Anda di halaman 1dari 1

Deskripsi

1. Fly Ash (Abu Layang) dan Bottom Ash (Abu Dasar) dari Batubara
Dalam membangkitkan listrik masih banyak negara didunia menggunakan pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU) yang mana sebagian besar dari PLTU tersebut menggunakan bahan bakar berupa
batubara, dimana ketika proses pembakaran batubara tersebut pasti akan menghasilkan limbah hasil
pembakaran. Hasil dari pembakaran dari batubara akan menghasilkan limbah abu, limbah abu tersebut
dibedakan menjadi dua yaitu Fly Ash (Abu Layang) dan Bottom Ash (Abu Dasar). Fly Ash (Abu
Layang) merupakan suatu limbah berupa partikel abu atau debu halus hasil sisa pembakaran yang
terbawa oleh gas buangan, sedangkan Bottom Ash (Abu Dasar) merupakan suatu limbah berupa partikel
abu atau debu halus hasil sisa pembakaran yang berada dibawah tungku pembakaran.
Fly Ash dan Bottom Ash merupakan sebuah bahan yang digunakan sebagai bahan bakar suatu
pembangkit listrik, yang menjadikan sifat dari batubara tersebut mengikuti komposisi yang digunakan
serta sifat sifat mineral yang terkandung didalam batubara. Titik leleh dari batubara nilainya lebih tinggi
dari pada temperature proses pembakarannya, seingga setelah proses pembakaran tersebut akan
menghasilkan abu yang memiliki tekstur butiran yang begitu halus. Menurut literatur yang ada ukuran
dari partiker abu hasil pembakaran batubara bituminous lebih kecil dari 0,075 mm serta memiliki
kerapatan abu berkisar antara 2100 hingga 3000 kg/m3. Secara fisik abu ini memiliki ciri-ciri berwarna
abu-abu keputihan.
Komponen yang ada didalam Fly Ash (Abu Layang) dan Bottom Ash (Abu Dasar) antara lain silika
(SiO2), alumina (Al2O3), besi oksida (Fe2O3), sisanya adalah karbon, kalsium, magnesium dan juga
belerang. Ada beberapa factor yang mempengaruhi sifat kimia dari didalam Fly Ash (Abu Layang) dan
Bottom Ash (Abu Dasar), factor tersebut ialah :
 Jenis batubara yang dibakar
 Teknik penyimpanan batubara
 Proses pengolahannya

Berdasarkan sifat kimia yang ada didalam fly ash batubara maka pemerintah mengkategorikan fly
ash batubara termasuk kedalam limbah B3 yang diatur didalam PP No. 85 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, karena fly ash batubara mengandung oksida logam berat yang dapat
mencemari lingkungan disekitarnya.
Fly Ash (Abu Layang) dan Bottom Ash (Abu Dasar) dari batubara pada umumnya dibuang atau
ditimbum di area landfill, untuk penanganan lebih lanjut dari limbah ini masih dalam proses
pengembangan. Untuk meningkatkan nilai ekonomis dan dampak buruk untuk lingkungan pengelolaan
Fly Ash (Abu Layang) dan Bottom Ash (Abu Dasar) batubara dapat digunakan untuk bahan campuran
atau pengganti dari semen, sebagai bahan campuran produksi batako dan dapat digunakan sebagai
bahan absorben.

Anda mungkin juga menyukai