Anda di halaman 1dari 25

KARYA TULIS ILMIAH

(Pemanfaatan Tanaman Konvensional Dalam Bidang Kimia)

KOPI HERBAL FREE KAFEIN BERBAHAN DASAR BIJI LABU


KUNING (Cucurbita Moschata Durch) SEBAGAI SOLUSI MENURUNKAN
KOLESTEROL JENUH DALAM DARAH

DISUSUN OLEH :

FATHIAR RIZKI ANDIGA

AISYAH ARISTA WAHYUNI

FAIQAH DZAKKIYATUS SAFNA

SMA NEGERI 1 BENGKULU UTARA

2019

1
2
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-Nya kami dapat

menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Kopi Herbal Free Kafein Berbahan

Dasar Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Sebagai Solusi

Menurunkan Kolesterol Jenuh Dalam Darah.”. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan kepada kita

ajaran yang di ridhoi oleh Allah SWT, yaitu ajaran agama Islam.

Dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah berjasa memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis ini khususnya

kepada guru pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam

mengerjakan karya ilmiah dan juga kepada teman-teman dari SMAN 1 Bengkulu

Utara yang telah ikut bekontribusi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.Kami

berharap karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.Penulis berharap semoga

karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Arga Makmur, januari 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii

Lembar Orisinilitas............................................................................................... iii

Kata Pengantar ..................................................................................................... iv

Daftar Isi................................................................................................................ v

Daftar Gambar...................................................................................................... vi

Daftar Tabel ........................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ...................................................................................................... 1

Rumusan Masalah ................................................................................................. 3

Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3

Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori ...................................................................................................... 4

BAB III METODE

Metode Penelitian.................................................................................................. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Data ..................................................................................................................... 11

Pembahasan ......................................................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan ......................................................................................................... 15

Saran.................................................................................................................... 15

BAGIAN AKHIR

5
DAFTAR GAMBAR

Foto labu kuning ................................................................................................... 5

Foto eksperimen Pembatan kopi ......................................................................... 17

6
DAFTAR TABEL

Tabel Penyajian ................................................................................................... 12

Diagram 3.2 Hasil Uji ......................................................................................... 12

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia,


terutama penyakit jantung koroner. Berdasarkan data World Health Organisation
(WHO) diketahui bahwa sekitar 17 juta kematian di dunia disebabkan oleh
penyakit kardiovaskuler pada tahun 2008 (30% kematian di dunia) dimana sekitar
7,3 juta dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung koroner1.
Dislipidemia merupakan salah satu risiko penyakit kardiovaskuler. Dislipidemia
adalah meningkatnya kadar kolesterol total, kadar trigliserida, kadar kolesterol
LDL serta rendahnya kadar kolesterol HDL2. Untuk menurunkan risiko penyakit
jantung koroner (PJK) sebesar 10% diperlukan penurunan kadar kolesterol total
sebesar 20%3. Tingginya kadar kolesterol total merupakan tolak ukur bagi
kejadian penyakit kardiovaskuler secara klinis dan lebih sering dilakukan oleh
masyarakat sebagai pemeriksaan awal3.

Penurunan kadar kolesterol darah secara kuratif dapat dilakukan


menggunakan obat-obatan hipolipidemia. Selain upaya kuratif, terdapat upaya
pencegahan peningkatan kadar kolesterol total darah yaitu pemilihan sumber
makanan rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, dan makanan fungsional yang
mengandung substansi bioaktif untuk mempertahankan kadar kolesterol total
darah dalam batas normal3.

Tanaman labu kuning (waluh) merupakan suatu jenis buah yang termasuk
familia Cucurbitaceae. Tanaman labu kuning banyak ditemukan di daerah
Kabupaten Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Namun, masyarakat hanya
memanfaatkan daging labu kuning dan membuang bagian bijinya. Bagian yang
dibuang tersebut akhirnya menjadi limbah yang jarang dimanfaatkan dan pada
akhirnya hanya menjadi sampah4.

Kandungan zat gizi biji labu kuning (Cucurbita moschata) meliputi


fitokimia (Fitosterol), vitamin (vitamin C, vitamin E dan beta karoten) dan
mineral (magnesium, selenium dan zink) yang dapat menurunkan
5,6
hiperkolesterolemia . Selain itu, biji labu kuning juga mengandung serat yang

8
bermanfaat untuk menghambat kolesterol di usus sehingga berpotensi
menurunkan kadar kolesterol total. Hasil studi 2010 menunjukkan bahwa pada
tikus aterogenik yang diberikan diet dengan biji labu kuning selama 8 minggu
menujukkan penurunan konsentrasi kadar kolesterol total yang signifikan, yaitu
menurun dari 4,89 mmol/L menjadi 2,55 mmol/L7.

Oleh karena itu, untuk memperoleh minuman kopi Free Kafein dan
kolesterol, sehingga orang bisa menikmati minuman kopi tanpa takut terkena
dampak negatifnya, maka diperlukan inovasi minuman kopi yang menyehatkan
dan berkulitas yang sama dengan cita rasa kopi. Berdasarkan pertimbangan di
atas, maka kami memberikan inovasi “Kopi Herbal Free Kafein Berbahan Dasar
Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Sebagai Solusi Menurunkan
Kolesterol Jenuh Dalam Darah.” Dengan bahan-bahan yang alami dan
menyehatkan yang dapat dapat menurunkan kolesterol dalam darah dan
menambah nilai manfaatnya.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana pengolahan inovasi kopi herbal free kafein berbahan dasar biji
labu kuning (Cucurbita moschata durch) sebagai solusi menurunkan
kolesterol jenuh dalam darah?
2) Bagaimana cara kopi herbal free kafein berbahan dasar biji labu kuning
(cucurbita moschata durch) dapat menjadi solusi menurunkan kolesterol jenuh
dalam darah?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah :

1) Mengetahui pengolahan dan komposisi dari kopi herbal free kafein berbahan
dasar biji labu kuning (Cucurbita moschata durch) sebagai solusi menurunkan
kolesterol jenuh dalam darah.

9
2) Mengetahui kandungan dari kopi herbal free kafein berbahan dasar biji labu
kuning (Cucurbita moschata durch) yang dapat menjadi solusi menurunkan
kolesterol jenuh dalam darah.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat karya tulis ilmiah ini antara lain :

1) Bagi masyarakat, untuk mengetahui seberapa jauh pemanfaatan limbah buah


menjadi sumber makanan baru bagi masyarakat
2) Bagi Pecinta kopi, sebagai solusi dan informasi untuk mengonsumsi minuman
berbahan dasar biji labu kuning yang bermanfaat bagi kesehatan.
3) Bagi akademis, penelitian minuman herbal ini dapat membantu
pengembangan ilmupengetahuan khususnya inovasi di bidang pangan berbasis
lingkungan.
4) Bagi penulis dan pembaca, sebagai wadah untuk menuangkan ide demi
kepentingan bersama. Dan sebagai referensi untuk mengembangkan ide-ide
dalam membat inovasi baru kedepannya..

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Labu Kuning

2.1.1.1 Morfologi Labu kuning

Labu kuning merupakan tanaman merambat dengan batang berbentuk segi


lima, sangat panjang, berambut (pilosus) yang kaku danagak tajam. Panjang
batang dapat mencapai 5-10 meter atau bahkan lebih.Batang bersifat basah
(herbaceous) penuh dengan bintik kelenjar8. Daunnya cukup besar, berbentuk
menyirip, ujungnya agak meruncing, tulang daun tampak jelas, berbulu halus dan
agak lembek sehingga jika terkena sinar matahari maka terlihat agak layu8. Daun
labu kuning berukuran lebar dengan diameter mencapai 20 cm dan berwarna hijau
keabu-abuan dengan tangkai sepanjang 15-30 cm8. Bunga labu kuning berbentuk
lonceng, berwarna kuning cerah dan bersifat uniseksual monoceus yakni, bunga
berkelamin tunggal dan berumah satu8. Dalam satu rumpun bunga terdapat bunga
jantan dan bunga betina terdapat pada satu individu atau batang tanaman 8.

2.1.1.2 Labu Kuning di Kabupaten Bengkulu Utara

Di Bengkulu Utara, labu kuning banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai


macam hidangan seperti kolak, sup, cake hingga kue-kue basah lainnya. Bijinya
juga banyak dimanfaatkan sebagai camilan seperti, kuaci atau makanan ringan9.

2.1.1.3 Klasifikasi Labu Kuning

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Familia : Cucurbitaceae

Genus : Cucurbita

Spesies : Cucurbita moschata

11
(Alamendah, 2010)

Gambar 2.1 labu kuning


Sumber : Doc Pribadi
2.1.1.4 Manfaat dan kandungan gizi labu kuning

Labu kuning mempunyai kandungan nutrisi yang cukup lengkap di


antaranya yaitu karbohidrat (6,6 g), protein (1,1 g), lemak (0,3 g), kalsium (45
mg), fosfor (64 mg), besi (1,4 mg), vitamin A(180 sl), vitamin B(0,08 mg), air(9,1
g), vitamin C(5,2 mg)10. Selain itu, waluh juga mengandung antioksidan sebagai
penangkal radikal bebas dan kanker11. Sifat labu kuning yang lunak dan mudah
dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup tinggi, serta dapat
menambah menarik warna pangan. Penelitian yang dilakukan oleh Igfar (2012)
membuktikan bahwa labu kuning mengandung betakaroten 12. Warna kuning cerah
labu kuning menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat pigmen karotenoid; salah
satunya adalah Beta-karoten13.

2.1.2 Biji labu kuning

Biji Cucurbita moschata disebut juga dengan kuaci, kuaci selain enak
untuk camilan juga mempunyai khasiat mencegah terjadinya pembesaran kelenjar
prostat jinak. Kelenjar prostat berfungsi memproduksi cairan prostat yang
menghasilkan zat makanan bagi sperma Biji Cucurbita moschata mengandung
beberapa zat, di antaranya sejenis asam 14. amino seperti m-karboksifenilalanina,
pirazoalanina, asam amino butirat, etilasparagina, dan sitrulina serta sejumlah
asam amino lain yang diperlukan kelenjar prostat seperti seminal alanina, glisina,
dan asam14. Biji ini juga mengandung mineral Zn (seng) dan Mg (Magnesium)
yang sangat penting bagi kesehatan organ reproduksi, termasuk kelenjar prostat15.

12
Kandungan gizi pada biji labu kuning yang bersifat hipokolesterolemia
seperti fitokimia (Fitosterol), vitamin (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten),
dan mineral (magnesium, selenium dan zink) serta serat5,6. Pada 100 g biji labu
16
kuning kering mengandung 265 mg Fitosterol . Kandungan vitamin C, vitamin
E, dan beta karoten per 100 g biji labu kuning masing-masing sebesar 1,9 mg,
35,1 mg dan 9 mcg16.Kandungan magnesium, selenium dan zink per 100 g biji
labu kuning masing- masing sebesar 592 mg, 9,4 mcg, dan 7,81 mg16.Serat pada
biji labu kuning yaitu sebesar 6,0 g/100g16.

2.1.3 Gula Aren

Gula aren mengandung nutrisi seperti vitamin B12, vitamin C, vitamin E,


asam folat, thiamin, niacin, riboflavin, ascorbatic acid, garam mineral, protein
dan vitamin A. Selain itu keuntungan lainnya dari mengonsumsi Gula aren ini
adalah Gula aren tidak mengandung kolesterol dan sudah pasti ini sangat baik
untuk tubuh17.

2.1.4 Penyajian kopi

Kopi yang diseduh dengan cara menambahkan air panas atau air mendidih
pada bubuk kopi yang sudah diracik. Ini menjadi cara penyajian yang paling
sering dilakukan oleh masyarakat umum.

2.1.5 Obat Herbal

Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami
seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar.Selain itu,
obat herbal juga bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral
atau gabungan antara ketiganya. Sebanyak 150,000 daripada 250,000 spesis
tumbuhan yang diketahui di dunia adalah berasal dari kawasan tropika.Beberapa
jenis tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai imuno-modulator adalah
Echinacea purpurea, mengkudu, jahe, meniran dan sambilot18.

2.1.6` Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum lterna)

Zingiber officinale var rubrum lterna; jahe merah merupakan salah satu
jenis atau varietas dari berbagai macam varietas jahe yang ada. Selain itu semua
jenis jahe memiliki rasa yang khas berupa pedas hangat sehingga lazim digunakan

13
sebagai bumbu masakan ataupun digunakan sebagai bahan untuk membuat
minuman19. Kandungan senyawa kimia jahe merah mengandung 1-4 % minyak
atsiri dan oleoresin19. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga memiliki
komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin,
zingiberen, zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti pati,
asam, asam malat, asam aksolat dan gingerin. Manfaat yang dapat diambil dari
jahe merah antara lain, mengatsi rematik, menyembuhkan batuk, menurunkan
kadar kolesterol dalam darah, menghilangkan jerawat, meredakan sakit kepala,
membantu diet dan lain-lain19.

2.1.7 Kolesterol

2.1.7.1 Penyakit Kolesterol

Dislipidemia adalah meningkatnya kadar kolesterol total, kadar


trigliserida, kadar kolesterol LDL serta rendahnya kadar kolesterol HDL. Untuk
menurunkan risiko penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 10% diperlukan
penurunan kadar kolesterol total sebesar 20%. Tingginya kadar kolesterol total
merupakan tolak ukur bagi kejadian penyakit kardiovaskuler secara klinis dan
lebih sering dilakukan oleh masyarakat sebagai pemeriksaan awal 3.

2.1.7.2 Solusi Menurunkan Kolesterol

Penurunan kadar kolesterol darah secara kuratif dapat dilakukan


menggunakan obat-obatan hipolipidemia. Selain upaya kuratif, terdapat upaya
pencegahan peningkatan kadar kolesterol total darah yaitu pemilihan sumber
makanan rendah lemak jenuh, rendah kolesterol, dan makanan fungsional yang
mengandung substansi bioaktif untuk mempertahankan kadar kolesterol total
darah dalam batas normal3.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Tulisan dalam karya tulis ini merupakan hasil uji coba laboratorium (field
research). Data yang diperoleh melalui prosedur laboratorium akan disajikan
secara deskriptif yang disertai analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah
yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.

3.2 Objek Penelitian

Seperti yang di jelaskan pada penyusunan judul karya tulis ini, objek yang
kami teliti adalah“Kopi Herbal Free Kafein Berbahan Dasar Biji Labu Kuning
(Cucurbita Moschata Durch) Sebagai Solusi Menurunkan Kolesterol Jenuh
Dalam Darah.”.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember-Januari 2019 Laboratorium


Kimia SMA Negeri 1 Bengkulu Utara. Sekolah tersebut beralamat di Jl. Ir
Soekarno No 1 Desa Gunung Agung Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu .

3.4 Teknik Pengambilan Data

a. Eksperimen

Penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk menguji suatu ide,


praktik, atau prosedur untuk menentukan pengaruh hasil atau variabel dependen.
Artinya, hubungan antara variabel dependen dan variabel independen benar-benar
diamati oleh peneliti agar hipotesis tercapai. Penulis melakukan pengumpulan
data menggunakan metode eksperimen atau percobaan terhadap produk.Penulis
membuat inovasi produk “Kopi Herbal Free Kafein Berbahan Dasar Biji Labu
Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Sebagai Solusi Menurunkan Kolesterol
Jenuh Dalam Darah.”. dengan komposisi yang berbeda.

15
b. Observasi

Dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan pengamat. Observasi dalam
penelitian ini adalah observasi langsung yaitu penelitian dan pengamat melihat
dan mengamati secara langsung, kemudian mencatat kejadian yang terjadi pada
saat penelitian. Obsevasi dilakukan selama proses penelitian pembuatanKopi
Herbal Free Kafein Berbahan Dasar Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata
Durch) Sebagai Solusi Menurunkan Kolesterol Jenuh Dalam Darah dalam
observasi ini peneliti mengamati takaran yang pas untuk setiap komponen,
sehingga di dapat hasil yang memuaskan.

4) Pengolahan data

Alat: 7. Gelas

1. Sendok Bahan :

2. Kuali 1. Biji Labu Kuning

3. Timbangan digital 2. Gula Aren

4. Wadah/Bungkus Plastik 3. bubuk Jahe

5. Spatula 4. Air

6. Tampah

Cara kerja :

Pertama, biji labu kuning dipisahkan dari buah labu kuning. Kedua,biji
labu kuning tersebut dicuci sampai bersih. Ketiga,biji labu kuning tersebut
dijemur dibawah sinar matahari sampai kering. Keempat, biji labu kuning tersebut
di sampai warna nya kecoklatan. Kelima, biji labu kuning tersebut ditumbuk
sampai halus. Keenam,masukkan serbuk biji labu kuning yang sudah ditumbuk
kedalam wadah. Ketujuh, tambahkan gula aren sesuai takaran dan masukkan
bubuk jahe sesuai takaran. Kedelapan,rebuslah air hingga mendidih dan tuangkan
air kedalam gelas yang sudah berisi serbuk biji labu kuning,gula aren,dan jahe.
Kopi biji labu kuning siap dihidangkan.

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap minuman kopi


herbal berbahan dasar biji labu kuning, maka diperoleh hasil eksperimen
tercantum dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 Penyajian dalam bentuk gram dengan air 250 mililiter

Biji Labu Kuning Jahe Gula aren

P1 30 gram 15 gram 15 gram

P2 20 gram 20 gram 20 gram

P3 20 gram 10 gram 15 gram

Dari hasil percobaan yang disajikan pada tabel diatas terdapat perbedaan
rasa, aroma dan warna antara P1, P2, P3.

80

70

60

50
Biji Labu Kuning
40
Jahe
30
Gula Aren
20

10

0
P1 P2 P3

Diagram 3.2 hasil uji eksperimen tingkat perbedaan rasa, aroma dan kekentalan

17
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil percobaan pertama,
minuman memiliki rasa kopi yang mendominasi dan aroma khas Biji labu
Kuning, pada pecobaan kedua, minuman terlalu kental dan Jahe mendominasi cita
rasa dan aroma. Pada percobaan ketiga, rasa kopi singkong, gula aren dan jahe
memiliki aroma, rasa dan kekentalan yang baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengolahan Dan Komposisi Dari Kopi Herbal Free Kafein Berbahan
Dasar Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch)

Pertama, biji labu kuning dipisahkan dari buah labu kuning. Kedua, biji
labu kuning tersebut dicuci sampai bersih. Ketiga, biji labu kuning tersebut
dijemur dibawah sinar matahari sampai kering. Keempat, biji labu kuning tersebut
di sampai warna nya kecoklatan. Kelima, biji labu kuning tersebut ditumbuk
sampai halus. Keenam,masukkan serbuk biji labu kuning yang sudah ditumbuk
kedalam wadah. Ketujuh, tambahkan gula aren sesuai takaran dan masukkan
bubuk jahe sesuai takaran. Kedelapan,rebuslah air hingga mendidih dan tuangkan
air kedalam gelas yang sudah berisi serbuk biji labu kuning,gula aren,dan jahe.
Kopi biji labu kuning siap dihidangkan.

Berdasarkan hasil yang kami dapatkan, komposisi yang paling pas terdapat
pada percobaan ke 3. Komposisi dari percobaan ke 3 yaitu bji labu kuning 20 g,
jahe 10 gram dan Gula aren 15 gram.

4.2.2 Kandungan Yang Terdapat Pada Kopi Herbal Free Kafein Berbahan
Dasar Biji Labu Kuning (Cucurbita Moschata Durch) Dapat Menjadi Solusi
Menurunkan Kolesterol Jenuh Dalam Darah Dan Menambah Nilai Manfaat
Pada Minuman Ini

Kandungan gizi pada biji labu kuning yang bersifat hipokolesterolemia


seperti fitokimia (Fitosterol), vitamin (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten),
dan mineral (magnesium, selenium dan zink) serta serat5,6. Fitosterol merupakan
fitokimia utama yang terdapat pada serbuk biji labu kuning kemungkinan dapat
menurunkan kolesterol total. Pada 100 g biji labu kuning kering mengandung 265
mg Fitosterol 16. Fitosterol akan menghambat penyerapan kolesterol dengan cara
mengikat misel yang merupakan alat transportasi penyerapan kolesterol dalam

18
usus. Fitosterol akan lebih mudah dihidrolisis dibandingkan dengan kolesterol
sehingga mengakibatkan terjadi penurunan penyerapan plasma total kolesterol
karena diekskresikan dengan feses20. Penurunan konsentrasi kolesterol
intrahepatik. Secara substansial dirangsang oleh HMG CoA reduktase dan
aktivitas CYP yang mengakibatkan meningkatnya sintesis asam empedu dan
kolesterol serta reseptor LDL. Penurunan sisa kilomikron akan menghambat
sintesis VLDL akibatnya konversi VLDL ke LDL juga menurun yang diikuti
dengan penurunan kolesterol total3.

Kandungan vitamin C, vitamin E, dan beta karoten per 100 g biji labu
kuning masing-masing sebesar 1,9 mg, 35,1 mg dan 9 mcg16. Pengaruh vitamin C
dan vitamin E terhadap penurunan kolesterol total adalah vitamin C mempunyai
efek membantu reaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedu sehingga
meningkatkan ekskresi kolesterol dan menurunkan kadar kolesterol total dalam
darah21. Vitamin E menurunkan kadar kolestrol dengan cara menghambat
pembentukan skualen okside dengan cara bereaksi dengan oksigen membentuk
alpha tokoferilkuinon yang bersifat stabil sehingga akhirnya menghambat
pembentukan kolesterol21. Vitamin E juga dapat memperlambat progresi
aterosklerosis23. Beta karoten mampu melindungi lipid dari reaksi peroksidasi dan
sekaligus menghentikan reaksi rantai dari radikal bebas. Beta karoten dalam
penurunan kolesterol yaitu dengan menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-
metilglutaril CoA yang berperan dalam penghambatan sintesis kolesterol di
makrofag22.

Kandungan magnesium, selenium dan zink per 100 g biji labu kuning
masing- masing sebesar 592 mg, 9,4 mcg, dan 7,81 mg16. Magnesium
menurunkan kadar kolesterol dengan terlibat dalam regulasi enzim kolesterol ester
hidrolase22. Selenium berikatan dengan protein plasma membentuk kompleks
selenoprotein yang merupakan golongan antioksidan. Kompleks ini berfungsi
mencegah proses oksidasi kolesterol. Kandungan zink dalam biji labu kuning
dapat sebagai antioksidan yang dapat mengubah kolesterol menjadi asam empedu
yang melibatkan kolesterol 7α – hydroxylase dan menghambat akumulasi lemak
pada tunika intima sehingga pembentukan kolesterol total berkurang24

19
Serat pada biji labu kuning yaitu sebesar 6,0 g/100g16. Mekanisme serat
dalam menurunkan kadar kolesterol total adalah dengan cara mengikat kolesterol
dalam usus halus sebelum kolesterol tersebut diserap kembali di ileum, sehingga
pengikatan kolesterol tersebut akan mengakibatkan kolesterol dikeluarkan dalam
feses atau memutus siklus perputaran kolesterol22.

Kandungan senyawa kimia jahe merah mengandung 1-4 % minyak atsiri


dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga memiliki komponen
senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen,
zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti pati, asam, asam
malat, asam aksolat dan gingerin19. Inilah yang membuat manfaat jahe merah
banyak dimanfaatkan oleh banyak orang. Berdasarkan efek farmakologisnya, jahe
merah memiliki manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan
kekebalan tubuh, menghangatkan tubuh, mencegah dan mengobati masuk angin,
penambah stamina, mengatasi radang tenggorokan (alternativ), anti radang dan
penambah nafsu makan19.

Kandungan gula aren adalah vitamin B12, vitamin C, vitamin E, asam


folat, thiamin, niacin, riboflavin, ascorbatic acid, garam mineral, protein dan
vitamin A. Beberapa kandungan ini dapat menjadi penambah tenaga,
memperlancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh dan dapat
menjaga kadar kolesterol dalam darah17.

Jadi, dari hasil percobaan dan analisis penelitian didapat bahwa minuman
ini adalah minuman kombinasi antara biji labu kuning, jahe, dan gula aren yang
yang dapat menurunkan kolesterol dan menambah nilai manfaat pada minuman
ini. Kopi ini free kafein karena pada ini tidak memiliki bahan yang mengandung
kafein didalamnya dengan bahan dasar biji labu kuning yang disangrai serta bahan
bahan yang digunakan adalah bahan alami yang membuat kopi ini aman untuk
dikonsumsi.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan antara lain:

1) Pengolahan kopi herbal free kafein berbahan dasar biji labu kuning
(Cucurbita moschata durch) sebagai solusi menurunkan kolesterol jenuh
dalam darah menggunakan cara seduh dan dibuat inovasi kopi celup
dimulai dari proses pemisahan, penjemuran dan penumbukan biji labu
kuning, pemarutan jahe dan gula aren, penyangraian biji labu kuning,
Homogenisasi bahan dan ditakan sesuai komposisi yaiu 20 g labu kuning,
10 gram jahe merah dan 15 gram gula aren .
2) Kopi herbal free kafein berbahan dasar biji labu kuning (Cucurbita
moschata durch). Minuman Kopi ini juga memiliki Kandungan gizi
bersifat hipokolesterolemia seperti fitokimia (Fitosterol), vitamin (vitamin
C, vitamin E, dan beta karoten), dan mineral (magnesium, selenium dan
zink) serta serat yang dapat menurunkan kolesterol rendah kolesterol
dikarenakan berbahan dasar biji labu kuning.

4.2 SARAN

1) Berdasarkan hasil penelitian ini sebagai berikut : Penulis menyarankan


perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengamati manfaat dari Kopi
herbal free kafein berbahan dasar biji labu kuning (Cucurbita moschata
durch).
2) Perlu dilakukan uji layak minum dan uji bakterilogi di lembaga kesehatan
makananan dan minuman.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Cardiovascular diseases. [serial online]. 2013. (dikutip pada 6 Januari


2019). Diakses dari:http://www.who.int/topics/cardiovascular_dis eases/en/
2. Mozaffarian D, Wilson PWF, Kannel WB. Beyond Established and Novel
Risk Factors: Lifestyle Risk Factors for Cardiovascular Disease. American
Heart Association.[serial online]. 2008. (dikutip pada 6 Januari 2019)
3. Davey P. Alih Bahasa: Rahmalia A, Novianty C. Medicine at Glance. Jakarta:
Penerbit Erlangga; 2005: 141-142 (dikutip pada 7 Januari 2019)
4. Darhansyah, 1994. “Tanaman dan Limbah Labu Kuning” dalam Tinjauan
Pustaka: Jurnal Tanaman Labu kuning No. 11-12. (dikutip pada 7 Januari
2019)
5. Ardabili AG., Farhosh R., Khodaparast MHH. Chemical Composition and
Physicochemical 7roperties of Pumpkin Seeds (Cucurbita pepo Subsp. pepo
Var. Styriaka) Gown in Iran. J. Ag. Sci. Tech. (2011) Vol. 13: 1053-1063.
(dikutip pada 6 Januari 2019)
6. Abuelgassim and Al-showayman. The effect of Pumpkin Seeds and Larginine
Supplementation on Serum Lipid Concentration in Atherogenic Rats.
Departement of Biochemistry, King Saudi University. Afr J Tradit
Complement Alterb Med; 2012 (dikutip pada 7 Januari 2019)
7. Elinge C. M., Muhammad A., et al. Proximate, Mineral and Anti-nutrient
Composition of Pumpkin (Cucurbitapepo L) Seeds Extract. International
Journal of Plant Research 2012, 2(5):146-150 (dikutip pada 8 Januari 2019)
8. . Al-showayman SIA. The effect of pumpkin seed feeding on the serum lipid
profile and c-reactive proteinin atherogenic rats. King Saud University
Deanship of Gaduate Studies; 2010 (dikutip pada 8 Januari 2019)
9. Hendrasty. 2013. “Pengertian Labu Kuning dan Tempat Hidup Labu Kuning”
dalam: Jurnal Pengkajian Peningkatan Nilai Tambah Aneka Produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura Lokal Unggulan Bengkulu No.20-56 2013.
Bengkulu: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu (dikutip pada 8
Januari 2019)

22
10. Almanendah . 2010. “Pemanfaatan Biji Labu Kuning Sebagai Bahan Pangan”
dalam Daftar Pustaka: Jurnal Kandungan Labu Kuning vol.1 No.3-5. Jawa
Barat. (dikutip pada 8 Januari 2019)
11. Khomsan, Ali. 2004. Pangan dan Gizi Untuk Gizi Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada (dikutip pada 8 Januari 2019)
12. Santoso, Soegeng. 2009. Kesehatan & Gizi. Jakarta: Rineka Citra. (dikutip
pada 8 Januari 2019)
13. Igfar, Ahmad. 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita
muschata) dan Tepung Terigu Terhadap Pembuatan Biskuit. Makasar:
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. (dikutip pada 8 Januari 2019)
14. Keller, H. (2001). National Vitamin A Supplementation Campaign Activities:
August 2001. Crisis Bulletin, Year 3, Issue 2, (September). Helen Keller
International. (dikutip pada 9 Januari 2019)
15. Anonimus., 2011b , Pengetahuan Kesehatan Labu, diaksen diakses
http://flobamor.com, 30 Oktober 2011 (dikutip pada 9 Januari 2019)
16. Anonimus., 2011a , Khasiat Buah Labu Kuning, diakses dari
http://khasiatbuah.com, 30 Oktober 2011(dikutip pada 9 Januari 2019)
17. U.S. Department of Agricultural, Agricultural Research Service. 2010. USDA
National Nutrient Database for Standard Reference, Release 23. (dikutip pada
10 Januari 2019)
18. Bararah, V. F. (2011). Kenapa Gula Aren Lebih Sehat dari Gula Pasir?
Jakarta: Detik Health. (dikutip pada 10 Januari 2019)
19. Sintha Suhirman, & Winarti, C. 1985. Prospek dan Fungsi Tanaman Obat
Sebagai Imunomodulator. In Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
(pp. 121– 133). (dikutip pada 11 Januari 2019)
20. Suhono, Budi, Ocky Siswanto, dkk. Kamus Visual Flora dan Fauna. 2012.
Jakarta: PT. Ensiklopedia Nasional Indonesia (dikutip pada 11 Januari 2019)
21. Gupta AK., Savopoulos CG., et al. Role of phytosterols in lipid-lowering:
current perspectives. Q J Med 2011; 104:301–308. (dikutip pada 11 Januari
2019)

23
22. Dwiputro, BA. Pengaruh Pemberian Jus Lidah Buaya ((Aloe vera) terhadap
Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Strain Wistar Hiperlipidemia.
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro; 2006 29. (dikutip pada 12
Januari 2019)
23. Harjana, T. Kajian tentang Potensi Bahan – Bahan Alami untuk Menurunkan
Kadar kolesterol Darah. Fakultas MIPA , Universitas Negeri Yogyakarta;
2011 (dikutip pada 12 Januari 2019)
24. Syariah, W O, Usmar, et al. Pengaruh Jus Buah Terong Belanda
(Cyphomandra betaceae) terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus
norvegicus) jantan. Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin. Makassar:
2011; 15:95-98 31. (dikutip pada 15 Januari 2019)
25. Priyanto, dkk. 2012. Kombinasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Gajah (Zingiber
officinate Roscoe) dan Zn sebagai Antiateroma pada Kelinci New Zealand
White Diet Tinggi Kolesterol. Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855
Vol. 8, No. 2. (dikutip pada 15 Januari 2019)

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai