Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, Rahmat dan

Karunia-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini Tak lupa pula saya

mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan, yang telah

memberikan kepada kami materi/ilmu ini sehingga kami dapat belajar dan menambah

pengetahuan kami mengenai hal-hal yang perlu dipelajari/diperdalam dalam kajian ilmu

Morfologi Tumbuhan.

Dengan adanya makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya

khususnya teman-teman sejurusan Pendidikan Biologi. Penulis menyadari makalah ini masih

kurang sempurna baik itu penyususan kata maupun penyusunan materi, untuk itu dibutuhkan

saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca untuk penyusunan-penyusunan

selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kendari, 30 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTARAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
c. Tujuan Penulisan............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
a. Ikhtisar Tentang Buah........................................................................ 3
b. Penggolongan Buah Semu................................................................. 3
c. Penggolongan Buah Sungguh/Sejati................................................. 4
d. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Kering....................................... 5
e. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging................................. 8
f. Buah Sejati Ganda............................................................................ 9
g. Buah Sejati Majemuk....................................................................... 10

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan........................................................................................ 12
b. Saran.................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan organisme autotrof atau organisme yang dapat
membuat makanannya sendiri. Untuk mempertahankan jenisnya tumbuhan
membentuk buah sebagai cikal bakal menjadi generasi baru. Buah merupakan suatu
organ yang berasal dari bunga yang menyelubungi biji dan nantinya akan berguna
untuk pemencaran. Buah ini tediri dari biji dan badan/daging buah yang
menyelubungi biji. Susunan buah berhubungan erat dengan cara pemencaran biji.
Setiap tanaman yang berbunga hamper semuanya menghasilkan buah, karena dari
buah ini mengandung biji yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal
buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel
telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh
menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.

Pada pembentukan buah, adakalanya bagian buah selain bakal buah akan ikut
tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Bagian-bagian bunga selain bakal buah segera layu dan gugur. Dari putik
sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan
putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain. Biasanya buah
akan terbentuk sesudah terjadinya penyerbukan dan pembuahan pada bunga.
Walaupun demikian ada pula buah yang terbentuk tanpa melalui penyerbukan dan
pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi.
Buah yang terjadi dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji. Jika ada biji, biji
tersebut tidak mengandung lembaga, segingga bijinya tidak bisa dijadikan alat
perkembangbiakan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ikhtisar tentang buah ?

2. Bagaimana penggolongan buah semu?

3. Bagaimana penggolongan buah sungguh/sejati?

4. Bagaimana ikhtisar buah sejati tunggal yang kering?

5. Bagaimana ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging?

6. Bagaimana buah sejati ganda?

7. Bagaimana buah sejati majemuk?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui ikhtisar tentang buah

2. Mengetahui penggolongan buah semu

3. Mengetahui penggolongan buah sungguh/sejati

4. Mengetahui ikhtisar buah sejati tunggal yang kering

5. Mengetahui ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging

6. Mengetahui buah sejati ganda?

7. Mengetahui buah sejati majemuk?

D. Manfaat
Manfaat makalah ini yaitu :
1. Diharapkan agar pembaca dapat mengetahui penggolongan buah
2. Bagi para mahasiswa dapat memeberikan penjelasan tentang morfologi buah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ikhtisar tentang Buah


Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh
pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat
di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak
padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umunya
merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus
nudus). Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.pada buah semu atau
buah yang seungguhnya seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus
clausus).
Pada umunya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbukan pada
pembuahan bunga. Walupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada
penyerbukan dan pembuahan peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu
dinamakan paternokarpi. Buah yang terjadi dengan cara ini biasanya tidak
mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi
bijinya tidak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara
ini lazim kita dapati pada pohin pisang (Musa paradisiaca L.).
Mengingat uraian di atas, buah pada tumbuhan pada umumnya dapat
dibedakan dala dua golongan, yaitu:
1. Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah
beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malah menjadi bagian utama buah
ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah
yang bermanfaat, dapat dimakan, sedangkan buah yamg sesungguhnya kadang-
kadang tersembunyi.
2. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika
ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian
buah yang berarti

B. Penggolongan Buah Semu

Buah semu dapat dibedakan dalam:

3
1. Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal
buah.Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk
buah. Misalnya:
a) Tangkai bunga. pada buah jambu monyet ( Anacardium occidentale L).
b) Kelopak bunga pada buah cuplikan ( Physalis minima L).
2. Buah semu ganda , ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daipada satu bakal
buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh
menjadi buah, tetapi disamping ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh
dan merupakan bagian buah yang menyolok ( dan seringkali yang berguna ).
Misalnya buah arbe ( fragraria vesca L).
3. Buah semu majemuk , ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar nampak seperti satu buah saja,misalnya buah nagka (
Artocarpus integra Merr). dan keluwih ( Artocarpus communis Forts), yan terjadi
dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga
yang terjadi pada ujungnya berleketan satu sama lainhingga merupakan kulit buah
semu ini. Juga buah Lo (Ficus glomerata Roxb) dan buah beringin ( Ficus
benjamina L) adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama
yang berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya di
sebelah dalamnya.

C. Penggolongan Buah Sungguh ( Buah Sejati )


Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat
dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
1. Buah sejati tungga, ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal
buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu
atau banyak daun buah denga satu atau banyak runagan, misalnya:
a) Buah mangga ( Mangifera indica L). Mempunyai ruang dengan stu biji.
b) Buah pepaya ( Carica papaya L ), yang terjadi dari beberapa daun buh dengan
satu ruang dengan banyak biji.
c) Buah durian ( Durio zibethinus Murr), yang terdiri atas beberapa daun buah,
mempunyai beberapa ruang dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
2. Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang
bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya
pada cempaka ( Michelia champaca Bail).
3. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang
masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah
tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Misalnya
pada pandan ( Pandanus tectorius Sol ).

D. Ikhtisar Buah Sejati Tnggal Yang Kering


Buah sejati yang tunggal dapat di bedakan dalam:
1. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini
jika masak tidak pecah (indehiscens) contoh-contoh dari golongan ini adalah:
a) Buah Padi (cariopsis), yang dinamakan buah padi ialah buah yang berdiding
tipis,mengandung satu biji, sedang keadaan biji inikadang-kadang berlekatan
pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang sering kali tidak
membedakan buah dengan biji, misalnya buah padi (Oryza sativa L.), jagumg
(Zea mays L), sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-sehari kita
namakan biji sebenarnya adalah buah.
b) Buah Kurung (ochenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding
buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan,
misalnya buah bunga matahari (Hellanthus annus L.)
c) Buah Keras (nux), sepertinya buah kurung yang sering kali hanay dibedakan
dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulitbuah yang kaku atau keras
berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal
buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah
kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi
kemudian semua ruanf lebur menjadi satu disebut buah keras, misalnya pada
buah sarangan (Castanea argentea BL.).
d) Buah Keras Bersayap ( samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah
terdapat sebuah sayap, yang menyebabkan buah dapat berterbangan jika
tertiup angina, seperti misalnya pada warga suku Dipterocarpaceae.
2. Buah sejati tunggal kering mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika
masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah
sedemikian rupa hingga biji terlepas ( dapat meninggalkan huanya).
a) Buah berbelah (schiwcarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap
ruang berisi satu biji. Jika buah masak , buah pecah menjadi beberapa bagian
dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti satu buah kurung
(achenium) atau buah keras (nux). jadi biji tetap di dalam ruang tiadak dapat
keluar. Buah terbelah dapat di bedakan menjadi beberapa bagian:
o Buah terbela dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah ,
masing-masing bersifat sebagai suatu buah keruang yang hanya
mengandung satu biji di dalamnya misalnya buah pegagan (Cantella
asiatica Urb).
o Buah berbela tiga (triachenium), jika masak pecahmenjadi tiga buah ,
misalnya pada Trapaeolum majus L.
o Buah berbelah empat (tetrachenium) jika masak buah pecah menjadi
empat bagian misalnya buah selasi (Ocimum basillcum L).
o Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak buah pecah menjadi
banyak yang bersifat seperti buah kurung.
b) Buah kendanga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah ,
tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi sehingga dengan biji itu dapat
terlepa dari biliknya. Tiap bagian buah berbentuk dari sehelai daun buah, jadi
buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruang
(kendanga) yang terdapat dalam buah. Menurut jumlah kendanganya buah ini
dapat dibedakan menjadi beberapa bagian :
o Buah berkendanga dua (dicoccus). Buah ini jika masak pecah menjadi dua
bagain buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
o Buah berkendanga tiga (tricoccus) , jika masak buah pecah menjadi tiga
bagian , masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji misalnya buah
jarak (Ricinus communis L).
o Buah berkendanga lima (pentacoccus), jika masak terdapat lima bagian
buah masing-masing dengan satu biji, misalnya buah Geranium.
o Buah berkendanga banyak (polycoccus) jika masak dapat menjadi
beberapa bagian buah dan masing-masing mengeluarkan satu biji.
c) Buah kotak . yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak
biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah , tetapi
kulit buah yang pecah itu akan tetap melekat pada tagkai buah. Buah kotak
dapat di bedakan dalam:
o Buah Bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas helaian daun buah,
mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali
hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak menurt salah satu
kampuhnya, misalnya pada buah biduri ( Calotropus gigante Dryand).
o Buah polong (legume). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan
mempunyai satu ruang atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Jika
sudah masak buah ini pecah menurut kedua kampuhnya ( kampuh perut
dan kampuh punggung), atau terpututs-putus sepanjang sekat-sekatnya.
Terdapat pada suku:Popilinaceae, misalnya :orok-orok (Crotalaria sp),
Caesalpinaceae, misalnya : kembang merak (Caesalpinia pulcherrima)
dan Mimosaceae, misalnya pohon saman ( Samania saman Merr).
o Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun
buah, mempunyai satu ruang dengan dua tembuni pada perlekatan daun
buahnya. Buahini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni
berlektan daun buah terpisaholeh sekat semu , dan dengan adanya sekat
semu buah itu laluterbagi menjadi dua ruang, masing-masing dengan
tembuni. Jika buah sudah masak,buah ini pecah menurut kedua
kampulnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari
ujung buah , melainkan dari pangkalnya buah tetap berlekatan di bagian
ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semu tadi, tetapi
akhirnya akan runtuh pula. Misalnya pada suku Cruciferae
( Brasssicaceae) , misalnya lobak (Raoss.phanus sativus L.) sawi
(Brassica juncea Coss).
o Buah kotak sejati (capsula), buah ini terdiri dua daun buah atau lebih, dan
mempunyai ruang yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya dauh buah.
Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di
dalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini mermacam-macam:
1) Dengan katup-katup atau kalep (valve), daun buah mulai melepas dari
ujung buah, tetapi di pangkal tetap berlekatan.
2) Deangan retak-retak atau celah (rima), buah pecah menurut bagian
tengah katup-katup, pada ujung dan pangkal buah berlekatan ,
misalnya pada buah anggerik ( Orchidaceae).
3) Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujng
katup-katup saja misalnya buah anyelir ( Dianthus caryophyllus L).
4) Dengan liang ( porpus) , jika buah masak membuka dengan liang –
liang pada ujung atau pangkal, misalnya buah tanaman apyun
( Papaver somniferum L).
5) Dengan Tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang
merupakan tutup , yanag membuka jika sudah masak, misalnya buah
krokot ( Portulaca oleracea L )

E. Ikhtisar Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging


Buah yang termasuk golongan ini umunya tidak pecah jika sudah masak ,
walaupun ada yang jika masak kemudian pecah , misalnya buah pala (Myristica
fragrans). Buah sejati tunggal berdaging terdiri dari:
1. Buah buni (bacca). Buah buni adlah buah yang dindingnya mempunyai dua
lapisan , ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit
( belulang ) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair, seringkali dapat
dimakan. Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni terdiri
dari satu ataubeberapa daun buahdengan satu atau beberapa ruang. Buah buni
berdidinding tebal dan dapat di makanmisalnya: Buah papaya ( Carica papaya)
buah belimbing (Averrhoa carambola), sawo manila (Acraszapota ).Kulit buah
tidak begitu tebal, sering kali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit , tidak
lunak dan tidak berdaging , biji terdapat bebasdi dalamnya misalnya: Buah duku (
Lansium domesticum) dan buah rambutan ( Nephelium lappaceum).
2. Buah mentimun (Pepo) . Buah ini di lihat dari susunannya tidak jauh berbeda
dengan buah buni . Biasanya kulit buah yang bagian luar lebih tebal dan lebih
kaku , ruang buah selain berisi biji-bijian dalam jumlah yangbesar masi
mempunyai bagian yang kosong. Buah ini terjadi daritiga daun buah yang tepinya
melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati , tetapi ujung daun buah
melipat kearah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang terjadi dari tengah-
tengah buah terbagi pleh sekat-sekat yang tidaksempurna, dengan demikian buah
mentimun pada mulanya mempunyai tiga ruang, yang masing-masing terbagi oleh
dua sekat yang tidak sempurna, jika buah telah masak sekat-sekat lenyap. hingga
buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong di
tengahnya. Buah mentimun terdapat pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong
suku Cucurbitaceae, misalnya mentimun ( Cucumis sativus) dan yang tergolong
suku Passifloraceae , misalnya : Markisa ( Passiflora quadrangularis L).
3. Buah jeruk (herperidium). Buah ini dapat pula di anggap sebagai suatu varian
bauah buni. Kulit buah mempunyai tiga lapisan , yaitu :
a) Lapisan luar yang kaku dan mengandung banyak kelenjar minyat astiri, yang
mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi
kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flaverdo.
b) Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri atas jaringan bunga karang
yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
c) Lapisan dalam yang bersekat-sekat hingga terbentuk beberapa ruang , dalam
ruang-ruang ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya
terdapat bebas, contonya pada buah jeruk ( Citrus sp.)
4. Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan
kulit yaitu:
a) Kulit luar (exocarpium atau epicarpium ), yang tipis menjakat yang biasanya
licin mengkilat.
b) Kulit tengah (mesocarpium) yang tebal berdaging atau berserabut, jika
berdaging sering kali dapat dimakan.
c) Kulit dalam (endocarpium), yang cukup tebal, keras dan berkayu. Lapisan ini
kuat dan kadang-kadang amat keras seperti batu , karena ada lapisan ini
sehingga disebut buah batu, misalnya pada manga ( Mangifera indica) yang
kulit tengahnya berdaging dan dapat dimakan pada buah kelapa ( Cocos
nucifere), kulit tengah berserabut dan menyebabkan buah menjadi ringan dan
terapung-apumg pada nyamplung ( Calophyllum inophyllum).
5. Buah delima. Kulit luar kaku seperti kulit atau hamper mengayu, lapisan
dalamnya tipis, licin, buah ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-biji yang
mempunyai salut biji (arillus) bebas dalam ruang-ruang, misalnya: buah delima
(Pumica granatum L).
6. Buah apel (pomum). Buah apel seperti buah batu dengan kulit yang tipis , tetapi
cukup kuat , seperti kulit, kulit tengah tebal , lunak , berair , biasanya dapat
dimakan. Buah ini mempunysi beberapa ruang , tiap ruang mengandung satu biji,
misalnya pada Buah apel (Pyrus malus L) dan buah per ( Prrus communis L ).

F. Buah Sejati Ganda


Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu
bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian
tumbuhan menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul tadi, buah sejati ganda dapat
dibedakan dalam
1. Buah kurung ganda, misalnya pada mawar (Rosa hybrida Hort.). dalam badan
yang berasal dari dasar bunganya yang trbentuk periuk terdapat banyak buah-buah
kurung.
2. Buah batu ganda. Pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir.), bunganya
mempunyani banyak bakal buah, yang kemudian masing-masing tumbuh menjadi
buah batu
3. Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang
masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung, terdapat antara lain pada pohon
cempaka (Michelia champaka L.).
4. Buah buni ganda, seperti diatas, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni,
misalnya srikaya (Annona squomosa L.).

G. Buah Sejati Majemuk


Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan
kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari satu bunga. Kadang-kadang
buah majemuk nampaknya seperti satu buah saja
Sama halnya buah sejati ganda kita dapat membedakan:
1. Buah buni majemuk, jika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga
majemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas
(Ananas comosus Merr.). pada buah nanas pada pembentukan buah ikut pula
mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga
keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja.
2. Buah batu majemuk, contohnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.).
pada pandan rangkaian bunga betinya setelah mengalami
penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih
kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompokkan buah itu adalah kumpulan banyak
buah. Masing-masing mempunyai kulit buah dengan tiga lapisan seperti buah
kelapa, yaitu dengan lapisan tengah yang berserabut, hingga dapat terapung dan
dapat dipencarkan oleh air.
3. Buah kurung majemuk, terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuus L.). bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas
bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah, dan karena tiap
bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan berubah menjadi satu buah
kurang, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pada umunya buah hanya terbentuk sesudah terjadi penyerbukan pada pembuahan
bunga. Walupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan
dan pembuahan peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan
paternokarpi. Buah yang terjadi dengan acra ini biasanya tidak mengandung biji,
atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat
dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita
dapati pada pohin pisang (Musa paradisiaca L.).
2. Buah semu dapat dibedakan dalam: buah tunggal, buah semu ganda, buah semu
majemuk.
3. Buah semu sejati dapat dibedakan ke dalam 3 golongan yaitu: buah sejati tunggal.
Buah sejati ganda dan buah sejati majemuk. Buah sejati tunggal dapat dibedakan
lagi menjadi 2 golongan yaitu buah sejati tunggal yang kering dan buah sejati
tunggal yang berdaging.
3. Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini
jika masak tidak pecah (indehiscens). Sedangkan buah sejati tunggal kering
mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi
beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji
terlepas ( dapat meninggalkan huanya).
4. Buah sejati tunggal yang berdaging dapat dibedakan menjadi: buah buni, buah
mentimun, buah jeruk, buah batu, dan buah delima.
5. Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi buah kurung ganda, buah batu ganda,
buah bumbung ganda dan buah buni ganda.
6. Buah sejati majemuk dapat di bedakan menjadi buah buni majemuk, buah batu
majemuk, dan buah kurung majemuk
B. Saran
Pembaca dapat mengembangkan kembali penulisan makalah ini untuk
membuat referensi baru mengenai tentang buah pada materi morfologi tumbuhan.
Dan bila ada yang kurang berkenan dengan penulisan makalah ini penulis memohon
maaf dan pembaca dapat memberikan suatu kritikan bagi penulis, dan penulis

12
berterimakasih kepada ibu dosen mata kuliah Morfologi Tumbuhan telah memberikan
kesempatan dalam menyusun makalah ini untuk merampungkan tugas kuliah
Morfologi Tumbuhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

14
HASIL DISKUSI.
Pertanyaan Kelompok 1:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Saya WH. Hanat Thahirah. A perwakilan dari kelompok 1 ingin mengajukan pertanyaan
ialah, Pada Iktisar bunga sejati tunggal kering terdapat bunga sejati tunggal kering yang
hanya mengandung satu biji dan buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak biji
(lebih dari satu), faktor apa yang menyebabkan adanya perbedaan biji tersebut dan
mengapa dikatakan bunga sejati tunggal kering?
Jawaban:
Bismillah. Saya Ade Irma Safitri (A1J116001) perwakilan dari kelompok 7 akan menjawab
pertanyaan dari kelompok 1 yang diwaliki oleh saudari WH. Hanat Thahirah. Yaitu, Pada
Iktisar bunga sejati tunggal kering terdapat bunga sejati tunggal kering yang hanya
mengandung satu biji dan buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak biji (lebih
dari satu), faktor apa yang menyebabkan adanya perbedaan biji tersebut dan mengapa
dikatakan bunga sejati tunggal kering? Namun terlebih dahulu sy akan meluruskan
pertanyaan dri saudari yaitu di sini di bahas buah sejati tunggal kering bukan bunga.
Faktor yang menyebabkan perbedaan biji pada buah tunggal kering adalah faktor yang
pecah(indehincens) atau tidak nya(dehincens). Buah sejati tunggal yang kering (siccus)
adalah buah sejati yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
Tambahan 1:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya atas nama Siti Nurjana (A1J119026)
perwakilan kelompok 4 akan menambahkan jawaban dari pertanyaan kel. 1
a. faktor yang menyebabkan adanya perbedaan biji adalah dari struktur buahnya,
buah yang memiliki satu biji karena tidak memiliki ruang pada buah
sedangkan buah yang memiliki lebih dari satu biji memiliki ruang pada
buahnya
b. Dinamakan buah sejati tunggal kering karena bagian luarnya keras dan
mengayu seperti kulit yang kering.
Tambahan 2:
Bismillah
Saya Siti fatmala Nuwiah (A1J119024) perwakilan dari kelompok 2 akan menambahkan
jawaban dari pemateri.

15
Faktor yang menyebabkan buah tunggal kering hanya memiliki satu biji dan buah tunggal
kering memiliki banyak biji adalah serbuk sari yang jatuh ke tangkai benang sari akan
tumbuh menjadi tabung serbuk sari. Tabung ini akan mendorongnya ke bawah menuju bakal
biji di dalam bakal buah. Pembuahan terjadi jika sel sperma bergabung dengan sel telur pada
bakal biji selanjutnya mulailah biji berkembang menjadi buah yang menutupi biji. Bakal buah
mungkin dimasuki banyak tabung sari. Namun biji yang berkembang bergantung pada jumlah
bakal biji yang ada, bakal buah yang mengandung satu bakal biji akan tumbuh menjadi buah
tunggal dengan satu biji sedangkan bakal buah yang mengandung banyak bakal biji akan
menjadi buah dengan banyak biji. Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati
tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering.
Sekian dari jawaban saya.

Pertanyaan Kelompok 2:
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh, saya ROHADHATUL AISY (A1J119051)
perwakilan dari kelompok 2 akan bertanya kepada kelompok 7. Buah semu terjadi dari bakal
buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bab yang lebih banyak
didominasi dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang
berkembang. Mengapa bakal buahnya sendiri itu kurang berkembang?
Sekian dan terimakasih
Jawaban :
Wallaikum sallam .. Baik nama saya WA ODE FINDI ASNALDA YFANDI (A1J116088)
perwakilan dari kelompok 7.. Ingin menjawab pertanyaan dari kelompok 2, Yang mna inti
pertanyaannya “Mengapa bakal buah pada buah semu kurang berkembang ?”
Buah semu harus klian tau dulu asalnya darimana.. Buah semu faktanya bukan buah yg
berasal Hanya dari bakal buah saja, melainkan berasal dari gabungan bakal buah dgn bagian2
bunga lainnya yg ukurannya membesar sehingga membentuk seperti buah..
Nah, karena buah semu ini bukan berasal dari bakal buah yg brkembang, jadi bakal buah
yang dimiliki oleh buah semu tidak terdapat daun2 buah..
Daun2 buah ini sendiri, dimiliki oleh bakal buah pada buah sejati yg nantix akan berkembang
mnjadi buah. Namun, daun2 buah tidak terdapat dalam bakal buah pada buah semu, sehingga
bakal buahnya pun tidak akan berkembang menjadi buah.

Terimaksih...

16
Tambahan 1:
Bismillah...........
Saya Rusniati Sari (A1J119021) dari kelompok 1 ingin sedikit menambahkan jawaban dari
permateri, alasan mengapa bakal buah kurang atau tidak berkembang alasannya karena pada
proses pembentukan buah semu,jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian
diikuti pula dengan pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji
yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Pada pembentukan buah adakalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan
merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan
pembuahan, bagian – bagian bunga selain bakal buah segera layu dan gugur. Tapi pada buah
semu bagian bunga tersebut ikut tumbuh dan membesar sehingga bagian yang membesar
tersebut disebut buah padahal sebenarnya bukan buah. Buah yang seperti itu disebut buah
semu.
Sekian dan terima kasih

Pertanyaan Kelompok 3:
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, saya Yunita Lestari (A1J119056)
perwakilan kelompok 3. Pertanyaan saya yaitu coba anda jelaskan bagaimana proses
pembentukan buah pada tumbuhan. Terimakasih
Jawaban:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya Aldin (A1J116003) perwakilan dari
kelompok 7 akan menjawab pertanyaan dari kelompok 3 yaitu jelaskan proses pembentukan
buah. Jadi proses pembentukan buah ialah:
 berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik
 serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi bulu serbuk sari yg berisi
sperma
 buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, dimana terjadi
persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur dan
membentuk zigot yang bersifat diploid
 plasmogami ( bersatunya protoplasma jantan dan betina) , kariogami ( bersatunya
inti sel)
 zigot mulai tumbuh menjadi embrio (lembaga)

17
 dinding bakal buah (perikrap) tumbuh menjadi berdaging/membentuk lapisan
pelindung yang kering dan keras
 kelopak bunga, mahkota, benang sari, dan putik akan gugur, atau bisa bertahan
sebagai hingga buah menjadi besar.
Sekian dan Terima kasih

Pertanyaan Kelompok 4:
Assalamualaikum, saya atas nama Siti Nurjana (A1J119026) perwakilan dari kelompok 4
akan bertanya kepada kelompok 7. Jelaksan macam" warna daging buah setelah matang dan
penyebab warna daging buah setelah matang berbeda" serta proses pematangan pada buah!
Terima kasih.
Jawaban :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Baik, saya Wa Feti ( A1J116070) perwakilan dari kelompok 7 ... Ingin menjawab pertanyaan
dari kelompok 4 .
Macam-macam warna daging buah setelah matang yaitu: warna Kuning hingga orange
contohnya pada buah mangga, warna putih contohnya pada buah wangi,maritam dan anggur,
warna ungu contohnya pada buah bemotong, warna merah contohnya pada buah duarian
merah dan warna pink contohnya pada buah naga.
Penyebab warna daging buah setelah matang yaitu karena adanya proses fisiologi, Proses
pematangan pada buah yaitu :
1. Growth/ pertumbuhan yaitu hasil dari pembelahan serta pembesaran sel yang
menentukan ukuran dari buah.
2. Maturation/ pemasakan yaitu proses sebelum pertumbuhan berhenti, dan melibatkan
aktivitas tumbuhan tersebut serta pertumbuhan dan pemasakan termasuk tahap
perkembangan buah.
3. Repening/ pematangan yaitu proses ini terjadi ketika awal masa pemasakan, pada
proses ini kulit buah mulai menarik tapi buah masih berkembang dalam pematangan.
4. Senescene/ senesen yaitu periode pergantian atau perombakan buah atau tumbuhan
ke penuaan dan kematian jaringan

18
Tambahan 1:
Baik, saya Alifya Suci Poetry Naf'an Nim : A1J119012 perwakilan kelompok 3 akan
menambahkan jawaban dari kelompok 7 yaitu sebegai berikut :
Umumnya, buah akan berwarna hijau saat masih muda, lalu secara perlahan akan mulai
menguning atau bahkan memerah saat matang dan siap untuk dipetik. Selama pematangan
buah, terjadi proses penurunan kerja maupun pembentukan senyawa-senyawa baru di dalam
buah. Saat buah matang akan terjadi pembentukan pigmen warna buah. Khlorofil atau
pigmen warna hijau buah akan hilang, kemudian terbentuk pigmen carotenoid yang berwarna
merah dan pigmen flavonoid yang berwarna kuning. Pigmen warna buah tersebut yang
mengubah warna buah dari hijau menjadi kuning atau merah saat matang.
Pada hakikatnya, tanaman menyimpan karbohidrat dalam buah sebagai cadangan energinya
untuk melangsungkan keaktifan sisa hidupnya. Seiring proses pematangan buah yang
berlangsung, kandungan karbohidrat (pati) dan gula di dalamnya selalu berubah. Dalam
proses pemasakan buah, pecahan polimer karbohidrat, terutama perubahan pati menjadi
gula/glukosa.
Pada buah muda, karbohidrat dalam bentuk pati (polisakarida) lebih banyak jumlahnya
sehingga rasa buah tidak manis. Seiring proses pematangan buah, pati akan berubah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana yang meliputi glukosa, sukrosa dan fruktosa, yang
dibantu oleh enzim amilase, glukoamilase dan fosfolirase sehingga membuat rasa manis pada
buah. Kemudian, terjadi pemecahan senyawa polimer karbohidrat (terutama pektin dan
hemisellulosa) yang melemahkan dinding sel dan daya kohesif yang mengikat sel-sel.
Di dalam pemecahan senyawa polimer karbohidrat teradapat protopektin. Di mana
protopektin merupakan bagian senyawa pektin yang tidak larut. Laju degradasi senyawa
pektin secara langsung berhubungan dengan proses pelunakan jaringan pada buah. Hal itu
mengakibatkan tekstur melunak dan akhirnya struktur tanaman akan rusak (membusuk).
Perubahan-perubahan tersebut yang mempengaruhi rasa dan tekstur pada buah. Rasa yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan tersebut sudah melalui keseimbangan alami antara
gula dan asam yang terjadi selama proses pematangan buah. Perubahan warna menjadi lebih
menarik juga dipengaruhi oleh karbohidrat pada buah.

Sekian dan terima kasih

19
Tambahan 2:
Assalamualaikum wr.wb
Saya indra adrian (A1J119015) dari kel.2 mencoba menambahkan jawaban untuk
pertanyaan dari kel.4
Warna daging setiap jenis buah yang telah matang berbeda-beda. Ada yg berwarna kuning,
merah, coklat, atau bahkan warna yg relatif sama dengan saat ketika buah masih muda. Hal
ini di karenakan kandungan gas etilen yg dikeluarkan oleh buah tersebut ketika sudah mulai
tua.
Gas etilen adalah suatu gas yang dihasilkan oleh buah yang sudah tua sehingga buah menjadi
matang. Jika buah tua yang masih berwarna hijau disimpan dalam tempat tertutup dan
dibiarkan beberapa hari, akhirnya menjadi matang dan berwarna kuning sampai merah.
Dalam hal ini terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning sampai merah pada buah
karena keluarnya gas etilen dari buah tersebut.
Terdapat 4 tahap terjadinya pematangan buah yaitu:
 Pertumbuhan atau growth  adalah hasil dari pembelahan serta pembesaran sel
yang menentukan ukuran dari buah tersebut.
 Pemasakan atau maturation  adalah proses sebelum pertumbuhan berhenti, dan
melibatkan aktivitas tumbuhan tersebut, serta pertumbuhan dan pemasakan
termasuk tahap perkembangan buah
 Ripening atau pematangan  adalah proses ini terjadi ketika awal masa pemasakan,
pada proses ini kulit buah mulai menarik tapi buah masih berkembang dalam
pematangan
 Senesen atau senescene adalah periode pergantian atau perombakan, buah atau
tumbuhan ke penuaan dan kematian jaringan
Tambahan 3
Saya WH. Hanat Thahirah. A (A1J119030), perwakilan kelompok 1 ingin menambahkan
dari jawaban yang telah dipaparkan.
Pada saat matang daging buah dapat berubah warna menjadi merah, kuning, dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan Selama pematangan buah, terjadi proses penurunan kerja maupun
pembentukan senyawa-senyawa baru di dalam buah. Saat buah matang akan terjadi
pembentukan pigmen warna buah. Khlorofil atau pigmen warna hijau buah akan hilang,
kemudian terbentuk pigmen carotenoid yang berwarna merah dan pigmen flavonoid yang

20
berwarna kuning. Pigmen warna buah tersebut yang mengubah warna buah dari hijau
menjadi kuning atau merah saat matang.
Proses-proses pematangan buah:
1. *Pertumbuhan atau growth*  adalah hasil dari pembelahan serta pembesaran sel yang
menentukan ukuran dari buah tersebut.
2. *Pemasakan atau maturation*  adalah proses sebelum pertumbuhan berhenti, dan
melibatkan aktivitas tumbuhan tersebut, serta pertumbuhan dan pemasakan termasuk tahap
perkembangan buah
3. *Ripening atau pematangan*  adalah proses ini terjadi ketika awal masa pemasakan, pada
proses ini kulit buah mulai menarik tapi buah masih berkembang dalam pematangan
4. *Senesen atau senescene* adalah periode pergantian atau perombakan, buah atau
tumbuhan ke penuaan dan kematian jaringan.

Sekian dan terimakasih


Tambahan 4
Assalamualaikum, saya wa ode nur hasma (A1J119029) menambahkan jawaban atas
pertanyaan kelompok 4 tanpa mengurangi jawaban sebelumnya

Warna pada buah


saat mentah buah akan berwarna hijau, namun kebanyakan buah akan berubah warna menjadi
merah, kuning, orange, atau warna lainnya saat matang. Warna pada buah tentu dipengaruhi
oleh kandungan pigmen didalamnya. Warna hijau dipengaruhi oleh kandungan klorofil.
Sehingga warna hijau pada buah mentah disebabkan oleh kandungan klorofil yang masih
tinggi dan mendominasi warna lainnya yang sebenarnya ada dalam buah tersebut. Selama
proses pematangan buah akan terjadi degradasi klorofil dan muncul warna dari pigmen-
pigmen lain yang “kalah dominan” saat mentah. Sehingga buah berubah warnanya menjadi
kuning, orange, atau merah.

Proses Pematangan Buah.


karbohidrat dalam bentuk pati (polisakarida) lebih banyak jumlahnya sehingga rasa buah
tidak manis. Seiring proses pematangan buah, pati akan berubah menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana yang meliputi glukosa, sukrosa dan fruktosa, yang dibantu oleh enzim
amilase, glukoamilase dan fosfolirase sehingga membuat rasa manis pada buah. Kemudian,

21
terjadi pemecahan senyawa polimer karbohidrat (terutama pektin dan hemisellulosa) yang
melemahkan dinding sel dan daya kohesif yang mengikat sel-sel.
Di dalam pemecahan senyawa polimer karbohidrat teradapat protopektin. Di mana
protopektin merupakan bagian senyawa pektin yang tidak larut. Laju degradasi senyawa
pektin secara langsung berhubungan dengan proses pelunakan jaringan pada buah. Hal itu
mengakibatkan tekstur melunak dan akhirnya struktur tanaman akan rusak (membusuk).
Perubahan-perubahan tersebut yang mempengaruhi rasa dan tekstur pada buah. Rasa yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan tersebut sudah melalui keseimbangan alami antara
gula dan asam yang terjadi selama proses pematangan buah. Perubahan warna menjadi lebih
menarik juga sering dipengaruhi oleh karbohidrat pada buah.

Sekian
Tambahan 5
Assalamualaikum wr. Wb
Saya sirniawan ( A1J119009) Ingin menambahkan jawaban dari kelompok 7. Macam
macam warnanya misalnya buah pisang adalah warna kulit buah mengalami perubahan dari
warna hijau kemudian mulai menguning dan mulai meningkatkan etilen. Perubahan nyata
adalah perubahan kadar air, laju respirasi, keasaman, karbohidrat, pectin, protopektin dan
tanin.
Salah satu buah yang sering kali mengalami perubahan warna menjadi coklat adalah alpukat.
Dan adapun salah satu penyebabnya adalah Saat buah matang akan terjadi pembentukan
pigmen warna buah. Khlorofil atau pigmen warna hijau buah akan hilang, kemudian
terbentuk pigmen carotenoid yang berwarna merah dan pigmen flavonoid yang berwarna
kuning. Pigmen warna buah tersebut yang mengubah warna buah dari hijau menjadi kuning
atau merah saat matang.
Tambahan 6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya TIMA ( A1J119027) dari kelompok 6
akan menambahkan jawaban dari kelompok penyaji untuk jawaban dari pertanyaan kelompok
4.
- warna daging buah setelah matang adalah perubahan yang dialami oleh daging buah
tersebut selama proses pematangan dan setiap buah memiliki warna daging buahnya masing
masing.

22
- penyebab berbedanya warna daging buah disebabkan oleh proses fisiologis yang dialami
oleh daging buah tersebut. Buah ketika masih muda akan berwarna hijau karena masih
didominasi oleh pigmen klorofil . Namun ketika matang pigmen tersebut akan hilang dan
menjadi pigmen caratenoid untuk daging buah yang merah dan flavonoid untuk daging buah
yang berwarna kuning.
Buah juga ketika matang akan mengalami perubahan seperti tekstur yang keras menjadi
lunak, rasa yang masam akibat asam organik berubah menjadi glukosa dan fruktosa dan lain
sebagainya

- proses pematangan buah adalah proses yang ditandai dengan banyaknya perubahan fisik
serta rasa buah. Pada proses pematangan juga dipengaruhi oleh gas etilen yang merupakan
gas yang dihasilkan oleh tanaman hidup. Gas etilen ini akan dikeluarkan hingga buah matang

Tambahan 6
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama saya FITRA NAZAR (Nim: A1J119042) perwakilan dari kelompok 2 ingin
menambahkan jawaban dari pertanyaan kelompok 4
Buah-buahan berubah warna saat mereka matang. Ini terjadi karena pemecahan pigmen hijau
yang disebut klorofil, bersama dengan penciptaan dan akumulasi pigmen lain yang
bertanggung jawab atas warna merah, ungu, atau biru (anthocyanin), atau warna merah,
kuning, dan oranye terang (karotenoid). sedikit.

Proses pematangan buah yaitu:


1. Pertumbuhan atau growth  adalah hasil dari pembelahan serta pembesaran sel yang
menentukan ukuran dari buah tersebut.
2. Pemasakan atau maturation  adalah proses sebelum pertumbuhan berhenti, dan melibatkan
aktivitas tumbuhan tersebut, serta pertumbuhan dan pemasakan termasuk tahap
perkembangan buah
3. Ripening atau pematangan  adalah proses ini terjadi ketika awal masa pemasakan, pada
proses ini kulit buah mulai menarik tapi buah masih berkembang dalam pematangan
4. Senesen atau senescene adalah periode pergantian atau perombakan, buah atau tumbuhan
ke penuaan dan kematian jaringan.

23
Tambahan 7
Asalmualaikum saya efa riana (A1J119039) perwakilan dari kelompok 1 akan
menambahkan jawaban dari kelompok penyaji
Daging pada Buah-buahan sangat beragam warnanya. Ada yang berwarna hijau, putih,
cokelat, kuning, orange, biru, dan lain-lain. Setahu saya warna buah, bunga maupun daun
berhubungan dengan jenis pigmen yg dikandungnya. Pigmen khlorofil bewarna hijau,
plavonoid bewarna kuning, karotenoid bewarna merah, beta karotin bewarna ungu, dll. Jadi
perubahan warna buah dari hijau (ketika mentah) menjadi kuning atau merah (ketika matang)
mungkin disebabkan ada suatu metabolisme yg menyebabkan terjadinya perubahan pigmen
tsb klorofil berubah menjadi plavonoid/karotenoid).
Proses pematangan pada buah
Pada buah muda, karbohidrat dalam bentuk pati (polisakarida) lebih banyak jumlahnya
sehingga rasa buah tidak manis. Seiring proses pematangan buah, pati akan berubah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana yang meliputi glukosa, sukrosa dan fruktosa, yang
dibantu oleh enzim amilase, glukoamilase dan fosfolirase sehingga membuat rasa manis pada
buah. Kemudian, terjadi pemecahan senyawa polimer karbohidrat (terutama pektin dan
hemisellulosa) yang melemahkan dinding sel dan daya kohesif yang mengikat sel-sel
Di dalam pemecahan senyawa polimer karbohidrat teradapat protopektin. Di mana
protopektin merupakan bagian senyawa pektin yang tidak larut. Laju degradasi senyawa
pektin secara langsung berhubungan dengan proses pelunakan jaringan pada buah. Hal itu
mengakibatkan tekstur melunak dan akhirnya struktur tanaman akan rusak (membusuk).
Perubahan-perubahan tersebut yang mempengaruhi rasa dan tekstur pada buah. Rasa yang
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan tersebut sudah melalui keseimbangan alami antara
gula dan asam yang terjadi selama proses pematangan buah. Perubahan warna menjadi lebih
menarik juga dipengaruhi oleh karbohidrat pada buah.

Pertanyaan Kelompok 5:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. baik Nama saya Nurhidayah dengan Nim :
A1J119019 perwakilan dari kelompok 5. Yang ingin saya tanyakan mengapa pada buah
sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji jika masak bisanya tidak pecah
sedangkan pada buah sejati tunggal kering yang mengandung lebih dari satu biji jika masak
biasanya akan pecah? Sekian dan terima kasih.

24
Jawaban:
Bismillah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Saya debby Chintia Dewi (A1J116054) perwakilan kelompok tujuh akan menjawab
pertanyaan dari kelompok lima.
Pada buah sejati tunggal yang kering tidak pecah karena pada tiap-tiap buah hanya
mengandung satu biji sehingga untuk pemencaran buah tidak perlu pecah untuk melepaskan
bijinya sedangkan pada buah sejati tunggal yang kering yang mengandung lebih dari satu biji
jika masak akan pecah karena pada umumnya buah itu ada pada satu tujuan agar bijinya
terlempar jauh tidak berkumpul satu tempatnya.

Tambahan 1:
Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Nurhayati (A1J119007) dari kelompok satu ingin
menaggapi pertanyaan dari kelompok 5
Hal itu terjadi karena merupakan cara dari tumbuhan itu sendiri untuk melakukan persebaran
bibit Yang tidak pecah (indehiscens) Tiap-tiap buah hanya mengandung 1 biji. Sehingga
untuk pemencaran buah tak perlu pecah untuk melepaskan bijinya, seperti buah padi.
Sedangkan Yang pecah (dehiscens)Umumnya buah ini mengandung lebih dari satu biji,
sehingga pecahnya buah itu seakan-akan memang dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar biji
terlempar jauh tidak terkumpul si suatu tempat. Terima kasih

Tambahan 2:
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Saya Eko Budiono( A1j119001) perwakilan dari kelompok 4 bermaksud menanggapi
pertanyaan dari kelompok 5
Penggolongan buah yang lain didasarkan pada tingkat kemampuan buah untuk membuka
(merekah) atau tidak pada waktu masak. Buah kering selanjutnya dibedakan atas buah yang
tidak memecah (indehiscens) dan yang memecah (dehiscens). Buah indehiscens berisi satu
biji, sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke
dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras. Buah-buah tunggal
berdaging pada umumnya tidak memecah (membuka) ketika masak. Salah satu
perkecualiannya adalah pala (Myristica)

Sekian dan terima kasih

25
Tambahan 3:
Assalamualaikum wr.wb
Saya sirniawan ( A1J119009) perwakilan dari kelompok 3 ingin menambahkan jawaban dari
kelompokn7
Buah sejati tunggal kering dibedakan menjadi dua yaitu:
a). Yang tidak pecah (indehiscens)
Tiap-tiap buah hanya mengandung 1 biji. Sehingga untuk pemencaran buah tak perlu pecah
untuk melepaskan bijinya, seperti buah padi.

b). Yang pecah (dehiscens)


Umumnya buah ini mengandung lebih dari satu biji, sehingga pecahnya buah itu seakan-akan
memang dengan suatu tujuan tertentu, yaitu agar biji terlempar jauh tidak terkumpul si suatu
tempat.

Pertanyaan Kelompok 6:
Bismillah, Assalamualaikum wr.wb
Saya Luki Artika Sari (A1J119045) perwakilan dari kelompok 6 ingin mengajukan
pertanyaan kepada kelompok 7.
Jelaskan Bagaimana cara membedakan buah semu dan buah sejati dan berikan contoh serta
gambarnya?. Sekian dan Terimakasih
Jawaban:
Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatu saya waode mafkar sahara perwakilan dari
kelompok 7 akan menjawab pertanyaan dari kelompok 6. Di mana pertanyaannya cara
membedahkan buah semu dan buah sejati. Buah semu di bentuk bukan dari bakal buah tetapi
dari bagian bagian2 lain pda bunga. Contohnya: apel berasal dari dasar bunga yang
mengembun, rambutan berasal dari plasenta bakal buah yang besar berkembang menjadi
buah. Sedangkan buah sejati di bentuk dari bakal buah sja. Contohnya pepaya, durian dan
Mangga. Sekian terimakasih

Pertanyaan Kelompok 8:
Assalamu'alaikum
Saya Nur Wahidah (A1J116027) Perwakilan kelompok 8 akan mengajukan pertanyaan
kepada kelompok 7 yaitu *Bagian- Bunga bunga selain bakal buah akan segera layu dan
gugur? Mengapa hal itu terjadi? Tolong dijelaskan*

26
Jawaban:

Bismillah... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Saya Delfiana Rabiatul Ismi M.I.(A1J116056) perwakilan dari kelompok 7 akan menjawab
pertanyaan dari kelompok 8.
Selain bunga yang dapat mengalami peristiwa layu atau gugur, bakal buah juga dapat
mengalami peristiwa layu atau gugur tersebut dapat disebabkan dari beberapa faktor yakni
adanya faktor secara fisiologis kimia yang kurang mendukung adanya unsur nutrisi berupa
hara dan dari segi faktor fisik berupa iklim cuaca yang tidak stabil juga berperan dalam
proses gugur atau layunya bakal buah. Kemudian dari segi faktor biologis Pasca persarian
bunga, seharusnya diikuti oleh pembentukan bakal buah yang akan berkembang menjadi
buah sempurna, namun sering terjadi bakal buah rontok karena terserang beberapa jenis hama
maupun penyakit buah. Selain faktor-faktor tersebut di atas, pada tanaman-tanaman tertentu,
terdapat selisih waktu yang cukup nyata antara pemasakan benang sari (alat kelamin jantan)
dan kepala putik (alat kelamin betina), artinya, benang sari masak lebih awal atau bahkan
masak lebih lambat dari masaknya kepala putik. Perbedaan waktu pemasakan inilah yang
menjadi penyebab kegagalan persarian pada tanaman karena benang sari tidak dapat
membuahi kepala putik. Akibatnya, bunga langsung layu beberapa waktu setelah bunga
mekar. Pemberian beberapa senyawa kimia, misalnya gibberelic acid (GA3), dapat
merangsang terjadinya pemasakan benangsari yang serempak dengan pemasakan kepala
putik atau sebaliknya, yang bertujuan untuk meningkatkan persentase keberhasilan
persarian/pembuahan dan pada akhirnya akan meningkatkan pula persentase bunga menjadi
bakal buah.

27

Anda mungkin juga menyukai