Journal Review Ekonomi Kerakyatan
Journal Review Ekonomi Kerakyatan
Sosiologi Ekonomi
Disusun oleh :
BAYU ERTANTO
7181240007
1
KATA PENGANTAR
Terima kasih kami berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas berkah dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Journal Review mengenai perempuan berwirausaha
mengenai ekonomi keluarga. Dalam penyusunan Journal Review ini penulis mendapatkan
kelancaran dalam menulis laporan ini berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kelancaran penulisan laporan jurnal kritis ini. Dalam menulis laporan jurnal
kritis ini, penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi
semua pihak. Penulis juga menyadari masih banyak kesalahan dalam penulisan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
BAB IV PENUTUP..................................................................................................... 7
4.1 Kesimpulan................................................................................................... 7
4.2 Saran………………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Identitas jurnal
1
BAB II
2
RINGKASAN JURNAL
Laju pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh negatif pada harga saham LQ45
dalam jangka pendek dan jangka panjang. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Prasetiono (2010) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam
jangka panjang mempunyai koefisien negatif dan tidak signifikan. Hal tersebut disebabkan
karena kondisi di dalam negeri, diantaranya kerusuhan, tragedi bom, faktor politik (kebijakan
pemerintah, perubahan pajak) dan sebagainya. Dimana kondisi maupun situasi tersebut
mengakibatkan investor enggan berinvestasi dalam bentuk saham. Selain itu karena
tingginya risiko yang melekat pada saham, maka investor lebih memilih untuk berinvestasi
dalam bentuk lain.
Inflasi mempunyai pengaruh positif pada harga saham LQ45 dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sari
(2012) dan Nugroho (2008). Menurut Aji (2003) dalam Sari (2012) bahwa dalam jangka
panjang inflasi tidak akan memberikan arti yang serius bagi para investor untuk menanamkan
dananya di pasar modal. Investor mengerti bahwa dengan adanya inflasi dalam jangka
panjang tidak akan membahayakan dananya yang berada di pasar modal. Intervensi yang
dilakukan pemerintah dalam menangani laju inflasi memberikan self-confidence
(kepercayaan diri) yang tinggi bagi para investor untuk tetap menanamkan modalnya di
pasar modal. Kemungkinan lainnya yaitu disebabkan karena di negara berkembang seperti
Indonesia menunjukkan bahwa pada beberapa emerging stock market inflasi berkorelasi
secara positif dengan tingkat pengembalian saham. Kenyataan tersebut mengindikasikan
bahwa dengan tingkat inflasi yang tinggi dapat diharapkan tingkat pengembalian investasi
pada saham yang tinggi pula. Indikasi ini kemungkinan disebabkan oleh korelasi positif
antara inflasi dan aktivitas ekonomi riil di banyak negara berkembang. Serta kemungkinan
adanya keterkaitan erat antara kebijakan moneter dengan kebijakan sektor riil di Indonesia.
Faktor lain yang menguatkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks
LQ45 yaitu karena kondisi kinerja perusahaan.perusahaan dalam LQ45 memiliki
fundamental ekonomi yang kuat, sehingga mampu bertahan dalam kondisi perekonomian
sulit. Selain itu, seperti yang telah dijelaskan bahwa investasi di pasar modal dipengaruhi
oleh berbagai faktor yaitu faktor ekonomi dan non ekonomi. Dalam praktik pasar modal
faktor-faktor non ekonomi lebih berpengaruh, misalnya situasi politik yang ada di suatu
negara, kebijakan pemerintah, peranan investor asing, rumor/berita yang beredar di pasar
modal dan lain-lain (Sari, 2012).
Nilai kurs mempunyai pengaruh negatif dalam jangka pendek pada harga saham
LQ45, namun mempunyai pengaruh positif dalam jangka panjang pada harga saham LQ45.
Secara empiris, penelitian ini konsisten dengan penelitian Prasetiono (2010), Setyaningsih
(2012) dan Nugroho (2008). Penelitian ini menginterpretasikan bahwa dengan melemahnya
nilai tukar atau nilai mata uang domestik dapat mengakibatkan kerugian pada pasar modal
dalam negeri. Dimana penurunan nilai mata uang domestik akan menyebabkan pasar saham
kurang peminat dalam jangka panjang serta mengakibatkan inflasi yang merupakan sinyal
negatif bagi pasar saham. Selain itu, dalam jangka pendek melemahnya kurs rupiah
(peningkatan harga nilai tukar rupiah terhadap dolar) sampai batas tertentu akan cenderung
memberikan daya tarik kepada investor untuk berinvestasi di pasar uang (Hasiholan, 2012).
Secara empiris, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Prasetiono (2010) dan
Sari (2012) yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang
negatif dalam jangka pendek dan jangka panjang pada harga saham LQ-45. Secara teoritis,
3
investor pada umumnya akan menanamkan dananya pada investasi yang memberikan
keuntungan besar dengan risiko yang rendah. Dengan penurunan tingkat suku bunga SBI
maka investor akan tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk saham yang memberikan
keuntungan yang lebih besar, sehingga permintaan terhadap saham pun meningkat yang
akhirnya berdampak pada peningkatan harga saham.
BAB III
4
PEMBAHASAN
Sedangkan pada jurnal pembanding meneliti hubungan antara tiga variabel ekonomi
makro dan harga saham enam perusahaan real estat dari Swiss yang terdaftar di SIX Swiss
Exchange. Periode pemeriksaan 2005 - 2014 adalah tipikal dari perkembangan volatilitas
pertumbuhan PDB dan laju inflasi yang sebagian besar disebabkan oleh krisis keuangan
global dan perlambatan ekonomi berikutnya. Di sisi lain, sektor real estat melewati periode
pertumbuhan yang solid dan bertahap dan pasar keuangan di Swiss dipengaruhi oleh status
CHF sebagai mata uang "safe haven".
3.2 Kekuatan Penelitian
Menurut saya kekuatan penelitian ini adalah landasan teori yang digunakan dalam
penelitian sangat kuat sebagai acuan, juga disertai dengan pendapat ahli dan hasil penelitian
sangat relevan dengan penelitian terdahulu yang dicantumkan dalam jurnal penilitan ini,
selain itu menurut analisa saya, metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini sudah
tepat sesuai dengan tujuan penelitian dan dijelaskan oleh penulis dengan sangat rinci.
3.3 Kelemahan Penelitian
Menurut saya kelemahan penelitian ini adalah pada bagian penulisan hasil penelitian
dan pembahasan, menurut penelaah terdapat beberapa kesalahan penulisan karena ada
beberapa kalimat yang sama digunakan berulang oleh penulis dan menurut penelaah hal itu
akan mengurangi kekuatan jurnal penelitian ini. Selain itu, materi yang ditulis pada bagian
pembahasan juga kurang mendalam.
BAB IV
5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa secara keseluruhan, menurut saya jurnal penelitian ini secara
sistematika sudah cukup bagus karena penulis telah mengikuti aturan penulisan yang
benar sertamemberikan deskripsi yang detail dan mendalam tentang kasus karena itu
merupakan sebuah keharusan bagi penelitian kuantitatif, dan saran saya bagi penulis untuk
penelitian selanjutnya agar lebih memperbanyak koleksi kosa kata supaya kalimat yang
ditulis lebih menarik dibaca dan mudah dipahami.
4.2 Saran
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam penyempurnaan jurnal ini adalah :
1.Sebaiknya penulis memberikan beberapa teori pendukung dan pendapat ahli yang guna
lebih menguatkan pemahaman pembaca dalam memahami jurnal ini
2.Penulis juga sebaiknya memberikan sistematika jurnal umum agar pembaca dapat
secara bertahap mengerti akan pembahasan yang ada dalam jurnal ini.
3.Pemaparan data dalam jurnal ini sebaiknya lebih dilengkapi ,seperti pemaparan metode
penelitian,assement data,daftar gambar dan tabel ,hipotesis dan sebagainya karena hal-
hal tesebut dapat langsung menguatkan pemahaman pembaca dalam memahami jurnal
seperti ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
ASPEREM, M. 1989. Stock prices, asset portfolios and macroeconomic variables in ten
European countries. Journal of Banking & Finance, 13(4–5): 589–612.
BERLEMANN, M. and FREESE, J. 2012. Monetary Policy and real estate prices: a
disaggregated analysis for Switzerland. International Economics and Economic
Policy, 10(4): 469–490.
CAPORALE, G. M., HUNTER, J. and ALI, F. M. 2014. On the linkages between stock
prices and Exchange rates: Evidence from the banking crisis of 2007–2010.
International Review of Financial Analysis, 33: 87–103.
FAMA, E. 1970. Efficient capital markets: A review of theory and empirical work. Journal
of
Finance, 25: 383–417.
Banerjee, K. P. & Bishnu K. A. 2007. Dynamic Effects of Interest Rate and Exchange Rate \
Change on Stock Market Returns in Bangladesh. Bangladesh Institute of
Bank Management. Dhaka, Bangladesh. Bank Indonesia. Pengenalan Inflasi, BI Rate, Kurs
BI. http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/. Diakses tanggal 24 Januari 2012.
Buyuksalvarci, A. 2010. The Effects Of Macroeconomics Variables On Stock
Returns: Evidence From Turkey.