PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
pendidikan Sehubungan dengan itu maka saat ini diperlukan upaya menciptakan
budaya dan struktur sosial dan pendidikan yang akan memfasilitasi dan memelihara
Abad 21 ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat serta
perkembangan otomatis dimana banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan rutin dan
berulang-ulang mulai digantikan oleh mesin, baik mesin produksi maupun computer
Sebagaimana sudah diketahui dalam abad 21 ini sudah berubah total baik
masyarakat maupun dunia pendidikannya. Salah satu ciri yang paling menonjol pada
1
di dunia pendidikan, telah terbukti semakin menyempitnya dan meleburnya faktor
“ruang dan waktu” yang selama ini menjadi aspek penentu kecepatan dan
2015).
memiliki pengaruh berbagai aspek termasuk pada proses belajar mengajar. Karena
Perubahan di dalam semua segi kehidupan manusia dewasa ini terutama disebabkan
pengaruh terhadap proses pembelajaran ialah peserta didik diberikan kesempatan dan
informasi dan komunikasi khususnya computer. Maka dari itu Realitas di atas
benar-benar menyiapkan anak didik menghadapi realitas abad 21 (Prayogi dkk, 2019)
proses yang bertujuan untuk mencapai ketrampilan berpikir dan belajar peserta didik.
Berpijak pada Abad 21, sudah seharusnya siswa dituntut untuk terus mengembangkan
terutama pada Kurikulum 2013 lebih menekankan peserta didik belajar melalui
2
mengharuskan guru kreatif dan inovatif mempraktekkan model-model pembelajaran
yang dimiliki oleh peserta didik. Empat pilar dalam pembelajaran Abad 21 meliputi:
(berpikir kritis), dan (4) creativity (kreatif) atau disebut dengan 4C (Supadma dkk,
2019)
yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik harus terjadi komunikasi multi arah,
situasi dimana peserta didik dapat belajar bersama-sama atau berkelompok, sehingga
akan tercipta suasana demokratis dimana peserta didik dapat belajar menghargai
perbedaan pendapat, menyadari kesalahan yang ia buat, serta dapat memupuk rasa
tanggung jawab dalam mengerjakan tangung jawab yang diberikan. (3) critical
3
Pembelajaran abad 21 pada 4C sangat cocok untuk diajarkan pada peserta didik
saat ini karena hal ini sangat penting bagi peserta didik untuk memecahkan berbagai
masalah yang muncul dengan penalaran yang logis dan solusi yang tepat. Menurut
adalah jenis softskill yang pada implementasi sehari-hari, jauh lebih bermanfaat
abad 21 peserta didik dimaksudkan untuk: (1) bisa menyiapkan peserta didik agar
(3) bisa meningkatkan kemamp uan peserta didik dalam menganalisis, mengkritisi,
menyarankan ide-ide, memberi alasan secara induktif dan deduktif, serta untuk
rasional. Maka dari itu Indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
pembelajaran berbasis literasi. Selain itu guru harus dapat membuat pembelajaran
yang diajarkan oleh guru mampu mendorong siswa berpikir tingkat tinggi dan
Hal ini juga bisa menuntut peran pendidik untuk mengembangkan keterampilan
baik hard skill maupun soft skill pada peserta didik dalam pembelajaran di sekolah
agar dapat terjun ke dunia pekerjaan dan siap berkompetisi dengan negara lain. Guru
4
menyiapkan segala perangkat seperti kurikulum, Rencana Pelaksaan Pembelajaran,
21 dengan berbagai peluang dan tantangan yang akan di hadapi di era kemajuan
Berdasarkan hasil observasi 28 bulan desember tahun 2020 di SMA negeri 5 kota
ternate bahwa pada umumnya perangkat pembelajaran yang digunakan saat ini belum
ada perubahan dan perkembangan kecakapan belajar dan berinovasi abat 21 yang
kelas membuat peserta didik tidak bisa berpikir lebih kritis, tidak bisa
berkreasi/berkreatif dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik & tidak bisa
5
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bermaksud mengembangan perangkat
dengan think pair share (TPS) harapannya guru bisa memahami cara implementasi
yang akan digunakan pada saat pembelajaran berlangsung di kelas. Olehnya itu, guru
terintegrasi dengan seluruh perangkat pembelajaran yang akan diajarkan agar saat
Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengenalkan perangkat pembelajaran 4C dan
Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu dengan Think Pair Share (TPS)
(3) ketrampilan berpikir kritis, dan (4) ketrampilan kreatif. Empat ketrampilan ini
artinya siswa bisa bekerja sama dengan teman lain untuk mengidentifikasi suatu
masalah sehingga bisa juga membangun dialog bersama orang lain dan bisa
6
tepat yaitu model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu dengan Think Pair Share
(TPS).
hanya dengan melihat perangkat tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.
pembelajaran (Masitah, 2018). Guru dapat mengevaluasi dirinya sendiri sejauh mana
pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang
digunakan dalam proses pembelajaran. guru tidak akan optimal dalam mengajar
dalam kelas. Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru
yang akan dirancang pada peneltian ini adalah berupa RPP, bahan ajar, media
inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS) akan dikemas kedalam suatu
7
rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP, bahan ajar, media pembelajaran
pembelajaran Inkuiri Terbimbing ada enam aspek yang harus diperhatikan, meliputi:
menguji hipotesis menarik kesimpulan. Selanjutnya pada tahap ini peserta didik
pada model pembelajaran TPS (think pair share) ada tiga aspek yaitu : thingking,
pairing, dan sharing. Kedua sintak model pembelajaran ini akan dikemas kedalam
pembelajaran ini menjadi suatu produk penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan peserta didik upaya membentuk peserta didik yang mampu dan bisa
model pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS)
karakter positif peserta didik agar bertindak sesuai dengan kompotensi yang telah
8
pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS) diharapkan
juga menjadi salah satu kompetensi dasar guru dalam menerapkan sistem
pembelajaran yang lebih baik, serta diharapkan menjadi dasar sebagai salah satu
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa perlu guru di SMA
negeri 5 kota ternate sangat membutuhkan perangkat pembelajaran yang inofatif dan
berkualitas dalam rangka meningkatkan ketrampilan 4C pada peserta didik dan juga
sebagai bahan referensi bagi guru. Oleh karena itu, peneliti berkeinginan untuk
terintegrasi model pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share
(TPS) di sma negeri 5 kota ternate kelas I semester I pada konsep keanekaragaman
hayati”
B. Identifikasi Masalah
guru dan kepala sekolah terhadap kurikulum 2013 yang berbasis abad 21.
9
pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran berbasis abad 21 sesuai
C. Pembatasan Masalah
pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS) di SMA negeri
D. Rumusan Masalah
pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS) di sma
yang dikembangkan dalam penelitian ini layak untuk digunakan pada proses
pembelajaran?
share (TPS) di sma negeri 5 kota teranate kelas I semester I pada konsep
keanekaragaman hayati?
10
E. Tujuan Penelitian
share (TPS) di sma negeri 5 kota ternate kelas I semester I pada konsep
dengan think pair share (TPS) di sma negeri 5 kota ternate kelas I semester I
F. Manfaat Penelitian
1) Bagi peneliti
2) Bagi guru
pembelajaran inovatif supaya siswa lebih muda memahami materi dengan baik.
11
3) Bagi sekolah
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abad 21
1. Penegertian Abad 21
dunia pendidikan mempunyai peran dan tanggung jawaba yang lebih besar
salah satu ciri era globalisasi atau disebut dengan era keterbukaan (era of
perubahan dalam abad ini, seperti merubah teknik tradisional (ceramah) yang
berpusat pada guru, menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga lebih berpusat
pada siswa agar mampu mengembangkan mutu sumber daya manusia (SDM)
dan mutu pendidikan. Dikatakan Abad 21, karena abad ini meminta kualitas
dalam lembaga, serta mampu mencetak output yang unggul (Hasibuan dkk,
2019)
13
2. Pembelajaran abad 21
kehidupan di abad 21 ini. Untuk bisa berperan secara bermakna pada era
globalisasi di abad ke-21 ini maka setiap warga negara dituntut untuk
baik hard skill maupun soft skill pada peserta didik dalam pembelajaran di
sekolah agar dapat terjun ke dunia pekerjaan dan siap berkompetisi dengan
hidup di abad ke-21 dengan berbagai peluang dan tantangan yang akan di
14
penilaian autentik. abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk
globalisasi saat ini sering disebut juga dengan keterampilan abad 21 (21st
Keterampilan abad 21 adalah (1) life and career skills, (2) learning
and innovation skills, dan (3) Information media and technology skills. Ketiga
rainbow. 1. Life and Career Skills Life and Career skills (keterampilan hidup
15
skills (keterampilan teknologi dan media informasi) meliputi literasi
3. Ketrampilan 4C
4. Indikator 4C
16
tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau
problem solving.
17
b. kolaborasi adalah suatu kemampuan dalam bekerja sama megerjakan
sesuatu seara bersama – sama dengan satu tujuan. Jika anak semakin
lain.
18
dan sopan kepada orang lain (pembicara) dengan focus pada
pandang baru, dan membentuk kombinasi baru dari dua konsep atau
19
memeriksa beberapa metode penyelesaian atau jawaban,
No Aspek Indikator
1. Memfokus permasalahan mengidentifikasi
permasalahan
mengidentifikasi kriteria
kemungkinan jawaban
2. Menganalisis argument Mengidentifikasi kalimat-
kalimat pertanyaan dan
bukan pertanyaan
Mengidentifikasi suatu yang
dirasa kurang tepat
Melihat struktur dari suatu
argument
Membuat ringkasan
sementara
3. bertanya dan menjawab Memberikan pendapat dan
pertanyaan penjelasan sederhana
Memeberi contoh dari
jawaban
4. Mempertimbangkan Mempertimbangkan
pengambilan sumber keahlian
informasi terpercaya atau Mempertimbangkan
tidak kemenarikan permasakahan
Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
Kemampuan untuk
20
memberikan alasan
5. mengobservasi dan Menggunakan hipotesis
mempertimbangkan Menggunakan waktu yang
laporan observasi diberikan antara observasi
dan penyusunan hasil
observasi
Menyertakan bukti-bukti
hasil observasi
Menggunakan bantuan
teknologi,
bertanggungjawab dengan
hasil observasi yang didapat
6. mendedukasi dan Mengelola logika
mempertimbangkan hasil Mengungkapkan tafsiran
deduksi
7. Menginduksi dan Mengidentifikasi hal umum
memperimbangkan hasil Mengungkapkan
induksi kesimpulan dan hipotesis
Merancang percobaan
Membuat kesimpulan
dengan fakta yang didapat
dari penyelidikan
8. Membuat dan Membuat dan menetukan
menentukan hasil hasil pertimbngan dengan
pertimbangan berlandasan latar belakang
fakta-fakta
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berlandasan akibat
21
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan dengan
berlandasan penerapan
fakta-fakta yang sesuai
dengan apa yang telah
dilakukan
9. mengidentifikasi istila Memberi penjelasan lebih
dan mempertimbangkan lanjut
suatu defenisi Mengidentifikasi
ketidaktepatan dalam
membuat defenisi
10. Mengidentifikasi asumsi- Memberi penjelasan dan
asumsi bukan pertanyaan
Membangun pendapat
11. Menentukan suatu Mengungkapkan masalah
tindakan Merumuskan solusi
alternatif
Mementukan tindakan
sementara
Mengamati penerapannya
12. berinteraksi dengan Menggunakan pendapat
orang lain Menggunakan logika
Menggunakan
posisi,orasi,atau tulisan
No Aspek Indikator
1. Bekerja secara efektif Bekerja secara produktif
22
dengan orang lain
Berpartisipasi dan
berkontribusi secatra aktif
Seimbang dalam mendengar
dan berbicara, menjadi yang
utama dan menjadi pengikut
dalam kelompok
23
No Aspek indikator
1. Keterampilan berbicara Terlibat secara aktif dalam
membangun dialog lain
Mengungkapkan kata-kata
secara efektif menggunakan
oral meliputi kecepatan
penyampaian, volume suara,
pengucapan (artikulasi) yang
tepat.
Menyampaikan ide atau
pertanyaan dengan jelas
(sinkat dan lengkap) dan
muda dipahami
2. Keterampilan Mendengarkan dengan penuh
mendengar perhatian dan sopan kepada
orang lain (pembicara)
dengan focus pada pembicara
dan memberikan umpan
balik yang tepat
3. Keterampilan Menunjukan bahasa tubuh
komunikasi nonverbal yang baik yakni dengan
menunjukan posisi tubuh
yang tepat, gerak-gerik tubuh
yang seperlunya, dan kontak
mata yang baik.
No aspek Indikator
1. kelancaran Menjawab dengan sejumlah
24
jawaban jika ada pertanyaan
Lancer mengungkapkan gagasan-
gagasannya
Dapat dengan cepat melihat
kesalahan dan kelemahan dari suatu
objel atau situasi
2. fleksibilitas Memberikan bermacam-macam
penafsiran terhadap suatu gambar,
cerita, atau masalah
Jika diberi suaru masalah biasanya
memikirkan bermacam cara yang
berbeda untuk menyelesaikannya
Menggolongkan hal-hal menurut
pembagian (kategori) yang berbeda
3. keaslian Setelah membaca atau mendengar
gagasan-gagasan, bekerja untuk
menyelesaikan yang baru
4. elaborasi Mencari arti yang lebih mendalam
terhadap jawaban atau pemecahan
masalah dengan melakukan langah-
langkah yang terperinci
Mengembangkan atau memperkaya
gagasan orang lain
Mencoba/menguji detail-detail
untuk melihat arah yang akan
ditempuh
25
Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah satu pendekatan
memandu siswa untuk memahami topik. Pada tahap ini dalam proses
pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan, siswa terlibat
26
langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar, dan strategi ini
salah satu kelebihan model pembelajaran inkuiri yang belum terungkap dan
27
langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan
merumuskan kesimpulan.
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam
diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
28
d. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring
dipertanggungjawabkan.
29
menyelesaikan tugas-tugas akademik melalui tiga tahap, yakni: Think
dan memotivasi siswa untuk terlibat percakapan antar siswa dalam kelas
30
akan cocok untk tugas sederhana, Lebih banyak kesempatan untuk
a) Berpikir (thinking)
b) Berpasangan (pairing)
c) Berbagi (sharing)
31
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk
berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini
kooperatif tipe think pair share yaitu think (berpikir secara individual),
Share (TPS)
proses belajar yang lebih cepat dengan tutor sebaya secara berpasangan.
belajar sendiri, tetapi dalam pembelajaran yang dipadu siswa belajar dengan
siswa lain dan berbagi ide dengan siswa lain. Hal ini menunjukkan bahwa
keterampilan proses dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
32
Model pembelajaran Inquiri Terbimbimbing dipadu dengan think pair share
topik dan kegiatan belajar yang menarik perhatain dari peserta didik
pembelajaran
33
sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan
potensi berpikirnya.
membuat i peserta didik untuk bekerja sama atau berpasang agar bisa
yaitu think share Guru membimbing dan menunjukan data mana yang
34
kesimpulan atau proses mendeskripsikan juga dapat membuat peserta
aspek penting yang harus ditingkatkan kualitasnya salah satunya dengan cara
abad 21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun
3). Communication
4). Collaboration
35
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses
ajar, media pembelajaran (multi media), lembar kerja peserta didik (LKPD) dan
instrumen penilaian.
keterampilan abad 21 yang diistilahkan dengan RPP Abad 21. Seperti perencanaan
(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) sampai tersusunnya RPP. Salah satu perangkat pembelajaran yang
(RPP). RPP yang digunakan dalam K-13 berbeda dengan RPP yang digunakan dalam
1. RPP
waktu pembelajaran.
36
jawab terhadap pembelajaran pengetahuan dan keterampilan mata
tertentu.
37
e. Menuliskan Materi Pembelajaran, pada bagian ini sangat disarankan
Penerapan Literasi dasar yang terdiri dari; baca, tulis, hitung, sains,
Critical thingking.
ini guru menuliskan berbagai media, peralatan dan sumber yang akan
38
lintas, peta, dan lain-lain. Peralatan pendukung, LCD, Komputer,
3. bahan ajar
disusun secara sistematis, dan digunakan guru dan siswa dalam proses
39
memiliki peran kunci dalam membantu guru mendesain pembelajarannya.
user friendly.
b. Bahan ajar cetak adalah bahan ajar yang berbentuk tercetak (printed)
4. Media pembelajaran
40
Gambar dan animasi dikembangkan melalui optimalisasi teknologi,
sudah tidak asing lagi, komputer merupakan salah satu teknologi yang
3. LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ialah bahan ajar cetak yang
merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran yang berisi
melalui bahan ajar yang disajikan seperti LKPD oleh karena itu dalam
41
perlu dilakukan dalam penyusunan Lembar Kegiatan Peserta Didik
5. Instrumen penilaian
Penilaian adalah sala satu dari empat tugas pendidik dalam melaksanakan
42
dengan keanekaragaman hayati nomor dua tertinggi didunia setelah Brasil,
dalam suatu jenis atau spesies mahluk hidup. Contohnya, buah durian
buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil.
warna rambut pada kucing (Felis silvestris catus) ada yang berwarna
43
Peningkatan keanekaraman gen dapat terjadi melalui hibridisasi
yang saling mempengaruhi antara satu spesies dengan spesies lain, dan
mineral.
ekosistem alami antara lain : hutan, rawa, terumbu karang, laut dalam,
44
padang lamun (antara terumbu karang dengan mangrove), mangrove
(hutan bakau), pantai pasir, pantai batu, estuari (muara sungai), danau,
sungai terdapat ikan, kepiting, udang, ular, dan ganggang air tawar.
kondisi tanah.
yang memiliki nilai ekonomi antara lain sebagai bahan pangan, obat-
45
jangung, singkong, ubi jalar, talas kentang, sorgum dan lain lain
tekanan darah tinggi, kina untuk obat malaria, buah merah untuk
46
dimanfaatkan seratnya untuk membuat kain atau bahan pakaian,
atap rumah.
cendana.
47
untuk bahan percobaan untuk kedokteran dan eksperimen eksperimen
tertentu.
a. Hilangnya Habitat
48
Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan
dari aktivitas manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air, tanah, dan
organisme.
c. Perubahan Iklim
oleh gas karbon dioksida (CO2) yang menimbulkan efek rumah kaca.
ekosistem lautan.
49
misalnya kayu hutan yang digunakan untuk bahan bangunan dan ikan
tuna sirip kuning yang harganya mahal dan banyak diminati oleh
oleh ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari jepang dan menjadi
tingkat spesies.
50
5. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 tahun 1997
dan melibatkan banyak pihak. Beikut ini akan dijelaskan dua jenis pelestarian
51
Bengkulu, badak jawa di Ujung Kulon, dan komodo di Pulau Komodo.
Yang termasuk pelestarian sumber daya alam hayati secara in situ yaitu :
(tanah).
perburuan.
Pelestarian secara ek situ ada beberapa macam, misalnya kebun koleksi, kebun
52
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS) pada materi
keanekaragaman hayati yang memiliki nilai valid berdasarkan uji validitas yang layak
adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa (RPP), bahan ajar, media
1. Define (Pendefinisian)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu analisis awal-akhir. Permasalahan
yang ditemukan adalah kurang aktifnya peserta didik dalam kelas dan cara berpikir
kritis siswa yang masih rendah. Penggunan metode dan media pembelajaran yang
terfokus pada guru, sehingga peserta didik kurang berperan aktif dalam pembelajaran.
Metode yang digunakan guru di dalam kelas adalah metode ceramah sehingga
54
peserta didik kesulitan dalam memahami materi karena tidak terlibat langsung dalam
menggunakan (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik
4C dengan model pembelajaran yang menekankan siswa untuk lebih aktif dalam
2. Desain (Perancangan)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan (design) ini adalah menyusun
pembelajaran yaitu (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik
(LKPD) dan instrumen penilaian. Hasil dari tahap perencanaan adalah perangkat
pembelajaran yang belum divalidasi yang kemudian disebut draft I. Contoh desain
(RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan
3. Develop (Pengembangan)
lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian yang telah direvisi sesuai
lembar penilaian, 3) revisi berdasarkan data hasil evaluasi yang dilakukan oleh ahli
55
pembelajaran. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui tingkat kevalidan
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 kota ternate tepatnya di Kel. Dufa-
dufa, Kecamatan kota ternate utara Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
wawancara dan angket untuk guru-guru Biologi di SMA Negeri 5 kota ternate.
Instrumen ini digunakan pada tahap penelitian dan pengumpulan informasi awal
Data uji kevalidan dalam penelitian ini dilakukan mulai dari wawancara dan
pembelajaran inkuiri terbimbing dipadu dengan think pair share (TPS), dan menguji
kelayakan produk dengan validasi yang dilakukan oleh ahli pembelajaran yaitu guru
dan dosen. Uji kevalidan dilakukan dengan memberikan lembar penilaian kepada ahli
56
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sempurna. Subjek dari penelitian ini
adalah guru dan dosen sebagai ahli pembelajaran untuk menilai perangkat
Perangkat pembelajaran didapatkan telah dinyatakan valid dari hasil validasi yang
dilakukan oleh ahli pembelajaran yaitu guru dan dosen, selanjutnya mencocokkan
kriteria kevalidan yang telah didapat dengan kriteria kelayakan didapatkan dengan
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam uji coba
media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian dan
ini digunakan untuk memperoleh data tentang penilaian dari para ahli terhadap
perangkat pembelajaran (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta
didik (LKPD) dan instrumen penilaian. Hasil penilaian ini dijadikan dasar untuk
57
validasi perangkat pembelajaran berupa (RPP), bahan ajar, media pembelajaran,
lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian melalui lembar validasi.
1. Lembar Validasi
kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian yang dikembangkan dapat
digunakan untuk proses pembelajaran biologi yaitu pada materi sistem gerak pada
baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Instrumen yang sudah disusun
berdasarkan teori penyusunan instrumen, secara logis sudah valid. Validitas seperti
Lembar angket respon guru akan di bagikan ke guru-guru biologi di SMAN 5 kota
ternate untuk pengambilan data terhadap penilaian (RPP), bahan ajar, media
pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian yang akan
di kembangkan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah
teknik analisis statistik deskriptif kualitatif dan analisis statistik deskriptif kuantitatif.
Metode analisis statistik deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data berupa
masukan, tanggapan, kritik, dan saran hasil dari tinjauan oleh ahli pembelajaran
58
terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan melalui pemberian
yang sempurna.
rata-rata validitas dari masing-masing perangkat berdasarkan skor yang diperoleh dari
setiap indikator dapat menggunakan rumus mean (rata-rata). Selanjutnya, skor rata-
Acuan Patokan (PAP) skala lima. Perangkat pembelajaran dinyatakan valid apabila
dipadu dengan (TPS) minimal berada pada kualifikasi baik dengan rentang 3,01< x ≤
dari (RPP), bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan
instrumen penilaian yang akan di kembangkan dapat diuji dengan skala presentase.
Nilai presentase validasi untuk setiap skor diperoleh dengan rumus: (Arikunto, 2012).
skor perolehan
Nilai = x 100 %
skor maksimum
59
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran
Analisis data angket respon guru dengan menghitung kriteria penilaian angket
pada perangkat pembelajaran yang terdiri dari (RPP), bahan ajar, media
pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian yang akan
angket yaitu;
Kategori penilaian = 5
60
b) Jika guru memilih Baik, maka skornya yaitu 4
61
DAFTAR PUSTAKA
I. Ismiati, 2020; Pembelajaran Biologi SMA Abad ke-21 Berbasis Potensi Lokal:
Review Potensi di Kabupaten Nunukan-Kalimantan Utara” Jurnal Penelitian
dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika July 2020 Vol. 4, No. 2
Etistika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat dkk, 2016; Transformasi Pendidikan Abad
21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era Global”
Pendidikan Matematika Volume 1 Tahun 2016
Rayinda Dwi Prayogi Rio Estetika, 2019; Kecakapan Abad 21: Kompetensi Digital
Pendidik Masa Depan” Jurnal Manajemen Pendidikan - Vol. 14, No. 2,
Desember 2019
62
Muh. Makhrus, Ahmad Harjono dkk 2018; Identifikasi Kesiapan LKPD Guru
Terhadap Keterampilan Abad 21 Pada Pembelajaran IPA SMP” Jurnal Ilmiah
Profesi Pendidikan Volume 3, Nomor 2, November 2018: 124-128
Bekti Ariyani, Wasitohadi dkk, 2019; Meningkatkan Antusiasme dan Hasil Belajar
Siswa dengan Model Picture and Picture Berbantuan Media Puzzle pada
Muatan Matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKn Kelas 1 SD” Jurnal Riset
Teknologi dan Inovasi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 (Januari) 2019, Hal. 289-
296
Nur Ningsih Nonci Ratnawaty Mamin dkk, 2018; Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap Aktivitas Belajar Dan Keterampilan Berpikir
Kritis Peserta Didik Kelas Vii Smp Negeri 1 Liliriaja” Jurnal Ipa Terpadu JIT 1
(2) (2018) 1-14
63
Suriani 2018; Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair
Share (Tps) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas X MA Madani Alauddin jurnal pendidikan biologi Halaman 5-6
Ahmad Tarmizi Hasibuan Andi Prastowo, 2019; Konsep Pendidikan Abad 21:
Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sd/Mi” Konsep
Pendidikan Abad 21 Volume 10 Nomor 1 Juni 2019
64
Resti , S., & Rendy, N. F. (2018). Keterampilan 4c Abad 21 Dalam Pembelajaran
Pendidikan DASAR . Jurnal Tarbiyah Al-Awlad , Volume VIII Edisi 02 2018,
hlm 112-122 .
Yusuf Andrian, Y., & Rusman. (Maret 2019). Implementasi Pembelajaran Abad 21
Dalam Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan , Volume 12, Nomor
1,.
Dinn, W., Rusman, & Yulia, R. ( Maret 2017). Penguatan Life Skills dalam
Implementasi Kurikulum 2013 pada SMA (Sekolah Menengah Atas) di Jawa
Barat. Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, 2(1) , ISSN 2527-3868 (print),
2503-457X (online).
Lina Sugiyarti, Alrahmat Arif dkk, 2018; Pembelajaran Abad 21 Di SD” Prosiding
Seminar dan DiskusiNasional Pendidikan Dasar volume 2 halaman 2 januari
2018 halaman440
Endah Dwi Setiyawati, Sunardi dkk, 2017; Pengembangan Indikator 4 C’s Yang
Selaras Dengan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Matematika Smp/Mts
Kelas Viii Semester 2”
Redza Dwi Putra, Yudi Rinanto dkk, 2016; Peningkatan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Siswa
Kelas XI MIA 1 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran
2015/2016” Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol
13(1) 2016: 330-334
65
I. Iswatun, M. Mosik dkk, 2017; Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
untuk Meningkatkan KPS dan Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII” Jurnal
Inovasi Pendidikan IPA, 3 (2), 2017, 150-160
Arvinda C. Lalang, Suhadi Ibnu dkk, 2017; Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Pemahaman Konseptual Siswa Dengan Inkuiri Terbimbing Dipadu Pelatihan
Metakognisi Pada Materi Kelarutan Dan Ksp” Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 2017
Halaman: 12—21
Andi Khaerunnisa Hardyanti Arki, Army Auliah dkk 2017; Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI MIA.2 SMA Negeri 3 Model Takalar (Studi pada Materi
Pokok Larutan Asam-Basa)” Jurnal Chemica Vo/. 18 Nomor 2 Desember 2017,
71 – 79
Nur Aidah, 2016; Pengaruh Model Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Di Mi Muhammadiyah 25 Surabaya Kelas Iii,Iv Dan V” Jurnal
Pendidikan Islam/Vol. 4, No. 2, 2015
66
Hartini1, Zhana Zhefira Maharani dkk 2016; Penerapan Model Pembelajaran Think-
Pair-Share untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMP” Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 7 (2) (2016): 131-135
Suci Amanda Febriyani, Murni Saptasari dkk, 2018; Pengaruh Model Inkuiri
Terbimbing Dipadu Think Pair Share (Tps) Terhadap Keterampilan Proses Dan
Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X Sman 1 Kepanjen” Jurnal Pendidikan
Biologi Volume 9, Nomor 1, September 2018, hlm. 10-1612
Lia Hariski Rahmawati, Siti Sri Wulandari, 2020; Pengembangan Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Pada Mata Pelajaran
Administrasi Umum Semester Genap Kelas X OTKP Di SMK Negeri 1
Jombang” Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Volume 8,
Nomor 3, 2020
Fabiana Dini Prawingga Nesri, Yosep Dwi Kristanto 2020; Pengembangan Modul
Ajar Berbantuan Teknologi Untuk Mengembangkan Kecakapan Abad 21 Siswa”
Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Volume 9, No. 3, 2020, 480-492
Ahmad Habib, Made Astra dkk, 2020; Media Pembelajaran Abad 21: Kebutuhan
Multimedia Interaktif Bagi Guru dan Siswa Sekolah Dasar; Jurnal Riset
Teknologi dan Inovasi Pendidikan” Vol. 3, No. 1, Januari 2020, Hal.25-35
Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. semmel and Melvyn dkk 1997; development for
training teachers of exceptional children A sourcebook” (1974) h. 8.
Trianto 2015; Model Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 240 –
243.
67
Lampiran
A. Format RPP
1. a. Sesuai format kurikulum 2013 1
2. Kejelasan Kompetensi Inti (KI) dan 1
Kompetensi Dasar (KD)
B. Aspek Kebahasaan
1. Kebenaran isi atau materi yang disajikan 1
2. Kesesuaian dengan tingkat
Perkembangan
3. Kesesuaian uraian kegiatan peserta didik dan 1
guru untuk tahap pembelajaran dengan
aktivitas pembelajaran biologi yang
implementasinya menggunakan RPP berbasis
keterampilan abad 21
C. Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 1
2. Bahasa yang digunakan bersifat Komunikatif 1
3 Kesederhanaan struktur kalimat 1
D. Waktu
1. Pembagian waktu yang setiap kegiatan atau 1
langkah dinyatakan dengan jelas
4. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 1
dengan langkah – langkah pembelajaran.
E. Metode/kegiatan pembelajaran
1 Metode pembelajaran memungkinkan peserta 1
didik untuk belajar aktif
2 Metode pembelajaran memberikan 1
kesempatan bertanya kepada peserta didik
3 Mengembangkan budaya membaca dan 1
68
Menulis
4 Kegiatan pembelajaran sesuai dengan model 1
pembelajaran yang dilakukan
5 Kegiatan pembelajaran dilakukan menuntut 1
peserta didik terampil dalam mengolah
informasi
A. Kelayakan Isi
1. Kesesuaian materi 1
2. Keakuratan materi 1
3. Pendukung materi pembelajaran 1
4. Kemutakhiran materi 1
B. Kelayakan Penyajian
1. Teknik penyajian 1
2. Pendukung penyajian materi
B. Bahasa
1. Sesuai dengan perkembangan peserta didik 1
2. Komunikatif 1
3. Dialogis dan Interaktif 1
4. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 1
5. Koherensi dan keruntutan alur berpikir 1
C. Penilaian peta konsep bergambar
1. Keterpadun peta konsep bergambar dengan 1
mater
69
5 Petunjuk Penggunaan 1
B. Karakteristik
1 Penggunaan 1
2 Daya tarik 1
3 Unsur 3D 1
A. Format LKPD
1. Judul dan rumusan tujuan pembelajaran 1
2. Sistem penomoran jelas 1
3. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai 1
4. Tampilan tabel atau gambar jelas terbaca dan 1
mudah dipahami
5. Prosedur kegiatan atau cara kerja yang Jelas 1
6. Kegiatan yang dilakukan dapat 1
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
sehingga membantu/menuntun peserta didik
dalam memahami/menemukan konsep secara
mandiri
B. Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 1
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 1
3. Kalimat yang digunakan jelas dan mudah 1
4. Kejelasan petunjuk atau arahan 1
A. materi
1. Sesuai dengan indikator penyusun penilaian 1
pada rubrik.
70
2. Batasan soal dirumuskan dengan jelas. 1
3. Jawaban yang diharapkan jelas. 1
4. Petunjuk indikator dinyatakan dengan jelas. 1
5 Indikator pada instrumen sesuai dengan aspek 1
yang harus dicapai peserta didik.
B. Kontruksi
1. Isi pernyataan indikator menggunakan kata – 1
kata yang mudah dipahami
2. Petunjuk mengerjakan soal tidak 1
menimbulkan penafsiran ganda.
3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan 1
kalimat tanya atau perintah yang jelas.
4. Isi pernyataan indikator menggunakan kata – 1
kata yang mudah dipahami.
C. Bahasa
1. Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah 1
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 1
namun tidak menggunakan bahasa daerah
(bias budaya).
3 Menggunakan istilah secara tepat dan mudah 1
dipahami.
D. Waktu
1 Kesesuaian antara waktu dan banyaknya soal 1
71
Lembar Respon Guru
3 Aspek Isi 1
a. Tujuan penggunaan angket dinyatakan dengan jelas dan
terukur.
b. Pertanyaan – pertanyaan pada angket dapat menjaring seluruh
respon guru terhadap kegiatan dan komponen pembelajaran.
c. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan
pengukuran.
d. Komponen perangkat pembelajaran dinyatakan dengan jelas.
e. Rumusan pertanyaan yang menggunakan kata perintah atau
pernyataan yang menuntut pemberian tanggapan dari peserta
didik.
PROPOSAL
72
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN ABAD 21
TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
DIPADU DENGAN THINK PAIR SHARE (TPS) DI SMA NEGERI 5
KOTA TERNATE KELAS I SEMESTER I PADA KONSEP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
NURLISA IDHAM
03101711040
73