Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Mahasiswa : Teguh wijaya


Tanggal :
Pertemuan ke :2

1. Latar Belakang :
a. Karakteristik keluarga
Tn. I dan Ny. A tidak memiliki penyakit keturunan, tetapi Tn. I memiliki
riwayat merokok 1 bungkus per hari. Tetapi Tn.I saat ini terdapat masalah
kesehatan Hipertensi data yang di dapatkan dari pemeriksaan tekanan
darah Tn.I 150/100mmHg, dua minggu yang lalu sering merasa pusing,
dan sakit pada tengkuk leher. Tn.I mengatakan ketika sendang merasa
pusing dia hanya mengtasinya dengan beristirhat tetapi kalau pusingnya
tidak kunjung sembuh Tn.I memerikskan sakitny itu ke klinik atau
puskesmas.
Dari hasil pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul adalah perilaku
kesehatan cenderung beresiko hipertensi.
Sampai saat ini intervensi yang sudah dilakukan di keluarga yaitu,
Pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan memonitor tekanan darah,.

b. Data yang akan digali lebih lanjut


Implementasi tindakan keperawatan demonstrasi penggunaan rebusan daun
alpukat

2. Proses keperawatan
a. Diagnosa keperawatan
- Perilaku kesehatan cenderung beresiko hipertensi (00188)
b. Tujuan umum :
Dalam waktu 25 menit diharapkan keluarga dapat menerapkan
demonstrasi rebusan daun alpukat
c. Tujuan khusus :
Dalam waktu 25 menit melakukan implementasi tindakan keperawatan:
- Mendemonstrasikan penggunaan rebusan daun sirsak dan daun
salam
- Menjelaskan manfaat, indikasi rebusan daun sirsak dan daun
salam

3. Implementasi tindakan keperawatan


a. Topik : Demonstrasi penggunaan rebusan daun alpukat
Metode : Diskusi/Ceramah dan Praktik
b. Media dan alat : flipcharet, daun Alpukat, 3 gelas air putih, gula
putih/merah jika tidak suka pahit.
c. Waktu dan tempat : Dirumah Tn. I

4. Kriteria evaluasi
a. Kriteria struktur :
- Menyiapkan laporan pendahuluan
- Menyiapkan alat/media yang akan digunakan.
- Membuat kontrak waktu dengan keluarga secara tepat sesuai rencana.
b. Kriteria proses :
- Melaksanakan implementasi tindakan keperawatan keluarga sesuai
waktu dan strategi pelaksanaan yang telah disusun.
- Keluarga berperan aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria hasil :
Terlaksananya implementasi tindakan keperawatan keluarga :
- 90 % Mendemonstrasikan penggunaan rebusan daun alpukat
- 90 % Menjelaskan manfaat, indikasi rebusan alpukat
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga : Tn.I
2. Alamat dan telepon : Kp. Sarakan RT/RW 02/01, Desa Pisangan jaya Kec.
Sepatan-Tangerang
3. Komposisi kepala keluarga dan genogram
No Nama Jenis Hub dg KK Umur Pendidikan Riwayat
kelamin Imunisasi

1 Tn.I Laki-laki Kepala keluarga 47 tahun SMP Tidak lengkap


2 Ny.A Perempuan Istri 40 tahun SMP Tidak lengkap
3 An.E Laki-laki Anak 27 tahun SMA Lengkap
4 An.W Perempuan Anak 23 tahun SMK Lengkap
5 An.E Perempuan Anak 17 tahun SMA Lengkap

Genogram

S 47 S 37
U 19 R 13

Keterangan :

: Laki-laki : Perempuan sudah meninggal

: Perempuan : Laki-laki sudah meninggal

: Pasien : Garis keturunan

: Garis pernikahan

4. Tipe keluarga : pasangan suami istri berserta anak (the nuclear family)
5. Suku bangsa : Tn.I berasal dari suku sunda bangsa Indonesia
6. Agama : agama yang dianut keluarga Tn. I adalah agama islam
7. Staus ekonomi keluarga : penghasilan keluarga Tn. I ≤ 2.000.000 perbulan

II. Riwayat Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini : Keluarga dengan keluarga inti
2. Riwayat Keluarga Inti : Tn.I dan Ny. A sebelum menikah bertemu di tempat
kerja dan mereka memutuskan untuk menikah, usia pernikahan mereka saat ini
30 tahun
3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya : Tn.I memiliki riwayat penyakit Hipertensi
dengan nilai tertinggi 180/100 mmHg

III. Keadaan Lingkungan


1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.I termasuk rumah tinggal permanen, dengan luas tanah 250
M. Terdapat teras, 2 kamar tidur, satu kamar mandi didalam, dan 1 dapur,
wc memiliki sefitank, dan memiliki 2 jendela.
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas : Tn.I mengatakan mengenal
tetangga kanan dan kiri rumahnya begitu juga anak-anaknya
berhubungan baik dengan tetangga sekitar rumahnya.
3. Mobilitas Geografis Keluarga : Keluarga Tn.I dari dulu tinggal di Kp.
Sarakan.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat : Tn.I sering
mengikuti rapat jika ada pertemuan di balai desa
5. Sistem Pendukung Keluarga : Tn.I mengatakan pemasukan keuangan
hanya dari hasil dia ngojek atau kerja serabutan

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga : Bahasa sehari-hari keluarga Tn.I
menggunakan bahsa Indonesia dan Bahasa Sunda, dan komunikasi
dilakukan secara interpersonal untyk menyelesaikan masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga : Tn.I merasa tetap sebagai kepala keluarga
yang harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.
3. Struktur Peran :Tn.I merasa tetap sebagai kepala keluarga dan masih
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anaknya karena anaknya belum
menikah.
4. Nilai dan Norma : Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Tn.I
menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku
dilingkungannya.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif : Tn.I mengatakan dirinya memberikan kasih sayang
kepada anak-anaknya dengan tidak memarahi atau memukul anaknya,
selalu memberikan perhatian penuh kepada anaknya dengan mengajarkan
anaknya dengan sabar dan tenang.
2. Fungsi Sosialisasi : Tn.I mengatakan sering berkumpul bersosialisasi
dengan masyarakat yang ada di Kp.Sarakan dan memberikan kebebasan
kepada anaknya untuk bersosialisi dengan lingkungan sekitar dengan
pantaunnya agar anaknya terbiasa kepada orang lain dan lingkungan
sekitar. Tn.I mengajarkan perilaku bersosialisasi sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
a. 5 Tugas keluarga dalam kesehatan :
1) Mengenal masalah kesehatan : Tn.I mengatakan dirinya belum
mengetahui pengobatan tradisional untuk menurunkan tekanan
darah.
2) Memutuskan tindakan yang tepat bagi kesehatan : Tn.I mengatakan
kadang sakit yang dirasakan hilang sendiri dengan tidur,
3) Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit : Ketika dalam
keluarganya sedang ada yang sakit, Tn.I yang merawatnya dan
hanya mengkonsumsi obat warung saja, jika sakitnya tidak parah.
Jika anggota keluarganya sedang ada yang sakit dalam keadaan yang
parah, keluarga membawanya ke klinik atau ke puskesmas terdekat.
4) Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga : Tn.I mengatakan dirinya dan istri selalu memelihara
lingkungan sekitar rumahnya.
5) Menggunakan pelayanan kesehatan : Tn.I mengatakan biasa
menggunakan pelayanan kesehatan ke klinik dekat rumah dan
puskesmas.
b. Pola istirahat/tidur : Tn.I mengatakan di keluarganya tidak ada masalah
dalam pemenuhan istirahat/tidur, waktu tidur keluarga Tn.I 8 jam perhari
dan keluarganya pun tidak ada yang mengalami insomiah/susah tidur.
c. Pola diet/makanan : Tn.I mengatakan keluarga makan sehari 3 kali.
Dalam sehari kadang ada makanan sayur sop atau sayur asem, tempe,
tahu, sambal, dan lauk pauk.
d. Pola eliminasi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah eliminasi dalam
keluarganya. Dalam rumahnya terdapat WC yang memiliki seftiktank.
4. Pola aktivitas : Tn.I mengatakan dirinya hanya mencari nafkah untuk
keluarganya dan mengajarkan/mendidik anak-anaknya.
5. Fungsi Reproduksi : Tn.I mengatakan tidak ada masalah dri kesehatan
reproduksi dari istrinya dan tidak ada niat untuk mempunyai anak lagi
dan istri mengikuti program KB.
6. Fungsi Ekonomi : Tn.I mengatakan penghasilannya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor yang dimiliki/ Jangka Pendek : Tn.I mengatakan sering merasa
pusing.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah : Jika ada masalah
dalam keluarga biasanya di diskusikan dengan anank-anaknya.
3. Strategi Koping Yang Digunakan : Tn.I mengatakan dirinya dan anaknya
selalu berfikir optimis ketika menghadapi suatu masalah, dan sabar ketika
masalah sedang terjadi.
4. Strategi Adaptasi Fungsional : Dari hasil pengkajian tidak didapatkan
adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.

VII. Keadaan Gizi Keluarga


Pemenuhan gizi keluarga
Keluarga Tn.I mengkonsumsi makanan 3x sehari dengan nasi , lauk pauk,
sayur,telur, ikan. Menu yang dihidangkan berganti-ganti setiap hari, namun
terkadang tidak menu seimbang.

VIII. Harapan Keluarga


1. Keluarga berharap agar selalu diberikan kesehatan untuk sekarang dan
seterusnya.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada : dengan adanya petugas kesehatan
yang ada berharap agar bisa mengontrol penyakit yang ada.
3. Tn.I mengatakan ingin selalu sehat, agar bisa selalu mencari nafkah dan
mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-
hari.

IX. Analisa Data


No Data Fokus Masalah
.
1. DS : Domain 1 : Promosi Kesehatan
 Tn.I mengatakan sering Kelas 2 : Manajemen Kesehatan
merasa pusing, Tn.I Diagnosa : Perilaku Kesehatan
mengatakan pada saat Cenderung Beresiko Hipertensi
merasa pusing beliau hanya pada Tn.I (00188)
istirahat.
 Tn.I mengatakan memiliki
riwayat penyakit Hipertensi
tekanan darah tertinggi
mencapai 180/100mmHg
 Tn.I mengtakan ingin
mengetahui pengobatan
tradisional untuk
menurunkan tekanan darah.
 DO :
 pada saat dikaji tekanan
darah Tn.I 130/90mmHg
karena beliau sudah minum
obat amlodipin 5mg satu
hari sekali dosis max 10mg
sehari dari puskesmas.
2. DS : Domain 9 : koping/ toleransi
 Tn.I mengatakan ingin stress
selalu sehat, agar bisa selalu Kelas 2 : respon koping
mencari nafkah dan Diagnosa : kesiapan
mendapatkan penghasilan meningkatkan koping keluarga
yang bisa digunakan untuk pada keluarga Tn.I (00075)
kebutuhan sehari-hari
DO:
 Tn.I tampak antusias untuk
bisa selalu sehat. Karena
ketika merasa pusing Tn.I
hanya tiduran saja.

X. Rumusan Diagnosa Keluarga


No Diagnosa
1. perilaku mencari kesehatan cenderung beresiko Hipertensi (00188)
2. kesiapan meningkatkan koping keluarga (00075)

XI. Skoring Diagnosa Keluarga

Diagnosa Kriteria score Bobo Nilai Pembenaran


Keperawatan t
Perilaku a. Sifat masalah ... 2 1 2/3*1 Masalah ini belum terjadi
Kesehatan Ancaman =0,6 namun terdapat tanda dan
Cenderung kesejahteraan/resiko gejala yang mendukung dan
Beresiko jika tidak segera ditangani akan
Hipertensi pada berlanjut ke aktual
b. Kemungkinan 2 2 Masalah dapat diatasi dengan
Tn.I (00188)
masalah dapat 2/2*2 mudah apabila, keluarga dapat
diubah mudah =2 mengetahui cara perebusan
daun alpukat

c. Potensial masalah Masalah dapat dicegah dengan


untuk dicegah ... 3 1 3/3*1 memberikan nasehat, agar
Tinggi =1 selalalu menjaga pola makan,
dan kebersihan lingkungan.
d. Menonjolnya Jika masalah ini tidak langsung
masalah .... ditangani akan
Masalah berat dan 2 1 2/2*1 berbahaya untuk kesehatan
harus segera ditangan =1 Tn.I
i
Total Score 4,6

Kesiapan a. Sifat masalah ... 1 1 1/3*1 Masalah ini masih potensial


meningkatkan Sejahtera/potensial =0,3 namun beresiko untuk
koping keluarga defisiensi pengetahuan
(00075)
b. Kemungkinan Masalah dapat ditangani
masalah dapat diubah 2 2 2/2*2 dengan mudah apabila
mudah =2 keluarga mengetahui perannya
sebagai anak ketika orang tua
sedang sakit
c. Potensial masalah 3 1 3/3*1 Masalah dapat dicegah
untuk dicegah ... =1 dengan memberikan pendidika
Tinggi n kesehatan kepada keluarga .

d. Menonjolnya Keluarga merasa khawatir jika


masalah.. 1 1 ½*1= anak sedang sakit seperti nyeri
Ada masalah tidak 0,5 kepala, tetapi keluarga belum
perlu segera mengetahui bagaimana cara
ditangani penanganan pada sakit yang
3,8
dialami keluarga
Total Score

INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA


No. Dx NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kemampuan keluarga mengenal
selama 30 menit di harapkan masalah masalah kesehatan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Domain 3 Perilaku
Kelas S Pendidikan Kesehatan
dengn Hipertensi teratasi dengan kriteria
- Berikan pendidikan kesehatan
hasil: tentang Hipertensi.
Domain 1 : Promosi Kesehatan 2. Kemampuan keluarga dalam

1 Kelas 2 : Manajemen Kesehatan


Diagnosa : Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko Hipertensi.(00188)
1. Keluarga dapat menyebutkan penyakit
mengambil keputusan
Domain 5 Keluarga
Kelas X Perawatan Sepanjang
Hidup
Hipertensi Keluarga dapat Dukungan Keluarga :
mengidentifikasi kapan akan • Motivasi keluarga agar
terjadinya Hipertensi penyakit Hipertensi tidak
2. Berpartisipasi dalam pengambilan meningkat dengan pantang
keputusan kesehatan (3-5) dalam mengkonsumsi makanan.
3. Menggunakan ukuran pencegahan 3. Kemampuan keluarga dalam
untuk mengurangi resiko komplikasi merawat anggota keluarganya
Hipertensi (1-5) Domain 5 Keluarga
4. Berpartisipasi dalam program edukasi Kelas X Perawatan Sepanjang
yang dianjurkan (2-5) Hidup
5. Mengunakan pelayanan kesehatan Terapi keluarga :
sesuai kebutuhan (2-5) - Berbagi rencana terapi dengan
keluarga tentang pemberian
rebusan daun alpukat
4. Kemampuan keluarga
memelihara lingkungan rumah.
Domain 6 Sistem Kesehatan
Kelas Y Mediasi Sistem
Kesehatan
Manajemen Lingkungan :
- Dorong keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang
bersih.
Kemampuan keluarga
menggunakan
fasilitas/pelayanan kesehatan
Domain 5 Keluarga
Kelas X Perawatan Sepanjang
Hidup
Dukungan Keluarga :
- Motivasi keluarga untuk
memeriksa kesehatan secara
rutin ke pelayanan kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Domain 5 : Keluarga

2 manajemen nutrisi selama 15 menit atau


kurang diharapkan kesiapan meningkatkan
koping keluarga pada keluarga teratasi dengan
Kelas : X. Lifespan care
Family Support
1. Meyakinkan keluarga bahwa
perawatan terbaik adalah yang
kriteria hasil : diberikan kepada pasien
Domain 9 : koping/ toleransi stress 2. Mendengarkan kekhawatiran
Kelas 2 : respon koping keluargs, perasaan, dan
Diagnosa : kesiapan meningkatkan koping pertanyaan
keluarga pada keluarga Tn. I (00075) 3. Mengidentifikasi kesesuaian
1. Keluarga dapat mengubah sasaran antara pasien, keluarga dan
harapan professional kesehatan
untuk promosi kesehatan
Peduli dan mendukung
2. Keluarga dapat mengubah tujuan mekanisme koping yang
untuk meningkatkan gaya hidup digunakan oleh keluarga

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

No
Tanggal/
. Implementasi Evaluasi
Waktu
Dx
1. Memberikan pendidikan S : Tn. I mengatakan bahwa dirinya

1 kesehatan tentang Hipertensi. sudah mengerti apa yang sudah


H/ keluarga tampak mengerti saat dijelaskan
dijelaskan tentang penyakit O : Tn, I tampak bisa menjelaskan
hipertensi kembali tentang penyakit Hipertensi
2. Motivasi keluarga untuk A : masalah perilaku mencari kesehatan
memeriksa kesehatan sudah teratasi sebagian
H/ menganjurkan untuk sering P : lanjutkan intervensi
tekanan darah Tn. I -
S : keluarga mengatakan jauh lebih baik
1. meyakinkan keluarga bahwa kondisinya setelah mahasiwa
perawatan terbaik adalah yang berkunjung ke rumah.
diberikan kepada pasien O : keluarga tampak lebih tenang dan
H/ keluarga tampak kooperatif terbuka kepada mahasiswa

2 2. mendengarkan kekhawatiran
keluarga, perasaan, dan
A : masalah kesiapan meningkatkan
koping keluarga teratasi sebagian pada
pertanyaan keluarga
H/ setelah dilakukan intervensi P : lanjutkan intervensi intervensi
keperawatan Tn. I mengatakan
lebih jadi lebih baik
3. mengidentifikasi kesesuaian
antara pasien, keluarga dan
harapan professional kesehatan
4. H/ harapan keluarga Ny. A
adalah bisa merawat Tn. I dengan
kasih sayang
5. peduli dan mendukung
mekanisme koping yang
digunakan oleh keluarga
H/ keluarga Tn. I ingin selalu
sehat dan saling meyayangi

REBUSAN DAUN ALPUKAT


Tanaman alpukat berasal dari Meksiko Amerika Tengah, saat ini
buah alpukat telah di budidayakan di Amerika Selatan dan juga amerika
tengah sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropis di dunia,
termasuk Indonesia. Tanaman alpukat yang mempunyai nama latin Persea
Americana Miller ini sangat banyak di temukan di Indonesia. Walaupun
bukan tanaman asli Indonesia, tetapi keberadaannya tidak asing lagi bagi
masyarakat. Masayarakat indonesia sudah sejak dulu kala telah melakukan
serangkaian upaya penanggulangan penyakit menggunakan bahan-bahan
dari alam sebagai pengobatan tradisional. Salah satunya yaitu
memanfaatkan daun alpukat untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Tidak hanya daging buah alpukatnya saja yang bermanfaat, tenyata
daunnya menurut beberapa penelitian memiliki manfaat daun alpukat
untuk kesehatan tubuh.

a. Kandungan Daun Alpukat


Salah satunya terdapat pada kandungan zat daun alpukat ini :
 Querstin
Querstin adalah senyawa keompok flavonol terbesar, querstin dan
glikosidannya berada dalam jumlah sekitar 60-75%. Querstin di
percaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit
degenerative dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat
ion logam transisi makanan yang rendah, pemasakan dapat
menyebabkan terjadinya proses dedgradasi oleh panas dan dapat
melarutkan kuersetin dari air yang mendidih. Daun alpukat rasanya
pahit berkhasiat sebagai diuretik dan menghambat pertumbuhan
beberapa bakteri seperti staphylococcus sp, pseudomonas sp,
protectus sp, escherichea sp, dan bacillus sp. Selain itu berkhasiat
untuk menyembuhkan kencing batu, darah tinggi, dan sakit kepala.
Daun yang dibuat teh dapat meyembuhkan nyeri saraf, nyeri
lambung, bengkak saluran pernapasam dan haid tidak teratur.
 Polifenol
Polifenol adalah sub-kelompok fitonutrien yang ditemukan pada
makanan seperti pada manfaat teh, bawang, anggur dan kacang-
kacangan tertentu. Polifenol alami melindungi tanaman melawan
patogen , parasit dan predator dan sering berkontribusi pada rasa dan
warna buah dan sayuran. Polifenol adalah kelompok zat kimia yang
di temukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni
memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Plofenol berperan
dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat
musim gugur.

b. Manfaat Daun Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh


Tumbuhan ini sangat kaya dengan bermacam kandungan kimia
yang sudah diketahui, tetapi sering kita tidak tahu tentang manfaatnya
terutama buat kesehatan kita sebagai obat tradisional alami yang sangat
membantu untuk selalu hidup sehat dan segar tanpa penyakit yang
mengganggu kita.Buah dan daun mengandung Saponin, flavonoid dan
alkaloida. Daun alpukat ini rasnya pahit, kelat, peluruh kencing dan
bersifat anti bakteri yaitu menghambat pertumbuhan beberapa spesies
bakteri : staphyloloccus sp, pseudomonas sp, escherichea sp dan
baccilus sp. Inilah beberapa manfaat daun alpukat untuk kesehatan
tubuh :
 Mengatasi Sakit Pinggang
Pinggang yang sakit sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Coba
gunakan daun alpukat sebagai obatnya, ambil 5 lembar daun
alpukat lalu rebus di dalam 2gelas air hingga mendidih dan sisakan
kira-kira 1 gelas air. Setelah disaring, embunkan semalaman dan
minum ramuan ini secara rutin selama satu minggu.
 Tekanan Darah Tinggi
Untuk menurunkan tekanan darah anda, cuci bersih 3 lembar daun
alpukat. Setelah daun alpukat dicincang kasar, masukan kedalam
air panas layaknya anda menyeduh teh. Dinginkan terlebih dahulu
lalu saring dan minum ramuan ini tiga kali sehari.
 Mengatasi Asma
Jika anda menderita asma, mungkin daun alpukat bisa menjadi
solusAsma
c. Cara Menggunakan Daun Alpukat untuk Hipertensi
1. Ambil 5 lembar daun alpukat yang sudah tua kemudian cuci sampai
bersih
2. Rebus daun tersebut menggunakan 3 gelas air putih
3. Masukkan gula jika anda tidak suka pahit (lebih baik tidak pakai
gula)
4. Didihkan hingga air tinggal satu gelas
5. Minum setengah gelas di pagi hari dan setengahnya lagi di malam
hari

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda harus meminumnya


secara rutin. Saat tekanan darah sudah normal, anda bisa mengurangi
dosisnya hingga segelas untuk 3-4 hari.

Anda mungkin juga menyukai