Vivi Yulaswati
Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan
Kedeputian Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Kementerian PPN/Bappenas
2
DAMPAK COVID-19 DI MASYARAKAT
3
Pandemi Covid-19 Meningkatkan Kerentanan Masyarakat
GIC 2019-2020 (URBAN)
3,000
Growth Incidence Curve/GIC 2019-2020 (NASIONAL)
2,000
3,000
1,000
2,000
0,000
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 0,761
1,000 -1,000
-2,000
0,000
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 -3,000
0,741
-1,000 -4,000
5,000 Urban Rata-rata urban
GIC 2019-2020 (RURAL)
-2,000 4,000
-3,000 3,000
Nasio nal rata-rata
2,000
• Meskipun kasus pertama Pandemi Covid-19 baru mulai Maret, tingkat
konsumsi masyarakat terutama di perkotaan sudah mengalami 1,000
Setengah
10,19%
Penganggur
44,12% 6,42%
Pekerja
Paruh Waktu
2,56 0,76 1,77 24,03 39,53%
Juta Orang Juta Orang Juta Orang 22,54% 25,96%
Juta Orang
2019 2020 2019 2020
Pengangguran Karena Bukan Angkatan Kerja Sementara Tidak Bekerja dengan PROPORSI PEKERJA PROPORSI SETENGAH
Covid-19 Karena Covid-19 Bekerja Karena Covid- Pengurangan Jam Kerja FORMAL MENURUN PENGANGGUR DAN PEKERJA
19 Karena Covid-19
PARUH WAKTU MENINGKAT
4%
100
3%
50 2%
122,38
114,82
125,44
118,41
128,06
121,02
133,36
126,28
135,86
128,76
138,22
128,45
9,77
1%
7,56
7,10
7,03
7,04
7,07
Paritisipasi masyarakat Indonesia Menurut Tempat Persentase Jenis Kontribusi Pada Kegiatan Sosial (dalam %)
Tinggal (dalam %) 90
80,00
80 76,61
0,00 0
Pertemuan Kerja Bakti Rutin Program Perbaikan Kegiataan Pertemuan Kerja Bakti Rutin Program Kegiataan Pertemuan Kerja Bakti Rutin Program Kegiataan
Masyarakat Kampung Keagamaan Masyarakat Perbaikan Keagamaan Masyarakat Perbaikan Keagamaan
Kampung Kampung
Perkotaan Pedesaan Perkotaan Pedesaan
A AB ABC AC B BC C
Keterangan:
A : Tenaga/waktu B :Uang C : Barang
• Partisipasi masyarakat pedesaan lebih tinggi dibandingkan dengan perkotaan.
• Kegiataan keagamaan adalah kegiatan sosial yang paling banyak diikuti oleh masyarakat. Kontribusi terbanyak masyarakat pada kegiatan sosial adalah
tenaga/waktu, diikuti oleh uang dan barang. 7
CAPAIAN DAN TANTANGAN
PEMBANGUNAN SOSIAL
8
Belum Semua Penduduk Tercatat
Cakupan Kepemilikan Nomor Persebaran di 34 Provinsi Persebaran Menurut Desil
Induk Kependudukan (NIK) Desil 10 96,48 96,73
98,00% 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 95,00 96,00 97,00 98,00
2020 2019
86,57 % (
Desil 4 87,08
0,56% dari 2019)
83,99
Desil 3 85,19
82,71
2020 2019 9
Capaian dan Tantangan Tata Kelola Kependudukan
Indonesia masih on track dalam Pencatatan perkawinan, Hambatan peningkatan cakupan dokumen
pencapaian target akta perceraian, kematian dan kependudukan ada pada:
kelahiran, namun keterbatasan penyebab kematian belum 1) keterbatasan kapasitas fasilitas;
kapasitas dan kondisi daerah mencapai skala luas. 2) biaya untuk mencapai titik layanan;
yang berbeda-beda menjadi 3) pengetahuan masyarakat terhadap
salah satu alasan pelambatan persyaratan dan urgensi kepemilikan
peningkatan cakupan dokumen kependudukan dinilai belum
kepemilikan akta kelahiran. tinggi; dan
4) perlambatan kinerja pelayanan
dokumen kependudukan akibat pandemi.
10
Capaian dan Tantangan Jaminan Sosial
Capaian cakupan peserta JKN sampai dengan Oktober Capaian cakupan peserta jaminan sosial bidang
2020 sebesar 82,44% (belum UHC). ketenagakerjaan pada TW III 2020 sebesar 22,6%.
Hambatan dalam pelaksanaan program Jaminan Sosial
Hambatan dalam pelaksanaan program JKN antara lain: Ketenagakerjaan yaitu
1) ketidakpatuhan peserta dalam mendaftar dan
membayar iuran; 1) perluasan peningkatan kepesertaan terutama pekerja
2) penjangkauan sektor informal yang belum optimal; sektor informal mengalami perlambatan;
3) meningkatnya peserta yang tidak mampu membayar 2) masih cukup banyak peserta yang tidak aktif atau
iuran. berhenti membayar iuran; dan
3) belum seluruh pemberi kerja patuh dalam
mendaftarkan dan membayar iuran pekerjanya.
11
Transformasi Digital Memastikan Penyaluran Bantuan Sosial Mudah dan Cepat
12
Tantangan masih terlihat dalam Penyaluran di Papua dan Papua Barat
a
Memastikan penyaluran program tepat sasaran
li
i
a
ta
•
es
a
pu
er
uk
ga
an
-B
w
at
al
Pa
ng
va
la
lim
m
M
Su
Ka
sa
Nu
13
Capaian dan Tantangan UMKM dan Koperasi
Target dan Realisasi KUR per Tahun (Rp Triliun) Capaian Program Strategis
190 • Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2020 (hingga 31
151,73 Oktober) mencapai Rp151 triliun bagi 4,6 juta debitur.
140 140,1
120 120,3
100 94 110
96,7 • Jumlah penduduk dengan pekerjaan utama sebagai pengusaha terus
meningkat setiap tahunnya.
30
22,75 • Penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi UMKM
juga menunjukkan penyerapan yang baik, terutama Banpres
2015 2016 2017 2018 2019 sd Okt 2020 Produktif bagi usaha mikro serta Pembiayaan Investasi Kepada
Target (Rp T) Realisasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Realisasi (Rp T)) Koperasi Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.
Jumlah Penduduk dengan Pekerjaan Utama Pengusaha Tantangan dalam Pengembangan UMKM
• Pelaksanaan program pengembangan UMKM belum terintegrasi dan
60,00
47,46 48,35 50,30 terkoordinasi dengan baik, serta tersebar di berbagai K/L.
41,79 43,85 45,13
50,00
3,95 4,29 4,36 4,05 • Peran Kementerian Koperasi dan UKM sebagai koordinator
4,38
Juta Orang
40,00 4,07
19,55 18,40 20,07 pengembangan UMKM masih belum optimal, sehingga diperlukan
30,00 18,02
18,19 19,45
penguatan kelembagaan dan sumber daya.
20,00
• Belum tersedianya basis data UMKM yang andal.
23,15 23,62 25,58 26,17
10,00 19,53 20,02 • Belum optimalnya layanan konsultasi & pendampingan UMKM.
-
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Pekerja Tidak Tetap
Berusaha Dibantu Pekerja Tetap Total Berusaha
14
Isu Utama Pengembangan UMKM dan Koperasi
Adanya
Adanya perbedaan
perbedaan definisi
definisi UMKM
UMKM antar
antar
lembaga
lembaga serta
serta belum
belum adanya
adanya basis
basis data
data yang
yang
terintegrasi.
terintegrasi.
Jumlah
Jumlah UMKM
UMKM yang
yang besar
besar belum
belum selaras
seimbangdengan • 99% usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM.
kontribusinya pada PDB.
dengan kontribusinya pada PDB. • UMKM hanya berkontribusi 57% terhadap PDB.
Rendahnya UMKM yang terjalin dalam • 93% usaha mikro dan kecil (UMK) tidak menjalin kemitraan.
kemitraan, termasuk berjejaring dalam global
rantai nilai • UMKM berkontribusi sebesar 14% terhadap total ekspor
value
globalchain.
(global value chain). Indonesia.
Rendahnya pemanfaatan teknologi dalam • 94% UMK tidak menggunakan komputer dalam menjalankan
menjalankan usahanya, termasuk digitalisasi. usahanya.
• 90% UMK tidak menggunakan internet.
16
Mendorong Pengurangan Pengangguran
Pemulihan Ekonomi untuk Penciptaan Peningkatan Kualitas Angkatan Kerja agar
Kesempatan Kerja (Demand) Produktif dan Berdaya Saing (Supply)
01
01
Memulihkan kinerja sektor-sektor yang dapat
menciptakan kesempatan kerja: 05
Meningkatkan keahlian angkatan kerja dengan
melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi
• Meningkatkan investasi; yang berbasis kebutuhan industri, antara lain:
• Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan; • Mengembangkan mekanisme
• Mendorong industri pengolahan; pendidikan/pelatihan (blended training)
• Mendorong pariwisata. berbasis digital;
• Meningkatkan penyelenggaraan diklat-
sertifikasi-penempatan untuk mempercepat
02 Memulihkan kegiatan ekonomi kreatif dan
UMKM, serta mendorong pertumbuhan UMKM penyerapan tenaga kerja.
baru dan kewirausahaan.
Mengembangkan sistem informasi pasar kerja:
06 • Memetakan dan memproyeksikan
03 Meningkatkan
Meningkatkan iklim
perlindungan
iklim usaha
perlindungan pekerja,
usaha yang
yang kondusif
pekerja, termasuk
kondusif dan
dan
termasuk memastikan
memastikan
kebutuhan pasar kerja;
• Melakukan matching dengan ketersediaan
kepatuhan
kepatuhan protokol
protokol kesehatan
kesehatan dalam
dalam kegiatan
kegiatan
angkatan kerja.
usaha
usaha untuk
untuk pencegahan
pencegahan penularan
penularan COVID-19
COVID-19 di
di
lingkungan
lingkungan kerja.
kerja.
Meningkatkan perlindungan sosial bagi pekerja:
07 Kartu Prakerja, bantuan subsidi upah/gaji bagi
04 Mengoptimalkan pelaksanaan proyek-proyek
Pemerintah yang dapat memberikan lapangan
pekerja berupah rendah, relaksasi pembayaran
iuran dan tunggakan jaminan sosial, dan
kerja sementara bagi tenaga kerja lokal, seperti mengembangkan sistem perlindungan sosial yang
padat karya tunai, pembangunan infrastruktur terintegrasi dan lebih lengkap (termasuk jaminan
sederhana. kehilangan pekerjaan). 17
Memastikan Masyarakat Terlindungi
Kependudukan Jaminan Sosial
18
Menata Program-Program Penanggulangan Kemiskinan
4. PENGEMBANGAN SKEMA
1. TRANSFORMASI DATA MENUJU PERLINDUNGAN SOSIAL ADAPTIF
REGISTRASI SOSIAL-EKONOMI Adaptasi skema perlindungan sosial karena
Perbaikan data dan pengembangan sistem pendataan adanya goncangan alam, sosial ekonomi, dan
sosial ekonomi terintegrasi 100% penduduk. kesehatan.
5. DIGITALISASI PENYALURAN
2. INTEGRASI PROGRAM DAN Menggunakan:
PENINGKATAN SDM PENDAMPING • platform digital (integrasi data);
Integrasi dan koordinasi Bantuan • NIK;
Sosial dan Jaminan Sosial. • e-KYC dan pembukaan satu rekening
bansos; dan
Layanan rujukan terpadu dan sertifikasi
• platform pembayaran perbankan
SDM.
dan fintech.
3. PENGEMBANGAN
MEKANISME DISTRIBUSI 6. REFORMASI SKEMA PEMBIAYAAN
Pengembangan distribusi secara digital (untuk Pengembangan skema pembiayaan yang
transfer tunai), dan platform PT. POS maupun inovatif, ekspansif, dan berkesinambungan.
Ojek Online untuk perkotaan (sembako dan
bantuan lainnya).
19
Mengembangkan UMKM dan Koperasi
20
Penutup
Realisasi Target Outlook Target Outlook Target Outlook Target Outlook Target
2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021