Endoftalmitis
Glaukoma akut Ablasio retina Glaukoma
Konjungtivitis Keratitis akut oklusi vena dan Katarak
Perdarahan Subkonjungtiva Ulkus kornea arteri retina Kelainan refraksi
Pterigium Uveitis Anterior Retinopati
Riwayat penyakit Sekarang
Ocular Pain Discomfort
● Nyeri nya sudah sejak kapan? Mendadak atau perlahan?
● Apakah di kedua mata atau salah satu saja? Apabila salah satu, mata bagian mana yang
terkena?
● Karakteristiknya nyerinya bagaimana? Tumpul/tajam? Apakah berdenyut? Nyeri tekan?
● Ada sensasi berpasir atau benda asing? Saat membuka mata atau saat mengedip?
● Apakah ada rasa berat saat menutup atau membuka mata?
● Apakah nyeri nya menetap atau hilang timbul?
● Apakah nyerinya menjalar ke bagian mata lainnya?
● Apakah timbul keluhan gatal, serta rasa terbakar pada mata?
● Apakah hal yang memperberat rasa nyerinya? Apakah saat menggerakkan bola mata?
● Apakah penglihatan menjadi kabur ketika melihat jauh? Dekat?
Riwayat penyakit Sekarang
Abnormal ocular secretions
● Sejak kapan? lokasinya dimana? (kedua mata atau satu mata saja)
● Apakah menetap atau hilang timbul?
● Apakah ada rasa gatal, kemerahan atau nyeri?
● Apakah ada rasa terbakar atau menyengat?
● Apakah terasa seperti ada benda asing?
● Apakah pandangan terasa silau? (photophobia)
● Apakah ada penglihatan kabur?
● Apakah ada kemerahan atau keluar lendir?
● Apakah terdapat peningkatan frekuensi berkedip dan mata mudah lelah?
● Apakah ada kondisi memperburuk seperti terkena angin,penggunaan komputer atau
membaca yang terlalu lama?
● Apakah terdapat riwayat penggunaan lensa kontak?
Riwayat penyakit dahulu
● Apakah ada riwayat penyakit/masalah di mata pasien
sebelumnya?
● Menggunakan kacamata/lensa kontak?
● Riwayat pengobatan mata, apakah pasien taat berobat?
● Riwayat trauma pada muka/mata sebelumnya?
● Riwayat diabetes, hipertensi, gangguan tiroid?
● Riwayat alergi?
● Riwayat obat/operasi
Riwayat pengobatan dan operasi sebelumnya
● Riwayat pengobatan: penyakit mata bisa jadi merupakan
manifestasi klinis yang terkait dengan penyakit sistemik
● Pengobatan penyakit sistemik dapat menyebabkan masalah baik pada
mata itu sendiri maupun komplikasi pada pra, intra dan pasca
operasi - misalnya:
○ Penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan katarak dan glaukoma
○ Aspirin atau antikoagulan dapat menyebabkan perdarahan intraoperatif
Tujuan
Snellen chart
Visus normal yaitu 6/6 (satuan meter) atau 20/20 (satuan kaki)
Prosedur pemeriksaan:
- Memposisikan pasien 6 meter dari Snellen chart
- Menutup 1 mata dan membaca dari atas ke bawah
- Ketajaman penglihatan dinilai dari jarak pasien dapat
membaca (numerator) per jarak maksimal orang normal
dapat melihat (denominator)
Snellen chart
-Bila pasien membaca baris 6/6, namun salah
menyebutkan 2 huruf, catat sebagai 6/6 (-2)
-Bila pasien salah menyebutkan lebih dari 2 huruf, baris
sebelumnya dicatat sebagai ketajaman penglihatannya.
- Meminta pasien membaca menggunakan pinhole dan
menilai apakah penglihatan membaik.
Pasien ditanyakan garis terjelas pada chart -> fogging -> ujung lancip
Maddow V dirotasi pada garis terjelas-> Tambahkan negatif silinder pada
aksis sampai kedua block terlihat sama jelas -> refogging
Stenopaeic slit
Apertura persegi panjang dengan lebar 0.5-1
mm, panjang sampai 15 mm
Cara :
A) Orthoforia
B) Exotropia
C) Esotropia
D) Hiper/hipotropia
Corneal LIGHT Reflex (Hirschberg Test)
- tepi pupil : 12 - 15
derajat (@20D)
a. Madarosis b. Trichiasis
INSPEKSI KONJUNGTIVA
1. Pasien dalam posisi duduk palpebra inferior dibuka dengan menarik kelopak mata hingga
terlihat forniks (pertemuan konjungtiva bulbi dan tarsal).
2. Dilihat gambaran konjungtiva normal, ataukah ada kelainan (Injeksi konjungtiva, corpus
alienum, dll).
3. Hal yang sama dilakukan pada kelopak mata bagian atas.
inspeksi sklera
1. Pasien dalam posisi duduk dengan pen light dan loupe dilihat warna sklera apakah ada
perdarahan, injeksi dll.
2. Perhatikan bentuk apakah adakah benjolan atau pembuluh darah yang meradang.
inspeksi orifisium pungtum lakrimalis
Dengan mengunakan loupe dan pen light diamati posisi punctum apakah ada muara/ tidak
tertutup.apakah ada sekret yang keluar, warna sekret, konsistensi
INSPEKSI DAN PALPASI LIMFONODUS PRE-AURIKULAR
1. Lihat apakah di sekitar regio aurikula terdapat benjolan
2. Berdiri di belakang pasien
3. Dipalpasi permukaan kulit apakah ada benjolan/tidak, perhatikan ukuran, konsistensi,
batas, rasa nyeri.
Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (PENLIGHT)
● Pemeriksa mengunakan pen light
● posisi penderita dalam keadaan duduk
● diberi cahaya dari arah depan
● diamati gambaran umum dari : kornea, bilik mata depan, iris, pupil dan lensa
● apakah ada kekeruhan, darah, hipopion, iridoplegia, sinekia, iriodialisis, dll.
tes sensitivitas Kornea
● Tujuan : Tes untuk pemeriksaan fungsi saraf trigeminus
yang memberikan sensibilitas kornea.
● Alat : Kapas
● Teknik
● pasien diminta melihat ke sisi yang berlawanan dari
bagian kornea yang akan dites.
● Pemeriksaan menahan kelopak mata pasien yang
terbuka dengan jari telunjuk dan ibu jari
● Dari sisi lain (untuk mencegah terlihat) kapas digeser
sejajar dengan permukaan iris menuju kornea yang
akan diperiksa
● Diusahakan datang/ mendekatnya kapas tidak
disadari pasien
● Kapas ditempel pada permukaan kornea.
tes sensitivitas Kornea
Dilihat:
Nilai
Nilai
Shadow test (+) = immature
Shadow test (-) = mature
pemeriksaan
segmen posterior
FUNDOSCOPY
Untuk melihat fundus reflex, pembuluh darah
retina, papil dan makula
5.Perlahan-lahan mendekat ke
arah pasien. Usahakan untuk
tetap melihat pupil.
Sesuaikan roda fokus untuk
mendapatkan fokus pada retina
10-22 mmHg
TERIMA KASIH