021118180
5E MANAJAMEN
PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala
tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4
Agustus 1989. Berawal dari perkebunan ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet,
hingga pada tahun 1984, dimulailah budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau. Kini,
Perseroan terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit
terbesar dan dikelola melalui manajemen yang baik.
Visi: Menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling inovatif di dunia
Misi: Menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan bangsa
Modal dasar: Rp2.000.000.000.000 terdiri atas 4.000.000.000 saham dengan nominal Rp500
per saham
Dasar hukum pendirian:
Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S. H., No. 12 tanggal 3 Oktober 1988 (PT
Suryaraya Cakrawala)
Akta Perubahan Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S. H., No. 9 tanggal 4 Agustus
1989 (PT Astra Agro Niaga)
Akta Notaris Benny Kristianto, S. H., No. 136 tanggal 23 Juni 1997 (PT Astra Agro
Lestari Tbk)
Akta perubahan terakhir: Akta Notaris Aulia Taufani S.H., No.38 tanggal 15 April 2019
Jenis perusahaan: Perseroan terbatas terbuka
Kegiatan usaha: Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perkebunan dan agro industri
Komposisi Kepemilikan Saham:
Public : 20,3%
PT Astra International Tbk : 79,7%
Pencatatan Saham :
Jumlah Jumlah
Tanggal Tindakan
Penambahan/Pengurangan Akumulasi
Pencatatan Korporasi
Saham Saham
Linimasa:
Sebelum Pandemi Covid-19 Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
industri kelapa sawit. Harga CPO turun signifikan dan sempat menyentuh level terendah
yaitu USD 497/ton pada awal semester dua tahun 2019. Selain itu, produktivitas kelapa
sawit juga menurun akibat dampak musim kemarau panjang tahun 2018 serta El Nino
ringan di wilayah Indonesia pada tahun 2019. Harga CPO yang membaik selama 2 bulan
terakhir tahun 2019 memberikan sinyal positif bagi industri kelapa sawit, diikuti dengan
penerapan program mandatori B30 dari Pemerintah Republik Indonesia yang berdampak
positif terhadap daya serap minyak sawit di dalam negeri. Berdasarkan jenis produk,
pendapatan AALI disumbang dari penjualan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar
Rp 4,44 triliun di kuartal I–2020 naik dari Rp 3,81 triliun pada periode sama tahun 2019.
Sementara penjualan inti sawit AALI justru menurun menjadi Rp 313,78 miliar dari
kuartal I–2019 sebesar Rp 370,66 miliar.
Saat Pandemi Covid-19 Tahun 2020 perekonomian dunia menghadapi tantangan yang
cukup berat, terutama terkait dengan pandemik covid-19. Harga CPO (crude palm oil)
turun sebagai dampak melemahnya harga minyak mentah yang cukup signifikan.
Meskipun demikian, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) mencatatkan kinerja
operasional dan finansial yang positif. Kegiatan operasional di kebun dan pabrik kelapa
sawit berjalan normal dengan menerapkan protokol covid-19 yang ketat. Sementara itu,
bagi para karyawan di head office, sejak Maret hingga awal Juni 2020, telah melaksanakan
WFH (work from home) Kinerja yang positif pada kuartal I tahun 2020 merupakan bukti
dari operational excellence dan cost efficiency yang sudah dijalankan di Astra Agro, Per
akhir Maret 2020, kas setara kas AALI tercatat Rp 1,47 triliun. Laba bersih yang
dibukukan perseroan naik signifikan secara tahunan per 30 Juni 2020. Jumlah yang
dikantongi naik 796,59 persen menjadi Rp391,90 miliar pada akhir semester I/2020.