Full PDF
Full PDF
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
TUGAS AKHIR
disusun oleh :
ATIKA WAHYUNINGSIH
NIM : 125114057
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
FINAL PROJECT
ATIKA WAHYUNINGSIH
NIM : 125114057
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Motto :
Belajar adalah sarana untuk mengubah hidup dan segala sesuatu pasti
ada waktunya.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
Kata Kunci : PLC Siemens S7-300, Otomasi, konveyor, packaging ,sensor warna
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
The food industry in Indonesia some not use automation systems in the process
of sorting and packaging of products. Processes are still done manually. These systems
realize the Siemens S300 PLC automation systems for controlling the sorting, packaging
and stamping products in the packaging, so that the production process for more effective
and efficient. Processed products consist of three colors, namely red, blue and white.
The system has three parts: Sort Unit, Unit Packaging and Stamping Unit. Sort
the unit is used for separating the colors red, blue and white. Sort unit has a color sensor
TSC3200 useful to distinguish objects in red, blue and white. Packaging unit consists of 2
parts: Packaging Unit A and Unit B. Packaging Packaging Unit A is used for the
arrangement of objects in red and Packaging Unit B is used for the arrangement of objects
in blue. Objects white color will be separated in the sorting unit and will not be processed.
Stamping Unit is at the end of the conveyor where the stamping unit will work when the
box already contains a number 3buah products.
The test results can be concluded that the system can work well and is stable at a
distance of 9 cm between products. in general the system can bekerjadengan success rate
of 100% in units Sort, Unit Packaging and Stamping Unit can work on their respective
functions.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala karuniaNya,
sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penelitian yang berupa tugas akhir ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa
Jurusan Teknik Elektro untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, gagasan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yesus selalu memberikan banyak kejutan dalam hidupku
2. Bapak, Ibu, dan adik yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya kepada penulis.
3. Petrus Setyo Prabowo, M.T., selaku Kaprodi Teknik elektro, Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
4. Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T, Selaku pembimbing I yang telah bersedia
memberikan pengarahan dan bimbingan selama penulis melaksanakan tugas akhir.
5. Romo T. Agus Sriyono SJ, M.A, M.Hum. yang telah memberikan bantuan berupa
dana selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
6. Temen seperjuangan yang tidak ada henti memberikan banyak keceriaan dan Tim
TPM support tiada hentinya, terimakasih buat Bapak Tri Hannanto Saputra yang
menjadi guru besar dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas bantuan, bimbingan,
kritik dan saran.
Semoga Tuhan membalas kebaikan anda. Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan. Semoga tugas ini dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti lain sehingga tulisan ini dapat
lebih bermanfaat.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
sedangkan proses produksi dengan kapasitas yang besar menuntut kecepatan proses
pengepakan lebih efisien.
Pada saat penulis melakukan kunjungan industri pada tanggal 3-5 Desember 2012 ,
beberapa industri makanan di daerah Jakarta belum menggunakan sistem otomasi pada
proses penyortiran dan pengepakan produk. Proses penyortiran dan pengepakan produk
masih dilakukan dengan cara manual. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis
berusaha mengembangkan sebuah sistem otomasi pensortiran dan penataan produk
makanan dalam kemasaan agar dapat membantu proses produksi lebih efektif dan efisien.
Sistem otomasi yang akan dikembangkan oleh penulis menggunakan sistem kendali
dengan kontrol PLC Siemens S7-300.
Sistem otomasi ini meliputi sistem penyortiran, sistem pengepakan dan sistem
stamping. Sistem penyortiran dilakukan pada saat produk makanan yang sudah dikemas
keluar dari sistem produksi yang kemudian akan disortir. Pada sistem penyortiran ini
produk makanan akan dipisahkan sesuai warna kemasannya. Produk makanan dengan
kemasan warna merah akan ditata pada kardus pada konveyor Unit Packaging A
sedangkan produk makanan dengan kemasan berwarna hijau akan ditata pada kardus yang
berada dikonveyor Unit Packaging B, sedangkan produk makanan dengan warna yang
tidak sesuai (bukan merah atau hijau) akan dipisahkan dari line produksi. Dari proses
penyortiran, produk dengan kemasan yang berwarna merah maupun hijau akan ditata dan
dimasukkan kedalam kardus sesuai jumlah yang diinginkan. Setelah proses pengepakan
selesai, kardus akan distampel dan siap didistribusikan. Proses otomasi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas industri makanan, meningkatkan konsistensi dan
kesesuiaan terhadap spesifikasi kualitas produk.
ilmiah baik nasional maupun internasional, serta media online. Teori ditekankan
pada perancangan sistem kontrol PLC, perancangan konveyor dan sistem sortir
produk dengan elektro pneumatic. Tahap ini dapat dilakukan dimana saja dan
dilakukan sepanjang proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
2. Eksperimen, yaitu dengan langsung melakukan praktek maupun pengujian terhadap
hasil pembuatan alat dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
3. Perancangan Sistem, yaitu mengumpulkan data kemudian mencari bentuk model
yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan mempertimbangan dari faktor-
faktor permasalahan dan kebutuhan yang telah ditentukan. Permodelan merupakan
salah satu tahap paling penting dan memakan waktu dalam pengerjaan Tugas
Akhir.
4. Pembuatan sistem hardware, ada 3 unit yang akan penulis rancang. Unit tersebut
antara lain unit penyortiran, unit pengepakan dan unit stamping. Unit penyortiran,
untuk menyortir produk sesuai warna yang dibutuhkan. Unit pengepakan, untuk
menata produk yang kemudian produk dimasukkan ke dalam kardus. Unit
stamping, untuk memberikan tanda cap bahwa produk layak jual dan siap
didistribusikan.
5. Pengujian dan pengambilan data. Tahap ini alat yang dibuat dilakukan percobaan,
pengujian sensor-sensor, pengujian modul-modul, pengujian hardware serta
mengintegrasikan modul dan hardware dengan perangkat lunak untuk
mengendalikan sistem agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Data yang diambil
berupa tegangan, kestabilan sistem, dan performa alat. Pengambilan data dilakukan
dengan cara pengukuran tegangan, waktu, pengujian sensor, rangkaian kontrol dan
sistem keseluruhan.
6. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan. Analisa data dilakukan dengan
mengamati fungsi dari setiap unit, menganalisa singkronisasi kecepatan dari unit
penyortiran dan unit pengepakan. Sistem hardware dapat berfungsi dengan baik
jika perpindahan produk dari unit sortir ke unit packaging A dan B sesuai warna
dan jumlah yang diinginkan. Produk berwarna merah akan dipindah dari unit sortir
ke kardus pada packaging A sedangkan produk berwarna hijau dpindahkan dari
konveyor unit sortir ke kardus pada konveyor packaging B. Penyimpulan hasil
percobaan dapat dilakukan dengan mengamati pergerakan dari masing-masing unit.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail peralatan yang
digunakan dalam Tugas Akhir ini. Peralatan yang dibahas adalah Konveyor sebagai
perangkat penggerak, Motor DC, Pneumatik, Programmable Logic Controller (PLC)
Siemens S7-300 sebagai perangkat lunak, Reed Switch, Inductive Proximity Switch dan
Vacuum Switch.
Dari banyak jenis konveyor maka dipilihlah Konveyor Sabuk (Belt Conveyor)
karena lebih mudah dibuat dan lebih hemat. Komponen utama dari Konveyor Sabuk ini
adalah : Roller, Sabuk (Belt), Rangka, Motor DC, Roda Gigi/Pulley. Konveyor Sabuk (Belt
Conveyor) merupakan salah satu handling system yang digunakan untuk memindahkan
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
hulk load dan juga ada yang dipakai untuk memindahkan unit load. Belt merupakan sabuk
yang berputar pada drum yang ditumpu oleh idler pulley atau stationary runways. Syarat
yang harus dipenuhi dari suatu belt adalah sifat hidrokopis harus rendah (tidak mudah
lembab). Belt harus kuat menahan beban yang direncanakan, beratnya ringan, fleksibel,
masa pemakaian yang panjang. Belt pada conveyor digunakan untuk meletakkan barang
diatasnya sehingga, lebar belt harus diperhatikan. Lebar belt ini dipengaruhi oleh lebar dari
barang yang diangkut.
Lapisan belt juga sangat menentukan kekuatan dari belt, semakin banyak lapisan
belt semakin kuat belt conveyor tersebut, selain itu lapisan belt ini dapat menyerap
tegangan longitudinal yang disebabkan oleh barang yang diangkut.
2.2. Pneumatic
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti napas atau
udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan,
baik tekanan di atas maupun di bawah 1 atmosfer (vacuum). Berdasarkan pengertian
tersebut berarti pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara
bertekanan. Sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena udara pneumatik bersih
dan mudah didapat. Industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi
seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun
industri yang lain [2].
Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk
berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang
selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat,
menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh
komponen pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Salah satu jenis actuator pneumatic adalah double acting cylinder. Double acting
cylinder adalah elemen gerak linier dengan dua masukan tekanan, jadi dalam otomasi
harus dikontrol tekanan untuk maju atau mundur dari pistonnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hampir sama
dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini dapat memberikan
tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada yang memiliki batang torak
(piston road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula yang pada kedua sisi. Konstruksinya
yang mana yang akan dipilih tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan. Silinder
pneumatik penggerak ganda akan maju atau mundur oleh karena adanya udara
bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada. Silinder pneumatik
penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal, batang torak, dan silinder.
Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat berupa sinyal langsung melalui
katup kendali, atau melalui katup sinyal ke katup pemproses sinyal (processor) kemudian
baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung pada banyak sedikitnya tuntutan yang
harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang diperlukan. Secara detail silinder pneumatik
dapat dilihat seperti gambar 2.5 [4].
Silinder yang akan digunakan pada Tugas Akhir nanti menggunakan double acting
cylinder dengan diameter 16mm panjang langkah 75mm, Cylinder Guide DFM-32-160 dan
Cylinder Guide DFM-20-80 yang diproduksi oleh FESTO. Pada gambar 2.5 merupakan
double acting cylinder sedangkan pada gambar 2.6 merupakan Cylinder Guide DFM.
Gambar 2.8. Torak silinder pneumatik akan keluar bila solenoida diberi daya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
1. Adjustable cushioning
2. Slide
3. Cover Strip
4. Supplay Port Position
5. Piston
6. Mounting
7. Stable Profile
2.3. Motor DC
Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC ,fungsi utama adalah mengatur tugas
pada keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi
program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan
mengatur nilai output, memeriksa kerusakan, melakukan operasi-operasi matematis,
manipulasi data, tugas-tugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat
lain. Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan
dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat
membantu dalam memahami cara kerja PLC.
PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak dikehendaki yang
dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini berfungsi untuk
mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras masukan ke
sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya masukan dari sensor
dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi tegangan 24 Volt DC agar
sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu
dengan menggunakan opto-isolator sebagaimana ditunjukan pada gambar 2.17.
Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali
antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan
(perhatikan gambar 2.17) dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara
kerjanya sederhana, perangkat keras masukan akan memberikan sinyal untuk
menghidupkan LED (dalam opto-isolator) akibatnya phototransistor akan menerima
cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol.
Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi maka LED akan mati dan
phototransistor akan berhenti menghantar sinyal (OFF), CPU akan melihatnya sebagai
logika satu. Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada
modul masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul
keluaran dihidupkan oleh CPU PLC.
Reed Switch adalah saklar listrik yang dioprasikan dengan medan magnet. Ini terdiri
dari sepasang kontak pada tubuh logam besi dalam tertutup rapat kaca amplop. Kontak
yang mungkin normal terbuka menutup jika medan magnet hadir, atau biasanya menutup
dan membuka ketika medan magnet diterpakan. Switch ini dapat ditekan oleh kumparan,
membuat relai buluh akan kembali keposisi semula.
Photo sensor adalah alat atau sensor yang dapat mendeteksi cahaya infrared atau
sejenisnya yang dipancarkan oleh pemancar yang disebut emitter dan memiliki panjang
gelombang yang berbeda-beda. Photo sensor umumnya dipakai pada mesin-mesin industri
yang bekerja secara otomatis ataupun manual, pada mesin yang bekerja secara automatic
menggunakan sensor ini sebagai pemberi sinyal masukan atau informasi, untuk dikontrol
lebih secara lanjut, agar mesin dapat berjalan auto.
Frekuensi Output ini bisa diskala dengan mengatur kaki selektor S0 dan S1.
Dengan demikian, program yang kita perlukan untuk mendapatkan komposisi RGB
adalah program penghitung frekuensi.
Sensor Warna TCS3200 dapat mendeteksi dan mengukur intensitas warna tampak.
Beberapa aplikasi yang menggunakan sensor ini diantaranya : pembacaan warna,
pengelompokkan barang berdasarkan warna, ambient light sensing and calibration,
pencocokan warna, dan banyak aplikasi lainnya.
B. Catatan Penggunaan
1. Tegangan,VDD = 6V
2. Jarak tegangan masukan, Semua masukan,Vi = −0.3 V to VDD + 0.3 V
3. Suhu untuk beroperasi = −40°C to 85°C
4. Suhu untuk penyimpanan = −40°C to 85°C
5. Temperatur maksimum penyolderan sesuai dengan JEDEC J-STD-020A = 260°C
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
dikatakan hampir sama [15]. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel,
yaitu ATMega8535. Selain mudah didapatkan dan lebih murah.
ATMega8535 juga memiliki fasilitas yang lengkap. Untuk tipe AVR ada 3 jenis
yaitu ATtiny, AVR klasik, ATmega. Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang
tersedia serta fasilitas lain seperti ADC, EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu
contohnya adalah ATMega8535. Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz membuat ATMega8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS 51.
Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai mikrokontroler
yang powerfull. Mikrokontroler ini merupakan produk keluaran atmel dan memiliki fitur
yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas memori program dan memori data yang cukup
besar, interupsi, timer/counter, analog comparator, EEPROM internal dan juga ADC
internal semuanya ada dalam ATMega8535 [16].
Dari gambar 2.26. tersebut dapat dijelaskan secara fungsional susunan pin
Atmega8535 sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A ( PA0..PA7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B ( PB0..PB7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
Timer/Counter, komparator analog dan SPI.
5. Port C ( PC0..PC7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
TWI, komparator analog dan Timer Oscilator.
6. Port D ( PD0..PD7 ) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi eksternal dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
2.10. Relay
Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian
elektronik lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Koil : lilitan dari relay
2. Common : bagian yang tersambung dengan Normally Close (dalam keadaan normal)
3. Kontak : terdiri dari Normally Close dan Normally Open
NC (Normally Closed) merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal
(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common. Sedangkan NO (Normally Open)
merupakan saklar dari relay yang dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan)
tidak terhubung dengan common.
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype alat otomasi penataan produk
dengan kontrol PLC Siemens S7-300 ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang
menunjang pembuatannya. Selain pembuatan perangkat keras (Hardware) yang berwujud
konveyor beserta pengendalinya juga diperlukan pembuatan program (Software) yang akan
dimasukkan ke dalam CPU PLC sebagai pengendali Prototype konveyor tersebut.
25
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
Perancangan dan pembuatan perangkat keras ini bertujuan untuk pembuktian dan
aplikasi secara nyata dari proses sistem pengendali yang berbentuk sebuah prototype,
sehingga dapat dipahami dengan mudah dan jelas. Gambar 3.2. merupakan desain
prototype alat otomasi penataan produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Dimensi
total prototype ini adalah 1000mmx900mmx1500mm.
Mulai
Penggambaran
konveyor
il
Pembuatan roller, rangka dan Belt
Perakitan roller,
rangka, belt, adjuster
dan motor DC
Selesai
Frame Konveyor
Belt Konveyor
Tranmisi
Konveyor
Motor DC
Roll Konveyor
Adjuster
Foot Konveyor
Perancangan konveyor pada unit sortir ini, bahan yang digunakan adalah Mild steel
dan belt yang terbuat dari karet. Dimesi total dari konveyor ini adalah
800mmx248mmx115mm dengan lebar belt 150mm. Desain konveyor ditunjukan pada
gambar 3.2 adapun bagian-bagian dari konveyor tersebut adalah;
1. Belt konveyor terbuat dari PVC dengan ketebalan 2mm dengan lebar belt
150mm dan panjang kurang lebih 1750mm
2. Frame dan foot konveyor terbuat dari Ms Sheet dengan tebal 1.2mm dengan
proses bending kemudian dicat agar tidak mudah berkarat
3. Roll Konveyor berbentuk silinder dimana didalam silinder tersebut terdapat
bantalan gelinding (bearing) sebagai penahan beban radial pada saat roll
berputar. Dimensi roll adalah bagian tengah yang digunakan sebagai landasan
belt berdiamter 1 inch sedangkan pada bagian ujung berdiamter 20mm
4. Adjuster terbuat dari Mild Steel yang berfungsi untuk
mengencangkan/mengendorkan belt konveyor dengan cara mengatur posisi roll
konveyor
5. Penggerak dari sistem konveyor ini menggunakan Motor DC 12V
Roll Konveyor
Belt
Kon
Adjuster
vey
or
Foot Konveyor
Frame Konveyor
Motor DC
3 4
Keterangan
2
1. Meja (multiplex)
5
2. Alumunium profile
1
3. Linear drive Festo DGPL-25-400
4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160
6 5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80
7 6. Vaccum Suction Gripper Festo
7. Air survice Unit Festo
8 8. Profile baja
CYLINDER
5 OUTPUT US_Sil DFM U_SORTIR_DFM Q0.5
PNEUMATIK DFM
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Lanjutan Tabel 3.2. Alamat input output PLC unit sortir
KODE
NO NAMA JENIS SIMBOL ADDRESS
WIRING
PHOTOSENSOR
10 INPUT S_US Input U_SORTIR_SENS_INPUT I0.4
UNIT SORTIR
PHOTOSENSOR
11 COUNTER
INPUT S_US Output U_SORTIR_OUTPUT I0.5
KODE
NO NAMA JENIS SIMBOL ADDRESS
WIRING
CONVEYOR PB_Conv
1 OUTPUT U_PACKB_CVY_RIGHT Q0.4
PACKAGING KANAN B Right
CYLINDER
STB_Sil
2 PNEUMATIK OUTPUT
Stamp
U_STAMPB_CYL Q0.7
STAMPING B
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
Lanjutan Tabel 3.4. Alamat input output PLC untuk unit packaging
B
KODE
NO NAMA JENIS SIMBOL ADDRESS
WIRING
SENSOR INPUT
3 INPUT S_PB Input U_PACKB_SENS_INPUT I1.1
PACKAGING B
SENSOR OUTPUT
4 INPUT S_PB Output U_PACKB_SENS_OUTPUT I1.2
PACKAGING B
Pada tahap pembuatan perangkat keras ini terdiri dari sensor warna TCS3200
dengan minimum sistem berbasis ATMega8535 sebagai pengolah data frekuensi. warna
benda yang terdeteksi menjadi gelombang pulsa yang frekuensinya setara dengan arus.
Setelah itu frekuensi yang merupakan susunan RGB warna yang terdeteksi akan
diproses dalam mikrokontroler .
Pada Tugas Akhir ini menggunakan satu sensor warna yang digunakan untuk
memilih warna produk yang akan dimasukkan ke dalam kardus. Cara kerja rangkaian
sensor warna pada gambar 3.18. yaitu:
1. Sensor warna akan mengeluarkan frekuensi berupa gelombang kotak
2. Frekuensi yang dikeluarkan menyatakan frekuensi dari hasil baca sensor tersebut
dengan karakteristik setiap warna mengeluarkan frekuensi yang berbeda.
3. Sensor ini memiliki 4 filter ,16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16
photodiode untuk memfilter warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter
warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter.
4. R(Red), G(Green), B(Blue) Dan Clear (no Filter), jadi setiap warna yang dideteksi
oleh sensor akan memberikan hasil berupa nilai R,G,B dengan nilai tertentu.
5. Pendeteksian RGB disetting melalui port S2 dan S3 pada sensor warna TCS3200
6. Sebelum diketahui nilai frekuensi dari warna yang diinginkan, dilakukan kalibrasi
atau trial untuk mendapatkan nilai frekuensi yang nantinya akan digunakan dalam
program
7. Sensor disetting dengan syarat program yang telah ditentukan dari pencatatan
sebelumnya untuk mendeteksi 3 warna yang diinginkan.
Warna yang diinginkan pada Tugas Akhir ini yaitu
1. Warna merah mewakili rasa stroberi
2. Warna hijau mewakili rasa melon
3. Warna putih dianggap sebagai produk reject
8. 2 relay sebagai penguat output dari mikrokontroller yang akan masuk ke PLC
dengan logika sebagai berikut:
a. Putih : relay_1 dan Relay_2 tidak mengeluarkan output
b. Merah : relay_1 = 0, relay_2 = 1
c. Hijau : relay_1 = 1, Relay_2 = 0
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
Unit packaging
Unit sortir
A
Pada unit packaging B, produk yang dipindah ke kardus hanya berwarna hijau.
Jika pada konveyor unit sortir terdeteksi ada produk berwarna hijau, maka produk
tersebut akan dibawa oleh unit pneumatik menuju konveyor pada unit packaging B.
Satu kardus pada konveyor packaging B berjumlah 3 produk.
Unit packaging
Unit sortir
B
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil pengamatan dari prototype alat otomasi penataan
produk dengan kontrol PLC Siemens S7-300. Hasil pengamatan berupa pengujian alat
berupa pengujian kestabilan sistem, pengujian sensor warna TCS3200 dalam mendeteksi
warna produk dan kestabilan sistem dalam penataan produk dalam kardus.
4.1. Bentuk Fisik Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC
Siemens S7-300
Bentuk fisik alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300
pada gambar 4.1 terdiri dari beberapa unit, yaitu unit packaging, unit pemindah produk,
unit stamping dan Unit Kontrol PLC.
Unit Pemindah
Unit Packaging
Gambar 4.1 Realisasi Alat Otomasi Penataan Produk dengan Kontrol PLC Siemens S7-300
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Pada realisasi produk ada beberapa perubahan konsep produk diantaranya pada
desain unit penyortir terutama pada sistem vaccum, arah putaran konveyor dan letak unit
stamping. Perubahan desain tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Arah Gerakan
konveyor
Arah putaran konveyor sortir dan Arah putaran konveyor sortir dan
packaging B searah dan pada packaging B searah dan pada
packaging A berlawan arah. packaging A berlawan arah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Lanjutan Tabel 4.1. Perbandingan Perancangan Model dengan Realisasi Produk
Letak Unit
Stamping
Pada Realisasi Produk, Unit Packaging ada 3 konveyor, konveyor pertama adalah
Konveyor sortir merupakan konveyor input yang membawa benda kerja (sebagai inputan
awal) pada konveyor pertama terdapat sensor warna TCS3200 dan sensor benda kerja
(photo sensor BJ 300 – DOT) sensor warna untuk membedakan warna pada produk dan
sensor benda kerja untuk mendeteksi ada atau tidaknya benda kerja yang lewat pada
konveyor sortir.
Konveyor packaging A membawa kardus yang akan diisi produk berwarna merah.
Pada konveyor packaging A terdapat photo sensor BYD100 – DOT untuk mendeteksi ada
dan tidaknya kardus dan BJ 300-DOT terletak dekat unit stamping untuk mendeteksi
kardus yang akan distamping.
Konveyor packaging B membawa kardus yang akan diisi produk berwarna biru.
Pada Bab 1.3. Batasan masalah no 4 bahwa Konveyor packaging B diisi dengan produk
warna hijau namun pada realisasi alat karena belt konveyor yang ada dipasaran berwarna
hijau maka warna produk yang digunakan pada pengujian alat berwarna merah dan biru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Konveyor
Konveyor Sortir Konveyor Packaging A Packaging B
1. Meja (multiplex) 3
2. Alumunium profile
5
3. Linear drive Festo DGPL-25-400
4. Cylinder Guide Festo DFM -32-160
6
5. Cylinder Guide Festo DFM -20-80
6. Rotary Pneumatic Festo 2
7
7. Vaccum Suction Gripper Festo
8. Proximity sensor
1
Gambar 4.3. Unit Pemindah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Sistem dikontrol pada alat ini menggunakan PLC Siemens S300 CPU 314C 2PN-
DP. Diletakan dimeja terpisah dari alat tersebut. Sedangkan kontrol panel diletakkan
disamping meja bagian bawah dan valve pneumatic diletakkan dibagian belakang meja.
Unit Konveyor packaging B berfungsi untuk memproses benda kerja warna biru.
Unit Konveyor packaging B memiliki bagian actuator berupa Konveyor dan Silinder
Stamp B. Konveyor packaging B juga memiliki input berupa Sensor Box B, Sensor Stamp
B dan Sensor Silinder Stamp B. Cara kerja Unit Konveyor packaging B adalah sebagai
berikut Tombol Start ditekan maka Konveyor packaging B aktif dan kardus masuk dalam
Konveyor packaging B tersebut. Ketika Sensor Box B aktif maka Konveyor packaging B
OFF, sehingga kardus akan berhenti. Kardus akan menunggu diisi oleh benda kerja yang
berwarna biru sebanyak tiga kali. Proses pemindahan dan pengisian benda kerja ke dalam
kardus dilakukan oleh Unit Pemindah. Setelah kardus diisi oleh tiga benda kerja warna
biru, maka Konveyor3 akan aktif, sehingga kardus juga akan berjalan.
Ketika Sensor Stamp B aktif, maka Konveyor packaging B akan OFF, sehingga
kardus akan berhenti. Setelah kardus berhenti, maka kardus akan di beri tanda oleh Silinder
Stamp B. Kemudian setelah Silinder Stamp B aktif maksimal, maka Sensor Maksimal
Silinder Stamp B aktif sehingga Silinder Stamp Bakan kembali OFF. Setelah proses
stamping selesai maka Konveyor 3 akan kembali aktif
Unit Pemindah berfungsi untuk memindah benda kerja warna merah ke Konveyor
packaging A dan memindah benda kerja warna biru ke Konveyor packaging B. Unit
Pemindah memiliki actuator berupa Silinder DFM Down, Silinder DFM Up, Silinder
DGPL Right, Silinder DGPL Left, Silinder Vacuum dan Silinder Rotary. Cara kerja Unit
Pemindah yaitu setelah sensor warna di Unit Sortir mendeteksi benda kerja warna merah
atau biru dan dideteksi oleh Sensor Benda Kerja maka Konveyor Unit Sortir akan berhenti,
sehingga benda kerja juga akan berhenti d depan sensor benda kerja. Setelah benda kerja
berhenti, maka Silider DFM Down akan aktif sampai Sensor DFM A aktif. Setelah 1 detik
Vacuum akan aktif, sehingga benda kerja akan menempel di Vacuum. Setelah Vacuum
aktif Silinder DFM B Up aktif sampai Sensor DFM B aktif, yang berarti Silinder DFM
berada di atas Konveyor. Setelah Sensor DFM B aktif maka Silider DGPL Left akan aktif
menuju Konveyor packaging A jika benda kerja berwarna merah dan menuju Konveyor
packaging B jika benda kerja berwarna biru. Setelah benda dimasukkan kedalam kardus
maka Silinder DGPL Right akan aktif sampai dengan Sensor A min aktif. Hal ini berarti
Silider DGPL dan silinder DFM berada di atas Unit Sortir.
Pada proses pengambilan produk, ada perbedaan gerakan saat mengambil produk
dari unit sortir ke packaging A dan unit sortir ke packaging B. Gerakan dari konveyor
sortir ke konveyor packaging A , DFM turun kemudian vaccum mengambil produk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
berwarna merah , Silinder DFM naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor
packaging A, setelah sampai ke packaging A, vaccum pneumatic akan melepaskan produk
berwarna merah. Sedangkan gerakan dari konveyor sortir ke konveyor packaging B ,
DFM turun kemudian vaccum akan mengambil produk berwarna biru , silinder DFM
naik, kemudian DGPL bergerak menuju konveyor packaging B, setelah sampai ke
packaging B, Rotary pneumatic berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam sebesar
180deg, setelah itu Vaccum pneumatic akan melepaskan produk berwarna biru. Sebelum
kembali ke unit sortir (mengambil produk lagi) rotary pneumatic akan berputar searah
jarum jam sebesar 180 deg ( rotary pneumatic kembali ke posisi semula).
Jika saat pengambilan produk , konveyor packaging A dan konveyor packaging B
tidak terdapat kardus. Maka posisi benda akan tetap berada di atas konveyor dimana benda
tersebut akan dipindahkan ( vaccum akan tetap mencekap produk sampai ada kardus
terdeteksi). Cara kerja dari sistem pengepakan ini dapat dilihat lebih detail dalam gambar
4.5.
Gambar 4.5. Sistem loading produk saat kardus tidak ada pada konveyor
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Start
Ya
Sensor Benda Timer 1 dt Timer 1 dt
Sil DFM A Down = ON Sil DFM A Down = ON Konveyor 2 OFF Konveyor 3 OFF
Sil DFM B Up = ON Sil DFM B Up = ON Sil Stamp A OFF Sil Stamp B OFF
Sensor A0 Timer 1 dt
Timer 1 dt Timer 1 dt
Sensor A Min
Merah 64 17 15
Biru 12 28 36
Produk
Gambar 4.7. Layout pengujian pengisian benda dengan warna dan jarak acak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pengisian Benda dengan Warna dan Jarak Acak
Counter
Tempat
Jarak Sensor
Urutan Sensor Pengisian
Produk antar Warna
Benda
(Pengujian Unit
Percobaan Kerja
produk pemindah)
Merah Biru Putih
Konveyor
1 Biru 0cm Biru Terdeteksi 1
Packaging B
Konveyor
2 Merah 3cm Merah Terdeteksi
Packaging A
1
Konveyor
3 Putih 3cm Biru Terdeteksi 2
Packaging B
Konveyor
4 Biru 0cm Biru Terdeteksi
Packaging B
3
Konveyor
5 Putih 3cm Merah Terdeteksi 2
Packaging A
Konveyor
6 Merah 5cm Merah Terdeteksi 3
Packaging A
Konveyor
7 Biru 3cm Biru Terdeteksi 1
Packaging B
Konveyor
8 Biru 5cm Biru Terdeteksi
Packaging B
2
Konveyor
9 Merah 5cm Merah Terdeteksi 1
Packaging A
Konveyor
10 Biru 4cm Biru Terdeteksi
Packaging B
3
Konveyor
11 Merah 5cm Merah Terdeteksi
Packaging A
2
Konveyor
12 Putih 7cm Merah Terdeteksi 3
Packaging A
Konveyor
13 Merah 7cm Merah Terdeteksi
Packaging A
1
Konveyor
14 Biru 5cm Biru Terdeteksi
Packaging B
1
Konveyor
15 Merah 5cm Merah Terdeteksi
Packaging A
2
Konveyor
16 Biru 4cm Biru Terdeteksi 2
Packaging B
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Lanjutan Tabel 4.3. Hasil Pengujian Pengisian Benda dengan Warna dan Jarak Acak
Tempat
Jarak Sensor
Urutan Sensor Pengisian
Produk antar Warna
Benda
(Pengujian Unit
Merah Biru Putih
Percobaan Kerja
produk pemindah)
Konveyor
17 Merah 5cm Merah Terdeteksi 3
Packaging A
Konveyor
18 Putih 8cm Biru Terdeteksi 3
Packaging B
Konveyor
19 Biru 8cm Biru Terdeteksi 1
Packaging B
Konveyor
24 Biru 3cm Biru Terdeteksi
Packaging B
3
Konveyor
25 Merah Merah Terdeteksi
Packaging A
2
Pada Pengujian benda kerja dengan warna dan jarak acak. Produk warna merah
dan biru dapat dideteksi pada jarak 0cm-10cm dengan baik. Namun produk warna putih
pada jarak 0cm-8cm tidak dapat terdeteksi warna putih namun terdeteksi warna sebelum
warna produk putih tersebut. Misalkan jika produk berwarna putih dibelakangnya terdapat
produk merah, maka produk warna putih tersebut terbaca warna merah. Pada jarak 9-10cm
produk warna putih dapat terdeteksi dengan baik. Hasil dalam pengujian pengisian benda
dengan warna dan jarak acak sebagai berikut
1. Warna merah dengan jumlah produk warna merah 9 buah dapat terdeteksi dengan
baik oleh sensor warna, hasil pengujian produk warna merah 100% terdeteksi
dengan jarak acak.
2. Warna Biru dengan jumlah produk warna biru 10 buah dapat terdeteksi dengan baik
oleh sensor warna, hasil pengujian produk warna merah 100% terdeteksi dengan
jarak acak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
3. Warna Putih dengan jumlah produk warna putih 6 buah, tidak dapat terdeteksi
dengan baik oleh sensor warna, hasil pengujian warna produk putih 30% dari totak
produk warna putih (produk putih terdeteksi dengan baik hanya 2 buah dari 6 buah
produk warna putih) dimana produk dapat terdeteksi dengan baik pada jarak 9cm
dan 10cm.
4. Unit pemindah/DGPL dan DFM dapat bekerja dengan baik, warna merah 100%
dipindahkan pada konveyor unit packaging A dan warna biru dipindahkan pada
konveyor unit packaging B.
Selain Pengujian pada unit konveyor sortir, dilakukan juga pengujian sensor pada
konveyor unit packaging A dan sensor pada konveyor unit packaging B.
Hasil pengujian photosensor dan sistem kerja konveyor pada unit packaging A dan pada
unit packaging B. Bahwa sensor 100% dapat mendeteksi kardus dan sistem dapat bekerja
dengan baik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Sensor Warna dengan Jarak Antara Produk 8 cm
Dalam pengujian pengisian benda dengan warna acak pada jarak 8 cm diambil
sampel produk merah berjumlah 6 buah, produk biru 6 buah dan produk putih 3 buah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Hasil pengujian pada jarak antara benda 8 cm warna merah dan biru dapat dideteksi
dengan baik, Hasil pengujian warna merah dan biru 100% dapat terdeteksi oleh sensor
warna. Namun hasil pengujian untuk warna putih 0%, sensor tidak dapat bekerja dengan
baik, produk warna putih akan terdeteksi warna sesuai warna benda kerja dibelakangnya.
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Sensor Warna dengan Jarak Antar Produk 9cm
Dalam pengujian pengisian benda dengan warna acak pada jarak 9 cm diambil
sampel produk merah berjumlah 6 buah, produk biru 6 buah dan produk putih 3 buah, hasil
pengujian pada jarak benda 9 cm semua benda dapat terdeteksi dengan baik. 100%
produk warna merah,biru dan putih dapat terdeteksi dengan baik oleh sensor warna.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari proses Tugas Akhir yang telah dilakukan.
Bab ini juga menguraikan saran pengembangan yang dapat dilakukan sebagai
penyempurnaan sistem.
5.1.Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian alat otomasi penataan produk dengan kontrol
PLC Siemens S7-300 diambil kesimpulan:
1. Sistem yang dirancang untuk pengepakan barang berbasis PLC Siemens S7-300
dengan menggunakan konveyor telah bekerja dengan baik.
2. Pada jarak antar produk 9 cm sistem dapat berjalan dengan stabil dengan tingkat
keberhasilan 100%.
3. Penggunaan sensor warna TCS3200 sebagai pendeteksi warna benda sangat
dipengaruhi intensitas cahaya di sekitar ruangan. Pada pengujian rancangan alat
otomasi penataan produk ini digunakan intensitas cahaya sebesar 158x10 lux.
Dengan komposisi warna RGB (Red Green dan Blue) warna Merah 64, 17, 15,
nilai RGB warna biru 12, 28, 36 sedangkan nilai RGB warna putih 128,173,128.
4. Sensor reed switch dan photosensor mampu mendeteksi benda dengan baik,
100% dapat mendeteksi produk. Baik sensor yang berada pada unit sortir, unit
pemindah maupun pada unit konveyor packaging.
5.2. Saran
Setelah melakukan pengujian maka diperoleh beberapa hal yang bisa menjadi saran
untuk perkembangan penelitian lebih lanjut:
1. Sistem otomasi dapat dirancang untuk bisa mendeteksi warna selain warna
merah, biru dan putih.
2. Sensor warna diberi wadah agar lebih akurat dalam pembacaan warna dan tidak
terpengaruh cahaya dari ruangan.
3. Penambahan photosensor pada unit sortir agar sistem lebih stabil.
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sonjaya,2008, Rancangan Bangun Sistem Kontrol Konveyor Penghitung Barang
menggunakan PLC (Programmeble Logic Controller) Omron Tipe CPM1A 20 SDR,
CDR Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin.
[2] Drs Wirawan, Pneumatik-Hidrolig Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
hal 458.
[3] 2005, Data Sheet Festo Fluidsim.
[4]Wirawan,Pneumatik-Hidrolig Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang hal 478
[5] Ari Setiawan, Sumardi, Iwan Setiawan, ST. MT. Labratorium Teknik Kontrol
Otomatik Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
[6] Berahim, 1991, “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”, Edisi kedua, Andi Offset,
Yogyakarta.
[7] Tung Yan, Tang, 1998, Simulator PLC (Software), Malaysia., Johor.
[8] Eko Putra, Agfianto, 2007, PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Edisi
Pertama, Gava Media, Yogyakarta.
[9] Wicaksono, Handy, 2009, Programmable Logic Controller, Teori Pemrograman
dan Aplokasinya Dalam Otomasi Sistem. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[10]Bryan,L.A.&E.A Bryan, 1997,Programmable Controller: Theory and
Implementation, Second Edition, Industrial Text Company, United States of America.
[11] Bolton,William, 2004, Programmable Logic Controller (PLC), Edisi Ketiga,
Erlangga, Jakarta.
[12] Asnal Effendi 1), Robby Wirza 2) Dosen Teknik Elektro 1), Mahasiswa Teknik
Elektro 2)Perancangan Sistem Scada Cooling Tower Menggunakan Siemens Simatic
Step 7 dan Wincc, Fakultas Teknologi Industri – Intitut Teknologi Padang 2013
[13] Delta Electronic. Sensor warna,2009
[14] TCS3200, TCS3210, 2009, Programmable Color Light-to-Frequency Converter.
[15] Heryanto, Ary, dan Adi Wisnu., 2008, Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMega8535, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[16] Wardhana, L,2006, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hardware, dan Aplikasi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[17] ATmega8535(L) - Atmel (www.atmel.com/images/doc2502.pdf)
62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 1
Overview
The compact CPU with integral digital and analog inputs/outputs and technological
functions
High processing performance in binary and floating-point arithmetic
For connecting distributed I/O via PROFIBUS and PROFINET
Combined MPI/PROFIBUS DP master/slave interface
PROFINET interface with 2-port switch
PROFINET IO Controller for operating distributed I/O on PROFINET
PROFINET I-Device for connecting the CPU as intelligent PROFINET device under a
SIMATIC or third-party PROFINET I/O controller
Component based Automation (CBA) on PROFINET
PROFINET proxy for intelligent devices on PROFIBUS DP in Component based
Automation (CBA)
Integrated Web server with the option of creating user-defined web pages
Isochronous mode on PROFINET
Application
The CPU 314C-2 PN/DP is the compact CPU for plants with a distributed structure. With its
extended main memory, this compact CPU is also suitable for medium-sized applications.
Integrated digital and analog inputs/outputs permit direct connection to the process. The
integrated PROFIBUS DP master/slave and PROFINET IO Controller/I-Device interfaces allow
the connection of distributed I/O sections over PROFIBUS and PROFINET. This allows the
CPU 314C-2 PN/DP to be used as a distributed unit for high-speed preprocessing, and as a
higher-level controller with a lower-level fieldbus system on PROFIBUS and PROFINET.
Counting
Frequency measurement
Period measurement
Pulse width modulation
PID control
Controlled positioning
Design
Microprocessor;
the processor achieves an execution time of approximately 60 ns per binary instruction
and 0.59 µs per floating-point operation.
Extensive memory;
192 KB high-speed RAM (equals approx. 64 K instructions) for program sections
relevant to execution offer user programs sufficient memory space
; SIMATIC Micro Memory Cards (max. 8 MB) as load memory for the program also
allow the project to be stored in the CPU (complete with symbols and comments).
Flexible expansion capability
; max. 31 Modules, (4-tier configuration)
Multi-point interface (MPI);
the integrated MPI can establish connections to the S7-300/400 (up to 12
simultaneously), or to PGs, PCs, OPs. Of these connections, one is always reserved for
PGs and one for OPs. With the MPI, it is possible to set up a simple network of up to 16
CPUs by means of "global data communication".
PROFIBUS DP interface:
The CPU 314C-2 PN/DP with PROFIBUS DP master/slave interface allows a distributed
automation configuration offering high speed and ease of use. From the user perspective,
the distributed I/O is treated as central I/O (same configuring, addressing and
programming).
Ethernet interface;
the second integral interface of the CPU 314C-2 PN/DP is a PROFINET interface with 2-
port switch, based on Ethernet TCP/IP.
It supports the following protocols:
o S7 communication for data exchange between SIMATIC controllers;
o PG/OP communication for programming, commissioning and diagnostics via
STEP 7;
o PG/OP communication for interfacing to HMI and SCADA;
o Open TCP/IP, UDP and ISO-on-TCP (RFC1006) communication via
PROFINET;
o SIMATIC NET OPC-Server for communication with other controllers and I/O
devices with integral CPU
Integrated inputs/outputs;
24 digital inputs (all for alarm processing) and 16 digital outputs as well as 5 analog
inputs and 2 analog outputs make the CPU 314C-2 DP a fully-fledged controller.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 3
Function
Password protection;
a password concept protects the user program from unauthorized access.
Block encryption;
the functions (FCs) and function blocks (FBs) can be stored in the CPU in encrypted
form by means of S7-Block Privacy to protect the know-how of the application.
Diagnostics buffer;
the last 500 error and interrupt events are stored in a buffer for diagnostic purposes. Of
these, the last 100 entries are retentive.
Maintenance-free data backup;
the CPU automatically saves all data (up to 64 KB) in case of a power failure so that the
data are available again unchanged when the power returns.
Parameterizable properties
The S7 configuration as well as the properties and response of the CPUs can be parameterized
using STEP 7:
General:
Definition of the name, plant designation and location designation.
Startup;
definition of the startup characteristics of the CPU and the monitoring time
Synchronous cycle interrupts;
setting of IO system number, process image partition number, and delay time
Cycle/clock memory;
specification of the maximum cycle time and load. Setting of the clock memory address.
Retentivity;
definition of the number of retentive bit memories, counters, timers and data blocks
Clock interrupts;
setting the start date, start time and periodicity
Watchdog interrupts;
setting of periodicity
System diagnostics;
determining handling and scope of the diagnostic alarms
Clock;
setting the type of synchronization in the AS or on the MPI
Protection level;
specifying the access rights to program and data
Communication;
reservation of connection resources
Web;
settings for the Web server of the CPU
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 4
MPI/PROFIBUS DP interface;
setting the interface type. Determining node addresses. Parameterizing the operating
mode and configuring the transfer areas in the case of PROFIBUS DP. Parameterizing
the time synchronization
PROFINET interface;
setting the addresses. Parameterizing the PROFINET properties, the I-Device
functionality, the type of synchronization on PROFINET, the time synchronization using
NTP procedure, the media redundancy, and the KeepAlive function. Assigning
parameters to Port 1 and Port 2.
Digital inputs/outputs;
setting of addresses, input delay and process interrupt
Analog inputs/outputs;
setting of addresses;
in the case of inputs: Setting the temperature unit, the measurement type, the measuring
range, and the interference frequency;
in the case of outputs: Setting the output type and output range
Integrated function "counting";
setting the addresses, parameter assignment of the modes "continuous counting", "single
counting", "periodic counting", "frequency measurement" and "pulse width modulation"
Integrated function "positioning";
setting of addresses, parameterizing of "positioning with digital outputs" and "positioning
with analog outputs"
Integrated "Rules" function
PG/OP communication
Global data communication
S7 basic communication
S7 communication
Routing
Data record routing
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 5
PROFIBUS DP master/slave
Open communication over TCP/IP, ISO-on-TCP and UDP
PROFINET IO Controller
PROFINET I-Device
PROFINET CBA
Web server
Integrated functions
Counters;
4 counters (up to 60 KHz) with direction-dependent comparators, and for direct
connection of 24V incremental encoders
4 channels for frequency measurement;
frequency measurement (up to max. 60 kHz) enables, for example, speed measurement of
a shaft with speed range monitoring or throughput measuring (parts per measuring time)
with range monitoring.
Period measurement;
the period duration of the counting signal can be measured up to a counting frequency of
1 kHz
Pulse width modulation;
4 outputs for direct control of valves, final controlling elements, switching devices,
heating equipment, etc., switching frequency 2.5 kHz. The period length can be set and
the pulse-pause ratio can be changed while running.
Controlled positioning;
an SFB integrated into the operating system enables an axis to be positioned via 2 digital
outputs or one analog output.
Alarm inputs (all digital inputs);
the alarm inputs enable the detection of process events as well as the rapid triggering of
responses.
Technical specifications
Load memory
● Plug-in (MMC), max.
8 Mbyte
CPU processing times
for bit operations, typ. 0.06 µs
for word operations, typ. 0.12 µs
for fixed point arithmetic, typ. 0.16 µs
for floating point arithmetic, typ. 0.59 µs
Counters, timers and their retentivity
S7 counter
● Number
256
IEC counter
● present
Yes
S7 times
● Number
256
IEC timer
● present
Yes
Data areas and their retentivity
Flag
● Number, max.
256 byte
Address area
I/O address area
● Inputs
2 048 byte
● Outputs
2 048 byte
Process image
● Inputs, adjustable
2 048 byte
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 7
Isochronous mode
Isochronous operation (application synchronized
Yes; For PROFINET only
up to terminal)
Communication functions
PG/OP communication Yes
Data record routing Yes
Global data communication
● supported
Yes
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L1 - 9
● Block encryption
Yes; With S7 block Privacy
Dimensions
Width 120 mm
Height 125 mm
Depth 130 mm
Weights
Weight, approx. 730 g
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 1
6. Klik kanan pada kolom kiri project program, Pilih insert new object>Simatic 300 Station,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 4
7. Muncul di kolom kanan tampilan Simatic 300, Double clik Simatic 300
9. Buka catalog simatic 300 - rack-300 - rail, klik dan tarik ke kolom kiri
10. Pilih catalog CPU-300 >CPU-314C-2PN/DP > 6ES7 314-6EH04-0AB0 > V3.3
masukkan ke kolom sebelah kiri di baris 2 atau baris yang berwarna hijau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 6
13. Doubel clik pada baris yang bertuliskan DI24/DO16 - tab Addresses, uncheck system
default dan sesuaikan alamat start input dan output kemudian OK
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 8
Pada realisasi produk, kontrol yang digunakan sebagai sistem kendali alat Otomasi
Penataan Produk adalah PLC Siemens S7-300 CPU 314C- 2PN/DP dengan menggunakan
program Simatic step 7.0. Sistem pengepakan produk pada skripsi ini dikontrol dengan
menggunakan PLC Siemens S300. Pemrograman menggunakan software Simatic Manager Step
7. Program dibagi dalam bentuk Main Program dan Sub Program. Pembagian dan fungsi
program tersebut yaitu :
FC1 (Function 1) = Sub Program 1 digunakan untuk mendeteksi benda warna putih.
FC2 (Function 2) = Sub Program 2 digunakan untuk mendeteksi benda warna merah.
FC3 (Function 3) = Sub Program 3 digunakan untuk mendeteksi benda warna biru.
Organization Block 1(OB1) atau main program terdiri dari beberapa proses, detail dari
proses tersebut yaitu:
Ketika PLC aktif maka OB1 akan memanggil sub program. Call FC1 digunakan untuk
memanggil sub program FC1 yang memproses pendeteksian benda warna putih. Call FC2
digunakan untuk memanggil sub program FC2 yang memproses pendeteksian benda waran
merah. Call FC3 digunakan untuk memanggil sub program FC3 yang memproses pendeteksian
benda warna biru.
Call FC4 digunakan untuk memanggil sub program FC4 yang memproses sistem di konveyor 2.
Call FC5 digunakan untuk memanggil sub program FC5 yang memproses sistem di konveyor 3.
Call FC6 digunakan untuk memanggil sub program FC6 yang akan mengaktifkan aktuator.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 15
Jika Switch Emergency ditekan maka akan mengholding Memory Emergency M240.0. Memory
Emergency hanya dapat dimatikan jika Memory Home Position aktif. Jika Memory Emergency
aktif maka seluruh proses akan berhenti ditempat.
Jika Memory Emergency aktif dan Tombol Home aktif maka akan mengholding Memory Home
Position M240.1. Jika Memory Home Position aktif maka seluruh aktuator akan kemabali ke
posisi awal. Memory Home Position hanya dapat dimatikan jika semua aktuator sudah berada
diposisi awal.
Jika Tombol Stop aktif maka akan mengholding Memory Stop M240.2. Jika Memory Stop aktif
maka seluruh aktuator akan berhenti ditempat sementara. Memory Stop hanya dapat dimatikan
jika tombol start ditekan. Jadi jika Tombol Start ditekan maka proses akan melanjutkan ke proses
berikutnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 16
Jika Tombol Start ditekan maka akan mengholding Memory Start M240.5. Jika Tombol Start
ditekan maka proses kerja akan dimulai. Memory Start M240.5 hanya dapat dimatikan jika
Memory Home Pos bekerja.
Jika Tombol Start Hardware atau Tombol Start wonderware ditekan maka akan mengaktifkan
Memory Start M240.3. Jika Tombol Start ditekan maka proses kerja akan dimulai. Jika Memory
Emergency M240.0 aktif atau Memory Alarm Sortir aktif, maka lampu alarm akan menyala.
Function Block 1 (FC1) atau Sub Program 1 terdiri dari beberapa proses, detail dari
proses tersebut yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 17
Jika Memory Start M240.3 aktif maka akan mengaktifkan Memory Konveyor 1 M0.0. Memory
ini digunakan untuk mengaktifkan Memory Konveyor 1. Memory hanya bisa dimatikan oleh
Memory Emergency M240.0.
Jika Sensor Out Sortir mendeteksi benda maka akan memberikan inputan kepada Counter 1 dan
nilai akan disimpan dalam Memory Display Out Sortir MW5.
Ketika Memory Konveyor 1 aktif, namun karena Memory Stop M240.2, Memory Konveyor 1
Stop Merah Aktif M10.1, Memory Konveyor Stop Biru M30.1 aktif maka akan mematikan
Motor Konveyor sementara.
Jika Memory Start M240.3 aktif dan salah satu dari Sensor Benda Stop I0.5, Sensor Box A I0.7,
Sensor Box B I1.2 aktif maka akan mengaktifkan Memory Alarm M240.4. Hal ini berarti
bahwa ketika pertama kali aktif maka kardus tidak boleh berada didepan sensor benda maupun
sensor box.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 18
Jika Memory Start aktif maka akan mengaktifkan Memory Start Bold M240.5. Sensor Benda
Stop akan mengaktifkan Memory Alarm Sortir setelah 15 detik. Hal ini berarti jika tidak ada
benda yang berada di Konveyor 1 atau tidak terdeteksi oleh Sensor Benda Stop maka Memory
Alarm Sortir akan aktif.
Jika Memory Start dan Sensor Benda Stop aktif maka akan mengaktifkan Conter 2 dan nilainya
akan disimpan di Memory Display Total Produk MW3
Function Block 2 (FC2) atau Sub Program 2 terdiri dari beberapa proses, detail dari
proses tersebut yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 19
Memory safety benda kerja merah M28.0 merupakan memory keamanan yang berfungsi untuk
mematikan memory kerja pada proses benda kerja biru. Sehingga dapat dipastikan bahwa ketika
Memory safety benda kerja merah M28.0 aktif yang bekerja hanya proses benda kerja merah.
Memory sensor merah M10.0akan aktif jika Memory Konveyor 1 M0.0 aktif dan Sensor Warna
Merah aktif. Memory sensor merah M10.0akan Off ketika memory Emergency Off atau
Memory sensor warna merah M10.0 dan Sensor warna merah aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 20
Memory M11.0 digunakan untuk menyimpan kondisi ketika sensor merah aktif. Memory M11.0
akan aktif jika Memory Sensor Merah aktif. Memory M11.0 akan Off ketika Memory Konveyor
1 Stop Merah aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory Konveyor 1 Stop Merah M10.1akan aktif jika Memory M11.0 dan Sensor Benda Stop
aktif. Memory Konveyor 1 Stop Merah M10.1 akan Off ketika Memory DGPL Right Merah
atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 21
Memory DFM Down merah M10.2 akan aktif 1 detik setelah Memory Konveyor 1 Stop Merah
M10.1 dan Sensor A1 DGPL Sortir aktif. Memory DFM Down merah M10.2 akan Off ketika
Memory Vacum On merah M10.3 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory Vacuum On Merah M10.3 akan aktif ketika Memory DFM Down Merah M10.2 dan
Sensor C1 I0.1 aktif. Memory Vacuum On Merah M10.3 akan Off ketika Memory Vacuum Off
merah menyala setelah 1 detik atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 22
Memory DFM Up Merah M10.4 akan aktif jika Memory Vacuum On Merah M10.3 dan Sensor
A1 I0.2 aktif selama 1 detik. Memory DFM Up Merah M10.4 akan Off jika Memory DGPL Left
Merah M10.5 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory DGPL Left Merah M10.5 akan aktif jika Memory DFM Up Merah M10.4 dan Sensor
C0 (DFM Up) aktif. Memory DGPL Left Merah M10.5 akan Off jika Memory Vacuum Off
Merah atau Memory Emergency aktif.
Memory Hold A0 Merah M12.0 akan aktif ketika Sensor A0 (DGPL Pack A) aktif. Memory
Hold A0 Merah M12.0 akan Off jika Memory DGPL Right Merah M10.7 aktif atau Sensor A1
I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 23
Memory Vacuum Off Merah M10.6 akan aktif ketika Memory DGPL Left Merah M10.5 dan
Sensor Box A I0.7 aktif. Memory Vacuum Off Merah M10.6 akan Off ketika Memory DGPL
Right Merah aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory DGPL Right Merah M10.7 aktif ketika Memory Vacuum Off Merah M10.6 aktif
selama 2 detik.
Memory DGPL Right Merah M10.7 akan Off ketika Memory DGPL Right Merah M10.7 dan
Sensor A1 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 24
Jika Memory Vacuum Off Merah aktif maka akan mengaktifkan counter C10 dan nilainya akan
disimpan di MW20. Conter hanya akan di reset ketika memory Emergency M240.0 aktif atau
Sensor Box A aktif.
Memory Silinder DFM A Down M29.0 akan aktif ketika Memory DFM Down Merah M10.2
aktif.
Memory Solenoid Vacuum M29.1 akan aktif ketika Memory Vacuum On Merah M10.3 aktif.
Memory Silinder DFM B Up M29.2 akan aktif ketika Memory DFM Up Merah M10.4 atau
Memory Home Position M240.1 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 25
Memory Silinder DGPL B Left M29.3 akan aktif ketika Memory DGPL Left Merah M10.5 dan
Sensor C0 I0.0 aktif.
Memory Silinder DGPL A Right M29.4 akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah dan
Sensor C0 I0.0 aktif, atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.
Function Block 3 (FC3) atau Sub Program 3 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses
tersebut yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 26
Memory safety benda kerja biru M32.7 merupakan memory keamanan yang berfungsi untuk
mematikan memory kerja pada proses benda kerja merah. sehingga dapat dipastikan bahwa
ketika Memory safety benda kerja biru M32.7 aktif yang bekerja hanya proses benda kerja biru.
Memory sensor biru M30.0akan aktif jika Memory Konveyor 1 M0.0 aktif dan Sensor Warna
Biru aktif. Memory sensor biru M30.0akan Off ketika memory Emergency Off atau Memory
sensor warna biru M30.0 dan Sensor warna biru I0.4 aktif.
Memory M31.7 digunakan untuk menyimpan kondisi ketika sensor biru aktif. Memory
M31.7akan aktif jika Memory Sensor biru aktif. Memory M31.7akan Off ketika Memory
Konveyor 1 Stop Biru aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 27
Memory Konveyor 1 Stop Biru M30.1akan aktif jika Memory M31.7 dan Sensor Benda Stop
aktif. Memory Konveyor 1 Stop Merah M30.1akan Off ketika Memory DGPL Right Biru atau
Memory Emergency M240.0 aktif
Memory DFM Down biru M30.2 akan aktif 1 detik setelahMemory Konveyor 1 Stop Biru M30.1
dan Sensor A1 DGPL Sortir aktif. Memory DFM Down Biru M30.2 akan Off ketika Memory
Vacuum On Biru M30.3 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 28
Memory Vacuum On Biru M30.3 akan aktif ketika Memory DFM Down Biru M30.2 dan Sensor
C1 I0.1 aktif. Memory Vacuum On Biru M30.3 akan Off ketika Memory Vacuum Off Biru
menyala setelah 1 detik atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.
Memory DFM Up Biru M30.4 akan aktif jika Memory Vacuum On Biru M30.3 dan Sensor A1
I0.2 aktif selama 1 detik. Memory DFM Up Biru M30.4 akan Off jika Memory DGPL Left Biru
M30.5 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 29
Memory DGPL Left Biru M30.5 akan aktif jika Memory DFM Up Biru M10.4 dan Sensor C0
(DFM Up) aktif. Memory DGPL Left Biru M30.5 akan Off jika Memory Vacuum Off Biru atau
Memory Emergency aktif.
Memory Hold A0 Biru M32.0 akan aktif ketika Sensor A0 (DGPL Pack A) aktif. Memory Hold
A0 Biru M32.0 akan Off jika Memory DGPL Right Biru M30.7 aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif
atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 30
Memory Rotary Biru M31.0 akan aktif jika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan Memory Hold
A0 Biru M32.0 aktif. Memory Rotary Biru M31.0 akan Off jika Memory Rotary Off M31.1
aktif atau Sesnor C0 I0.0 dan Memory Home Position M240.1 aktif.
Memory Vacuum Off Biru M30.6 akan aktif ketika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan Sensor
Box A I0.7 aktif. Memory Vacuum Off Biru M30.6 akan Off ketika Memory DGPL Right Biru
aktif atau Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 31
Memory DGPL Right Biru M30.7 aktif ketika Memory Vacuum Off Biru M30.6 aktif selama 2
detik.Memory DGPL Right Biru M30.7 akan Off ketika Memory DGPL Right Biru M30.7 dan
Sensor A1 I0.2 aktif atau Memory Emergency M240.0 aktif
Jika Memory Vacuum Off Biru aktif maka akan mengaktifkan counter C30 dan nilainya akan
disimpan di MW40. Counter hanya akan di reset ketika memory Emergency M240.0 aktif atau
Sensor Box B aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 32
Memory Silinder DFM A Down M59.0 akan aktif ketika Memory DFM Down Biru M30.2 aktif.
Memory Solenoid Vacuum M59.1 akan aktif ketika Memory Vacuum On Biru M30.3 aktif.
Memory Silinder DFM B UpM59.2 akan aktif ketika Memory DFM Up Biru M30.4 atau
Memory Home Position M240.1 aktif.
Memory Silinder DGPL B Left M59.3 akan aktif ketika Memory DGPL Left Biru M30.5 dan
Sensor C0 I0.0 aktif.
Memory Silinder DGPL A Right M59.4 akan aktif ketika Memory DGPL Right Biru dan Sensor
C0 I0.0 aktif, atau Memory Home Pos M240.1 dan Sensor C0 I0.0 aktif.
Memory Rotary Biru M31.0 akan mengaktifkan Memory Silinder Rotary Left M59.5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 33
Function Block 4 (FC4) atau Sub Program 4 terdiri dari beberapa proses, detail dari
proses tersebut yaitu:
Memory M50.1 akan aktif ketika Memory Start M240.3 aktif. Memory M50.1 akan Off ketika
memory M50.2 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M50.2akan aktif ketika Sensor Box A I0.7 aktif. Memory M50.2 akan Off ketika Sensor
Box A I0.7 mati atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 34
Memory M50.3 akan aktif ketika Memory M50.2, Silinder DGPL A dan benda merah sudah
terisi kardus sebanyak tiga kali aktif. Memory M50.3akan Off ketika Sensor Box A I0.7 atau
Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M51.7akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah M10.7 dan Sensor Box A aktif.
Memory M51.7akan Off ketika Sensor Box A I0.7Off.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 35
Memory M50.4akan aktif ketika Sensor Stamp A I1.5 aktif. Memory M50.4akan Off ketika
Memory M50.5 atau memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M50.5akan aktif ketika Memory M50.4 aktif selama satu detik. Memory M50.5akan
Off ketika Memory M50.6 aktif selama dua detik atau memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M50.6 akan aktif ketika Memory M50.5 dan Sensor Silinder Stamp A aktif. Memory
M50.6akan Off ketika Memory M50.7 atau memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 36
Memory M50.6 akan memberikan inputan kepada counter C50 dan nilainya akan disimpan di
Memory Display Total Merah MW57.
Memory M50.7akan aktif ketika Memory M50.6 aktif selama dua detik lima puluh mili detik.
Memory M50.7akan Off ketika Memory M50.3 atau memory Emergency M240.0 aktif.
Motor Konveyor 2 Q0.1 akan aktif ketika Memory M50.1 atau M50.3 aktif
Silinder Stamp A Q1.0 akan aktif ketika Memory M50.5 dan Memory Start Hold M240.5 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 37
Function Block 5 (FC5) atau Sub Program 5 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses
tersebut yaitu:
Memory M60.1 akan aktif ketika Memory Start M240.3 aktif. Memory M60.1 akan Off ketika
memory M60.2 atau Memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M60.2 akan aktif ketika Sensor Box B I1.2 aktif. Memory M60.2 akan Off ketika
Sensor Box B I1.2 mati atau Memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 38
Memory M60.3akan aktif ketika Memory M60.2, Silinder DGPL A dan benda biru sudah terisi
kardus sebanyak tiga kali aktif. Memory M60.3akan Off ketika Sensor Box B I1.2 atau Memory
Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 39
Memory M61.7akan aktif ketika Memory DGPL Right Merah M30.7 dan Sensor Box B aktif.
Memory M61.7 akan Off ketika Sensor Box B I1.2 Off.
Memory M61.0 aktif ketika Sensor Stamp B dan Sensor Box B aktif.
Memory M60.4akan aktif ketika Sensor Stamp B I1.6 aktif. Memory M60.4akan Off ketika
Memory M60.5 atau memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M60.5akan aktif ketika Memory M60.4 aktif selama satu detik. Memory M60.5akan
Off ketika Memory M60.6 aktif selama dua detik atau memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 40
Memory M60.6akan aktif ketika Memory M60.5 dan Sensor Silinder Stamp B aktif. Memory
M60.6akan Off ketika Memory M60.7 atau memory Emergency M240.0 aktif.
Memory M60.6 akan memberikan inputan kepada Counter C50 dan nilainya akan disimpan di
Memory Display Total Biru MW67.
Memory M60.7akan aktif ketika Memory M60.6 aktif selama dua detik lima puluh mili detik.
Memory M60.7 akan Off ketika Memory M60.3 atau memory Emergency M240.0 aktif.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 41
Motor Konveyor 3 Q0.2 akan aktif ketika Memory M60.1 atau M60.3 aktif Silinder Stamp
BQ1.1akan aktif ketika Memory M60.5 dan Memory Start Hold M240.5 aktif.
Function Block 6 (FC6) atau Sub Program 6 terdiri dari beberapa proses, detail dari proses
tersebut yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
L2 - 42
Silinder DFM A Down akan aktif jika Memory Silinder DFM A Down benda warna merah
M29.0 dan Memory Silinder DFM A Down benda warna biru M59.0 aktif. Solenoid Vacuum
akan aktif jika Memory Solenoid Vacuum benda warna merah M29.1 dan Memory Solenoid
Vacuum benda warna biru M59.1 aktif. Silinder DFM B Up akan aktif jika Memory Silinder
DFM B Up benda warna merah M29.2 dan Memory Silinder DFM B Up benda warna biru
M59.2 aktif. Silinder DGPL B Left akan aktif jika Memory Silinder DGPL B Left benda warna
merah M29.3 dan Memory Silinder DGPL B Left benda warna biru M59.3 aktif. Silinder DGPL
A Right akan aktif jika Memory Silinder DGPL A Right benda warna merah M29.4 dan Memory
DGPL A Rightbenda warna biru M59.4 aktif. Silinder Rotary Left akan aktif jika Memory
Rotary Left benda warna biru M59.5 aktif.
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
r
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
r COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
Output
Photodiode Current-to-Frequency
Light Converter
Array
S2 S3 S0 S1 OE
Terminal Functions
TERMINAL
I/O DESCRIPTION
NAME NO.
GND 4 Power supply ground. All voltages are referenced to GND.
OE 3 I Enable for fo (active low).
OUT 6 O Output frequency (fo).
S0, S1 1, 2 I Output frequency scaling selection inputs.
S2, S3 7, 8 I Photodiode type selection inputs.
VDD 5 Supply voltage
Available Options
DEVICE TA PACKAGE − LEADS PACKAGE DESIGNATOR ORDERING NUMBER
TCS3200 −40°C to 85°C SOIC−8 D TCS3200D
TCS3210 −40°C to 85°C SOIC−8 D TCS3210D
r
2 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
Absolute Maximum Ratings over operating free-air temperature range (unless otherwise noted)†
Supply voltage, VDD (see Note 1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6 V
Input voltage range, all inputs, VI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . −0.3 V to VDD + 0.3 V
Operating free-air temperature range, TA (see Note 2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . −40°C to 85°C
Storage temperature range (see Note 2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . −40°C to 85°C
Solder conditions in accordance with JEDEC J−STD−020A, maximum temperature (see Note 3) . . . 260°C
† Stresses beyond those listed under “absolute maximum ratings” may cause permanent damage to the device. These are stress ratings only, and
functional operation of the device at these or any other conditions beyond those indicated under “recommended operating conditions” is not
implied. Exposure to absolute-maximum-rated conditions for extended periods may affect device reliability.
NOTES: 1. All voltage values are with respect to GND.
2. Long-term storage or operation above 70°C could cause package yellowing that will lower the sensitivity to wavelengths < 500nm.
3. The device may be hand soldered provided that heat is applied only to the solder pad and no contact is made between the tip of
the solder iron and the device lead. The maximum time heat should be applied to the device is 5 seconds.
r
www.taosinc.com 3
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
r
4 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
TYPICAL CHARACTERISTICS
Optical Axis
Red
0.6 Green
0.6
Blue
0.5
0.4 0.4
0.3
0.2 0.2
Figure 1 Figure 2
1.5
1.45 Saturated
100.4
VDD = 5 V
Normalized Output — %
1.4
100.2
1.35
IDD — mA
1.3 Saturated
VDD = 3 V 100
1.25
1.2 99.8
1.15
Dark
1.1 99.6
VDD = 3 V
1.05 Dark
VDD = 5 V
1 99.4
0 25 50 75 100 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
TA − Free-Air Temperature − °C VDD − V
Figure 3 Figure 4
r
www.taosinc.com 5
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
TYPICAL CHARACTERISTICS
7k
6k
5k
4k
3k
2k
1k
0
600 650 700 750 800 850 900 950 1000
λ − Wavelength of Incident Light − nm
Figure 5
r
6 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
APPLICATION INFORMATION
Input interface
A low-impedance electrical connection between the device OE pin and the device GND pin is required for
improved noise immunity. All input pins must be either driven by a logic signal or connected to VDD or GND —
they should not be left unconnected (floating).
Output interface
The output of the device is designed to drive a standard TTL or CMOS logic input over short distances. If lines
greater than 12 inches are used on the output, a buffer or line driver is recommended.
A high state on Output Enable (OE) places the output in a high-impedance state for multiple-unit sharing of a
microcontroller input line.
Power down
Powering down the sensor using S0/S1 (L/L) will cause the output to be held in a high-impedance state. This
is similar to the behavior of the output enable pin, however powering down the sensor saves significantly more
power than disabling the sensor with the output enable pin.
r
www.taosinc.com 7
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
APPLICATION INFORMATION
4.65 6.90
1.27 2.25
0.50
r
8 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
MECHANICAL INFORMATION
This SOIC package consists of an integrated circuit mounted on a lead frame and encapsulated with an electrically
nonconductive clear plastic compound. The TCS3200 has an 8 × 8 array of photodiodes with a total size of 1 mm
by 1 mm. The photodiodes are 110 μm × 110 μm in size and are positioned on 134 μm centers.
PIN 1
PIN 1
6 1.27 8 0.510
0.330
SIDE VIEW
2.8 TYP
CLEAR WINDOW
5.00
END VIEW 4.80
5.3
MAX
0.50 0.88 TYP TOP OF
0.25 45 SENSOR DIE
1.75
1.35
DETAIL A
4.00
3.80
6.20
5.80 0.25
0.19
Pb 1.27
0.41
0.25
0.10
r
www.taosinc.com 9
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
MECHANICAL INFORMATION
This SOIC package consists of an integrated circuit mounted on a lead frame and encapsulated with an electrically
nonconductive clear plastic compound. The TCS3210 has a 4 × 6 array of photodiodes with a total size of 0.54 mm
by 0.8 mm. The photodiodes are 110 μm × 110 μm in size and are positioned on 134 μm centers.
PIN 1
PIN 1
6 1.27 8 0.510
0.330
SIDE VIEW
2.8 TYP
CLEAR WINDOW
5.00
END VIEW 4.80
5.3
MAX
0.50 0.88 TYP TOP OF
0.25 45 SENSOR DIE
1.75
1.35
DETAIL A
4.00
3.80
6.20
5.80 0.25
0.19
Pb 1.27
0.41
0.25
0.10
r
10 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
MECHANICAL INFORMATION
SIDE VIEW
Ko 2.11 0.10 [0.083 0.004]
0.292 0.013
[0.0115 0.0005]
B
5.50 0.05
[0.217 0.002]
12 + 0.3 − 0.1
[0.472 + 0.12 − 0.004]
B
A A
DETAIL A DETAIL B
r
www.taosinc.com 11
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
MANUFACTURING INFORMATION
The Plastic Small Outline IC package (D) has been tested and has demonstrated an ability to be reflow soldered
to a PCB substrate.
The solder reflow profile describes the expected maximum heat exposure of components during the solder
reflow process of product on a PCB. Temperature is measured on top of component. The component should
be limited to a maximum of three passes through this solder reflow profile.
T2
T1
Temperature (C)
Time (sec) t3
t2
tsoak t1
r
12 www.taosinc.com
PLAGIAT TCS3200, TCS3210
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PROGRAMMABLE
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
Moisture Sensitivity
Optical characteristics of the device can be adversely affected during the soldering process by the release and
vaporization of moisture that has been previously absorbed into the package molding compound. To prevent
these adverse conditions, all devices shipped in carrier tape have been pre-baked and shipped in a sealed
moisture-barrier bag. No further action is necessary if these devices are processed through solder reflow within
24 hours of the seal being broken on the moisture-barrier bag.
However, for all devices shipped in tubes or if the seal on the moisture barrier bag has been broken for 24 hours
or longer, it is recommended that the following procedures be used to ensure the package molding compound
contains the smallest amount of absorbed moisture possible.
r
www.taosinc.com 13
TCS3200, TCS3210
PLAGIAT
PROGRAMMABLE PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
COLOR LIGHT-TO-FREQUENCY CONVERTER
TAOS099 − JULY 2009
PRODUCTION DATA — information in this document is current at publication date. Products conform to
specifications in accordance with the terms of Texas Advanced Optoelectronic Solutions, Inc. standard
warranty. Production processing does not necessarily include testing of all parameters.
Green (RoHS & no Sb/Br) TAOS defines Green to mean Pb-Free (RoHS compatible), and free of Bromine (Br) and
Antimony (Sb) based flame retardants (Br or Sb do not exceed 0.1% by weight in homogeneous material).
Important Information and Disclaimer The information provided in this statement represents TAOS’ knowledge and
belief as of the date that it is provided. TAOS bases its knowledge and belief on information provided by third parties,
and makes no representation or warranty as to the accuracy of such information. Efforts are underway to better integrate
information from third parties. TAOS has taken and continues to take reasonable steps to provide representative
and accurate information but may not have conducted destructive testing or chemical analysis on incoming materials and
chemicals. TAOS and TAOS suppliers consider certain information to be proprietary, and thus CAS numbers and other
limited information may not be available for release.
NOTICE
Texas Advanced Optoelectronic Solutions, Inc. (TAOS) reserves the right to make changes to the products contained in this
document to improve performance or for any other purpose, or to discontinue them without notice. Customers are advised
to contact TAOS to obtain the latest product information before placing orders or designing TAOS products into systems.
TAOS assumes no responsibility for the use of any products or circuits described in this document or customer product
design, conveys no license, either expressed or implied, under any patent or other right, and makes no representation that
the circuits are free of patent infringement. TAOS further makes no claim as to the suitability of its products for any particular
purpose, nor does TAOS assume any liability arising out of the use of any product or circuit, and specifically disclaims any
and all liability, including without limitation consequential or incidental damages.
TEXAS ADVANCED OPTOELECTRONIC SOLUTIONS, INC. PRODUCTS ARE NOT DESIGNED OR INTENDED FOR
USE IN CRITICAL APPLICATIONS IN WHICH THE FAILURE OR MALFUNCTION OF THE TAOS PRODUCT MAY
RESULT IN PERSONAL INJURY OR DEATH. USE OF TAOS PRODUCTS IN LIFE SUPPORT SYSTEMS IS EXPRESSLY
UNAUTHORIZED AND ANY SUCH USE BY A CUSTOMER IS COMPLETELY AT THE CUSTOMER’S RISK.
LUMENOLOGY, TAOS, the TAOS logo, and Texas Advanced Optoelectronic Solutions are registered trademarks of Texas Advanced
Optoelectronic Solutions Incorporated.
r
14 www.taosinc.com