Anda di halaman 1dari 7

A.

Identitsas UKM
1. Nama UKM : Bakso Pak Gito
2. Jenis Usaha : Pengolahan Daging
3. Lokasi UKM : Jln. Kartika, Ngoresan, Jebres, Surakarta
4. Ijin Usaha Perusahaan : Tidak ada, hanya melalui ketua RT, RW
dan kepala desa
5. Pimpinan Perusahaan
a. Nama Lengkap : Sugito
b. Umur : 53 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pengalaman : Tidak mempunyai pengalaman lain selain
membuat bakso. Bapak Sugito menjalankan usaha bakso karena
menurutnya bakso peminatnya sangat banyak baik dikalangan anak-
anak, remaja maupun yang sudah tua. Masa muda digunakan untuk
belajar membuat bakso sehingga menjadi dasar untuk membuka
usaha warung bakso saat ini.
6. Sejarah perusahaan
Warung “Bakso Pak Gito” berdiri pada tahun 1982 di daerah
Ngemplak, Nusukan. Penjualan bakso diawali dari jualan bakso dengan
memikul berjalan selama beberapa tahun. Awal tahun 1986, warung
“Bakso Pak Gito” pindah di daerah Kentingan, Surakarta tepatnya di
belakang UNS berupa pedagang kaki lima menggunakan gerobak.
Bapak Sugito berjualan bakso kecil-kecilan di belakang kampus
Universitas Sebelas Maret. Tahun 2009, terdapat relokasi dari
Pemerintah Kota (Pemkot) yang dipindahkan ke Pasar Panggungrejo.
Berjualan bakso di Pasar Pangungrejo merasa tidak laku dan tidak
berjalan dengan lancar sehingga Bapak Sugito menyewa tempat di Jl.
Kartika, Ngoresan, Jebres untuk berjualan bakso. Produksi awal
berjualan bakso Bapak Sugito masih dalam skala kecil, namun saat ini
produksi bakso sudah mencapai 12 kg daging.
7. Perkembangan Usaha
Perkembangan usaha warung bakso Bapak Gito cukup baik.
Penjualan awal, usaha baksonya hanya memproduksi sedikit dengan
modal secukupnya karena belum mempunyai banyak pelanggan yang
membeli. Produksi bakso hanya beberapa kg saja namun sekarang sudah
memproduksi 12 kg sampai 15 kg daging sapi yang dijadikan bakso.
Warung “Bakso Pak Gito” selain menjual bakso juga menjual mie ayam
dan makanan tambahan seperti kerupuk, snack-snack ringan dan berbagai
macam minuman. Bermula dari satu warung kini warung “Bakso Pak
Gito” mempunyai cabang yang berada dibelakang UNS juga.
8. Kondisi Perusahaan pada Saat Sekarang :
a. Keadaan Umum Perusahaan
Bakso Pak Gito untuk sekali produksi membutuhkan daging
sebanyak 12-15 kilogram. Modal yang harus dikeluarkan oleh Bapak
Sugito untuk satu kali produksi yaitu sekitar Rp. 2.500.000. Harga
untuk setiap porsi bakso yaitu Rp. 10.000 dan mie ayam yaitu Rp.
7000. Produksi yang dijual untuk satu hari kira-kira 200 porsi bakso
dan 100 porsi mie ayam.
b. Kondisi Produksi
Bakso Pak Gito dalam pembuatan bakso setiap harinya
menghabiskan daging sapi sebanyak 12-15 kg per harinya yang
dibeli dibeli dipasar, memiliki 2 cabang pemasaran atau warung
yang terletak di daerah belakang kampus universitas Sebelas Maret
Surakarta.
c. Proses Produksi yang Dijalankan
Proses produksi warung bakso Pak Gito dilakukan sendiri.
Pagi hari Bapak Sugito membeli daging kemudian membuat bakso.
Warung bakso Pak Gito buka sekitar pukul 10.00 WIB. Bumbu yang
digunakan dalam pembuatan bakso yakni daging sapi, garam, air es,
tepung tapioka, bawang putih, putih telur, merica dan penyedap rasa.
Langkah pembuatannya yaitu daging dipotong kecil-kecil,
memasukkan semua bahan bakso kedalam mesin pengaduk dan
penggiling yaitu daging potong, putih telur, garam, potongan bawang
putih, merica, penyedap rasa dan air es. Langkah selanjutnya ditutup
dan digiling, jika adonan terlalu kaku ditambahkan air es sedikit
demi sedikit. Ambil adonan pakai tangan kiri sedangkan tangan
kanan memegang sendok yang telah dibasahi. Remas adonan yang
ditangan kiri dan diambil dengan sendok adonan yang keluar akan
terbentuk bulatan, kemudian dimasukkan kedalam panci yang berisi
air hangat. Merebus bakso selama 10-15 menit, apabila sudah
matang ditandai dengan mengapungnya bakso ke permukaan.
d. Sumber Daya yang Dimiliki
Bakso Pak Gito seluruhnya memiliki 7 karyawan yang
dibagi berada didua cabang. Kedua warung “Bakso Pak Gito”
memiliki gerobak bakso yang masih bagus layak pakai. Peralatan
yang digunakan juga higenis layak pakai dan bersih seperti panci,
sendok, gelas dan piring.
e. Denah Lokasi
U

Bakso Pak
Gito S

Arah Ngoresan

Arah Kampus
Arah RSJ
ISI
Gerbang
belakang kampus

Gambar 1. Denah menuju UKM


5
2 3 4

Gambar 2. Layout Perusahaan


Keterangan: 1 : tempat pembuatan bakso dan minuman
2, 3, 4 dan 5 : tempat makan untuk pembeli

f. Penanggulangan Limbah Perusahaan


Tidak terdapat limbah perusahaan pada warung “Bakso Pak
Gito”.
g. SWOT analysis
Strenght : kreatifitas dan inovasi menu bakso yang
ditawarkan, misal bakso urat atau bakso telur.
Weakness : kurangnya menariknya tampilan dalam penyajian
bakso dan mie ayam, sehingga masih sama dengan
warung-warung bakso lainnya.
Opportunity : peluang warung bakso Pak Gito untuk kedepan
sangat bagus, karena rasa bakso yang enak dan
pelayanan yang ramah sehingga warung bakso pak
Gito rame oleh pengunjung.
Threat : bangunan baru pada cabang warung pak Gito
yang terletak di belakang kampus sehingga untuk
tempat tersebut masih kurang pengunjung.
B. Investasi/ Modal Perusahaan
1. Tanah :-
2. Rumah Produksi :-
3. Bangunan/rumah jaga/ mess karyawan :-
4. Gudang alat :-
5. Peralatan (lebih dari 1 tahun) : Rp. 5.100.000
6. Uang (modal yang disimpan) : Rp. 40.000.000
7. Nilai Penyusutan (Depresiasi) :-
No. Item Harga Harga Penggunaan Nilai
awal (Rp) akhir (tahun) Penyusutan
(Rp)
1. Gerobak 2.500.000 1.500.000 1 1000.000
2. Kompor 500.000 200.000 1 300.000
3. Panci 200.000 70.000 1 130.000
4. Meja 700.000 400.000 1 300.000
5. Kursi 700.000 400.000 1 300.000
6. Peralatan 500.000 200.000 1 300.000
penyajian
TOTAL 2.330.000

C. Input dalam Satu Kali Produksi (Selama 6 bulan)


1. Fixed Cost (Biaya Tetap)
a. Upah tenaga kerja tetap : Rp. 80.000 /hari
: Rp. 80.000 x 180 hari
: Rp. 14.400.000
b. Gaji manajer/sekretaris :-
c. Sewa tanah (bangunan) : Rp. 44.000.000/tahun
: Rp. 22.000.000
d. Rekening listrik : Rp. 500.000/bulan
: Rp. 500.000 x 6 bulan
: Rp. 3000.000
e. Rekening air PDAM : Rp. 36.000/ bulan
: Rp. 36.000 x 6 bulan
: Rp. 216.000
f. Penyusutan : Rp. 2.330.000 / tahun
: Rp. 2.330.000 : 2
: Rp. 1.165.000
g. Pajak : Rp. 20.000 /bulan
: Rp. 20.000 x 6 bulan
: Rp. 120.000
TOTAL FIXED COST : Rp. 40.901.000
2. Variable Cost (biaya variable)
a. Input produksi : Rp. 2.500.000/ hari
: Rp. 2.500.000 x 180 hari
: Rp. 450.000.000
b. Alat : Rp. 200.000
c. Bensin : Rp. 200.000
d. Gas LPJ : Rp. 12.600.000
TOTAL VARIABLE COST : Rp. 463.000.000
Perhitungan Analisis Usaha
Penerimaan : Rp. 540.000.000
Fixed Cost : Rp. 40.901.000
Variable Cost : Rp. 463.000.000
Total Cost : Fixed Cost + Variable Cost
: Rp. 40.901.000 + Rp. 463.000.000
: Rp. 503.901.000
Investasi : Rp. 45.100.000
Keuntungan : Penerimaan – Total Cost
: Rp. 540.000.000 – Rp. 503.901.000
: Rp. 36.099.000
BCR : Penerimaan
Total Cost

: Rp. 540.000.000
Rp. 503.901.000

: 1,07
PPC : Investasi x 1 tahun
Keuntungan

: Rp. 45.100.000 x 1 tahun


Rp. 36.099.000

: 1,2 tahun
Efisiensi Usaha : Keuntungan x 100%
Investasi

: Rp. 36.099.000 x 100%


Rp. 45.100.000

: 80 %
Biaya tetap
BEP :
biaya variabel
1-
penjualan
Rp.40.901.000
:
Rp.463.000.000
1-
Rp.540.000.000

40.901.000
:
1 - 0,86

: 40.901.000
0,14
: 292.150.000

D. Lain-lain
1. Perencanaan Pengembangan Perusahaan Kedepan
Pengembangan warung bakso Pak Gito kedepan akan meningkatkan
kualitas dan pelayanan kepada pelanggan. Warung Bakso Pak Gito tidak
membuka cabang lagi untuk kedepannya, sehingga hanya dua cabang
saja yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai