Ayut Fkol 3
Ayut Fkol 3
NIM : 17650110
Diabetes insipidus sentral, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kerusakan
kelenjar hipotalamus atau hipofisis, sehingga menyebabkan gangguan penyimpanan
dan pengeluaran ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis,
kelainan genetik, atau trauma kepala.
Diabetes insipidus nefrogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kelainan
pada tubulus ginjal (tempat di mana air dikeluarkan dan dipertahankan), akibat
kelainan genetik, penyakit ginjal kronik, atau konsumsi obat tertentu, seperti lithium
atau demeclocycline.
Diabetes insipidus gestasional, yaitu kondisi yang terjadi selama kehamilan dan
bersifat sementara.
Polidipsia primer atau disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia
psikogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena konsumsi cairan yang berlebihan,
yang tidak berhubungan dengan masalah produksi atau respon ADH.
Berikut adalah cara kerja regulasi tiroid. Hipotalamus thyrotropin-releasing hormone, atau
TRH. TRH merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan thyroid-stimulating hormone,
atau TSH. TSH, pada gilirannya, merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon
tersebut. Ketika tingkat hormon tiroid sudah cukup tinggi, umpan balik hormon untuk
menghentikan hipotalamus mengeluarkan dari TRH dan pituitari mensekresi TSH.
Tanpa stimulasi TSH, kelenjar tiroid berhenti mensekresi hormon tersebut. Segera, tingkat
hormon tiroid mulai turun terlalu rendah. Umpan balik negatif juga mengontrol
sekresi insulin oleh pankreas.
Hal ini menyebabkan lebih banyak prolaktin yang akan dikeluarkan dan lebih banyak susu
yang diproduksi. Contoh ini merupakan salah satu mekanisme umpan balik positif beberapa
di tubuh manusia.
Ringkasan
Sebagian besar hormon dikendalikan oleh umpan balik negatif, di mana hormon umpan
kembali untuk mengurangi produksi sendiri. Jenis umpan balik membawa sesuatu kembali
normal setiap kali mereka mulai menjadi terlalu ekstrim.
Umpan balik positif jauh lebih umum karena menyebabkan kondisi menjadi semakin ekstrim.
1. Enzim disekresikan dan bertindak pada tempat yang sama sedangkan sekresi dan
aktivasi hormon berlangsung di lokasi yang berbeda.
2. Enzim mengambil bagian dalam metabolisme sementara hormon mengatur kegiatan
metabolisme.
3. Enzim adalah substrat khusus, sedangkan hormon yang khusus untuk sel target,
jaringan, atau sistem.
4. Enzim bertindak di tempat yang sama seperti asalnya, sementara hormon melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat lain melalui darah.
5. Enzim adalah katalis biologis sementara hormon bukan.
6. Semua enzim adalah protein di alam sementara hormon dapat berupa polipeptida,
steroid, terpenoid atau amina.
7. Enzim dapat digunakan kembali dalam reaksi kimia sedangkan hormon tidak bisa.
8. Enzim tidak berubah pada akhir reaksi sementara hormon berubah bentuk pada akhir
reaksi.
9. Enzim tidak didifusi melalui membran sel sedangkan hormon didifusi melalui
membran sel.
10. Enzim bekerja antar-sel atau dibawa oleh saluran sementara hormon tidak melalui
saluran dan dilakukan melalui darah.
11. Enzim mengkatalisis reaksi reversibel sementara hormon tidak.
12. Pada akhir reaksi enzim tidak berubah sementara hormon mengambil bagian dalam
reaksi dan memiliki perubahan ireversibel.
Contoh enzim
1. Golongan Enzim Karbohidrase
Enzim karbohidrase adalah golongan enzim yang berfungsi memecah rantai sakarida
dalam proses pencernaan karbohidrat. Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan
ini antara lain:
1. Enzim pektinase adalah enzim yang berfungsi mengurai petin menjadi senyawa asam
pektin.
2. Enzim maltosa adalah enzim yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa
glukosa.
3. Enzim amilase adalah enzim yang berfungsi mengurai amilum atau polisakarida
menjadi senyawa maltosa, yakni senyawa disakarida.
4. Enzim sukrosa adalah enzim yang berfungsi mengurai sukrosa menjadi senyawa
glukosa dan juga fruktosa.
5. Enzim laktosa adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa laktosa menjadi
senyawa glukosa dan juga galaktosa.
6. Enzim selulose adalah enzim yang berfungsi mengurai selulosa atau polisakarida
menjadi senyawa selabiosa atau disakarida.
2. Golongan Enzim Protease
Enzim protease adalah golongan enzim yang berfungsi dalam proses protein pencernaan .
Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:
1. Enzim peptidase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa peptide menjadi
senyawa asam amino.
2. Enzim renin adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa kasein dan susu.
3. Enzim tripsin adalah enzim yang berfungsi mengurai pepton menjadi senyawa asam
amino.
4. Enzim galaktase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa gelatin.
5. Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa pepton menjadi
sentawa asam amino.
1. Enzim lipase berperan dalam mengurai lemak menjadi senyawa gliserol dan juga
asam lemak.
2. Enzim fostatase berperan dalam mengurai suatu ester dan mendorong terjadinya
pelepasan asam fosfor.
Selain digolongkan berdasarkan jenis senyawa yang diurainya, enzim juga digolongkan
berdasarkan proses metabolisme atau tipe reaksi kimia yang dikatalis. Macam macam enzim
yang dimaksud tersebut antara lain:
1. Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah hidrogen
peroksida menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen).
2. Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat penggabungan oksigen
(O2) pada substrat tertentu yang disaat bersamaan juga mereduksikan oksigen (O2)
sehingga membentuk air (H2O).
3. Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam organik secara
bolak balik. Contohnya: mengubah asam piruvat menjadi assetidehida yang dibantu
oleh karbosilase piruvat.
4. Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu pemindahan
/penggabungan ikatan karbon. Contoh: aldolase diubah dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton
5. Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam membantu oksidasi senyawa
fenolat, sedangkan dari oksigen yang digunakan, diambil dari H2O2.
6. Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi air (H2O)
dari senyawa tertentu tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan.
7. Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan hidrogen
dari suatu zat ke zat yang lainnya.
8. Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan H3PO4
dari molekul satu ke molekul yang lainnya yang dibantu oleh ion Mg2+.
Mempengaruhi
terjadinya ovula
LH (Luteinizing si dan pembentu
Hormone) kan korpus luteum
(pada wanita),
mengatur
perkembangan testis
dan spermatogenesis
(pada pria)
ICSH Menstimulasi produksi
testosteron
Menstimulasi
Prolaktin
sekresi air susu
STH (Somatotrophic Menstimulasi
Hormone) pertumbuhan tulang
Oksitosin Merangsang
kontraksi otot
pada uterus
Mencegah
ADH (Antidiuretic
pembentukan
Hormone)
urin dalam jumlah
banyak
Ø
Kalsitonin
Menjaga
keseimbangan kalsium
dalam darah
Mengubah glikogen
Glukogen
menjadi glukosa
6. Bagaimana jika terjadi kelainan Hipo atau Hiper pada hormon system endokrin ?
a. Kelenjar Pituitari
Dwarfisme merupakan penyakit kekurangan hormon petumbuhan (hiposekresi).
Penderita tampak bertubuh pendek tetapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal
Gigantisme kelebihan hormon pertumbuhan (Hipersekresi) terjadi pada anak-anak
yang mengalami pertumbuhan berlebihan.
Akromegali, kelebihan hormon pertumbuhan terjadi pada saat dewasa, penderita
mengalami pembesaran rahang tulang dan wajah. Kulit bertambah tebal.
b. Kelenjar Tiroid
Kretinisme (kerdil), kekurangan hormon tiroid. Terjadi pada anak-anak. Penderita
tidak dapat mencapai pertumbuha fisik dan mental yang normal.
Mix Oedema (miksedema), penyakit yang disebabkan kekurangan hormon tiroid
terjadi pada orang dewasa. Ciri-ciri lajunya metabolisme rendah, berat badan
berlebihan, bentuk badan mejadi kasar, dan rambut rontok.
Strauma, merupakan terjadinya pembengkakan pada kelenjar tiroid yang disebabkan
kekurangan yodium.
Grave’s disease/morbus basedow, kelebihan hormon tiroid
c. Kelenjar Paratiroid
Hiperparathormon, kelebihan sekresi hormon paratiroid dapat menyebabkan kelainan
pada tulang. Kelainan tersebut seperti tulang rapuh, bentuk abnormal, dan mudah
patah.
Hipoparathormon, kekurangan hormon paratiroid dapat menyebabkan terjadinya
gejala kekejangan otot (tetani).
d. Kelenjar Adrenal
Cushing’s syndrome, penyakit yang disebabkan kelebihan hormon kelenjar adrenal.
Penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pegeluaran
hormon kortisol yang berlebihan. Gejala yang tampak berupa otot-otot tubuh
mengecil dan menjadi lemah, osteoporosis, luka yang sulit sembuh dan terjadinya
gangguan mental.
Addison’s disease, penyakit yang disebablan karena kekurangan hormon kelenjar
adrenal. Gejala berupa hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun).
e. Kelenjar Pankreas
Diabetes tipe 1, terjadi akibat kinerja pankreas yang tidak memproduksi cukup
hormon insulin. Penyebabnya sendiri belum diketahui pasti, namun kasus diabetes
tipe 1 pada anak dan remaja umumnya disebabkan karena gangguan sistem imun,
yaitu saat beberapa bagian sistem kekebalan tubuh manusia menghancurkan sel-sel
pankreas yang memproduksi insulin. Suntikan insulin secara berkala dibutuhkan
untuk menangani kondisi ini.
Diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat merespons insulin secara normal atau produksi
insulin yang berkurang. Penyakit ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang
meningkat. Sebagian penderita memerlukan suntikan insulin secara teratur, sementara
sebagian penderita lainnya dapat mengontrol kadar gula darah dengan obat-obatan,
olahraga, dan perubahan pola makan.
f. Kelenjar Gonad
Terjadinya gangguan atau kelainan kelenjar gonad dapat mengakibatkan
terganggunya reproduksi manusia.
3. Terapi inhibisi
Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau menekan
fungsi yang tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan memberikan kombinasi
estrogen-progesteron pada kontrasepsi pil.
- Estrogen sintetik seperti etinil estradiol, mestranol, dan sebagainya. Estrogen sintetik
yang tidak memiliki sifat steroid adalah klomifen sitrat dan siklofenil.
6. Terapi androgen
Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan sifat
kelamin laki-laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C Androgen yang
aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan testosteron (T). selain itu ada jenis
androgen lain seperti dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya
sangat lemah.
7. Terapi kortison
Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar adrenal.
Berdasarkan formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri atas 21 atom
C. penggunaan kortison ini pada penderita dengann sindroma adrogenital.
b. Obat-obat Hipotiroid
Contoh obat untuk hipotiroidisme :
- Levotiroksin
- Tiroksin
c. Hipertiroidisme (Tirotoksikosis)
i. Penyakit Grave & Goiter toksik difus
Pengobatan:
1. Terapi dengan obat antitiroid
Contoh: Metamizol & Propiltiourasil
2. Tiroidektomi
3. Yodium Radioaktif
4. Tambahan untuk terapi antitiroid
ii. Goiter Uninoduler Toksik dan Goiter Multinoduler Toksik
Penanganan :
1. Metamizol
2. Propiltiourasil
3. Tiroidektomi subtotal
8. Tiroiditis Sub akut
Contoh:
1. Propanolol untuk takikardi
2. Aspirin nyeri lokal/demam
9. Tirotoksikosis Factitia
D. Neoplasma Tiroid
1. Jinak : adenoma
2. Ganas : karsinoma
Klomifen
• Merupakan preparat anti estrogen
• Untuk infertilitas
• 80% perempuan mengalami ovulasi
• 50% perempuan hamil
tablet 50 mg
dosis 50-75 mg/hari selama 5 hari
1 bulan bisa diulang lagi
dosis 100 mg/hari selama 5 hari
Contoh Kontrasepsi oral:
•Microgynon
•Neugynon
•Nordette
•Exluton (ibu menyusui)
Contoh Kontrasepsi injeksi/suntik:
•Depo Provera 3 bulan sekali
•Noristerat 2 bulan sekali
F. INSULIN
Non Insulin Dependent oral anti diabetik
Insulin Dependent Insulin
Pulau langerhans:
Sel α = glukagon, proglukagon
Sel β = insulin
Sel γ = somatostatin
Efek Insulin tehadap Targetnya
Insulin menimbulkan penyimpanan lemak sama seperti glukosa (keduanya sumber
energi) dalam sel target khusus dan mempengaruhi pertumbuhan sel dan fungsi
metabolik dari berbagai jaringan yang luas.
Contoh obat oral diabetik:
•Glibenclamid
•Tolbutamid
•Tolazamid
•Klorpropamid
•Asetoheksamid
Efek samping: hipoglikemi
Terapi: - minum larutan gula
- berat infus glukosa 40% (20-50ml)
G. KORTIKOSTEROID
Kortisol (Glukokortikoid)
Efek:
• menaikkan simpanan glukosa sebagai glikogen
• metabolisme karbohidrat, lemak, protein
• glukoneogenesis
• meningkatnya timbunan glikogen
• meningkatnya ambilan asam amino _ glukoneogenesis
• efek antiinflamasi & imunosupresi
Glukokortikoid
• Hidrokortison (kortisol)
• Prednison
• Dexametason
Adeno kortikosteroid
i. Glukokortikoid kortisol
ii. Mineralokortikoid (efek menahan garam)
Kalsitonin
Hormon yang bertanggung jawab pada pengaturan Kalsium dan Fosfat
Defisiensi: osteoporosis
Dihasilkan: kelenjar Tiroid
H. ADENOKORTIKOSTEROID
Korteks adrenal
Glukokortikoid Kortisol (Hidrokortison)
Disintesa dari kolesterol oleh sel zona fasikulata dan zona retikularis,
pengeluaran diatur ACTH
Homeostasis regulasi beberapa enzim
Kegunaan klinik
– Immunosupresi
– Def. Adrenal
Transpor ke jaringan
– 90% terikat “cortisol–binding globulin” (CBG) dan albumin
– 40% kortisol aktik tersebar di sel-sel ®afinitas terhadap CBG rendah ® lebih poten
karena fraksi-fraksi yang lebih besar bebas dalam darah
I. DERIVAT KORTISON
• Hidrokortison
• Prednison
• Prednisolon
• Triamcinolone (Aristocort _)
• Dexamethasone
• Fludrocortisone
9. Apa yang dihasilkan dari Sel Alfa, Sel delta dan Sel F ?