Corresponding author:
Fitriyanti
fitriyantibahuwa@gmail.com
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020
e-ISSN:
DOI: 10.26714/nm.v1i1.5502
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 41
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 42
Sayatan atau luka yang dihasilkan prioritas yang akan diatasi dengan
merupakan suatu trauma bagi penderita menggunakan teknik relaksasi distraksi
dan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan dilakukan setelah pemberian analgetik
dan gejala. Akibat dari prosedur dengan durasi 15 menit setiap hari selama
pembedahan pasien akan mengalami tiga hari, sebelum dan sesudah diberikan
gangguan rasa nyaman nyeri. Nyeri sebagai teknik distraksi dilakukan pengukuran
suatu sensori subjektif dan pengalaman skala nyeri dengan menggunakan numeric
emosional yang tidak menyenangkan rsting scale (NRS). Studi kasus ini dilakukan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang pada tanggal 19 Juli 2019 diruang parikesit
aktual atau potensial atau yang dirasakan RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang.
dalam kejadian-kejadian dimana terjadi
kerusakan. (Perry & Potter, 2015). HASIL
Nyeri pasca bedah merupakan satu dari Diagnosa keperawatan utama yang muncul
masalah-masalah keluhan pasien tersering pada kedua pasien ini adalah nyeri akut.
di rumah sakit. Teknik relaksasi yang Implementasi rencana keperawatan
digunakan dalam mengatasi nyeri post dilakukan selama pasien dirawat di
operasi di Rumah Sakit adalah dengan Parikesit. Kasus 1 pasien Ny.S dirawat
latihan nafas dalam, Penanganan nyeri selama 3 hari mulai tanggal 17- 19 Januari
secara farmakologis memiliki efek yang 2020. Implementasi keperawatan dimulai
tidak baik bagi tubuh, sehingga tindakan tanggal 17 januari 2020 dimulai dengan
non farmakologis dianjurkan dalam melakukan pengkajian secara
penanganan nyeri. Salah satu tindakan non komprehensif terkait keluhan utama pasien
farmakologis yaitu pemberian teknik yaitu nyeri perut bagian bawah. Pengkajian
relaksasi. nyeri dilakukan secara langsung kepada
pasien menggunakan teknik pengkajian
Berdasarkan tingginya angka kejadian nyeri PQRST. Setelah dilakukan pengkajian
mioma uteri, maka penulis merasa tertarik keluhan pasien, dilakukan pengkajian
akan membahas secara spesifik mengenai secara objektif meliputi kondisi umum
masalah mioma uteri dengan judul “Asuhan pasien, ekspresi wajah, tanda-tanda vital
Keperawatan Pada Pasien Post Operasi (TTV). Pasien Ny.S tidak memiliki riwayat
Miomektomi Dengan Gangguan Kebutuhan penyakit, Pasien kedua Ny. M dilakukan
Rasa Nyaman; Nyeri Di Ruang Parikesit implementasi keperawatan tanggal 17-19
RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang”. januari 2020. Perawat parikesit melakukan
operan jaga dengan perawat IGD terkait
METODE riwayat pasien sebelumnya dan selama di
IGD pada awal pasien masuk. Implementasi
Metode yang dilakukan dalam studi kasus keperawatan yang dilakukan dengan
ini adalah metode kuantitatif, dengan mengatur posisi tidur pasien semifowler,
desain studi deskriptif dan pendekatan memberikan terapi oksigen, memonitor
studi asuhan keperawatan. Subjek dalam TTV pasien sesuai dengan bedside monitor,
penelitian ini menggunakan 2 pasien menganjurkan pasien untuk relaks dengan
dengan diagnosa medis mioma uteri. Teknik mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
pengumpulan data menggunakan rekam Selanjutnya kolaborasi dengan DPJP
medik, wawancara, observasi dan dilakukan terkait pemberian terapi medis
pendekatan asuhan keperawatan dengan untuk pasien. Pasien Ny.M juga diberikan
kriteri inklusi pasien post operasi mioma terapi relaksasi nafas dalam untuk
uteri, pasien post operasi hari pertama, membantu mengurangi nyerinya. Pasien
selanjutnya data yang terkumpul dianalisis Ny.M bersedia untuk dilakukan tindakan
dalam bentuk asuhan keperawatan tersebut. Selain diberikan terapi
sehingga terdapat masalah keperawatan farmakologi dan nonfarmakologi selama
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 43
dirawat pasien juga selalu diingatkan untuk Berdasarkan catatan perkembangan dari
tetap menjalankan ibadah sholat. Dalam kedua pasien pada tanggal 19-21 Juli 2019
Islam terdapat perintah untuk beribadah, diruang parikesit RSUD K.R.M.T
tiada lain untuk kemaslahatan setiap Wongsonegoro semarang menunjukan
muslim itu sendiri. Seseorang muslim yang penurunan skala nyeri pada pasien mioma
selalu beribadah, berarti ingin selalu dekat uteri setelah diberikan intervensi, sesuai
dengan Tuhannya, dikala suka dan duka, dengan grafik berikut :
karena Allah tempat manusia bersyukur
dan kepada-Nya mereka minta pertolongan.
Jika seseorang muslim tekun mendirikan Penurunan Skala Nyeri
sholat dengan benar, maka ia selalu diingat 6
oleh Allah. Dengan sholat, seorang akan 4
mendapatkan ketenangan hati dan jiwa,
2
karena merasa terlindungi dari segala
0
macam cobaan. Seseorang merasa terjaga Hari 1 Hari 2 Hari 3
meski tak ada seorang pun yang Pasien 1 5 4 3
menjaganya. Bukan hanya itu, sholat yang Pasien 2 5 4 3
dilakukan dengan sepenuh hati akan
mencegah seseorang dari perbuatan jahat. Grafik 1. Penurunan Skala Nyeri
Allah berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya sholat dapat mencegah dari Penurunan skala nyeri yang terjadi pada
perbuatan keji dan munkar; dan pasien selaras dengan teori yang
sesungguhnya mengingat Allah (dengan menyebutkan bahwa teknik relaksasi nafas
sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dalam yang dilakukan secara berulang akan
dari ibadah-ibadah lain). (QS. Al- dapat menimbulkan rasa nyaman yang pada
Ankabut/29: 45) (Jauhari, 2011). akhirnya akan meningkatkan toleransi
persepsi dalam menurunkan rasa nyeri
Hasil evaluasi kedua pasien setelah yang dialami. Jika seseorang mampu
dilakukan implementasi keperawatan meningkatkan toleransinya terhadap nyeri
diperoleh hasil bahwa nyeri akut tertasi maka seseorang akan mampu beradaptasi
sebagian selama perawatan di ruang dengan nyeri, dan juga akan memiliki
parikesit. Evaluasi pasien Ny. S dilakukan pertahanan diri yang baik pula (Lukman
pada tanggal 18 juli 2019 jam 19.00 WIB. 2013). Pasien diberikan teknik relaksasi
Pasien Ny.S sudah tidak merasakan nyeri dan teknik distraksi, mekanisme teknik
perut bagian bawah, hasil kondisi pasien distraksi dalam menurunkan nyeri yaitu
baik ,TD : 110/80,Nadi : 80x/menit, Suhu : merangsang peningkatan hormon endorfin
36.5, RR : 20x/menit, Perencanaan yang merupakan substansi sejenis morfin
selanjutnya pada pasien Ny. S diantaranya yang disuplai oleh tubuh. Individu dengan
anjurkan pasien untuk cukup istirahat dan endorfin banyak lebih sedikit merasakan
Lakukan pengkajian lanjutan nyeri jika nyeri dan individu dengan endorfin sedikit
nyeri muncul. Kasus kedua Pada kasus merasakan nyeri lebih besar.
kedua evaluasi dilakukan tanggal 19 juli
2019 jam 10.50 WIB setelah 3 hari PEMBAHASAN
perawatan Kondisi umum pasien baik, TD :
90/60 mmHg, N:88 x/m, S: 36,4o C, : 20 Pengkajian keperawatan pasien pada kasus
x/m, pasien sudah tidak mengeluh nyeri, 1 dilakukan pada tanggal 17 januari 2020
perencanaan selanjutnya pada pasien Ny.M dan kasus 2 pada tanggal 17 januari 2020 di
batasi pengunjung, anjurkan pasien untuk ruang Parikesit RSUD KRMT Wongsonegoro
berisirahat cukup dan lakukan pengkajian Semarang, Kedua pasien yang dirawat
lanjutan nyeri bila muncul masalah nyeri dengan mioma uteri berjenis kelamin
berulang. perempuan. Kasus 1 dengan nama pasien
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 44
Ny.S berusia 37 tahun dan pasien kedua berkurang ukurannya sesudah menopause
Ny.M berusia 35 tahun. Seperti diketahui (mengecil pada pascamenopause)
penyebab yang pasti dari mioma uteri (Wikipedia, 2013).
sampai saat ini belum diketahui. Beberapa
peneliti menduga mioma tumbuh dari sel Penelitian lain bahwa angka terjadi mioma
neoplastic tunggal (monoclonal) sel-sel otot uteri adalah 2-12.8 orang per 1000 wanita
yang normal, dari sel-sel otot imatur dalam tiap tahunya. Schwartz menujukan angka
mioma uterum atau dari sel-sel embrional kejadian mioma uteri 2-3 kali lebih tinggi
di dinding pembulu darah uterus. Hormon pada wanita kulit hitam disbanding kulit
esterogen juga berperan penting terjadinya hitam. Diperkirakan setiap 4-5 wanita
mioma uteri. Walaupun tidak ada bukti mengidap kelainan ini dan menunjukan
bahwa esterogen menyebabkan mioma., kecenderungan pertembuhan pada decade
pertumbuhan mioma tergantung pada usia ke 3 dan ke 4 dalam kurun kronogi
kadar esterogen. Tumor ini tumbuh selama kehidupan wanita.
aktifitas paling tinggi, dan ovarium. Sekresi
esterogen yang terus menerus, terutama Berdasarkan penelitian World Health
tidak diselingi oelh kehamilan dan laktasi Organisation (WHO) penyebab dari angka
diduga sebagai factor resiko utama yang kematian ibu karena mioma uteri pada
melatarbelakangi pertumbuhan mioma. tahun 2010 sebanyak 22 kasus (1,95%) dan
Factor genetic mungkin turut tahun 2011 sebanyak 21 kasus (2,04%). Di
mempredisposisi terjadinya mioma uteri, Indonesia kasus mioma uteri ditemukan
karena sering dijumpai riwatat mioma pada sebesar 2,39% -11,7% pada semua pasien
keluarga penderita mioma uteri. Mioma kebidanan yang di rawat. Mioma uteri lebih
dijumpai 3-9 kali lebih sering pada ras sering ditemukan pada wanita kulit hitam
negro dari pada kaukasia, dimana mioma dibandingkan wanita kulit putih. Data
banyak terjadi diantara mereka yang sangat statistik menunjukkan 60% mioma uteri
muda dan nulipara, sementra pada ras terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil
kaukasia dijumpai pada wanita-wanita atau hamil hanya satu kali (Handayani,
lebih tua dan multipara. 2013).
Mioma uteri atau yang biasa disebut juga Berdasarkan otopsi novak didalam buku
fibrimioma uterus, leiomioma uterus atau Winkjosastro, 2009 menemukan 27 %
uterin fibroid adalah neoplasma jinak yang wanita berumur 25 tahun mempunyai
berasal dari otot polos dinding uterus yang sarang mioma, pada wanita yang berkulit
ditemukan pada 20 – 25 % wanita diatas hitam ditemukan lebih banyak. Mioma uteri
umur 35 tahun (Sjamsuhidajat, 2010). belum pernah dilaporkan terjadi sebelum
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang menarche. Setelah menopause hanya kira –
berasal dari otot uterus dan jaringan ikat kira 10 % mioma yang masih bertumbuh.
(Mansjoer, 2007 ). Mioma adalah suatu Bahaya mioma uteri ini apabila tidak segera
pertumbuhan jinak dari sel- sel otot polos, ditangani dapat menyebabkan terjadinya
sedangkan untuk otot-otot rahim disebut anemia defisiensi zat besi karena terjadinya
mioma uteri (Chrisdiono, 2010). Mioma perdarahan yang abnormal pada uterus dan
uteri berasal dari otot polos lahir. selama usia reproduksi dapat menyebabkan
Pertumbuhan tumor ini disebabkan infertilitas (Anwar, 2011). Hasil data dari
rangsangan hormon estrogen. Pada rekam medis di RS. PKU Muhammadiyah
jaringan mioma jumlah reseptor estrogen Surakarta terdapat jumlah pasien mioma
lebih tinggi dibandingkan jaringan otot uteri dalam satu terakhir ini pada tahun
kandungan (miometrium) sekitarnya 2012 adalah sebanyak 104 kasus penderita
sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh mioma uteri, sedangkan dalam satu bulan
lebih cepat pada kehamilan (membesar terakhir yaitu pada bulan April terdapat 10
pada usia reproduksi) dan biasanya kasus penderita mioma uteri.
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 45
Resiko yang paling ditakuti dari mioma dismenore (Benson, Ralph C & Pernoll,
uteri yaitu mengalami degenerasi MartinL,2015). Kedua pasien mengalami
keganasan, dismping itu bias mengalami tanda dan gejala nyeri sesuai dengan teori.
torsi sehingga menimbulkan nekrosis, nyeri Kedua Pasien ini tidak memiliki riwayat
akut atau infeksi. Sehingga mioma uteri penyakit apapun.
memerlukan penanganan yang professional
dan multi disiplin (Wiknjosastro.H.2014 ). Nyeri merupakan suatu pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak
Kasus mioma uteri berdasarkan usia paling menyenangkan akibat kerusakan jaringan,
banyak menderita mioma uteri memiliki baik actual maupun potensial, yang dapat
persentase 63.33% atau sebanyak 76 terjadi akibat proses penyakit atau tindakan
responden pada usia 40- 50 tahun, (treatment) seperti pengobatan dan
sedangkan usia paling sedikit menderita pembedahan (International Association for
mioma uteri memiliki persentase 0.88% the Study of Pain (IASP) (1979) dalam
atau sebanyak 1 responden pada usia >60 (Potter & Perry, 2009; Smeltzer & Bare,
tahun. Pada usia 30-39tahun dan 51-60 2012).
tahun memiliki persentase 17.54% atau
rata rata sebanyak 20 responden. Pada usia Nyeri post operasi termasuk ke dalam
19-29 tahun memiliki persentase 2.63% kategori nyeri akut dengan karakteristik
atau sebanyak 2.63%. sedangkan Kasus memiliki awitan yang cepat, mendadak dan
mioma uteri berdasarkan keluhan dapat berlangsung dalam waktu yang singkat.
diketahui bahwa keluhan utama penderita Karakteristik tersebut terjadi karena
mioma uteri adalah berupa pendarahan diskontinuitas jaringan oleh penggunaan
dengan persentase terbanyak 50.03% atau alat dalam tindakan pembedahan.
sebanyak 57 kasus. Kemudian keluhan Diskontinuitas jaringan merangsang tubuh
berupa gangguan miksi dengan persentase menghasilkan mediator kimia yang akan
16.67% atau sebanyak 19 kasus, menimbulkan proses transduction,
dilanjutkan dengan keluhan berupa transmission, perception dan modulation
benjolan perut bagian bawah dengan sehingga tubuh mempersepsikan rasa nyeri
persentase 12.28% atau sebanyak 14 kasus, (Potter & Perry, 2009; Rosenquist &
kemudian keluhan berupa gangguan Rosenberg, 2003; Smeltzer & Bare, 2002).
defekasi dengan persentase 6.65% atau
sebanyak 11 kasus. Keluhan berupa nyeri Zalon (2010) dalam (Potter & Perry, 2015)
perut dan pinggang memiliki persentase mengatakan bahwa nyeri post operasi
6.14% atau sebanyak 7 kasus. dengan dapat menimbulkan pasien mengalami
keluhan disminore memiliki persentase kesulitan untuk tidur, dan menimbulkan
3.51% atau sebanyak 4 kasus. dan keluhan komplikasi, salah satunya adalah
terendah hanya memiliki persentase 1.75% terhambatnya proses penyembuhan luka
atau sebanyak 2 kasus berupa keluhan post operasi. Rangsang nyeri dapat
infertilitas. mengaktivasi catecholamine dalam jumlah
banyak sehingga dapat mempengaruhi
Banyak perempuan mengalami kerja system cardiovaskuler dengan
ketidaknyamanan fisik selama beberapa meningkatkan tekanan darah dan
hari sebelum periode menstruasi mereka nadi.Akibat tekanan darah dan nadi yang
datang, (Darmansjah I.2014). kira-kira meningkat terjadi hemodinamik yang tidak
setengah dari seluruh perempuan stabil dan menyebabkan perfusi oksigen ke
menderita akibat dismenore (menstruasi jaringan berkurang, kadar β-endorfin yang
yang menyakitkan). Nyeri itu sendiri dapat disekresikan oleh kelenjar pituitari akan
digambarkan dengan nyeri ringan, nyeri meningkat dan menekan aktivitas
sedang dan nyeri berat hingga nyeri ini makrofag, penurunan aktivitas makrofag
dapat diobati dengan obat obatan berdampak pada menurunnya aktivitas
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 46
sitokin yang dilepaskan makrofag seperti Teknik relaksasi dan distraksi merupakan
TNF α, IL-1, IL-6, IL-8, TGF β yang berfungsi strategi kognitif yang memberikan
meningkatkan matrik ekstraseluler (ECM) kesembuhan secara fisik dan mental,
dan meningkatkan kolagenasi. TGF β yang kelebihan dari teknik ini yaitu ketika pasien
menurun menyebabkan terhambatnya mencapai relaksasi penuh maka persepsi
proses penyembuhan luka (Howard & nyeri berkurang, sehingga sangat efektif
A.Steinmann, 2016; Sole, Klein, & Moseley, apabila tehnik distraksi dan relaksasi
2015; Urden, M.Stacy, & E.Lough, 2016). digunakan untuk menangani masalah nyeri
pada pasien post operasi (Potter & Perry,
Proses penyembuhan yang terhambat akan 2012)
berakibat pada proses rehabilitasi pasien
yang tertunda dan waktu tinggal di rumah Hasil observasi dan wawancara selama
sakit yang meningkat (LOS), untuk itu penelitian rata-rata tehnik relaksasi dan
diperlukan suatu penanganan untuk distraksi mulai dirasakan manfaatnya saat
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pengulangan yang ke 3 dan 4, hal ini
pasien. Perawat sebagai pemberi pelayanan didukung oleh teori Smelzer & Bare 2012
keperawatan (care provider) memiliki yang mengatakan bahwa tehnik relaksasi
peran dalam melaksanakan intervensi dan distraksi perlu diulang terus dengan
keperawatan yaitu pelaksanaan manajemen teratur. Tingkat nyeri tertinggi didapatkan
penanganan nyeri. Perawat sebagai pada pasien post operasi hari ke-1 dengan
pemberi pelayanan keperawatan (care nilai 9 yaitu pada pasien post operasi
provider) memiliki peran dalam cholelithiasis. manajemen nyeri yang
melaksanakan intervensi keperawatan dilakukan oleh perawat ruangan
yaitu pelaksanaan manajemen penanganan menggunakan tehnik farmakologis dengan
nyeri(Potter & Perry, 2012; Urden et al., pemberian terapi Ketorolak sesuai
2016). program/ advis dokter (1 x 3 kali 30 mg.
Penanganan nyeri dengan tehnik non Teknik distraksi dapat dilakukan pada hari
farmakologi diantaranya dengan (1) ke 1 operasi dengan kategori operasi ringan
Cutaneus stimulation and massage ; dan sedang, akan tetapi pada operasi berat
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulator atau besar teknik distraksi dan relaksasi
(TENS), (2)Ice and Heat Therapie,(3) dapat diberikan pada hari ke 2. Pemberian
Tehnik Cognitive (guide imagery, music dilakukan 1 jam sebelum pemberian
therapy, hypnosis, pendidikan, relaksasi, analgetik, atau 7-8 jam setelah pemberian
distraksi) (Smeltzer & Bare, 2002; Urden et terapi ketorolak dan dilakukan selama 15
al., 2016). menit kemudian diulang 3-4 kali.Setelah
intervensi selesai dilakukan dan di kaji
Tehnik relaksasi merupakan tehnik ulang terdapat perbedaan yang signifikan
penanganan nyeri non farmakologi yang tingkat nyeri sebelum dan sesudah
dapat membantu memperlancar sirkulasi intervensi tehnik distraksi dan relaksasi
darah sehingga suplaioksigen meningkat
dan dapat membantu mengurangi tingkat Teknik relaksasi dan distraksi dapat
nyeri serta mempercepat proses mengatasi nyeri berdasarkan Gate Control
penyembuhan luka pada pasien post theory menurut Melzack and Walls Gate
operasi. Distraksi merupakan manajemen Control Theory (1965) dalam (Potter &
nyeri dengan tehnik memfocuskan Perry, 2009), karena mampu merangsang
perhatian klien pada sesuatu selain dari peningkatan hormon endorfin kemudian
rasa nyerinya.Teknik distraksi dapat merangsang substansi sejenis morfin yang
mengaktivasi sistem reticular yang dapat disuplai oleh tubuh, pada saat neuron
menghambat stimulus yang menyakitkan perifer mengirimkan sinyal ke sinaps,
(Urden et al., 2017). terjadi sinapsis antara neuron perifer dan
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 47
neuron yang menuju otak tempat substansi berkelanjutan meliputi verbal dan
P menghantarkan impuls. Sehingga nonverbal. Pengkajian nyeri menggunakan
endorfin memblokir transmisi impuls nyeri PQRST yang ditanyakan kepada pasien
di medulla spinalis, sehingga sensasi nyeri secara langsung. Manajemen nyeri menjadi
menjadi berkurang (Potter & Perry, 2009). prioritas intervensi yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu pasien mioma
Berdasarkan penelitian (Kwekkeboom et uteri. Penanganan rasa nyeri harus
al., 2016) dengan menggunakan metode dilakukan secepat mungkin untuk
systematic reviewmelalui kajian literature mencegah aktivasi saraf simpatis, karena
dengan kata kunci relaksasi dan nyeri aktivasi saraf simpatik ini dapat
terhadap hasil riset yang dipublikasikan menyebabkan takikardi, vasokontriksi, dan
melalui CINAHL, medline diperoleh 8 dari peningkatan tekanan darah yang pada
15 artikel yang didapat, menyatakan bahwa tahap selanjutnya dapat memperberat
relaksasi mempengaruhi terjadinya beban jantung dan memperluas kerusakan
relaksasi pada otot dan dapat mengurangi miokardium. Tujuan penatalaksanaan nyeri
nyeri post operasi. adalah menurunkan kebutuhan oksigen
jantung dan untuk meningkatkan suplai
Diagnosa keperawatan utama yang muncul oksigen ke jantung (Dasna, Gamya, &
pada kedua pasien ini adalah nyeri akut. Arneliwati, 2014). Penanganan nyeri bisa
Berdasarkan SDKI (2016) definisi nyeri dilakukan secara farmakologi yakni dengan
akut adalah pengalaman sensorik atau pemberian obat-obatan analgesik dan
emosional yang berkaitan dengan penenang, (Hartadi & Liman, 2013).
kerusakan jaringan aktual atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat dan Implementasi rencana keperawatan
berintensitas ringan hingga berat yang dilakukan selama pasien dirawat di
berlangsung kurang dari 3 bulan. Penyebab Parikesit. Kasus 1 pasien Ny.S dirawat
nyeri akut ada 3 yaitu agen pencedera selama 3 hari mulai tanggal 17- 19 Januari
fisiologis (misalnya inflamasi, iskemia, 2020. Implementasi keperawatan dimulai
neoplasma), agen pencedera kimiawi tanggal 17 januari 2020 dimulai dengan
(misalnya terbakar, bahan kimia iritan), melakukan pengkajian secara
agen pencedera fisik (misalnya abses, komprehensif terkait keluhan utama pasien
amputasi, trauma, latihan fisik berlebihan, yaitu nyeri perut bagian bawah. Pengkajian
prosedur operasi, terpotong). Gejala dan nyeri dilakukan secara langsung kepada
tanda mayor pasien dengan masalah nyeri pasien menggunakan teknik pengkajian
akut berdasarkan data subjektif adalah nyeri PQRST. Setelah dilakukan pengkajian
pasien yang mengeluhkan nyeri, Pada kasus keluhan pasien, dilakukan pengkajian
Mioma uteri adalah tumor jinak pada secara objektif meliputi kondisi umum
daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim pasien, ekspresi wajah, tanda-tanda vital
dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma (TTV). Pasien Ny.S tidak memiliki riwayat
belum pernah ditemukan sebelum penyakit, Pasien kedua Ny. M dilakukan
terjadinya menarche, sedangkan setelah implementasi keperawatan tanggal 17-19
menopause hanya kira-kira 10% mioma januari 2020. Perawat parikesit melakukan
yang masih tumbuh (Guyton AC, 2015). operan jaga dengan perawat IGD terkait
riwayat pasien sebelumnya dan selama di
Intervensi keperawatan utama yang harus IGD pada awal pasien masuk. Implementasi
dilakukan oleh perawat untuk membantu keperawatan yang dilakukan dengan
mengatasi masalah keperawatan nyeri akut mengatur posisi tidur pasien semifowler,
adalah dengan melakukan manajemen memberikan terapi oksigen, memonitor
nyeri. Sebelum melakukan manajemen TTV pasien sesuai dengan bedside monitor,
nyeri perawat perlu melakukan pengkajian menganjurkan pasien untuk relaks dengan
nyeri secara komprehensif dan mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 48
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi
Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020/ page 40-49 49
Benson, Ralp C & Martin L. Pernol. 2009. Buku Saku NANDA, 2005. Nursing Diagnoses: Definition and
Obstetri & Ginekologi. Edisi 9. Jakarta : EGC Classification 2005- 2006, Philadelphia
Desember 2019. diakses tanggal 31 desember 2019.
Handayani, Novic.2013. Mioma Uteri. Diakses pada Nurarif, Amin, Huda & kusuma, Hardi. (2015).
tanggal 20 Maret 2014 jam 16.00. Asuhan keperawatan berdasarkan diagnose
http://www.dokterku- medis & NANDA. Yogyakarta: Mediaction
online.com/index.php/article/62-mioma- Publishing.
uteri.html
Prawirohardjo,Sarwono.2014.Pelayanan Kesehatan
Howard, P. K., &A.Steinmann, R. (2016).Sheehy's Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Emergency Nursing Principles And Practice Pustaka Sarwono Prawirohardjo, hal 558.
(Sixth Edition ed.). St. Louis, Missouri: MOSBY
Smeltzer & Bare, (2016), Brunner & Suddarth's
Elsevier
Textbook of Medicalsurgical Nursing, Volume
Kwekkeboom, Kristine, L., &Gretarsdottir, E. 1, Philadelpia; Lippincott Williams & Wilkins
(2016).Systematic Review of Relaxation
Sukaca,Bertiami E.2014. Cara Cerdas Menghadapi
Interventionsfor Pain, Journal of Nursing
Kanker Serviks ( Leher Rahim). Yogyakarta :
Scholarship; ProQuest 38 (3), pg. 269-275.
Genius Publisher, hal 145 – 148.
Lukman, Lukman, Trullyen Vista. (2013). Pengaruh
Sjamsuhidajat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II.
teknik relaksasi nafas dalam
Jakarta : EGC
terhadapIntensitas nyeri pada pasien post di
RSUD. Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Urden, L. D., M.Stacy, K., &E.Lough, M. (2010).Critical
Jurnal. Gorontalo: Program Studi Ilmu Care Nursing (6ed.).St Louis; Mosby Elvisier
Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo. Inc.pada tanggal 10 Desember 2013.
Medika. Mioma Uteri, available at Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health- Yayasan Bina Pustaka Sarwono
sciences, Prawirohardjo; 2014
Mawei, Nikita Mayumi. (2012). Pengaruh Teknik World Health Organization. (2015). Pedoman
Relaksasi Terhadap Perubahan Intensitas Perawatan Pasien (Moica Ester, Penerjemah.).
Nyeri Pada Pasien Post Operasi mioma uteri. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Skripsi. Manado: Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.
Fitriyanti - Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi dan Distraksi