Uts AKM 1
Uts AKM 1
3. Faktor yang Mendorong & Cara Mendeteksi Terjadinya Fraud atau Kecurangan
Fraud merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang berarti kecurangan. Dalam dunia
akuntansi, fraud merupakan salah satu jenis kesalahan yang sering ditemukan. Selain
fraud, kekeliruan atau error juga menjadi kesalahan lainnya dalam akuntansi. Kedua
istilah ini, fraud dan error merupakan dua jenis kesalahan yang sering terjadi dalam
proses akuntansi, meski dinilai sama, keduanya memiliki sedikit perbedaan, yaitu terlihat
dari ada dan tidak adanya unsur kesengajaan. Di mana, error terjadi karena tidak ada
kesengajaan, dan fraud terjadi karena adanya unsur kesengajaan. Faktanya, kecurangan
akan lebih sulit dideteksi dibanding dengan kekeliruan, hal ini karena pihak manajemen
atau karyawan akan berusaha menyembunyikan kecurangan itu sendiri. Pada artikel kali
ini, Jurnal akan membahas lebih jauh mengenai fraud di dalam dunia akuntansi dan
bisnis. Bagi Anda seorang pebisnis, Anda wajib membaca artikel ini untuk menghindari
terjadinya kecurangan dalam proses akuntansi perusahaan Anda.
Ada 3 Faktor yang Mendorong Terjadinya Fraud
Setidaknya, terdapat tiga hal yang mendorong terjadinya fraud dalam perusahaan, apa
saja ketiga faktor tersebut? Di bawah ini adalah faktor yang sering menjadi pendorong
atau pemicu terjadinya fraud.
1. Tekanan
Terjadinya dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang
dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan
yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai.
2. Adanya peluang
Ketika terdapat peluang, maka disitulah ada kesempatan yang dilakukan oleh pelaku
kecurangan. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya internal control atau
penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan.
3. Rasionalisasi
Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas
terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati
dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas
tindakannya tersebut.
Gejala Kecurangan
Untuk mendeteksi kecurangan dalam perusahaan, ada beberapa gejala yang bisa Anda
perhatikan ketika fraud terjadi. Di bawah ini adalah beberapa gejala yang biasanya
terjadi ketika kecurangan sedang terjadi.
#3 Sifat organisasi
Sebuah kecurangan seringkali tidak terdeteksi karena adanya struktur organisasi yang
digunakan untuk menyembunyikan kecurangan tersebut. Misalnya struktur organisasi
yang terlalu kompleks atau tidak adanya internal audit dalam sebuah departemen. Untuk
itu, dalam mendeteksi adanya kecurangan Anda harus memahami dengan benar seluk
beluk perusahaan, termasuk pemilik perusahaan.
#5 Auditor Internal
Ini merupakan aktivitas konsultasi yang independen dan obyektif untuk menambah nilai
dan memperbaiki operasional perusahaan. Auditor internal sering juga disebut dengan
penilaian yang dilakukan oleh personil dalam organisasi yang memiliki kompetensi dalam
meneliti catatan akuntansi perusahaan dan pengendalian internal dalam perusahaan.
Tujuan dari auditor internal adalah membantu pihak manajemen dalam
pertanggunganjawaban dengan memberikan analisa, saran, penilaian tentang kegiatan
yang diaudit.
#6 Auditor eksternal
Berbeda dengan auditor internal yang dilakukan oleh personil di dalam perusahaan,
auditor eksternal dilakukan untuk meminta bantuan pihak luar dalam melakukan deteksi
kecurangan dalam perusahaan, serta melakukan analisa jika auditor internal mengalami
kesulitan.
Itulah beberapa hal terkait fraud, mulai dari kelompok, gejala, faktor, hingga cara
mendeteksinya dengan mudah. Nah, bagi Anda yang ingin mengurangi risiko terjadinya
fraud dalam laporan keuangan, Anda bisa memanfaatkan software akuntansi. Di mana,
dengan laporan keuangan akuntansi, pihak yang tidak memiliki wewenang tidak dapat
mengubah dan memanipulasi data dalam laporan keuangan. Selain itu, data yang
disajikan software akuntansi biasanya merupakan data yang lebih akurat. Jurnal
merupakan salah satu software akuntansi yang dapat membantu Anda mengelola
keuangan dan membantu Anda mengurangi risiko terjadinya fraud.
Bukan hanya itu, Jurnal juga dilengkapi dengan beberapa role yang bisa disesuaikan
dengan kewajiban dan tanggung jawab karyawan. Dengan Jurnal, Anda juga bisa dengan
mudah saat melakukan deteksi kecurangan, di mana dengan Jurnal Anda bisa melihat
pengguna yang melakukan perubahan atas transaksi pada perusahaan.
Total beban yang diperoleh pada kolom neraca lajur di kolom laba rugi Total pendapatan
yang diperoleh pada neraca lajur di kolom laba rugi
adi, bagaimana sekarang sudah mengetahui fungsi serta contoh income statement, bukan?
Adanya income statement ini tentu dapat membuat pengelolaan keuangan dalam sebuah
perusahaan akan lebih baik sehingga dapat meminimalisir kesalah serta kerugian yang
dapat dialami perusahaan.