Anda di halaman 1dari 3

NATASYA DIANSA

021118180

5E MANAJAMEN

Studi Kasus Ipo

PT Astra Agro Lestari Tbk


Profil Perusahaan :

PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala
tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4
Agustus 1989. Berawal dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet,
hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini,
Perseroan terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit
terbesar dan dikelola melalui manajemen yang baik.

Visi: Menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling inovatif di dunia
Misi: Menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan bangsa
Modal dasar: Rp2.000.000.000.000 terdiri atas 4.000.000.000 saham dengan nominal Rp500
per saham
Dasar hukum pendirian:

 Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-10099.HT.01.01.TH.89, tanggal 31


Oktober 1989 (PT Astra Agro Niaga)
 Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-5992.HT.01.04.TH.97, tanggal 2 Juli
1997 (PT Astra Agro Lestari Tbk)

Akta pendirian perusahaan:

 Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S. H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988 (PT
Suryaraya Cakrawala)
 Akta Perubahan Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S. H., No. 9 tanggal 4 Agustus
1989 (PT Astra Agro Niaga)
 Akta Notaris Benny Kristianto, S. H., No. 136 tanggal 23 Juni 1997 (PT Astra Agro
Lestari Tbk)

Akta perubahan terakhir: Akta Notaris Aulia Taufani S.H., No.38 tanggal 15 April 2019
Jenis perusahaan: Perseroan terbatas terbuka
Kegiatan usaha: Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perkebunan dan agro industri
Komposisi Kepemilikan Saham:

Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT


Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan
(pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT
Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp250 miliar menjadi Rp2 triliun
yang terdiri dari 4.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500,-. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Astra Agro Lestari Tbk adalah Astra International
Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan,
konsultan dan jasa. Kegiatan utama Astra Agro adalah bergerak dalam bidang usaha kelapa
sawit. Pada tanggal 21 Nopember 1997, AALI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga perdana
sebesar Rp1.550,- per saham. Pada tanggal 09 Desember 1997, saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Proporsi kepemilikan saham :

 Public : 20,3%
 PT Astra International Tbk : 79,7%

- Laba Bersih 2020 : 9,08 triliun


- Total Aset 2020 : 27,38 triliun
- Liabilitas 2020 : 8,06 triliun
- Dividen 2020 : 80,83 Miliar
- Harga : 11,125
- Rubah : -100 (-0,90%)
- EPS : 204
- PER : 55
- Kapasitas Pasar (Juta IDR) : 21.219.689,00

Pencatatan Saham :

Jumlah Jumlah
Tanggal Tindakan
Penambahan/Pengurangan Akumulasi
Pencatatan Korporasi
Saham Saham

24 Jun 2016 Hmetd 1.615.829 1.924.688.333

18 Mei 2004 esopMsop 65.145.000 1.574.745.000

06 Jul 1999 sahamBonus 251.600.000 1.509.600.000


Jumlah Jumlah
Tanggal Tindakan
Penambahan/Pengurangan Akumulasi
Pencatatan Korporasi
Saham Saham

09 Des 1997 Ipo 1.258.000.000 1.258.000.000

Linimasa:

 Sebelum Pandemi Covid-19 Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
industri kelapa sawit. Harga CPO turun signifikan dan sempat menyentuh level terendah
yaitu USD 497/ton pada awal semester dua tahun 2019. Selain itu, produktivitas kelapa
sawit juga menurun akibat dampak musim kemarau panjang tahun 2018 serta El Nino
ringan di wilayah Indonesia pada tahun 2019. Harga CPO yang membaik selama 2 bulan
terakhir tahun 2019 memberikan sinyal positif bagi industri kelapa sawit, diikuti dengan
penerapan program mandatori B30 dari Pemerintah Republik Indonesia yang berdampak
positif terhadap daya serap minyak sawit di dalam negeri. Berdasarkan jenis produk,
pendapatan AALI disumbang dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar
Rp 4,44 triliun di kuartal I–2020 naik dari Rp 3,81 triliun pada periode sama tahun 2019.
Sementara penjualan inti sawit AALI justru menurun menjadi Rp 313,78 miliar dari
kuartal I–2019 sebesar Rp 370,66 miliar.

 Saat Pandemi Covid-19 Tahun 2020 perekonomian dunia menghadapi tantangan yang
cukup berat, terutama terkait dengan pandemik covid-19. Harga CPO (crude palm oil)
turun sebagai dampak melemahnya harga minyak mentah yang cukup signifikan.
Meskipun demikian, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) mencatatkan kinerja
operasional dan finansial yang positif. Kegiatan operasional di kebun dan pabrik kelapa
sawit berjalan normal dengan menerapkan protokol covid-19 yang ketat. Sementara itu,
bagi para karyawan di head office, sejak Maret hingga awal Juni 2020, telah melaksanakan
WFH (work from home) Kinerja yang positif pada kuartal I tahun 2020 merupakan bukti
dari operational excellence dan cost efficiency yang sudah dijalankan di Astra Agro, Per
akhir Maret 2020, kas setara kas AALI tercatat Rp 1,47 triliun. Laba bersih yang
dibukukan perseroan naik signifikan secara tahunan per 30 Juni 2020. Jumlah yang
dikantongi naik 796,59 persen menjadi Rp391,90 miliar pada akhir semester I/2020.

Anda mungkin juga menyukai