Yusriani*)
*)
Akademi Farmasi Yamasi Makassar
ABSTRAK
Salah satu penyakit yang selalu mendapat perhatian bagi para remaja dan dewasa muda
adalah jerawat atau dalam bahasa medisnya acne vulgaris, salah satu pengobatan untuk masalah
jerawat adalah dengan menggunakan alami salah satunya krim ekstrak buah bengkoang
(Pachyrhizus erosus) dimana buah bengkoang memiliki kandungan zat yang bermanfaat, seperti
anti oksidan, anti bakteri, flafonoid, dan vitamin c, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas krim ekstrak buah bengkoang terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini ialah metode sumuran medium Na disediakan sebanyak 3 cawan
petri dengan 4 buah sumuran, pada konsentrasi 5%, 10%, kontrol negatif (basis krim) dan kontrol
positif 10% pengamatan dilakukan 2 kali 24 jam masa inkubasi, pada konsetrasi 10% rata-rata
diameter zona hambatnya 18,6mm penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak bengkoang memiliki
aktivitas untuk menghambat bakteri Propionibacterium acnes tetapi zona hambatnya lebih kecil
dibandingkan dengan anti biotik clindamicyn
Kata Kunci : uji aktivitas krim ekstrak bengkoang terhadap bakteri Propionibacterium acnes
PENDAHULUAN
Bengkoang (Pachyrizus arosus)
Salah satu penyakit kulit yang merupakan salah satu contoh buah tropis
selalu mendapat perhatian bagi para remaja yang dapat tumbuh di Indonesia yang
dan dewasa muda adalah jerawat atau dalam berasal dari Amerika (Uzun and Yesiloglu,
bahasa medisnya acne vulgaris 2012). Populasi tanaman bengkoang tersebar
(Yuindartanto, 2009). Penyakit ini tidak di Indonesia di seluruh pelosok nusantara,
fatal, tetapi cukup merisaukan karena khususnya di daerah Jawa Timur dan
berhubungan dengan menurunnya Sumatra Barat.Sebagian besar komponen
kepercayaan diri akibat berkurangnya bengkoang terletak pada umbinya.Tanaman
keindahan wajah penderita (Effendi, 2003). bengkoang (Pachyrhizuserosus) dikenal baik
Penyebab jerawat sangat banyak oleh masyarakat kita. Umbi tanaman
(multifaktorial), antara lain genetik, bengkoang biasa dimanfaatkan sebagai buah
endokrin, faktor makanan , kreaktifan dari atau bagian dari beberapa jenis masakan
kelenjar sebasea sendiri,faktor psikis, seperti rujak,asinan atau dimakan segar .
musim, infeksi bakteri(Propionibacterium Umbi bengkoang mengandung agen pemutih
acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya (whitening agent) yang dapat memutihkan
(Yuindartanto, 2009). Penderita biasanya dan menghilangkan noda hitam dan
mengeluh adanya erupsi kulit pada tempat – pigmentasi di kulit. Bengkoang
tempat predileksi, yakni di muka, bahu, Mengandung vitamin C vitamin B1, protein
leher, dada, punggung bagian atas dan dan senyawa fenol yang dapat berfungsi
lengan bagian atas, dapat disertai rasa gatal . sebagai anti bakteri (Assiori,2010).
kulit berupa komedo, papul, pustule, nodus,
atau kista (Harper, 2008). Isi komedo ialah Bengkoang (Pachyrhizus erosus)
sebum yang kental atau padat. Isi kista adalah umbi yang memiliki kandungan-
biasanya pus dan darah (Yuindartanto, kandungan zat yang bermanfaat. Kandungan
2009). zat meliputi antioksidan, vitamin C, air,
antibakteri dan flavanoid. Flavanoid Berdasarkan uraian diatas, maka
merupakan tabir surya alami untuk penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mencegah kerusakan kulit akibat radikal dengan judul “Uji aktifitas Krim Ekstrak
bebas dan zat fenolik efektif untuk Buah Bengkoang (Pachyrhizus erosus)
menghambat proses pembentukan melanin terhadap Propionibacterium acnes.
(Putra,2012).
Berdasarkan uraian latar belakang yang
Jerawat merupakan penyakit pada dikemukakan diatas, maka yang menjadi
permukaan kulit wajah, leher, dada, dan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
punggung yang muncul pada saat kelenjar
minyak pada kulit terlalu aktif sehingga 1. Apakah ekstrak buah bengkoang
pori-pori kulit akan tersumbat oleh (Pachyrhizus erosus )dapat diformulasi
tersumbat oleh timbunan lemak yang dalam bentuk sediaan krim ?
berlebihan. Jika timbunan itu bercampur 2. Apakah krim ekstrak buah bengkoang
dengan keringat, debu dan kotoran lain, (Pachyrhizus erosus) memiliki
maka akan menyebabkan timbunan lemak aktifitas anti bakteri terhadap bakteri
dengan bintik hitam di atasnya yang disebut Propionibacterium acnes
komedo. Jika pada komedo itu terdapat
infeksi bakteri, maka terjadilah peradangan Tujuan penelitian ini adalah
yang di kenal dengan jerawat yang
ukurannya bervariasi mulai dari ukuran kecil 1. Untuk membuat sediaan krim dari
sampai ukuran besar serta berwarna merah ekstrak buah bengkoang (Pachyrhizus
kadang kadang bernanah serta menimbulkan erosus)
rasa nyeri (Djajadisastra, 2009) 2. Untuk mengetahui apakah krim ekstrak
buah bengkoang (Pachyrhizus
Propionibacterium acnes erosus)memiliki efek anti bakteri
merupakan salah satu bakteri gram positif terhadap Propionibacterium acne
yang bertindak sebagai flora normal pada
kelenjar sebaseus. Namun, pada kondisi Manfaat Penelitian penelitian ini adalah
tertentu kolonisasi bakteri P. acnes akan 1. Untuk menghasilkan produk baru yang
berbandiong lurus dengan produk bermanfaat bagi masyarakat khususnya
(Pachyrhizus erosus). produk krim ekstrak buah bengkoang.
2. Sebagai salah satu pengembangan
formulasi baru dalam sediaan farmasi.
METODE KERJA Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada
Alat yang digunakan bulan Mei 2017 di Laboratorium
Alminium Foil, Batang Pengaduk, Bunsen, Mikrobiologi Akademi Farmasi Yamasi
Cawan Petri, Cawan porselin, Corong, Makassar.
Erlemeyer 250 ml, Gelas Ukur 10 ml dan
1000 ml, Handscoen, Kain Flanel, Mistar, Pembuatan Ekstrak Buah Bengkoang
Masker, Ose, Oven, Otoklaf, Panci, Umbi Bengkoang diperoleh dicuci
Rotavapor, Spoit, Timbangan Analitik, bersih kemudian dipotong-potong menjadi
Tabung, Tabung Reaksi, Water Bat bagian kecil. Bengkoang yang telah
dipotong kecil direndam dalam etanol 96%
Bahan yang digunakan dalam bejana maserasi yang terlindung dari
Ekstrak buah bengkoang, Cetaceum, Cera cahaya matahari, didiamkan selama 5 hari.
alba, Parafin liquid, Natrium Simplisia yang dimaserasi kemudian diaduk
tetraborat,Aquadest,Kapas, Kertas pH,. beberapa kali untuk mendapatkan
konsentrasi jenuh, sehingga tidak ada lagi
zat aktif yang dapat disari oleh penyari.Hasil Krim dibuat dalam 3 formulasi
yang didapatkan disaring dan dilakukan konsentrasi ekstrak krim buah bengkoang.
remaserasi.Maserat hasil maserasi dan Masing-masing krim mengandung ekstrak
remaserasi diuapkan dengan rotary krim buah bengkoang sebanyak 5% (b/b)
evaporator dilanjutkan dengan waterbath dan 10% (b/b) dalam komposisi basis yang
pada suhu 60oC. sama.
Rata-rata Zona
17,6mm 18,6mm - 20,3mm
Hambatan
20
15
10
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini diawali dengan pertumbuhan bakteri Propionibacterium
pembuatan ekstrak Bengkoang (Pachyrhizus acnes dengan rata-rata diameter zona
erosus)dengan metode maserasi dan hambatan yaitu 17,6 mm.Hal tersebut terjadi
menggunakan pelarut etanol 96%,ekstrak pula pada krim yang menggunakan
cair untuk selanjutnya di rotavapor dan konsentrasi ekstrak Bengkoang sebanyak
dilakukan penguapan untuk mendapatkan 10% yang dengan rata-rata diameter zona
ekstrak kental Bengkoang (Pachyrhizus hambatan 18,6 mm dan pada clindamicy
erosus). yang digunakan sebagai kontrol positif
Ekstrak kental Bengkoang yang menunjukkan daerah zona hambatan yang
didapatkan kemudian dibuat dalam bentuk lebih besar dengan rata-rata 20,3 mm
sediaan krim yang menggunakan konsentrasi sedangkan pada basis krim yang digunakan
ekstrak sebanyak 5% dan 10% untuk sebagai kontrol negatif dan tidak
selanjutnya dilakukan penelitian aktivitas mengandung ekstrak Bengkoang
krim Bengkoang terhadapPropionibacterium menunjukkan tidak adanya daerah zona
acnes, kontrol negatif yang digunakan basis hambatan terhadap Propionibacterium
krim dan kontrol positif digunakan acnes.
clindamicyn. Hal tersebut membuktikan bahwa
Pada penelitian ini krim yang ekstrak Bengkoang memiliki efek
menggunakan Bengkoang dengan antibakteridan dapat menghambat
konsentrasi 5% sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium
Acnes yang merupakan salah satu bakteri
yang dapat menyebabkan berbagai macam Bhambri, Sanjay, James Q. Dell Rosso,
konsentrasi ekstrak Bengkoang (Pachyrhizus Avani Bhambri. Pathogenesis of acne
erosus). yang ditambahkan maka semakin vulgaris: recent advances. Journal of Drugs
besar pula zona hambatan yang didapatkan. in Dermatology, Juli 2009, hal. 1-6