NPM : C1C020085
Sejumlah hadis telah menunjukkan keutamaan shalat kusuf. Salah satunya hadis dari al-
Muhirah dalam kitab Bulugh al-Maram nomor 526 yang berbunyi: “Pada zaman Rasulullah
SAW pernah terjadi gerhana matahari yaitu pada hari wafatnya Ibrahim. Lalu orang-orang
berseru: Terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim. Maka Rasulullah SAW bersabda:
'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah
SWT. Keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang. Jika kalian
melihat keduanya, (maka) berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai kembali seperti semula."
Catatan: Jika di suatu daerah tidak nampak gerhana, maka tidak ada keharusan melaksanakan
shalat gerhana. Karena shalat gerhana ini diharuskan bagi siapa saja yang melihatnya
sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.
Shalat kusuf dilakukan dengan dua rakaat dan empat rukuk. Adapun tata cara melaksanakannya,
sebagaima dikutip dari situs web Kementerian Agama, Rabu (25/12), adalah sebagai berikut:
1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram seperti shalat biasa
3. Membaca doa iftitah dan bertaawudz, kemudian membaca surah al-Fatihah dan membaca
surah yang panjang dengan dikeraskan suaranya.
4. Rukuk dalam waktu yang lama
5. Bangkit dari rukuk (i’tidal)
6. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, tapi membaca surah Al-Fatihah dan surah yang
panjang.
7. Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya
8. Bangkit dari rukuk (i’tidal). Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari pertama.
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian
sujud kembali
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Namun
bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
11. Tasyahud
12. Salam
13. Setelah shalat, Imam lalu menyampaikan khutbah kepada para jam’ah. Isinya anjuran
untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan hal baik lainnya.
NAMA : FATHIAR RIZKI ANDIGA
NPM : C1C020085
Adapun niat shalat khusuf, sebagaima dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat (Rifa'i,
1976:121), adalah sebagai berikut:
س َر ْك َعتَ ْي ِن هَّلِل ِ تَ َعالَى
ِ ف ال َّش ْم َ ُأ
ِ ْ لِ ُكسُوZًَYصلِّ ْي ُسنََّة
"Ushalli sunnatal likusuufissyamsi rak'ataini lillahi taa'ala. Artinya : "Aku niat shalat sunnah
gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'ala."