Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Dalam dunia teknik sipil, tentunya tidak asing mendengar atau melihat secara langsung
mengenai salah satu alat ukur panjang yang berbentuk gulungan yaitu ban ukur atau
meteran gulung. Alat ukur ini sangat berperan dalam pengukuran panjang yang memiliki
bentuk silinder yang berukuran besar, contohnya tangki. Sehingga alat ukur ini mempunyai
panjang ukur yang relative panjang, biasaya 20 meter

Sama halnya dengan alat-alat ukur lainnya, tentu wajib dilakukan tera atau tera ulang (jika
sudah ditera) oleh lembaga unit metrology agar terciptanya tertib ukur dan jaminan
kebenaran pengukuran. Oleh karena itu, praktikan akan melakukan praktikum mengenai
pengujian ban ukur dengan komparator 20 m. Pengujian untuk alat ukur ini dilakukan
dengan cara membandigkan secara langsung hasil pembacaan penyimpangan ban ukur pada
kondisi tarik dan lepas/ulur terhadap standar komparator 20 M.

Teori dasar

1. Komparator 20 meter adlaah standar kerja ukuran panjang yang panjang ukurnya 20
meter, dimaksuudkan untuk menguji alat ukur panjang yang panjangnya lebuh atau
sama dgn 5 meter, khususnya untuk ban ukur baja maupun rantai ukur. Bagian2
komprator ini terdiri dr
- batang standar yang panjang ukurnya 20 meter yang terpasnag diatas landasan
berkaki Batang standar komparator ini terbuat dari bahan plat kuningan dengan
penampang melintang 4 persegi panjang, masing2 panjang ukurnya 5 meter
- penjepit ban ukur dikedua ujung batang standar
- penjepit 1: katrol dan kawat sling utk mengaitkan beban
- penjepit 2: tromol utk menarik dan mengulur ban ukur dan dial gauge
(membaca selisih ban ukur dan standar)
2. Ban ukur, alat ukur panjang yang berbentuk gulungan, biasanya sangat berperan
dalam pengukuran panjang yang memiliki bentuk silinder yang berukuran besar,
misalnya untuk kalibrasi tangki yang berkapasitas besar.
3. Rumus
Analisis

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan pengujian ban ukur terhadap komparator 20 m
sebagai alat ukur standarnya. Adapun alat dan bahan yang akan digunakan adalah …
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan nilai koreksi ban ukur terhadap komparator 20
M pada beban 0 kg dan 2 kg dengan menentukan nilai koreksi pada gaya tarik 5 kg dan 10
kg, serta menentukan nilai panjang ukur dari ban ukur dari beberapa beban sebelumnya,
tentu pada suhu 28 celcius.

Pada pengujian ini diperlukan anak timbangan sbg beban utk memudahkan pengujian agar
ban ukur tetap lurus dan tidak terjadi bengkokan/bergelombang di bidang datar karena
bentuknya yang pipih dan fleksibel.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah persiapan dengan menyiapkan semua alat dan
bahan serta mencatat identitas kompartor 20 m dan ban ukur. Bagian-bagian komparator
20 m dipastikan lengkap dan dalam keadaan baik, khususnya pada bagian sambungan, indek
skala harus tepat saling berhadapansatu sama lain. Lalu, menjepit ban ukur skala 0 di skala
minimum komparator di penjepit dekat pengait beban, dan berikan di ujung lainnya. Setelah
itu, beri beban 5 kg dan menyetel kedudukan skala 0 dgn mensejajarkan skala 0 di keduanya
dan memastikan pembacaan dial indicator 0, dan diamkan beberapa saat agar suhu
keduanya relative sama, dan catat sebagai suhu awal dan suhu akhir untuk setelah selesai
pengujian. Pengujian pertama adalah pengujian tarik dengan mengulur ban ukur maksimal 3
mm dan tarik ban ukur dgn tromol penarik scr hati2, pada skala 0 ban ukur <= 1 mm
sebelum skala 0 komparator atur agar garis skala 20 meter ban ukur tepat berhimpit dgn
salah satu skala baik sebelum atau sesudah skala komprtor 20 m, lalu baca dan catat
pembacaan dial indicator sebagai d1. Selanjutnya, memutar tromol penarik shg kedua skala
0 berhimpit ,baca dan catat pembacaan dial indicator sbg d2. Pengujian kedua adalah
pengujian ulur dgn manarik ban ukur maksimal 3 mm setelah itu ulur ban ukur dgn memutar
tromol penarik, pada skala 0 ban ukur <= 1 mm sesudah skala 0 komparator, atur agar garis
skala 20 meter ban ukur tepat berhimpit dgn salah satu skala baik sebelum atau sesudah
skala komprtor 20 m, lalu baca dan catat pembacaan dial indicator sebagai d1. Selanjutnya,
memutar tromol penarik shg kedua skala 0 berhimpit ,baca dan catat pembacaan dial
indicator sbg d2. Pengujian ini dilakukan sebanyak satu seri (tarik-ulur-tarik-ulur-tarik), serta
dilakukan juga pada beban 10 kg.

Pada pengujian pertama yaitu pengujian tarik dilakukan 3 kali dan menghasilkan d1 ulur dan
d2 tarik dari masing-masing beban tarikan, dan diperoleh penyimpangan ban ukur pada
pengujian tarik terhadpa komparator yaitu nilai mutlak pada d2 dikurangi d1, sebesar 0.62
mm, 0.01 mm, dan 0.44 mm untuk beban 5 kg, serta 0.42 mm; 0.48 mm; dan 0.40 mm
untuk beban 10 kg. Pada pengujian kedua yaitu pengujian ulur dilakukan 2 kali dan
menghasilkan d1 tarik dan d2 ulur dari masing-masing beban tarikan, dan diperoleh
penyimpangan ban ukur pada pengujian ulur thd kompartor, sebesar 0.41 mm dan 0.47 mm
untuk beban 5 kg serta 0.53 mm dan 0.10 mm untuk beban 10 kg.

Untuk nilai koreksi panjang standar kerja (Cs) diasumsikan 0 mm. Kemudian, koreksi
pembacaan ban ukur (Cp) diperoleh dari rata-rata masing2 rerata yaitu rerata
penyimpangan di tarik dan rerata penyimpangan di ulur, sehingga didapat sebesar 0.39833
mm untuk beban kerja 5 kg dan 0.3741667 mm untuk bebean 10 kg. Selain itu, adapun
koreksi yang disebabkan oleh suhu (Ct) dgn acuan suhu 28oC, diperoleh dari perkalian
antara panjang nominal alat ukur dan konstanta pada suhu 28oC. Konstanta ini dihitung
melalui rerata suhu sebenarnya dikurangi suhu standa 28oC dan dikali pengurangan dari
koef muai panjang komparator dan ban ukur. Sehingga koreksi karena suhu (Ct) adalah
sebesar -1.0829 mm untuk beban 5 kg, dan -1.162 mm untuk beban 10 kg. Dari beberapa
koreksi yang diperoleh dari perhitungan ini akan menghasilkan koreksi sebenarnya dengan
mengakumulasikan semua koreksi yang telah diperoleh, sehingga koreksi (Ck) sebesar
-0.6845667 mm untuk beban 5 kg dan -0.787833 untuk beban 10 kg. Untuk menentukan
panjang ukur ban ukur sebenarnya adalah menjumlahkan panjang nominal dan koreksinya,
yaitu sebesar 19999.315433 mm untuk beban 5 kg dan 19999.212167 mm untuk beban 10
kg.

Setelah itu, jika pengujian tanpa adanya beban (0 kg) dapat dihitung dari perhitungan
koreksi pda beban 5 kg dan 10 kg, shg koreksinya sebesar -0.5813 mm dan panjang ukur ban
ukur sebenarnya adalah 199999.4187 mm. Selain itu, jika pengujian tdilakukan dengan
menggunakan ukuran beban lainnya, mislanya 2 kg, maka koreksinya sebesar -0.6226067
mm dan panjang ukur ban ukur sebenarnya adaah 19999.3774 mm.

Berdasarkan pengolahan data yang diperoleh, dapat simpulkan bahwa beban atau gaya
tarikan yang dikaitkan yang paling mempengaruhi adalah anak timbangan yang paling besar
ukurannya, yaitu 10 kg karena koreksinya yang paling besar dari koreksi anak timbangan
lainnya.Sehingga dalam pengujian ini dibutuhkan beban yang agak sedikit kecil ukurannya
namun masih dapat menarik ban ukur dgn baik. Adanya variasi nilai koreksi ini disebabkan
beda ukuran beban tarikan dan diepngaruhi dari suatu hukum fisika, yaitu hukum hooke.
Selain itu, pengujian ini juga dapat dilakukan satu seri lainnya, ulur-tarik-ulur-tarik-ulur. Hal
ini untuk meminimalisir terjadinya gesekan yang akan mengakibatkan tegangan pad aban
ukru yang akan menjadi tidak setara dengan gaya tarik yang bekerja padanya dan
menurunnya keseksamaan pengujian.

Kesalahan pada pengujian ban ukur terhadap komparator dapat diakibatkan oleh koreksi
komparator, pembacaan selisih penujukkan ban kukur dan komprtior serta suhu dan
perbedaan koef muai panjang bahan keduanya. Di samping itu, kesalahan paralaks juga
termasuk karena mudah terjadi pada saat pengujian dengan alat ukur yang memiliki garis
skala, dan kesalahan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai