1 OKTOBER 2018
ABSTRACT
Policy is a series of concepts and principles that become guidelines and the basis of plans in
carrying out a job, leadership, and how to act. Local governments in empowering assets
owned in particular land can be carried out in several methods, namely through leasing,
borrowing, KSP, BGS or BSG, and KSPL. Semarang City in utilizing land assets can
determine policies that can provide benefits to local governments, including in the
construction of facilities and infrastructure in this case is cooperation with investors in
development. This research is to find out about the form of utilization of regional assets in the
form of land with investors in the construction of Hotel Tentrem in the City of Semarang, and
legal protection for the surrounding community with the construction of the Hotel. The
research method used in this study through an empirical juridical approach, by digging data
through primary data obtained from field research and secondary data obtained by document
studies. The collected data will be analyzed qualitatively to answer the problem of this
research. The results showed that the policy of the Semarang city government in the
utilization of land assets was related to the development of Hotel Tentrem through a
mechanism for a timed rental system, and legal protection obtained by the surrounding
community towards the construction of hotel tents through investor CSR.
ABSTRAKSI
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana
dalam pelaksanakan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Pemerintah
Daerah dalam memberdayakan aset-aset yang dimiliki khususnya tanah dapat dilakukan
dalam beberapa metode, yaitu melalui sewa, pinjam pakai, KSP, BGS atau BSG, dan KSPL.
Kota Semarang dalam pemanfaatan aset tanah dapat menentukan kebijakan yang dapat
memberikan manfaat bagi pemerintah daerah, termasuk dalam pembangunan sarana dan
prasarana dalam hal ini adalah kerjasama dengan investor dalam pembangunan. Penelitian
ini untuk mengetahui tentang bentuk pemanfaatan aset daerah berbentuk tanah dengan
investor dalam pembangunan Hotel Tentrem di Kota Semarang, dan perlindungan hukum
terhadap masyarakat sekitar dengan pembangunan Hotel tersebut. Metode penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini melalui pendekatan yuridis empiris, dengan menggali data
melalui data primer diperoleh dari penelitian lapangan dan data sekunder diperoleh dengan
studi dokumen. Data yang telah terkumpul akan dianalisisn secara kualitatif untuk menjawab
permasalahan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah kota
Semarang dalam pemanfaatan aset tanah terkait dengan pembanguan Hotel Tentrem melalui
mekanisme sistem sewa berjangka waktu, dan perlindungan hukum yang diperoleh
masyarakat sekitar terhadap pembangunan hotel Tentrem melalui CSR dari pihak investor.
Kata kunci : Pemanfaatan aset daerah, kebijakan Pemerintah Daerah, hak atas tanah
1
Dosen Hukum Agraria/Pertanahan, Fakultas Hukum UNDIP, Semarang
2
Mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP Semarang
272
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
273
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
menentukan wewenang mana saja yang Mei 2011 diketahui bahwa pengelolaan
diserahkan.5 aset tanah di Kota Semarang selama Tahun
Mendasarkan pada prinsip 2010 ternyata memilki beberapa
“medebewind” tersebut, dalam rangka permasalahan. Permasalahan tersebut
pelaksanaan pembangunan di masing- antara lain: terdapat aset tanah yang tidak
masing daerah, maka Pemerintah Daerah diketahui keberadaannya namun masih
dapat memanfaatkan barang-barang yang diakui sebagai aset tanah, masih adanya
menjadi milik / aset daerah untuk dikelola tanah‐tanah yang tidak jelas status
sebagai pendapat daerah demi menunjang kepemilikannya, masih adanya aset tanah
pelaksanaan pembangunan di daerahnya milik Pemerintah Kota yang belum bernilai
masing-masing. atau tidak diketahui nilainya dan adanya
Pengelolaan barang milik daerah tanah yang diakui milik Pemerintah Kota
(aset daerah) adalah kegiatan pengelolaan Semarang ternyata bukan milik Pemerintah
barang yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang melainkan milik instansi
dengan tujuan mengoptimalkan daya guna pemerintah lain. Berdasarkan
barang milik daerah sehingga mendapatkan permasalahan di atas, maka penelitian yang
hasil guna pembangunan daerah. dapat dilakukan terkait permasalahan
Pemerintah Kota Semarang dalam rangka tersebut adalah sebuah kajian mengenai
otonomi daerah yang berusaha untuk Pengelolaan Aset Tanah milik Pemerintah
menuju kemandirian dalam pembiayaan Kota Semarang.6
pembangunan di daerahnya sendiri, salah Untuk meningkatkan pembangunan
satunya adalah melalui pemanfaatan di daerah, Pemerintah Kota Semarang telah
pengelolaan aset tanah sebagai kekayaan gencar melakukan pembangunan berbagai
daerah. Dalam hal ini Pemerintah Kota usaha untuk mendapatkan hasil guna
Semarang berusaha melaksanakan usaha terhadap barang-barang aset Daerah yang
tersebutdengan berpedoman kepada kurang optimal dengan menggandeng
peraturan‐peraturan yang berlaku. investor untuk turut membangun
Pemerintah Kota Semarang dalam perekonomian Kota Semarang.
pelaksanaan pemerintahannya diketahui Salah satu Investor yang digandeng
bahwa penerimaan pendapatan dari aset oleh Pemerintah Kota Semarang, dan
tanah Pada Pemerintah Kota Semarang menjadi objek dalam penelitian ini adalah
pada Tahun 2010 dan Tahun 2011 jika PT. Hotel Candi Baru dalam pembangunan
dibandingkan dengan nilai Pendapatan Asli Hotel Tentrem yang terletak di Jalan
Daerah hanya sebesar 5,85% dan 4,42%. Gadjah Mada Semarang. Dalam desain
Hal ini sangat bertolak belakang dengan pembangunan Hotel Tentrem tersebut,
pengelolaan aset tanah di Ethiopia melalui ternyata melingkupi akses jalan Pekunden
sistem land leasing. Penelitian yang Dalam yang merupakan akses bagi
dilakukan oleh Peterson, (2006) perumahan warga yang berada di antara
menunjukkan bahwa pemasukan dari aset letak objek pembangunan hotel yang
tanah mencapai kurang lebih sebesar 20% menghubungkan jalan dari jalan raya
hingga 45% dari total pendapatan. Hal ini Gadjah Mada menuju Jl. Pengunden Dalam
menunjukkan bahwa pengelolaan aset menuju perumahan warga. Permasalahan
khususnya tanah di Kota Semarang belum yang muncul adalah terkendalanya akses
dilakukan secara optimal. Berdasarkan warga sebagai lalu lintas untuk kegiatan
LHP BPK RI Nomor
56B/LHP/XVIII.SMG/05/2011 Tanggal 24 6
Agung Krisindarto, Jurnal Pembangunan
Wilayah & Kota, Biro Penerbit Planologi Undip
5
AP Parlindungan, Hak-Hak Pengelolaan Menurut Volume 8 (4): 403‐411 Desember
Sistem UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria), 2012,“Pengelolaan Aset Tanah Milik Pemerintah
Edisi Revisi, (Bandung: CV Mandar Maju, 2015), Kota Semarang”
hlm. 15
274
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
275
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
276
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
yaitu PERDA No. 5 Tahun 2007 tentang Tentrem dan tower Apartement yang akan
Pengelolaan Barang Milik Daerah. dibangun pada lantai 3 (tiga). Apartement
Pejabat yang diberi kewenangan dibangun dibagian Selatan dengan
untuk mengelola Barang Milik Daerah menghadap Jalan Gajah Mada yang
adalah Walikota dengan dibantu oleh: a. mempunyai 18 (delapan belas) lantai
Sekretaris Daerah selaku pengelola barang; dengan total 216 kamar.10
b. Kepala Bagian Umum / Perlengkapan / Pembangunan Hotel Tentrem
Unit pengelola Barang Milik Daerah selaku tersebut dengan pembangunan 2 (dua)
Pembantu Pengelola Barang; c. Kepala Tower terdiri dari Tower Hptel dan Tower
SKPD selaku Pengguna Barang; d. Kepala Appartement ternyata melintasi jalan akses
Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku masuk ke perkampungan Pekunden, jalan
Kuasa Pengguna Barang; e. Penyimpan Pekunden Dalam tersebut adalah aset dari
Barang; dan f. Pengurus Barang. Pemerintah Kota Semarang. Dalam rangka
Dalam pengelolaan Barang Milik pengelolaan aset daerah tersebut, Pemkot
Daerah agar dapat dikelola secara efisisen Semarang sebagai penyelenggara fungsi
dan optimal, efektif dan berdaya guna serta pemerintahan mempunyai wewenang dan
berhasil guna, maka pinjam pakai; tanggung jawab untuk menetapkan
kerjasama pemanfaatan; bangun guna kebijakan dan pedoman serta
serah; dan bangun serah guna. Termasuk penyelenggaraan fungsi pelayanan publik
dalam hal ini adalah barang milik daerah khususnya dalam mengelola barang milik
yang berbentuk aset barang tetap yaitu daerah, khususnya tanah di kota Semarang.
tanah. Terkait dengan dengan pelaksanaan
PT Hotel Candi Baru dalam hal ini pembangunan Hotel Tentrem yang ternyata
sebagai investor, telah memilik tanah melibatkan barang milik daerah berupa aset
dengan luas 9.160 meter persegi terletak di tanah yaitu ruas Jalan Pekunden Dalam,
Jalan Gajah Mada No.123 Semarang. maka Investor dalam hal ini PT Hotel
Dalam mengembangkan bisnisnya PT Candi Baru melalui Surat Nomor:
Hotel Candi Baru hendak membangun 006/HCB-TENTREM/VI/2015, tanggal 11
Konsep Hotel. Mall, dan Apartement di Juni 2014 perihal Permohonan Kerjasama
atas tanah tersebut. Dalam membangun Pemamfaatan Lahan, memohon bahwa PT
Hotel, yang kemudian disebut dengan Hotel Candi Baru bermaksud untuk
Hotel Tentrem, yang akan dibangun menyewa sebagian ruas Jalan Pekunden
dengan konsep bangunan terdiri dari dua Dalam sebagai objek sewa menyewa yang
gedung dengan rincian tiap gedung terdiri akan diperuntukkan untuk keperluan
dari 18 (delapan belas) lantai dan Basement pembangunan Sky Bridge dan Basment
serta akan dibangun fasilitas Mall. sebagai penghubungan antara Hotel, Mall,
Hotel Tentrem mulai dikerjakan dan Apartement serta Perkantoran Tentrem
pembangunannya pada tahun 2014 dengan di Jalan Gajah Mada No.123 Kelurahan
an membangun 2 (dua) tower yang terdiri Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah,
dari Tower Hotel dan Tower Apartement Kota Semarang.
serta dibangun Mall yang akan menambah Optimalisasi pemanfaatan aset
fasilitas Hotel Tentrem. diakui belum memadai dan memiliki
Tower Hotel akan dibangun peranan yang relatif kecil terhadapo
dibagian Utara mengahadap ke Jalan Gajah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Mada dengan fasilitas 18 (delapan belas) (APBD), maka upaya peningkatan
lantai dilengkapi fasilitas basement untuk optimalisasi pemanfaatan aset diharapkan
lahan parkir sebanyak 4 (empat) lantai. akan meningkatkan penerimaan daerah
Lantai basement akan dibangun fasilitas untuk membiayai pelaksanaan Pemda
Mall serta akan ada Sky Brigde yang
10
menjadi penghubung antara tower Hotel Data Sekunder, dokumen dari PT Hotel Candi
Baru
277
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
dalam rangka meningkatkan pelayanan barang milik daerah yang kurang optimal
kepada masyarakat dan kemandirian dioptimalisasikan oleh daerah.
daerah, untuk lebih mengoptimalkan Jangka waktu sewa menyewa
potensi sumber pendapatan daerah di Kota antara Pemkot Semarang dengan investor
Semarang, khususnya yang berkaitan PT Hotel Candi Baru selama 5 (lima) tahun
dengan pemanfaatan Aset yang belum mulai di tetapkan pada tanggal 4 Mei 2016
optimal. Sehubungan dengan hal tersebut sampai dengan tanggal 3 Mei 2021 dapat
Pemerintah Daerah perlu menetapkan tarif diperpanjang dan mendapat prioritas
sewa atas aset yang dimanfaatkan oleh perpanjangan selama jangka waktu tertentu
masyarakat, dalam hal ini Walikota setelah memenuhi persyaratan dan
Semarang sebagai pemegang pemerintahan ketentuan yang berlaku denganm
tertinggi di Kota Semarang menetapkan memperhatikan RTRW Kota Semarang.11
Struktur dan Tarif Sewa Lahan di Kota Dalam menentukan berapa nilai
Semarang, yaitu Peraturan Walikota dari kerjasama pemanfaatan lahan melalui
Semarang Nomor 9A Tahun 2016 tentang sistem sewa menyewa dibentuklah Tim
Struktur dan Formula Tatif Sewa Lahan Di Penilai independen yang bertugas untuk
Kota Semarang. meberikan opini dan nilai atas suatu objek
Menanggapi Surat dari PT Hotel penilaian berupa Barang Milik Daerah
Candi Baru sebagai investor perihal pada saat tertentu. Atas dasar formula tarif
permohonan kerjasama, maka Walikota sewa berdasarkan Peraturan Walikota
mengelurakan surat keputusan melalui Semarang tentang Struktur dan Formula
Keputuan Walikota Semarang Nomor Tarif Sewa Lahan di Kota Semarang
660/357/2016, tanggal 27 April 2016 Nomor 9 A Tahun 2016 tentang
tentang Persetujuan Khusus Pembangunan Pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik
Sky Bridge dan Basement di jalan Daerah, maka Nilai Objek Jalan Pekunden
Pekunden Dalam sebagai Penghubung Dalam termasuk klasifikasi dengan rincian
Hotel, Mall, Apartemen dan Perkantoran rumus dan biaya sebagai berikut:12
Hotel Tentrem di Jalan Gajah Mada Nomor 1. Sewa lahan kosong berupa
123 Kelurahan Pekunden, Kecamatan Underground
Semarang Tengah, Kota Semarang, telah Formula trif sewa pertahun : (Luas
menyetujui kerjasama pemanfaatan lahan lahan per meter2 x Faktor tinggi)x
yang dimohonkan oleh pihak investor. 3,33% x (1/2 (NJOP + HPU)
Menurut Pasal 2 Peraturan 2. Sewa Lahan Kosong tanpa Upground
Walikota Nomor 9A Tahun 2016 tentang Formula Tarif Sewa pertahun = 2x
Struktur dan Formula Tarif Sewa Lahan di (Luas lahan per meter2 x Faktor
Kota Semarang, maka jenis sewa lahan Tinggi) x 3,33% x (1/2 (NJOP + HPU)
adalah: sewa lahan lelang Garapan tanah
eks Bengkok; sewa Gedung; sewa lahan
Kosong; sewa lahan yang ada bangunanya.
Tujuan kerjasama pemanfaatan
objek dalam bentuk Sewa untuk 11
Farreed Aziiz Al-Lathiif, “Kerjasama
mendukung pembangunan kawasan
Pemnafaatan Tanah Milik Pemerintah Dengan
Central Bussines District Kota Semarang Investor Dalam Persepektif Hukum Tanah Nasional
dengan konsep Super Blok dengan jenis (Studi Kasus Pembangunan Hotel Tentrem di Kota
Sewa lahan berbentuk tanah kosong, dari Semarang)”,Skripsi, Fakultas Hukum Undip,
kerjasama pemanfaatan mendukung Semarang, 2017
12
Farreed Aziiz Al-Lathiif, “Kerjasama
perkembangan iklim investasi dan
Pemnafaatan Tanah Milik Pemerintah Dengan
perekonomian perkotaan, selain itu dari Investor Dalam Persepektif Hukum Tanah Nasional
adanya kerjasama pemanfaatan, maka (Studi Kasus Pembangunan Hotel Tentrem di Kota
Pemerintah dapat mengoptimalkan barang- Semarang)”, Skripsi, Fakultas Hukum Undip,
Semarang, 2017, Hlm. 60
278
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
Pemanfaat Tanah aset Pemkot yang Sebagian Lahan Di Jalan Pekunden Dalam
berupa Jalan sepanjang Jl Pekunden Dalam Untuk Pembangunan Sky Bridge dan
dilakukan melalui mekanisme sewa Basement sebagai penghubung Hotel,Mall,
menyewa dengan kategori upground dan Apartemen dan Perkantoran Tentrem di
underground , maka atas dasar formula Jalan Gajah Mada Nomor 123 Kelurahan
Tarif sewa pertahun dihasilkan bahwa Pekunden Kecamatan Semarang Tengah
Objek Nilai Sewa yang jarus dibayar oleh Kota Semarang.
PT Hotel Candi Baru selaku investor yang Perjanjian tersebut mendasarkan
menyewa tanah aset Pemkot diwajibkan pada ketentuan pasal-pasal yang ada dalam
membayar Rp. 2.357.287.800,00,- (Dua KUH Perdata yaitu Pasal 1320 KUH
Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Perdata sebagai syarat sahnya perjanjian
JutaDua Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu dan Pasal 1266 KUH Perdata tentang
Delapan Ratus Rupiah) untuk setuiap pemutusan hubungan perjanjian.
tahunnya atau Rp.11.786.439.000,00,-
(Sebelas Milyar Tujuh ratus Delapan Puluh 2. Perlindungan Hukum Bagi Warga
Enam Juta Empat Ratus Tiga Puluh Perumahan Yang Terhalang Akses
Sembilan Ribu Rupiah) untuk jangka Jalan Keluar Masuk Perumahan
waktu sewa selama lima tahun.13 Warga dan Perkampungan dengan
Kesepakatan yang telah dituangkan Dibangunnya Hotel Tentrem.
dalam perjanjian antara Pemkot Semarang
dengan PT Hotel Candi Baru bernomor : Kerjasama pemanfaatan lahan Jalan
019.6/171/2016; Nomor : 001/PSK- Pekunden Dalam aset Pemkot dilakukan
HCB/V/2016, yang harus dipenuhi oleh melalui Sistem Sewa yang dituangkan
pihak Investor antara lain adalah Jalan dalam perjanjian sewa menyewa lahan
Pekunden Dalam harus tetap berfungsi Nomor: 019.6/171/2016; Nomor :
sebagai jalan umum yang bisa diakses oleh 001/PSK-HCB/V/2016 tentang Sewa
warga dan masyarakat umum secara bebas Menyewa Sebagian Lahan di Jalan
dan leluasa tanpa batas ruang dan waktu. Pekunden Dalam Untuk Pembangunan Sky
Pihak investor juga harus menyediakan Bridge dan Basetment sebagai Penghubung
jalan alternatif selain jalan Pekunden Hotel, Mall, Apartemen dan Perkantoran
Dalam yang bisa diakses oleh warga dan Tentrem di Jalan Gajah Mada Nomor 123
masyarakat umum untuk masuk dan keluar Kelurahan Pekunden Kecamatan Semarang
kampung Pekunden untuk mengantisipasi Tengah Kota Semarang. Pelaksanaan
apabila Jalan Pekunden Dalam tidak bisa pembanguan tersebut tentunya akan
dimanfaatkan secara maksimal karena membawa dampak bagi kepentingan
sesuatu dan lain hal. masyarakat khususnya warga di Jalan
Kerja sama pemanfaatan tanah Pekunden Dalam, karena selama
aseet Pemkot dengan Investor dalam hal ini pelaksanaan pembangunan maka Jalan
adalah PT Hotel Candi Baru dalam rangka Pekunden Dalam menjadi ditutup akses
membangun Hotel Tentrem, Mall dan keluar masuknya akibatnya membuat akses
Apartemen, asset Pemkot yang terlalui warga akan terganggu. Penutupan jalan
adalah berupa jalan umum menuju sementara selama pelaksanaan
perkampungan warga yang dikenal dengan pembangunan menimbulkan dampak sosial
Jalan Pekunden Dalam telah disepakati dan ekonomi, secara sosial maka aktifitas
dalam bentuk Perjanjian Sewa Menyewa warga akan terganggu, karena terkendala
dalam jangaka waktu 5 (lima) tahun untuk dengan akses keluar masuk jalan tersebut,
karena tidak dapat melewati Jalan
13
Susi Pudjiharini, Wawancara, Kepala Sub Pekunden Dalam. Dilain hal warga
Bidang Pemanfaatan Tanah pada Badan Pekunden juga mengalami gangguan suara
Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, Kota akibat pengeboran tanah untuk pondasi.
Semarang, 27 April 2017
279
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
280
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
4. Suatu Sebab yang halal berfungsi sebagai jalan umum yang bisa
(diperkenankan) diakses oleh warga dan masyarakat umum
Isi perjanjian tidak dilarang oleh secara bebas dan leluasa tanpa batas ruang
undang-undang atau tidak bertentangan dan waktu.
dengan kesusilaan dan ketertiban Syarat selanjutnya, bahwa pihak
umum (Pasal 1337 KUH Perdata). Investor harus menyediakan jalan alternatif
Suatu perjanjian yang dibuat tanpa selain jalan Pekunden Dalam yang bisa
sebab atau dibuat karena suatu sebab diakses oleh warga dan masyarakat untuk
yang palsu atau terlarang adalah tidak masuk dan keluar kampung Pekunden
mempunyai kekuatan hukum (Pasal untuk mengantisipasi apabila jalan
1335 KUH Perdata). Pekunden Dalam tidak bisa dimanfaatkan
secara maksimal karena sesuatu hal. Jalan
Ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata Pekunden Dalam juga harus dilengkapi
tersebut mengandung Syarat Subjektif dan dengan saluran, penerangan jalan, sirkulasi
Syarat Objektif. Syarat subjektif (syarat udara, dan papan nama jalan.
pertama dan kedua) ini harus dipenuhi oleh Pihak kedua (investor) bertanggung
Subjek Hukum, dengan tidak dipenuhi jawab juga terhadap pemeliharaan ruas
syarat subjektif akan mengakibatkan suatu Jalan Pekunden Dalam sampai dengan
perjanjian menjadi dapat dibatalkan. perempatan ruas Jalam Taman Pekunden
Artimya, bahwa perjanjian tersebut Timur dan ruas Jalan alternatif yang
menjadi batal apabila ada yang dibangun oleh pihak Investor.
memohonkan pembatalan.18 Terkait dengan perjanjian sewa
Syarat Objektif (syarat ketiga dan menyewa lahan aset Pemkot dengan pihak
keempat) yang harus dipenuhi oleh objek Investor, pihak warga disekitar objek
perjanjian. Tidak dipenuhi syarat objektif pembangunan Hotel, Mall dan Apartemen
akan mengakibatkan perjanjian tersebut juga tetap diperhatikan dan tertuang dalam
batal demu hukum. artinya, sejak semula isi klausa Perjanjian Sewa Menyewa
dianggap tidak pernah dilahirkan suatu tersebut. Dalam perjanjian juga disebutkan
perjanjian dan tidak pernah ada suatu bahwa Investor wajib memberikan
perikatan.19 kontribusi untuk warga sekitar, yaitu:L
Objek dari sewa menyewa dalam 1. Pihak Investor melakukan bedah
pemanfaatan aset ini adalah sebagian dari rumah sebanyak 30 (tiga pulu) unit
bidang jalan yang terletak di Jalan warga miskin kelurahan Pekunden,
Pejunden Dalam Kelurahan Kecamatan yang akan dilaksanakan secara
Semarang Tengah. Jangka waktu sewa bertahap selama 3 (tiga) tahun dimulai
menyewa ditetapkan selama 5 (lima) tahun sejak bulan Juni 2016 dengan target
terhitung sejak tanggal 4 Mei 2016 sampai setiap tahun 10 (sepuluh) unit rumah.
dengan tanggal 3 (tiga) Mei 2021. Setelah 2. Membangun kembali Gapura Jalan
jangka waktu selelsai maka pihak penyewa Pekunden Dalam melalui koordinasi
diperi prioritas untuk mendapatkan dengan Lurah Pekunden.
perpanjangan sewa menyewa selama 3. Melaksanakan penghijauan turus jalan
jangka waktu tertentu setelah memenuhi di lingkungan Kelurahan Pekunden.
persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Johnson and Johnson memberikan
Terkait dengan objek sewa definisi CSR (Corporate Social
menyewa dalam penelitian ini, bahwa Responsibility) is about how companies
disyaratkan dalam klausula perjanjian manage the buisness processes to produce
bahwa Jalan Pekunden Dalam harus tetap an overall positive impact on society”.
CSR adalah suatu konsep atau tindakan
18
Komariah, Hukum Perdata, (Malang: Universita yang dilakukan oleh perusahaan sebagai
Muhammadiyah, 2002), hlm. 175-177 rasa tanggung jawab perusahaan terhadap
19
Loc.cit
281
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
sisual maupun lingkungan sekitar dimana CSR yang diberikan kepada warga
perusahaannya itu berada, seperti masyarakat kampung Pekunden, yaitu
melakukan suatu kegiatan yang dapat dengan Program Bedah Rumah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat warga miskin di Pekunden untuk
sekitar, dan menjaga lingkungan, mendapatkan rumah yang layak huni.
memberikan beasiswa untuk anak-anak Program kontribusi Bedah Rumah ini
tidak mampu di daerah tersebut, dana dilakukan untuk 30 (tiga puluh) unit rumah
untuk pemeliharaan fasilitas umum, untuk warga miskin.
sumbangan untuk membangun Program Bedah Rumah tersebut
desa/fasilitas mesyarakat yang bersifat telah terlaksana pada Tahap I dimulai sejak
sosial dan berguna untuk masyarakat bulan Juni 2016 hingga pertengahan bulan
banyak, khususnyan untuk masyarakat April 2017 menghasilkan 10 (sepuluh) unit
yang berada disekitar perusahaantersebut rumah di wilayah RT 02 dan 03 RW 01 ;
berada.20 CSR merupakan sebuah RT 01 dan 06 RW 02 ; RT 03 RW 03; RT
fenomena dan strategi yang digunakan 05 dan 06 RW 05 Kelurahan Pekunden
perusahaan untuk mengakomidasi Kota Semarang Tengah.
kebutuhan dan kepentingan Program Tahap ke-II sudah dimulai
21
stakeholdernya. pada bulan Mei Tahun 2017 dengan
Selama proses pembangunan Hotel melakukan prioritas kepada rumah yang
Tentrem, maka Jalan Pekundem Dalam di memerlukan pembedahan rumah.
tutup, yaitu jalan menuju perkampungan Kontribusi Program Bedah Rumah oleh
warga, membuat akses warga tergannggu 22. pihak investor dilakukan secara bertahap
Terkait dengan akan ditutupnya Jalan selama 3 (tiga) tahun dengan target setiap
Pekunden dalam tersebut, pihak investor tahun membedah 10 (sepulu) unit rumah
melakukan sosialisasi kepada warga sekitar dengan jumlah nantinya 30 unit rumah.
yang dilakukan sebanyak 6 (enam ) kali. Diharapkan dengan terbangunnya
Hasil Publick Hearing dengan warga Hotel Tentrem nantinya akan
mendapat kesepakatan, bahwa selama Jalan mengakibatkan iklim investasi meningkat
Pekunden Dalam ditutup, maka pihak dan diharapkan akan memajukan
investor membuat jalan alternatif sebagai perekonomian perkotaan di Semarang,
akses warga yang cukup untuk dilewati khususnya perekonomian warga sekitar
kendaraan roda dua dan roda empat. Hotel. Selama proses pembanguan Hotel
Setelah pembangunan Hotel Tentrem, sebagian warga kampung
Tentrem selesai, nantinya jalan alternatif Pekunden diberikan kesempatan untuk
akses warga ke perkampungan Pekunden membuka lapak-lapak warung makan
akan tetap dibuka dan dipelihara. Jalan ini untuk karyawan Hotel Tentrem yang
mengambil sebagian lahan milik PT Hotel memanfaatkan istirahat untuk menambah
Candi Baru yang diberikan kepada warga asupan nenergi (makan siang), hal ini
Pekunden agar warga dengan mudah secara langsung akan menambah
mendapatkan akses menuju dan keluar pendapatan ekonomi dari warga sekitar. PT
perkampungan Pekundan.23 Hotel Candi Baru juga akan
mempekerjakan warga sekitar untuk
mengisi Kantin yang sudah disediakan oleh
20 pihak investor.24
http:/gwadamakbar.wordpress.com/2012/01/24/pen Sesuai dengan isi ketentuan Pasal 6
gerttian-corporate-social-responsibility-csr/. ayat (2) tentang Surat Perjanjian Sewa
Menyewa, maka pihak investor mendapat
21
http://www.usaha –kecil.com/pengertian_csr.html
22
Sri Redjeki Arsi, Wawancara, Sekretaris Lurah prioritas untuk memperpanjang jangka
Pekunden, Semarang, 28 April 2017.
23 24
Ratih, Wawancara, Wakil Owner PT Hotel Ratih, Wawancara, Wakil Owner PT Hotel Candi
Candi Baru, Semarang, 28 April 2017 Baru, Semarang, 28 April 2017
282
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang Dalam Pemanfaatan Aset Tanah Untuk Pembangunan
waktu sewa menyewa lahan aset Pemkot 2. Perlindungan Hukum Bagi Warga
apabila pihak investor memenuhi Perumahan Yang Terhalang Akses
kewajiban yang ditentukan dalam Jalan Keluar Masuk Perumahan Warga
perjanjian, salah satunya yaitu memelihara, dan Perkampungan dengan
merawat dan menjaga Jalan Pekunden Dibangunnya Hotel Tentrem adalah
Dalam dalam keadaan terawat baik, mudah sudah tertuang dalam isi Perjanjian
diakses warga dan masyarakat umum. Sewa Menyewa Tanah aset Pemkot
Perpanjangan jangka waktu dapat diajukan antara Pemkot Semarang dengan
1 (satu) tahun sebelum jangka waktu sewa investor PT Hotel Candi Baru. Pihak
menyewa selesai. investor telah melakukan CSR melalui
Dengan dituangkannya semua hak Program Bedah Rumah untuk warga
dan kewajiban dari pihak Penyewa maka Pekunden dengan klasifikasi miskin
warga masyarakat sekitar pembangunan dan membuatan serta pemeliharaan
Hotel yaitu warga kampung Pekunden akan Jalan Pekunden Dalam sebagai akses
tetap dapat terlindungi hak dan yang mudah dilalui oleh warga yang
kewajibannya sebagai warga dalam akan menuju dan keluar kampung
memanfaatkan aset Pemkot yang sifatnya Pekunden.
adalah mempunyai fungsi sosial. Dengan
program CSR yang diberikan oleh pihak b. Saran-Saran
investor sebagai tanggung jawab sosial 1. Bagi Pemerintah Kota Semarang
menunjukkan bahwa pihak investor telah selaku pengelola Barang Milik
beritikad baik untuk memenuhi segala isi Daerah hendaknya selalu
kesepakatan hak dan kewajiban yang telah mengawasi selama proses
dituangkan dalam Surat Perjanjian. pembangunan sampai dengan
Semoga perlindungan hukum yang pemanfaatannya sesuai dengan ijin
diberikan kepada warga kampung yang telah diberikan oleh
pekunden akan terwujud dalam Pemerintah Kota Semarang dan
pelaksanaan isi perjanjian sewa menyewa tidak melanggar Undang-Undang.
aset Pemkot antara Pemkot dengan investor 2. Pemeliharaan aset milik daerah
(PT Hotel Candi Baru) melalui mekanisme sistem Sewa
Menyewa hendaknya lebih
D. KESIMPULAN DAN SARAN diperhatikan dan agar ditinjau
a. Kesimpulan ulang, karena jangka waktu hanya
Kesimpulan yang dapat diungkap sebatas paling lama 5 (lima) tahun.
dalam penelitian ini setelah dilakukan Mungkin pemberian Hak Guna
analisis secara kualitatif terhadap data Bangunan di atas Hak Pengelolaan
primer dan data sekunder adalah: milik Pemkot akan lebih menjamin
1. Bentuk Kerjasama antara Investor kepastian hukumnya, karena
dengan Pemerintah Kota Semarang berjangka waktu sampai 20 tahun.
terhadap Aset Tanah dalam
Pembangunan Hotel Tentrem di Jalan
Gajah Mada Seamarang adalah
memalui Perjanjian Sewa Menyewa
Lahan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang apabila
memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam peraturan yang mengaturnya.
283
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 3 NO. 1 OKTOBER 2018
DAFTAR PUSTAKA
284