Diagnosis Dan DD Penyakit Parasit Cacing PDF
Diagnosis Dan DD Penyakit Parasit Cacing PDF
Ascaris lumbricoides Usus halus Manusia Ukuran ♂ : 15-30 cm Embryonated egg Stadium larva: Dx: ditemukan unfertilized egg di feses atau
(cacing gelang) (jejunum) Ukuran ♀ : 22-35 cm (fecal-oral) Larva di paru cacing di sputum
Eosinofilia
Rontgen infiltrat putih
Stadium dewasa:
Lambung : mual, dyspepsia
Usus : obstruksi
Anemia
Enterobius Caecum, Manusia Pada ujung anterior ada cephalic alae Embryonated egg Iritasi pada daerah anus, perineum, Dx: Anal swab atau metode Graham Scotch
vermicularis appendix dan vagina (karena cacing yang tape
(cacing kremi) Betina: bermigrasi terutama pada malam hari)
Ekor panjang dan runcing, uterus penuh
dengan telur Bila masuk urethra & vesica urinaria
Migrasi ke daerah perianal untuk bertelur bias menimbulkan gejala sering BAK
kemudian mati
Kurang nafsu makan, BB turun
Terapi :
Albendazole 400 mg SD
Pyrantel pamoate 10mg/kg SD
Mebendazole 100 mg SD
Wuchereria bancrofti KGB terutama di Vektor : Culex Mikrofilaria: Mikrofilaria Cacing dewasa: Dx: menemukan mikrofilaria dalam darah
bawah diafragma Lekuk badan halus stadium III (L3) Limfedema, limfadenitis yang diambil pada malam hari pukul 22.00-
(daerah tungkai) Hospes : manusia Kutikula (+) 02.00 (periode nokturna)
Intinya teratur Mikrofilaria:
Asimptomatis Terapi:
Cephalic space panjang : lebar = 1:1 Kronis hidrokel, pembesaran DEC (Diethylcarbamazine) membunuh
Inti di ekor 0 skrotum, elephantiasis, chyluria mikrofilaria dan cacing dewasa.
Dosis = 6 mg/kg diberikan setelah makan 3
kali sehari, dalam waktu 12 hari
Brugia malayi dan KGB terutama di Vektor : Anopheles dan Mikrofilaria: Mikrofilaria Limfadenopati Dx: menemukan mikrofilaria dalam darah
timori bawah diafragma Mansonia Lekuk badan kaku bersudut stadium III (L3) Limfadenitis yang diambil pada malam hari pukul 22.00-
Inti berkelompok tidak teratur Elephantiasis 02.00 (periode nokturna)
Hospes : manusia, kera,
anjing, kucing B. malayi KGB inguinal (-) Terapi:
Memiliki sarung Hidrokel (-) DEC (Diethylcarbamazine) membunuh
Cephalic space panjang : lebar = 2:1 Pembengkakan skrotum (-) mikrofilaria dan cacing dewasa.
Inti di ekor 2-5 buah Dosis = 6 mg/kg diberikan setelah makan 3
kali sehari, dalam waktu 12 hari
B. timori
Tidak memiliki sarung Ivermectin 150 μg/kg SD
Cephalic space panjang : lebar = 3:1
Inti di ekor 5-8 buah
Loa loa Limfe, otot, Vektor : Lalat Chrysops Mikrofilaria bersarung dan diurnal Mikrofilaria 1. Cacing dewasa menyebar hampir Dx: menemukan mikrofilaria dalam darah
(filaria sub jaringan subkutan stadium III (L3) ke seluruh tubuh, sering yang diambil pada siang hari pukul 10.00-
conjunctiva) Hospes : manusia menimbulkan gangguan 14.00 (periode diurna)
konjungtiva Atau cacing dewasa pada conjunctiva
2. Reaksi radang di jaringan subkutis
disebut fugitive swelling/Calabar Terapi:
swelling DEC 9 mg/kg diberikan setelah makan 3 kali
3. Cacing dalam sal. kemih sehari, dalam waktu 14-21 hari
menyebabkan albuminuria
Onchocerca volvulus Sama dengan Loa Vektor: Mikrofilaria tidak bersarung, tidak berinti Mikrofilaria - Forest: Dx: mikrofilaria dalam nodus kulit/mata
(blinding filariasis) loa Lalat Simulium dan diurnal stadium III (L3) Kelainan kulit nodus subkutan
Cephalic space panjang : lebar = 2:1 - Savanna: Treatment:
Hospes : Kebutaan ggg saraf mata yg Ivermectin diulang pada 3 bulan
manusia irreversible 15-25 kg : 3 mg
(cacing menyerang n. opticus) 26-44 kg : 6 mg
45-64 kg : 9 mg
65-84 kg : 12 mg
Paragonimus Paru-paru Hospes perantara I: Cacing dewasa: Metaserkaria Cacing dewasa membentuk kista di Dx: menemukan telur dalam
westermani Keong air tawar Seperti biji kopi, biasanya berpasangan, (dalam ketam paru-paru. Di dalam kista cacing sputum/tinja/aspirasi cairan pleura
(oriental lung fluke) warna cokelat tua, ukuran 8-12 x 4-6 mm atau udang) terdapat dalam bentuk diploid
Hospes perantara II: maupun triploid berisi darah purulent
Ketam air tawar
Gejala: batuk dengan sputum bergaris
Hospes definitive: merah (endemic hemoptysis) disertai
Manusia, anjing, kucing nyeri pleura dan sesak napas
Telur: Terapi:
Lonjong dengan operculum agak tertekan Prazikuantel 75 mg/kg dalam 3 dosis/ hari;
ke dalam (ukuran 80-118 μ) diberikan selama 2 hari
Matang dalam air dlm waktu 2-3 minggu
Bitionol 40 mg/kg/hari selang sehari;
diberikan hingga 10-15 dosis.
Schistosoma Vena mesenterica Hospes perantara: Telur: Serkaria Organ yang paling sering diserang Dx: Menemukan telur dalam tinja dengan
japonicum superior Keong air (Oncomelania Tonjolan di lateral dan tumpul tanpa adalah saluran pencernaan & hati metode konsentrasi
(penyakit Katayama) hupensis nosophora) operculum Atau biopsi jaringan
o Stadium I (inkubasi) Adanya eosinofilia
Hospes definitive: Urtikaria dan dermatitis
Manusia, kucing, anjing, Hepatitis akut Terapi :
tikus sawah, sapi Eosinophilia Prazikuantel 60 mg/kg/hari p.o. dibagi 3 dosis
per hari
o Stadium II
Sindroma disentri
nyeri ulu hati, BB turun
o Stadium III
Sirosis hepatis
Splenomegali
Ensefalopati
Schistosoma mansoni Vena mesenterica Hospes perantara: Telur: Serkaria Mirip dengan japonicum tapi tidak Dx: Menemukan telur dalam tinja dengan
inferior Keong air (Biomphalaria sp.) Tonjolan lateral tajam pernah ke otak metode konsentrasi
Atau biopsi jaringan
Hospes definitive: ke paru Adanya eosinofilia
Manusia dan babon
Terapi :
Prazikuantel 40 mg/kg/hari p.o.dibagi 2 dosis
per hari
Schistosoma Vena vesicalis & Hospes perantara: Telur: Serkaria Hematuria Dx: Menemukan telur dalam tinja
haematobium pelvic (Vesika Keong air (Bulinus sp.) Tonjolan ventral dan tajam Disuria
urinaria) Membentuk mikroabses dan Sama dengan terapi S. mansoni
Hospes definitive: pseudotuberkel pada trigonum vesicae
Manusia dan babon Disentri jika sampai ke rectum
Fasciolopsis buski Usus (duodenum, Hospes perantara I: Bentuk seperti daun agak lonjong dan lebar Metaserkaria Trias: Dx: menemukan unembryonated egg dalam
jejunum) Keong air tawar Kutikulum ditutupi duri-duri kecil - Ulserasi / abses usus tinja
Batil isap kepala ¼ batil isap perut. (makan tumbuhan - Ileus obstruktif
Hospes perantara II: Ovarium agak bulat dengan uterus air yang - Perubahan
Tumbuhan air berkelok-kelok mengandung diarekonstipasidiare
metaserkaria) persisten (tinja hijau kekuningan)
Hospes definitive: manusia,
babi, anjing, kelinci
Terapi:
Prazikuantel 40 mg/kg
Fasciola hepatica Saluran empedu, Hospes perantara I: Metaserkaria di Abses hepar Dx: menemukan unembryonated egg dalam
hepar Keong air Lymnea truncatula selada air tinja
Diphyllobothrium Usus halus Hospes perantara I: Cacing dewasa: Larva plerocercoid Anorexia, anemia megaloblastik Dx: ditemukan telur atau proglottid di dalam
latum Cyclops larva procecoid Panjang 10 m (karena kekurangan vit B12), ileus feses
Scolex seperti sendok obstruksi
Hospes perantara II:
Ikan salem larva
plerocercoid
Proglotid lebar>panjang
Rosette-shaped uteri
Terapi:
Prazikuantel 5-10 mg/kg
Nidosamine 2 gram (4 tab)
Bithionol 30 mg/kg
Taenia saginata Jejunum Hospes perantara: Scolex : segi empat, punya 4 sucker Telur, Asimptomatis Dx:
(cacing pita sapi) Sapi Proglottid gravid Diare + BB↓ Menemukan telur dan proglottid pada tinja
bovis Appendicitis
Hospes definitive: Proglottid bergerak ke anus di siang
manusia hari
Terapi:
Prazikuantel 5-10 mg/kg
Nidosamine 2 gram (4 tab)
Bithionol 30 mg/kg
Mebendazol 300 mg 2 kali sehari, diberikan
selama 3 hari
Taenia solium Taeniasis: Hospes perantara: Scolex : punya sucker, kait, dan rostellum Telur, Gejala Taeniasis sama dengan T. Telur T. solium tidak bisa dibedakan dengan
(cacing pita babi) Jejunum babi Proglottid gravid saginata telur T. saginata
selulosa
Cysticercosis: Hospes definitive: Gejala cysticercosis: Taeniasis : sama dengan T. saginata
Jaringan manusia Otak: ↓kesadaran
subkutan, mata, Mata : uveitis Cysticercosis:
otak, hepar, paru, Subkutan : benjolan Dx:
jantung Menemukan cysticercosis cellulosae dengan
diagnosa radiologis atau imunologis
Terapi:
Prazikuantel 50-100 mg/kg/hari; dibagi 3
dosis, diberikan selama 14 hari