Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Riwayat penyelenggaraan Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersedianya fasilitas pelayanan
yaitu sarana, prasarana maupun peralatan disamping faktor lainnya. Sarana,
prasarana dan peralatan rumah sakit harus diupayakan selalu dalam keadaan
baik dan l a i k p a k a i untuk menjamin kualitas dan kesinambungan pelayanan
kesehatan. Untuk mencapai kondisi yang demikian, sarana, prasarana dan
peralatan tersebut harus dikelola dengan b a i k , seefektif dan seefesie n
m ungkin penge lo laan tersebut dimulai sejak pengadaan, operasionalisasi dan
pemeliharaan termasuk di dalamnya pengamanan dan pengembanganya.
IPSRS adalah unit organisasi fungsional dalam rumah sakit yang secara
hierarki berada di bawah Direktur atau Wakil Direktur Rumah Sakit.
Dalam perjalanannya selama 20 tahun terakhir, terjadi perkembangan
sangar bervariasi di sebagian kecil rumah sakit di Indonesia, IPSRS yang
seterusnya disebut Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dapat
melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan dengan baik, tetapi di banyak
rumah sakit kurang berkembang dan bahkan menjadi beban pengeluaran rumah
sakit (cost center). Kendala yang dihadapi oleh banyak rumah sakit adalah
minimnya sumber data fasilitas, termasuk peralatan dan tempat kerja, sumber daya
manusia dan dukungan pembiayaan sistem anggaran rumah sakit pemerintah
tidak dapat mendorong berkembangnya IPSRS sebagai unit yang menghasilkan
(revenue center).
2. Perkembangan IPSRS sesuai tuntutan m a n a j e m e n rumah sakit.
Dalam era manajemen modern dewasa ini, dituntut suatu pengelolaan
rumah sakit yang bukan saja dapat memberikan pelayanan bersifat social tetapi
juga menghasilkan keuntungan untuk membiayai dirinya sendiri untuk dapat
mencapai itu, para professional perumah-sakitan menganggap bahwa sudah
saatnya manajemen rumah sakit hanya mengurusi masalah yang berhubungan
dengan bisnis intinya (core business), yaitu pelaksanaan kesehatan. Urusan lain
yang bersifat penunjang non medis di masa mendatang menjadi bagian yang

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 1


berada “di dalam” rumah sakit, termasuk IPSRS. Namun disadari masih ada
fungsi IPSRS yang dapat dipertahankan berada “di dalam” rumah sakit dengan
alasan efesiensi atau kewenangan.
Pentingnya pemeliharaan fasilitas fisik dalam rumah sakit tidak dapat
dipungkiri, akan tetapi pada prakteknya kegiatan pemeliharaan jarang mendapat
perhatian yang memadai dari manajemen rumah sakit. Padahal kita menyadari
tentang apa yang akars- terjadi bila perawatan/pemeliharaan fasilitas rumah
sakit tidak dilakukan dengan semestinya, misalnya operasi yang tidak aman,
produksi menurun, kehilangan daya dan faktor-faktor lainnya.
Dengan kesadaran yang demikian, kita dapat perawatan/
pemeliharaan fasilitas rumah sakit merupakan dan vital dalam penyelenggaraan
rumah sakit.
3. Kecenderungan organisasi IPSRS yang akan datang
Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan kepada masyarakat
tetap dituntut untuk bertanggung jawab terhadap keandalan, keakurasian dan
kearnanan peralatan yang digunakan. Sesuai perkembangan manajemen rumah
sakit dewasa ini maka pengelolaan mutu peralatan, meliputi keandalan,
keakurasian dan keamanan dapat diserahkan kepada pihak di luar rumah sakit
atau pihak ke tiga, yang secara khusus bergerak dalam bidang tersebut.
Keuntungan sistem ini adalah profesionalisme dan penghargaan (rewards)
bagi pegawai yang lebih dapat diharapkan. Keadaan seperti ini di banyak
negara sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu.
Adanya tantangan seperti disebutkan di atas, maka organisasi IPSRS
yang selama ini ada di rumah sakit pemerintah harus dapat memposisikan diri
dan melakukan reorganisasi, sehingga secara fungsi dapat menunjang kegiatan
pelayanan kesehatan di rumah sakit serta dapat mengakomodir perkembangan
yang ada di luar rumah sakit. Reorganisasi IPSRS sangat diperlukan saat ini
mengingat perkembangan yang sangat cepat di bidang manajernen rumah sakit.
Perubahan status rumah sakit menjadi Perjan, Persero atau bentuk
apapun dalam rangka kemandirian rumah sakit, akan berakibat pada perubahan
organisasi IPSRS menuju bentuk organisasi miskin struktur kaya fungsi, yang
mampu mengatasi masalah di dalam rumah sakit dan adaptif terhadap
perkembangan di luar rumah sakit.
Beberapa bentuk organisasi IPSRS dimasa depan dapat diperkirakan
mengikuti alternative, sebagai berikut:

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 2


- IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik
- IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik dan operasional
peralatan utilitas.
- IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik, operasional
peralatan utilitas dan pelayanan teknis
4. Tantangan Organisasi IPSRS diera jaminan mutu dan keamanan dalam
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Undang – undang nomer 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
mengamanahkan bahwa Rumah Sakit harus di Akreditasi dan diperpanjang status
Akreditasinya setiap 3 Tahun.
Manajemen Rumah Sakit harus mengurangi dan mengendalikan bahaya dan
resiko, mencegah kecelakaan dan cedera dan memelihara kondisi aman. Fasilitas
fisik, peralatan medik dan peralatan lainnya harus dikelola secara efektif.
Rumah sakit menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan suportif bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
Dalam rangka pemenuhan kesesuaian mutu akreditasi peran dan fungsi
IPSRS menjadi bertambah baik dalam perencanaan pembangunan, pengadaan,
pemeliharaan, dan melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
peningkatan kinerja dalam menyediakan sarana, prasarana, dan alat kesehatan
yang memadai, bermutu dan aman. Oleh karna itu, lingkup kerja, peran dan
wewenang serta organisasi IPSRS harus ditinjau kembali dan disesuaikan dengan
bertambahnya beban kerja baik kuantitas maupun kualiatas.

B. TUJUAN
1. Umum
Memberikan panduan kepada manajemen rumah sakit dalam mengelola
IPSRS untuk mewujudkan pelayanan yang aman dan bermutu.

2. Khusus
a. Terbentuknya organisasi IPSRS yang efektif dan adaptif terhadap
lingkungan.
b. Terkelolanya kesiapan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit.
c. Terintegrasinya perencanaan dan pengembangan sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 3


d. Terwujudnya keandalan, kelaikan, keakurasian serta keamanan
penggunaan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit secara
berkesinambungan.

C. RUANG LINGKUP
Dalam pedoman ini diuraikan tugas, fungsi, organisasi, sumber daya dan
pembinaan IPSRS. Disamping itu, sebagai unit kerja yang berada di dalam rumah
sakit maka IPSRS harus dapat dinilai kinerjanya melalui evaluasi kinerja IPSRS,
maka dalam pedoman ini juga diuraikan beberapa metoda evaluasi kinerja IPSRS
dan staf untuk dapat ditindak lanjuti. Selain hal tersebut disajikan pula metoda
perhitungan biaya masa pakai (Life cycle cost analysis) alat untuk penyusunan
perencanaan. Dilampirkan juga rumus-rumus evaluasi kinerja untuk keperluan
manajemen .

D. PENGERTIAN
1. Konsultasi Teknis adalah pemberian informasi yang bersifat teknis
mengenai fasilitas rumah sakit.
2. Fasilitas Rumah Sakit adalah perangkat keras rumah sakit meliputi sarana,
prasarana dan peralatan yang digunakan untuk pelayanan.
3. Peralatan Utilitas (Mechanical electrical) adalah peralatan yang berkaitan
dengan prasarana dalam arti : sumber daya (supply) maupun beban untuk
memfungsikan fasilitas secara optimal
4. Sarana adalah bangunan yang sebagian atau seluruhnya berada di atas
tanah / perairan, ataupun di bawah tanah / perairan dan digunakan untuk
penyelenggaraan atau penunjang pelayanan.
5. Prasarana adalah alat, jaringan, dan system yang membuat suatu sarana
dapat berfungsi.
6. Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan / atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
7. Hospital Engineering Development adalah pengembangan keilmuan dan
teknologi dalam bidang sarana, prasarana dan alat kesehatan rumah sakit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 4


8. Cost Centre adalah suatu kegiatan/unit usaha yang mengeluarkan biaya
lebih besar dari pemasukan dibandingkan dengan kegiatan/satuan unit kerja
lainnya dalam satu unit kerja yang besar.
9. Revenue Centre adalah suatu kegiatan/unit usaha yang menghasilkan
biaya lebih besar dari pengeluaran, dibandingkan dengan kegiatan/satuan
unit kerja lainnya dalam satu unit kerja yang besar.
10. Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan
berupa perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap
hari oleh operator dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta penggantian
bahan pemeliharaan yang dilaksanakan secara berkala.
11. Pelanggan IPSRS adalah unit kerja atau perorangan yang memerlukan
jasa IPSRS

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 5


BAB II

TUGAS DAN FUNGSI

INSTALASI PENGELOLAAN SARANA RUMAH SAKIT

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Untuk rnenghadapi perubahan orientasi dari pelayanan social kepada sosial
ekonomi dan tuntutan efisiensi serta efektifitas kerja, maka rumah sakit dituntut
rnempunyai unit kerja Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit, sebagai pengelola
teknik yang dapat bekerja secara professional serta mempunyai visi dan misi
yang jelas dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kondisi seperti ini hanya dapat diwujudkan apabila unit kerja pengelola teknik
mempunyai kedudukan dalam tingkat manajemen rumah sakit dan mempunyai
kewenangan menentukan kebijakan di bidang teknik.
Berdasarkan kecenderungan perumahsakitan di masa mendatang, maka
IPSRS dapat dikelompokkan dalam 3 ( t i g a ) kategori pilihan, yaitu:
1. IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik
2. IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik dan operasional
peralatan utilitas.
3. IPSRS yang melaksanakan tugas manajemen teknik, operasional peralatan
utilitas dan pelayanan teknis.

Perbedaan utama dari 3 kategori pilihan di atas adalah terletak pada


kemampuan untuk melakukan pelayanan teknis, yaitu pemeliharaan dan perbaikan
fasilitas rumah sakit. Kategori mana yang dipilih oleh manajemen rumah sakit
tergantung dari sumber daya yang ada.

Tugas pokok dan fungsi IPSRS dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. IPSRS dengan tugas pokok dan fungsi untuk kategori 1.


a. Kegiatan pokok : melaksanakan tugas manajemen teknik, perencanaan,
pengolahan data, pengawasan, monitoring evaluasi dan koordinasi
dengan unit lain.
2. IPSRS dengan tugas pokok dengan fungsi untuk kategori 2

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 6


a. Kegiatan pokok : melakukan tugas manajemen teknik, perencanaan,
pengolahan data, pengawasan, monitoring, evaluasi dan koordinasi
dengan unit lain
b. Melaksanakan operasional peralatan utilitas dan melakukan
pemeliharaan preventif peralatan utilitas.
3. IPSRS dengan tugas pokok dan f u n g s i untuk kategori 3
a. Kegiatan pokok: melaksanakan tugas pengolahan data, pengawasan,
monitoring, evaluasi dan koordinasi dengan unit lain.
b. Melaksanakan operasional peralatan utilitas dan melakukan
pemeliharaan preventif peralatan utilitas.
c. Melaksanakan pelayanan teknis (pemeliharaan dan perbaikan fasilitas
rumah sakit). Penerapan norma keselamatan kerja, pengujian fasilitas
dan kualitas prasarana.

B. URAIAN TUGAS
Tugas pokok IPSRS adalah melaksanakan tugas bidang pengelolaan teknik
dalam menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Fungsi IPSRS adalah
menyiapkan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang diperlukan di rumah sakit
untuk menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efisien.
Secara matriks fungsi IPSRS dapat digambarkan sebagai berikut :

Tugas & Perencana Pengorga Pelaksan Pengawasan Monitoring,


Fungsi an ni- sasian a- an (Quality Evaluasi &
Kegiatan Control) Laporan

Pembangunan Ya Tidak Tidak Ya Ya

Pengadaan Ya Tidak Tidak Ya Ya

Pemeliharaan Ya Ya Ya Ya Ya

Perbaikan Ya Ya Ya Ya Ya

Kalibrasi Ya Tidak Ya/Tidak Ya Ya

Penghapusan Ya Tidak Tidak Tidak Ya

Pengoperasian Ya Ya Ya Ya Ya
Utilitas

Konsultasi Teknis Ya Ya Ya Ya Ya

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 7


Inventarisasi Ya Tidak Tidak Tidak Ya

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi IPSRS sebagaimana dimaksud


di atas perlu didukung dengan sumber daya yang memadai, pembinaan teknis/
manajerial yang berkesinambungan, tata laksana yang jelas dan unit orgarusasi
yang mampu rnenampung kegiatan pengelolaan teknik di rumah sakit.

Adapun uraian tugas secara rinci seperti tergambar pada matriks di atas,
adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

a) Perencanaan pembangunan
1) Memberikan informasi kondisi teknis rumah sakit.
2) Konfirmasi dan evaluasi terhadap desain yang dibuat oleh konsultan.
3) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program pembangunan di
rumah sakit.
b) Perencanaan pengadaan
1) Memberikan informasi teknis mengenai kapasitas daya listrik dan
prasarana lain yang tersedia di rumah sakit.
2) Memberikan informasi kepada user / pelanggan mengenai hasil analisa
teknis, spesifikasi teknis peralatan dan perkembangan teknologi.
3) Mempersiapkan pra instalasi yang diperlukan alat
4) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program pengadaan di
rumah sakit.
c) Perencanaan pemeliharaan
1) Menyusun program pemeliharaan meliputi:
i. Jadwal pelaksanaan pemeliharaan dan pengadaan bahan
pemeliharaan / material bantu.
ii. Kebutuhan bahan pemeliharaan dan material bantu, lengkap dengan
spesifikasi teknis, nomor katalog dan jumlah.
2) Menyusun daftar alat yang akan dipelihara, berdasarkan skala prioritas
yang telah disetujui atara direksi dan pelanggan
3) Menyusun rencana anggaran
4) Merupakan penanggung jawab perencanaan program pemeliharaan.
d) Perencanaan Perbaikan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 8


1) Menyususn rencana perbaikan alat berdasarkan telaah teknis, meliputi:
i. Kebutuhan suku cadang dan komponen alat
ii. Jadwal pelaksanaan.
2) Menyusun rencana anggaran.
3) Merencanakan pelaksanaan perbaikan: swakelola atau oleh pihak III
4) Merupakan penanggung jawab perencanaan program perbaikan.
e) Perencanaan Kalibrasi
1) Menyusun alat yang akan dikalibrasi.
2) Menyusun jadwal pelaksanaan.
3) Menyusun rencana anggaran berdasarkan pola tarif kalibrasi.
4) Merupakan penanggung jawab perencanaan program kalibrasi.
5) Melakukan kalibrasi internal untuk rumah sakit yang sudah diberikan
kewenangan.
f) Perencanaan Penghapusan
1) Memberikan telaahan teknis terhadap peralatan yang akan dilakukan
penghapusan
2) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program penghapusan di
rumah sakit.
g) Perencanaan pengoperasian
1) Merencanakan bahan operasional
2) Menyusun jadwal pengadaan bahan operasional
3) Menyusun rencana anggaran
4) merupakan penanggung jawab perencanaan program pengoperasian.
h) Perencanaan Inventarisasi
1) Menyusun inventarisasi untuk kegiatan pemantauan aset, pemeliharaan
dan perbaikan alat.
2) Perencanaan bahan pemeliharaan, material bantu, suku cadang dan
bahan operasional peralatan utilitas dilengkapi dengan spesifikasi
teknis, nomor katalog, jumlah dan jadwal pengadaan.
3) Merupakan bagian dari sistem perencanaan program inventarisasi aset
di rumah sakit.

2. Pengorganisasian

a) Pengorganisasian Pemeliharaan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 9


1) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan, meliputi jadwal,
petugas, bahan pemeliharaan dan peralatan bantu.
2) Memberikan tugas kepada teknisi.
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh
pihak III.
4) Merupakan penanggung jawab pengorganisasian pemeliharaan.

b) Pengorganisasian Perbaikan
1) Mengkoordinir persiapan perbaikan alat, meliputi:
i. Pelaksana perbaikan
ii. Suku cadang
iii. Jadwal
2) Menghubungi pelanggan, mengenai waktu pelaksanaan.
3) Mengkoordinir persiapan perbaikan alat oleh pihak III.
4) Pada pengorganisasian perbaikan IPSRS merupakan penanggung
jawab program.
5) Pengorganisasian pengoperasian
6) Mengkoordinir pemantauan fungsi alat
7) Memberikan bimbingan teknis kepada operator mengenai
pengoperasian alat dengan acuan :
i. Protap pengoperasian alat
ii. Operation manual untuk masing-masing alat
8) Merupakan bagian dari sistem pengorganisasian perbaikan di rumah
sakit

3. Pelaksanaan
a) Pelaksanaan pemeliharaan

1) Melaksanakan pemeliharaan preventif secara berkala, termasuk


pemantauan fungsi alat.
2) Pada pelaksanaan pemeliharaan, IPSRS merupakan penanggung
jawab program.
3) Pelaksanaan Perbaikan
4) Melaksanakan perbaikan kerusakan alat

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 10


5) Pada pelaksanaan perbaikan alat, IPSRS merupakan penanggung
jawab program
6) Pelaksanan Pengoperasian
7) Mempersiapkan bahan operasional peralatan utilitas
8) Melaksanakan pengoperasian peralatan utilitas
9) Merupakan penanggung jawab program Pelaksanaan pemeliharaan

b) Pelaksanaan Konsultasi Teknis


1) Melayani konsultasi teknis kepada pelanggan dan pihak lain yang
memerlukan konsultasi
2) Mempersiapkan referensi teknis, norma keselamatan, standard, protap
3) Merupakan penanggung jawab Pelaksanaan Konsultasi Teknis

4. Pengawasan
a) Pengawasan Pembangunan
1) Melaksanakan pengawasan pembangunan
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil pembangunan
4) Merupakan bagian dari sistem pegawasan pembangunan rumah sakit

b) Pengawasan Pengadaan
1) Melaksanakan pengawasan pengadaan dan instalasi
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil pengadaan
4) Merupakan bagian dari sistem Pengawasan Pengadaan di rumah sakit
c) Pengawasan Pemeliharaan

1) Melaksanakan pengawasan pemeliharaan


2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil pemeliharaan
4) merupakan penanggung jawab Pengawasan Pemeliharaan
d) Pengawasan Perbaikan

1) Melaksanakan perbaikan
2) Menyaksikan uji fungsi
3) Melaporkan hasil perbaikan
4) Merupakan penanggung jawab Pengawasan Perbaikan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 11


e) Pengawasan Kalibrasi

1) Melaksanakan pengawasan kalibrasi


2) Menyaksikan pengujian
3) Melaporkan hasil kalibrasi
4) Merupakan penanggung jawab pengawasan kalibrasi
f) Pengawasan Pengoperasian

1) Melaksanakan pengawasan pengoperasian peralatan utilitas


2) Melakukan uji kualitas prasarana rumah sakit
3) Menyaksikan pengopersian peralatan utilitas
4) Melaporkan hasil pengoperasian
5) Merupakan penanggung jawab pengawasam pengoperasian

5. Monitoring, Evaluasi dan Laporan meliputi:


a) Pembangunan
1) Melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan

2) Melaporkan monitoring dan evaluasi pembangunan


3) Merupakan bagian dari sistem Monitoring, Evaluasi dan Laporan
pembangunan rumah sakit
b) Pengadaan

1) Melakukan monitoring dan evaluasi pengadan barang dan jasa


2) Melaporkan monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa
3) Merupakan bagian dari sistem pengadaan barang dan jasa rumah sakit
c) Pemeliharaan

1. Melakukan monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas rumah sakit


2. Melakukan monitoring dan evaluasi pemeliharaan fasilitas rumah sakit
3. Merupakan penanggung jawab pemeliharaan di rumah sakit.
d) Perbaikan

1. Melakukan monitoring dan evaluasi perbaikan fasilitas rumah sakit


2. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi perbaikan
3. Merupakan penanggung jawab perbaikan di rumah sakit
e) Kalibrasi

1. Melakukan monitoring dan evaluasi kalibraasi alat kesehatan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 12


2. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kalibrasi alat kesehatan
3. Merupakan penanggung jawab kalibrasi di rumah sakit
f) Penghapusan

1. Melakukan monitoring dan evaluasi penghapusan alat/barang milik


rumah sakit
2. Melaporkan monitoring dan evaluasi penghapussan alat/barang milik
rumah sakit
3. Pada monitoring dan evaluasi penghapusan alat/barang di rumah sakit,
IPSRS merupakan bagian dari Panitia penghapusan di rumah sakit
g) Pengoperasian

1. Melakukan monitoring dan evaluasi pengoperasian fasilitas rumah sakit


2. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi pengoperasian fasilitas rumah
sakit
3. Pada monitoring dan evaluasi pengoperasian fasilitas, IPSRS
merupakan bagian dari sistem pelayanan rumah sakit
h) Konsultasi Teknik

1. Melakukan monitoring dan evaluasi layanan konsultasi teknis


2. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi layanan konsultrasi teknis
3. Pada monitoring dan evaluasi layanan konsultasi teknis, IPSRS
merupakan penanggung jawab konsultasi teknik di rumah sakit
i) Inventarisasi

a. Melakukan monitoring dan evaluasi inventarisasi bahan pemeliharaan,


suku cadang, material bantu dan bahan operasional (peralatan utilitas)
b. Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi inventarisasi bahan
pemeliharaan, suku cadang, material bantu dan bahan operasional
(peralatan utilitas)

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA IPSRS


➢ Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja Instaslasi pengelolaan sarana rumah sakit
diuraikan lebih rinci dalam rangka pembagian habis tugas pokok dan fungsi,
sehingga tidak ada yang tertinggal.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 13


➢ Uraian Tugas
1. Kepala IPSRS
Bertanggung jawab perihal :
a) Menyusun rancangan kebijakan penyelenggaraan pelayanan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
b) Mengkoordinasikan pelayanan pemeliharaan fasilitas rumah sakit, yang
meliputi :
1) Pelayanan Penelitian dan Pengembangan Teknis
2) Pelayanan Peralatan Listrik, Komunikasi, dan Gas Medis
3) Pelayanan Peralatan Medis
4) Pelayanan Peralatan Non Medis
5) Pelayanan Bangunan dan Prasarana Lingkungan
6) Pelayanan Administrasi Teknik, Keuangan, Logistik.
c) Menyusun RKT dan SAP (Strategic Action Plan) Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit.
d) Menyusun SOP Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
e) Menyusun program pemeliharaan/replacement fasilitas rumah sakit.
f) Memberikan masukan penggunaan fasilitas rumah sakit terkait dengan :
1) Fasilitas ruang

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 14


2) Daya listrik, air, gas, dan komunikasi audio visual
3) Penggunaan peralatan medis dan non medis.
g) Menyusun program pengembangan fasilitas rumah sakit.
h) Menyusun program pemberdayaan dan pengembangan SDM di IPSRS.
i) Mengendalikan pengelolaan UYHD operasional dan logistik.
j) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Direksi, SMF, Instalasi,
Bagian/Bidang, dan satuan kerja lain.
k) Mengendalikan fasilitas rumah sakit dalam kondisi aman dan layak
pakai.
l) Melaksanakan supervise dan bimbingan untuk menunjang kelancaran
pelayanan.
m) Melakukan bimbingan kepada peserta didik di Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit.
n) Melakukan pengukuran capaian indikator SPM (Standar Pelayanan
Minimal) sesuai bidangnya.
o) Menyiapkan data fasilitas yang diperlukan rumah sakit
p) Mengendalikan efisiensi dan efektivitas penggunaan asset dan barang
sediaan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
q) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan pemeliharaan.
r) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit secara berkala.
s) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit sesuai ketentuan.
t) Menyusun laporan mutasi asset dan persediaan setiap bulan.
u) Menyusun laporan kinerja SDM dan pembinaan SDM.
v) Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan/
perubahan/ pengembangan/ pemasangan/ pembangunan fasilitas rumah
sakit.
w) Menyusun rencana perbaikan mutu pelayanan Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit.
x) Menyusun SPM (Standar Pelayanan Minimal) Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit .
y) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien)

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 15


z) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

2. Pj. Administrasi
a) Menyusun usulan program pelayanan Administrasi Teknis, Keuangan,
Logistik.
b) Mengkoordinasikan pelayanan Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
c) Menyiapkan data logistik, keuangan, administrasi, dan SDM untuk
penyusunan RKT.
d) Menyusun data SOP administrasi teknis, keuangan, logistik .
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
f) Menyiapkan data pengukuran capaian indikator SPM sesuai bidangnya.
g) Mengajukan usulan UYHD Operasional Instalasi.
h) Menyusun program pengembangan Administrasi Teknis, Keuangan,
Logistik.
i) Menyusun program pengelolaan dan pengembangan SDM di
Administrasi Teknis, Keuangan, Logistik.
j) Menyusun data ketersediaan suku cadang dalam rangka pelayanan
pemeliharaan dan penyediaan kebutuhan ATK.
k) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan administrasi
teknis, keuangan, logistik dan secara berkala.
l) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan Administrasi Teknis,
Keuangan, Logistik.
m) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan administrasi teknis,
keuangan, logistik sesuai ketentuan.
n) Membuat laporan mutasi asset dan persediaan setiap bulan.
o) Membuat laporan kinerja SDM.
p) Menyusun data dan membuat laporan daftar hadir karyawan.
q) Membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan UYHD.
r) Mengkoordinasikan terlaksananya rekaman / dokumentasi pelaksanaan
maintenance / pemeliharaan di IPSRS.
s) Melakukan koordinasi lintas fungsi kegiatan administrasi dengan
instalasi, bidang/bagian sesuai ketentuan.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 16


t) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

3. Pj. Pemeliharaan Gedung & Prasarana Lingkungan


a) Melakukan pengorganisasian Pelayanan Bangunan & Prasarana
Lingkungan.
b) Menyusun usulan program pemeliharaan pelayanan bangunan &
prasarana lingkungan.
c) Menyiapkan data pemeliharaan bangunan & prasarana lingkungan untuk
penyusunan RKT.
d) Menyusun SOP operasional, pemantauan fungsi, pemeliharaan
preventif, kuratif pemeliharaan bangunan & prasarana lingkungan.
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) pelayanan bangunan dan prasarana lingkungan.
f) Menyusun program pelayanan bangunan & prasarana lingkungan.
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan bangunan & prasarana
lingkungan yang dilaksanakan oleh mitra kerja rumah sakit/ pihak ketiga.
h) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi, Bagian/Bidang
sesuai ketentuan.
i) Menyusun rencana kerja kuratif dan preventive maintenance bangunan
& prasarna lingkungan.
j) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan preventif,
kuratif, pemasangan/pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan,
pengujian, pemantauan fungsi bangunan & prasarana lingkungan.
k) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan preventif, kuratif, pemasangan/
pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan, pengujian,
pemantauan fungsi bangunan & prasarana lingkungan.
l) Memonitor kinerja dan membuat laporan kondisi bangunan & prasarana
lingkungan.
m) Menjaga mutu pelayanan bangunan & prasarana lingkungan.
n) Menyusun skala prioritas program layanan pemeliharaan bangunan &
prasarana lingkungan.
o) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan bangunan &
prasarana lingkungan secara berkala.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 17


p) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan bangunan & prasarana
lingkungan.
q) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan bangunan &
prasarana lingkungan.
r) Menyusun Rencana anggaran biaya dan membuat data teknis
pembangunan dan renovasi bangunan dan prasarana lingkungan.
s) Mengkoordinasi pelaksanaan pengawasan pembangunan dan renovasi
bangunan & Prasarana lingkungan
t) Melakukan konfirmasi dan evaluasi terhadap desain pembangunan dan
renovasi yang dibuat oleh konsultan.
u) Menyiapkan dokumen teknis pembangunan dan renovasi bangunan &
Prasarana lingkungan
v) Melakukan dokumentasi dokumen-dokumen teknis bangunan &
Prasarana lingkungan
w) Menyusun perencanaan pengembangan sarana dan prasarana
x) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

4. Pj. Pelayanan Sanitasi


a) Membuat usulan rencana kerja kegiatan jangka pendek dan jangka
panjang Program Sanitasi.

b) Membuat Usulan tata cara kerja kegiatan layanan bagian Sanitasi


c) Memantau dan menilai penata laksana kegiatan Sanitasi mencakup
pengawasan pekerjaan kebersihan diarea indoor dan outdoor gedung,
pemeliiharaan proses pengolahan limbah cair, Pengelolaan limbah B3,
limbah domestik, pengendalian Pest dan roden control, pemantauan
lingkungan, untuk meningkatkan layanan kerja instalasi sanitasi dan
pertamanan serta unit terkait.

d) Melakukan koordinasi tugas dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka kerja sama dengan lingkup Instalasi Sanitasi dan Pertamanan.

e) Mengusulkan kebutuhan tenaga, fasilitas pendidikan dan pengembangan


SDM di bagian Sanitasi

f) Membuat usulan dan menganalisa kebutuhan pasar dan menyusun


strategi pemasaran bersama Kepala Instalasi Sanitasi dan Pertamanan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 18


g) Melakukan pemantauan Keselamatan Kerja
h) Membuat laporan triwulan terkait Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah
Cair yang ditujukan ke Kementerian Lingkungan Hidup, Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup daerah (BPLHD), kantor lingkungan
hidup wilayah, dll

i) Membuat laporan Implementasi Pemantauan Lingkungan ( RKL UPL)


setiap semester yang ditujukan ke Kementerian Lingkungan Hidup,
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup daerah (BPLHD), kantor
lingkungan hidup wilayah, dll

j) Membuat Evaluasi dan tindak lanjut kegiatan sanitasi

5. Pj. Pelayanan Elektrikal


a) Melakukan pengorganisasian pelayanan System Listrik, Komunikasi &
Gas Medis.
b) Menyusun usulan program pemeliharaan pelayanan system listrik,
komunikasi & gas medis.
c) Menyiapkan data system listrik, komunikasi & gas medis untuk
penyusunan RKT.
d) Menyusun SOP operasional, pemantauan fungsi, pemeliharaan
preventif, kuratif pemeliharaan listrik, komunikasi & gas medis.
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) pelayanan system listrik, komunikasi & gas medis.
f) Menyusun program pelayanan system listrik, komunikasi & gas medis.
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan peralatan listrik,
komunikasi dan gas medis yang dilaksanakan oleh mitra kerja rumah
sakit/ pihak ketiga.
h) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi, Bagian/Bidang
sesuai ketentuan.
i) Menyusun rencana kerja kuratif dan preventiv maintenance listrik,
komunikasi & gas medis.
j) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan preventif,
kuratif, pemasangan/pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan,
pengujian, pemantauan fungsi listrik, komunikasi & gas medis.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 19


k) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan preventif, kuratif, pemasangan/
pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan, pengujian,
pemantauan fungsi listrik, komunikasi & gas medis.
l) Memonitor kinerja dan membuat laporan kondisi system listrik,
komunikasi & gas medis.
m) Menjaga mutu pelayanan system listrik, komunikasi & gas medis.
n) Menyusun skala prioritas program layanan pemeliharaan listrik,
komunikasi & gas medis.
o) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemeliharaan system listrik,
komunikasi & gas medis secara berkala.
p) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan pemeliharaan listrik,
komunikasi & gas medis.
q) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan system listrik,
komunikasi & gas medis.
r) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

6. Pj. Pelayanan Mekanikal


a) Melakukan pengorganisasian pelayanan Pemeliharaan Peralatan Air
Steam.
b) Menyusun usulan rancangan kebijakan penyelenggaraan pelayanan
pemeliharaan air & steam.
c) Menyiapkan data pemeliharaan peralatan air & steam untuk penyusunan
RKT.
d) Menyusun SOP operasional, pemantauan fungsi, pemeliharaan
preventif, kuratif pemeliharaan peralatan air & steam.
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, OHSAS, Keselamatan
Pasien) pelayanan pemeliharaan peralatan air & steam.
f) Menyusun program pemeliharaan peralatan air & steam.
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan peralatan air & steam
yang dilaksanakan oleh mitra kerja rumah sakit/ pihak ketiga.
h) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi, Bagian/Bidang
sesuai ketentuan.
i) Menyusun rencana kerja kuratif dan preventive maintenance peralatan
air & steam.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 20


j) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan preventif,
kuratif, pemasangan/pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan,
pengujian, pemantauan fungsi peralatan air & steam.
k) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan preventif, kuratif, pemasangan/
pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan, pengujian,
pemantauan fungsi peralatan air & steam.
l) Memonitor kinerja dan membuat laporan kondisi peralatan air & steam.
m) Menjaga mutu pelayanan pemeliharaan peralatan air & steam.
n) Menyusun skala prioritas program layanan pemeliharaan peralatan air &
steam.
o) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemeliharaan peralatan air
& steam secara berkala.
p) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan pemeliharaan peralatan air &
steam.
q) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan pemeliharaan
peralatan air & steam.
r) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

7. Pj. Peralatan Non Medis


a) Melakukan pengorganisasian pelayanan Peralatan Non Medik.
b) Menyusun usulan program pemeliharaan pelayanan peralatan non
medik.
c) Menyiapkan data pemeliharaan peralatan non medik untuk penyusunan
RKT.
d) Menyusun SOP operasional, pemantauan fungsi, pemeliharaan
preventif, kuratif pemeliharaan peralatan non medik.
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) pelayanan peralatan non medik.
f) Menyusun program pelayanan peralatan non medik.
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan peralatan non medik
yang dilaksanakan oleh mitra kerja rumah sakit/ pihak ketiga.
h) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi, Bagian/Bidang
sesuai ketentuan.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 21


i) Menyusun rencana kerja kuratif dan preventiv maintenance peralatan
non medik.
j) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan preventif,
kuratif, pemasangan/pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan,
pengujian, pemantauan fungsi peralatan non medik.
k) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan preventif, kuratif, pemasangan/
pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan, pengujian,
pemantauan fungsi peralatan non medik.
l) Memonitor kinerja dan membuat laporan kondisi peralatan non medik.
m) Menjaga mutu pelayanan peralatan non medik.
n) Menyusun skala prioritas program layanan pemeliharaan peralatan non
medik.
o) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan peralatan non
medik secara berkala.
p) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan peralatan non medik.
q) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan peralatan non medik.
r) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

8. Pj. Pelayanan Peralatan Medik


a) Melakukan pengorganisasian pelayanan Peralatan Medik.
b) Menyusun usulan program pemeliharaan pelayanan peralatan medik.
c) Menyiapkan data pelayanan peralatan medik untuk penyusunan RKT.
d) Menyusun SOP operasional, pemantauan fungsi, pemeliharaan
preventif, kuratif dan kalibrasi internal pemeliharaan peralatan medik.
e) Menyusun data kegiatan mutu (ISO, Akreditasi, JCI, Keselamatan
Pasien) pelayanan peralatan medik.
f) Menyusun program pelayanan peralatan medik.
g) Melaksanakan koordinasi lintas fungsi dengan Instalasi, Bagian/Bidang
sesuai ketentuan.
h) Menyusun rencana kerja kuratif dan preventiv maintenance serta
rencana kalibrasi.
i) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan peralatan medik yang
dilaksanakan oleh mitra kerja rumah sakit/ pihak ketiga.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 22


j) Melakukan pengorganisasian pelaksanaan pemeliharaan preventif,
kuratif, pemasangan/pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan,
pengujian/ kalibrasi internal, pemantauan fungsi peralatan medik.
k) Melakukan evaluasi hasil pemeliharaan preventif, kuratif, pemasangan/
pemindahan, uji fungsi pemasangan/ pemindahan, pengujian/ kalibrasi
internal, pemantauan fungsi peralatan medik.
l) Memonitor kinerja dan membuat laporan kondisi peralatan medik.
m) Menjaga mutu pelayanan peralatan medik.
n) Menyusun skala prioritas program layanan pemeliharaan peralatan
medik.
o) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan peralatan medik
secara berkala.
p) Membuat laporan kegiatan mutu pelayanan peralatan medik.
q) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan peralatan medik.
r) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran tugas rumah sakit.

9. Pj. Mutu
a) Melakukan Monitoring & Evaluasi
b) Menyusun Indikator Mutu
c) Mengelola Risk Manajemen
d) Verifikasi Regulasi
e) Pengembangan Kompetensi SDM
f) Perijinan

10. Pj. Pengujian & Kalibrasi Fasilitas Kesehatan


a) Membuat daftar inventaris peralatan medik
b) Menyusun daftar peralatan medik yang wajib dikalibrasi
c) Membuat jadwal kalibrasi per triwulan
d) Menyusun daftar laboratorium pengujian dan kalibrasi yang memenuhi
syarat sesuai Permenkes 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi
e) Membuat program kegiatan dan anggaran pelaksanaan kalibrasi
f) Mengusulkan pelaksanaan pengujian dan kalibrasi
g) Menerima hasil pengujian dan kalibrasi dari pemenang tender
h) Mendokumentasikan hasil pengujian dan kalibrasi

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 23


i) Menyusun program, kegiatan dan anggaran kalibrasi eksternal meliputi :
Pengujian & Kalibrasi Alat Kesehatan dan pengujian sarana kesehatan
serta pengujian prasarana kesehatan

D. PRINSIP DASAR ORGANISASI IPSRS


Untuk menjalankan tugas dan fungsi IPSRS sebagaimana dimaksud di atas
diperlukan organisasi IPSRS yang efektif dan adaptif terhadap lingkungan.
Organisasi IPSRS di masa datang adalah organisasi yang ramping (flat
organisation) yang miskin struktur tetapi kaya fungsi.
1. Komponen fungsi dalam organisasi IPSRS adalah :.
a. Kelompok Manajemen Teknik.
Adalah kelompok yang mengkoordinir semua kegiatan tugas dan fungsi
IPSRS, kecuali pengelolaan pemeliharaan, perbaikan, administrasi dan
pengoperasian peralatan utilitas.
b. Kelompok Pelayanan Engineering (teknisi).
Adalah kelompok yang melaksanakan kegiatan pelayanan teknis dan
analisa teknis (pemeliharaan dan perbaikan) sarana, prasarana dan
peralatan.
c. Kelompok Administrasi
Adalah kelompok yang mengkoordinir dan melaksanakan tugas
administrasi, meliputi adrninistrasi umum, teknis, perpustakaan.
d. Kelompok Operator Utilitas.
Adalah kelompok teknisi yang melaksanakan pengoperasian rutin
peralatan utilitas.
2. Komponen struktur dalam organisasi IPSRS adalah pimpinan sebagai
manajer, supervisor (penyelia) dan teknisi.
3. Dalam menentukan orgamsasi IPSRS perlu memperhatikan
pengorganisasian sebagai berikut:
1) Asas pembagian tugas
2) Asas fungsionalisasi
3) Asas koordinasi
4) Asas kesinambungan
5) Asas keluwesan
6) Asas akordion/akomodatif
7) Asas pendelegasian wewenang

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 24


8) Asas rentang kendali
9) Asas jalur dan staf
10) Asas kejelasan
4. Bagan organisasi IPSRS dapat dibentuk menurut sistem organisasi lini atau
organisasi sistim lintas fungsi, sesuai dengan kondisi rumah sakit dan
kategori IPSRS yang cocok.
• Contoh organisasi IPSRS dengan kategori 3
Tugas Pokok : Melaksanakan tugas manajemen teknik, perencanaan,
pengolahan data, pengawasan, pembinaan, monitoring, evaluasi, pelayanan
teknis (pemeliharaan dan perbaikan fasilitas rumah sakit), penerapan norma
keselamatan kerja, pengujian fasilitas dan kualitas prasarana, operasional
peralatan utilitas dan melakukan pemeliharaan preventif peralatan utilitas.
1. Organisasi Lini
KEPALA IPSRS

Penanggung Jawab Administrasi

Penanggung Jawab Penanggung Jawab PJ. Operasionalisasi


PelayananTeknik Manajemen Teknik Peralatan Utilitas

Workshop antara lain :

- Workshop Gedung & Lingkungan


- Workshop Sanitasi
- Workshop Mekanikal
- Workshop Elektrikal
- Workshop Peralatan Non Medik
- Workshop Peralatan Medik
- Workshop Pengujian & Kalibrasi Fasilitas Kesehatan

Penyelia (Fungsional) meliputi antara lain :

- Penyelia Gedung & Lingkungan


- Penyelia Sanitasi
- Penyelia Mekanikal
- Penyelia Elektrikal
- Penyelia Peralatan Non Medik
- Penyelia Peralatan Medik
- Penyelia Pengujian & Kalibrasi Fasilitas Kesehatan

Pekerja (Fungsional) meliputi antara lain :

- Fungsional Gedung & Lingkungan


- Fungsional Sanitasi
- Fungsional Mekanikal
- Fungsional Elektrikal
- Fungsional Peralatan Non Medik
- Fungsional Peralatan Medik
- Fungsional Pengujian & Kalibrasi Fasilitas Kesehatan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 25


2. Organisasi Sistem Lintas Fungsi

Keterangan :
1. Kepala Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit
2. Penanggung Jawab Administrasi
3. Penanggung Jawab Pengolahan Data dan Informatika
4. Penanggung Jawab Manajemen Teknik
5. Penanggung Jawab Workshop
6. Penanggung Jawab Utilitas
7. Penyelia Manajemen Teknik
8. Penyelia Pelayanan Teknis
9. Penyelia Operasionalisasi Utilitas
10. Staf Workshop & Fungsional

3. Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dengan Sistem


Sentralisasi dan Desentralisasi.

Kategori 1, 2 dan 3 pada uraian di atas disebut sistem sentralisasi. Dewasa


ini terdapat kecenderungan untuk memberdayakan teknisi dengan sistem
desentralisasi. Dengan sistem ini, teknisi langsung berhubungan dengan
masing-masing UPF/Instalasi dalam hal manajemen dan pelayanan teknis.

Hubungan kerja antara Kepala IPSRS dengan masing-masing teknisi yang


bertugas pada UPF/Instalasi dalam bentuk koordinasi. Pembagian tugas
kepada teknisi dapat dilakukan dengan :

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 26


a. Berdasarkan Sistem Area
Seorang teknisi bertanggung jawab pada beberapa UPF/Instalasi yang
lokasinya berdekatan.

b. Berdasarkan Kelompok Alat


Seorang teknisi bertanggung jawab pada beberapa UPF/lnstalasi yang
memiliki peralatan sejenis.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 27


E. CONTOH STRUKTUR ORGANISASI IPSRS DI RUMAH SAKIT KELAS A,
KELAS B, KELAS C, DAN KELAS D
Struktur Organisasi
Instalasi Pemeliharaan Sarana & Sanitasi

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 28


STRUKTUR ORGANISASI IPSRS

Struktur Organisasi Instalasi Fasilitas

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 29


Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 30
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Instalasi Sanitasi Lingkungan

DIREKTUR UTAMA

DIREKTORAT DIREKTORAT SDM DIREKTORAT MEDIK DIREKTORAT UMUM


KEUANGAN DAN PENDIDIKAN DAN KEPERAWATAN DAN OPERASIONAL

Kepala Instalasi Sanitasi


Lingkungan RS

Penanggung Jawab
Administrasi, Logistik,
SDM dan Keuangan

Pramu Rumah Tangga

Kepala Pelayanan
Kepala Pelayanan Pengendalian
Penyediaan Air Bersih, Kepala Pelayanan
Serangga dan Binatang Pengganggu,
Desinfeksi Ruangan, Pengolahan Limbah
Pemantauan Lingkungan Fisik dan
Pemantauan Cair dan Lingkungan
Kimia, Surveilans Kesehatan
LingkunganBiologi dan Padat
Lingkungan dan PKM RS Sanitasi
Pengawasan K3 Sanitasi

Sanitarian Sanitarian Sanitarian


Petugas Sanitasi Petugas Sanitasi Petugas Sanitasi

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 31


Struktur Organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

Bagan Struktur Organisasi Unit Fasilitas Medik

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 32


Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 33
F. PELAKSANA PEMELIHARAAN
Pelaksana pemeliharaan dan perbaikan Sarana, Prasarana dan Peralatan
rumah sakit dapat dilakukan dengan cara :
a. Swakelola (dilaksanakan oleh teknisi IPSRS yang mernilih kategori 3)
b. Instansi di luar rumah sakit (Pihak III/ Agen)
Keuntungan dari pemeliharaan swakelola, yaitu:
- Teknisi dapat segera melaksanakan analisa kerusakan dan perbaikan alat.
- Memperoleh kemudahan dalam pengoperasian alat
- Dapat memenuhi kebutuhan secara fleksibel
- Dukungan yang berkesinambungan kepada pelanggan.
Kerugian dari pemeliharaan swakelola, yaitu:
- Biaya yang diperlukan tidak pasti (tidak ada proteksi keuangan).
- Tidak ada garansi/jaminan dalam hal waktu dan kualitas hasil kerja
Manajemen rumah sakit sebaiknya membuat suatu kesepakatan yang
berkesinambungan / komitmen yang menunjang pemeliharaan swakelola, yaitu :
- Pelatihan manajemen dan teknis bagi teknisi.
- Penyediaan Sarana, Prasarana dan Peralatan (ruang dan alat kerja).
- Manajemen teknis/mekanisme kerja.
- Anggaran penyediaan bahan pemeliharaan dan suku cadang
Manajemen rumah sakit harus membandingkan dan mengevaluasi hasil
kerja pemeliharaan yang dilakukan secara swakelola dan pihak ke - III dari
beberapa aspek.
Beberapa kriteria untuk menentukan pelaksanakan pemeliharaan dan
perbaikan peralatan swakelola atau pihak ke - III, antara lain:
a. Pemeliharaan swakelola.
- Populasi alat banyak
- Teknologi terjangkau
- Teknisi mampu
- Satuan biaya pemeliharaan rendah dan pasti
- Peralatan kerja, umum/sederhana
- Frekuensi pemeliharaan tinggi
- Suku cadang mudah diperoleh
b. Pemeliharaan oleh Pihak ke- III/ Agen.
- Populasi alat sedikit
- Teknologi tinggi/alat canggih

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 34


- Satuan biaya pemeliharaan tinggi (resiko tinggi)
- Frekuensi pemeliharaan rendah
- Teknisi rumah sakit belum mampu
- Prosedur penggunaan anggaran
- Urgensi penggunaan alat dalam pelayanan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 35


BAB III

SUMBER DAYA

A. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM).


Sumber daya manusia (tenaga) merupakan unsur utama / pokok bagi suatu
unit kerja, karena sumber daya manusia adalah merupakan penggerak dari unsur-
unsur / sumber daya yang lain. IPSRS dalam melaksanakan tugasnya memerlukan
dukungan tenaga yang memadai, baik dalam jumlah maupun mutu/kualitas.
Jumlah dan mutu SDM adalah sangat tergantung pada beban tugas maupun
lingkup pekerjaan yang harus dilakukannya. Jumlah dan mutu / kualitas tenaga
sangat dipengaruhi oleh klasifikasi dan kualifikasi pendidikannya.
Menurut level pendidikannya sumber daya manusia IPSRS dapat
diklasifikasi sebagai berikut :
a. Manajer (Puncak dan Menengah)
b. Penyelia
c. Teknisi (tenaga teknis, administrasi, operator)
Berdasarkan disiplin ilmu IPSRS memerlukan tenaga teknik (sipil, mesin,
listrik, fisika, lingkungan, nuklir, instrumentasi medik, fisika medik, elektromedik,
kimia, arsitektur dan informatika).
Pimpinan IPSRS sebagai manajer puncak sebaiknya harus mempunyai
kemampuan yang seimbang antara bidang teknik dan managerial (managerial skill
dan technical skill). Pembagian fungsi manajer puncak, manajer menengah,
penyelia dan pekerja (workers) di IPSRS, seperti terlihat pada gambar berikut ini :

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 36


Gambar tersebut dapat dipergunakan sebagai gambaran untuk menganalisis
kualifikasi dan kompetensi kebutuhan tenaga IPSRS, baik level manajer, penyelia
maupun teknisi.

Manajer puncak Peningkatan (improvement)


Manajer Menengah
Penyelia
Pekerja Pemeliharaan (maintenance)

Manajer puncak Inovasi (Inovation)


Manajer Menengah Peningkatan yang berkesinambungan
(continuous Inprovement)
Penyelia
Pekerja Pemeliharaan (maintenance)

Adapun pembagian tanggung jawab dan tanggung gugat antara manajer


puncak, manajer menengah, penyelia dan pekerja (wolkers), tampak seperti
gambar berikut ini :

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 37


I. Manajer puncak Tanggung gugat(Accountablity)
II. Manajer Menengah
III. Penyelia
IV. Pekerja Tanggung jawab (Responsibility)

Contoh tabel analisa kebutuhan sumber daya manusia instalasi


pengelolaan sarana rumah sakit :

NO JABATAN JUMLAH PENDIDIKAN KETERANGAN

1 Kepala IPSRS 1 Minimal S 1 / D IV TEKNIK, • Kualifikasi tenaga


Pengalaman Minimal 5 Thn disesuaikan

2 Penanggung 8 Min. S 1 / D IV sesuai bidang dengan bidang

Jawab keahlian, Pengalaman Min. 2 Thn tugasnya


• Pengalaman :
3 Teknisi ABK Min. D III sesuai bidang keahlian
lama bekerja di
4 Tenaga ABK Min. D III elektromedik RS
Elektromedik • Khusus Almed
5 Tenaga ABK Min. D III administrasi sesuai dengan
Administrasi PERMENPAN 28
Tahun 2013

Keterangan :

1. Kepala Instalasi Pengelola Sarana Rumah Sakit


a. Kualifikasi I (untuk RS kelas A )
Pendidikan Sarjana Muda Teknik /D III ATEM dengan tambahan
Pendidikan
1) S1 Teknik/DIV instalasi Medik
2) S2 Clinical Engineering/MARS
3) Pengalaman Kerja Minimal 5 Tahun
b. Kualifikasi II (untuk RS kelas B )
Pendidikan Sarjana Muda Teknik /D III ATEM dengan tambahan
pendidikan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 38


1) S1 Clinical Engineering/D IV Instalasi Medik
2) Pengalaman kerja minimal 5 tahun
c. Kualifikasi III (untuk RS kelas C dan D )
Pendidikan Sarjana Muda/D III ATEM dengan
1) Pengalaman kerja minimal 5 tahun

2. Manajer Menengah (Penanggung Jawab)


a. Kualifikasi I
Pendidikan dasar Sarjana Muda Teknik /D III ATEM dengan tambahan
Pendidikan
1) S1 Teknik/Clinical Engineering/ Instalasi Medik
2) S2 Clinikal Engineering/Mars
3) Pengalaman Kerja di Rumah Sakit (IFRS) minimal 3 tahun
▪ Sarana : Kualifikasinya D3 Teknik sipil atau arsitektur.
▪ PJ Kesling (Kesehatan Lingkungan ) : Kualifikasinya S1 atau D3
Kesehatan lingkungan.
▪ PJ Prasarana : Kualifikasinya D3 atau S1 Elektro atau mesin
▪ PJ peralatan medis : Kualifikasinya minimal D3 ATEM
▪ Administrasi : Kualifikasinya minimal SLTA/Sederajat
▪ Pelaksana IPSRS : Kualifikasi pendidikan minimal SLTA / Sederajat
dan D3 ATEM untuk pelaksanaan peralatan medis.
b. Kualifikasi II
Pendidikan Sarjana Muda/D III ATEM dengan tambahan Pendidikan
1) Pelatihan, Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
2) Pengalaman Kerja di Rumah Sakit (IFRS) minimal 3 tahun
c. Kualifikasi III
Pendidikan Sarjana Muda/D III ATEM dengan tambahan Pendidikan
1) Pengelolaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
2) Pengalaman Kerja di Rumah Sakit (IFRS) minimal 5 tahun

3. Penyelia
a. Kualifikasi I
Pendidikan dasar 1 Administrasi dengan tambahan pendidikan
1) Pengalaman kerja IPSRS minimal 3 tahun
2) Pelatihan pengelolaan Sarana, Prasarana dan Peralatan kesehatan

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 39


b. Kualifikasi II
Pendidikan dasar Sarjana Muda/D III ATEM dengan tambahan
Pendidikan
1) S1/Engineering/S1 Administrasi Umum/Dipl. IM
2) Pelatihan pengelolaan fasilitas sarana Rumah Sakit
3) Pengalaman Kerja minimal 7 tahun

4. Pelaksana (teknisi)
a. Kualifikasi I
Dasar pendidikan D III Sanitasi ditambah dengan keahlian khusus
dibidang kesehatan lingkungan, manajemen dan administrasi
b. Kualifikasi II
Dasar pendidikan Sarjana muda / D III teknik elektromedik
c. Kualifikasi III
Dasar pendidikan SMK dengan pengalaman kerja di IPSRS minimal 10
tahun.
Pelatihan pengelolaan sarana rumah sakit.

Contoh tabel penyediaan tenaga IPSRS sesuai dengan penyebaran SDM :

PENYEBARAN SDM
Kepala Instalasi 1 Orang

Pelayanan Adm. Log. Keu & Sdm 8 Orang

Pel. Pemeliharaan Alat Medis 12 Orang

Pel. Pemeliharaan Non Medis 8 Orang

Pel. Pemeliharaan Sistem Listrik, 15 Orang


Komunikasi & Gas Medis
Pel. Pemeliharaan Bangunan & Pras 7 Orang
Lingkungan
Pel. Pemeliharaan Air & Steam 11 Orang

Tukang 13 Orang

Contoh tabel penyediaan tenaga IPSRS sesuai dengan level jabatan :

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 40


Status Kepegawaian Keterangan
Jenis Tenaga CPNS/
Ada PNS Non.PNS
Kepala Instalasi 1 1 0
Pj. Yan. Adm. Log. SDM dan Keu 1 1 0
Pj. Yan. Pem Alat Medis 1 1 0
Pj. Yan. Pem System Listrik, Kom &
Gas Medis 1 1 0
Pj. Yan. Pem Peralatan Non Medis 1 1 0
Pj. Yan. Pem Bangunan & Pras Ling 1 1 0
Pj. Yan. Pem Air & Steam 1 1 0
Pelaksana Tek. Elektromedis 11 8 3
Pelaksana Tek. Perlt Non Medis 7 5 2
Pelaksana Tek. Perpipaan 5 1 4 1 outshorsing
Pelaksana Tek.Mesin Boiler 5 3 2
Pelaksana Tek. Listrik 11 4 7
Pelaksana Tek. Komunikasi 1 1
Pelaksana Teknik Gas Medis 2 2
Pelaksana Teknik Bangunan 6 3 3
Pelaksana Adm Umum 4 2 2
Pelaksana Adm Teknis 2 2
Tenaga Tukang Batu dan Cat 13 13 8 org THL
Pramu 1 1
Jumlah 75 37 38

Contoh tabel penyediaan tenaga IPSRS sesuai dengan jenjang pendidikan :

Status
Jenis Tenaga Ada Kepegawaian Keterangan
CPNS/ PNS Non.PNS
S1 Sipil 2 1 1
S1 Teknik Nukilr 2 2
S1 Elektro 2 2
S1 Teknik Industri 1 1
S1 Teknik Lingkungan 1 1
D3 Elektromedis 10 7 3
D3 Sipil 1 1
D3 Arsitektur 1 1
D3 Mesin 5 5
D3 Listrik 5 5
D3 Manajemen 2 2

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 41


1 orang
STM Mesin 10 8 2 outsorching
STM Listrik 13 9 4
STM bangunan 3 3
STM Elektro 1 1
SMA 2 2
SMEA 1 1
Tenaga Harian
Tukang (Harian lepas) 13 13 Lepas

Jumlah 75 37 38

Contoh tabel penyediaan tenaga IPSRS sesuai analisa beban kerja :

No. Nama Jabatan Jumlah


1 Perencana 1
2 Analis Data dan Informasi 2
Inspektur Sarana dan Prasarana Fasilitas pelayanan
3 kesehatan 15
4 Pengadministrasi Keuangan 1
5 Pengelola Air & Listrik 31
6 Teknisi Mesin 24
7 Pemelihara Sarana Prasarana 2
8 Pengadministrasi Umum 2
9 Pramu Bhakti 2
10 Operator Mesin 27
11 Penyelia Bangunan/Pengelola Data 7
12 Pemelihara Bangunan Gedung/THL 20
13 Elektromedis Terampil 22
14 Elektromedis Ahli 4
JUMAH 160

B. FASILITAS KERJA
Secara umum fasilitas kerja yang diperlukan IPSRS meliputi ruang kerja,
peralatan maupun bahan. Kebutuhan fasilitas kerja yang diperlukan sangat
tergantung pada beban dan lingkup tugasnya. Semakin besar beban dan lingkup
tugasnya akan semakin besar/banyak fasilitas yang diperlukan. Misalnya IPSRS
yang melakukan kegiatan pemeliharan dan perbaikan memerlukan workshop dan
peralatannya termasuk tool set maupun alat ukur.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 42


- Ruangan Manajemen
- Ruangan Kerja
- Workshop
- Laboratorium Kalibrasi sesuai dengan PMK no.54 tahun 2015 Tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
- Gudang Persediaan
- Ruangan Administrasi
- Laboratorium Kesling
- Peralatan Kerja
- Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasana

C. PEMBIAYAAN
IPSRS dalam melaksanaan tugas dan kegiatannya, selain memerlukan SDM
dan fasilitas kerja juga memerlukan dukungan biaya. Biaya yang diperlukan, yaitu:
1. Biaya pemeliharaan alat terdiri dari:
a. Biaya pengadaan bahanpemeliharaan
b. Biaya pengadaan material bantu
c. Biaya operasional yang diperlukan untuk uji fungsi
2. Biaya perbaikan kerusakan terdiridari:
a. Biaya pengadaan suku cadang
b. Biaya perbaikan alat oleh pihak ketiga
3. Biaya bahan operasional terdiri dari :
a. Biaya pengadaan bahan bakar oli, filter Reagen untuk Lab. Kesling dll.
b. Biaya Uji Baku Mutu
4. Biaya pengujian dan kalibrasi
5. Biaya administrasi terdiri dari:
a. Biaya pengadaan formulir, surat tugas, system pelaporan
b. Biaya pengadaan ATK
6. Biaya peningkatan SDM/Pelatihan/Seminar, Dll
7. Biaya pengadaan alat kerja (pengganti atau melengkapi)

Besarnya anggaran yang diperlukan untuk mendukung kegiatan IPSRS


pada satu tahun anggaran, ditentukan oleh : ,

1. Jenis program/kegiatan yang akan d i l a k s a n a k a n

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 43


2. Banyaknya fasilitas yang mengalami kerusakan dan akan diperbaiki jenis
suku cadang, perbaikan oleh teknisi IPSRS / Pihak ke- III).

D. PERALATAN KERJA
Secara umum peralatan kerja yang diperlukan IPSRS meliputi peralatan
kerja sesuai kondisi teknologi tindak medik secara kualitas maupun jumlah
tempat tidur dan jumlah sarana, prasarana dan alat kesehatan secara
kuantitas. Misalnya IPSRS yang melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan,
memerlukan workshop dan peralatannya termasuk tool set maupun alat ukur,
sebagai contoh seperti daftar peralatan kerja berikut ini :

Tabel Prasarana / Peralatan Kantor IPSRS


No. Nama Barang Jumlah
(unit)
1 Lemari besi/metal 7
2 Lemari kayu 19
3 White board 5
4 Meja kerja kayu 43
5 Kursi kerja kayu 51
6 Rak besi 10
7 Kaca hias 2
8 Meja Komputer 2
9 AC Split/Window 9
10 Dispenser 1
11 Pesawat telephone 9
12 PC unit 8
13 Nakas 6
14 Filling cabinet besi 4
15 Tabung pemadam api 5
16 Papan visual/ white board 1
17 Jam elektronik 3
18 Lemari es 1
19 Locker 1
20 Kipas angin 1
21 Faxsimile 1
22 Thermometer 2
23 Meja resepsionis 1
24 Meja rapat 1
25 Hygrometer Ruang Round 1
26 LCD 1
27 Kursi rapat Chitose 10

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 44


Tabel Peralatan Kerja Workshop Peralatan Medik IPSRS
No. Nama Barang Jumlah
(unit)
1 Multi meter 2
2 Boor listrik 4
3 PH Blood Gas Analizer 1
4 Function Generator 3
5 Multi parameter system 2
6 Tangga alumunium 3
7 Mesin kompresor 2
8 Mesin bubut 1
9 Mesin bor 1
10 Mesin gerinda 3
11 Mesin rol 1
12 Travo las 1
13 Tanggem 4
14 Mesin potong 2
15 Forklip 2
16 Peralatan las listrik 1
17 Digital multitester 3
18 Frequency counter 1
19 Power supply 1
20 Defribilator analize 2
21 Portable ECG AC/DC 1 chanel 1
22 Manometer 1
23 Hydrothermograph 1
24 Oscilloscope 2
25 Tachometer 1
26 Phase seguence indicator 1
27 Digital multi tester 1
28 Stabilizer 1
29 Unit pembangkit uap air panas 5
30 Earth/ground tester 1
31 Peralatan las acetilin 1
32 Multi parameter/patient 1
33 Mesin bubut kayu 1
34 Mesin gergaji besi 1
35 Tabung gas asytelin 1

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 45


Tabel Peralatan Kerja Sarana dan Prasarana IPSRS

NO Uraian Volume

1 Multimeter analog 3.00 unit

2 Test pen 10.00 unit

3 Obeng set 2.00 set

4 Multimeter digital 1.00 unit

5 Precision screwdriver set (17pcs) 4.00 set

6 Digital thermometer dual input 1.00 unit

7 Analog Multimeter 6.00 unit

8 Auto mechanic tool kit 1.00 unit

9 Sikat kawat 2.00 unit

10 Alumunium adjustable ladder 5m 3.00 unit

11 Cover plastik 2.00 unit

12 Adjustable wrench-standard type 6" 2.00 unit

13 Adjustable wrench-standard type 8" 2.00 unit

14 Adjustable wrench-standard type 10" 2.00 unit

15 Adjustable wrench-standard type 12" 2.00 unit

16 Combination pliers 4.00 unit

17 Plastic cutting plier 2.00 unit

18 Ballpoint hex key wrench set (9pcs) 5.00 unit

19 Screwdriver set 3.00 unit

20 Sockets handle 8 mm 2.00 unit

21 Sockets handle 10 mm 2.00 unit

22 Sockets handle 12mm 2.00 unit

23 1/2" drive sockets set 1.00 unit

24 Welding helmet black 3.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 46


25 Welding goggle 2.00 unit

26 Clamp meter 1.00 unit

27 Testing Manifold 1.00 unit

28 High pressure cleaner 2.00 unit

29 Stoning hammer 1.00 unit

30 Voltage tester 3.00 unit

31 Pipe wrench 8" 1.00 unit

32 Pipe wrench 10" 2.00 unit

33 Pipe wrench 14" 1.00 unit

34 Pipe wrench 24" 1.00 unit

35 Mini Tube cutter 1/8" - 5/8" 1.00 unit

36 Tube cutter mm 1.00 unit

37 Flaring tool kit 1/8"-3/4" 1.00 unit

38 Pincer 1.00 unit

39 Wood and carving chisel 24 mm 2.00 unit

40 Wood and carving chisel 19 mm 2.00 unit

41 Wood and carving chisel 12 mm 2.00 unit

42 Wood and carving chisel 6 mm 2.00 unit

43 Ball pein hammer 8oz 1.00 unit

44 Ball pein hammer 24oz 3.00 unit

45 Machineries hammer 300 gr 2.00 unit

46 Machineries hammer 500 gr 3.00 unit

47 Stainless steel capenter 1.00 unit

48 Fiberglass measuring tape 50 m 1.00 unit

49 Measuring tape 5m 3.00 unit

50 Measuring tape 7.5 m 1.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 47


51 Steel measuring tape 50m 1.00 unit
Basic workshop tool kit set (82pcs)
52 metric 1.00 unit

53 Digital caliper 150mm/6" 1.00 unit

54 Circular saw 185 mm 1.00 unit

55 Electric planer 82 mm, 600W 1.00 unit

56 Construction bar 600x16 mm 1.00 unit

57 Tap and die set metric (40pcs) 2.00 unit

58 3 cups suction lifter 1.00 unit

59 Rubber hammer 12oz 1.00 unit

60 Straight pattern snips 12" 1.00 unit

61 Hand saw 1.00 unit

62 Hacksaw frame 1.00 unit

63 Masonry drill set 4-10 mm (5pcs) 1.00 unit

64 Twist drill tin coated 1.00 unit

65 Impact drill set 13 mm, 650W 4.00 unit

66 Rotary hammer drill 3.00 unit

67 Angle grinder 4" 670W 1.00 unit

68 Angle grinder 5"/125 mm, 800W 2.00 unit


Standard combination wrench set-
69 metric 1.00 unit
Strandard double box end wrench set-
70 metric 1.00 unit

71 Spark plug socket 1.00 unit

72 Sockets set sq 1/2" mm+inch (41 pcs) 1.00 unit

73 Sockets set sq 1/2" 10-32 mm (26 pcs) 1.00 unit

74 Ratchet handle flexible type 1.00 unit

75 Torx wrench set with hole in tip 1.00 unit

76 Ballpoint hex wrench 1.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 48


77 Outside circlip plier 7"/9" 1.00 unit

78 Combination plier 1.00 unit

79 Diagonal cutting plier 1.00 unit

80 Crimping plier 1.00 unit

81 Pipe cutter no.2 (1/8-2") 1.00 unit

82 Pipe cutter no.4 (2-4") 1.00 unit

83 Hacksaw frame 1.00 unit

84 2 jaw gear puller common type 6" 1.00 unit

85 3 jaw gear puller common type 16" 1.00 unit

86 2 jaw gear puller common type 16" 1.00 unit

87 Ratchet die stock 1/2"-2" 1.00 unit

88 Ratchet die stock 2.5"-4" 1.00 unit

89 Tool box double lock-black 1.00 unit

90 Clamp meter AC 600A 1.00 unit

91 Masonry drill 8.0 x 110 mm 1.00 unit

92 Masonry drill 10.0 x 110 mm 1.00 unit

93 Masonry drill 12.0 x 110 mm 1.00 unit

94 Masonry drill 6.0 x 100 mm 1.00 unit

95 Working gloves 3.00 unit

96 Pipe vise 10-90 mm 1.00 unit

97 Pipe vise 15-115 mm 1.00 unit

98 Digital multimeter 1.00 unit

99 SDS masonry drill 6x210 mm 1.00 unit

100 SDS masonry drill 8x210 mm 1.00 unit

101 SDS masonry drill 10x310 mm 1.00 unit

102 SDS masonry drill 12x450 mm 2.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 49


103 Mechanic screw driver set 1.00 unit

104 Multi purpose electrical shears 1.00 unit

105 Chain pipe wrench 10" 1.00 unit

106 Basic elektronik tool kit 1.00 unit

107 Electronic maintenance tool kit 25 pcs 2.00 unit

108 Electronic tecniktion tool kit 16 pcs 2.00 unit

109 4 in 1 environment meter 1.00 unit

110 Clamp meter 1.00 unit

111 Pocket Infrared Thermometer 1.00 unit

112 Insulation resistance tester 1.00 unit

113 Crimping & wire stripper 1.00 unit


Standard combination wrench set-
114 metric 1.00 unit

115 Adjustable wrench 12" red handle 1.00 unit

116 Chain pipe wrench chrome plated 15" 1.00 unit

117 Sockets set sq 3/8" 1.00 unit

118 Sockets handle 1.00 unit

119 Sockets handle 1.00 unit

120 Ultrasonic distance meter 1.00 unit

121 Screwdriver set 1.00 unit

122 Locking plier curve jaw 1.00 unit

123 Plastic cutting plier 1.00 unit

124 Bent nose plier 1.00 unit

125 Inside/outside circlip plier 1.00 unit

126 Brass hammer 1.00 unit

127 Tool pouch with belt 1.00 unit

128 Bolpoint hex key wrench set 1.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 50


129 Crimping plier 70-400 mm with pump 1.00 unit
Crimping plier hydraulic crimping 16-
130 400 mm 1.00 unit

131 Hole saw kits 1.00 unit

132 Spirit level red 600 mm 2.00 unit

133 Vacuum pump 1/2hp 1.00 unit

134 Rechargeable spotlight 2.500.000 CP 4.00 unit

135 Hydraulic bottle jack, 50 ton 1.00 unit

136 Contact/non contact digital tachometer 1.00 unit


Contact/non contact digital tachometer 1.00 unit
137
138 Hydraulic bottle jack, 50 ton 1.00 unit
139 Contact/non contact digital tachometer 1.00 unit

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 51


BAB IV

MEKANISME KERJA

A. MEKANISME KERJA
1. PROSES PERBAIKAN
a. Perbaikan yang alat /suku cadang ada di IPSRS.
Menerima usulan Perbaikan sarana , prasarana dan alat medik serta
peralatan non medik dari seluruh satuan kerja.Usulan kebutuhan
peralatan sarana prasarana berdasarkan formulir no. F/041/001/R/00
mencatumkan :
• Nama alat
• Spesifikasi
• Jumlah alat yang rusak
• Tempat alat yang rusak
• Jenis kebutuhan penggantian alat
• Jenis kebutuhan dan penambahan alat
b. Perbaikan yang alat/suku cadang yang tidak tersedia di IPSRS dan
melalui proses perencanaan.
Menyusun perencanaan sesuai alokasi anggaran tersedia.
Setelah mendapatkan alokasi anggaran dari rumah sakit yang terdiri dari :
• Alokasi anggaran dari sumber dana BLU (dana pendapatan RS)
• Alokasi anggaran dari sumber dana APBN
Seluruh alokasi anggaran adalah merupakan sumber alokasi yang
akan dijadikan bahan perencanaan perbaikan sarana dan prasarana.
Sesuai dengan prioritas dengan melihat alokasi anggaran :
a) Penggantian alat karena alat yang tersedia sudah tidak layak pakai /
rusak
b) Perbaikan sarana prasarana karena kondisi nya tidak layak / tidak
memenuhi standart keselamatan
c) Penggantian sarana, prasarana dan alat medik yang utilitinya tinggi

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 52


B. PROSES PEMELIHARAAN KURATIF

USER / PELANGGAN IPSRS

Lap. Kerusakan

Distribusi ke
pelayanan masing2

Pelaksanaan Perbaikan

RAB
SELESAI
Ya
Tidak

Pengesahan User Tidak

Setuju
Ya
Proses Rekap
& Evaluasi SP

PPK ULPBJ 1
File
Swakelola IPSRS Pihak III

Gudang
IPSRS Pelaksanaan
Proses Rekap
& Evaluasi

ULPBJ 2

a. Pengertian
Merupakan alur proses pemeliharaan kuratif/perbaikan sarana,prasarana
dan alat

b. Tujuan
Memberi pelayanan perbaikan dengan cepat dan efisien.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 53


c. Kebijakan
1) Pelayanan pemelliharaan kuratif dilakukan dengan cepat, akurat dan
efisisien.
2) Suku cadang untuk pemeliharaan kuratif harus selalu diusahakan
selalu siap di gudang.
3) Bila memerlukan suku cadang yang mahal dan tidak tersedia
digudang, dan tidak mampu buat RAB /laporan secepatnya.
4) Membuat evaluasi hasil pemeliharaan kuratif secara berkala.

d. Referensi
1) Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2) Surat keputusan Direktur jenderal Bina Pelayanan Medik No.
HK.03.05/1/989/2010 tentang Petunjuk teknis Tata kearsipan
Dinamis
3) Pedoman teknis di bidang Sarana dan Prasarana kesehatan.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2011

e. Prosedur
1) Bagian penerima laporan menerima laporan permintaan perbaikan
sarana / prasarana dari Instalasi / bagian melalui telepon atau surat.
2) Petugas penerima laporan mencatat pada buku laporan harian
kerusakan dan memberikan nomor laporan kerja.
3) Petugas penerima laporan mengisi blangko laporan kerja.
4) Blangko laporan kerja di serahkan kepada PJ Pelayanan terkait.
5) PJ Pelayanan terkait Memerintahkan teknisi pelaksana untuk
melakukan perbaikan alat yang di maksud.
6) Teknisi pelaksana melakukan perbaikan alat di Instalasi / bagian
pelapor
7) Pekerjaan selesai ikuti procedure no 10.
8) Proses perbaikan alat denga Rincian Anggaran Biaya (RAB) :
a) Jika pekerjaan tertunda karena membutuhkan komponen dan
suku cadang di gudang tidak ada/kosong PJ Pelayanan terkait
akan melaporkan beserta usulan RAB (rincian anggaran biaya)
kepada kepala IPSRS.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 54


b) PJ Pelayanan Administrasi Logistik membuat RAB sesuai dengan
kebutuhan suku cadang ke Direktur Umum dan Operasional serta
pemberitahuan ke User.
c) Direktur menyetujui Usulan RAB dan menerbitkan SP( Surat
Persetujuan). Bila tidak setuju akan memberi umpan balik ke
IPSRS dan User
d) Proses pengadaan barang dan Jasa di PPK, dan Unit Layanan
Pengadaan barang dan Jasa (ULPBJ 1 ) Bila Baiaya Kurang dari
10 juta PPK meminta IPSRS untuk umtuk memproses secara
swakelola.
e) Pekerjaan dilakukah oleh pihak III pada saat pelaksaanan PJ
pelayanan terkait akan melakukan pemeriksaan barang bersama
unit layanan penerima barang dan jasa (ULPBJ 2).
9) Suku cadang/komponen tersedia di gudang, Teknisi pelaksana
mengisi formulir kebutuhan suku cadang yg di ketahui oleh PJ
pelayanan terkait untuk mengambil suku cadang di gudang dan
melakukan perbaikan.
10) Teknisi pelaksana telah selesai melakukan Perbaikan alat, kemudian
mengisi formulir /laporan kerja Perbaikan alat dan di tandatangani
oleh user / penanggungjawab alat.
11) Laporan kerja teknisi pelaksana dikoreksi dan ditandatangani oleh PJ
Pelayanan terkait dan di catat kedalam formulir / kartu pemeliharaan
alat.
12) Laporan kerja yang telah selesai di kembalikan ke Admistrasi dan
Logistik untuk diarsip, dibuat rekapitulasi bulanan pekerjaan yang
telah diselesaikan,pemakaian suku cadang / material untuk di koreksi
dan di tanda tangani oleh Ka. IPSRS.
13) Administrasi Logistik membuat rekapitulasi bulanan yang terdiri dari
Rekapitulasi pekerjaan yang telah diselesaikan dari masing-masing
Instalasi / bagian, serta Rekapitulasi pemakaian suku cadang
/material dari masing-masing Instalasi / bagian sebagai bahan
laporan/evaluasi berkala ke direktur.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 55


C. ALUR PEMELIHARAAN DARURAT (DI LUAR JAM KERJA)

Mulai

Penerimaan laporan dari Sat.Kerja


melalui telpon ke petugas jaga storing

Pemeriksaan /
pengecekan oleh petugas
jaga storing

Tidak Bisa
bisa Bisa
ditangani

Laporan ke kordinator Perbaikan sarana ,prasarana/ alat medik

Proses perbaikan Serah Terima


mengacu pada
pemeliharaan kuratif

Selesai

a. Pelayanan Pemeliharaan Darurat ( Diluar jam kerja )


1. Penerimaan laporan kerusakan dari Satker ( Via telpon ) oleh
petugas jaga piket
2. Pengecekan / pemeriksaan sarana / prasarana yang rusak oleh
petugas jaga piket
3. Pelaksanaan pemeliharaan / perbaikan darurat oleh petugas jaga
storing, apa bila bisa dilaksanakan, langsung di serah terimakan
kepada satker. Bila tidak bisa dilakukan perbaikan oleh petugas jaga
piket dilaporkan ke pada Kordinator/ PJ masing – masing sesuai

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 56


bidangnya, proses perbaikan mengacu pada SPO pelayanan
pemeliharaan kuratif
4. Pembuatan laporan pada buku laporan Jaga piket

D. ALUR PEMELIHARAAN PREVENTIF

USER / PELANGGAN IPSRS

Perbaikan ke user
Jadwal pemeliharaan

Pelaksanaan Perbaikan

Tidak
Butuh Suku Cadang
SELESAI

Ya
RAB
Pengesahan User
Tidak
Setuju

Proses Rekap Ya

& Evaluasi SP

PPK Proses ULPBJ 1


File
Swakelola IPSRS Pihak III

Gudang
Barang Datang
IPSRS
Proses Rekap
& Evaluasi

ULPBJ 2
a. Pengertian
Merupakan alur proses pemeliharaan preventif sarana, prasarana dan
alat.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 57


b. Tujuan
Untuk menjaga supaya Sarana,prasarana dan alat selalu siap pakai,
aman, akurat dan umurnya lebih panjang.

c. Kebijakan
f. Semua peralatan, sarana dan prasarana wajib dilakukan
pemeliharaan preventif.
g. Pelaksanaan pemeliharaan preventif wajib dilaksanakan secara
berkala.
h. Semua peralatan, sarana dan prasana wajib memiliki kartu
pemeliharaan.

d. Referensi
1) Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2) Surat keputusan Direktur jenderal Bina Pelayanan Medik No.
HK.03.05/1/989/2010 tentang Petunjuk teknis Tata kearsipan
Dinamis
3) Pedoman teknis di bidang Sarana dan Prasarana kesehatan.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tahun 2011

e. Prosedur
1) PJ Pelayanan terkait membuat jadwal pemeliharaan yang diketahui
oleh Ka. IPSRS.
2) PJ Pelayanan Masing-masing Memerintahkan teknisi untuk
melakukan pemeliharaan preventif sesuai dengan Jadwal
pememeliharaan preventif.
3) Teknisi pelaksana meminta / bon suku cadang pemeliharaan
preventif ke PJ. Adimistrasi dan logistik yang di ketahui oleh PJ
Pelayanan terkait, apabila ditemukan kerusakan dan perlu
penggantian suku cadang.
4) Teknisi pelaksana melakukan pemeliharaan preventif ke Instalasi/unit
kerja. Bila selesai masuk ke prosedur 7
5) Proses perbaikan alat denga Rincian Anggaran Biaya (RAB) :

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 58


• Jika pekerjaan tertunda karena membutuhkan komponen dan
suku cadang di gudang tidak ada/kosong PJ Pelayanan terkait
akan melaporkan beserta usulan RAB (rincian anggaran biaya)
kepada kepala IPSRS.
• PJ Pelayanan Administrasi Logistik membuat RAB sesuai dengan
kebutuhan suku cadang ke Direktur Umum dan Operasional serta
pemberitahuan ke User.
• Direktur menyetujui Usulan RAB dan menerbitkan SP( Surat
Persetujuan). Bila tidak setuju akan memberi umpan balik ke
IPSRS dan User
• Proses pengadaan barang dan Jasa di PPK, dan Unit Layanan
Pengadaan barang dan Jasa (ULPBJ 1 ) Bila Baiaya Kurang dari
10 juta PPK meminta IPSRS untuk umtuk memproses secara
swakelola.
• Pekerjaan dilakukah oleh pihak III pada saat pelaksaanan PJ
pelayanan terkait akan melakukan pemeriksaan barang bersama
unit layanan penerima barang dan jasa (ULPBJ 2)
6) Suku cadang/komponen tersedia di gudang, Teknisi pelaksana
mengisi formulir kebutuhan suku cadang yg di ketahui oleh PJ
pelayanan terkait untuk mengambil suku cadang di gudang dan
melakukan perbaikan.
7) Teknisi pelaksana telah selesai melakukan Perbaikan alat, kemudian
mengisi formulir /laporan kerja pemeliharaan preventif dan di
tandatangani oleh user / penanggungjawab alat.
8) Laporan kerja teknisi pelaksana dikoreksi dan ditandatangani oleh PJ
Pelayanan terkait dan di catat kedalam formulir / kartu pemeliharaan
alat.
9) Laporan kerja yang telah selesai di kembalikan ke Admistrasi dan
Logistik untuk diarsip, dibuat rekapitulasi bulanan pekerjaan yang
telah diselesaikan,pemakaian suku cadang / material untuk di koreksi
dan di tanda tangani oleh Ka. IPSRS.
10) Administrasi Logistik membuat rekapitulasi bulanan yang terdiri dari
Rekapitulasi pekerjaan yang telah diselesaikan dari masing-masing
Instalasi / bagian, serta Rekapitulasi pemakaian suku cadang

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 59


/material dari masing-masing Instalasi / bagian sebagai bahan
laporan/evaluasi berkala ke direktur.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 60


BAB V

PENGEMBANGAN KAPASITAS IPSRS

A. PENGEMBANGAN KAPABILITAS IPSRS


Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, diperlukan adanya monitoring
yang diberikan secara terus menerus baik kepada jajaran manajer, penyelia maupun
kepada teknisi.
Aspek yang dibina, adalah:
• Kemampuan layanan
• Profesionalisme teknisi
• Fasilitas yang dimiliki dan kondisinya
• Pengoperasian dan pemeliharaan alat

1. Pembina IPSRS terdiri dari:


a. Pembina Internal rumah sakit.
Pembinaan diberikan oleh pejabat terkait dilingkungan rumah sakit,
terdiri dari:
• Direktur rumah sakit
• Wakil Direktur rumah sakit
• Pejabat terkait
• Teknisi kepada operator / pengguna alat
b. Pembina dari luar rumah sakit.
Pembinaan diberikan oleh pejabat terkait dari luar rumah sakit, terdiri
dari
• Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Jendral Bina
Upaya Kesehatan Kemenkes RI
• Dinas Kesehatan Tingkat Propinsi/ Kabupaten/ Kota

2. Bentuk kegiatan pembinaan kepada IPSRS.


a. Pembinaan internal rumah sakit:
• Mengikut sertakan IPSRS dalam rencana pengembangan rumah
sakit.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 61


• Melakukan evaluasi terhadap laporan berkala dan memberikan
umpan balik.
• Memberikan kesempatan kepada IPSRS untuk bersaing dengan
Pihak ke-III dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan alat.
• Memberikan kesempatan kepada teknisi IPSRS untuk mengikuti
pendidikan danpelatihan.
• Menyediakan alokasi anggaran yang diusulkan IPSRS untuk
kegiatan pelayanan teknis dan pengoperasian peralatan utilitas.
• Mengadakan rapat koordinasi

b. Pembinaan dari luar rumah sakit


• Memberikan kesempatan untuk mengikuti pertemuan ilmiah /
seminar.
• Memberikan kesempatan kepada teknisi IPSRS untuk mengikuti
pendidikan/ pelatihan.
• Memberikan informasi teknis (perkembangan teknologi).
• Menyusun pedoman dan standar.
• Memberikan evaluasi terhadap laporan IPSRS beserta saran
perbaikan.

Agar materi pembinaan tersebut dapat dilaksanakan, baik oleh Pembina


internal maupun dari luar rumah sakit, diperlukan:

• Komunikasi secara berkesinambungan


• Bahan pembinaan berupa laporan kegiatan IPSRS.

Dengan demikian, Pembina dapat mengetahui kondisi dan kemampuan


setiap IPSRS dan bentuk pembinaan yang perlu diberikan.

B. PEMBINAAN MANAJERIAL
1. Evaluasi Kinerja IPSRS.
Kinerja IPSRS dapat dilihat dari indicator _kerjanya. Beberapa indikator
tersebut, adalah sebagai berikut:
• Kualitas
• Efektifitas biaya

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 62


• Produktifitas
• Kecepatan pelayanan

Kegiatan IPSRS harus dilaksanakan berdasarkan IPO (Input, Process dan


Output).

f. Indikator kualitas, antara lain:


• Kualitas prasarana
• Akurasi analisa teknis kerusakan alat
• Akurasi fasilitas rumah sakit
• Kecilnya nilai frekuensi kerusakan.
g. Indikator efektifitas biaya,antara lain:
• Mempersingkat waktu alat/ fasilitas dalam keadaan rusak.
• Biaya perbaikan rendah.
h. Indikator produktifitas, antara lain:
• Kemampuan SDM
• Hasil kerja (rancang bangun, modifikasi)
i. Indikator kecepatan pelayanan, antara lain:
• Rata-rata waktu penyelesaian pemeliharaan
• Penyelesaian permintaan pemeliharaan kerja (permintaan pelayanan
teknis)
• Penyelesaian keluhan pelanggan (permintaan langsung)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, IPSRS harus menentukan


indikator kinerja, sehingga prestasi kerja IPSRS maupun setiap personil dapat
dinilai. Contoh metoda evaluasi IPSRS dan metoda perhitungan biaya
perencanaan masa guna (terlampir).
Hasil evaluasi kegiatan IPSRS kepada manajemen rumah sakit, instansi
pembina internal rumah sakit maupun dari luar rumah sakit.

2. Pembinaan Manajerial oleh Manajemen Rumah Sakit.


Dalam melakukan pembinaan, manajemen rumah sakit harus
mengetahui bentuk IPSRS yang dibutuhkan dan pengembangannya.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 63


Beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami dengan benar oleh manajer
IPSRS, dalam mempertimbangkan seluruh faktor yang berkaitan dengan
pelayanan rumah sakit, antara lain:
a. Apa yang ingin dicapai serta apa tujuan jangka panjang rumah sakit dan
dijabarkan pada fasilitas rumah sakit dan peralatan,
b. Kearah mana rumah sakit menuju.
c. Produk - produk jasa pelayanan medik baru yang akan dikembangkan
dan dipasarkan atau yang akan ditinggalkan.
d. Bila ada perubahan peralatan dan proses, maka perubahan apa yang
harus dilakukan, terutama pada jumlah dan jenis keterampilan tenaga
kerja, teknisi, operator, pengawas (supervisor), juga terhadap peralatan
pemeliharaan (tools) serta material.
e. Standar-standar prestasi mana yang telah digunakan dimasa lalu dan
yang akan diterapkan dimasa mendatang.

Manajemen rumah sakit harus dapat memberikan informasi


kebutuhannya secararasional dan bersama manajer IPSRS secara terus
menerus memperhitungkan pengaruh-pengaruh perubahan kebijakan rumah
sakit terhadap fungsi pemeliharaan. Pengertian "well manage" yang ingin dituju,
pada dasarnya adalah bagaimana caranya manajemen rumah sakit dapat
percaya bahwa kegiatan IPSRS terkontrol secara ketat. Perlu dicatat bahwa
kontrol perlu dilaksanakan sebelum terjadi kesalahan.

Apabila manajemen rumah sakit mengetahui rencana pelaksanaan


pemeliharaan, maka manajemen rumah sakit akan dapat menentukan kontrol
yang dibutuhkan, agar :

• Ongkos tenaga kerja dan material yang diperlukan berada dalam batas-
batas yangtelah dianggarkan.
• Tercapainya jadwal waktu penyelesaian pekerjaan.
• Didapatnya hasil pekerjaan yang berkualitas.

Dengan demikian diharapkan agar manajemen rumah sakit, yaitu Direksi


dan Manajer non engineer mampu menilai serta meyakini apakah kegiatan
IPSRS sudah well manage.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 64


C. PEMBINAAN TEKNIS
Salah satu bentuk pembinaan yang harus dilaksanakan untuk mendukung
terlaksananya tugas IPSRS adalah pembinaaan kepada teknisi dan operator /
pengguna alat.
1. Pembinaan kepada teknisi
Pembinaan kepada teknisi dapat dilaksanakan oleh Manajer IPSRS,
Manajer Teknik dan Penyelia.
Pembinaan kepada teknisi berbentuk :
1) Memberikan evaluasi terhadap laporan hasilkerjateknisi.
2) Mengadakan pertemuan secara rutin dan dialog sebagai upaya
pendekatan dan sosialisasi protap pemeliharaan serta peraturan-
peraturan baru.
3) Mengadakan pertemuan ilmiah untuk pengenalan teknologi baru,
keselamatan kerja.
4) Mengadakan pengecekan langsung pada pelaksanaan pelayanan
teknis,untuk mengetahui :
• apakah protap telah diikuti dengan baik
• apakah menggunakan alat kerja yang benar
• apakah memperhatikan kondisi lingkungan.

Hal ini perlu dilaksanakan untuk mengurangi / menghindari adanya keluhan


dari pelanggan terhadap kegiatan teknisi.

Pembinaan yang diberikan kepada teknisi harus sinkron dengan


pembinaan yang diberikan kepada operator/pengguna alat, sehingga dalam
pelaksanaan tugas terjadi kerjasama yang baik.
2. Pembinaan kepada operator/pengguna alat.
Materi pembinaan kepada operator/pengguna alat adalah :
1) Cara pengoperasian alat
2) Pemeliharaan harian

Pembinaan diberikan oleh :


• Manajer IPSRS
• Manajer Teknik
• Penyelia
• Teknisi work shop pelaksana pemeliharaan

1) Cara pengoperasian alat


Adalah urutan kerja yang terdapat pada protap pengoperasian alat,
yang disusun berdasarkan operation manual untuk merk/type alat

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 65


tertentu. Dengan adanya cara pengoperasian alat yang benar,
diharapkan tidak terjadi gangguan pada pelayanan kesehatan dan
akan diperoleh hasil diagnose yang lebih akurat.
Untuk mengurangi kesalahan manusia (human error) diperlukan
pelatihan secara terns menerus dalam penggunaan peralatan kepada
operator/pengguna alat.
Protap pengoperasian alat disusun oleh operator/ pengguna
alat mengacu pada operational manual dan memperhatikan komponen
serta tanda yang terdapat pada alat.
2) Pemeliharaan harian
Kegiatan pemeliharaan alat, sebagian ditugaskan kepada
operator/ pengguna alat.
Jenis kegiatan pemeliharaan harian, antara lain:
• Pembersihan bagianluar/ permukaan alat
• Pembersihan komponen
• Pengecekan indikator
• Penggantian kelengkapan (filter, airdll.)

Pemeliharaan harian mengacu kepada protap pemeliharaan harian


dan pelaksanaannya dibawah pembinaan IPSRS.

Apabila dalam pelaksanaan pemeliharaan harian ditemukan


adanya penyimpangan / gejala, gangguan, segera dilaporkan kepada
Manager Engineering.

D. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Pemenuhan program kegiatan IPSRS sangat tergantung kepada
kemampuan SDM. Peningkatan manajemen, keterampilan dan pengetahuan teknisi
serta operator/ pengguna alat perlu dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan.
1. Pendidikan formal.
Pendidikan formal yang sesuatu dengan bidang tugas, untuk peningkatan
jenjang karir, yaitu:
• Dari SLTA ke DIII
• Dari D3 ke Sl
• Dari Sl ke S2

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 66


Staf IPSRS yang mengikuti pendidikan formal, baik dibiayai oleh dinas
maupun dengan biaya sendiri wajib membuat surat perjanjian dengan
manajer IPSRS diketahui manajemen rumah sakit, yang isi tetap bertugas
dirumah sakit setelah selesai mengikuti pendidikan (lamanya wajib kerja
ditentukan oleh kebijakan manajemen rumah sakit).

Rencana biaya yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan formal, harus


diusulkan oleh IPSRS kepada manajemen rumah sakit, dilengkapi dengan :

• Program
• Waktu pendidikan
• Kualifikasi tenaga

Manajer IPSRS harus mengatur pembagian tugas bila akan menggunakan


staf untuk mengikuti pendidikan.

2. Pelatihan
Pelatihan bagi petugas rumah sakit merupakan upaya untuk peningkatan
pengetahuan dan keterampilan.
a. Materi pelatihan, antara lain:
• Manajemen pemeliharaan
• Manajemen pembangunan fisik rumah sakit
• Pemeliharaan dan perbaikan alat
• Pengoperasian alat
• Pengujian dan atau kalibrasi alat
• Pemeriksaan dan pengujian alat
• Kesehatan dan keselamatan kerja(K3)
• Pengenalan teknologi baru peralatan kesehatan
• Proteksi radiasi
• Pengoperasian dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
b. Penyelenggaraan pelatihan.
• Pelatihan diikuti petugas rumah sakit, dapat dilaksanakan oleh
IPSRS / Diklat rumah sakit dengan mengundang nara sumber/
tenaga ahli ke rumah sakit. Pada pelatihan ini rumah sakit sebagai
penyelenggara.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 67


• Pelatihan dilaksanakan oleh institusi di lingkungan Kemenkes dan
Dinas Kesehatan tingkat Propinsi. Pada pelatihan tersebut rumah
sakit mengirim petugasnya.
• Pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi di dalam
maupun di luar negeri.
• Pelatihan yang dilaksanakan oleh pemasok alat dalam rangka
pengadaan peralatan.

Setiap pelatihan yang akan diselenggarakan / diikuti harus jelas, dalam


hal:

• Target pencapaian sasaran


• Kualifikasi peserta
• Rencana penyelenggaraan

Pelatihan yang dilaksanakan oleh pemasok alat dalam rangka


pengadaan alat / barang dengan target pencapaian sasaran, sebagai
berikut:

• Pelatihan bagi operator / pengguna alat:


- Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman.
- Pengoperasian alat, penggantian bahan operasional,
pengemasan dan penyimpanan.
- Menyusun prosedur tetap pengoperasian alat.

• Pelatihan bagiteknisi:
- Cara pengoperasian alat.
- Penjelasan mengenai fungsi masing-masing bagian alat.
- Mempelajari schematic/ wiring diagram.
- Melakukan trouble shooting/ mendeteksi kerusakan alat.
- Pengujian dan kalibrasi.
- Penyusunanprogrampemeliharaan.
- Perbaikan ringan.
- Penggantian bahan pemeliharaan / suku cadang.
- Menyusun prosedur tetap pemeliharaan alat.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 68


Setiap teknisi yang telah mengikuti pelatihan akan memperoleh
peningkatan keterampilan dan pengetahuan. Manajer IPSRS harus
mempersiapkan tugas, sesuai hasil pelatihan dan fasilitas kerja yang
diperlukan.

Contoh program pelatihan di bidang sarana, prasarana dan alat


kesehatan :

STANDAR PELATIHAN PESERTA KETERANGAN


MFK APAR Karyawan IPSRS Seluruh staf In house K3RS
Pelatihan Operator Ketel 3 orang operator Ketel Kemenaker
Uap uap
Pelatihan Genset 2 orang opearator Kemenaker
genset
Dril kebakaran dan 3 orang penanggung In house
bencana jawab IPSRS narasumber dari
luar
Pemeliharaan alat 2 orang teknisi BPSDM Kes
kedokteran elektromedik
Pemeliharaan gedung IPSRS dan Pj. Gedung In house
Sistem utilisasi Penyelia In House IPSRS
Pengelolaan B3 Pj. Sanitasi In house
Sanitasi

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 69


BAB VI

KINERJA IPSRS

A. KINERJA OPERASIONAL
1. Kinerja Operasional Pelayanan (Satker)
a) Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif adalah setiap aktivitas/kegiatan perawatan
terprogram dan berkesinambungan untuk menjaga dan mempertahankan
agar peralatan dapat berfungsi optimal sesuai dengan standart manual
instruction book. Preventif Maintenance yang baik akan terhindar dari
aktivitas tak terprogram (unplanned maintenance activity). PM harus
senantiasa dilakukan agar aset tersebut dapat beroperasi/berproduksi
secara berkesinambungan.

Program pemeliharaan preventif merupakan salah satu kunci sukses


dari suatu proses asset manajemen dimana aktivitas pemeliharaan preventif
dikatakan efektif bila mencapai rasio ≥ 80%. Efektifitas pemeliharaan
preventif dapat diukur berdasarkan tingkat kepatuhan pelaksanaan
pemeliharaan terhadap jadwal pelaksanaan pemeliharaan preventif, dimana
apabila tingkat kepatuhan pada kategori Baik berarti pemeliharaan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal atau program yang telah ditetapkan,
yang pada akhirnya peralatan dan prasarana yang ada di rumah sakit dalam
kondisi terjaga, terpelihara dan siap pakai.

Indikator kepatuhan disusun berdasarkan kategori sebagai


berikut :

• Baik, bila program pemeliharaan dapat tercapai 85 % sampai 100 %.


• Cukup, bila program pemeliharaan dapat tercapai 70 % sampai 85 %.
• Sedang, bila program pemeliharaan dapat tercapai 60 % sampai 70 %.
• Kurang, bila program pemeliharaan dapat tercapai kurang dari 60 %.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 70


TABEL REKAPITULASI PEMELIHARAAN PREVENTIF
SEMESTER I TAHUN 2018

No. Program Pemeliharaan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Rata2

1 Bangunan & Prasarana Lingkungan 91% 85% 87% 90% 90% 89% 89%
2 Listrik, Audio Visual, Kom & Gas Medis 85% 90% 87% 87% 88% 89% 88%
3 Peralatan Non Medis 90% 91% 62% 65% 64% 65% 73%
4 Peralatan Medis 92% 94% 93% 94% 92% 94% 93%
5 Air & Steam 87% 89% 86% 87% 89% 91% 88%

86%

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan indikator


kepatuhannya, pemeliharaan preventif telah dilakukan dengan baik dengan
nilai rata-rata 90% pemeliharaan dapat dilaksanakan dan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan, sehingga hasil pemeliharaan preventif
termasuk pada kategori BAIK.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 71


b) Pemeliharaan Kuratif
Pemeliharaan Kuratif adalah pemeliharaan yang digunakan untuk
mengembalikan unjuk kerja peralatan sehingga kembali pada kondisi prima
dan siap pakai. Dalam rangka peningkatan pelayanan rumah sakit, IPSRS
melaksanakan kegiatan pemeliharaan kuratif dengan menetapkan target ≥
85% laporan kerusakan ditanggapi maksimal 15 menit. Kecepatan waktu
menanggapi alat yang rusak adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan
alat rusak diterima sampai dengan petugas melakukan pemeriksaan
terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam
waktu 15 menit harus sudah ditanggapi.

Indikator kategori kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat


sebagai berikut ini :

1. ≥ 80% Laporan Kerusakan ditanggapi < 15 menit


2. < 20% Laporan Kerusakan ditanggapi > 15 menit

REKAPITULASI LAPORAN PEMELIHARAAN KURATIF


SMESTER 1 TAHUN 2018

No Uraian Jan Feb Mrt Aprl Mei Juni Rata2


Laporan Kerusakan ditanggapi < 15
96%
1 menit 95% 96% 97% 96% 97% 96%
Laporan Kerusakan ditanggapi > 15
4%
2 menit 5% 4% 3% 4% 3% 4%

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 72


GRAFIK LAPORAN PEMELIHARAAN KURATIF
SMESTER 1 TAHUN 2018

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Ditjen Bina


Pelayanan Medik ditetapkan bahwa ≥ 85% laporan kerusakan ditanggapi
maksimal 15 menit, dari grafik diatas dapat diketahui hasil rata-rata
pemeliharaan kuratif yang telah dilakukan IPSRS adalah 96%, sehingga
hasil tersebut telah memenuhi target SPM Rumah Sakit.

Jumlah pemeliharaan kuratif yang telah dilakukan oleh tiap


pelayanan pemeliharaan dalam enam bulan (periode Januari s/d Juni)
adalah seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel Jumlah LK yang dilayani tiap Pelayanan Pemeliharaan


Semester 1 Tahun 2018

Pelayanan Jumlah LK (bh)


Pemeliharaan Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Total
Bangunan 289 252 269 264 206 276 1556
Listrik 360 333 343 341 265 391 2033
Almed 152 142 183 148 124 153 902
Non Medis 175 153 177 266 145 209 1125
Air & Steam 132 118 138 135 108 136 767
JUMLAH 1108 998 1110 1154 848 1165 6383

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 73


B. KINERJA MUTU & MANFAAT

Kinerja mutu manfaat pelayanan diukur berdasarkan hasil pelaksanaan


pemeliharaan prefentif dan pelaksanaan laporan pemeliharaan kuratif yang telah
memenuhi standar SPM.
Adanya beberapa kerusakan yang memerlukan waktu agak lama
diselesaikan disebabkan karena :
1. Ketersediaan suku cadang yang terbatas
2. Jumlah SDM yang terbatas
3. Suku cadang sudah tidak ada di pasaran
4. Keterbatasan dana.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 74


C. KINERJA KEUANGAN

a. Laporan Keuangan UYHD

REKAP UMK SEMESTER 1 TAHUN 2018

NO
PERIODE Jumlah
KWT
1 Jan-01 9.996.375,00
2 Feb-01 9.950.000,00
3 Feb-02 9.983.100,00
4 Mar-01 9.921.500,00
5 Mar-02 9.867.475,00
6 Apr-01 9.995.000,00
7 Apr-02 9.997.000,00
8 Apr-03 9.933.000,00
9 Mei-01 9.971.500,00
10 Mei-02 9.941.600,00
11 Jun-01 9.994.000,00
Total 109.550.550,00

b. Kebutuhan Solar Operasional Mesin Boiler dan Mesin Genset

Tanggal
Tangki Bulan Volume Jumlah pengiriman

Boiler Jan-01 8.000 84.925.000 09/01/2018

Boiler Jan-02 8.000 88.037.000 19/01/2018

Boiler Jan-03 8.000 88.037.000 30/01/2018

Boiler Feb-01 8.000 89.816.000 09/01/2018

Boiler Feb-02 8.000 90.705.000 20/02/2018

Boiler Feb-03 8.000 90.705.000 28/02/2018

Boiler Mar-01 8.000 88.037.000 14/03/2018

Boiler Mar-02 8.000 90.260.000 23/03/2018

Boiler Apr-02 8.000 91.594.000 04/04/2018

Boiler Apr-02 8.000 91.594.000 12/04/2018

Boiler Apr-03 8.000 95.151.000 24/04/2018

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 75


Tanggal
Tangki Bulan Volume Jumlah pengiriman

Boiler Mei-01 8.000 98.708.000 04/05/2018

Boiler Mei-02 8.000 98.708.000 14/05/2018

Boiler Mei-03 8.000 101.821.000 24/05/2018

Boiler Mei-04 8.000 101.821.000 31/05/2018

Boiler Jun-01 8.000 106.712.000 11/06/2018

Boiler Jun-02 8.000 104.489.000 28/06/2018

JUMLAH 136.000 1.601.120.000

D. ANALISA KOMPREHENSIF
1. Pemeliharaan Preventif
Dari evaluasi yang telah dilakukan pada bulan Januari s/d Juni 2018
menunjukkan bahwa rata- rata persentase pemeliharaan preventif yang telah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal adalah 91%. Berdasarkan indikator
kepatuhannya termasuk dalam kategori Baik, walaupun masih ada
beberapa bidang pemeliharaan yang mengalami penundaan pelaksanaan
dari jadwal yang telah direncanakan, hal ini diakibatkan oleh beberapa hal
antara lain :
1. Pada saat jadwal pemeliharaan dilakukan, ruang atau gedung dan
peralatan sedang digunakan sehingga tidak memungkinkan untuk
dilakukan tindakan pemeliharaan.
2. Jadwal pemeliharaan bersamaan dengan acara-acara atau kegiatan
yang sedang berjalan di lingkungan rumah sakit.
3. Kurangnya jumlah sumber daya manusia, sehingga tidak mencukupi
untuk menangani pemeliharaan kuratif yang harus segera ditangani
yang bersamaan dengan jadwal pemeliharaan preventif yang harus
dilakukan.
4. Ketersediaan suku cadang yang terkadang sulit ditemukan dipasaran.
5. Dalam smester I tahun 2018 ini ada permasalahan dengan salah satu
paket pelaksana kontrak pemeliharaan AC kurang memuaskan
kinerjanya, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap jadwal

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 76


pemeliharaan, jumlah tenaga serta alat kerja dan suku cadang.
Sehingga kami mengusulkan untuk melakukan outsousing untuk
tenaga pelasanyanya saja ( outsousing tenaga kerja).

Memperhatikan hal-hal tersebut diatas, untuk mempertahankan dan


meningkatkan pemeliharaan preventif diperlukan perhatian mengenai hal-hal
sebagai berikut :
1. Peningkatan koordinasi dengan user agar pelaksanaan pemeliharaan
preventif bisa lebih baik dan sesuai dengan jadwal rencana, karena
dengan mundurnya pelaksanaan pemeliharaan dari salah satu
peralatan akan mengganggu jadwal berikutnya.
2. Penyusunan jadwal pemeliharaan perlu koordinasi dengan user, bila
perlu disusun bersama, termasuk masukan user tentang hari-hari atau
waktu yang tidak dapat dilakukan pemeliharaan preventif perlu
diperhatikan sehingga diharapkan jadwal dapat dilaksanakan dengan
tepat dan lancar.
3. Persiapan suku cadang untuk pemeliharaan perlu ditingkatkan.
4. Pelaksanaan proses birokasi pengajuan suku cadang pemeliharaan lebih
dipermudah dan dipersingkat.
5. Peralatan untuk pemeliharaan perlu dikembangkan mengikuti
perkembangan teknologi sehingga tidak menghambat ketepatan dan
kecepatan dalam menangani suatu masalah.

2. Pemeliharaan Kuratif
Dari evaluasi yang telah dilakukan pada bulan Januari s/d Juni tahun 2018
dapat diketahui rata- rata persentase pemeliharaan kuratif dengan
penetapan target ≥ 80% laporan kerusakan ditanggapi maksimal 15 menit
adalah 98% laporan kerusakan ditanggapi < 15 menit.
Beberapa kendala yang telah dialami dalam pelaksanaan pemeliharaan
kuratif dari faktor internal maupun eksternal adalah sebagai berikut.
Kendala pelaksanaan pemeliharaan kuratif dari faktor internal antara lain :
a. Ketersediaan suku cadang yang terbatas sehingga belum memenuhi
kebutuhan.
b. Peralatan yang kurang memadai dan belum mengikuti perkembangan
teknologi saat ini.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 77


c. Terbatasnya SDM dan ketrampilan teknisi.
Kendala pelaksanaan pemeliharaan kuratif dari faktor eksternal antara lain :
a. Proses birokrasi pengajuan suku cadang yang cukup panjang.
b. Kesediaan dana yang terbatas.
c. Keagenan alat yang berganti-ganti atau sudah tidak ada agen.

ALTERNATIF SOLUSI
• Beberapa alternatif solusi yang dapat diberikan untuk peningkatan kinerja,
kelancaran pelayanan pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan
pemeliharaan supaya performa bangunan tetap terjaga, peralatan laik pakai,
aman dan nyaman digunakan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan suku cadang
2. Pembaharuan dan penambahan peralatan sesuai dengan
perkembangan teknologi
3. Peningkatan keterampilan teknisi dengan mengikuti pelatihan
4. Regenerasi SDM dengan dilakukannya rekruitmen pegawai baru
5. Meningkatkan kompetensi karyawan
6. Meningkatkan realisasi anggaran pemeliharaan yang diajukan oleh
IPSRS
7. Mempercepat dan mempermudah proses birokrasi dan meningkatkan
koordinasi antara IPSRS, PEANG, JangSar dan Unit Pengadaan.

E. KESIMPULAN
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang berfungsi sebagai
pengelola fasilitas rumah sakit mempunyai modalitas SDM sebanyak 75 orang,
sarana yang dimiliki berupa gedung kantor dalam kondisi cukup baik dan bengkel
yang masih perlu direnovasi, sedangkan prasarana dan peralatan kerja yang dimiliki
IPSRS 95% dalam kondisi baik. Modalitas dana IPSRS berasal dari UMK yang
digunakan untuk pemeliharaan fasilitas rumah sakit maupun untuk kegiatan
operasional dengan catatan dilakukan pertanggungjawaban penggunaan dana
maximal Rp 10.000.000,-.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja pada Smester I tahun 2018 dapat
diketahui bahwa untuk kinerja pemeliharaan preventif, sebesar 86 % pemeliharaan
peralatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan,
berdasarkan indikator kepatuhannya termasuk dalam kategori Baik yaitu bila

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 78


program tercapai 85% sampai 100%. Sedangkan pada kinerja pemeliharaan kuratif
rata-rata 96 % laporan kerusakan dapat ditanggapi maksimal 15 menit, apabila
dilihat dari hasil rata-rata tersebut telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit. Untuk Kalibrasi peralatan medik tercapai 95 % dan sertifikasi
peralatan non medik tercapai 99 %
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan
pemeliharaan fasilitas rumah sakit yaitu perlu dilakukan regenerasi dan rekruitmen
tenaga-tenaga muda yang lebih profesional dengan pendidikan minimal setara
Diploma 3 (D-3), dilakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap
SDM yang masih produktif dan potensial dengan pendidikan formal maupun non
formal, meningkatkan persiapan suku cadang untuk pemeliharaan, peralatan untuk
pemeliharaan perlu ditingkatkan, serta mempercepat proses birokrasi turunnya
dana.
Dengan Laporan Smester I Tahun 2018 diharapkan program kegiatan yang
telah direncanakan dapat terevaluasi dan termonitoring dengan baik sehingga dapat
diketahui pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan
dapat sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan dan tepat sesuai sasaran.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 79


BAB VII

PENUTUP

Pedoman penyelenggaraan Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit


dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan oleh manajemen rumah sakit sebagai
bahan pertimbangan dalam pemeliharaan fasilitas rumah sakit. Pedoman ini
menguraikan berbagai aspek kegiatan yang berkaitan dengan Instalasi Pengelolaan
Sarana Rumah Sakit sesuai dengan kondisi kemampuan pelayanannya, sehingga
dapat diketahui aspek kegiatan apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk
menunjang kinerjanya.

Berdasarkan volume kegiatan yang dilakukan dan beban kerja secara


keseluruhan, rumah sakit dapat menentukan klasifikasi, kualifikasi dan jumlah
tenaga yang diperlukan untuk suatu lnstalasi Fasilitas Rumah Sakit.
Demikian pula halnya dengan fasilitas kerjanya, selanjutnya rumah sakit dapat
menentukan bentuk organisasi Instalasi Pengelolaan Sarana Rumah Sakit yang
sesuai termasuk mekanisme kerjanya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya
dengan efektif dan efisien.

Akhirnya IPSRS diharapkan menjadi unit utama di rumah sakit dalam


mewujudkan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan sesuai dengan
persyaratan yang ada dan mutu serta keamanan pelayanan di rumah sakit
terdukung secara optimal.

Harapan berikutnya setelah kinerja IPSRS dapat dirasakan manfaatnya oleh


unit utama dan unit penunjang di rumah sakit, maka semakin sinkron dan harmonis
dalam tata hubungan kerja disamping terbatasnya sumber daya rumah sakit.

Saran yang membangun untuk penyempurnaan pedoman ini sangat


diharapkan dan dapat disampaikan ke Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Semoga pedoman pembinaan ini
dapat bermanfaat.

Pedoman Penyelenggaraan IPSRS - 2018 80

Anda mungkin juga menyukai