Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertiroid adalah suatu gangguan dimana kelenjar tiroid memproduksi lebih banyak
hormon tiroid yang dibutuhkan oleh tubuh. Kadang-kadang disebut juga tirotoksikosis.
Perlu dibedakan antara pengertian tirotoksikosis dengan hipertiroidsme. Tirotoksikosis
ialah manifestasi klinis kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi.
Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang
hiperkatif. Apapun penyebabnya manifestasi klinisnya sama, karena efek ini disebabkan
ikatan T3 dengan reseptor T4-inti yang makin penuh.1 2 3

Penyakit gangguan tiroid menempati urutan kedua terbanyak dalam daftar penyakit
metabolik setelah diabetes mellitus. Perempuan lebih banyak menderita penyakit tiroid
dibandingkan laki-laki. Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 mendapatkan 12,8% laki-laki
dan 14,7% perempuan memiliki kadar TSH rendah yang menunjukkan kecurigaan adanya
hipertiroid. Namun menurut hasil Riskesdas 2013, hanya terdapat 0,4% penduduk
Indonesia yang berdasarkan wawancara mengakui terdiagnosis hipertiroid. Meskipun
secara persentase kecil, namun secara kuantitas cukup besar yakni jika jumlah penduduk
Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 176.689.336 jiwa, maka terdapat lebih dari 700.000
orang terdiagnosis hiprertiroid. Dimana di provinsi Bali terdapat 12.272 jiwa yang
menderita hipertiroid. Berdasarkan usia, penyakit hipertiroid lebih tinggi pada usia yang
lebih tua (>45 tahun).4 The American Thyroid Association menyarankan agar orang
dewasa khususnya perempuan untuk cek darah rutin guna mengetahui hormon tiroid
bermasalah atau tidak setiap 5 tahun sekali mulai umur 35 tahun. 5

Beberapa penyebab terjadinya hipertiroid adalah penyakit grave, nodul tiroid,


tiroiditis, penggunaan yodium, medikasi berlebihan terhadap hormon tiroid. Untuk
menegakkan diagnosis dari penyakit hipertiroid dapat menggunakan indeks klinis Wayne
dan New Castle yang didasarkan anamnesis dan temuan klinis. Kemudian dilanjutkan
dengan pemeriksaan penunjang untuk konfirmasi diagnosis penyakit hipertiroid.3

Penyakit hipertiroid menduduki peringkat kedua penyakit metabolik terbanyak setelah


diabetes mellitus. Oleh karena itu topik penyakit ini penting untuk dibahas dalam sebuah
laporan kasus agar dokter umum lebih dapat memberikan edukasi dan mengarahkan ke
pemeriksaan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai