Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH PROFESIONALISME, KARAKTERISTIK PERSONAL

AUDITOR, DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP

KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Mochamad Idris

NIM: 107082001539

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M
PENGARUH PROFESIONALISME, KARAKTERISTIK PERSONAL

AUDITOR, DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP

KUALITAS AUDIT

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Mochamad Idris
NIM: 107082001539

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si Reskino, SE, Ak, M.Si


NIP. 197306152005011009 NIP. 197409282008012004

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Jumat, 15 April 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:

1. Nama : Mochamad Idris


2. NIM : 107082001539
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal
auditor, dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Jakarta, 15 April 2011

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( _____________________ )


NIP. 19690203 200112 1 003 Ketua

2. Rahmawati, SE., MM ( _____________________ )


NIP. 19770814 200604 2 003 Sekretaris

3. Rini, SE., M.Si, Ak ( _____________________ )


NIP. 19760315 200501 2 002 Penguji Ahli

iii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mochamad Idris

No. Induk Mahasiswa : 107082001539

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, Juni 2011


Yang Menyatakan,

( Mochamad Idris)

iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 15 Juni 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

5. Nama : Mochamad Idris


6. NIM : 107082001539
7. Jurusan : Akuntansi
8. Judul Skripsi : “Pengaruh Profesionalisme, Karakteristik Personal
Auditor, dan Batasan Waktu Audit terhadap Kualitas Audit.”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Juni 2011

4. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( _____________________ )


NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

5. Rahmawati, SE., MM ( _____________________ )


NIP. 19770814 200604 2 003 Sekretaris

6. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si ( _____________________ )


NIP. 19730615 200501 1 009 Pembimbing I

7. Reskino, SE., Ak, M.Si ( _____________________ )


NIP. 19740928 200801 2 004 Pembimbing II

8. Prof. Dr. Azzam Jasin, Ak ( _____________________ )


Penguji Ahli

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Mochamad Idris

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 Desember 1988

3. Alamat : Jl. Kesehatan VI dalam No.27 RT 008/011

Kel. Bintaro Kec. Pesanggrahan Jakarta

Selatan 12330

4. Telepon : 0857 1717 6569

5. Email : idrz.mochizz@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. SDN Bintaro 012 Pagi Tahun 1995-2001

2. SMP Negeri 177 Jakarta Tahun 2001-2004

3. SMK Negeri 20 Jakarta Tahun 2004-2007

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007-2011

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Kelompok Ilmiah Remaja SMK N 20 Jakarta Sebagai Wakil Ketua (2004-

2005)

2. Rohis SMK N 20 Jakarta Sebagai Wakil Ketua Divisi Humas (2005-2006)

3. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai Staf

Departemen Penelitian dan Pengembangan (2008-2010)

vi
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai Staf

Departemen Kemahasiswaan (2010-2011)

5. Anggota “Gbroegh Fishing Club” (2010 – sekarang)

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Mochamad Cholili

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Desember 1945

3. Ibu : Hj. Zubaedah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Oktober 1962

5. Alamat : SDA

vii
INFLUENCE OF PROFESSIONALISM, AUDITORS PERSONAL
CHARACTERISTIC, AND AUDIT TIME LIMIT TO AUDIT QUALITY

ABSTRACT

This study examines the influence of professionalism, auditor’s personal


characteristic and audit time limit to audit quality . Respondents in this study are
auditors who worked for Public Accounting Firm in Jakarta. The number of
auditor that were visited in this study were 80 auditors from 20 Public Accounting
Firms. The method of determining the sample is by using purposive sampling
method, while the data processing methods used by researcher are the multiple
regression.
The result shows professionalism, auditor’s personal characteristic, and
audit tenure have significantly influence to audit quality.

Keyword: Professionalism, Auditor’s Personal Characteristic, Audit Tenure,


Audit Quality

viii
PENGARUH PROFESIONALISME, KARAKTERISTIK PERSONAL
AUDITOR, DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP
KUALITAS AUDIT

ABSTRAK

Penelitian ini menguji pengaruh profesionalisme, karakteristik personal


auditor, dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit. Responden dalam
penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di
Jakarta. Jumlah auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 80 auditor dari
20 Kantor Akuntan Publik. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah purposive sampling, sedangkan metode pengolahan data yang
digunakan peneliti adalah analisi regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme, karakteristik
personal auditor, dan batasan waktu audit secara simulatan dan signifikan
berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata kunci: Profesionalisme, Karakteristik Personal Auditor, Batasan Waktu


Audit, Kualitas Audit

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Profesionalisme, Karakteristik Personal Auditor, dan
Batasan Waktu Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik di DKI Jakarta)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-
hentinya kepada penulis.
3. Keluarga yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Rahmawati, SE, MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah bersedia yang telah memberikan waktunya yang sangat berharga untuk
membimbing penulis selama menyusun skripsi.
8. Ibu Reskino, SE, Ak, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penulisan skripsi ini.

x
9. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
10. Teman-teman akuntansi yang telah banyak memberikan bantuan dan
dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juni 2011

(Mochamad Idris)

xi
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................................... iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ....................................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... v

Abstract ................................................................................................................ vii

Abstrak .............................................................................................................. viii

Kata Pengantar .................................................................................................. ix

Daftar Isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel ........................................................................................................ xv

Daftar Gambar ................................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ............................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 11

1. Tujuan Penelitian .............................................................. 11

2. Manfaat Penelitian ............................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 13

A. Tinjauan Literatur ................................................................... 13

1. Auditing ............................................................................. 13

xii
2. Profesionalisme ................................................................. 15

3. Karakteristik Personal Auditor ......................................... 27

4. Batasan Waktu Audit ........................................................ 32

5. Kualitas Audit ................................................................... 35

B. Keterkaitan antara Variabel dan Perumusan Hipotesis .......... 43

1. Profesionalisme dengan Kualitas Audit ............................ 43

2. Karakteristik Personal Auditor dengan Kualitas Audit ..... 44

3. Batasan Waktu dengan Kualitas Audit ............................. 46

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 47

D. Kerangka Pemikiran ................................................................ 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 53

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 53

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 53

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 55

1. Penelitian Pustaka (Library Research) .............................. 55

2. Penelitian Lapangan (Field Research) .............................. 55

D. Metode Analisis Data ............................................................. 55

1. Statistik Deskriptif ............................................................ 56

2. Uji Kualitas Data .............................................................. 56

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 57

4. Uji Hipotesis ..................................................................... 58

E. Operasionalisasi Variabel ....................................................... 61

1. Variabel Dependen ........................................................... 61

xiii
2. Variabel Independen ......................................................... 61

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 64

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ............................ 64

1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 64

2. Karakteristik Profil Responden ......................................... 66

B. Hasil Uji Instrumen penelitian ............................................... 70

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................ 70

2. Hasil Uji Kualitas Data ..................................................... 71

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................... 75

4. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 79

BAB V PENUTUP ................................................................................... 87

A. Kesimpulan ............................................................................ 87

B. Implikasi ................................................................................ 89

C. Saran ...................................................................................... 92

Daftar Pustaka .................................................................................................... 93

Lampiran-Lampiran ........................................................................................... 97

xiv
DAFTAR TABEL

No. Keterangan ` Halaman

2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................... 48

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian .......................................... 63

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian .............................................. 65

4.2 Data Sampel Penelitian................................................................ 66

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ............................................................................. 67

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Posisi Terakhir ............................................................................ 67

4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ................................................................... 68

4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Usia ............................................................................................ 69

4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pengalaman Kerja ....................................................................... 70

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 70

4.9 Hasil Uji Validitas Profesionalisme ........................................... 72

4.10 Hasil Uji Validitas Karakteristik Personal Auditor .................... 72

4.11 Hasil Uji Validitas Batasan Waktu Audit ................................... 73

4.12 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit .............................................. 73

4.13 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 74

xv
No. Keterangan Halaman

4.14 Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................... 75

4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variabel Y, X1, X2 dan X3 .......................................................... 79

4.16 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2 dan X3 .......................... 80

4.17 Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2 dan X3 ......................... 85

xvi
DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................... 51

4.1 Grafik Scatterplot …………………………………………... 76

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ............... 77

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram ......... 78

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Surat Penelitian Skripsi ......................................................... 98

2 Surat Penelitian ...................................................................... 100

3 Surat Keterangan dari KAP ................................................... 103

4 Kuesioner Penelitian ............................................................... 107

5 Daftar Jawaban Responden ................................................... 112

6 Output Hasil Pengujian Data ................................................. 127

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini, kebutuhan akan profesi akuntan publik sangatlah mendesak

bagi perusahaan-perusahaan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Keinginan untuk mendapatkan pengakuan publik terhadap usahanya membuat

perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba mendapatkan jasa auditor.

Banyak kasus atau skandal keuangan yang terjadi saat ini terungkap oleh

adanya peran auditor. Peran yang besar dalam mengungkap kasus tersebut

tentunya melalui proses panjang yang memakan waktu dan segala macam

tantangan profesi dari pada auditor. Karena sebagai akuntan publik yang

memiliki integritas, seorang auditor dituntut untuk mematuhi kode etik profesi.

Kode etik profesi inilah yang mengatur perilaku akuntan publik dalam

menjalankan praktiknya baik dengan masyarakat maupun sesama anggota.

Dengan kode etik profesi, semua kegiatan auditor dapat dilihat seberapa besar

tingkat profesionalisme seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya. Karena

bukan menjadi rahasia lagi, tingkat profesionalisme auditor pada saat ini

banyak dipertanyakan, hal tersebut disebabkan munculnya kasus-kasus tindak

kecurangan atas pelaporan keuangan yang dilakukan oleh oknum-oknum

auditor yang bekerja sama dengan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

besar. Hal tersebut tentunya dapat merugikan banyak pihak, di antaranya

pemegang saham, investor, pemerintah, bahkan masyarakat umum yang ingin

1
mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang telah di audit. Namun dibalik

itu semua, banyak juga auditor yang benar-benar serius dalam melaksanakan

tugasnya, menghargai almamaternya sebagai akuntan publik dengan mentaati

kode etik profesi yang telah ditetapkan. Dengan begitu, tingkat profesionalisme

auditor tersebut tidak perlu diragukan lagi. Dan tentunya tidak merugikan

banyak pihak yang menginginkan informasi dengan sebaik-baiknya tanpa ada

manipulasi dari internal perusahaan maupun auditor sebagai pemeriksa laporan

keuangan.

Terkait dengan tindakan para oknum auditor yang bekerjasama dengan

perusahaan dalam pelaksanaan tindak kecurangan pelaporan keuangan

menyebabkan kinerja dari auditor dipertanyakan. Maraknya skandal akuntansi

pun tidak lepas dari peran oknum perusahaan untuk memperkaya diri sendiri

atau golongan tertentu. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa skandal-

skandal akuntansi belakangan ini membuktikan kinerja auditor tidak sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Masih teringat di benak publik

atas skandal yang terjadi di PT. Telkom yang melibatkan dua KAP sekaligus,

yaitu KAP Eddy Pianto yang merupakan partner KAP Grant Thornton dan

KAP Hadi Sutanto yang merupakan partner KAP PwC. Inti permasalahannya

adalah PT. Telkom yang di audit KAP Eddy Pianto meminta laporan audit anak

perusahaannya yaitu Telkomsel yang di audit oleh KAP Hadi Sutanto. Namun

KAP Hadi Sutanto menolaknya karena beranggapan hal tersebut sesuai dengan

peraturan AU 543. Karena permasalahan itu, maka SEC menolak hasil audit

KAP Eddy Pianto atas PT. Telkom. Dalam kasus tersebut sebenarnya terjadi

2
kesalahpahaman dalam menginterpretasikan sebuah peraturan. Untuk itu,

sebaiknya para auditor dalam melaksanakan tugasnya harus betul-betul

mencermati peraturan yang berlaku agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak

ada kesalahpahaman dengan pihak manapun.

Kemudian kasus lain yang menyebabkan profesi auditor tercoreng adalah

skandal yang dilakukan oleh perusahaan PT. Great River. Kasus tersebut

menyeret Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta menjadi tersangka dan pada

akhirnya izinnya dibekukan pada 28 November 2006 oleh Menteri Keuangan

saat itu. Skandal pada PT. Great River yang berhasil ditemukan oleh Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)

mengindikasikan kelebihan pencatatan atau overstatement penyajian account

penjualan dan piutang dalam laporan tersebut. Kelebihan itu berupa

penambahan aktiva tetap dan penggunaan dana hasil emisi obligasi yang tanpa

pembuktian. Akibatnya, Great River kesulitan arus kas. Perusahaan tidak

mampu membayar utang Rp250.000.000.000 kepada Bank Mandiri dan gagal

membayar obligasi senilai Rp 400.000.000.000.

Di luar negeri, kasus-kasus kecurangan pada pelaporan keuangan dan

penyalahgunaan wewenang juga marak terjadi. Masih terdengar kasus besar

seperti Enron, WorldCom, dan kasus lainnya yang begitu menggemparkan.

Bahkan mempengaruhi perekonomian Amerika Serikat pada saat itu. Kasus

yang terjadi pada Enron adalah salah satu yang terbesar. Seperti diketahui

Enron adalah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas,

Amerika Serikat. Bentuk kecurangan yang dilakukannya adalah dengan

3
menyembunyikan hutang, mendongkrak laba bersih lebih dari $1 miliar, dan

menyogok pejabat asing untuk memenangkan kontrak di luar Amerika. Padahal

saat itu, ada KAP yang sedang memeriksanya yaitu KAP Arthur Andersen.

Namun pada kenyataannya, Arthur Andersen justru turut serta dalam tindak

kecurangan yang dilakukan oleh Enron. Salah satunya adalah dengan

memusnahkan dokumen yang bisa dijadikan bukti. Melihat keadaan seperti itu,

Senator Sarbanes dan Oxley berinisiatif untuk menyusun Undang-Undang

tentang pertanggungjawaban perusahaan publik, dan akhirnya dengan cepat

draft itu disetujui kongres pada akhir tahun 2001. Sarbanes Oxley Act ini

sangat mempengaruhi profesi akuntan dan pasar modal.

Melihat kasus-kasus yang terjadi sudah seharusnya menjadi pelajaran,

sehingga kedepannya tidak akan terulang lagi. Auditor sebagai pihak yang

berwenang memeriksa keuangan perusahaan harus bekerja sesuai koridor yang

disediakan sehingga auditor dapat mengetahui mana yang menjadi tugasnya

dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Karena dengan tanggung jawabnya

yang besar, seorang auditor dituntut untuk selalu mempertahankan

integritasnya dalam melaksanakan pekerjaan. Disini peran keahlian dan

kompetensi memiliki andil penting dalam membantu peran auditor tersebut.

Namun seorang auditor pun harus profesional dalam pekerjaannya, di satu sisi

keahlian dan kompetensi menjadi faktor akademis yang memang menjadi

modal utama dalam melaksanakan audit, namun di sisi lain profesionalisme

menjadi faktor yang sangat penting untuk menyempurnakan keahlian dan

kompetensi tersebut. terlebih dengan kualitas kerja yang dihasilkan, tentunya

4
profesionalisme berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap kualitas audit. Baotham (2007:1) menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara profesionalisme seorang auditor dengan kualitas audit.

Ada keterkaitan tertentu yang menyebabkan pengaruh tersebut, misalnya ketika

auditor bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya, independensi dan

kompetensinya terjaga dari segala macam tekanan maupun intervensi dari

berbagai pihak, dengan begitu kualitas audit yang dihasilkan pun sebanding

dengan apa yang dilihat, diteliti, dan disimpulkan.

Seiring dengan perkembangan zaman, seorang auditor memiliki tantangan

yang besar dalam melaksanakan pekerjaannya, ia harus memiliki integritas

sebagai bukti keprofesionalannya, tapi di lain sisi, adanya dorongan dan

intervensi dari berbagai pihak yang terlibat di dalamnya memiliki andil yang

besar untuk mempengaruhi integritas auditor dan itu menjadi tantangan

tersendiri bagi profesi auditor.

Selain menjadi seorang profesional yang memiliki sikap profesionalisme,

akuntan publik juga harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam

profesinya untuk mendukung pekerjaannya dalam melakukan setiap

pemeriksaan. Setiap akuntan publik juga diharapkan memegang teguh etika

profesi yang sudah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

agar situasi penuh persaingan tidak sehat dapat dihindarkan. Selain itu, dalam

perencanaan audit, akuntan publik harus mempertimbangkan masalah

penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan dan pertimbangan

awal tingkat materialitas untuk pencapaian tujuan audit. Selain itu,

5
profesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi

seorang auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi

kebebasan auditor akan semakin terjamin (Herawaty et al., 2008:2). Kemudian

Menurut Wahyudi (2006:2), untuk menjalankan perannya yang menuntut

tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus memiliki wawasan

yang luas tentang kompleksitas organisasi modern. Hal tersebut dikarenakan

semakin berkembangnya jaringan dunia usaha pada saat ini menyebabkan alur

mobilisasi perekonomian semakin meningkat dan kompleks, untuk itu

diperlukan wawasan yang luas dalam menghadapi perkembangan pengetahuan

tersebut.

Untuk mengetahui apakah laporan keuangan telah disusun secara wajar

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), maka dilakukan

pemeriksaan oleh eksternal auditor yang akan memberikan opini terhadap

kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut. Ada kalanya opini kurang

mendapat respon yang positif dikarenakan adanya kemungkinan terjadinya

penyimpangan perilaku oleh seorang auditor dalam proses audit (Irawati et al,

2005:1). Disini peran auditor dilihat, bagaimana kinerja perusahaan

mempengaruhi profesionalisme auditor. Walaupun dalam Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) sudah diinformasikan secara detail, namun dalam

kenyataannya banyak kecurangan yang terjadi. Auditor bisa secara sadar

maupun tidak sadar menyalahi SAK untuk mencari keuntungan semata.

Kemudian, auditor yang berposisi sebagai pemeriksa laporan keuangan

memiliki tanggung jawab yang besar dalam pekerjaannya. Sikap seorang

6
auditor memiliki titik poin yang dianggap tinggi untuk dipertanyakan. Karena

bagaimanapun juga, nama baik seorang auditor tergantung pada bagaimana ia

bersikap dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam hal ini, karakteristik

personal auditor menjadi sebuah hal yang betul-betul mendapat perhatian yang

lebih oleh auditor itu sendiri. Untuk itu, berbagai petunjuk dan pedoman etika

yang diwajibkan kepada auditor harus dilaksanakan, sehingga pandangan

publik terhadap kredibilitasnya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Penyimpangan perilaku yang biasanya dilakukan oleh seorang auditor

antara lain melaporkan waktu audit dengan total waktu yang lebih pendek

daripada waktu yang sebenarnya (underreporting of audit time), merubah

prosedur yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan audit di lapangan (replacing

and altering original audit procedurs). Mereka juga mengemukakan penyebab

para auditor melakukan penyimpangan tersebut adalah karakteristik personal

yang berupa lokus kendali eksternal (external locus of control) dan tingkat

kinerja pribadi karyawan (self rate employee performance) yang dimiliki para

auditor (Donelly et al., 2003:95). Dari berbagai penyebab dan akibat pada

pernyataan tersebut sudah jelas bahwa ketika auditor merasa memiliki

kesempatan untuk melakukan sebuah tindak kecurangan, maka bukannya tidak

mungkin ada akibat-akibat yang ditimbulkan.

Disebutkan bahwa karakteristik personal dapat mempengaruhi baik secara

langsung maupun secara tidak langsung terhadap kualitas audit. Dalam konteks

audit, manipulasi atau ketidakjujuran pada akhirnya akan menimbulkan

penyimpangan perilaku dalam audit. Hasil dari perilaku ini adalah penurunan

7
kualitas audit yang dapat dilihat sebagai hal yang perlu dikorbankan oleh

individu untuk bertahan dalam lingkungan kerja audit (Irawati et al, 2005:2).

Untuk itulah diperlukan pengawasan yang ketat agar pelaksanaan pekerjaan

audit dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Auditor sebagai pelaksana pemeriksa keuangan klien, dalam

pelaksanaannya memang memiliki banyak tantangan. Selain berbagai tekanan

dan intimidasi dalam pembuatan opini audit, seorang auditor memiliki batas

waktu pelaksanaan audit. Dengan perbandingan, ketika waktu yang dimiliki

auditor untuk melaksanakan audit sedikit, maka kualitas audit yang dibuat

kurang baik, begitu juga sebaliknya. Ketika auditor memiliki waktu

pelaksanaan audit yang cukup, maka hasil yang akan dicapai akan baik. Hal

tersebut terjadi karena, faktor waktu yang membatasi kinerja audior membuat

pelaksanaan audit menjadi tidak maksimal, misalnya dalam melakukan

pengujian sampel ataupun transaksi-transaksi lainnya.

Batasan waktu audit merupakan suatu tenggang waktu yang diberikan

kepada auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

klien. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya faktor-faktor seperti tugas yang

diberikan dan jangka waktu yang dibutuhkan tidak sinkron. Misalnya tugas-

tugas yang diberikan kepada auditor untuk melaksanakan pemeriksaan laporan

keuangan tidak sebanding dengan waktu yang dimilikinya. Hal tersebut

tentunya sangat berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan. Maka dari itu,

auditor bertanggung jawab untuk membuat rencana audit yang lengkap beserta

anggaran alokasi waktu manajemen, kemudian disesuaikan dengan standar

8
auditing dan peraturan yang berlaku, tanpa terkecuali dengan kesulitan untuk

menyeimbangkan antara tanggung jawab kualitas yang dihasilkan dan elemen-

elemen lainnya yang mempengaruhi (Robertson, 2007 dalam Nor et al.,

2010:5). Jadi ada semacam perencanaan matang yang harus dilakukan oleh

auditor sebelum melakukan pekerjaannya. Bagaimana dengan waktu yang

terbatas, auditor dapat menghasilkan kualitas kerja yang baik sesuai dengan

waktu yang ditentukan, dan pastinya sesuai dengan standar yang berlaku.

Namun, auditor sebagai pihak eksternal pemeriksa laporan keuangan

perusahaan pastinya memiliki batasan waktu dalam melaksanakan

pekerjaannya, terkadang ada perusahaan yang memberikan jangka waktu

pelaksanaan audit yang panjang, tapi terkadang ada juga perusahaan yang

memberikan waktu sedikit bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya. Untuk

itu, sebagai auditor yang berkompeten pastinya dapat mengatur pengelolaan

waktunya, sehingga kualitas audit yang dihasilkan menjadi baik. Karena

bagaimanapun juga, pekerjaan seorang auditor bukanlah pekerjaan yang bisa

dilakukan dengan cepat, tapi memerlukan ketelitian tanpa mengurangi aspek

efektif dan efisien. Untuk itu auditor harus memikirkan perencanaan program

audit yang sangat matang agar pelaksanaan audit dapat berjalan tepat waktu.

Berdasarkan uraian yang dibahas sebelumnya, maka penelitian ini

mengambil judul “Pengaruh Profesionalisme, Karakteristik Personal

Auditor, dan Batasan Waktu Audit Terhadap Kualitas Audit”. Urgensi

dari dilakukan penelitian ini adalah banyaknya kasus-kasus audit laporan

keuangan yang terjadi belakangan ini menyebabkan pengaruh yang signifikan

9
terhadap kinerja auditor. Karena sebagai pemeriksa laporan keuangan, tingkat

profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit

menjadi hal yang mutlak untuk diperhatikan untuk menghasilkan kualitas audit

yang baik. Adapun penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Ussahawanitchakit (2008) yang membahas tentang kualitas audit. Adapun

perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai

berikut:

1. Ada penambahan 2 variabel independen yaitu variabel karakteristik

personal auditor yang diperoleh dari penelitian Petronila et al (2006) dan

variabel batasan waktu audit yang diperoleh dari penelitian Nor et al

(2010). Penelitian sebelumnya hanya menganalisa hubungan kualitas,

profesionalisme, dan kualitas audit. Pada penelitian kali ini, penulis ingin

menguji pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan

batasan waktu audit terhadap kualitas audit. Adapun alasan penambahan

variabel karakteristik personal auditor dan batasan waktu audit adalah

sesuai dengan saran dari penelitian sebelumnya yang menyarankan untuk

menambahkan variabel lain. Selain itu, karakteristik personal auditor dan

batasan waktu audit memiliki pengaruh terhadap pekerjaan auditor itu

sendiri, maka kualitas audit yang dihasilkan pun dapat ditentukan oleh

karakter auditor dan lamanya waktu yang diberikan dalam melaksanakan

pekerjaan.

2. Penelitian sebelumnya dilakukan pada studi empiris di Thailand sehingga

penelitian tersebut hanya menggambarkan kondisi auditor yang ada di

10
Thailand. Namun pada penelitian ini, penelitian dilakukan pada KAP yang

berada di wilayah Jakarta. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh

variabel profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu

audit terhadap kualitas audit apabila dilakukan penelitian di Jakarta.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka permasalahannya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

2. Apakah karakteristik personal auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

3. Apakah batasan waktu audit berpengaruh terhadap kualitas audit?

4. Apakah profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu

audit berpengaruh terhadap kualitas audit?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

a. Untuk menguji secara empiris pengaruh profesionalisme terhadap

kualitas audit.

b. Untuk menguji secara empiris pengaruh karakteristik personal auditor

terhadap kualitas audit.

11
c. Untuk menguji secara empiris pengaruh batasan waktu audit terhadap

kualitas audit.

d. Untuk menguji secara empiris pengaruh profesionalisme, karakteristik

personal auditor, dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti secara empiris

kepada kepada semua pihak, diantaranya:

a. Bagi pemakai laporan keuangan

Diharapkan penelitian ini menjadi panduan bagi pemakai laporan

keuangan sebagai bahan referensi tambahan.

b. Bagi auditor

Sebagai bahan masukan untuk terus mempertahankan sikap

profesionalnya saat melakukan audit, serta menambah pengetahuan

auditor untuk membuat hasil audit yang lebih baik.

c. Bagi Ilmu Auditing

Menambah literatur dan acuan bagi penelitian pada bidang audit

terutama yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai kualitas

audit.

d. Bagi Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang auditing, dan

mempraktekkannya sesuai dengan kondisi yang ada.

12
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kausal yang digunakan

untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu profesionalisme,

karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit, terhadap variabel

dependen yaitu kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah akuntan publik

yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah

Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi

juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Djatmiko,

2010:50).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut atau sebagian dari elemen-elemen populasi. Bila populasi

besar, dan peneliti tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada

53
populasi, misalnya karena keterbatasan dan tenaga, serta waktu (Djatmiko,

2010:50).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada wilayah Jakarta.

Dari populasi ini, peneliti akan menentukan besarnya sampel dengan cara

purposive sampling (pemilihan sampel bertujuan), yaitu tipe pemilihan

sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan

menggunakan pertimbangan tertentu (disesuaikan dengan tujuan atau

masalah penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:131) dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun.

Dengan alasan auditor yang telah memiliki pengalaman satu tahun

sudah memiliki waktu dan pengalaman untuk beradaptasi dan menilai

kinerja dan kondisi lingkungan kerjanya.

b. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah

Jakarta yang memiliki Nomor Register Ak. maupun tidak.

c. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada seluruh Kantor

Akuntan Publik yang ada di wilayah Jakarta sesuai dengan Directory

Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan

Publik Indonesia (2010).

Untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan

instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada Kantor Akuntan Publik

54
(KAP) yang ada di Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah auditor

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

metode penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, directory Kantor Akuntan Publik (KAP)

2010, internet, dan perangkat lain yang berikaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan

Peneliti memperoleh data melalui studi lapangan dengan metode kuesioner

melalui daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Yang menjadi subjek

dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik (KAP). Untuk mendapatkan data yang sebenarnya,

kuesioner dibagikan kepada responden dengan mendatangi langsung ke

tempat responden bekerja.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis:

55
1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2009:19).

2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas

dan uji reliabilitas. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana

data yang terdapat dalam kuesioner dapat mengukur tingkat

kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Pearson

Correlation. Pengujian validitas dapat diperoleh pada setiap item

pertanyaan dengan skor total dari masing-masing pertanyaan., apabila

Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan di bawah

level 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid dan begitu juga

sebaliknya, jika Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai

signifikan di atas level 0,05 berarti data yang diperoleh tidak valid

(Ghozali, 2009:49).

56
b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengatahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Suatu data dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha lebih dari 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Ghozali, 2009:45).

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji normalitas. Penjelasannya

adalah sebagai berikut:

a. Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya.

Multikolinearitas umumnya dapat dilihat dari nilai tolerance dan

lawannya dengan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang

rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut-off

yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali,

2009:95)

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

57
pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar analisisnya adalah jika ada

titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas, namun jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2009:125).

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Dengan menggunakan Normal

P-P Plot, jika data yang digunakan menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2009:147).

4. Uji Hipotesis

Untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen yaitu variabel

Profesionalisme (X1), Karakteristik Personal Auditor (X2), dan Batasan

Waktu Audit (X3) terhadap variabel dependen yaitu kualitas audit (Y),

dilakukan dengan metode statistik dengan tingkat taraf signifikansi α = 0,05

artinya derajat kesalahan sebesar 5%. Alat yang digunakan untuk pengujian

dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang bertujuan yaitu

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel

independen yang sudah diketahui besarannya (Santoso, 2004:163) . Dengan

model persamaan sebagai berikut:

58
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Y : Kualitas audit

α : Konstanta

β1,….,3 : Koefisien regresi

X1 : Profesionalisme

X2 : Karakteristik personal auditor

X3 : Batasan waktu audit

e : error terms

Pengujian hipotesis dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati angka satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

59
independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05

maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien regresi tidak signifikan) dan jika nilai probability

t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen (koefisien signifikan) (Ghozali, 2009:88).

c. Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui

pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas lebih besar dari

0,05 maka model regresi tidak dapat untuk memprediksi variabel

dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2009:88).

60
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit sebagai

variabel dependen. Sedangkan profesionalisme, karakteristik personal auditor,

dan batasan waktu audit sebagai variabel independen. Dalam bagian ini,

penelitian menguraikan definisi operasional dan pengukuran masing-masing

variabel sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Kualitas audit

adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan

tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya.

Variabel ini menggunakan 7 instrumen pertanyaan yang diadopsi dari Alim

(2007) . Respon dari responden direkam dengan skala internal (likert) 5

poin dari mulai sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju

(2), sampai dengan sangat setuju (1).

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah profesionalisme,

karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit.

a. Profesionalisme

Profesionalisme adalah suatu atribut individual yang melakukan

kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat berbekal keahlian

tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan dengan semangat

pengabdian untuk menjalankan tugasnya. Variabel ini menggunakan

10 instrumen pertanyaan yang diadopsi dari Ussahawanitchakit (2008)

61
Respon dari responden direkam dengan skala internal (likert) 5 poin

dari mulai sangat tidak setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2),

sampai dengan sangat setuju (1).

b. Karakteristik Personal Auditor

Karakteristik Personal auditor adalah kualitas orang-orang yang

memasuki organisasi dengan karakter tertentu yang akan

mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja. Variabel ini

menggunakan 8 pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan

skala internal (likert) 5 poin dari mulai sangat tidak setuju (5), tidak

setuju (4), netral (3), setuju (2), sampai dengan sangat setuju (1).

c. Batasan Waktu Audit

Batasan waktu audit adalah batasan waktu yang diberikan kepada

auditor dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan

klien, yang diakibatkan karena adanya ketidakseimbangan antara tugas

dan waktu yang tersedia. Variabel ini menggunakan 5 instrumen

pertanyaan yang diadopsi dari Nor (2010) . Respon dari responden

direkam dengan skala internal (likert) 5 poin dari mulai sangat tidak

setuju (5), tidak setuju (4), netral (3), setuju (2), sampai dengan sangat

setuju (1).

62
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian

No. Butir Skala


Variabel Indikator
Pertanyaan Pengukuran
Profesionalisme 1. Menggunakan pengetahuan 1 Interval
(X1) 2. Teguh pada profesi 2
(Phapruke 3. Penarikan diri dari 3
Ussahawanitcha 4. Profesi yang penting 4
kit, 2008) 5. Pendapat atas laporan keuangan 5
6. Ketepatan tingkat materialitas 6
7. Audit oleh eksternal auditor 7
8. Menilai auditor lainnya 8
9. Tukar pendapat 9
10. Mendukung organisasi 10
Karakteristik 1. Penugasan audit 11 Interval
personal auditor 2. Penyelesaian tugas 12
(X2) 3. Merasa sangat berguna 13
(Thio Anastasia 4. Sikap positif pada diri sendiri 14
Petronila et 5. Kemampuan lebih dari kolega 15
al.,2006) 6. Faktor koneksi dalam penugasan 16
7. Pekerjaan yang memuaskan 17
8. Pekerjaan yang menantang 18
Batasan waktu 1. Ketepatan waktu 19 Interval
audit (X3) 2. Pemenuhan target dengan waktu
20
(Mohd Nazli yang ditentukan.
Mohd Nor et 3. Kelonggaran waktu audit 21
al., 2010) 4. Beban yang ditanggung dengan
22
Keterbatasan waktu
5. Gagal menerapkan prinsip-prinsip
23
akuntansi
Kualitas audit 1. Deteksi salah saji 24 Interval
(Y) 2. Kesesuaian dengan SPAP 25
(M. Nizarul 3. Kepatuhan terhadap SOP 26
Alim et al., 4. Resiko Audit 27
2007) 5. Prinsip kehati-hatian 28
6. Proses pengendalian atas pekerjaan
29
oleh supervisor
7. Perhatian yang diberikan oleh
30
manajer atau partner
Sumber: Diolah dari berbagai referensi

63
BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap akuntan publik (auditor) yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah DKI

Jakarta baik KAP kelas kecil, menengah, maupun besar. Auditor yang

berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner, manajer, supervisor,

auditor senior, maupun auditor junior yang melakukan pekerjaan di bidang

auditing.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden atau

melalui pos, serta secara tidak langsung melalui perantara kepada

responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta berdasarkan

direktori Kantor Akuntan Publik 2010 yang diterbitkan oleh Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Adapun penyebaran kuesioner dimulai

pada tanggal 26 April 2011 sampai dengan 30 Mei 2011 dan dilakukan ke

20 Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah DKI Jakarta dengan

peta distribusi disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

64
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Kantor Akuntan Publik Kuesioner Kuesioner


Dikirim Dikembalikan
1 Drs. Hananta Budianto & 5 5
Rekan (Pusat)
2 Armanda & Enita (Pusat) 7 7
3 Doli, Bambang, Sudarmadji, 10 10
& Dadang (Pusat)
4 Dedy Zeinirwan Santosa 10 7
5 Ekamasni, Bustaman & 8 8
Rekan (Pusat)
6 Arman Dhani & Rekan 5 0
7 Hasnil, M. Yasin, & Rekan 5 5
(Pusat)
8 Tjahjadi, Pradhono, & 5 0
Teramihardja (Cabang)
9 Drs. A.S. Akhmadwijaya 5 0
10 Drs. Rishanwar 6 0
11 Soejatna, Mulyana & Rekan 10 9
12 Drs. Teguh Heru Irianto 4 0
13 Eddy Prakarsa Permana & 11 11
Siddharta
14 Drs. Abdulrahman Hasan 10 10
Salipu
15 Agus Ubaidillah 3 0
16 Fajar Sutrisno 6 6
17 Krisnawan, Bussroni, Achsin 6 6
& Alamsyah
18 Drs. Usman & Rekan (Pusat) 5 4
19 Drs. Eddy Kaslim 5 0
20 Drs. Tasnim Ali Widjanarko 5 4
& Rekan (Pusat)
Total 131 92
Sumber: Data Primer

Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 20 KAP dari keseluruhan

KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Kuesioner yang disebarkan

berjumlah 131 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak

92 kuesioner atau 70,22%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 39


65
buah atau 29,77%, hal ini mungkin dikarenakan waktu penyebaran

kuesioner yang kurang tepat. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 80

buah atau 61,06%, sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena

tidak memenuhi kriteria sebagai sampel dan tidak diisi secara lengkap oleh

responden sebanyak 12 buah atau 9,16%. Gambaran mengenai data sampel

disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Persentase


1. Jumlah kuesioner yang disebar 131 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 92 70,22%
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 39 29,77%
4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 12 9,16%
5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 80 61,06%
Sumber: Data primer yang diolah

2. Karakteritik Profil Responden

Dalam penelitian yang dilakukan, responden yang dalam penelitian ini

adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada

di wilayah DKI Jakarta berdasarkan direktori Kantor Akuntan Publik 2010

yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Adapun

kriteria dari auditor yang dituju antara lain sudah memiliki Nomor

Register Ak maupun tidak, memiliki pengalaman kerja sebagai auditor

minimal satu tahun, dan bekerja pada Kantor Akuntan Publik di wilayah

DKI Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden

yang terdiri dari jenis kelamin, posisi terakhir, usia, pendidikan terakhir

dan pengalaman kerja.


66
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Berikut ini adalah deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin yang

disajikan dalam tabel 4.3

Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 47 58.8 58.8 58.8
Perempuan 33 41.3 41.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah

Dalam tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 47 orang atau

58,8% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebesar 33 orang atau 41,3% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

Berikut ini adalah deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

yang disajikan dalam tabel 4.4

Tabel 4.4
Deskripsi Berdasarkan Posisi Terakhir
H
a
Valid Cumulative
s Frequency Percent Percent Percent
i
Valid Auditor Junior 46 57.5 57.5 57.5
l
Auditor Senior 25 31.3 31.3 88.8
U Manajer 1 1.3 1.3 90.0
j Supervisor 8 10.0 10.0 100.0
i Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah


67
Berdasarkan tabel 4.4 diatas informasi yang berhasil diperoleh

adalah bahwa mayoritas responden sebanyak 46 orang atau sebesar

57,5% menduduki posisi sebagai auditor junior. Responden yang

menduduki jabatan sebagai auditor senior sebanyak 25 orang atau

31,3%, sedangkan yaitu supervisor yaitu sebanyak 8 orang atau

10,0%, dan posisi manajer sebanyak 1 orang atau 1,3%.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Berikut ini adalah deskripsi responden berdasarkan pendidikan

terakhir yang disajikan dalam tabel 4.5

Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D3 5 6.3 6.3 6.3
S1 74 92.5 92.5 98.8
S2 1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 74

responden atau 92,5%. Sebanyak 1 orang atau 1,3% berpendidikan

terakhir Strata Dua (S2) dan sebanyak 5 orang atau 6,3%

berpendidikan terakhir Diploma III (D3).

68
d. Deskripsi responden berdasarkan usia

Berikut ini adalah deskripsi responden berdasarkan usia yang disajikan

dalam tabel 4.6

Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 21-25 47 58.8 58.8 58.8
26-30 21 26.3 26.3 85.0
31-35 7 8.8 8.8 93.8
36-40 2 2.5 2.5 96.3
41-45 2 2.5 2.5 98.8
46-50 1 1.3 1.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah

Dalam tabel 4.6 di atas menunjukkan responden yang bekerja

pada kantor akuntan publik sebesar 1,3% berusia antara 46-50 tahun.

Sedangkan yang berusia antara 36-40 tahun dan 41-45 tahun sebanyak

2,5%. Responden yang berusia antara 31-35 tahun sebanyak 8,8%,

yang berusia antara 26-30 tahun sebanyak 26,3%. Dan mayoritas

responden yang bekerja pada kantor akuntan publik berusia antara 21-

25 tahun yaitu sebanyak 58,8%.

e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja

Berikut ini adalah hasil uji responden berdasarkan pengalaman kerja

yang disajikan dalam tabel 4.7

69
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid >3 tahun 19 23.8 23.8 23.8
1-3 tahun 61 76.3 76.3 100.0
Total 80 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 61

auditor atau 76,3% memiliki pengalaman bekerja 1-3 tahun dan

sisanya 19 auditor atau 23,8% memiliki pengalaman di atas 3 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi profesionalisme,

karakteristik personal auditor, batasan waktu audit, dan kualitas audit akan

diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.8

Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
TPA 80 32 48 40.03 3.572
TKPA 80 23 40 31.95 3.449
TBWA 80 10 25 18.34 3.405
TKA 80 23 35 28.61 2.660
Valid N 80
(listwise)
Sumber: Data primer yang diolah
70
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel profesionalisme jawaban

minimum responden sebesar 32 dan maksimum sebesar 48, dengan rata-

rata total jawaban 40,03 dan standar deviasi sebesar 3,572. Variabel

karakteristik personal auditor jawaban minimum responden sebesar 23 dan

maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 31,95 dan standar

deviasi sebesar 3,449. Pada batasan waktu audit minimum jawaban

responden sebesar 10 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total

jawaban 18,34 dan standar deviasi sebesar 3,405. Sedangkan, pada

variabel kualitas audit jawaban minimum responden sebesar 23 dan

maksimum sebesar 35, dengan rata-rata total jawaban 28,61 dan standar

deviasi sebesar 2,660. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbilang baik, karena jumlah

rata-rata tiap variabel lebih besar dari standar deviasi tiap variabel.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana

data yang terdapat dalam kuesioner dapat mengukur tingkat

kevaliditasan suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan uji Pearson Correlation, apabila Pearson Correlation

yang diperoleh memiliki nilai signifikan di bawah level 0,05 berarti

data yang diperoleh adalah valid dan begitu juga sebaliknya, apabila

Pearson Correlation yang diperoleh memiliki nilai signifikan di atas

71
level 0,05 berarti data yang diperoleh tidak valid. Tabel berikut ini

menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu profesionalisme, karakteristik personal

auditor, batasan waktu audit, dan kualitas audit dengan sampel 80

responden.

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Profesionalisme

Nomor Butir Pearson Sig (2-failed) Keterangan


Pertanyaan Correlation
1 (P1) 0,324** 0,003 Valid
2 (P2) 0,539** 0,000 Valid
3 (P3) 0,624** 0,000 Valid
4 (P4) 0,504** 0,000 Valid
5 (P5) 0,558** 0,000 Valid
6 (P6) 0,667** 0,000 Valid
7 (P7) 0,741** 0,000 Valid
8 (P8) 0,532** 0,000 Valid
9 (P9) 0,433** 0,000 Valid
10 (P10) 0,514** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 di atas menunjukkan variabel profesionalisme memiliki

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Karakteristik Personal Auditor

Nomor Butir Pearson Sig (2-failed) Keterangan


Pertanyaan Correlation
11 (KPA1) 0,359** 0,001 Valid
12 (KPA2) 0,428** 0,000 Valid
13 (KPA3) 0,717** 0,000 Valid
14 (KPA4) 0,728** 0,000 Valid
15 (KPA5) 0,784** 0,000 Valid
16 (KPA6) 0,707** 0,000 Valid
17 (KPA7) 0,758** 0,000 Valid
18 (KPA8) 0,427** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah 72
Tabel 4.10 di atas menunjukkan variabel karakteristik personal

auditor mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Batasan Waktu Audit

Nomor Butir Pearson Sig (2-failed) Keterangan


Pertanyaan Correlation
19 (BWA1) 0,545** 0,000 Valid
20 (BWA2) 0,744** 0,000 Valid
21 (BWA3) 0,793** 0,000 Valid
22 (BWA4) 0,637** 0,000 Valid
23 (BWA5) 0,788** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 di atas menunjukkan variabel batasan waktu audit

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Kualitas Audit

Nomor Butir Pearson Sig (2-failed) Keterangan


Pertanyaan Correlation
24 (KA1) 0,603** 0,000 Valid
25 (KA2) 0,554** 0,000 Valid
26 (KA3) 0,687** 0,000 Valid
27 (KA4) 0,741** 0,000 Valid
28 (KA5) 0,691** 0,000 Valid
29 (KA6) 0,689** 0,000 Valid
30 (KA7) 0,552** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 di atas menunjukkan variabel kualitas audit

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

73
b. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengatahui sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Suatu data dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s

Alpha lebih dari 0,6. Tabel 4.13 menunjukkan hasil uji reliabilitas

untuk empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Keterangan


Alpha
Profesionalisme 0,713 Reliabel
Karakteristik Personal Auditor 0,778 Reliabel
Batasan Waktu Audit 0,727 Reliabel
Kualitas Audit 0,740 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 di atas menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas

variabel profesionalime 0,713, karakteristik personal auditor 0,778,

batasan waktu audit 0,727, dan kualitas audit 0,740. Dengan demikian,

kesimpulan yang dapat ditarik dari pernyataan tersebut bahwa item

pertanyaan dalam kuesioner itu reliabel karena memiliki nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Sehingga apabila pertanyaan

tersebut diajukan kembali akan diperoleh data yang relatif sama

dengan jawaban sebelumnya.

74
3. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonearitas

Bertujuan untuk menguji adanya problem multiko. Umumnya

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dengan Variance

Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolonearitas

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant 5.823 2.198 2.650 .010
)
TPA .390 .081 .523 4.813 .000 .443 2.257
TKPA .253 .087 .328 2.895 .005 .409 2.447
TBWA -.048 .063 -.062 -.769 .444 .818 1.223
a. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 atau lebih besar dari 0,10 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1 atau kurang dari 10 untuk

setiap variabel. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk

profesionalisme sebesar 0,443 dan VIF 2,257, karakteristik personal

auditor nilai tolerance 0,409 dan VIF 2,447, serta batasan waktu audit

nilai tolerance 0,818 dan VIF 1,223. Dengan demikian regresi tidak

menemukan problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian

ini.

75
b. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain.

Gambar 4.1
Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 di atas, grafik tersebut menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y

dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.

Melihat keadaan seperti itu, berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada

model persamaan regresi, dengan demikian model regresi layak

digunakan untuk memprediksi kualitas audit berdasarkan variabel yang

76
mempengaruhinya, yaitu profesionalisme, karakteristik personal

auditor, dan batasan waktu audit.

c. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau

keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak.

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah

77
Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa gambar

tersebut menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal tersebut

dikarenakan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal. Artinya model regresi tersebut memenuhi asumsi

normalitas.

Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada

gambar berikut ini:

Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa grafik histogram

memenuhi pola distribusi normal. Hal tersebut dikarenakan garis pada

grafik mengikuti bentuk grafik histogram. Sehingga model regresi

tersebut memenuhi asumsi normalitas.

78
4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji koefisien determinasi

Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian koefisien determinasi

untuk variabel Y, X3, X2, dan X1.

Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel Y, X1, X2, dan X3

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .776 .602 .586 1.711

a. Predictors: (Constant), TBWA, TPA, TKPA

Sumber: Data primer yang diolah


Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa profesionalisme,

karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit dapat

menjelaskan 58,6% variabel kualitas audit. Sisanya 41,4% dijelaskan

oleh pengaruh-pengaruh lain di luar model. Artinya bahwa, variabel-

variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen dalam

penelitian ini cukup baik karena lebih dari 50%.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian signifikansi parameter

individual (uji statistik t) untuk variabel Y, X3, X2, dan X1.

79
Tabel 4.16
Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X1, X2, dan X3

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.823 2.198 2.650 .010

TPA .390 .081 .523 4.813 .000


TKPA .253 .087 .328 2.895 .005
TBWA -.048 .063 -.062 -.769 .444

a. Dependent Variable: TKA


Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa profesionalisme dan

karakteristik personal auditor secara individual berpengaruh signifikan

terhadap variabel kualitas audit karena memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,000 dan 0,005. Sementara variabel batasan waktu audit tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena memiliki

tingkat signifikansi 0,444 atau lebih besar dari 0,05 dan memiliki

tingkat koefisien -0,769. Artinya variabel batasan waktu audit

memiliki hubungan negatif terhadap variabel kualitas audit atau

berbanding terbalik. Misalnya apabila nilai batasan waktu audit lebih

besar , maka nilai kualitas audit semakin kecil, begitu juga sebaliknya

apabila nilai batasan waktu audit kecil maka nilai kualitas audit

semakin besar.

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, maka dapat diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut:

80
Y = 5,823 + 0,390X1 + 0,253X2 – 0,048X3 + 2,198

Keterangan:

X1 = Profesionalisme

X2 = Karakteristik Personal Auditor

X3 = Batasan Waktu Audit

Y = Kualitas Audit

Adapun pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-

variabel independen secara individual berdasarkan tabel 4.16 di atas

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit

Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa variasi variabel

profesionalisme berpengaruh secara signifikan secara individual.

Secara individual, profesionalisme memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,000 yang artinya jauh lebih kecil dari 0,05.

Profesionalisme pada hakikatnya merupakan suatu sikap yang

dimiliki oleh seseorang yang melaksanakan pekerjaan yang

merupakan profesinya. Dalam hal ini seorang auditor yang bekerja

memberikan jasa kepada klien harus betul-betul bersikap

profesional agar pekerjaan yang dilaksanakan memberikan hasil

yang maksimal. Tentunya dengan profesi tersebut, auditor

menemukan banyak tantangan, seperti intimidasi dari klien ataupun

81
dari sesama rekan seprofesi. Disini adalah tingkat profesionalisme

auditor dapat terlihat, terlebih lagi ketika pekerjaan yang dilakukan

menyangkut kualitas audit yang dihasilkan. Semakin profesional

seorang auditor, maka semakin baik kualitas audit yang

dihasilkan. Jadi, ada semacam sikap yang mendorong auditor untuk

bekerja sesuai dengan keahliannya tanpa ada tekanan dari pihak

manapun.

Penelitian ini mendukung penelitian Lavin (1976) dalam Alim

(2007), Ussahawanitchakit (2008) dan Baotham (2007) yang

menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit.

2) Pengaruh karakteristik personal auditor terhadap kualitas

audit

Hasil uji interaksi variabel menunjukkan bahwa karakteristik

personal auditor secara individual berpengaruh secara signifikan

terhadap kualitas audit. secara individual karakteristik personal

auditor memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,005 atau lebih kecil

dari 0,05.

Karakteristik personal auditor, dalam hal ini sebagai perilaku

yang dimiliki seorang auditor memiliki andil yang sangat penting

dalam menunjang keberhasilan seorang auditor. Banyak perilaku-

perilaku menyimpang yang kadang dimiliki auditor justru dapat

mendatangkan kerugian bagi dirinya sendiri. Dalam hal

82
pekerjaannya, seorang auditor harus selalu berpedoman pada kode

etik yang telah ditetapkan, sehingga pekerjaannya dapat terkendali.

Misalnya seperti auditor yang memeriksa laporan keuangan,

auditor melakukan penyimpangan dengan membiarkan adanya

temuan yang sifatnya material. Hal ini akan menimbulkan

permasalahan yang justru akan merugikan bagi auditor dan

perusahaan yang di audit. Dengan kepatuhan terhadap kode etik,

hal tersebut tidak mungkin terjadi. Untuk itu diharapkan auditor

memiliki perilaku yang baik, sehingga dalam melakukan

pekerjaannya tidak terjadi penyimpangan dan dapat menghasilkan

laporan audit yang berkualitas.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Basuki (2010) dan Prasita (2007) yang menyatakan bahwa

karakteristik personal auditor yang diproksikan oleh premature

sign-off dan locus of control berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kualitas audit. Sementara Istianah (2007) dalam Sarita

(2009) menyatakan bahwa ketika kualitas audit diartikan sebagai

sesuatu yang dapat memberikan kepuasan kerja, maka terdapat

pengaruh positif dan signifikan di dalamnya.

3) Pengaruh batasan waktu audit terhadap kualitas audit

83
Hasil uji interaksi variabel menunjukkan bahwa batasan waktu

audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit

secara individual. Secara individual, batasan waktu audit memiliki

tingkat signifikansi 0,444 jauh lebih besar dari 0,05.

Batasan waktu audit diindikasikan sebagai suatu anggaran

waktu yang diberikan kepada auditor dalam melaksanakan

pekerjaannya. Disini kecermatan auditor betul-betul harus

diperhatikan, karena auditor harus memanfaatkan waktu sebaik-

baiknya sehingga pekerjaan selesai sesuai rencana. Tantangannya

adalah, bagaimana seorang auditor dapat menghasilkan laporan

audit yang berkualitas dengan waktu yang terbatas, tentunya

dengan perhitungan biaya yang dikeluarkan dan tenaga yang

dikeluarkan. Peran auditor dalam hal memutuskan anggaran waktu

yang dibutuhkan untuk mengaudit suatu perusahaan selama suatu

periode sangat penting. Terlebih lagi auditor tersebut sudah

berpengalaman, pastinya sudah sangat mengetahui kondisi

lapangan seperti apa. Dengan begitu, auditor bisa memanfaatkan

waktu sebaik-baiknya untuk kemudian membuat laporan audit

yang berkualitas.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nor

et al. (2010) yang menyatakan bahwa batasan waktu audit ketika

diterapkan pada perusahaan audit besar (big four) tentu tidak

memiliki pengaruh.

84
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Di bawah ini akan disajikan hasil pengujian signifikansi simultan

(uji statistik F) untuk variabel Y, X3, X2, dan X1.

Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik F Variabel Y, X1, X2, dan X3

b
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 336.525 3 112.175 38.322 .000

Residual 222.463 76 2.927

Total 558.987 79
a. Predictors: (Constant), TBWA, TPA, TKPA

b. Dependent Variable: TKA

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.17 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 38,322

dengan tingkat signifikansi 0,000. Model regresi tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi kualitas audit karena tingkat

signifikansinya lebih kecil dari 0,05, atau dengan kata lain variabel

profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu

audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit.

Dengan hasil tersebut berarti baik buruknya kualitas audit yang

dihasilkan oleh seorang auditor sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel

tersebut. Karena seperti diketahui, auditor yang bekerja dengan

menggunakan sikap profesional dan perilaku yang baik dalam

melaksanakan audit akan menghasilkan suatu lapopran audit yang

berkualitas, walaupun adanya batasan waktu yang ditetapkan. Untuk


85
itu diharapkan dalam penerapannya auditor harus melaksanakann

seluruh prosedur audit yang telah dibuat dan mematuhi kode etik

profesi akuntan publik sehingga laporan audit yang dibuat betul-betul

menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya tanpa ada rekayasa

dan segala bentuk kecurangan.

86
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme,

karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit.

Dalam melakukan penelitian ini jumlah responden yang digunakan adalah 80

auditor yang bekerja di 20 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di

wilayah DKI Jakarta sesuai dengan direktori KAP 2010 yang diterbitkan oleh

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Berdasarkan data yang telah

dikumpulkan dan hasil pengujian yang dilakukan terhadap permasalahan

dengan menggunakan model regresi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Profesionalisme memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas

audit. Hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Artinya, untuk menghasilkan

laporan audit yang berkualitas, auditor dituntut untuk bersikap profesional.

Auditor harus melaksanakan pekerjaannya dengan mentaati kode etik yang

berlaku agar laporan audit yang dihasilkan menjelaskan kondisi

sebenarnya, dan tentunya meningkatkan kualitas isi dari laporan audit

tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Lavin (1976) dalam Alim (2007), Ussahawanitchakit (2008) dan

Baotham (2007) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas audit.

87
2. Karakteristik personal auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit. Hasil tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi yaitu sebesar 0,005 atau lebih kecil dari 0,05. Artinya untuk

menghasilkan laporan audit yang berkualitas dibutuhkan juga sikap yang

baik dari seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya. Karakteristik

personal auditor dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

kualitas audit karena dalam kenyataannya sikap seorang auditor

menentukan kualitas kerja yang dihasilkan. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Basuki (2010) dan Prasita (2007)

yang menyatakan bahwa karakteristik personal auditor yang diproksikan

oleh premature sign-off dan locus of control berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kualitas audit. Sementara Istianah (2007) dalam Sarita

(2009) menyatakan bahwa ketika kualitas audit diartikan sebagai sesuatu

yang dapat memberikan kepuasan kerja, maka terdapat pengaruh positif

dan signifikan di dalamnya.

3. Batasan waktu audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit. hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat

signifikansi yaitu sebesar 0,444 atau jauh di atas 0,05. Artinya bahwa

batasan waktu yang dimiliki oleh auditor dalam melaksanakan

pekerjaannya tidak bisa dijadikan dasar dalam menghasilkan laporan audit

yang berkualitas karena tidak semua auditor merasa tertekan dengan waktu

yang diberikan. Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

88
sebelumnya yang dilakukan oleh Nor et al. (2010) yang menyatakan

bahwa batasan waktu audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. Profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit

secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

Hal tersebut dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi yaitu

sebesar 0,000 atau jauh dibawah 0,05. Artinya ketiga variabel independen

tersebut dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Dengan kata lain profesionalisme seorang auditor yang

berkarakter akan menghasilkan kualitas kerja yang baik walaupun

diberikan waktu yang terbatas.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variabel

profesionalisme, karakteristik personal auditor, dan batasan waktu audit

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kualitas audit. Karena

seperti diketahui, sikap professional yang ditunjukkan seorang auditor akan

menjadi sebuah poin penting dalam kinerjanya. Ketika sikap profesional itu

ditunjukkan oleh auditor, maka secara tidak langsung auditor tersebut telah

mengerti dan memahami bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah sebuah

tantangan. Keterkaitannya dengan kualitas audit yang dihasilkannya adalah,

semakin profesional seorang auditor, semakin baik kualitas audit yang

dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Pernyataan tersebut cukup beralasan,

karena bagaimanapun juga dalam melaksanakan pekerjaannya, auditor benar-

benar dituntut untuk menilai sesuai dengan kondisi perusahaan saat itu.

89
Walaupun penilaian yang dilakukan memang bersifat historis. Namun,

gambaran yang dihasilkan akan berguna bagi perusahaan kedepannya.

Karakteristik personal auditor pada hakikatnya adalah sikap yang dimiliki

oleh seorang auditor. Sikap tersebut akan terlihat ketika auditor melakukan

pekerjaannya. Karakteristik personal auditor menjadi sebuah hal yang betul-

betul mendapat perhatian yang lebih oleh auditor itu sendiri. Untuk itu,

berbagai petunjuk dan pedoman etika yang diwajibkan kepada auditor harus

dilaksanakan, sehingga pandangan publik terhadap kredibilitasnya tidak perlu

dipertanyakan lagi. Adapun keterkaitannya dengan kualitas audit yang

dihasilkan adalah perilaku auditor menentukan hasil audit yang dibuat. Ketika

melaksanakan pekerjaannya ada tindakan-tindakan auditor yang kurang baik,

maka dapat membuat kualitas audit yang dihasilkan menjadi kurang baik juga,

begitu juga sebaliknya. Untuk itu, seorang auditor seharusnya bersikap

profesional agar tidak terjadi penyimpangan perilaku dalam audit yang pada

akhirnya merugikan dirinya sendiri.

Batasan waktu audit menjadi salah satu perhatian auditor dalam

melaksanakan pekerjaannya. Ada poin kelebihan dan kekurangan ketika

batasan waktu audit itu diterapkan. Apabila waktu yang diberikan cukup lama,

maka kualitas audit yang dihasilkan akan cukup baik. Tetapi dalam

pelaksanaannya, ditakutkan akan ada penyimpangan-penyimpangan yang

dilakukan oleh auditor, seperti bersantai-santai dan sengaja mengulur-ulur

waktu. Selain itu juga biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih besar. Hal

tersebut juga akan berbanding terbalik dengan waktu yang diberikan telalu

90
sempit. Kualitas audit yang dihasilkan belum tentu baik, hal tersebut

dikarenakan auditor bisa saja tidak memeriksa seluruh sampel yang diambil

karena terbatasnya waktu tersebut. Untuk itu, dalam penerapannya diharapkan

auditor harus benar-benar memanfaatkan waktu yang ada sehingga dapat

menghasilkan laporan audit yang berkualitas.

Dalam kaitannya dengan pengalaman auditor, tentunya batasan waktu

audit menjadi hal yang sangat penting, terlebih lagi ketika auditor yang

melaksanakan audit pertama kali setelah pergantian periode akuntan publik.

Dalam hal tersebut batasan waktu menjadi sesuatu yang sangat ketat

diterapkan. Perencanaan ulang menjadi kendala dan pada akhirnya memakan

waktu yang lebih lama dalam pelaksanaan audit. Kemudian yang menjadi

pertanyaan adalah, apakah besar kecilnya perusahaan yang di audit

mempengaruhi hasil dari kualitas audit. Hal tersebut menjadi penting

dikarenakan perusahaan besar biasanya mempunyai standar yang tetap dalam

hal penggunaan jasa auditor. Berbeda dengan perusahaan kecil yang biasanya

mengikuti alur atau proses yang dilaksanakan auditor karena yang terpenting

bagi mereka adalah bagaimana mereka mendapatkan laporan audit berkualitas

tanpa diiringi dengan standar yang baku.

Pengaruh batasan waktu audit pun tidak lepas dari banyaknya auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik. Semakin banyak auditor tentunya dapat

memberikan efisiensi kinerja waktu audit. Berbeda dengan KAP yang

memiliki auditor sedikit, mereka hanya melakukan pengauditan pada saat

kondisi tidak banyak yang menggunakan jasa audit. Untuk jumlah auditor itu

91
sendiri biasanya KAP besar memiliki auditor >30, KAP menengah antara 10-

30, dan KAP kecil hanya memiliki <10 auditor. Pastinya kualitas audit yang

dihasilkan juga dapat disebabkan oleh jumlah auditor tersebut. Terlebih lagi

ketika KAP sudah menggunakan sistem teknologi informasi dalam

pelaksanaan auditnya, dalam hal ini batasan waktu audit tidak menjadi

masalah lagi dikarenakan sistem pengolahan data yang cepat dan lebih akurat.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan akan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel yang

berpengaruh dan lebih mendukung terhadap kualitas audit. Faktor-faktor

apa saja yang mempengaruhi kualitas audit harus ditelaah lebih jauh

sehingga ada perbandingan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya

serta data yang diperoleh akan lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih cermat dalam hal penentuan

variabel untuk mendapatkan pengaruh yang lebih kuat antar variabel satu

dengan variabel lainnya.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel ataupun

memperluas daerah survei, sehingga hasil penelitian yang dihasilkan lebih

menggambarkan kondisi sesungguhnya secara umum.

92
DAFTAR PUSTAKA

Alim, M. Nizarul et al., “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap


Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”, SNA
X Makassar, Makassar, 2007.

Baotham, Sumintorn, “Effects of Professionalism on Audit Quality and Self-


image of CPAs in Thailand”, International Journal of Bussiness
Strategy, 2007.

Basuki dan Krisna Yunika Mahardani, “Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu


terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada
Kantor Akuntan Publik di Surabaya”, Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga Surabaya, Surabaya, 2003.

Boynton, William C. dan Raymond N. Johnson. “Modern Auditing:


Assurance Services and The Integrity of Financial Reporting”. 8th
Edition. John Wiley&Sons Inc. United States of America. 2006.

Carey, Peter and Roger Simnett. “Audit Partner Tenure and Audit Quality”,
The Accounting Review Vol 8 No.3, 2006.

De Angelo, L.E. “Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure


Regulation”. Journal of Accounting and Economics 3. 1981.

Deis, D.R. dan G.A. Groux. “Determinants of Audit Quality in The Public
Sector”. The Accounting Review.1992.

Djatmiko, Bambang, “Modul Metodologi Penelitian”, Jurusan Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010.

Donelly, David P, Jeffrey J. Quirin, David O’Bryan “ Attitudes Toward


Dysfunctional Audit Behavior: The Effects of Locus of Control,
Organizational Commitment, and Position”. The Journal of Applied
Business Research Vol. 19, Number 1, 2003.

Dwi Ermayanti, “Batas Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Audit,


Pengalaman pada Kualitas Audit”. Diakses pada tanggal 15 Januari
2011 dari, Http/:dwiermayanti.wordpress.com/2010/03/10/batas-waktu-
audit-pengetahuan-akuntansi-audit-pengalaman-pada-kualitas-audit

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.


Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.

93
Gondodiyoto, Sanyoto, “Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT”,
Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS, UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta, 2007.

Herawaty, Arleen Dkk., “Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik


dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan Tingkat
Materialitas”. The 2nd National Conference UKWMS Surabaya. 2008

Ikatan Akuntan Indonesia. “Standar Profesi Akuntan Publik”. Salemba


Empat. Jakarta.2001.

IAPI, “Kode Etik Profesi Akuntan Publik”. Jakarta : IAPI, 2008

Ikhsan, Arfan, “Profesionalisme Auditor pada Kantor Akuntan Publik dilihat


dari Perbedaan Gender, Kantor Akuntan Publik dan Hirarki
Jabatannya”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.9 No.3 Desember 2007,
199 – 222,Universitas Negeri Medan, 2007.

International Federation of Accountants Ethics Committee, “Code of Ethics


for Professional Accountant”, New York : International Federation of
Accountants, 2005.

Irawati, Yuke et al., “Hubungan Karakteristik Personal Auditor terhadap


Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit”, SNA VIII
Solo, 2005.

Marganingsih, Arywarti dan Dwi Martani, “Analisis Variabel Anteseden


Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya terhadap Kinerja: Studi
Empiris pada Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern”,
Universitas Indonesia, Depok, 2009.

McNamara, Shaun et al., “Time Budget Pressure and Auditor Dysfunctional


Behavior within an Occupational Stress Model”. Accountancy Business
and the Public Interest, Vol. 7, No. 1, 2008

Mohd Nor, Mohd Nazli et al., “Auditors Perception of Time Budget Pressure
and Reduced Audit Quality Practices: A Preliminary Study From
Malaysian Context”. Faculty of Bussiness and Law, Edith Cowan
University. Australia, 2010.

Nurchasanah, Rizmah dan Wiwin Rahmanti, “Faktor-faktor Penentu Kualitas


Audit”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN Yogyakarta,
2003.

94
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2005.

Petronila, Thio Anastasia et al., “Hubungan Karakteristik Personal Auditor


terhadap Tingkat Penerimaan Penyimpangan Perilaku dalam Audit”.
Jurnal Akuntabilitas Vol. 6 No. 1 September 2006 Hlm. 1 – 13,Fakultas
Ekonomi Unika Atma Jaya, Jakarta, 2006.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti,” Analisis Pengaruh Kualitas Audit,
Debt Default dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going
Concern”, SNA X Makassar, 2007.

Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi, “Pengaruh Kompleksitas Audit dan
Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi
Pemahamann terhadap Sistem Informasi”, Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana, 2009.

Sarita, Jena dan Dian Agustia, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional,


Motivasi Kerja, Locus of Control terhadap Kepuasan Kerja dan Prestasi
Kerja Auditor”, Universitas Airlangga, Surabaya, 2009.

Setyarno, Eko Budi Dkk., “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan


Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Opini Audit Going Concern”. SNA IX Padang. 2006.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS untuk Parametrik”, PT Elex Media


Komputindo, Jakarta, 2004.

Silvia, Weny, “Pengertian Audit”, diakses pada tanggal 20 Maret 2011 dari,
http://wenysilvia130706.blogspot.com/2011/01/pengertian-auditing.html

Susiana dan Arleen Herawaty, “Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme


Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan
Keuangan”. SNA X Makassar, 2007

Umbara, Usman, Edhit Al Hidayat, dan Michell Suharli. “Pengaruh Orientasi


Profesional, Locus of Control, Konflik Peran, dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris pada Karyawan Bank).
Jakarta. 2010.

Ussahawanitchakit, Phapruke, “Relationship Quality, Profesionalism, and


Audit Quality: Empirical Study of Auditors in Thailand”. International
Journal of Bussiness Strategy, Thailand, 2008.

95
Wahyudi, Hendro dan Aida Ainul Mardiyah, “Pengaruh Profesionalisme
Auditor terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan
Keuangan”. SNA IX Padang, 2006.

Wibowo, Arie dan Hilda Rosita. “Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit –


Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark”. Pasca
Sarjana Ilmu Akuntansi FE UI. 2009.

Yendrawati, Reni, “Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor


dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan
Laporan Keuangan”. Dalam Jurnal Fenomena : Vol. 6 No.1,2008.

96
IDENTITAS RESPONDEN

NO JENIS KELAMIN USIA POSISI PENDIDIKAN PENGALAMAN


1 1 25 4 2 2
2 1 35 3 2 3
3 1 37 4 2 3
4 2 25 5 2 2
5 2 24 5 2 2
6 1 22 5 2 2
7 2 23 5 2 2
8 1 26 4 2 2
9 1 24 5 2 2
10 1 26 4 1 2
11 2 23 5 2 2
12 2 26 4 2 2
13 2 23 5 2 2
14 2 24 5 2 2
15 2 22 5 2 2
16 1 32 4 2 2
17 1 24 5 2 2
18 1 23 5 2 2
19 1 28 5 2 3
20 1 26 4 2 2
21 1 24 5 2 2
22 2 25 5 2 2
23 2 24 5 2 2
24 2 24 5 2 2
25 2 27 4 1 3
26 1 25 4 2 2
27 2 27 4 2 2
28 2 25 4 2 2
29 2 35 3 2 3
30 2 25 5 2 2
31 1 23 5 2 2
32 1 35 4 2 3
33 2 28 2 2 3
34 2 24 5 2 2
35 1 23 5 2 2
36 1 24 5 2 2
37 1 30 4 2 2
38 2 24 5 2 2
39 2 31 4 2 2
40 2 25 5 2 2
41 2 27 5 2 2
IDENTITAS RESPONDEN (Lanjutan)

NO JENIS KELAMIN USIA POSISI PENDIDIKAN PENGALAMAN


42 1 29 4 2 2
43 2 38 3 2 3
44 1 32 4 1 3
45 2 42 3 2 3
46 2 24 5 2 2
47 2 24 5 2 2
48 2 22 5 2 2
49 2 23 5 2 3
50 1 24 5 2 2
51 1 24 5 2 2
52 1 26 5 2 2
53 2 23 5 2 2
54 1 27 5 2 2
55 2 25 5 2 2
56 1 25 5 2 2
57 1 28 4 2 2
58 1 41 3 2 3
59 1 29 4 2 3
60 1 23 5 2 2
61 1 29 4 2 3
62 1 24 5 2 2
63 2 31 4 2 3
64 1 23 5 2 2
65 1 24 4 2 2
66 1 26 3 3 3
67 1 29 4 2 2
68 1 25 4 2 3
69 1 24 5 2 2
70 1 25 4 2 3
71 1 47 3 2 3
72 1 28 5 2 2
73 1 23 5 1 2
74 1 25 4 2 2
75 1 28 3 2 2
76 1 22 5 2 2
77 1 24 5 2 2
78 1 24 5 1 2
79 2 27 5 2 2
80 2 25 5 2 2
HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5.823 2.198 2.650 .010

TPA .390 .081 .523 4.813 .000 .443 2.257


TKPA .253 .087 .328 2.895 .005 .409 2.447
TBWA -.048 .063 -.062 -.769 .444 .818 1.223
a. Dependent Variable: TKA

a
Coefficient Correlations
Model TBWA TPA TKPA
1 Correlations TBWA 1.000 -.029 -.280
TPA -.029 1.000 -.708
TKPA -.280 -.708 1.000
Covariances TBWA .004 .000 -.002
TPA .000 .007 -.005
TKPA -.002 -.005 .008
a. Dependent Variable: TKA

142
2. HASIL UJI NORMALITAS

143
3. HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS

144
HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Regression

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 TBWA, TPA, . Enter


a
TKPA

a. All requested variables entered.

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .776 .602 .586 1.711

a. Predictors: (Constant), TBWA, TPA, TKPA

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 336.525 3 112.175 38.322 .000

Residual 222.463 76 2.927

Total 558.987 79

a. Predictors: (Constant), TBWA, TPA, TKPA

b. Dependent Variable: TKA

145
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 5.823 2.198 2.650 .010

TPA .390 .081 .523 4.813 .000

TKPA .253 .087 .328 2.895 .005

TBWA -.048 .063 -.062 -.769 .444

a. Dependent Variable: TKA

146
HASIL UJI RELIABILITAS PROFESIONALISME

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.713 .738 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.63 .817 80

P2 4.06 .663 80

P3 4.00 .636 80

P4 3.79 .867 80

P5 4.15 .576 80

P6 4.23 .503 80

P7 4.04 .665 80

P8 4.14 .611 80

P9 4.01 .606 80

P10 3.99 .738 80

134
Inter-Item Correlation Matrix

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P1 1.000 -.120 -.073 .083 .040 .116 .073 -.022 .265 .160

P2 -.120 1.000 .540 .222 .373 .299 .368 .291 -.034 .079

P3 -.073 .540 1.000 .115 .242 .277 .539 .293 .230 .324

P4 .083 .222 .115 1.000 .318 .314 .256 .128 -.091 .154

P5 .040 .373 .242 .318 1.000 .494 .349 .121 .067 .153

P6 .116 .299 .277 .314 .494 1.000 .619 .393 .157 .144

P7 .073 .368 .539 .256 .349 .619 1.000 .548 .187 .208

P8 -.022 .291 .293 .128 .121 .393 .548 1.000 .235 .060

P9 .265 -.034 .230 -.091 .067 .157 .187 .235 1.000 .397

P10 .160 .079 .324 .154 .153 .144 .208 .060 .397 1.000

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted

P1 36.40 11.534 .100 .137 .744

P2 35.96 10.644 .388 .417 .688

P3 36.03 10.328 .495 .512 .671

P4 36.24 10.386 .290 .198 .711

P5 35.88 10.794 .432 .342 .683

P6 35.80 10.618 .577 .500 .667

P7 35.99 9.683 .637 .605 .645

P8 35.89 10.810 .392 .377 .688

P9 36.01 11.253 .280 .316 .704

P10 36.04 10.594 .338 .263 .697

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

40.03 12.759 3.572 10

135
HASIL UJI RELIABILITAS KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.778 .768 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KPA1 4.28 .503 80

KPA2 4.20 .513 80

KPA3 4.08 .652 80

KPA4 4.03 .636 80

KPA5 3.98 .795 80

KPA6 3.90 .922 80

KPA7 3.94 .769 80

KPA8 3.56 .613 80

136
Inter-Item Correlation Matrix

KPA1 KPA2 KPA3 KPA4 KPA5 KPA6 KPA7 KPA8

KPA1 1.000 .324 .168 .137 .112 .060 .307 -.015

KPA2 .324 1.000 .295 .256 .199 .123 .225 .000

KPA3 .168 .295 1.000 .515 .688 .329 .313 .273

KPA4 .137 .256 .515 1.000 .677 .371 .443 .191

KPA5 .112 .199 .688 .677 1.000 .463 .432 .185

KPA6 .060 .123 .329 .371 .463 1.000 .616 .213

KPA7 .307 .225 .313 .443 .432 .616 1.000 .290

KPA8 -.015 .000 .273 .191 .185 .213 .290 1.000

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

KPA1 27.68 10.906 .222 .203 .788

KPA2 27.75 10.646 .295 .191 .780

KPA3 27.88 9.098 .604 .531 .735

KPA4 27.93 9.108 .621 .500 .732

KPA5 27.98 8.227 .666 .649 .718

KPA6 28.05 8.251 .528 .445 .750

KPA7 28.01 8.468 .634 .520 .725

KPA8 28.39 10.468 .265 .154 .786

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

31.95 11.896 3.449 8

137
HASIL UJI RELIABILITAS BATASAN WAKTU AUDIT

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.727 .747 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

BWA1 3.26 1.145 80

BWA2 3.58 1.077 80

BWA3 3.96 .947 80

BWA4 3.95 .673 80

BWA5 3.59 1.015 80

138
Inter-Item Correlation Matrix

BWA1 BWA2 BWA3 BWA4 BWA5

BWA1 1.000 .143 .126 .067 .389

BWA2 .143 1.000 .605 .390 .452

BWA3 .126 .605 1.000 .652 .510

BWA4 .067 .390 .652 1.000 .377

BWA5 .389 .452 .510 .377 1.000

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

BWA1 15.08 8.653 .242 .160 .788

BWA2 14.76 7.297 .539 .394 .659

BWA3 14.37 7.377 .645 .597 .619

BWA4 14.39 9.126 .495 .430 .691

BWA5 14.75 7.177 .623 .395 .624

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

18.34 11.594 3.405 5

139
HASIL UJI RELIABILITAS KUALITAS AUDIT

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 80 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 80 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.740 .773 7

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KA1 3.66 .927 80

KA2 4.21 .520 80

KA3 4.25 .490 80

KA4 4.00 .616 80

KA5 4.11 .616 80

KA6 4.23 .477 80

KA7 4.15 .480 80

140
Inter-Item Correlation Matrix

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7

KA1 1.000 .282 .299 .222 .089 .317 .087

KA2 .282 1.000 .434 .158 .161 .417 .175

KA3 .299 .434 1.000 .503 .408 .298 .269

KA4 .222 .158 .503 1.000 .733 .345 .428

KA5 .089 .161 .408 .733 1.000 .473 .370

KA6 .317 .417 .298 .345 .473 1.000 .404

KA7 .087 .175 .269 .428 .370 .404 1.000

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

KA1 24.95 4.959 .304 .208 .782

KA2 24.40 5.813 .396 .312 .722

KA3 24.36 5.525 .568 .398 .690

KA4 24.61 5.025 .605 .629 .673

KA5 24.50 5.190 .537 .617 .689

KA6 24.39 5.557 .575 .436 .690

KA7 24.46 5.897 .407 .267 .720

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

28.61 7.076 2.660 7

141
HASIL UJI VALIDITAS BATASAN WAKTU AUDIT

Correlations

BWA1 BWA2 BWA3 BWA4 BWA5 TBWA


** **
BWA1 Pearson Correlation 1 .143 .126 .067 .389 .545
Sig. (2-tailed) .206 .266 .558 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
BWA2 Pearson Correlation .143 1 .605 .390 .452 .744
Sig. (2-tailed) .206 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
BWA3 Pearson Correlation .126 .605 1 .652 .510 .793
Sig. (2-tailed) .266 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** ** **
BWA4 Pearson Correlation .067 .390 .652 1 .377 .637
Sig. (2-tailed) .558 .000 .000 .001 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** **
BWA5 Pearson Correlation .389 .452 .510 .377 1 .788
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000
N 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** **
TBWA Pearson Correlation .545 .744 .793 .637 .788 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

132
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS AUDIT
Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 TKA


* ** * ** **
KA1 Pearson 1 .282 .299 .222 .089 .317 .087 .603
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .007 .048 .430 .004 .444 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** ** **
KA2 Pearson .282 1 .434 .158 .161 .417 .175 .554
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .000 .162 .153 .000 .121 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** * **
KA3 Pearson .299 .434 1 .503 .408 .298 .269 .687
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .007 .016 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** ** ** ** **
KA4 Pearson .222 .158 .503 1 .733 .345 .428 .741
Correlation
Sig. (2-tailed) .048 .162 .000 .000 .002 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** **
KA5 Pearson .089 .161 .408 .733 1 .473 .370 .691
Correlation
Sig. (2-tailed) .430 .153 .000 .000 .000 .001 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** ** **
KA6 Pearson .317 .417 .298 .345 .473 1 .404 .689
Correlation
Sig. (2-tailed) .004 .000 .007 .002 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** ** ** **
KA7 Pearson .087 .175 .269 .428 .370 .404 1 .552
Correlation
Sig. (2-tailed) .444 .121 .016 .000 .001 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** ** **
TKA Pearson .603 .554 .687 .741 .691 .689 .552 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

133
HASIL UJI VALIDITAS PROFESIONALISME
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TPA
* **
P1 Pearson Correlation 1 -.120 -.073 .083 .040 .116 .073 -.022 .265 .160 .324
Sig. (2-tailed) .290 .520 .466 .722 .307 .521 .845 .017 .156 .003
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** * ** ** ** ** **
P2 Pearson Correlation -.120 1 .540 .222 .373 .299 .368 .291 -.034 .079 .539
Sig. (2-tailed) .290 .000 .048 .001 .007 .001 .009 .768 .484 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** * * ** ** * ** **
P3 Pearson Correlation -.073 .540 1 .115 .242 .277 .539 .293 .230 .324 .624
Sig. (2-tailed) .520 .000 .311 .031 .013 .000 .008 .040 .003 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** ** * **
P4 Pearson Correlation .083 .222 .115 1 .318 .314 .256 .128 -.091 .154 .504
Sig. (2-tailed) .466 .048 .311 .004 .004 .022 .260 .421 .172 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** * ** ** ** **
P5 Pearson Correlation .040 .373 .242 .318 1 .494 .349 .121 .067 .153 .558
Sig. (2-tailed) .722 .001 .031 .004 .000 .002 .287 .554 .174 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** * ** ** ** ** **
P6 Pearson Correlation .116 .299 .277 .314 .494 1 .619 .393 .157 .144 .667
Sig. (2-tailed) .307 .007 .013 .004 .000 .000 .000 .164 .202 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** * ** ** ** **
P7 Pearson Correlation .073 .368 .539 .256 .349 .619 1 .548 .187 .208 .741
Sig. (2-tailed) .521 .001 .000 .022 .002 .000 .000 .096 .065 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** * **
P8 Pearson Correlation -.022 .291 .293 .128 .121 .393 .548 1 .235 .060 .532
Sig. (2-tailed) .845 .009 .008 .260 .287 .000 .000 .036 .597 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* * * ** **
P9 Pearson Correlation .265 -.034 .230 -.091 .067 .157 .187 .235 1 .397 .433
Sig. (2-tailed) .017 .768 .040 .421 .554 .164 .096 .036 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** **
P10 Pearson Correlation .160 .079 .324 .154 .153 .144 .208 .060 .397 1 .514
Sig. (2-tailed) .156 .484 .003 .172 .174 .202 .065 .597 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
TPA Pearson Correlation .324 .539 .624 .504 .558 .667 .741 .532 .433 .514 1
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR
Correlations

KPA1 KPA2 KPA3 KPA4 KPA5 KPA6 KPA7 KPA8 TKPA


** ** **
KPA1 Pearson Correlation 1 .324 .168 .137 .112 .060 .307 -.015 .359
Sig. (2-tailed) .003 .136 .227 .321 .597 .006 .892 .001

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** * * **
KPA2 Pearson Correlation .324 1 .295 .256 .199 .123 .225 .000 .428
Sig. (2-tailed) .003 .008 .022 .077 .277 .045 1.000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** * **
KPA3 Pearson Correlation .168 .295 1 .515 .688 .329 .313 .273 .717
Sig. (2-tailed) .136 .008 .000 .000 .003 .005 .014 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** ** ** ** **
KPA4 Pearson Correlation .137 .256 .515 1 .677 .371 .443 .191 .728
Sig. (2-tailed) .227 .022 .000 .000 .001 .000 .090 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** **
KPA5 Pearson Correlation .112 .199 .688 .677 1 .463 .432 .185 .784
Sig. (2-tailed) .321 .077 .000 .000 .000 .000 .100 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** **
KPA6 Pearson Correlation .060 .123 .329 .371 .463 1 .616 .213 .707
Sig. (2-tailed) .597 .277 .003 .001 .000 .000 .058 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** * ** ** ** ** ** **
KPA7 Pearson Correlation .307 .225 .313 .443 .432 .616 1 .290 .758
Sig. (2-tailed) .006 .045 .005 .000 .000 .000 .009 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
* ** **
KPA8 Pearson Correlation -.015 .000 .273 .191 .185 .213 .290 1 .427
Sig. (2-tailed) .892 1.000 .014 .090 .100 .058 .009 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
** ** ** ** ** ** ** **
TKPA Pearson Correlation .359 .428 .717 .728 .784 .707 .758 .427 1
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
KUESIONER

PENGARUH PROFESIONALISME, KARAKTERISTIK PERSONAL

AUDITOR, DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP

KUALITAS AUDIT

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 1
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, April 2011
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Mochamad Idris
NIM : 107082001539
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VII
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh
Profesionalisme, Karakteristik Personal Auditor, dan Batasan Waktu Audit terhadap
Kualitas Audit”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah
menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i
bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

 Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan
lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi
maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
 Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih
jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 2
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka
Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon dan e-mail tertera di bawah). Atas kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam
eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Dosen Pembimbing Hormat saya,


Peneliti

(Dr. Amilin, SE, Ak, M.Si) (Mochamad Idris)

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 3
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
Nomor : ……… (diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

Nama : …………………….
(boleh tidak diisi)

Nama KAP : …………………….

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : ………… tahun

Posisi Terakhir : Partner Manajer Supervisor


Auditor Senior Auditor Junior

Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3

Pengalaman Kerja : < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 4
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
1. Variabel Profesionalisme (X1)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS


1. Saya menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan, dan
pengalaman saya dalam melaksanakan proses pengauditan
2. Saya akan tetap teguh pada profesi sebagai auditor meskipun saya
mendapat tawaran lain dengan imbalan yang lebih besar
3. Jika ada orang atau masyarakat memandang saya tidak independen
terhadap suatu penugasan, saya akan menarik diri dari penugasan
tersebut
4. Profesi eksternal auditor adalah profesi yang penting di masyarakat
5. Dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan, saya tidak
berada dibawah tekanan siapapun
6. Dalam menentukan ketepatan tingkat materialitas, saya
menggunakan dasar pengetahuan dan kecakapan dalam
melaksanakan pekerjaan audit
7. Pemeriksaan atas laporan keuangan untuk menyatakan pendapat
tentang kewajaran laporan keuangan hanya dapat dilakukan oleh
eksternal auditor
8. Eksternal auditor mempunyai caya yang dapat diandalkan untuk
menilai kompetensi eksternal auditor lain
9. Saya sering mengajak rekan-rekan seprofesi untuk bertukar
pendapat tentang masalah yang ada baik dalam satu organisasi
maupun organisasi lain
10. Saya mendukung adanya organisasi ikatan eksternal auditor

2. Variabel Karakteristik Personal Auditor (X2)


Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)
No. Pernyataan STS TS N S SS
11. Penugasan audit adalah sesuatu yang harus saya kerjakan
12. Dengan perencanaan, penyelesaian penugasan audit akan dapat
dilakukan dengan baik
13. Kadang-kadang saya berfikir bahwa keberadaan saya ini sangat
berguna
14. Saya mempunyai sikap positif pada diri saya
15. Saya merasa yakin bahwa keterampilan dan kemampuan saya
sama atau melebihi daripada teman-teman sekerja saya
16. Untuk memperoleh penugasan yang benar-benar baik, saya
membutuhkan koneksi yang mempunyai kedudukan tinggi
17. Pekerjaan saya memuaskan harapan diri saya
18. Saya dapat menangani pekerjaan yang lebih menantang daripada
pekerjaan yang sedang saya kerjakan

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 5
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
3. Variabel Batasan Waktu Audit (X3)
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS


19. Dengan waktu yang telah ditentukan, tugas yang diberikan belum
sepenuhnya dapat saya kerjakan dengan sebaik-baiknya
20. Selama menjalankan tugas saya kurang mampu memenuhi target
waktu yang telah ditentukan
21. Dengan waktu yang ada, ternyata saya kurang memiliki waktu untuk
bersantai sejenak
22. Saya merasa waktu yang dibutuhkan terlalu sempit, sehingga terasa
cukup berat atas beban pekerjaan yang saya emban
23. Dengan waktu yang terbatas, saya gagal menerapkan prinsip-prinsip
akuntansi

3. Variabel Kualitas Audit (Y)


Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 3= Netral (N) 5= Sangat Setuju (SS)
2= Tidak Setuju (TS) 4= Setuju (S)

No. Pernyataan STS TS N S SS


24. Semakin banyak salah saji yang terdeteksi, menunjukkan
kinerja auditor yang lebih baik
25. Jika auditor telah menerapkan SPAP maka kualitas audit yang
dihasilkan akan baik
26. Auditor harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan agar pekerjaan
yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas
27. Auditor yang dapat menganalisis kemungkinan resiko audit yang
muncul dapat menghasilkan kualitas audit yang baik
28. Jika auditor menerapkan prinsip kehati-hatian, maka kemungkinan
melakukan kesalahan dalam pekerjaannya dapat dikurangi
29. Supervisor harus mengendalikan dan mengontrol pekerjaan yang
dilakukan untuk memastikan bahwa proses audit berjalan sesuai
prosedur
30. Manajer atau partner harus memberikan perhatian lebih pada
pekerjaan audit untuk memberikan motivasi kepada bawahannya
agar bekerja secara maksimal

Bila ada kritik dan saran dapat menghubungi Mochamad Idris (0857 1717 6569), Page 6
e-mail: idrz.mochizz@gmail.com, terima kasih…
LAMPIRAN-LAMPIRAN

97
Lampiran 1
Surat Penelitian Skripsi

98
99
Lampiran 2
Surat Penelitian

100
Lampiran 3
Surat Keterangan dari KAP

103
104
105
106
Lampiran 4
Kuesioner Penelitian

107
Lampiran 5
Daftar Jawaban Responden

112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
Lampiran 6
Output Hasil Pengujian Data

127
128
129
130
131
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Metodologi Penelitian


No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
1. Arleen Profesionalisme, Variabel profesionalisme Tidak ada variabel Hasil penelitian ini
Herawaty Pengetahuan karakteristik personal menunjukkan bahwa
dan Yulius Akuntan Publik auditor, batasan waktu profesionalisme, pengetahuan
Kurnia dalam Mendeteksi audit, dan kualitas audit. akuntan publik berpengaruh
Susanto Kekeliruan, Etika secara signifikan dalam
(2008) Profesi, dan Mendeteksi Kekeliruan, Etika
Pertimbangan Profesi, dan Pertimbangan
Tingkat Tingkat Materialitas.
Materialitas.

2. M. Nizarul Pengaruh Variabel kualitas audit Tidak ada variabel Hasil penelitian ini
Alim Dkk. Kompetensi dan profesionalisme, menunjukkan bahwa
(2007) Independensi karakteristik personal kompetensi dan
Terhadap Kualitas auditor, dan batasan waktu independensi berpengaruh
Audit dengan audit. secara signifikan terhadap
Etika Auditor Objek penelitian pada kualitas audit.
sebagai Variabel auditor yang bekerja di
Moderasi. Jawa timur.
3. Mohd Auditors Variabel time budget Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
Nazli Perception of pressure, audit quality. profesionalisme, bahwa batasan waktu audit
Mohd Time Budget karakteristik personal (Time Budget Pressure) tidak
Noor, Pressure and auditor. berpengaruh signifikan
Malcolm Reduced Audit Objek penelitian pada terhadap kualitas audit.
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Peneliti Metodologi Penelitian
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Smith, Quality Practices Auditor yang bekerja di
Zubaidah A Preliminary Malaysia
Ismail Study From
(2010) Malaysian
Context
4. Phapruke Relationship Variabel professionalism, Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
Ussahawan Quality, audit quality karakteristik personal bahwa profesionalisme
itchakit Professionalism, auditor, batasan waktu berpengaruh signifikan
(2008) and Audit audit. terhadap kualitas audit.
Quality: an Objek penelitian pada
Empirical Studi of auditor yang bekerja di
Auditors on Thailand.
Thailand
5. Reni Analisis Variabel profesionalisme Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
Yendrawat Hubungan antara karakteristik personal bahwa Profesionalisme
i (2008) Profesionalisme auditor, batasan waktu Auditor berpengaruh secara
Auditor dengan audit, dan kualitas audit. signifikan terhadap tingkat
Tingkat Objek penelitian pada materialitas.
Materialitas auditor yang bekerja di
dalam Proses Yogyakarta
Pengauditan
Laporan
Keuangan
6. Sumintorn Effects of Variabel professionalism, Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
Bersambung pada halaman selanjutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)

Peneliti Metodologi Penelitian


No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Baotham Professionalism Audit quality Karakteristik personal Bahwa profesionalisme
(2007) on Audit Quality auditor, batasan waktu berpengarruh signifikan
and Self-Image of audit. terhadap kualitas audit.
CPA’s in Objek penelitian pada
Thailand auditor yang bekerja di
Thailand.
7. Susiana Analisis Pengaruh Variabel kualitas audit Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
dan Arleen Independensi, profesionalisme, bahwa independensi,
Herawaty Mekanisme karakteristik personal mekanisme corporate
(2007) Corporate auditor, batasan waktu governance, dan kualitas
Governance, dan audit. audit berpengaruh signifikan
Kualitas Audit Menggunakan purposive terhadap integritas laporan
terhadap sampling. keuangan.
Integritas Laporan
Keuangan

8. Thio Hubungan Variabel karakteristik Tidak ada variabel Penelitian ini menunjukkan
Anastasia Karakteristik personal auditor profesionalisme, batasan bahwa Karakteristik Personal
Petronila Personal Auditor waktu audit, kualitas audit. Auditor berpengaruh
dan Yuke Terhadap Tingkat signifikan terhadap tingkat
Irawati Penerimaan penerimaan penyimpangan
(2006) Penyimpangan perilaku dalam audit.
Perilaku dalam
Audit.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Anda mungkin juga menyukai