Anda di halaman 1dari 4

Nama : Riska novalia

Nim : P07124418031

No.absen : 030

PENANGANAN PNEUMONIA PADA BALITA

A. Pengertian pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri,

virus, atau jamur yang menyerang paru-paru terutama alveoli. Pada pneumonia anak, alveoli

akan terisi dengan nanah atau cairan lain yang mengakibatkan kesulitan bernafas, rasa sakit

saat bernafas, kekurangan asupan oksigen dan beresiko tinggi kematian (World Health

Organization, 2016).

B. Tujuan penanganan pneumonia

Penanganan pneumonia bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, dan

mencegah komplikasi.

C. Gejala pneumonia

Gejala yang timbul saat seseorang mengalami pneumonia sangat bervariasi. Hal

ini sangat tergantung pada penyebab, tingkat keparahan penyakit, serta usia dan kondisi

kesehatan penderita secara umum. Gejala tersebut dapat berkembang secara tiba-tiba atau

perlahan selama 24–48 jam.

Variasi gejala pneumonia bisa mulai dari gejala yang ringan, seperti flu, hingga

gejala yang sedang atau berat, seperti:

1. Demam

Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning dan hijau, atau batuk

berdarah

2. Sesak napas
3. Berkeringat

4. Menggigil

5. Nyeri dada ketika menarik napas atau batuk

6. Mual atau muntah

7. Diare

8. Selera makan menurun

9. Lemas

10. Detak jantung meningkat

D. Factor resiko pneumonia

a. Status Nutrisi

Penelitian di Indonesia menunjukkan hasil bahwa balita dengan status nutrisi

buruk memiliki kemungkinan 6,52 kali lebih besar tertular pneumonia dibandingkan dengan

balita dengan status nutrisi yang baik (Hartati, Nurhaeni, & Gayatri, 2012.).

b. ASI Eksklusif

Studi lain di Indonesia juga menunjukkan bahwa menyusui dapat

menurunkan kasus pneumonia di kalangan balita (Hartati et al, 2012). Selain itu, lamanya

pemberian ASI eksklusif mempunyai hubungan positif dengan kasus pneumonia pada bayi

(WHO, 2016).

c. Faktor Lingkungan

Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan balita. Balita dengan

kondisi lemah dan sistem kekebalan tubuh yang tidak sempurna, berisiko tinggi terkena

penyakit seperti pneumonia. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan perkembangan


pneumonia pada balita yaitu polusi udara baik di dalam dan di luar ruangan (Smith et al.,

2011; Phung et al., 2016)

d. Kemiskinan

Penelitian yang ada mendefinisikan kemiskinan dari berbagai sudut pandang

dan beresiko terhadap perbedaan penafsiran dari arti kemiskinan tersebut. Beberapa penelitian

mengkategorikan kemiskinan berdasarkan penilaian responden namun penelitian lain

mengkategorikan kondisi sosial ekonomi menggunakan instrument tertentu. Di negara-negara

berkembang, di mana sebagian penduduknya bergantung pada pertanian atau buruh sehingga

penghasilan tetapnya susah untuk diukur. Kemiskinan juga dapat di ukur dengan

mengobservasi tempat tinggal, harta yang dimiliki dan layanan yang dapat diakses (Wonodi

et al., 2012).

e. Gender, Norma Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Beberapa penelitian menunjukan hasil bahwa anak laki-laki berisiko lebih

tinggi mengalami pneumonia daripada anak perempuan (Bari, Siddiqui, Alam, & Hossain,

2007; Muhsin, 2014; Puspitasari & Syahrul, 2015.).

f. Akses ke Fasilitas Kesehatan

Akses ke fasilitas kesehatan adalah kunci utama dalam pencegahan dan penanggulangan

pneumonia anak.

g. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku berkaitan dengan Pneumonia anak

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pneumonia

anak mempengaruhi kejadian dan tingkat keparahan penyakit tersebut. Ketidakmampuan dalam

mendeteksi tanda-tanda pneumonia dan perilaku kesehatan yang kurang (mis. Penggunaan obat
tradisional atau obat bebas, praktik gizi buruk) menjadi faktor penyebab tidak tepatnya pemilihan

perawatan kesehatan.

E. Pencegahan dan penanggulangan pneumonia

Pencegahan dan Penanggulangan Pneumonia di Indonesia

Tingginya angka mortalitas dan morbiditas karena pneumonia pada balita di dunia mendorong WHO

dan organisasi lain seperti UNICEF dan Yayasan Save the Children untuk membuat program, metode,

dan strategi spesifik pneumonia (The Save The Children Fund, 2017; United Nations Children's Fund,

2016; World Health Organization, 2013).

Tabel 1. Pedoman untuk Program Penanggulangan Pneumonia

Protect Prevent Treat


Tujuan: Tujuan: Tujuan:
Mempertahankan kesehatan dan Mencegah anak-anak terkena Mengobati anak yang
perilaku hidup sehat anak sejak Pneumonia. menderita Pneumonia.
lahir.
Program Program
Program 1. Vaksinasi 1. Asuransi Kesehatan
1. ASI eksklusif 2. Ketersediaan obat 2. Aksesibilitas ke fasilitas
2. Nutrisi yang baik 3. Air bersih dan sanitasi kesehatan
3. Suplemen Vit A 4. Cuci tangan dengan sabun 3. Fasilitas di pelayanan
4. Kesetaraan pembangunan 5. Mengurangi polusi rumah kesehatan
dan layanan kesehatan didaerah tangga dan udara 4. Memperkuat kebijakan
pedesaan- perkotaan, ekonomi 6. Perlindungan HIV kesehatan nasional
rendah-tinggi 7. Memperkuat kebijakan 5. Pasokan dan distribusi
5. Memperkuat kebijakan kesehatan nasional obat pneumonia
kesehatan nasional. 8. Pemberdayaan 6. Pemberdayaan
6. Pemberdayaan masyarakat: masyarakat:Kader, organisasi masyarakat: keluarga
kader,organisasi profesi, profesi, keluarga dengan dengan Pneumonia
keluarga dengan risiko risiko Pneumonia, organisasi 7. Penelitian
Pneumonia, organisasi masy kemasyarakatan
arakat 9. Penelitian
7. Penelitian

Anda mungkin juga menyukai