangi
dalam dan distraksi
nyeri
7. Kolaborasi dengan tim Medis
dalam pemberian analgesic
8. Dukung istirahat yang adekuat
9. Posisikan klien senyaman
mungkin
10. Dorong klien untuk mengulangi
teknik relaksasi
2. Selasa, 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi keterbatasan
keperawatan 2x24 jam masalah
September gerak klien dan catat respon
hambatan mobilitas fisik b.d
2020 gangguan muskuloskeletal klien terhadap mobilisasi.
berkurang dengan kriteri1`a
15.00 2. Ajarkan pada klien untuk
hasil:
Indikator A B berlatih secara aktif/pasif
Pergerakan 2 4 dari latihan ROM.
Tingkat 2 4 3. Anjurkan klien untuk
nyeri berpartisipasi dalam
aktivitas dan pertahankan
stimulasi lingkungan antara
lain TV, Radio dan surat
kabar.
4. Monitor aktivitas dan
mobilisasi
5. Konsultasikan dengan ahli
terapi fisik / spesialis,
rehabilitasi.
Implementasi Keperawatan
NO HARI/ NO DX IMPLEMENTASI RESPON
TANGGAL/ JAM
1. Selasa, 1 1 Melakukan pengkajian DS: Klien mengatakan bersedia
September nyeri komprehensif dilakukan pengkajian nyeri
2020 DO:
14.00 a) P:Klien mengatakan
nyeri di rasakan di luka
bekas operasi
b) Q:Nyeri seperti tersayat
sayat
c) R: Nyeri di lengan
tangan kiri
d) S:Skala nyeri 7
e) T: klien mengatakan
nyeri ketika berpindah
posisi
15.00 1 Mengobservasi TTV DS:-
DO:
TD: 120 /100 mm/ hg
N : 80 x/ menit
S: 360 C
RR ; 24 x / menit
Evaluasi
No Hari/tanggal Dx Evaluasi Paraf
1 Selasa, 1 1 S:
September
2020 Klien mengatakan masih
20.30
merasakan nyeri di lengan kiri
Klien mengatakan nyeri bertambah
ketika berpindah posisi
Ekspresi wajah menahan nyeri:
Meringis
O:
P: Lanjutkan intervensi :