Anda di halaman 1dari 70

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK MATA


KOAS MATA PERIODE 25 MEI-6 JUNI 2020
Anamnesis
IDENTITAS PASIEN
- Nama pasien
- Jenis Kelamin
- Umur
- Alamat Tinggal
- Pekerjaan
- Status Pernikahan
Keluhan Utama
● Mata gatal berair (blefaritis, konjungtivitis, keratitis)
● Mata belekan (bacterial konjungtivitis)
● Mata merah (keratitis, konjungtivitis, uveitis)
● Fotofobia/silau (katarak, konjungtivitis, keratitis, uveitis)
● Kelilipan (trichiasis)
● Edema palpebra (hordeolum, kalazion)
● Sakit kepala (glaukoma)
● Sakit pada pergerakan bola mata (neuritis optik, fraktur orbita)
● Penglihatan kabur (katarak)
Keluhan Utama
● Terlihat pelangi (halo) di sekitar sumber cahaya (glaukoma, katarak)
● Kelelahan sewaktu membaca (Gangguan refraksi yang tidak dikoreksi,
presbiopia)

❖ Penglihatan turun pada satu mata :


● Penglihatan turun mendadak pada satu mata (glaukoma akut, hifema, neuritis
optik, oklusi arteri retina)
● Penglihatan turun perlahan (katarak, glaukoma, retinitis pigmentosa)
● Penglihatan turun mendadak pada kedua mata (perdarahan oksipital)
● Buta senja (defisiensi vitamin A, miopia progresif, glaukoma lanjut)
Tujuan Riwayat Penyakit Sekarang
● Mendeskripsikan secara detail tentang keluhan
utama untuk memahami gejala dan perjalanan
suatu penyakit
● Menyingkirkan diagnosis banding yang mungkin
● Mencari kemungkinan komplikasi yang sudah
terjadi pada mata
● Penting untuk mendengar dan bertanya serta
mencatat secara terorganisir untuk memudahkan
pemeriksa memahami gejala dan perjalanan
penyakit tersebut
Riwayat penyakit Sekarang
Disturbances of Vision

○ Sejak kapan? mendadak atau perlahan? progresivitas (tiba2 atau


berangsur2 parah?
○ Apakah di kedua mata atau salah satu saja? Apabila salah satu,
mata bagian mana yang terkena?
○ Apakah penglihatan kabur ketika melihat jauh? dekat? atau melihat
jauh-dekat kabur?
○ Apakah ada mata merah? sebelah kanan / kiri / keduanya?
○ Apakah mata disertai rasa nyeri?
Riwayat penyakit Sekarang
Disturbances of Vision

○ Faktor yang memicu dan mengurangi keluhan: paling parah dan


baikan pada saat?
○ Bagian mata yang terkena apakah seluruhnya (full gelap) atau
beberapa daerah saja? (ingat area inervasi mata)
○ Apakah ada penglihatan berbayang? Jika ya, seperti apa? misalnya
seperti sarang laba-laba (floaters); double (diplopia), kilatan
cahaya (photopsia)
○ Adakah melihat ukuran/bentuk benda berubah? (macropsia,
micropsia, metamorphosia)
Riwayat penyakit Sekarang
● Disturbances of Vision

Mata Merah Mata Tenang

Visus tidak Visus turun


Visus turun Visus turun
turun
Mendadak Perlahan

Endoftalmitis
Glaukoma akut Ablasio retina Glaukoma
Konjungtivitis Keratitis akut oklusi vena dan Katarak
Perdarahan Subkonjungtiva Ulkus kornea arteri retina Kelainan refraksi
Pterigium Uveitis Anterior Retinopati
Riwayat penyakit Sekarang
Ocular Pain Discomfort
● Nyeri nya sudah sejak kapan? Mendadak atau perlahan?
● Apakah di kedua mata atau salah satu saja? Apabila salah satu, mata bagian mana yang
terkena?
● Karakteristiknya nyerinya bagaimana? Tumpul/tajam? Apakah berdenyut? Nyeri tekan?
● Ada sensasi berpasir atau benda asing? Saat membuka mata atau saat mengedip?
● Apakah ada rasa berat saat menutup atau membuka mata?
● Apakah nyeri nya menetap atau hilang timbul?
● Apakah nyerinya menjalar ke bagian mata lainnya?
● Apakah timbul keluhan gatal, serta rasa terbakar pada mata?
● Apakah hal yang memperberat rasa nyerinya? Apakah saat menggerakkan bola mata?
● Apakah penglihatan menjadi kabur ketika melihat jauh? Dekat?
Riwayat penyakit Sekarang
Abnormal ocular secretions
● Sejak kapan? lokasinya dimana? (kedua mata atau satu mata saja)
● Apakah menetap atau hilang timbul?
● Apakah ada rasa gatal, kemerahan atau nyeri?
● Apakah ada rasa terbakar atau menyengat?
● Apakah terasa seperti ada benda asing?
● Apakah pandangan terasa silau? (photophobia)
● Apakah ada penglihatan kabur?
● Apakah ada kemerahan atau keluar lendir?
● Apakah terdapat peningkatan frekuensi berkedip dan mata mudah lelah?
● Apakah ada kondisi memperburuk seperti terkena angin,penggunaan komputer atau
membaca yang terlalu lama?
● Apakah terdapat riwayat penggunaan lensa kontak?
Riwayat penyakit dahulu
● Apakah ada riwayat penyakit/masalah di mata pasien
sebelumnya?
● Menggunakan kacamata/lensa kontak?
● Riwayat pengobatan mata, apakah pasien taat berobat?
● Riwayat trauma pada muka/mata sebelumnya?
● Riwayat diabetes, hipertensi, gangguan tiroid?
● Riwayat alergi?
● Riwayat obat/operasi
Riwayat pengobatan dan operasi sebelumnya
● Riwayat pengobatan: penyakit mata bisa jadi merupakan
manifestasi klinis yang terkait dengan penyakit sistemik
● Pengobatan penyakit sistemik dapat menyebabkan masalah baik pada
mata itu sendiri maupun komplikasi pada pra, intra dan pasca
operasi - misalnya:
○ Penggunaan steroid jangka panjang dapat menyebabkan katarak dan glaukoma
○ Aspirin atau antikoagulan dapat menyebabkan perdarahan intraoperatif

● Status medis harus diketahui untuk melakukan evaluasi


pra-operasi yang tepat
○ Contohnya: riwayat diabetes, hipertensi, gagal jantung/ serangan jantung, gagal
ginjal, stroke, dsb
Riwayat penyakit keluarga
● Apakah ada keluhan serupa di anggota keluarga?
● Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit mata yang
penularannya melalui kontak langsung ?
● Apakah anggota keluarga dekat (sedarah) secara garis keturunan
vertikal seperti ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, yang menderita
penyakit yang sama?
● Apakah ada anggota keluarga yang memiliki glaukoma, makula
degenerasi, ablasio retina, strabismus?
● Apakah ada anggota keluarga yang memiliki penyakit diabetes atau
hipertensi?
Riwayat sosial-ekonomi-kebiasaan
- Apakah menggunakan BPJS ?
- Bagaimana keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal ? Ada yang
mengalami hal serupa ?
- Bagaimana status ekonomi ?
- Jika curiga ada kelainan mata karena penyakit sistemik, kebiasaan
perlu ditanyakan → merokok? makanan manis? (misal curiga
diabetik/hipertensi retinopati)

Notes: kondisi padat penduduk, sosio-ekonomi rendah dapat tingkatkan


risiko penyakit mata, misal: konjungtivitis bakteri

Tujuan

- mengetahui faktor resiko penyakit


- untuk memberikan jenis pengobatan yang sesuai dengan status ekonomi
pasien
Pemeriksaan Fisik
visus
PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN/VISUS

Snellen chart
Visus normal yaitu 6/6 (satuan meter) atau 20/20 (satuan kaki)

Prosedur pemeriksaan:
- Memposisikan pasien 6 meter dari Snellen chart
- Menutup 1 mata dan membaca dari atas ke bawah
- Ketajaman penglihatan dinilai dari jarak pasien dapat
membaca (numerator) per jarak maksimal orang normal
dapat melihat (denominator)
Snellen chart
-Bila pasien membaca baris 6/6, namun salah
menyebutkan 2 huruf, catat sebagai 6/6 (-2)
-Bila pasien salah menyebutkan lebih dari 2 huruf, baris
sebelumnya dicatat sebagai ketajaman penglihatannya.
- Meminta pasien membaca menggunakan pinhole dan
menilai apakah penglihatan membaik.

Ulangi pemeriksaan pada mata lainnya.


3. Menghitung jari 4. Gerakan tangan 5. Sinar (Perception of light
(Counting Fingers) (Hand Movement) /No Perception of Light)

1/60 1/300 1/∞


Pinhole test
● Membedakan gangguan visus akibat refraktif dengan organik
● Blok sinar perifer -> cahaya melalui sentral
● Snellen tanpa pinhole -> Melihat Snellen dengan pinhole.
● Visus terkoreksi: Gangguan refraktif
● Visus tidak terkoreksi: Gangguan struktural atau organik
Astigmatism dial test
● Untuk menentukan aksis silinder
● Variasi: Fixed dial, Rotatory dial, Kombinasi
(Astigmatism fan)
● Fixed dial: Garis radial menjauhi pusat, meridian paralel
dengan garis yang terlihat paling samar
● Contoh: Jika aksis astigmatism 180°, garis vertikal lebih
terlihat, garis horizontal paling samar
● Fixed dial: Clock dial, sunburst dial
Clock dial
● Meridian dengan interval radiasi 30°,
tiap radiasi terdiri dari 3 garis
● Prosedur: Buramkan penglihatan ->
Unfogging sampai semua garis radial
terlihat (Kapan garis
tergelap/terjelas, garis tersamar
terlihat) -> Unfogging dihentikan saat
tidak terlihat jelas perbedaan kontras
● Aksis terkoreksi: 2 nilai -> Perkalian
nilai terkecil x 30
● Contoh: garis 6, 12 -> 6x30 = 180
Prosedur clock dial
● Tambahkan lensa silinder -0.25 D pada aksis, tambahkan
sampai garis terlihat jelas semua
● Silinder +0.25 D (Check test)
● Jika terkoreksi: semua garis terlihat sama jelas/semua
sama buram saat fogging lensa
Sunburst dial
● Masing-masing garis tunggal teradiasi dari sentral,
interval garis 10°
● Prosedur serupa clock dial
● Kelebihan: Lebih kritis mengidentifikasi garis tergelap
● Kelemahan: Kesulitan lokasi tepat garis tergelap dan
tertipis
Rotatory astigmatis dial
● Kelebihan: Reliabel, lebih mudah dimengerti
● 2 kelompok garis paralel pada sudut tertentu
● Rotatory T: Garis meridian 90° dan 180°
● Lensa diburamkan (fogged) -> Unfogging
(kelompok garis yang lebih prominen?) -> chart
dirotasi perlahan (kelompok garis prominen?)
● Jika terlihat perbedaan kontras garis, atau
berbeda dengan posisi awal -> rotasi sampai
semuanya prominen
Prosedur Rotatory T:
● Untuk cek posisi, chart dirotasi pada arah berbeda sampai
tidak terlihat perbedaan kontras
● Posisi aksis minus silinder: (a+b)/2
● A= Sudut pada rotasi arah awal, B= sudut rotasi arah
berlawanan
Astigmatic fan
● Kombinasi fixed dan rotatori
● Komponen: Fan, Maddox V, blocks
● Fan: Menentukan aksis koreksi silinder
● Maddox V: Menyesuaikan aksis koreksi silinder
● Blocks: Menentukan kekuatan koreksi silinder
● Interval garis: 10°
● Maddox V dan blocks dapat dirotasi 180°
● Prosedur

Pasien ditanyakan garis terjelas pada chart -> fogging -> ujung lancip
Maddow V dirotasi pada garis terjelas-> Tambahkan negatif silinder pada
aksis sampai kedua block terlihat sama jelas -> refogging
Stenopaeic slit
Apertura persegi panjang dengan lebar 0.5-1
mm, panjang sampai 15 mm

Prosedur: Rotasi slit sampai pasien dapat


melihat paling jelas, ditambahkan lensa
untuk mendapatkan visus terbaik (meridian
dasar) -> rotasi slit 90°, tambah lensa ->
2 meridian
Tes tanpa kabut (fog) -> Jackson cross cylinder/teknik flip cross
● Paling sering digunakan
● Garis merah: Aksis minus cylinder
● Garis hijau: Aksis plus cylinder
● Sudut antar garis: 90°
● Menentukan aksis: Gagang paralel
aksis, 45° ke horizontal
tes lapang
pandang
Donders Confontration Test/ Confontration visual field test
- Menilai adanya gangguan lapang pandang pasien
- Prosedur
- Pasien dan pemeriksa duduk dengan jarak 1 m
- Pasien diminta untuk menutup salah satu matanya, pemeriksa juga
menutup salah satu mata → mata pasien yang terbuka sejajar
melihat mata pemeriksa
- Pasien diminta untuk melihat mata pemeriksa, sembari diminta
pemeriksa untung menghitung jari dari 4 kuadran lapang pandang
- Ulangi hal yang sama dengan mata satunya.
Amsler grid test
Fungsi : untuk menilai kerusakan dari makula maupun optic nerve

Cara :

1. Dilakukan pada ruangan dengan cahaya normal


2. Gunakan kacamata yang biasa digunakan
3. Baca Amsler Grid dari jarak ~30 cm
4. Periksa mata satu per satu
5. Fokuskan mata pada titik tengah Amsler grid
Pertanyaan :

1. Apakah seluruh garis terlihat


lurus atau apakah ada yang
bergelombang atau terdistorsi ?
2. Apakah semua kotak kecil
berukuran sama ?
3. Apakah ada titik dimana tidak
ada kotak “missing holes” atau
area yang gelap pada kotak ?
4. Apakah anda bisa melihat sudut
kotak besar dan garis terluar
pada gambar ini ? (mata tetap
fokus titik tengah)
pemeriksaan otot
ekstraokuler
(posisi mata)
Corneal LIGHT Reflex (Hirschberg Test)
Fungsi : Menilai kedudukan bola mata

Cara : Senter 30cm sejajar dari mata pasien.


Nilai refleks sinar pada kornea mata

A) Orthoforia
B) Exotropia
C) Esotropia
D) Hiper/hipotropia
Corneal LIGHT Reflex (Hirschberg Test)

Nilai derajat deviasi:

- tepi pupil : 12 - 15
derajat (@20D)

- Antara pinggir pupil &


limbus : 25 derajat

- Pinggir limbus : 45-60


derajat
Cover uncover test
❏ Deteksi
manifestasi
strabismus
❏ Membedakan
heterophoria dari
heterotropia
PEMERIKSAAN GERAKAN BOLA MATA
pemeriksaan
segmen anterior
INSPEKSI
Inspeksi bagian luar dilakukan pada kelopak mata, bulu mata,
konjungtiva,sklera,orisifisium duktus lakrimasi,serta
kelenjar limfa preaurikular
inspeksi kelopak mata
Teknik Pemeriksaan:

1. Perhatikan kulit palpebra, adakah edema,


hiperemia, hematoma, benjolan-benjolan.
2. Letakkan mistar ukur dari margin palpebra
superior dan inferior tepat di tengah pupil
pada posisi primer untuk menilai Fissura
Palpebra Vertikal.
3. Letakkan mistar ukur dari kantus medial dan Fissura Horizontal 30 mm
lateral untuk menghitung fissura palpebra Fissura Vertikal 9 -11 mm
Horizontal.
4. Lakukan prosedur yang sama pada mata
sebelahnya,dan bandingkan hasilnya, catat
hasil pengukurannya.
inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas
1. Pasien dalam posisi duduk, diperintahkan untuk melihat ke bawah dengan menggunakan
cotton bud, palpebra superior ditekan kebawah hingga konjungtiva tarsal superior terlihat.
2. Tujuan dari eversi kelopak mata adalah untuk melihat konjungtiva tarsal superior, apakah
adakah benda asing, papil, folikel, laserasi dll.
INSPEKSI BULU MATA
1. Dengan mengunakan pen light dan loupe dilihat arah bulu mata saat membuka dan menutup
mata. Apakah ada trichiasis, distrikhiasis. Madarosis, atau eye lashes abberant, krusta, sekret.

a. Madarosis b. Trichiasis
INSPEKSI KONJUNGTIVA
1. Pasien dalam posisi duduk palpebra inferior dibuka dengan menarik kelopak mata hingga
terlihat forniks (pertemuan konjungtiva bulbi dan tarsal).
2. Dilihat gambaran konjungtiva normal, ataukah ada kelainan (Injeksi konjungtiva, corpus
alienum, dll).
3. Hal yang sama dilakukan pada kelopak mata bagian atas.
inspeksi sklera
1. Pasien dalam posisi duduk dengan pen light dan loupe dilihat warna sklera apakah ada
perdarahan, injeksi dll.
2. Perhatikan bentuk apakah adakah benjolan atau pembuluh darah yang meradang.
inspeksi orifisium pungtum lakrimalis
Dengan mengunakan loupe dan pen light diamati posisi punctum apakah ada muara/ tidak
tertutup.apakah ada sekret yang keluar, warna sekret, konsistensi
INSPEKSI DAN PALPASI LIMFONODUS PRE-AURIKULAR
1. Lihat apakah di sekitar regio aurikula terdapat benjolan
2. Berdiri di belakang pasien
3. Dipalpasi permukaan kulit apakah ada benjolan/tidak, perhatikan ukuran, konsistensi,
batas, rasa nyeri.
Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (PENLIGHT)
● Pemeriksa mengunakan pen light
● posisi penderita dalam keadaan duduk
● diberi cahaya dari arah depan
● diamati gambaran umum dari : kornea, bilik mata depan, iris, pupil dan lensa
● apakah ada kekeruhan, darah, hipopion, iridoplegia, sinekia, iriodialisis, dll.
tes sensitivitas Kornea
● Tujuan : Tes untuk pemeriksaan fungsi saraf trigeminus
yang memberikan sensibilitas kornea.
● Alat : Kapas
● Teknik
● pasien diminta melihat ke sisi yang berlawanan dari
bagian kornea yang akan dites.
● Pemeriksaan menahan kelopak mata pasien yang
terbuka dengan jari telunjuk dan ibu jari
● Dari sisi lain (untuk mencegah terlihat) kapas digeser
sejajar dengan permukaan iris menuju kornea yang
akan diperiksa
● Diusahakan datang/ mendekatnya kapas tidak
disadari pasien
● Kapas ditempel pada permukaan kornea.
tes sensitivitas Kornea

Dilihat:

● terjadinya refleks mengedip

Nilai

● bila terjadi refleks kedip berarti sensibilitas


kornea baik dan fungsi trigeminus normal
● refleks kedip menurun pada keratitis atau
ulkus herpes seimpleks dan infeksi herpes
zooster
Inspeksi Pupil
● Bentuk dan ukuran pupil
○ Normal
■ Bulat, isokor
■ Diameter 2 - 4 mm saat disinari
■ Diameter 4 - 8 mm saat gelap
● Refleks konstriksi pupil
○ Menilai fungsi CN. II dan CN. III
○ Refleks cahaya langsung (RCL/direct)
○ Refleks cahaya tidak langsung (RCTL/consensual)
Pemeriksaan Refleks Pupil
● Pada ruangan gelap, pasien memandang fokus pada satu titik di
depan
● Mata masing - masing disinari senter dengan gerakan swinging
○ 3 detik pada masing - masing mata secara bergantian
● RCL/RCTL normal (+) jika ada konstriksi pupil
● Sinari mata kanan
○ RCL kanan dan RCTL kiri
● Sinari mata kiri
○ RCL kiri dan RCTL kanan
lens (Cristalline lens)
posisi lensa
present behind the iris in the patellar fossa
Shadow Test
inspeksi bayangan iris Tujuan – mengetahui derajat kekeruhan
lensa
Dasar – makin sedikit lensa keruh pada
bagian posterior maka makin besar
bayangan iris pada lensa yang keruh
tersebut sedang makin tebal kekeruhan
lensa makin kecil bayangan iris pada
lensa yang keruh
Teknik – sentolop disinarkan pada pupil
dengan sudut 45 derajat
Dengan loupe melihat bayangan iris
pada lensa
Shadow Test
inspeksi bayangan iris

Nilai
Shadow test (+) = immature
Shadow test (-) = mature
pemeriksaan
segmen posterior
FUNDOSCOPY
Untuk melihat fundus reflex, pembuluh darah
retina, papil dan makula

Alat yang digunakan - Oftalmoskop dan bila


perlu obat untuk melebarkan pupil -
Tropicamide 0.5-1% / fenilefrine HCl 2.5% /
10%

Sebelum melakukan fundoscopy, periksa


tekanan bola mata. Bila >20, obat pelebar
pupil tidak disarankan
FUNDOSCOPY - TEKNIK
1. Cahaya ruangan diturunkan, pastikan
pasien nyaman dan instruksikan
pasien untuk melihat satu titik
pada tembok di depannya
2. Atur roda fokus pada oftalmoskop.
Roda apertur pada cahaya besar,
bulat dan putih.
3. Gunakan mata kanan dengan
oftalmoskop di tangan kanan.
Lihatlah lurus ke arah pupil,
sejajar dengan garis penglihatan
pasien, maka reflex fundus akan
terlihat (reddish - orange)
4.Letakkan tangan kiri pada 7.Periksa dan nilai diskus
dahi atau bahu pasien untuk optik, pembuluh darah retina,
menopang dan menstabilkan retina dan makula dan ulang
tubuh. untuk mata sebelah

5.Perlahan-lahan mendekat ke
arah pasien. Usahakan untuk
tetap melihat pupil.
Sesuaikan roda fokus untuk
mendapatkan fokus pada retina

6.Saat pembuluh darah retina


terlihat,ikuti sampai ke arah
diskus optik, yang letaknya
ke arah nasal dari tengah
retina
FUNDOSKOPI NORMAL
1. Refleks fundus- positive
2. Optic disc - 3 C
a. Cup - Cup:Disc Ratio? (Normal <0.3, Meningkat pada glaucoma)
b. Contour - Tepi tidak jelas → Papilloedema.
c. Colour - Normal? Pucat? (Jika pucat - neuritis/iscahemia)
3. Pembuluh darah retina
a. AV ratio? (Normal 2:3)
b. Cotton wool spots? / Neovascularization? → DM
c. Cherry red spots? → Retinal Artery Occlusion
4. Makula
a. Druscen spots? → Macular degeneration
5. Retina - Berwarna orange kemerahan karena pigmen
pemeriksaan
tekanan bola mata
Pemeriksaan tekanan bola mata
Palpasi

Menggunakan kedua telunjuk jari,


bandingkan kiri dan kanan

Tekstur normal : tomat

Tidak akurat, hanya pada TIO


sangat tinggi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Indentasi tonometri

Didasarkan atas besarnya deformitas


atau indentasi terhadap bola mata

Tonometer schiotz → tonometer indentasi


atau menekan permukaan kornea dengan
beban yang dapat bergerak bebas pada
sumbunya.
Langkah pemeriksaan indentasi tonometri
1. Teteskan obat tetes anastesi,
tunggu sampai pasien tidak
merasa pedas (1-2 menit)
2. Minta pasien berbaring
terlentang dan menatap lurus ke
atas
3. Buka kelopak mata dengan jari
telunjuk dan jempol
4. Telapak Tonometer Schiots
diletakkan di permukaan kornea
5. Baca angka pada tonometer
kalibrasi tonometer schiotz
berdasarkan friedenwald
Tekanan intraokular normal

10-22 mmHg
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai