DRAFT PEDOMAN PENYELENGGARAAN IPSRS Rev PDF
DRAFT PEDOMAN PENYELENGGARAAN IPSRS Rev PDF
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Riwayat penyelenggaraan Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersedianya fasilitas pelayanan
yaitu sarana, prasarana maupun peralatan disamping faktor lainnya. Sarana,
prasarana dan peralatan rumah sakit harus diupayakan selalu dalam keadaan
baik dan l a i k p a k a i untuk menjamin kualitas dan kesinambungan pelayanan
kesehatan. Untuk mencapai kondisi yang demikian, sarana, prasarana dan
peralatan tersebut harus dikelola dengan b a i k , seefektif dan seefesie n
m ungkin penge lo laan tersebut dimulai sejak pengadaan, operasionalisasi dan
pemeliharaan termasuk di dalamnya pengamanan dan pengembanganya.
IPSRS adalah unit organisasi fungsional dalam rumah sakit yang secara
hierarki berada di bawah Direktur atau Wakil Direktur Rumah Sakit.
Dalam perjalanannya selama 20 tahun terakhir, terjadi perkembangan
sangar bervariasi di sebagian kecil rumah sakit di Indonesia, IPSRS yang
seterusnya disebut Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dapat
melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan dengan baik, tetapi di banyak
rumah sakit kurang berkembang dan bahkan menjadi beban pengeluaran rumah
sakit (cost center). Kendala yang dihadapi oleh banyak rumah sakit adalah
minimnya sumber data fasilitas, termasuk peralatan dan tempat kerja, sumber daya
manusia dan dukungan pembiayaan sistem anggaran rumah sakit pemerintah
tidak dapat mendorong berkembangnya IPSRS sebagai unit yang menghasilkan
(revenue center).
2. Perkembangan IPSRS sesuai tuntutan m a n a j e m e n rumah sakit.
Dalam era manajemen modern dewasa ini, dituntut suatu pengelolaan
rumah sakit yang bukan saja dapat memberikan pelayanan bersifat social tetapi
juga menghasilkan keuntungan untuk membiayai dirinya sendiri untuk dapat
mencapai itu, para professional perumah-sakitan menganggap bahwa sudah
saatnya manajemen rumah sakit hanya mengurusi masalah yang berhubungan
dengan bisnis intinya (core business), yaitu pelaksanaan kesehatan. Urusan lain
yang bersifat penunjang non medis di masa mendatang menjadi bagian yang
B. TUJUAN
1. Umum
Memberikan panduan kepada manajemen rumah sakit dalam mengelola
IPSRS untuk mewujudkan pelayanan yang aman dan bermutu.
2. Khusus
a. Terbentuknya organisasi IPSRS yang efektif dan adaptif terhadap
lingkungan.
b. Terkelolanya kesiapan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit.
c. Terintegrasinya perencanaan dan pengembangan sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit.
C. RUANG LINGKUP
Dalam pedoman ini diuraikan tugas, fungsi, organisasi, sumber daya dan
pembinaan IPSRS. Disamping itu, sebagai unit kerja yang berada di dalam rumah
sakit maka IPSRS harus dapat dinilai kinerjanya melalui evaluasi kinerja IPSRS,
maka dalam pedoman ini juga diuraikan beberapa metoda evaluasi kinerja IPSRS
dan staf untuk dapat ditindak lanjuti. Selain hal tersebut disajikan pula metoda
perhitungan biaya masa pakai (Life cycle cost analysis) alat untuk penyusunan
perencanaan. Dilampirkan juga rumus-rumus evaluasi kinerja untuk keperluan
manajemen .
D. PENGERTIAN
1. Konsultasi Teknis adalah pemberian informasi yang bersifat teknis
mengenai fasilitas rumah sakit.
2. Fasilitas Rumah Sakit adalah perangkat keras rumah sakit meliputi sarana,
prasarana dan peralatan yang digunakan untuk pelayanan.
3. Peralatan Utilitas (Mechanical electrical) adalah peralatan yang berkaitan
dengan prasarana dalam arti : sumber daya (supply) maupun beban untuk
memfungsikan fasilitas secara optimal
4. Sarana adalah bangunan yang sebagian atau seluruhnya berada di atas
tanah / perairan, ataupun di bawah tanah / perairan dan digunakan untuk
penyelenggaraan atau penunjang pelayanan.
5. Prasarana adalah alat, jaringan, dan system yang membuat suatu sarana
dapat berfungsi.
6. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan / atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
7. Hospital Engineering Development adalah pengembangan keilmuan dan
teknologi dalam bidang sarana, prasarana dan alat kesehatan rumah sakit
B. URAIAN TUGAS
Tugas pokok IPSRS adalah melaksanakan tugas bidang pengelolaan teknik
dalam menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Fungsi IPSRS adalah
menyiapkan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang diperlukan di rumah sakit
untuk menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien.
Secara matriks fungsi IPSRS dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemeliharaan Ya Ya Ya Ya Ya
Perbaikan Ya Ya Ya Ya Ya
Pengoperasian Ya Ya Ya Ya Ya
Utilitas
Konsultasi Teknis Ya Ya Ya Ya Ya
Adapun uraian tugas secara rinci seperti tergambar pada matriks di atas,
adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a) Perencanaan pembangunan
1) Memberikan informasi kondisi teknis rumah sakit.
2) Konfirmasi dan evaluasi terhadap desain yang dibuat oleh konsultan.
3) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program pembangunan di
rumah sakit.
b) Perencanaan pengadaan
1) Memberikan informasi teknis mengenai kapasitas daya listrik dan
prasarana lain yang tersedia di rumah sakit.
2) Memberikan informasi kepada user / pelanggan mengenai hasil analisa
teknis, spesifikasi teknis peralatan dan perkembangan teknologi.
3) Mempersiapkan pra instalasi yang diperlukan alat
4) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program pengadaan di
rumah sakit.
c) Perencanaan pemeliharaan
1) Menyusun program pemeliharaan meliputi:
i. Jadwal pelaksanaan pemeliharaan dan pengadaan bahan
pemeliharaan / material bantu.
ii. Kebutuhan bahan pemeliharaan dan material bantu, lengkap dengan
spesifikasi teknis, nomor katalog dan jumlah.
2) Menyusun daftar alat yang akan dipelihara, berdasarkan skala prioritas
yang telah disetujui atara direksi dan pelanggan
3) Menyusun rencana anggaran
4) Merupakan penanggung jawab perencanaan program pemeliharaan.
d) Perencanaan Perbaikan
2. Pengorganisasian
a) Pengorganisasian Pemeliharaan
b) Pengorganisasian Perbaikan
1) Mengkoordinir persiapan perbaikan alat, meliputi:
i. Pelaksana perbaikan
ii. Suku cadang
iii. Jadwal
2) Menghubungi pelanggan, mengenai waktu pelaksanaan.
3) Mengkoordinir persiapan perbaikan alat oleh pihak III.
4) Pada pengorganisasian perbaikan IPSRS merupakan penanggung
jawab program.
5) Pengorganisasian pengoperasian
6) Mengkoordinir pemantauan fungsi alat
7) Memberikan bimbingan teknis kepada operator mengenai
pengoperasian alat dengan acuan :
i. Protap pengoperasian alat
ii. Operation manual untuk masing-masing alat
8) Merupakan bagian dari sistem pengorganisasian perbaikan di rumah
sakit
3. Pelaksanaan
a) Pelaksanaan pemeliharaan
4. Pengawasan
a) Pengawasan Pembangunan
1) Melaksanakan pengawasan pembangunan
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil pembangunan
4) Merupakan bagian dari sistem pegawasan pembangunan rumah sakit
b) Pengawasan Pengadaan
1) Melaksanakan pengawasan pengadaan dan instalasi
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil pengadaan
4) Merupakan bagian dari sistem Pengawasan Pengadaan di rumah sakit
c) Pengawasan Pemeliharaan
1) Melaksanakan perbaikan
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil perbaikan
4) Merupakan penanggung jawab Pengawasan Perbaikan
2. Pj. Administrasi
a) Menyusun usulan program pelayanan Administrasi Teknis, Keuangan,
Logistik.
b) Mengkoordinasikan pelayanan Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
c) Menyiapkan data logistik, keuangan, administrasi, dan SDM untuk
penyusunan RKT.
d) Menyusun data SOP administrasi teknis, keuangan, logistik .
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
f) Menyiapkan data pengukuran capaian indikator SPM sesuai bidangnya.
g) Mengajukan usulan UYHD Operasional Instalasi.
h) Menyusun program pengembangan Administrasi Teknis, Keuangan,
Logistik.
i) Menyusun program pengelolaan dan pengembangan SDM di
Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
j) Menyusun data ketersediaan suku cadang dalam rangka pelayanan
pemeliharaan dan penyediaan kebutuhan ATK.
k) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan administrasi
teknis, keuangan, logistik dan secara berkala.
l) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan Administrasi Teknis,
Keuangan, Logistik.
m) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi teknis,
keuangan, logistik sesuai ketentuan.
n) Membuat laporan mutasi asset dan persediaan setiap bulan.
o) Membuat laporan kinerja SDM.
p) Menyusun data dan membuat laporan daftar hadir karyawan.
q) Membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan UYHD.
r) Mengkoordinasikan terlaksananya rekaman / dokumentasi pelaksanaan
maintenance / pemeliharaan di IPSRS.
s) Melakukan koordinasi lintas fungsi kegiatan administrasi dengan
instalasi, bidang/bagian sesuai ketentuan.
d) Melakukan koordinasi tugas dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka kerja sama dengan lingkup Instalasi Sanitasi dan Pertamanan.
9. Pj. Mutu
a) Melakukan Monitoring & Evaluasi
b) Menyusun Indikator Mutu
c) Mengelola Risk Manajemen
d) Verifikasi Regulasi
e) Pengembangan Kompetensi SDM
f) Perijinan
Keterangan :
1. Kepala Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit
2. Penanggung Jawab Administrasi
3. Penanggung Jawab Pengolahan Data dan Informatika
4. Penanggung Jawab Manajemen Teknik
5. Penanggung Jawab Workshop
6. Penanggung Jawab Utilitas
7. Penyelia Manajemen Teknik
8. Penyelia Pelayanan Teknis
9. Penyelia Operasionalisasi Utilitas
10. Staf Workshop & Fungsional
DIREKTUR UTAMA
Penanggung Jawab
Administrasi, Logistik,
SDM dan Keuangan
Kepala Pelayanan
Kepala Pelayanan Pengendalian
Penyediaan Air Bersih, Kepala Pelayanan
Serangga dan Binatang Pengganggu,
Desinfeksi Ruangan, Pengolahan Limbah
Pemantauan Lingkungan Fisik dan
Pemantauan Cair dan Lingkungan
Kimia, Surveilans Kesehatan
LingkunganBiologi dan Padat
Lingkungan dan PKM RS Sanitasi
Pengawasan K3 Sanitasi
SUMBER DAYA
Keterangan :
3. Penyelia
a. Kualifikasi I
Pendidikan dasar 1 Administrasi dengan tambahan pendidikan
1) Pengalaman kerja IPSRS minimal 3 tahun
2) Pelatihan pengelolaan Sarana, Prasarana dan Peralatan kesehatan
4. Pelaksana (teknisi)
a. Kualifikasi I
Dasar pendidikan D III Sanitasi ditambah dengan keahlian khusus
dibidang kesehatan lingkungan, manajemen dan administrasi
b. Kualifikasi II
Dasar pendidikan Sarjana muda / D III teknik elektromedik
c. Kualifikasi III
Dasar pendidikan SMK dengan pengalaman kerja di IPSRS minimal 10
tahun.
Pelatihan pengelolaan sarana rumah sakit.
PENYEBARAN SDM
Kepala Instalasi 1 Orang
Tukang 13 Orang
Status
Jenis Tenaga Ada Kepegawaian Keterangan
CPNS/ PNS Non.PNS
S1 Sipil 2 1 1
S1 Teknik Nukilr 2 2
S1 Elektro 2 2
S1 Teknik Industri 1 1
S1 Teknik Lingkungan 1 1
D3 Elektromedis 10 7 3
D3 Sipil 1 1
D3 Arsitektur 1 1
D3 Mesin 5 5
D3 Listrik 5 5
D3 Manajemen 2 2
Jumlah 75 37 38
B. FASILITAS KERJA
Secara umum fasilitas kerja yang diperlukan IPSRS meliputi ruang kerja,
peralatan maupun bahan. Kebutuhan fasilitas kerja yang diperlukan sangat
tergantung pada beban dan lingkup tugasnya. Semakin besar beban dan lingkup
tugasnya akan semakin besar/banyak fasilitas yang diperlukan. Misalnya IPSRS
yang melakukan kegiatan pemeliharan dan perbaikan memerlukan workshop dan
peralatannya termasuk tool set maupun alat ukur.
C. PEMBIAYAAN
IPSRS dalam melaksanaan tugas dan kegiatannya, selain memerlukan SDM
dan fasilitas kerja juga memerlukan dukungan biaya. Biaya yang diperlukan, yaitu:
1. Biaya pemeliharaan alat terdiri dari:
a. Biaya pengadaan bahanpemeliharaan
b. Biaya pengadaan material bantu
c. Biaya operasional yang diperlukan untuk uji fungsi
2. Biaya perbaikan kerusakan terdiridari:
a. Biaya pengadaan suku cadang
b. Biaya perbaikan alat oleh pihak ketiga
3. Biaya bahan operasional terdiri dari :
a. Biaya pengadaan bahan bakar oli, filter Reagen untuk Lab. Kesling dll.
b. Biaya Uji Baku Mutu
4. Biaya pengujian dan kalibrasi
5. Biaya administrasi terdiri dari:
a. Biaya pengadaan formulir, surat tugas, system pelaporan
b. Biaya pengadaan ATK
6. Biaya peningkatan SDM/Pelatihan/Seminar, Dll
7. Biaya pengadaan alat kerja (pengganti atau melengkapi)
D. PERALATAN KERJA
Secara umum peralatan kerja yang diperlukan IPSRS meliputi peralatan
kerja sesuai kondisi teknologi tindak medik secara kualitas maupun jumlah
tempat tidur dan jumlah sarana, prasarana dan alat kesehatan secara
kuantitas. Misalnya IPSRS yang melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan,
memerlukan workshop dan peralatannya termasuk tool set maupun alat ukur,
sebagai contoh seperti daftar peralatan kerja berikut ini :
NO Uraian Volume
MEKANISME KERJA
A. MEKANISME KERJA
1. PROSES PERBAIKAN
a. Perbaikan yang alat /suku cadang ada di IPSRS.
Menerima usulan Perbaikan sarana , prasarana dan alat medik serta
peralatan non medik dari seluruh satuan kerja.Usulan kebutuhan
peralatan sarana prasarana berdasarkan formulir no. F/041/001/R/00
mencatumkan :
• Nama alat
• Spesifikasi
• Jumlah alat yang rusak
• Tempat alat yang rusak
• Jenis kebutuhan penggantian alat
• Jenis kebutuhan dan penambahan alat
b. Perbaikan yang alat/suku cadang yang tidak tersedia di IPSRS dan
melalui proses perencanaan.
Menyusun perencanaan sesuai alokasi anggaran tersedia.
Setelah mendapatkan alokasi anggaran dari rumah sakit yang terdiri dari :
• Alokasi anggaran dari sumber dana BLU (dana pendapatan RS)
• Alokasi anggaran dari sumber dana APBN
Seluruh alokasi anggaran adalah merupakan sumber alokasi yang
akan dijadikan bahan perencanaan perbaikan sarana dan prasarana.
Sesuai dengan prioritas dengan melihat alokasi anggaran :
a) Penggantian alat karena alat yang tersedia sudah tidak layak pakai /
rusak
b) Perbaikan sarana prasarana karena kondisi nya tidak layak / tidak
memenuhi standart keselamatan
c) Penggantian sarana, prasarana dan alat medik yang utilitinya tinggi
Lap. Kerusakan
Distribusi ke
pelayanan masing2
Pelaksanaan Perbaikan
RAB
SELESAI
Ya
Tidak
Setuju
Ya
Proses Rekap
& Evaluasi SP
PPK ULPBJ 1
File
Swakelola IPSRS Pihak III
Gudang
IPSRS Pelaksanaan
Proses Rekap
& Evaluasi
ULPBJ 2
a. Pengertian
Merupakan alur proses pemeliharaan kuratif/perbaikan sarana,prasarana
dan alat
b. Tujuan
Memberi pelayanan perbaikan dengan cepat dan efisien.
d. Referensi
1) Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2) Surat keputusan Direktur jenderal Bina Pelayanan Medik No.
HK.03.05/1/989/2010 tentang Petunjuk teknis Tata kearsipan
Dinamis
3) Pedoman teknis di bidang Sarana dan Prasarana kesehatan.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2011
e. Prosedur
1) Bagian penerima laporan menerima laporan permintaan perbaikan
sarana / prasarana dari Instalasi / bagian melalui telepon atau surat.
2) Petugas penerima laporan mencatat pada buku laporan harian
kerusakan dan memberikan nomor laporan kerja.
3) Petugas penerima laporan mengisi blangko laporan kerja.
4) Blangko laporan kerja di serahkan kepada PJ Pelayanan terkait.
5) PJ Pelayanan terkait Memerintahkan teknisi pelaksana untuk
melakukan perbaikan alat yang di maksud.
6) Teknisi pelaksana melakukan perbaikan alat di Instalasi / bagian
pelapor
7) Pekerjaan selesai ikuti procedure no 10.
8) Proses perbaikan alat denga Rincian Anggaran Biaya (RAB) :
a) Jika pekerjaan tertunda karena membutuhkan komponen dan
suku cadang di gudang tidak ada/kosong PJ Pelayanan terkait
akan melaporkan beserta usulan RAB (rincian anggaran biaya)
kepada kepala IPSRS.
Mulai
Pemeriksaan /
pengecekan oleh petugas
jaga storing
Tidak Bisa
bisa Bisa
ditangani
Selesai
Perbaikan ke user
Jadwal pemeliharaan
Pelaksanaan Perbaikan
Tidak
Butuh Suku Cadang
SELESAI
Ya
RAB
Pengesahan User
Tidak
Setuju
Proses Rekap Ya
& Evaluasi SP
Gudang
Barang Datang
IPSRS
Proses Rekap
& Evaluasi
ULPBJ 2
a. Pengertian
Merupakan alur proses pemeliharaan preventif sarana, prasarana dan
alat.
c. Kebijakan
f. Semua peralatan, sarana dan prasarana wajib dilakukan
pemeliharaan preventif.
g. Pelaksanaan pemeliharaan preventif wajib dilaksanakan secara
berkala.
h. Semua peralatan, sarana dan prasana wajib memiliki kartu
pemeliharaan.
d. Referensi
1) Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2) Surat keputusan Direktur jenderal Bina Pelayanan Medik No.
HK.03.05/1/989/2010 tentang Petunjuk teknis Tata kearsipan
Dinamis
3) Pedoman teknis di bidang Sarana dan Prasarana kesehatan.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2011
e. Prosedur
1) PJ Pelayanan terkait membuat jadwal pemeliharaan yang diketahui
oleh Ka. IPSRS.
2) PJ Pelayanan Masing-masing Memerintahkan teknisi untuk
melakukan pemeliharaan preventif sesuai dengan Jadwal
pememeliharaan preventif.
3) Teknisi pelaksana meminta / bon suku cadang pemeliharaan
preventif ke PJ. Adimistrasi dan logistik yang di ketahui oleh PJ
Pelayanan terkait, apabila ditemukan kerusakan dan perlu
penggantian suku cadang.
4) Teknisi pelaksana melakukan pemeliharaan preventif ke Instalasi/unit
kerja. Bila selesai masuk ke prosedur 7
5) Proses perbaikan alat denga Rincian Anggaran Biaya (RAB) :
B. PEMBINAAN MANAJERIAL
1. Evaluasi Kinerja IPSRS.
Kinerja IPSRS dapat dilihat dari indicator _kerjanya. Beberapa indikator
tersebut, adalah sebagai berikut:
• Kualitas
• Efektifitas biaya
• Ongkos tenaga kerja dan material yang diperlukan berada dalam batas-
batas yangtelah dianggarkan.
• Tercapainya jadwal waktu penyelesaian pekerjaan.
• Didapatnya hasil pekerjaan yang berkualitas.
• Program
• Waktu pendidikan
• Kualifikasi tenaga
2. Pelatihan
Pelatihan bagi petugas rumah sakit merupakan upaya untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan.
a. Materi pelatihan, antara lain:
• Manajemen pemeliharaan
• Manajemen pembangunan fisik rumah sakit
• Pemeliharaan dan perbaikan alat
• Pengoperasian alat
• Pengujian dan atau kalibrasi alat
• Pemeriksaan dan pengujian alat
• Kesehatan dan keselamatan kerja(K3)
• Pengenalan teknologi baru peralatan kesehatan
• Proteksi radiasi
• Pengoperasian dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
b. Penyelenggaraan pelatihan.
• Pelatihan diikuti petugas rumah sakit, dapat dilaksanakan oleh
IPSRS / Diklat rumah sakit dengan mengundang nara sumber/
tenaga ahli ke rumah sakit. Pada pelatihan ini rumah sakit sebagai
penyelenggara.
• Pelatihan bagiteknisi:
- Cara pengoperasian alat.
- Penjelasan mengenai fungsi masing-masing bagian alat.
- Mempelajari schematic/ wiring diagram.
- Melakukan trouble shooting/ mendeteksi kerusakan alat.
- Pengujian dan kalibrasi.
- Penyusunanprogrampemeliharaan.
- Perbaikan ringan.
- Penggantian bahan pemeliharaan / suku cadang.
- Menyusun prosedur tetap pemeliharaan alat.
KINERJA IPSRS
A. KINERJA OPERASIONAL
1. Kinerja Operasional Pelayanan (Satker)
a) Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif adalah setiap aktivitas/kegiatan perawatan
terprogram dan berkesinambungan untuk menjaga dan mempertahankan
agar peralatan dapat berfungsi optimal sesuai dengan standart manual
instruction book. Preventif Maintenance yang baik akan terhindar dari
aktivitas tak terprogram (unplanned maintenance activity). PM harus
senantiasa dilakukan agar aset tersebut dapat beroperasi/berproduksi
secara berkesinambungan.
No. Program Pemeliharaan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Rata2
1 Bangunan & Prasarana Lingkungan 91% 85% 87% 90% 90% 89% 89%
2 Listrik, Audio Visual, Kom & Gas Medis 85% 90% 87% 87% 88% 89% 88%
3 Peralatan Non Medis 90% 91% 62% 65% 64% 65% 73%
4 Peralatan Medis 92% 94% 93% 94% 92% 94% 93%
5 Air & Steam 87% 89% 86% 87% 89% 91% 88%
86%
NO
PERIODE Jumlah
KWT
1 Jan-01 9.996.375,00
2 Feb-01 9.950.000,00
3 Feb-02 9.983.100,00
4 Mar-01 9.921.500,00
5 Mar-02 9.867.475,00
6 Apr-01 9.995.000,00
7 Apr-02 9.997.000,00
8 Apr-03 9.933.000,00
9 Mei-01 9.971.500,00
10 Mei-02 9.941.600,00
11 Jun-01 9.994.000,00
Total 109.550.550,00
Tanggal
Tangki Bulan Volume Jumlah pengiriman
D. ANALISA KOMPREHENSIF
1. Pemeliharaan Preventif
Dari evaluasi yang telah dilakukan pada bulan Januari s/d Juni 2018
menunjukkan bahwa rata- rata persentase pemeliharaan preventif yang telah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal adalah 91%. Berdasarkan indikator
kepatuhannya termasuk dalam kategori Baik, walaupun masih ada
beberapa bidang pemeliharaan yang mengalami penundaan pelaksanaan
dari jadwal yang telah direncanakan, hal ini diakibatkan oleh beberapa hal
antara lain :
1. Pada saat jadwal pemeliharaan dilakukan, ruang atau gedung dan
peralatan sedang digunakan sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan tindakan pemeliharaan.
2. Jadwal pemeliharaan bersamaan dengan acara-acara atau kegiatan
yang sedang berjalan di lingkungan rumah sakit.
3. Kurangnya jumlah sumber daya manusia, sehingga tidak mencukupi
untuk menangani pemeliharaan kuratif yang harus segera ditangani
yang bersamaan dengan jadwal pemeliharaan preventif yang harus
dilakukan.
4. Ketersediaan suku cadang yang terkadang sulit ditemukan dipasaran.
5. Dalam smester I tahun 2018 ini ada permasalahan dengan salah satu
paket pelaksana kontrak pemeliharaan AC kurang memuaskan
kinerjanya, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap jadwal
2. Pemeliharaan Kuratif
Dari evaluasi yang telah dilakukan pada bulan Januari s/d Juni tahun 2018
dapat diketahui rata- rata persentase pemeliharaan kuratif dengan
penetapan target ≥ 80% laporan kerusakan ditanggapi maksimal 15 menit
adalah 98% laporan kerusakan ditanggapi < 15 menit.
Beberapa kendala yang telah dialami dalam pelaksanaan pemeliharaan
kuratif dari faktor internal maupun eksternal adalah sebagai berikut.
Kendala pelaksanaan pemeliharaan kuratif dari faktor internal antara lain :
a. Ketersediaan suku cadang yang terbatas sehingga belum memenuhi
kebutuhan.
b. Peralatan yang kurang memadai dan belum mengikuti perkembangan
teknologi saat ini.
ALTERNATIF SOLUSI
• Beberapa alternatif solusi yang dapat diberikan untuk peningkatan kinerja,
kelancaran pelayanan pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan
pemeliharaan supaya performa bangunan tetap terjaga, peralatan laik pakai,
aman dan nyaman digunakan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan suku cadang
2. Pembaharuan dan penambahan peralatan sesuai dengan
perkembangan teknologi
3. Peningkatan keterampilan teknisi dengan mengikuti pelatihan
4. Regenerasi SDM dengan dilakukannya rekruitmen pegawai baru
5. Meningkatkan kompetensi karyawan
6. Meningkatkan realisasi anggaran pemeliharaan yang diajukan oleh
IPSRS
7. Mempercepat dan mempermudah proses birokrasi dan meningkatkan
koordinasi antara IPSRS, PEANG, JangSar dan Unit Pengadaan.
E. KESIMPULAN
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang berfungsi sebagai
pengelola fasilitas rumah sakit mempunyai modalitas SDM sebanyak 75 orang,
sarana yang dimiliki berupa gedung kantor dalam kondisi cukup baik dan bengkel
yang masih perlu direnovasi, sedangkan prasarana dan peralatan kerja yang dimiliki
IPSRS 95% dalam kondisi baik. Modalitas dana IPSRS berasal dari UMK yang
digunakan untuk pemeliharaan fasilitas rumah sakit maupun untuk kegiatan
operasional dengan catatan dilakukan pertanggungjawaban penggunaan dana
maximal Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pada Smester I tahun 2018 dapat
diketahui bahwa untuk kinerja pemeliharaan preventif, sebesar 86 % pemeliharaan
peralatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan,
berdasarkan indikator kepatuhannya termasuk dalam kategori Baik yaitu bila
PENUTUP