Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Muhammadiyah sebagai gerakan islam merumuskan gerakan pembaharuannya dalam
bentuk purifikasi dan dinamisasi. Purifikasi didasarkan pada sumsi bahwa kemunduran umat
islam terjadi karena umat islam tidak mengembangkan aqidah islam yang benar, sehingga harus
dilakukan purifikasi dalam bidang aqidah-ibadah dengan teori “ segala sesuatu dalam ibadah
madlah dilaksanakan bila ada perintah dalam Al-Qur’an dan Hadist” sedangkan dinamisasi
dilakukan dalam bidang muamalah, dengan melakukan gerakan modernisasi sesuai dengan teori
“ segala sesuatu boleh dikerjakan selama tak ada larangan dala Al-qur’an dan Hadist”.
Modernitas muhammadiyah lahir sebagai respon atas sejarah, pukan spontanitas. Ketika rakyat
tenggelam dalam kemiskinan dan kebodohan semasa rezim kolonial, muhammadiyah lahir
dengan banyak respon; pendidikan modern dan mengembangkan spirit PKO ( Pertolongan
Kesengsaraan Oemoem) ketika massyarakat teklena dalam tradisional dan pencampuradukan
ajaran agama, muhammadiyah memberikan wacana dan spirit baru, tajdid dan purifikasi.
Muhammadiyah dalam gerakan pembaharuannya di lakukan bersamaan antara gerakan purifikasi
dengan gerakan muamalah. Purifikasi dalam bidang aqidah yang dilakukan oleh muhammadiyah
adalah aqidah yang memiliki keterkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan. persyarikatan
Muhammadiyah yang melintasi perjalanan usia satu abad senantiasa bersinggungan dan memiliki
kaitan dengan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh umat manusia saat ini, baik
dalam lingkup nasional maupun global, termasuk di dalamnya dinamika kehidupan umat Islam.
Posisi Muhammadiyah dalam dinamika dan permasalahan kehidupan nasional, global, dan dunia
Islam sebagaimana digambarkan di atas dibingkai dan ditandai dengan lima peran yang secara
umum menggambarkan misi Persyarikatan. Kelima peran tersebut adalah sebagai
berikut: Pertama, Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid terus mendorong tumbuhnya gerakan
pemurnian ajaran Islam dalam masalah yang baku (al-tsawabit) dan pengembangan pemikiran
dalam masalah-masalah ijtihadiyah yang menitikberatkan aktivitasnya pada dakwah amar
makruf nahi munkar.    Kedua, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dengan semangat tajdid
yang dimilikinya terus mendorong tumbuhnya pemikiran Islam secara sehat dalam berbagai
bidang kehidupan. Pengembangan pemikiran Islam yang berwatak tajdid tersebut sebagai
realisasi dari ikhtiar mewujudkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-alamin yang berguna dan
fungsional bagi pemecahan permasalahan umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan dalam tataran
peradaban global.Ketiga, sebagai salah satu komponen bangsa, Muhammadiyah bertanggung
jawab atas berbagai upaya untuk tercapainya cita-cita bangsa dan Negara Indonesia,
sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Konstitusi Negara.  Keempat, sebagai warga Dunia
Islam, Muhammadiyah bertanggung jawab atas terwujudnya kemajuan umat Islam di segala
bidang kehidupan, bebas dari ketertinggalan, keterasingan, dan keteraniayaan dalam percaturan
dan peradaban global. Kelima, sebagai warga dunia, Muhammadiyah senantiasa
bertanggungjawab atas terciptanya tatanan dunia yang adil, sejahtera, dan berperadaban tinggi
sesuai dengan misi membawa pesan Islam sebagai rahmatan lil-alamin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian tajdid dan tajrid ?

2. Bagaimana Model tajrid dan tajdid Muhammadiyah ?

3. Bagaimana Model gerakan keagamaan Muhammadiyah?

4. Apa Makna gerakan keagamaan Muhammadiyah?

5. Apa Gerakan tajdid pada 100 tahun kedua?

C. Tujuan

1. Mampu menjelaskan pengertian tajrid dan tajdid

2. Mampu menjelaskan model tajrid dan tajdid Muhammadiyah

3. Mampu memahami model dan makna gerakan keagamaan Muhammadiyah

4. Mampu menjelaskan gerakan tajdid pada 100 tahun kedua

Anda mungkin juga menyukai