Anda di halaman 1dari 5

RESUME AKHLAQ

Disusun oleh : Fathiar Rizki Andiga


NPM : C1C020085
Kelas : 1D
Dosen Pengampu : Dr. Akhmad Muslih, M. Hum

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri Bengkulu
2020/2021
A. AKHLAQ
Kata akhlaq berasal dari akar kata khalaqa yang berarti penciptaan, ciptaan terbaik
atau makhluk terbaik adalah manusia. Akhlaq merupakan suatu daya (potensi) dalam diri
manusia yang tampak atau terlihat dalam tindakan, perbuatan dan perilakunya. Apabila
potensi itu bergerak melahirkan perbuatan yang baik, maka disebut akhlaq mulia (akhlaqul
karimah). Sebaliknya apabila daya itu bergerak melahirkan perbuatan yang buruk maka
dinamakan akhlaq yang buruk atau budi pekerti yang rendah (su-ul khuluq).
Akhlaq yang baik tidak cukup pada niatnya saja, tetapi harus diwujudkan dalam
realita tindakan dan perbuatan. Bukan hanya kesanggupan untuk berbuat baik, tetapi harus
dinyatajan dalam tindakan dan perbuatan. Filsafat etika selalu mencari yang terbaik, oleh
karena itu apabila orang ingin memiliki etika, harus berbuat dan berbicara yang terbaik.

1. Akhlaqul karimah
Islam mengutamakan akhlaq, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa risalahnya
hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia. “sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlaq” (Hadist riwayat Ahmad dan Baihaqi). Memperhatikan
hadist tersebut, para ulama menyatakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalaha
terbentuk dan terciptanya akhlaqul karimah, yakni budi pekerti yang bersumber pada Al-
Qur’an.
Muhammad Rasulluah menyeru dan member contoh kepada manusia agar beriman
dan bertaqwa kepada Allah, mengajar dan member contoh kepada masyarakat untuk
menyambung silaturahim antara seorang dengan yang lainnya, bergaul dengan keluarga
secara baik, menghormati tetangga dan yang berhubungan dengannnya, memuliakan tamu
dan menyintai orang lain seperti menyintai diri sendiri.
Refleksi kepemimpina Rasulullah yang didasarkan pada akhlaq, untuk saat sekarang
dalam membangun bangsa dan Negara maka modalnya adalah etika, bukan hanya dengan
modal uang dan materi saja, perlu etika yang luhur bagi pelaksana pembangunan sebab
betapapun banyaknya materi jika pelaksanaanya tidak berakhlaq mulia maka semuanya
kurang efektif dan efisien akan terjadi penyelewengan- penyelewengan dan korupsi. Oleh
sebab itu perhatian pertama harus dititik beratkan pada pembangunan dan pembinaan akhlaq.
Dalam sejarah sudah cukup banyak bukti-bukti bahwa keruntuhan suatu bangsa senantiasa
diawali dengan keruntuhan akhlaq.
BEBERAPA CONTOH AKHLAQ TERPUJI ANTARA LAIN
- Taat kepada Allah
Patuh dan taat hanya kepada Allah dan rasul-Nya, sebagai konsistensi atas pengakuan
seorang mukmin “Asy-hadu an laa-ilaahaillallahu, wa asy-hadu anna Muhammadar
Rasulullah. Pengakuan syahadat mewajibkan seorang mukmin untuk mematuhi dan mentaati
perintah Allah dan menghindari larangan larangan Allah.
Lawan dari patuh atau taat adalah ma'syiat, yakni ingkar atau membangkang Allah
artinya tidak mentaati perintah dan tidak meninggalkan yang dilarang. Begitu pula taat dan
patuh kepada pimpinan (Ulil amri) adalah termasuk akhlaq yang baik. Pemimpin dalam
urusan agama adalah ulama dan pemimpin dalam urusan Negara adalah pemerintah Negara.
Taat kepada pemerintah terbatas pada masalah yang tidak mas’shiyat kepada Allah, tidak ada
kewajiban taat kepada pemerintah jika dalam hal ma’shiyat kepada Allah.
- Tawakal kepada Allah
Arti tawakkal menurut bahasa adalah mewakilkan, oleh karena itu tawakkal kepada
Allah artinya mewakilkan atau menyerahkan kepada Allah semua urusannya setelah
melakukan ikhtiar dan usaha sekuat kuatnya. Sikap orang yang bertawakal kepada Allah
berarti menjauhi syirik, artinya tidak mempersekutukan Allah SWT bail dalam kepercayaan
maupun dalam tempat menyampaikan permohonan.
- Bersyukur kepada Allah
Bersyukur artinya menyampaikan rasa terima kasih baik dengan ucapan, tindakan,
perbuatan atau dengan cara-cara yang lain sesuai dengan kehendak Allah.
- Integritas
Sifat jujur dan benar (integritas moral) merupakan masalah yang mendasar
sebagaimana penulis kemukakan pada awal pembahasan tentang akhlaq. Kejujuran dan
kebenaran adalah akhlaq yang mulia, kejujuran dan kebenaran menjadi dasar bagi teraturnya
kehidupan masyarakat dan lancarnya berbagai macam urusan. Allah SWT berfirman yang
artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu
bersama-sama orang-orang yang benar” (Al-Qur’an surat At-Taubah 9 ayat 119).
- Ikhlas Untuk Allah
Ikhlas adalah kemurnian niat dan maksud melakukan sesuatu perbuatan semata-mata
mengharapkan keridhoan Allah SWT sehingga tidak syirik. Dalam ibadah mah-dhoh, ikhlas
merupakan syarat pokok. Dalam mu'amalah ikhlas merupakan inti (nucleus) dalam kehidupan
bersama. Sifat ikhlas sangat penting bagi kehidupan duniawi dan kehidupan ukhrowi. Allah
SWT berfirman yang artinya: “Dan mereka tidaklah disuruh, kecuali supaya menyembah
Allah dengan mengikhlaskan (memurnikan ketaatan) kepada-nya dengan lurus (jauh dari
syirik dan kesesatan)” (Al-Qur’an surat Al-Bayyinah 98 ayat 5).
Dalam sebuah hadits qudsi Allah SWT berfirman yang artinya: “Ikhlas adalah
rahasia-Ku Aku tempatkan ikhlas itu dalam hati orang yang Aku cintai” Hal yang dapat
menggangu keikhlasan yaitu rasa riya',sum'ah dan nifaq. Riya’ adalah melakukan sesuatu
perbuatan karena ingin dilihat orang sematamata. Sum’ah adalah melakukan suatu perbuatan
semata-mata agar menjadi pembicaraan orang sehingga ia menjadi terkenal atau dikenal,
perbuatan yang dilakukan bukan karena untuk kebaikan dan kebenaran. Adapun Nifaq adalah
suatu sikap yang berbeda antara lahir dan batinnya, sehingga melahirkan perbuatan yang
tidak cocok dengan hati nuraninya , dengan kata lain tidak ada kesamaan antara yang
diucapkan dengan isi hatinya, dan berbeda pula apa yang dilakukan.
- Berbuat Adil
Adil berasal dari kata Arab 'adil, seorang muslim harus memahami adil dan keadilan
secara universal, adil dalam ucapan, adil dalam tindakan serta adil dalam segala hal sehingga
adil itu menjadi akhlaq bagi setiap muslim, sebab adil itu diperintahkan oleh Allah SWT.
Lawan dari adil adalah dholim. Dholim sangat dilarang oleh Allah SWT. Adil dapat berarti
menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, memberikan hak kepada yang
semestinya memiliki hak itu, dan menarik hak yang dikuasai oleh orang lain.
- Bermasyarakat Dengan Baik
Ajaran Islam sangat mengutamakan kebersamaan, kerukunan, dan kedamaian diantara
sesamanya. Tidak sedikit ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah yang menyuruh berbuat
kebaikan, memberikan manfaat kepada orang lain, sebaliknya tidak sedikit ayat Al-Qur’an
yang melarang berbuat kerusakan dan keonaran dalam kehidupan.
Beberapa contoh pergaulan dalam bermasyarakat antara lain :
1. Hormat - menghormati satu sama lain.
2. Memperkuat hubungan silaturahmi satu sama lain.
3. Tolong menolong dalam kebaikan.
4. Mendamaikan anggota masyarakat yang berselisih.
- Kepribadian dan Harga Diri
Salah satu akhlaq yang mulia adalah kesadaran terhadap harga diri, yakni harga diri
dan kepribadian yang islami, artinya kepribadian yang dibangun atas dasar keislaman,
kepribadian yang islami harus di pertahankan dan dijaga dalam situasi dan kondisi apapun
dan bagaimanapun. Orang yang sadar akan pentingnya harga diri yang dibangun atas dasar
Islam (based on Islamic) selalu memegang semboyan : “ Hidup secara terhormat atau mati
secara mulia ; hidup tanpa harga diri , lebih baik mati berkalang tanah”

Anda mungkin juga menyukai