Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ayutya Helgayanti

NIM : 17650110

1. Apa itu Diabetes insipidus ?

Pengertian Diabetes Insipidus


Diabetes insipidus merupakan suatu kondisi yang menyebabkan pengidapnya memiliki
frekuensi buang air kecil yang meningkat dan rasa haus yang berlebihan, sehingga berakibat
tidur malam pengidapnya terganggu dan dapat mengompol. Gejala diabetes insipidus mirip
dengan diabetes melitus, namun penyebabnya berbeda. Pada diabetes melitus, terdapat
masalah insulin dan kadar gula darah yang tinggi. Sedangkan pada diabetes insipidus,
masalah dipengaruhi kerja hormon dan ginjal terhadap urine.

Gejala Diabetes Insipidus

 Rasa haus yang berlebihan.


 Pengeluaran urine yang terdilusi dalam jumlah yang sangat banyak, dapat mencapai
15 liter jika pengidap mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak.
 Sering terbangun malam hari untuk buang air kecil.
 Sering mengompol.

Penyebab Diabetes Insipidus


Penyebab diabetes insipidus adalah gangguan pada kelenjar hipofisis atau ginjal pengidap.
Normalnya, tubuh dapat mengatur keseimbangan antara cairan yang diminum dengan
banyaknya urine yang diproduksi. Cairan yang berlebih dalam tubuh akan dikeluarkan ginjal
dalam bentuk urine. Jika terjadi dehidrasi, kelenjar hipofisis akan mengeluarkan hormon anti-
diuretik (ADH) ke ginjal untuk menahan cairan dalam tubuh dan mengurangi produksi urine.
Berdasarkan penyebabnya, diabetes insipidus dibagi menjadi:

 Diabetes insipidus sentral, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kerusakan
kelenjar hipotalamus atau hipofisis, sehingga menyebabkan gangguan penyimpanan
dan pengeluaran ADH. Kerusakan ini dapat terjadi akibat operasi, tumor, meningitis,
kelainan genetik, atau trauma kepala.
 Diabetes insipidus nefrogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena adanya kelainan
pada tubulus ginjal (tempat di mana air dikeluarkan dan dipertahankan), akibat
kelainan genetik, penyakit ginjal kronik, atau konsumsi obat tertentu, seperti lithium
atau demeclocycline.
 Diabetes insipidus gestasional, yaitu kondisi yang terjadi selama kehamilan dan
bersifat sementara.
 Polidipsia primer atau disebut juga diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia
psikogenik, yaitu kondisi yang disebabkan karena konsumsi cairan yang berlebihan,
yang tidak berhubungan dengan masalah produksi atau respon ADH.

Pengobatan Diabetes Insipidus


Pada diabetes insipidus sentral:
 Meningkatkan konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.
 Pemberian desmopresin (hormon antidiuretik buatan), yang cara kerjanya serupa
dengan hormon antidiuretik tubuh, yaitu dengan menghentikan produksi urine
berlebih dari ginjal saat jumlah cairan dalam tubuh rendah. Penggunaan desmopresin
harus sesuai dengan resep dokter.

Pada diabetes insipidus nefrogenik:

 Menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.


 Menghentikan konsumsi obat-obatan yang diduga menyebabkan diabetes insipidus
dan menggantinya dengan obat-obatan lain yang fungsinya sama.

2. Jelaskan mekanisme umpan balik produksi hormon ?


Hormon mengontrol banyak kegiatan sel, sehingga mereka sangat penting untuk homeostasis.
Kebanyakan hormon diatur oleh mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik loop di
mana produk umpan kembali untuk mengontrol produksi sendiri.
Kebanyakan mekanisme umpan balik hormon melibatkan loop umpan balik negatif. Umpan
balik negatif menjaga konsentrasi hormon dalam kisaran yang sempit.

Umpan balik Negatif


Umpan balik negatif terjadi ketika produk umpan kembali untuk mengurangi produksi
sendiri. Jenis umpan balik membawa sesuatu kembali normal setiap kali mereka mulai
menjadi terlalu ekstrim. Kelenjar tiroid adalah contoh yang baik dari jenis regulasi ini.

Berikut adalah cara kerja regulasi tiroid. Hipotalamus thyrotropin-releasing hormone, atau
TRH. TRH merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan thyroid-stimulating hormone,
atau TSH. TSH, pada gilirannya, merangsang kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon
tersebut. Ketika tingkat hormon tiroid sudah cukup tinggi, umpan balik hormon untuk
menghentikan hipotalamus mengeluarkan dari TRH dan pituitari mensekresi TSH.

Tanpa stimulasi TSH, kelenjar tiroid berhenti mensekresi hormon tersebut. Segera, tingkat
hormon tiroid mulai turun terlalu rendah. Umpan balik negatif juga mengontrol
sekresi insulin oleh pankreas.

Umpan balik positif


Umpan balik positif terjadi ketika produk umpan kembali untuk meningkatkan produksi
sendiri. Hal ini menyebabkan kondisi menjadi semakin ekstrim. Contoh dari umpan balik
positif adalah produksi susu oleh seorang ibu untuk bayinya. Saat bayi menyusu, pesan saraf
dari puting menyebabkan kelenjar pituitari mensekresi prolaktin. Prolaktin, pada gilirannya,
merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan susu, sehingga bayi menyusu lagi.

Hal ini menyebabkan lebih banyak prolaktin yang akan dikeluarkan dan lebih banyak susu
yang diproduksi. Contoh ini merupakan salah satu mekanisme umpan balik positif beberapa
di tubuh manusia.

Ringkasan
Sebagian besar hormon dikendalikan oleh umpan balik negatif, di mana hormon umpan
kembali untuk mengurangi produksi sendiri. Jenis umpan balik membawa sesuatu kembali
normal setiap kali mereka mulai menjadi terlalu ekstrim.
Umpan balik positif jauh lebih umum karena menyebabkan kondisi menjadi semakin ekstrim.

3. Perbedaan hormon dan enzim serta contoh enzim ?

1. Enzim disekresikan dan bertindak pada tempat yang sama sedangkan sekresi dan
aktivasi hormon berlangsung di lokasi yang berbeda.
2. Enzim mengambil bagian dalam metabolisme sementara hormon mengatur kegiatan
metabolisme.
3. Enzim adalah substrat khusus, sedangkan hormon yang khusus untuk sel target,
jaringan, atau sistem.
4. Enzim bertindak di tempat yang sama seperti asalnya, sementara hormon melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat lain melalui darah.
5. Enzim adalah katalis biologis sementara hormon bukan.
6. Semua enzim adalah protein di alam sementara hormon dapat berupa polipeptida,
steroid, terpenoid atau amina.
7. Enzim dapat digunakan kembali dalam reaksi kimia sedangkan hormon tidak bisa.
8. Enzim tidak berubah pada akhir reaksi sementara hormon berubah bentuk pada akhir
reaksi.
9. Enzim tidak didifusi melalui membran sel sedangkan hormon didifusi melalui
membran sel.
10. Enzim bekerja antar-sel atau dibawa oleh saluran sementara hormon tidak melalui
saluran dan dilakukan melalui darah.
11. Enzim mengkatalisis reaksi reversibel sementara hormon tidak.
12. Pada akhir reaksi enzim tidak berubah sementara hormon mengambil bagian dalam
reaksi dan memiliki perubahan ireversibel.

Contoh enzim
1. Golongan Enzim Karbohidrase
Enzim karbohidrase adalah golongan enzim yang berfungsi memecah rantai sakarida
dalam proses pencernaan karbohidrat. Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan
ini antara lain: 

1. Enzim pektinase adalah enzim yang berfungsi mengurai petin menjadi senyawa asam
pektin.
2. Enzim maltosa adalah enzim yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa
glukosa.
3. Enzim amilase adalah enzim yang berfungsi mengurai amilum atau polisakarida
menjadi senyawa maltosa, yakni senyawa disakarida.
4. Enzim sukrosa adalah enzim yang berfungsi mengurai sukrosa menjadi senyawa
glukosa dan juga fruktosa.
5. Enzim laktosa adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa laktosa menjadi
senyawa glukosa dan juga galaktosa.
6. Enzim selulose adalah enzim yang berfungsi mengurai selulosa atau polisakarida
menjadi senyawa selabiosa atau disakarida.
2. Golongan Enzim Protease
Enzim protease adalah golongan enzim yang berfungsi dalam proses protein pencernaan .
Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain: 

1. Enzim peptidase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa peptide menjadi
senyawa asam amino.
2. Enzim renin adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa kasein dan susu.
3. Enzim tripsin adalah enzim yang berfungsi mengurai pepton menjadi senyawa asam
amino.
4. Enzim galaktase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa gelatin.
5. Enzim entrokinase adalah enzim yang berfungsi mengurai senyawa pepton menjadi
sentawa asam amino.

3. Golongan Enzim Esterase


Enzim esterase adalah golongan enzim yang berfungsi dalam mengurai senyawa-senyawa
ester. Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain: 

1. Enzim lipase berperan dalam mengurai lemak menjadi senyawa gliserol dan juga
asam lemak.
2. Enzim fostatase berperan dalam mengurai suatu ester dan mendorong terjadinya
pelepasan asam fosfor.

Selain digolongkan berdasarkan jenis senyawa yang diurainya, enzim juga digolongkan
berdasarkan proses metabolisme atau tipe reaksi kimia yang dikatalis. Macam macam enzim
yang dimaksud tersebut antara lain:

1. Enzim katalase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu mengubah hidrogen
peroksida menjadi H2O (air) dan O2 (Oksigen).
2. Enzim oksidase adalah enzim yang berfungsi mempercepat penggabungan oksigen
(O2) pada substrat tertentu yang disaat bersamaan juga mereduksikan oksigen (O2) 
sehingga membentuk air (H2O).
3. Enzim karbosilase adalah enzim yang berfungsi dalam mengubah asam organik secara
bolak balik. Contohnya: mengubah asam piruvat menjadi assetidehida yang dibantu
oleh karbosilase piruvat.
4. Enzim desmolase adalah enzim yang berfungsi dalam membantu pemindahan
/penggabungan ikatan karbon. Contoh: aldolase diubah dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton
5. Enzim peroksida adalah enzim yang berfungsi dalam membantu oksidasi senyawa
fenolat, sedangkan dari oksigen yang digunakan, diambil dari H2O2.
6. Enzim hidrase adalah enzim yang berfungsi menambah atau mengurangi air (H2O)
dari senyawa tertentu tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan.
7. Enzim dehidrogenase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan hidrogen
dari suatu zat ke zat yang lainnya.
8. Enzim transphosforilase adalah enzim yang berfungsi dalam memindahkan H3PO4
dari molekul satu ke molekul yang lainnya yang dibantu oleh ion Mg2+.

4. Cari sekret lain yang dihasilkan kelenjar ?


 Kelenjar ludah: Kelenjar ini terletak di dalam dan sekitar rongga mulut, juga dalam
tenggorokan. Fungsi kelenjar ludah adalah menghasilkan air liur membantu
melembapkan mulut, mengawali pencernaan, dan melindungi gigi dari pembusukan.
 Pankreas: Pankreas terletak dalam perut. Fungsinya adalah mensekresi enzim
pencernaan seperti amilase, tripsin, dan lipase untuk mencerna karbohidrat, protein,
dan lemak secara berurutan.
 Kelenjar keringat: Kelenjar ini terletak pada kulit. Saat suhu tubuh terlalu panas,
kelenjar ini mensekresikan keringat untuk mendinginkan tubuh.
 Kelenjar sebaceous (kelenjar minyak): Kelenjar ini terdapat di kulit untuk
menghasilkan minyak alami (sebum) yang membantu melembapkan kulit, serta
membuat kulit dan rambut jadi tahan air.
 Kelenjar lakrimal: Lokasinya di mata, sedikit di bagian atas dan luar ujung mata.
Kelenjar ini mensekresikan air mata yang mengandung protein, elektrolit, dan air
untuk melembapkan, memelihara, dan melindungi permukaan mata.

5. Fungsi hormon yang diproduksi oleh sistem endokrin?

No.    Kelenjar Letak Hormon Fungsi/Peranan

1  Hipofisis/ Dasar Otak ACTH Merangsang produksi


Pituitari Besar (Adrenocorticotrophic hormon glukokortikoid
Hormone)
Ø 
Ø 
Menstimulasi produksi
FSH (Follicle estogen (pada wanita) 
Setimulating Hormone) dan merangsang
terjadinya
spermatogene
sis (pada pria)

Mempengaruhi
terjadinya ovula
LH (Luteinizing si dan  pembentu
Hormone) kan korpus luteum
(pada wanita),
mengatur
perkembangan testis
dan spermatogenesis
(pada pria)
ICSH Menstimulasi produksi
testosteron

Menstimulasi
Prolaktin
 sekresi air susu
STH (Somatotrophic Menstimulasi
Hormone) pertumbuhan tulang

MSH (Melanocyte Membantu produksi


Stimulating Hormone) pigmentasi kulit  

Oksitosin Merangsang
kontraksi otot 
pada uterus

Mencegah
ADH (Antidiuretic
pembentukan
Hormone)
urin dalam jumlah
banyak

2 Tiroid/Gondo Daerah Tiroksin Proses metabolisme,


k leher dekat pertumbuhan fisik,
jakun perkembangan mental,
kematangan seks, dan
mengubah giklogen
menjadi gula dalam
hati

Distribusi air dan


Triodotironin
garam dalam tubuh

Ø 
Kalsitonin
Menjaga
keseimbangan kalsium
dalam darah

3 Paratroid / Daerah Parathormon Mengaendalikan kadar


Anak Gondok {Dorsal} kalsium dalam darah
Kelenjar
Gondok

4 Adrenal / Suprarenalis Glukokortikoid Menaikan kadar


Anak Ginjal glukosa darah,
mengibah glikogen
menjadi glukosa

Androgen Membentuk sifat


kelamin sekunder pria
Mengubah glikogen
Anrenalin dalam otot menjadi
glukosa dalam darah

5 Pangkreas/ Pulau-pulau Insulin Mengubah glukosa


Langerhans langerhans menjadi glikogen
dalam hati

Mengubah glikogen
Glukogen
menjadi glukosa

6. Gonad/ Wanta: Estrogen Membentuk sifat


Kelamin Daerah kelamin sekunder pada
perut wanita
Progesteron Penebalan dan
perbaikan 
dinding uterus

Testosteron Menentukan ciri


Pria : Buah
pertumbuhan sekunder
Zakar
pada pria

7 Timus/ Daerah Thymosin Sistem Imun


Kacangan dada  (kekebalan)

6. Bagaimana jika terjadi kelainan Hipo atau Hiper pada hormon system endokrin ?

a. Kelenjar Pituitari
 Dwarfisme merupakan penyakit kekurangan hormon petumbuhan (hiposekresi).
Penderita tampak bertubuh pendek tetapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal
 Gigantisme kelebihan hormon pertumbuhan (Hipersekresi) terjadi pada anak-anak
yang mengalami pertumbuhan berlebihan.
 Akromegali, kelebihan hormon pertumbuhan terjadi pada saat dewasa, penderita
mengalami pembesaran rahang tulang dan wajah. Kulit bertambah tebal.

b. Kelenjar Tiroid
 Kretinisme (kerdil), kekurangan hormon tiroid. Terjadi pada anak-anak. Penderita
tidak dapat mencapai pertumbuha fisik dan mental yang normal.
 Mix Oedema (miksedema), penyakit yang disebabkan kekurangan hormon tiroid
terjadi pada orang dewasa. Ciri-ciri lajunya metabolisme rendah, berat badan
berlebihan, bentuk badan mejadi kasar, dan rambut rontok.
 Strauma, merupakan terjadinya pembengkakan pada kelenjar tiroid yang disebabkan
kekurangan yodium.
 Grave’s disease/morbus basedow, kelebihan hormon tiroid

c. Kelenjar Paratiroid
 Hiperparathormon, kelebihan sekresi hormon paratiroid dapat menyebabkan kelainan
pada tulang. Kelainan tersebut seperti tulang rapuh, bentuk abnormal, dan mudah
patah.
 Hipoparathormon, kekurangan hormon paratiroid dapat menyebabkan terjadinya
gejala kekejangan otot (tetani).

d. Kelenjar Adrenal
 Cushing’s syndrome, penyakit yang disebabkan kelebihan hormon kelenjar adrenal.
Penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pegeluaran
hormon kortisol yang berlebihan. Gejala yang tampak berupa otot-otot tubuh
mengecil dan menjadi lemah, osteoporosis, luka yang sulit sembuh dan terjadinya
gangguan mental.
 Addison’s disease, penyakit yang disebablan karena kekurangan hormon kelenjar
adrenal. Gejala berupa hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun).

e. Kelenjar Pankreas
 Diabetes tipe 1, terjadi akibat kinerja pankreas yang tidak memproduksi cukup
hormon insulin. Penyebabnya sendiri belum diketahui pasti, namun kasus diabetes
tipe 1 pada anak dan remaja umumnya disebabkan karena gangguan sistem imun,
yaitu saat beberapa bagian sistem kekebalan tubuh manusia menghancurkan sel-sel
pankreas yang memproduksi insulin. Suntikan insulin secara berkala dibutuhkan
untuk menangani kondisi ini.
 Diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat merespons insulin secara normal atau produksi
insulin yang berkurang. Penyakit ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang
meningkat. Sebagian penderita memerlukan suntikan insulin secara teratur, sementara
sebagian penderita lainnya dapat mengontrol kadar gula darah dengan obat-obatan,
olahraga, dan perubahan pola makan.

f. Kelenjar Gonad
Terjadinya gangguan atau kelainan kelenjar gonad dapat mengakibatkan
terganggunya reproduksi manusia.

7. Fungsi Hormon dalam terapi atau pengobatan secara klinis ?


1. Terapi substitusi
Adalah penggantian hormon yang tidak dibentuk oleh penderita dengan hormone dari
luar. Pemberian hormon terapi ini bukan untuk menyembuhkan tetapi untuk
mengurangi keluhan yang ada. Pemberian cara ini lama dan dapat berlangsung
seumur hidup. Contoh: terapi estrogen atau estrogen-progesteron untuk wanita
menapous.
2. Terapi stimulasi
Adalah memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. Cara ini tidak
hanya dipakai untuk keperluan pengobatan, tetapi juga untuk diagnosis (test
fungsional). Contoh: penggunaan hormone gonadotropin untuk keperluan diagnosis
dan terapi untuk merangsang ovarium sehingga alat tersebut membentuk estrogen dan
progesteron.

3. Terapi inhibisi
Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau menekan
fungsi yang tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan memberikan kombinasi
estrogen-progesteron pada kontrasepsi pil.

4. Terapi Hormon estrogen


Estrogen adalah hormon seks yang mengendalikan siklus haid, pertumbuhan dan
fungsi rahim dan dinding rahim, dan cirri seks sekunder (seperti perkembangan
payudara, sekresi vagina, dan gairah seks).
Hormon ini dibagi menjadi dua yaitu:

- Estrogen alamiah seperti estradiol, estriol, dan estron

- Estrogen sintetik seperti etinil estradiol, mestranol, dan sebagainya. Estrogen sintetik
yang tidak memiliki sifat steroid adalah klomifen sitrat dan siklofenil.

5. Terapi hormon gestagen


Gestagen adalah hormon steroid yang menyebabkan terjadinya transformasi
sekretorik pada endometrium dan sekaligus mempertahankan kehamilan.Gestagen
dibagi menjadi 2 yaitu :

- Gestagen alamiah yaitu progesterone

- Gestagen sintetik yaitu turunan nortestosteron turunan progesterone

6. Terapi androgen
Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan sifat
kelamin laki-laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C Androgen yang
aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan testosteron (T). selain itu ada jenis
androgen lain seperti dehidroepiandrosteron sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya
sangat lemah.

7. Terapi kortison
Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar adrenal.
Berdasarkan formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri atas 21 atom
C. penggunaan kortison ini pada penderita dengann sindroma adrogenital.

8. Contoh – contoh nama obat hormon yang digunakan dalam klinis ?


a. Obat-obat Anti Tiroid
i. Tiomida
1. Tiomida metamizol
2. Propiltiourasil
ii. Penghambat anion
iii. Iodida
iv. Kontras media teriodinasi
v. Yodium radioaktif
vi. Obat-obat penghambat adrenoseptor

b. Obat-obat Hipotiroid
Contoh obat untuk hipotiroidisme :
- Levotiroksin
- Tiroksin

c. Hipertiroidisme (Tirotoksikosis)
i. Penyakit Grave & Goiter toksik difus
Pengobatan:
1. Terapi dengan obat antitiroid
Contoh: Metamizol & Propiltiourasil
2. Tiroidektomi
3. Yodium Radioaktif
4. Tambahan untuk terapi antitiroid
ii. Goiter Uninoduler Toksik dan Goiter Multinoduler Toksik
Penanganan :
1. Metamizol
2. Propiltiourasil
3. Tiroidektomi subtotal
8. Tiroiditis Sub akut
Contoh:
1. Propanolol  untuk takikardi
2. Aspirin  nyeri lokal/demam
9. Tirotoksikosis Factitia

D. Neoplasma Tiroid
1. Jinak : adenoma
2. Ganas : karsinoma

E. ESTROGEN & PROGESTERON


Disintesa dari: kholesterol
Kholesterol  bahan pembuat hormon steroid
Estrogen
Contoh :
3. Dietilstilbestrol
4. Estradiol
5. Etinil estradiol
Progesteron
Contoh:
6. Didrogesteron
7. Mestranol
8. Noretindron
9. Etinodiol
Indikasi Estrogen
 Kontrasepsi bersama progesteron
 Antralgia
 Mati haid (menopause)
 Dismenore
 Akne
 Perdarahan rahim fungsional
 Osteoporosis
Indikasi progesteron
 Kontrasepsi bersama estrogen
 Nyeri haid
 Abortus yang mengancam
 Perdarahan rahim fungsional
 Endometriosis

Klomifen
• Merupakan preparat anti estrogen
• Untuk infertilitas
• 80% perempuan  mengalami ovulasi
• 50% perempuan  hamil
tablet 50 mg
dosis 50-75 mg/hari selama 5 hari
1 bulan bisa diulang lagi
dosis 100 mg/hari selama 5 hari
Contoh Kontrasepsi oral:
•Microgynon
•Neugynon
•Nordette
•Exluton (ibu menyusui)
Contoh Kontrasepsi injeksi/suntik:
•Depo Provera 3 bulan sekali
•Noristerat  2 bulan sekali

F. INSULIN
 Non Insulin Dependent  oral anti diabetik
 Insulin Dependent  Insulin
Pulau langerhans:
Sel α = glukagon, proglukagon
Sel β = insulin
Sel γ = somatostatin
Efek Insulin tehadap Targetnya
Insulin menimbulkan penyimpanan lemak sama seperti glukosa (keduanya sumber
energi) dalam sel target khusus dan mempengaruhi pertumbuhan sel dan fungsi
metabolik dari berbagai jaringan yang luas.
Contoh obat oral diabetik:
•Glibenclamid
•Tolbutamid
•Tolazamid
•Klorpropamid
•Asetoheksamid
Efek samping: hipoglikemi
Terapi: - minum larutan gula
- berat  infus glukosa 40% (20-50ml)
G. KORTIKOSTEROID
Kortisol (Glukokortikoid)
Efek:
• menaikkan simpanan glukosa sebagai glikogen
• metabolisme karbohidrat, lemak, protein
• glukoneogenesis
• meningkatnya timbunan glikogen
• meningkatnya ambilan asam amino _ glukoneogenesis
• efek antiinflamasi & imunosupresi
Glukokortikoid
• Hidrokortison (kortisol)
• Prednison
• Dexametason

Adeno kortikosteroid
i. Glukokortikoid  kortisol
ii. Mineralokortikoid  (efek menahan garam)

Kalsitonin
Hormon yang bertanggung jawab pada pengaturan Kalsium dan Fosfat
Defisiensi: osteoporosis
Dihasilkan: kelenjar Tiroid
H. ADENOKORTIKOSTEROID
 Korteks adrenal
Glukokortikoid  Kortisol (Hidrokortison)
 Disintesa dari kolesterol oleh sel zona fasikulata dan zona retikularis,
pengeluaran diatur ACTH
 Homeostasis regulasi beberapa enzim

 Kegunaan klinik
– Immunosupresi
– Def. Adrenal
 Transpor ke jaringan
– 90% terikat “cortisol–binding globulin” (CBG) dan albumin
– 40% kortisol aktik tersebar di sel-sel ®afinitas terhadap CBG rendah ® lebih poten
karena fraksi-fraksi yang lebih besar bebas dalam darah

I. DERIVAT KORTISON
• Hidrokortison
• Prednison
• Prednisolon
• Triamcinolone (Aristocort _)
• Dexamethasone
• Fludrocortisone

9. Apa yang dihasilkan dari Sel Alfa, Sel delta dan Sel F ?

1. Sel Alfa Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan Hormon


Glukagon. Hormon Glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah,
dan memecah cadangan gula dalam hati lalu membawanya ke darah. Sel Alfa
berjumlah sekitar 25% dari pulau langerhans.
2. Sel Beta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, apabila
kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan gula berlebih
tersebut dalam hati. Apabila hormon insulin tidak ada, atau sedikit maka orang
tersebut akan terkena penyakit diabetes melitus. Sel Beta berjumlah sekitar 70% dari
pulau langerhans.
3. Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan Polipeptida Pankreas. Polipeptida ini dapat berfungsi untuk
memperlambat penyerapan makanan, namun fungsi utamanya masih belum diketahui.
Sel Gamma berupa sel renik (sangat kecil) dan berjumlah kurang dari 1% dari pulau
langerhans.
4. Sel Delta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan somatostatin.
Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi Glukagon oleh sela Alfa
pankreas, dan menghambat sekresi Insulin oleh sel beta pankreas, serta menghambat
produksi polipeptida oleh Sel F pankreas. Intinya Hormon Somatostatin akan
menghambat sekresi sel lainnya. Jumlah sel Delta kurang dari 5% dari pulau
langerhans.

Anda mungkin juga menyukai