Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan Unit PLTGU Indralaya

PT. PLN (Persero) Sumbagsel UPDK Keramasan terletak 3 km dari pusat


kota Palembang. PT. PLN (Persero) Sumbagsel UPDK Keramasan berada dibawah
naungan wilayah Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS),
merupakan salah satu sektor penting dalam penyediaan energi listrik di wilayah
Sumatera Bagian Selatan, khususnya kota Palembang. Oleh karena itu perlu
mengembangkan, menerapkan serta memelihara suatu sistem manajemen perusahaan
yang sistematis, transparan, efektif dan dirancang untuk selalu memperbaiki kinerja
secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan pelanggan
atau pihak-pihak yang berkepentingan. Menyediakan total daya sebesar 324,85 MW,
yang dapat dibangkitkan 3 pusat listrik yang berada di bawah naungan Sektor
Pengendalian Pembangkit Keramasan, yaitu :

1. Pusat Listrik Keramasan,

2. Pusat Listrik Indralaya, dan

3. Pusat Listrik Merah Mata (Borang).

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengolaha tenaga


listrik di kawasan Sumatera Direksi PT. PLN (Persero) menetapkan kebijakan untuk
melakukan restrukrisasi organisasi pengelola kelistrikan di kawasan pulau Sumetara
yang saat ini dilaksakan oleh PT. PLN (Persero) wilayah III dan IV dengan
membentuk unit organisasi pembangkit Sumatera Bagian Selatan berdasarkan
keputusan direksi PT. PLN (Pesero) No. 177.K/010./DIR/2004 Tanggal 24 Agustus
2004. Tujuan pokok kantor induk PT. PLN (Persero) pembangkit adalah
mengusahakan pembangkitan dan penyediaan dalam jumlah dan mutu yang memadai

1
serta melakukan usaha sesuai kaidah ekonomi yang sehat, memperhatikna
kepentingan stake holder serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

Wilayah kerja kantor induk PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
Selatan meliputi 9 Sektor Pembangkitan yaitu :

1. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bengkulu, mulai beroperasi tahun 1972.


2. Sektor Pengendalian Pembangkitan Keramasan, mulai beroperasi tahun 1975.
3. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bukit Tinggi, mulai beroperasi tahun
1977.
4. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bukit Asam, mulai beroperasi tahun 1987.
5. Sektor Pengendalian Pembangkitan Ombilin, mulai beroperasi tahun 1966.
6. Sektor Pengendalian Pembangkitan Bandar Lampung, mulai beoperasi tahun
2001.
7. Sektor Pengendalian Pembangkitan Tarahan, mulai beroperasi tahun 2007.
8. Sektor Pengendalian Pembangkitan Jambi, mulai beroperasi tahun 2009.
9. Sektor Pengendalian Pembangkitan Teluk Sirih, mulai beroperasi tahun 2014.
10. Sektor Pengendalian Pembangkitan Sebalang Lampung,

Pembentukan PLN UPDK Keramasan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari


1975, yaitu setelah selesainya pembangunan dari trial operasi PLTGU unit 1 dan unit
2. Pembangunan PLN UPDK Keramasan pada mulanya diawali dengan perencanaan
pembangunan unit PLTGU unit Keramasan yaitu pada tahun 1962, dimana pada saat
itu kemampuan dari PLTD Bom Baru (dibawah pengelolaan PLN Cabang
Palembang) tidak dapat lagi memenuhi permintaan tenaga listrik untuk para
konsumen.

Pada tahun 1963 dimulai dengan pelaksanaan pembangunan berupa


penyediaan tanah, menimbun rawa-rawa dan penyediaan tempat penampungan
material yang didatangkan dari Yugoslavia. Pada tahun 1964-1968, kegiatan
pembangunan mengalami slowdown akibatnya tidak tersedianya dana pembangunan.
Setelah diterapkannya proyek Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Keramasan
sebagai salah satu bagian dari proyek pembangunan lima tahun (Pelita) 1 Nasional (1
April 1969) tahap demi tahap dilanjutkan pembangunannya sampai tahun 1974.
Dalam usaha mempertinggi keandalan pembangkitan, maka pada tahun 1968 dimulai
pengembangan Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) unit II di Keramasan dan tahun
1979 PLTG unit III yang juga terletak di Keramasan.

Demi memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan karena


PLTGU I dan II Keramasan berhenti operasi tanggal 15 Desemver 2012.
Sebelumnya, pada tanggal 22 Maret 2011, dilakukan penandatanganan kontrak
pembangunan PLTGU I dan II, dimana PT. PLN (Persero) menggandeng Marubeni
Corp sebagai kontraktor dengan nilai kontrak mencapai IDR 98.208.800.000. Hal ini
bertujuan untuk menggantikan peran PLTGU unit I dan II Keramsan yang akan stop
beroperasi. Lalu 2 tahun setelahnya, 2 blok PLTGU berkapasitas 2 x 40 MW yang
berada 3 meter dari pusat Kota Palembang ini selesai dibangun dan melakukan
commissioning pada tanggal 31 Agustus 2013.

Sektor Pembangkit Keramasan meiliki empat tugas pokok antara lain :

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan operasi pusat


pembangkit listrik untuk menyediakan energi listrik sesuai permintaan PT.
PLN (Persero) UITSBS dan atau PT. PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban (P3B Sumatera Unit P3B Palembang).
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevalusi kegiatan pemeliharaan unit
pembangkit listrik.
3. Melaksanakan pembinaan satuam organisasi Pusat Listrik Keramasan, Pusat
Listrik Borang (Sungai Juaro), Pusat Listrik Indralaya, dan PLTGU Talang
Duku.
4. Mengelola sumber daya manusia, keuangan, material dan administrasi milik
PT. PLN (Persero) yang berada di PT. PLN (Persero) Sumbagsel UPDK
Keramasan.
ULPL Indralaya pertama kali beroperasi pada tahun 2004 dibawah naungan
Indonesia Power, yang merupakan anak perusahaan dari PT. PLN (Persero), dan
Wizco, PLN UPDK Keramasan saat itu bertindak sebagai pengawas. Selama empat
tahun pertama ULPL Indralaya hanya menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga
gas. Barulah di tahun 2008 ketika Indonesaia Power dan PLN UPDK Keramasan
secara resmi bekerja sama, ULPL Indralaya akhirnya menggunakan siklus kombinasi
gas dan uap yang dimana terdapat dua unit gas turbine generator dan HRSG serta
satu unit steam turbine, yang mana gas turbine generator dan HRSG unit 1.1
merupakan milik Indonesia Power sedangkan gas turbine generator dan HRSG unit
1.2 serta steam turbine unit 1.1 milik PLN UPDK Keramasan Unit PLTGU Indralaya.
Pada awal tahun 2019 gas tubine generator dan HRSG unit 1.1 milik Indonesia Power
berhenti beroperasi.

1.2 Lokasi dan Tata Letak PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan Unit PLTGU
Indralaya

PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan Unit PLTGU Indralaya berlokasi di Jl.
Lintas Timur Sumatera KM. 32, Indralaya, Palembang, Peta lokasi PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumbagsel UPDK Keramasan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta Lokasi PT. PLN (Persero) UPDK Keramasan Unit PLTGU Indralaya

5
1.3 Produk

PT. Perusahaan Listrik Negara(persero) Sektor Pembangkitan Keramasan


Unit PLTGU Indralaya saat ini meiliki daya terpasang sebesar 37 MW pada
PLTG, dan pada PLTU sebesar 14 MW.

1.4 Sistem Pemasaran

PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan


Unit PLTGU Indralaya mengoperasikan pembangkitan listrik ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Sumbagsel. Pusat Listrik Indralaya
menyumbang 30 % dari total produksi, Pusat Listrik Keramasan menyumbang 51
% dan 19% dari Pusat Listrik Merah Mata.

1.5 Manajemen Staff


1.5.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu gambaran yang memperlihatkan aspek-
aspek yang terpenting dari organisasi. Struktur organisasi dibentuk dengan tujuan
untuk menciptakan koordinasi dan komunikasi dalam kerjasama yang baik antara
para karyawan dalam suatu perusahaan sehingga mencapai tujuan dari
perusahaan.

Sebagai suatu BUMN, PT. Perusahaan Listrik Negara (persero)


Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan Unit PLTGU
Indralaya memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian terpenting
dalam perusahaan, sehingga nantinya masing-masing mempunyai peran dan
tanggung jawab yang jelas.

PT. Perusahaan Listrik Negara (persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor


Pembangkitan Keramasan Unit PLTGU Indralaya memiliki struktur organisasi
tipe garis. Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan

6
pengawasan berada dalam satu garis kewenangan (line authority) langsung dari
pimpinan ke bawahan.

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, PT. Perusahaan Listrik Negara


(Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembangkitan Keramasan Unit
PLTGU Indralaya dipimpin oleh pimpinan tertinggi yaitu Manajer Sektor.
Manajer Sektor bertugas merumuskan rencana dan program kerja, membina
bawahan, mengkoordinir dan mengarahkan kegiatan di lingkungan sektor serta
mengendalikan penggunaan sumber daya manusia agar effisiensi dan efektif
dalam memproduksi tenaga kerja. Dalam kesehariaannya manajer sektor dibantu
oleh:

Manajer Pusat Listrik

Manajer Unit Pusat Listrik memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk:

- Membuat dan menetapkan program kerja operasi dan pemeliharaan


pembangkit.
- Memantau keseimbangan sumber daya dan keselamtan ketenagalistrikan
di wilayah kerja.
- Merencanakan dan mengendalikan penggunaan sumber daya dan anggaran
untuk operasi dan pemeliharaan rutin.
- Memelihara sarana dan fasilitas pusat pembangkit tenaga listrik.
- Melaksanakan program keselamatan ketenagalistrikan dan lingkungan.
- Mengendalikan ketidaksesuaian operasi dan pemeliharaan untuk
memperkecil dampak terhadap mutu energi listrik, keselamatan
ketenagalistrikan dan lingkungan akibat ketidaksesuaian tersebut.

Manajer Unit Pusat Listrik dalam kesehariaanya dibantu oleh:

a) Supervisor Operasi
Dalam struktur organisasi Supervisor Operasi terdiri dari Supervisor
Operasi A,
Supervisor Operasi B, Supervisor Operasi C, dan Supervisor Operasi D.
Tugas Supervisor Operasi adalah mengawasi dan mengkoordinir
pelaksanaan kegiatan pengoperasian. Masing-masing Supervisor dibantu
oleh para operator agar setiap proses di pabrik berjalan dengan baik.
b) Supervisor HAR Mesin dan Alat Bantu
Supervisor HAR Mesin dan Alat Bantu bertugas dalam memelihara,
menjalankan dan mengawasi operasional mesin dan alat bantu proses.
Dalam menjalankan tugasnya, Supervisor dibantu oleh beberapa operator
c) Supervisor HAR Listrik, Kontrol, dan Instrumen
Supervisor HAR Listrik, Kontrol, dan Instrumen bertugas dalam
mengawasi dan memelihara sarana prasarana serta ketersediaan utilitas
pada pabrik.
d) Supervisor Administrasi dan Keuangan
Supervisor Administrasi dan Keuangan bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan keuangan perusahaan meliputi arus kas masuk dan
kas keluar, pengendalian internal, pengontrolan atas anggaran keuangan
(kas flow) perusahaan dan melaksanakan sinkronisasi data atau dokumen
administrasi keuangan dengan data atau dokumen akuntansi sesuai dengan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan.

1.6 Manajemen Perusahaan


Penerapan sistem manajemen di Pusat listrik Indralaya meliputi sistem
Manajemen Mutu (dalam proses set-up untuk re-sertifikasi dari versi lama ISO
9001 : 2000 ke versi yang terbaru ISO 9001 : 2008), Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 : 2004 (dalam proses re-sertifikasi), Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3), Permenaker No. 05 : Permen// 1996
dalam proses re-sertifikasi Outage dan Asset Management, renacana ke depan
akan di terapkan Malcom Baldrige, Reliability Centred Of Maintenance dan lain-
lain. Semua di lakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Sistem kerja yang di gunakan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara
(Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan Unit PLTGU Indralaya
memberlakukan sitem kerja shift dan non shift. Untuk pegawai non shift, jadwal
kerja pada hari senin sampai jumat di mulai dari pukul pukul 07.30 – 16.00.
sementara untuk pegawai non shift, jadwal kerja mulai hari senin sampai minggu
dan terbagi menjadi tiga shift. Shift pertama di mulai dari pukul 07.30 – 16.00,
kedua di mulai dari pukul 16.00 – 23.00, dan shift ketiga di mulai pukul 23.00 –
07.30.
MANAJER SEKTOR

MANAJER PLTGU INDRALAYA

SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR


OPERASI SHIFT A OPERASI SHIFT B OPERASI SHIFT C OPERASI SHIFT D SUPERVISOR LINGKUNGAN K2 &
PEMELIHARAAN ADM

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sektor Pembangkitan Keramasan Unit PLTGU Indralaya

10
11

Anda mungkin juga menyukai