II Teori :
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspense atau
serbuk yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan yang disuntikkan dengan cara menusuk jaringan kedalam otot
atau melalui kulit.
Ampul adalah wadah berbentuk silindris terbuat dari gelas yang
memiliki ujung runcing atau leher dan bidang dasar datar ukuran
normalnya adalah 1,2,5,10,20 kadang – kadang juga 25/30ml.
Domperidone merupakan obat golongan anti emetic yang dapat
meredakan rasa mual muntah, gangguan perut, rasa tidak nyaman akibat
kekenyangan. Domperidone bekerja dengan cara mempercepat proses
makanan didalam lambung agar lanjut keusus. Dengan begitu, rasa mual
dapat diberhentikan.
Domperidone
1) Pemberian : serbuk warna putih atau hampir
putih
2) Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sedikit
larut dalam etanol dan methanol
3) Dosis : - dewasa : PO : 10 –
20mg, sehari 3 – 4x maksimal 80mg/hari
Rectal : 60mg
1hari 2x
IV : 8mg
dan 4mg/ hari
- Anak – anak : PO : 250 –
500mg/kg/hr
iii
Rectal : 30mg
1hari 2x
Propilenglikol
1) Pemberian : Cairan kental, jernih, tidak
berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau.
2) Kelarutan : dapat bercampur dengan air, aseton
dan klorofrom, tetapi tidak larut dengan minyak
lemak
iv
Keterangan :
V : Volume yang dibuat
n : Jumlah ampul
v’ : Volume yang dianjurkan + Kelebihan ampul FI Edisi III Hal
19
1 : Cadangan
2x3 : untuk Pembilasan
Dibuat 3 ampul @ 5 ml
V = ( 3 + 2 ) x 5 ml + 0.30 ml + ( 2 x 3 )
= ( 5 ) x 5.3 ml + ( 6 )
= 32,5 ml
AMPUL FUROSEMID
Furosemid adalah obat yang termasuk dalam golongan loop diuretik.
Obat furosemide adalah obat yang dibuat dari turunan asam antranilat. Obat
Furosemid bekerja pada glomerulus ginjal untuk menghambat penyerapan
kembali zat natrium oleh sel tubulus ginjal. Furosemid akan meningkatkan
v
pengeluaran air, natrium, klorida, dan kalium tanpa mempengaruhi tekanan
darah normal.
Furosemid 10 mg
Etil Alkohol 15 %
A.P.I ad 36 mL
1. Furosemid
vi
Indikasi : penanganan edema yang berhubungan
dengan gagal jantung koroner dan penyakit hati, diberikan tunggal
atau dalam kombinasi dengan antihipertensi pada penanganan
hipertebsi.
Stabilitas Penyimpanan
Kontraindikasi
Efek Samping
vii
berwarna
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air dalam kloroform dan
eter
b. Zat tambahan
1. Etil Alkohol
Etil Alkohol digunakan sebagai pelarut untuk membuat sediaan
steril.etil alkohol dibuat dengan cara encerkan 5 ml dengan air
secukupnya.
viii
2. Aqua Pro Injeksi
Aqua Pro Injeksi digunakan sebagai zat tambahan untuk
membuat sediaan steril
4.1 Perhitungan Bahan
3. Perhitungan Kelebihan Volume
V = (n + 2 ) v’ + (2 x 3 )
Keterangan :
V : Volume yang dibuat
n : Jumlah ampul
v’ : Volume yang dianjurkan + Kelebihan volume FI Edisi III
Hal 19
2 : Cadangan
2x3 : untuk Pembilasan
Volume yang akan dibuat = (n + 2) V’ + (2 x 3)
= (3 + 2) 5,3 + 6
= 32,5 ml = 35 ml
4. Perhitungan bahan
1. Furosemid 10 mg = 0,01 gram
0,01 gram
Untuk 3 ampul= x 35 ml=0,07 gram
5 ml
2. Etil alkohol 15%
15ml
¿ x 36 ml=5,25 ml
5 ml
3. API ad 35 ml
ix
b. Gerus furosemid yang masih berbentuk tablet, kemudian timbang
sebanyak 70mg.
c. Larutkan serbuk furosemid dengan etanol 5,25 ml, lalu diaduk.
Kemudian saring larutan tersebut.
d. Pada larutan yang sudah disaring, tambahkan aqua for injection ad 35
ml.
e. Diukur pH larutan dengan pH universal ( 8,9 – 9,3 )
Jika 8,9 + NaOH Jika 9,3 + HCl
f. Masukkan larutan kedalam buret.
g. Tutup bagian atas ampul dengan dipanas menggunakan gas torch.
h. Lalu sterilisasikan akhir dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu
115-116o C.
i. Beri etiket dan kemas dalam wadah.
AMPUL DIKLOFENAK
x
Rancangan Formula
Tiap 10 ml Injeksi (ampul) mengandung :
1. Natrium Diklofenak 75 mg
2. Na2EDTA 0,1 %
3. Etanol 9%
4. Aqua Pro Injectio ad 5 ml
xi
Sinonim : Disodium edathamil, tetracemate disodium
Pemerian : Serbuk kristal putih, dengan sedikit rasa asam.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit
larut dalam etanol, larut 1 dalam 11 bagian air.
Kestabilan : Sedikit stabil dalam bentuk padat, lebih stabil dalam
bentuk basa bebas, mengalami dekarboksilasi jika
dipanaskan di atas suhu 150°C. Kehilangan air
kristalisasi ketika dipanaskan sampai 120°C, sedikit
higroskopis, maka harus dilindungi dari kelembapan.
Indikasi : Pengawet dan Penghelat
Inkompatabil : inkompatabilitas dengan bahan pengoksidasi kuat,
basa kuat, ion logam polivalen seperti besi, nikel.
pH : 4,3 – 4,7 untuk 1% larutan dalam karbondioksida
bebas air
Penyimpana : dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.
1.Alkohol
Etil Alkohol digunakan sebagai pelarut untuk membuat sediaan
steril.etil alkohol dibuat dengan cara encerkan 5 ml dengan air
secukupnya.
3. Na2EDTA
Na2EDTA digunakan sebagai antioksidan golongan pengkhelat.
Ketika ion-ion dari logam berat dapat menyebabkan peruraian obat
dalam larutan digunakan bahan pengkhelat yang mengikat ion dalam
kompleks organik akan memberi perlindungan. Na 2EDTA salah satu
yang paling dikenal sebagai pengkhelat.
3. Aqua Pro Injeksi
xii
Aqua Pro Injeksi digunakan sebagai zat tambahan untuk
membuat sediaan steril
Bahan.
1. Natrium Diklofenak
2. Na2EDTA
3. Aqua pro injeksi
Alat.
1. Batang pengaduk
2. Botol wadah
3. GelasUkur
4. Labu
5. Erlenmeyer
7. Sendok tanduk
8. Timbangan
10.Otoklaf
11.Oven
1. Kelebihan Volume.
Vial yang akan dibuat sebanyak 3 vial @10ml.
( n + 2) V’ + ( 2 x 3 ).
( 3 + 2) 10,5 + 6
= ( 5 x 10,5 ) + 6
= 58,5 ml
1. Perhitungan Kelebihan Penyaringan
Rumus:V =vol pembuatan+ ¿ol )
Akan diberi kelebihan 10 %
V = 58,5 ml + (10% x 58,5 ml )
= 58,5 ml + 5,85 ml
xiii
= 64,35 ml – 65 ml
3. Perhitungan Bahan .
Na. Diklofenak 75 mg = 0,075 gram
Na2EDTA 0,1%
0,1 g
= × 65 ml = 0,065 gram
100 ml
Etanol 10%
10 ml
= x 65 ml = 6.5 ml
100 ml
API ad 65 ml
xiv
0
9. Sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf suhu121 C selama 20
menit.
10. Diberi etiket dan dikemas dalam wadaH
AMPUL OMEPRAZOLE
xv
Aqua Pro Injection (Aqua p.i)
Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
III.3. FORMULASI
SEDIAAN OMEPRAZOL INJEKSI
Sodium Omeprazole 40 mg
NaCl 0.9% qs
API ad 57,6 ml
III.4. PERHITUNGAN
5. Perhitungan Tonisitas
V = W X E X 111.1
Keterangan :
V = Volume larutan isotonis (ml)
W = Kadar zat dalam larutan ( gram )
E = Ekuivalensi Zat
111.1 = Koefisien
Diketahui :
W = 0,2304 gram
E = 0,63
K = 111.1
Jawab :
V = W X E X 111.1
= 230,4 mg x 0,63 x 111.1
= 16,126 ml
= 16,126 ml 0,9 % ( NaCl)
xvi
0,9 gram
V= x 16,1 ml
100 ml
=0,1451 gram
= 145,1 mg
V = 48 ml + ( 20% x 48 ml)
= 48 ml + 9,6
= 57,6 ml
xvii
3. API 57,6 ml
CARA PEMBUATAN
1. Sterilkan alat dan bahan dengn cara yang sesuai
2. Timbang Sodium Omeprazole dengan kaca alorji
3. Masukkan ke dalam Erlenmeyer, Bilas kaca alorji dengan sedikit aqua pro
injeksi masukkan kedalam Erlenmeyer
4. Sodium Omerazole dilarutkan dengan sedikit aqua pro injeksi
5. Basahi kertas saring dengan aqua pro injeksi, lalu saring larutan di gelas
ukur, bilas gelas ukur dengan aqua pro injeksi.
AMPUL METOCLOPRAMIDE
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Metoclopramide adalah obat yang digunakan sebagian besar untuk masalah perut dan
kerongkongan. Ini biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah mual dan muntah,
untuk membantu mengosongkan perut pada orang dengan pengosongan perut tertunda,
dan untuk membantu dengan penyakit refluks gastroesofageal.
1 .2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan pembuatan sediaan injeksi Metklopramide dalam ampul?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tahapan pembuatan sediaan injeksi Metklopramide dalam ampul
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metoclopramide adalah obat yang digunakan sebagian besar untuk masalah perut dan
kerongkongan. Ini biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah mual dan muntah,
untuk membantu mengosongkan perut pada orang dengan pengosongan perut tertunda,
dan untuk membantu dengan penyakit refluks gastroesofageal.
20
BAB III
FORMULA
Metklopramide : 10 mg
Aqua p.i ad : 36 ml
21
Mungkin disimpan beku sampai 4 minggu
setelah pengenceran dengan injeksi natrium
klorida 0,9%.
Suhu 147,25 C
Dosis 10 mg
Sterilisasi Autoklaf
Dibuat 3 ampul @ 5 ml
22
V = ( 3 + 2 ) x 5 ml + 0.30 ml + ( 2 x 3 )
= ( 5 ) x 5.3 ml + ( 6 )
= 32,5 ml
6 Perhitungan Bahan
1) Metoklopramide HCl 10 mg
10 mg
Untuk 3 ampul= x 36 ml=72 mg
5 ml
2) API ad total volume 36 mL
AMPUL IBUPROFEN
23
1.2. Uraian Ibuprofen (FI edisi IV hal 449)
Ibuprofen merupakan derivat asam propianat yang diperkenalkan pertama kali dibanyak
Negara. Obat ini bersifat analgetik dengan daya anti-inflamasi yang tidak terlalu kuat. Obat ini
diindikasikan sebagai analgetik, antipireik dan antiinflamsi NSAID dengan dosis injeksi untuk
dewasa 400mg/ml tiap 4-6 jam dan 800 mg/ml tiap 8- 12 jam.
Rumus Molekul : C13H16O2
Berat Molekul : 206,3
Pemerian : putih/hampir putih, serbuk Kristal
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam aseton, sangat
mudah larut dalam etanol
Stabilitas : larutan ibuprofen lisin dalam air untuk wadah injeksi di
suhu kamar yang stabil ketika terlindung dari cahaya (25-
30°C)
Dosis : 400 mg/4ml. Tiap 4-6 jam
Indikasi : untuk nyeri ringan sampai sedang, antara lain sakir gigi,
nyeri, pasca bedah, sakit kepala, DLL.
Ph Ibuprofen : 3,5 – 5,0
Kegunaan : analgesik (sebagai zat aktif ).
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
Kontraindikasi : hipersensitivitas, wanita hamil, menyusui.
Sterilisasi : autoklaf.
FORMULASI
ibuprofen 400mg
Etil alkohol 8%
24
API ad 5ml
o Autoklaf
o Batang pengaduk
o Bunsen
o Gelas ukur
o Kertas saring
o Mortir
o Sendok tanduk
o Timbangan digital.
4.2 Perhitungan
25
Perhitungan volume ampul
V =(n+2) V’ + (2X3)
=(3+2 ) X 5 ml + 0,30 ml + (2 x 3 )
=5 x 5,3 ml + 6
=32,5 ml
RUMUS
V = Vol pembuatan + penambahan volume x 20%
(diberi kelebihan 20%)
V = 32,5 ml + ( 20% x 32,5 ml )
= 32,5 + 6,5
= 39 ml
Perhitugan bahan
1. ibuprofen 400 mg = 0,4 gr
0,4 gr x 39 ml
Untuk 3 Ampul = =¿ 3,12 gr
5 ml
8
2. Etil Alkohol 8% ¿ x 39ml = 3,12 ml
100
3. API = 39 ml
Cara Kerja
26
10. Diberi brosur, etiket dan kemasan
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard C. 1989. Pengaturan Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta: UI Prees.
Lachman, Leon. 2008. Teori dan Praktek Farmsi Industri. Jakarta : UI Prees.
Tjay, Ran Hoan. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta : PT Elex Media Komputinds.
AMPUL
PERHITUNGAN BAHAN
I. Rancangan Formula
Ondansetron 4mg
27
Zat Aktif
Ondansetron
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan alcohol,larut dalam methanol dn larut sebagian dalam
metilenklorida
PH = 3,3-4,0 (asam)
MD 28 th Edition e-book
Air untuk injeksi (USP) adalah air murni melalui destilasi atau dengan osmosa balik, tidak
mengandung bahan tambahan, cenderung untuk digunakan sebagai pelarut pada larutan
parenteral yang akan disterilkan setelah penyiapan sediaan akhir
n : Jumlah ampul
28
dibuat 2 ampul (5ml)
= 4 x 5,3 + 6
= 27,2 - 28 ml
b. Perhitungan bahan
1. Perhitungan Bahan
1) Deksametason 4 mg = 0,004 gram
0,004 gram
Untuk 3 ampul= x 45 ml=0 , 036 gram
5 ml
V. CARA KERJA
29
6. Cukupkan volumenya hingga 45ml
7. Disaring dengan kertas saring bebas serat, 2 ml saringan pertama dibuang
8. Larutan dimasukkan dalam ampul 5,3 mL dengan buret.
9. Ampul ditutup dan disegel
10. Sediaan disterilisasi akhir dengan autoklaf
11. Diberi etiket dan dikemas dalam wadah
AMPUL DEXA
3.2 Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Tahapan Pembuatan Sediaan Ampul dengan metode Sterilisasi Filtrasi.
2. Untuk mengetahui Uji Ph , Uji Kebocoran, Uji Kejernihan Uji Keseragaman, pada
Sediaan Ampul
Deksametason 80 mg
NaCl 0,9 % qs
30
Etil Alkohol 17%
A.P.I ad 36 mL
b. Zat Tambahan
3. NATRIUM KLORIDA (FI Edisi III hal. 403)
Nama Resmi NATRIUM CHLORIDUM
Sinonim Natrium Klorida
Rumus Bangun NaCl
Pemerian Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau, rasa asin.
Kelarutan Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian
gliserol P, sukar larut dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat Pengisotonis
31
ph 4,5 dan 7
Stabilitas Tahan pemanasan, stabil dalam air
32
Dexamethasone bekerja dengan mengurangi peradangan dan menurunkan
sistem kekebalan tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara
alami.
2. Etil Alkohol
Etil Alkohol digunakan sebagai pelarut untuk membuat sediaan steril.etil alkohol
dibuat dengan cara encerkan 5 ml dengan air secukupnya.
3. Aqua Pro Injeksi
Aqua Pro Injeksi digunakan sebagai zat tambahan untuk membuat sediaan
steril
33
BAB IV
METODE KERJA
4.3 Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan
1. Ampul 5 mL.
2. Autoklaf.
3. Batang pengaduk.
4. Corong gelas.
5. Beaker Glass
6. Oven.
7. Sendok .
8. Spoit
9. Erlemeyer
10. Kaca arloji
11. Gelas ukur
34
111.1 = Koefisien
Diketahui :
W = 0,576 gram
E = 0,09
K = 111.1
Jawab :
V = W X E X 111.1
= 0,576 gram x 0,09 x 111.1
= 5,759 mg
= 5,7 ml 0,9 % ( NaCl)
0,9 gram
V= x 5,7 mg
100 ml
= 0,0513 gram
= 51,3 mg
Dibuat 3 ampul @ 5 ml
V = ( 3 + 2 ) x 5 ml + 0.30 ml + ( 2 x 3 )
= ( 5 ) x 5.3 ml + ( 6 )
= 32,5 ml
35
Rumus:V =vol pembuatan+ ¿ol )
Akan diberi kelebihan 10 %
V = 32,5 ml + (10% x 32,5 ml )
= 32,5 ml + 3,25 ml
= 35,75 ml – 36 ml
9. Perhitungan Bahan
3) Deksametason 80 mg = 0,08 gram
0,08 gram
Untuk 3 ampul= x 36 ml=0 , 576 gram
5 ml
4) NaCl = 51,3 mg ( Perhitungan Isotonis )
5) Etil Alkohol (1 – 50 % ) 17%
17 ml
17 %= x 36 mL=6,12 ml−6,2 ml
100 ml
6) API ad total volume 36 mL
36
Jika 7 + NaOH Jika 8,5 + HCl
8. Dimasukan larutan kedalam ampul dengan menggunakan Buret.
9. Ditutup lubang ampul dengan Api Torch
10. Diberi etiket, brosur, dan kemasan.
37