Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan kajian penelitian terdahulu disebutkan bahwa
metode system dinamis dapat diterapkan dalam system
berbagai bidang. Beberapa contoh penelitian sebelumnya
dijadikan acuan dan perbandingan dalam percobaan ini,
diantaranya:
Gunarso(2004) melakukan penelitian analisis Inventory
pada sector industry karang anyar dengan pendekatan system
dinamis yang menekankan pada kebijakan pimpinan
perusahaan dalam melakukan pengendalian persediaan dengan
mempertimbangkan biaya pemesanan menyangkut biaya
telpon, angkut, bongkar/muat serta mempertimbangkan biaya
penyimpanan termasuk biaya perawatan dan biaya gedung.
Siti Mahsanah(2006) melakukan pelitian tentang
permodelan system dinamis pada kontribusi teknologi dalam
mempengaruhi produksi IKM-IKM di daerah Sleman tentang
penekanan pada kontribusi empat komponen teknologi yang
berperan dalam proses produksi untuk mengubah input menjadi
output.
Abdullah Mu’in(2007) melakukan penelitian tentang
permodelan system dinamis untuk menjaga kemampuan
PDAM dalam memenuhi kebutuhan air bersih kota Yogyakarta
dengan scenario kebijakan untuk mengoptimalkan sumber daya
air bersih di DIY dalam mempertimbangkan pemenuhan
kebutuhan air bersih 5 tahun ke depan.
Dari ketiga penelitian diatas ada beberapa pertimbangkan
yang menjadi masukan dalam penelitian ini diantaranya
tentang system kependudukan, strategi pengelolaan sumber
daya, pengelola system Inventory dalam pemenuhan kebutuhan
konsumen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas
adalah hubungan antara system populasi penduduk dengan
system pemenuhan kebetuhan beras di Sleman sehingga
diperlukan strategi-strategi pertimbangan populasi penduduk,
lahan persawahan, dan kapasitas produksi beras.
B. Simulasi
Simulasi merupakan upaya menirukan system nyata melalui
perantara model untuk mengetahui tingkah laku atau
karakteristik dari system nyata. Selain itu juga merupakan alat
analisis numeris terhadap model untuk melihat sejauh mana
input mempengaruhi output atas performasi system. Simulasi
bukanlah alat pendukung keputusan, dengan demikian
interpretasi hasil sangat tergantung pada permodelan. Aplikasi
simulasi dilakukan pada beberapa permasalahan system antara
lain: desain, dan analisis system manufaktur, evaluasi
taktik/strategi, desain system komunikasi, desain dan operasi
fasilitas public dan analisis keuangan system ekonomi.
1. Model Simulasi
Klasifikasi model simulasi terdiri atas tiga dimensi
yang beda:
a. Model simulasi statis dan simulasi dinamis
Model statis merupakan respentasi dari sebuah system
pada waktu tertentu sedangkan model dinamis
menggambarkan system yang lambat laun terjadi tanpa
batas waktu.
b. Model simulasi determinstik dan simulasi stokastik
Model simulasi determinstik merupakan system yang
tidak mengandung komponen probalistik random.
Sedangkan simulasi stokastik kebalikannya yaitu
terdapat komponen random.
c. Model simulasi diskrit dan simulasi kontinyu
Sistem diskrit adalah jika variabel-variabel dalam
system berubah seketika waktu terpisah. Sedangkan
simulasi kontinyu jika variable-variabelnya dalam
system berubah secara terus-menerus seiring waktu
berjalan.
2. Motivasi Menggunakan Simulasi
Simulasi digunkana karena model analistis yang
sangat kuat dan berguna memiliki beberapa keterbatasan
sebagai berikut:
a. Model analistis tidak mampu menelusuri perangai suatu
system pada masa lalu dan masa mendatang melalui
pembagian waktu.
b. Model matematik yang konvesional sering tidak mampu
menyajikan system nyata yang lebih besar dan rumit
sehingga sulit untuk membangun model analisis untuk
system nyata yang sedemikian rupa.
Berdasarkan hal tersebut konsep simulasi merupakan
jawaban terhadap ketidakmampuan model analistis.
Beberapa kelebihan model analisis sebagai berikut:
a. Tidak semua system dapat dipresentasikan dalam model
matematika sehingga simulasi merupakan alat yang
paling tepat.
b. Model yang sudah dibuat dapat digunakan berulang
untuk menganalisis tujuan.
c. Anlisis dengan metode simulasi dapat dilakukan dengn
input data yang bervariasi.
d. Dapat mengestimasi performasi suatu system pada
kondisi tertentu dan dapat memeberikan alternative
desai yang terabaik berdasarkan spefikasi yang
diinginkan.
e. Memungkinkan untuk melakukan percoban terhadap
system tanpa adanya resiko pada system yang nyata.
f. Memungkinkan untuk melakukan studi suatu system
jangka panjang dalam yang relative singkat.
C. Sistem
1. Definis sistem
Pengertian system tegantung pada latar belakang
cara pandang seseorang mendefinisikannya. Menurut hukum,
system adalah kumpulan peraturan-peraturan yang
membatasi, baik oleh kapasitas system itu sendiri maupun
lingkungan dimana system itu berada, untuk menjamin
eserasian dan keadilan. Menurut rekayasa system dipandang
sebagai prose pemasukan(input) yang transformasikan
menjadi keluaran(output) tertentu.
Dengan demikian system dapat berupa kesatuan
yang terdiri dari jaringan kerja kausal dari bagian-bagian
yang saling bergantungan antar tiap-tiap bagian ini akan
ditentukan olej tujuan spesifik dari system. Singkatnya,
system adalah kumpulan objek-objek yang saling
berinterakasi dan bekerja bersama-sama untuk untuk
mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks.
Objek yang dimaksud adalah input,proses, dan output.
Semua definisi tentang system mencangkup lima
unsur utama yaitu:
a. Elemen-elemen atau bagian-bagian.
b. Adanya interaksi atau hubungan antar elemen-elemen
atau bagian-bagian.
c. Adanya sesauatu yang mengikat elemen-elemen atau
bagian-bagian tersebut menjadi kesatuan.
d. Terdaat tujuan yang menjadi hasil akhir.
e. Berada dalam lingkungan yang kompleks.
2. Konsepsi Sistem
Konsepsi sistem adalah penyajian komponen-
komponen sistem kedalam suatu definisi awal dari suatu
sistem selanjutnya yang akan didesain dan evaluasi.
Konsepsi sistem dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa sajakah unsur-unsur sistem itu?
b. Apakah tujuan sistem itu?
c. Apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu?
d. Apakah saja diproses oleh sistem itu?
e. Apakah yang dihasilkan(output) proses itu?
f. Apakah keberhasilan proses itu?
Bersadarkan uraian di atas dapat digambarkan dengan
formula sederhana yaitu outpu, proses, dan output.
Perilaku sistem suatu performance system dalam
pengendalian dan mengarahkan sistem untuk mengetahui
dan memehami bagian-bagian dari sistem. Ciri-ciri daari
suatu system:
a. Dibangun oleh berbagai elemen yang saling berkaitan
satu sama lain.
b. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaan sebagai
suatu system.
c. Mempunyai kegiatan berupa proses tranformasi input
menjadi output.
d. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian
terutama dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan
yang terjadi pada lingkungan sistem berada.
Sistem tentunya selalu berubah menurut waktu atau
dinamis sehingga tentunya terjadi perubahan-perubahan
yang memerlukan control output agar kondisi mengikuti
perubahan yang terjadi sehingga dapat mengambil
keputusan. Adapun kontrol tersebut:
a. Umpan balik positif
b. Umpan balik negative
Sifat dari sistem yang umum menjadikan
pemahaman yang tidak mudah sehingga usaha kategori
memungkinkan untuk memudahkan pemahaman. Kategori
sistem dapat dikelompokkan:
a. Konseptual dan empiris
b. Sistem alamiah dan buatan
c. Sistem terbuka dan tertutup
d. Permanen dan sementara
e. Statis dan dinamis
3. Pendekatan sistem
Pendekatan system adalah memandang kompleksitas
persoalan secara terpadu sebagai suatu sistem dan mungkin
bersifat antar disiplin. Berfikir sistem merupakan dasar
dalam pendekatan system.
4. Tahapan perkembangan system
a. Tahap studi awal
Pengembangan sistem diawali dengan ditemukannya
suatu masalah, peluang, atau pengarahan. Masalah
adalah situasi yang tidak diinginkan yang menghambat
dalam usaha mencapai maksud, tujuan dan sasaran.
Peluang adalah suatu kesempatan untuk memperbaiki
kesalahan tanpa adanya suatu masalah. Pengarahan
dalah keperluan baru yang dianjurkan oleh manajemen,
pemerintah atau pihak yang berpengaruh.
b. Tahap analisis system
Tahap ini adalah untuk mempelajari dan memahami
sistem yang ada dan mengidentifikasi masalah dan
peluang secara spesifik sebagai lanjutan dari tahap awal.
D. Model
Model merupakan suatu representasi dalam bahasa
tertentu yang disepakati dari sistem nyata menggambarkan
sutau karakteristik sistem.
Suatu model adalah pengganti dari suatu objek atau
sistem sedangkan metodologi pemodelan sistem mempelajari
bagaimana memperlakukan aspek dinamis dan kompleks dari
suatu sistem. Model dapat diklaifikasikan berbagai cara
sebagai berikut:
1. Model mental
2. Model formal
3. Model sistem dinamik
E. Sistem dinamik
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami
beberapa sifat dari masalah-masalah yang kompleks. Analisis
dilakukan dengan mengambil factor waktu sebagai factor
penting dan melibatkan studi bagaimana sistem dapat bertahan
atau bahkan dapat mengambil keuntungan dari gejolak-gejolak
yang ada dating dari laur sistem. Ada dua ciri utama dari
permasalahan yang dapat dipecahkan dengan metode sistem
dinamik, yaitu:
a. Dinamis, melibatkan kuantitas yang selalu berubah menurut
waktu.
b. Adanya struktur umpan balik, dimana lingkupan
mempengaruhi keputusan yang menimbulkan tindakan-
tindakan tersebut akan mempengaruhi lingkungan dan
keputusan selanjutnya.
Tujuan utama dari permodelan dalam system dinamik
adalah untuk memahami, mengenal, dan mempelajari bagaimana
struktur kebijaksanaan dan pada keputusan serta tindakan yang
dapat mempengaruhi perilaku dari suatu sistem.
F. Sistem umpan balik
Umpan balik merupakan proses penyampaian
kembali informasi tentang keadaan sistem pada suatu
mekanisme untuk mengembalikan keadaan sistem melalui
pengembalian keputusan.

Anda mungkin juga menyukai