c. Surat Fathir/35: 44
ِ ا أَ َش َّد ِم ْنهُ ْم قُ َّوةً ۚ َو َما َكانَ ٱهَّلل ُ لِيُع6ُ۟وا َك ْيفَ َكانَ ٰ َعقِبَةُ ٱلَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ِه ْم َو َكانُ ٓو
ْج َز ۥهُ ِمن 6۟ ض فَيَنظُر ۟
ِ ْأَ َولَ ْم يَ ِسيرُوا فِى ٱأْل َر
ِ ْت َواَل فِى ٱأْل َر
6ض ۚ إِنَّ ۥهُ َكانَ َعلِي ًما قَ ِدي ًرا ِ َش ْى ٍء فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Artinya:”Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan
orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari
mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”( Surat Fathir/35: 44)
Penafsiran Quran Surat Fatir Ayat 44 ini Allah SWT. menceritakan Apakah orang-orang kafir
Makkah itu tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka melihat bagaimana kesudahan orang-orang
sebelum mereka seperti Ad, Tsamud dan semisal mereka, dan siksaan yang menimpa mereka
semua, dan negeri mereka yang dihancurkan karena kedustaan mereka kepada rasul, dan orang-
orang kafir itu lebih kuat dan lebih tangguh daripada orang-orang kafir Makkah ? tidak ada sesuatu
pun di langit dan di bumi yang bisa melemahkan Allah atau bisa luput dariNya. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui perbuatan mereka, juga Mahakuasa untuk membinasakan mereka.
Dalam Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih
bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 44. Apakah mereka tidak pernah melakukan
perjalanan di bumi sehingga tidak dapat melihat kesudahan umat-umat terdahulu dan peninggalan
mereka yang telah hancur? Bagaimana peradaban mereka yang sangat maju, kemudian hancur dan
sirna? Sungguh kekuatan mereka tidak dapat menyelamatkan mereka, dan tidak ada yang dapat
menghalangi kuasa Allah. Dia Maha Mengetahui segalanya, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya,
dan Dia Maha Kuasa memberi azab bagi orang yang menyelisihi dan menentang-Nya. (https://
tafsirweb.com/7910-quran-surat-fatir-ayat-44.html)
Artinya:” Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu
imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah
berfirman: “Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim”.( Surat Al-Baqarah/2: 124)
Dalam ayat ini Allah SWT menceritakan (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian)
menurut satu qiraat Ibraham (dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) maksudnya dengan perintah
dan larangan yang dibebankan kepadanya. Ada yang mengatakan manasik atau pekerjaan haji, ada
pula berkumur-kumur, menghirup air ke hidung, menggosok gigi, memotong kumis, membelah
rambut, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, berkhitan dan istinja
(lalu disempurnakannya) maksudnya dikerjakannya secara sempurna.
(Firman-Nya) yakni Allah Taala, (“Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai imam
bagi manusia.”) Artinya contoh dan ikutan dalam keagamaan. (Kata Ibrahim, “Aku mohon juga dari
keturunanku!”) maksudnya dari anak cucuku dijadikan imam-imam. (Firman-Nya, “Janji-Ku ini
tidak mencapai) untuk dijadikan imam (orang-orang yang aniaya”) yakni orang-orang yang ingkar
di antara mereka. Sebaliknya bagi orang yang tidak aniaya, tidak tertutup kemungkinan untuk
diangkat sebagai imam.
Ayat 125
يل أَ ْن طَهِّ َرا بَ ْيتِ َي لِلطَّائِفِين ِ صلًّى ۖ َو َع ِه ْدنَا إِلَ ٰى إِ ْب َرا ِهي َم َوإِ ْس َم
َ اع َ اس َوأَ ْمنًا َواتَّ ِخ ُذوا ِم ْن َمقَ ِام إِ ْب َرا ِهي َم ُم
ِ ََّوإِ ْذ َج َع ْلنَا ْالبَيْتَ َمثَابَةً لِلن
َو ْال َعا ِكفِينَ َوالرُّ َّك ِع ال ُّسجُو ِد
Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan
telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (Surat Al-Baqarah/2: 125)
Dalam ayat ini Allah SWT menceritkan tentang (Dan ketika Kami menjadikan Baitullah itu)
yakni Kakbah (sebagai tempat kembali bagi manusia) maksudnya tempat berkumpul dari segenap
pelosok (dan tempat yang aman) maksudnya aman dari penganiayaan dan serangan yang sering
terjadi di tempat lain. Sebagai contohnya pernah seseorang menemukan pembunuh bapaknya, tetapi
ia tidak mau membalas dendam di tempat ini, (dan jadikanlah) hai manusia (sebagian makam
Ibrahim) yakni batu tempat berdirinya Nabi Ibrahim a.s. ketika membangun Baitullah (sebagai
tempat salat) yaitu dengan mengerjakan salat sunah tawaf di belakangnya. Menurut satu qiraat
dibaca ‘wattakhadzuu’ yang artinya, dan mereka menjadikan; hingga menjadi kalimat berita.
(Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail) (yang bunyinya) (“Bersihkanlah
rumah-Ku) dari berhala (untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf) artinya yang bermukim di
sana (orang-orang yang rukuk dan orang-orang yang sujud!”) artinya orang-orang yang shalat.
Ayat 126
ال َو َم ْن َكفَ َر فَأ ُ َمتِّ ُعهُ قَلِياًل ثُ َّم ِ َوإِ ْذ قَا َل إِب َْرا ِهي ُم َربِّ اجْ َعلْ ٰهَ َذا بَلَدًا آ ِمنًا َوارْ ُز ْق أَ ْهلَهُ ِمنَ الثَّ َم َرا
َ َت َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُ ْم بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم اآْل ِخ ِر ۖ ق
ِ س ْال َم
صي ُر َ ار ۖ َوبِ ْئ ِ أَضْ طَرُّ هُ إِلَ ٰى َع َذا
ِ َّب الن
Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa:“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang
aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku
beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-
buruk tempat kembali”( Surat Al-Baqarah/2: 126).
Dalam ayat 126 ini Allah SWT. menceritakan (Dan ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku!
Jadikanlah ini) maksudnya tempat ini (sebagai suatu negeri yang aman). Doanya dikabulkan Allah
sehingga negeri Mekkah dijadikan sebagai suatu negeri yang suci, darah manusia tidak boleh
ditumpahkan, seorang pun tidak boleh dianiaya, tidak boleh pula diburu binatang buruannya dan
dicabut rumputnya.
Ayat 127
ك أَ ْنتَ ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم ِ َوإِ ْذ يَرْ فَ ُع إِ ْب َرا ِهي ُم ْالقَ َوا ِع َد ِمنَ ْالبَ ْي
َ َّت َوإِ ْس َما ِعي ُل َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ۖ إِن
Artinya:”Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama
Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”( Surat Al-Baqarah/2: 127).
Dalam ayat 127 ini Allah menderitakan bahwa (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim meninggikan
sendi-sendi) dasar-dasar atau dinding-dinding (Baitullah) maksudnya membinanya yang dapat
dipahami dari kata ‘meninggikan’ tadi (beserta Ismail) `athaf atau dihubungkan kepada Ibrahim
sambil keduanya berdoa, (“Ya Tuhan kami! Terimalah dari kami) amal kami membina ini,
(sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) akan permohonan kami (lagi Maha Mengetahui) akan
perbuatan kami.
Ayat 128
ك أَ ْنتَ التَّوَّابُ ال َّر ِحي ُم ِ ك َو ِم ْن ُذ ِّريَّتِنَا أُ َّمةً ُم ْسلِ َمةً لَكَ َوأَ ِرنَا َمن
َ ََّاس َكنَا َوتُبْ َعلَ ْينَا ۖ إِن َ ََربَّنَا َواجْ َع ْلنَا ُم ْسلِ َم ْي ِن ل
Artinya:” Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesung-
guhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.( Surat Al-Baqarah/2: 128)
Dalam ayat 128 ini Allah menceritkan tentang bahwa (Ya Tuhan kami! Jadikanlah kami
berdua ini orang yang patuh) dan tunduk (kepada-Mu dan) jadikanlah pula (di antara keturunan
kami) maksudnya anak cucu kami (umat) atau golongan (yang patuh kepada-Mu). ‘Min’ menya-
takan ‘sebagian’ dan diajukan mereka demikian karena firman Allah yang lalu, ‘Dan janji-Ku ini
tidak mencapai orang-orang yang aniaya. Dan ajarkanlah kepada kami (syariat ibadah haji kami)
maksudnya cara-cara dan tempat-tempatnya (dan terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau
Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang). Mereka bertobat kepada Allah padahal mereka
maksum atau terpelihara dari dosa, disebabkan kerendahan hati mereka dan sebagai pelajaran bagi
anak cucu mereka.
Ayat 129
َاب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َز ِّكي ِه ْم ۚ ِإنَّكَ أَ ْنتَ ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم
َ ث فِي ِه ْم َر ُسواًل ِم ْنهُ ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ِه ْم آيَاتِكَ َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِكت
ْ َربَّنَا َوا ْب َع
Artinya:”Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al
Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”(Surat Al-Baqarah/2: 129)
Dalan ayat 129 ini Allah SWT, menceritakan (Ya Tuhan kami! Utuslah untuk mereka) yakni
Ahlulbait (seorang rasul dari kalangan mereka) ini telah dikabulkan Allah dengan dibangkitkannya
kepada mereka Nabi Muhammad saw. (yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu)
Alquran (dan mengajari mereka Alkitab) yakni Alquran (dan hikmah) maksudnya hukum-hukum
yang terdapat di dalamnya (serta menyucikan mereka) dari kemusyrikan (sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa) sehingga mengungguli siapa pun (lagi Maha Bijaksana”) dalam segala tindakan dan
perbuatan.