Khutbah Pertama
Khutbah Pertama
َ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا ُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري
ُْك لَه
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita berbagai karunia.
Karunia terbesar yang Allah berikan adalah karunia Iman dan Islam. Karena Islam adalah
nikmat terbesar dibandingkan lainnya seperti nikmat harta dan kenikmatan dunia.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi akhir
zaman, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada Ummahatul
Mukmin, kepada para sahabat tercinta, kepada khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar,
‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum)
َق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون
َّ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-
Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS.
Ali Imran: 102)
،ِ َف َوهللا: َقا َل ُسلَ ْي ُم بْنُ َعام ٍِر،ار ِمي ٍْل ِ ُت ْد َنى ال َّش ْمسُ َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة م َِن ْال َخ ْل ِق َح َّتى َت ُك ْو َن ِم ْن ُه ْم َك ِم ْق َد
ُ َف َي ُك ْونُ ال َّناس: َقا َل، ُض أَ ْم ْال ِم ْي َل الَّذِي ُت ْك َت َح ُل ِب ِه ْال َعيْن ِ َْما أَ ْد ِري َما َيعْ نِي ِب ْال ِمي ِْل أَ َم َسا َف َة ْاألَر
َو ِم ْن ُه ْم،ِ َو ِم ْن ُه ْم َمنْ َي ُك ْونُ إِلَى ُر ْك َب َت ْيه،َِعلَى َق ْد ِر أَعْ َمال ِِه ْم فِي ْال َع َر ِق َف ِم ْن ُه ْم َمنْ َي ُك ْونُ إِلَى َكعْ َب ْيه
صلَّى هللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ِار َرس ُْو ُل هللا َ َوأَ َش،ج ُم ُه ْال َع َر ُق إِ ْل َجامًا ِ َو ِم ْن ُه ْم َمنْ ي ُْل،َِمنْ َي ُك ْونُ إِلَى َح ْق َو ْيه
ِب َي ِد ِه إِلَى فِ ْي ِه
“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh
satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa
yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk
bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sehingga manusia tersiksa
dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara
mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua
lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam
keringatnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan
meletakkan tangan ke mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)
Pada saat berkumpulnya seluruh manusia di padang Mahyar, Banyak Kaum manusia
meminta para Nabi untuk memberi mereka syafaat, Namun para Nabi tersebut tidak berani
memberi syafaat.
Lalu para Nabi dating ke Nabi Adam untuk meminta syafaat, lalu Nabi Adam menjawab,
Setiap Jiwa butuh Syafaat, aku pun juga demikian, lalu mereka datang ke Nabi Muhammad
SAW, sehingga Nabi Muhammad SAW memberi Syafaat pada kaum nya yang melakukan
Sunnah nya.
Namun ada 7 Golongan, yang Allah beri Naungan Ketika suasana Panas dan Mencekam di
Padang Mahsyar , Yaitu
َس ْب َعةٌ يُ ِظلُّهُ ُم هللاُ فِ ْي ِظلِّ ِه يَوْ َم اَل: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ِ ع َْن أَبِ ْي هُ َري َْرةَ َر
َ ض َي هللاُ َع ْنهُ ع َِن النَّبِ ِّي
ُِظ َّل إِاَّل ِظلُّه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam
naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
اَإْل ِ َما ُم ْال َعا ِد ُل
Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia
dan kebanyakan itu lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid,
rajin menghadiri shalat fajar, akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya, dialah pemuda yang
jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu lalai, di
antara mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Ada kesempatan untuk
bermain game, atau ngebut-ngebutan di sore hari, atau bermain band, waktu mereka habis
untuk hal-hal sia-sia semacam itu, bahkan maksiat pun ada yang dijadikan hobi. Untuk saat
ini jarang sekali kita lihat pemuda yang mau sadar untuk ke masjid kecuali yang dirahmati
oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Maka pantas saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin ibadah
dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Yang lebih parah, sudah beranjak tua masih suka melakukan Kemaksiatan, Semoga Allah
Mengampuni kita semua
Masjid merupakan Rumah semua orang yang bertaqwa, jika seseorang memiliki masalah
maka lari nya menuju ke Masjid.
Seperti Ali R.A Ada masalah Rumah Tangga dengan Fatimah dan mereka berdua tidak mau
bicara satu sama lain, maka Ali lari nya ke Masjid , I tikaf dan tidur di Masjid sambil
bermuhasabah diri. Lalu besok nya Ali pulang ke Rumah Lalu terjadi dialog dengan Istrinya
sehingga masalah bisa diselesaikan Bersama Istri nya.
Bisa Juga orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu mengingat
shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Sopir kendaraan ketika mendengar
suara azan segera memarkirkan kendaraannya untuk mengerjakan shalat. Pegawai
kantoran bergegas ke masjid ketika berkumandang hayya ‘alash sholah, hayya ‘alash
sholah. Contoh-contoh seperti ini itulah mereka yang hatinya selalu terkait masjid
َو َر ُجاَل ِن تَ َحابَّا فِي هللاِ اِجْ تَ َم َعا َعلَ ْي ِه َوتَفَ َّرقَا َعلَ ْي ِه
Mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena
tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut
dibangun di atas iman sampai maut menjemput.
Seringnya saat ini beberapa orang berkumpul karena memiliki suatu maslahat atau
kepentingan
Misal Kumpul Karena Kesamaan Hobi, Karena kesamaan kendaraan, karena adanya
kepentingan transaksional
Semisal ada seseorang membantu Fulan, lalu Fulan tidak mengucapkan terimakasih, lalu
yang membantu jadi sakit hati karena sikap tersebut.
Hal ini salah satu contoh melakukan sesuatu tidak lillahi.
Namun Jika suatu perkumpulan dilandasai lillahi, contohnya jika kita melihat seseorang
karena keimanan nya maka iman nya akan bertambah hal ini menjadi contoh mereka
mencintai lillah
Kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam dengan permaisuri Raja Mesir yang menggodanya. Kalau
tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus
dalam zina.
Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa
hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?
َوالَ قُ َّوةَ َعلَى طَا َعتِ ِه إِالَّ بِ َمعُوْ نَتِ ِه،صيَ ِة هللاِ إِالَّ بِ ِعصْ َمتِ ِه
ِ الَ َحوْ َل ع َْن َم ْع
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari
Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”
ُ ِص َدقَ ٍة فَأ َ ْخفَاهَا َحتَّى اَل تَ ْعلَ َم ِش َمالُهُ َما تُ ْنف
ُق يَ ِم ْينُه َ َص َّد
َ ِق ب َ َو َر ُج ٌل ت
Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-
sembunyi. Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tangan
kanan yang berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang
paling dekat saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.
Setan tidak dapat menggoda untuk berbuat riya ketika aman dilakukan secara sembunyi
sembunyi
ْ اض
ُت َع ْينَاه َ ََو َر ُج ٌل َذ َك َر هللاَ خَ الِيًا فَف
7. Seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air
matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Tidak mungkin kita menangis karena Allah selama hati kita masih keras, Kenapa Keras?
Tentu saja karena Dosa
Seperti Abu Bakar yang dijuluki Al Baka’ karena kelembutan hati nya, yang tiap mendengar
Ayat Qur’an beliau sangat mudah menangis
Seperti Umar RA dibawah matanya ada garis hitam karena sering nya menangis kepada
ALLAH
Ketika ada diantara kita ada yang belum pernah menangis karena Allah, maka Ber
istighfarlah…
Jika Seseorang melakukan dosa maka di hati nya akan di teteskan titik hitam, jika dosa
nya bertambah maka titik hitam nya pun akan bertambah banyak, sehingga hati nya akan
menjadi hitam kelam
Jika kita melakukan kebaikan, maka Allah akan teteskan 1 titik cahaya putih, kita
meneruskan kebaikan tersebut maka Allah akan menerangi nya sampai Hati nya terang,
bahkan sampai menerangi teman lain nya
Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam tujuh golongan di atas yang tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya. Minimal 1 diantara 7 kelompok tersebut
أَقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َ َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ إِنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم
Khutbah Kedua
اف األَ ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِ ْينَ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِهصالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى أَ ْش َر ِ الح ْم ُد ِ
هلل َربِّ ال َعال ِم ْينَ َوال َّ َ
صحْ بِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ
َو َ
Amma ba’du
Di akhir khutbah ini, kami ingatkan untuk bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
آل إِب َْرا ِه ْي َم ،إِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد. صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِاَللَّهُ َّم َ
ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم ،إِنَّ َ
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َوبَ ِ
Marilah kita berdoa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di Jumat penuh berkah
ini.
ت إِلَى النُّ ِ
ور، ف بَ ْينَ قُلُوبِنَاَ ،وأَصْ لِحْ َذاتَ بَ ْينِنَاَ ،وا ْه ِدنَا ُسب َُل ال َّساَل ِمَ ،ونَجِّ نَا ِمنَ ُّ
الظلُ َما ِ اللَّهُ َّم أَلِّ ْ
ارنَاَ ،وقُلُوبِنَاَ ،وأَ ْز َوا ِجنَا، ْص ِ اعنَاَ ،وأَب َ ار ْك لَنَا فِي أَ ْس َم ِ
ش َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ َ ،وبَ ِ َو َجنِّ ْبنَا ْالفَ َوا ِح َ
ك أَ ْنتَ التَّوَّابُ ال َّر ِحي ُمَ ، ،وأَتِ ِم ْمهَا َعلَ ْينَا
َو ُذرِّ يَّاتِنَاَ ،وتُبْ َعلَ ْينَا إِنَّ َ
َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّ ِ
ار